Penggerak Antena Modem USB Tiga Dimensi Berbasis Mikrokomputer Menggunakan Arduino Uno

(1)

TUGAS AKHIR

PENGGERAK ANTENA MODEM USB TIGA DIMENSI

BERBASIS MIKROKOMPUTER MENGGUNAKAN

ARDUINO UNO

Di Susun Oleh :

BERNIKE NATALIA GINTING

092408010

PROGRAM STUDI FISIKA D-III DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

MEDAN 2012


(2)

PERSETUJUAN

Judul : PENGGERAK ANTENA MODEM USB TIGA DIMENSI BERBASIS MIKROKOMPUTER MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : BERNIKE NATALIA GINTING No. Induk Mahasiswa : 092408010

Program Studi : DIPLOMA III (D3 FISIKA) Departemen : FISIKA

FAKULTAS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

Diluluskan di Medan, 01 Juli 2012

Komisi Pembimbing : Diketahui/Disetuji oleh

Program Studi Fisika D-III Pembimbing, Ketua,

Dr. Susilawati, M.Si Dr. Bisman Perangin-angin,M.Eng.Sc NIP. 197412072000122001 NIP. 195609181985031002


(3)

PERNYATAAN

PENGGERAK ANTENA MODEM USB TIGA DIMENSI BERBASISI

MIKOKOMPUTER MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Laporan Tugas Proyek ini adalah hasil kerja kami berdua, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 01 Juli 2012

BERNIKE NATALIA GINTING 092408010


(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Yuhan Yang Maha Esa, atas Anugrah dan nikmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Tugas Akhir ini.

Tulisan ini berisikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Penggerak Antena Modem USB Tiga Dimensi Berbasis Mikrokomputer Menggunakan Arduino Uno”.

Laporan ini disusun sesuai dengan percobaan-percobaan yang dilakukan dan disesuaikan dengan literature yang ada, baik dari buku penunjang maupun internet, sehingga berguna bagi semua orang yang akan memperoleh informasi dari laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini, penulis tidak terlepas dari bantuan berbagi pihak . Untuk itu izinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada :

• Ibu Dr. Marponghatun, M.Sc, selaku PD1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

• Ibu Dr. Susilawati, M.Si, selaku Ketua Program Studi Fisika D3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

• Bapak Dr. Bisman Perangin-angin,M.Eng.Sc selaku pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

• Bang Andika Siregar, Si yang telah membantu saya dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.


(5)

• Bapak/Ibu staf pengajar jurusan Fisika D-III Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Teristimewa buat kedua orang tua saya tercinta, atas perhatian dan dukungannya serta doanya selama mengerjakan Laporan Tugas Akhir ini.

• Teman kami Fisika D-III Angkatan 2009 yang memberikan bantuan penulis dan bantuan semangat dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini (khususnya : Ardy, Dewi, Resmando, Okto, Suriani, Sulfani, Agustina, Dear, Harmoko, Natalia, John Mychael, Jhonrisdo, Daftari, Elya, Timbul, Ridho, Zulkarnain, Faisal, Fuad, Samuel)

• Semua pihak yang turut membantu dalam mengerjakan Laporan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan sutu persatu namanya.

Sekali lagi penulis mengucapkan banyak ribuan terima kasih kepada semua pihak, dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para pembaca.


(6)

