Pemodelan Sistem ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

panjang String Bit 104 bit terkompresi dikurang total jumlah panjang padding dan flagging 8+8. Maka diperoleh nilai panjang String Bit yang harus dibaca adalah 88 bit. Pembacaan String Bit dilakukan dari indeks terkecil sampai indeks terakhir dengan terus menambahkan nilai pada indeks sebelumnya yang tidak terdapat dalam tabel. Indeks ke 0 adalah 0, tidak terdapat di dalam tabel, indeks ke 1 adalah 00, tidak terdapat di dalam tabel, indeks ke 2 adalah 000, juga tidak terdapat di dalam tabel. Indeks ke 3 adalah 0000, terdapat di dalam tabel bahwa 0000 bernilai K, maka K dituliskan ke dalam file, begitu seterusnya sehingga String hasil dekompresi menjadi “KUTILANG KUTIL KAKAKKU”. b. Proses dekompresi dengan algoritma Sequitur Pada Sequitur, file baru yang dibuat berisi informasi tentang rule digram dan nilai nonterminal yang digunakan saat proses kompresi. Rule yang diperoleh dari String Bang B CCkA adalah A = ku, B = Atil, C = ka, maka String hasil kompresi dibaca dari indeks ke 0 sampai indeks terakhir satu persatu karakter. Indeks ke 0 adalah B, B terdapat dalam rule sehingga diubah menjadi “Atil”, maka diperoleh string “Atilang Atil CCkA”. Setelah dilakukan penukaran dilakukan pemeriksaan pada string apakah masih memiliki simbol nonterminal di dalamnya. Jika masih terdapat simbol nonterminal, maka pembacaan indeks diulang dari awal yaitu indeks ke 0. Indeks ke 0 adalah A, A terdapat dalam rule maka A diubah menjadi “ku”, begitu seterusnya sehingga String hasil dekompresi menjadi “kutilang kutil kakakku”.

3.2. Pemodelan Sistem

Pembuatan model sistem merupakan langkah awal yang penting dalam membangun sistem. Memodelkan suatu sistem berarti membentuk atau menggambarkan sebuah model berdasarkan kebutuhan suatu sistem yang akan dibangun. Dalam tahap pemodelan ini digunakan UML diagram Use-Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram yang akan menggambarkan sistem secara spesifik. 3.2.1. Diagram Use-Case Diagram Use Case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Berikut diagram use case sistem yang akan dibangun. Gambar 3.2: Diagram Use Case Sistem Diagram Use Case pada gambar 3.2 memperlihatkan bahwa User dapat melakukan proses kompresi dan dekompresi. Pada proses kompresi, User memilih algoritma yang mana yang akan digunakan untuk proses kompresi. User kemudian memilih file yang akan dikompresi dengan open file lalu menentukan direktori penyimpanan file hasil kompresi dengan save file. Hasil file yang terkompresi akan tampil dan User dapat membersihkan informasi tersebut. Pada proses dekompresi, User membuka file hasil kompresi kemudian menentukan direktori file dekompresi. Informasi file terdekompresi akan tampil dan dapat dibersihkan kembali dengan memilih proses clear. 3.2.2. Diagram Activity Diagram Activity menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut ini adalah diagram Activity pada sistem yang akan dibangun. 1. Diagram Activity pada proses kompresi Pada proses kompresi aktivitas-aktivitas yang berlangsung dapat digambarkan sebagai berikut. a. Diagram Activity Pilih Algoritma Diagram Activity pilih algoritma menunjukkan bagaimana user memilih akan melakukan proses kompresi menggunakan algoritma FLBE atau algoritma Sequitur. Proses tersebut digambarkan pada gambar 3.3. Gambar 3.3: Diagram Activity Pilih Algoritma b. Diagram Activity Buka File Teks Setelah memilih algoritma, user selanjutnya membuka file yang ingin dikompresi menggunakan algoritma tersebut dengan format .txt atau .doc. Gambar 3.4: Diagram Activity Buka File Teks c. Diagram Activity Simpan File Terkompresi Dalam proses ini, user memilih direktori tempat penyimpanan file hasil kompresi. Gambar 3.5: Diagram Activity Simpan File Terkompresi d. Diagram Activity Kompres bila algoritma yang dipilih FLBE Diagram Activity ini menggambarkan bagaimana sistem melakukan proses kompresi menggunakan algoritma FLBE. Dalam proses ini sistem akan menghasilkan keluaran berupa file header .h dan file flbe .flb. Kode yang diperoleh melalui proses algoritma FLBE ditulis ke dalam file header .h yang akan digunakan saat proses dekompresi, sementara teks hasil kompresi ditulis ke dalam file flbe .flb. Gambar 3.6: Diagram Activity Kompres pada algoritma FLBE e. Diagram Activity Kompres bila algoritma yang dipilih Sequitur Diagram Activity ini menggambarkan bagaimana sistem melakukan proses kompresi menggunakan algoritma Sequitur. Dalam proses ini sistem akan menghasilkan keluaran berupa file header .h dan file sequitur .sqr. Dalam file header .h ditulis rule yang akan digunakan saat proses dekompresi, sementara teks hasil kompresi ditulis ke dalam file sequitur .sqr. Gambar 3.7: Activity Diagram Compress pada algoritma Sequitur f. Diagram Activity Hapus Proses ini digunakan untuk membersihkan hasil proses yang telah dijalankan. Gambar 3.8: Diagram Activity Hapus 2. Diagram Activity pada proses dekompresi Pada proses dekompresi aktivitas-aktivitas yang berlangsung dapat digambarkan sebagai berikut. a. Diagram Activity Pilih Algoritma Gambar 3.9: Diagram Activity Pilih Algoritma b. Diagram Activity Buka File Terkompresi Gambar 3.10: Activity Diagram OpenFileCompressed c. Diagram Activity Simpan File Teks Gambar 3.11: Diagram Activity Simpan File Teks d. Diagram Activity Dekompres Diagram Activity ini menggambarkan bagaimana sistem melakukan proses dekompresi. Gambar 3.12: Diagram Activity Dekompres e. Diagram Activity Hapus Gambar 3.13: Diagram Activity Hapus 3.2.3. Diagram Sequence Diagram Sequence menggambarkan interaksi antarobjek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Berikut ini adalah sequence diagram pada sistem yang akan dibangun. 1. Diagram Sequence pada proses kompresi Pada proses kompresi diagram sequence dapat digambarkan sebagai berikut. a. Diagram Sequence Kompresi pada Algoritma FLBE Gambar 3.14: Diagram Sequence Kompresi Algoritma FLBE b. Diagram Sequence Kompresi pada Algoritma Sequitur Gambar 3.15: Diagram Sequence Kompresi Algoritma Sequitur 2. Diagram Sequence pada proses dekompresi Pada proses kompresi diagram sequence dapat digambarkan sebagai berikut. a. Diagram Sequence Dekompresi pada Algoritma FLBE Gambar 3.16: Diagram Sequence Dekompresi Algoritma FLBE b. Diagram Sequence Dekompresi pada Algoritma Sequitur Gambar 3.17: Diagram Sequence Dekompresi Algoritma Sequitur 3.2.4. Diagram Class Diagram Class menggambarkan keadaan atributproperty suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut metodafungsi, serta menggambarkan relasi antar class. Gambar 3.18: Diagram Class pada Sistem

3.3. Perancangan Sistem