ABSTRAK

Telah dirancang suatu alat Penggerak Antena Modem USB Tiga Dimensi Bebasis Mikrokontroler Menggunakan Arduino Uno. Digerakkan 2 Motor Stepper dimana digerakkan oleh Arduino Uno, dapat dikontrol dengan menggunakan Tombol yang terdapat pada alat, selain menggunakan Tombol, dapat juga digerakkan dengan menggunakan PC yang didukung oleh Visual Basic 6.0 dimana fungsi Visual Basic 6.0 ini adalah sebagai koneksi tombol PC ke Arduino Uno berbasis Mikrokontroller Atmega 328. Sewaktu hubungan antara Arduino Uno dengan PC aktif, dapat juga kita menggunakan tombol yang terdapat di alat tersebut. Arduino Uno ini didukung oleh Mikrokontroller Atmega 328. Dan pada Motor Stepper ke dua (berada diatas) terdapat Modem USB, sebagai pendukung untuk memanfaat kan fungsi dari pergerakan Motor Stepper tersebut, Modem USB bukan sebagai patokan untuk menguatkan sinyal nya, tetapi hanya mendukung Motor Stepper agar lebih berarti. Tombol yang terdapat dialat tombol Vertikal menggerakkan Motor Stepper yang berada diatas dan Horizontal menggerakkan Motor Stepper dibawah. Sedangkan pada PC setelah kita hubungkan dengan Visual Basic 6.0 maka Port nya sudah terhubung, Kita dapat membuka Aplikasi Antena, Vertikal 4-360 CCW/CW dan Horizontal 4-360 CCW/CW, setelah itu dikerjakan maka Tombol pada PC pun dapat digunakan dengan perlakuan yang sama dengan tombol di alat tersebut. Rancangan alat tersebut sudah dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang kita inginkan.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN...i

PERNYATAAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

ABSTRAK...v

DAFTAR ISI...vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Penulisan...2

1.4 Batasan Masalah...3

1.5 Sistematika Penulisan...3


(8)

2.1.1 Fitur AVR ATMega 328...7

2.1.2 Konfigurasi PIN ATMega 328...10

2.2 Arduino...12

2.2.1 Manfaat KIT Arduino Uno...17

2.2.2 Komunikasi Arduino Uno...17

2.2.3 Tutorial Bahasa Pemograman Arduino...18

2.3 Modem USB Smartfren Connex...25

2.4 Motor Stepper...27

2.4.1 Dasar Operasi Stepper Motor...27

2.4.2 Karakteristik Motor Stepper...28

2.5 Resistor...29

2.6 Kapasitor...32

2.6.1 Prinsip dasar dan Spesifikasi Elektriknya...33

2.6.2 Kapasitansi...34

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rancangan Alat...36


(9)

3.2.1 Rangkaian Catu Daya...37

3.2.2 Rangkaian Tombol...38

3.2.3 Rangkaian Driver Motor Stepper...39

3.2.4 Rangkaian Modul Arduino UNO...40

3.3 Rancangan Perangkat Lunak (Software)...41

3.3.1 Rancangan Perangkat Lunak Mikrokontroller...41

3.3.2 Rancangan Perangkat Lunak PC...49

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM 4.1 Pengujian Rangkain Tombol...52

4.2 Pengujian Modul Arduino UNO...53

4.3 Pengujian Rangkaian Driver Motor Stepper...54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...57

5.2 Saran...58

DAFTAR PUSTAKA


(10)

ABSTRAK

Telah dirancang suatu alat Penggerak Antena Modem USB Tiga Dimensi Bebasis Mikrokontroler Menggunakan Arduino Uno. Digerakkan 2 Motor Stepper dimana digerakkan oleh Arduino Uno, dapat dikontrol dengan menggunakan Tombol yang terdapat pada alat, selain menggunakan Tombol, dapat juga digerakkan dengan menggunakan PC yang didukung oleh Visual Basic 6.0 dimana fungsi Visual Basic 6.0 ini adalah sebagai koneksi tombol PC ke Arduino Uno berbasis Mikrokontroller Atmega 328. Sewaktu hubungan antara Arduino Uno dengan PC aktif, dapat juga kita menggunakan tombol yang terdapat di alat tersebut. Arduino Uno ini didukung oleh Mikrokontroller Atmega 328. Dan pada Motor Stepper ke dua (berada diatas) terdapat Modem USB, sebagai pendukung untuk memanfaat kan fungsi dari pergerakan Motor Stepper tersebut, Modem USB bukan sebagai patokan untuk menguatkan sinyal nya, tetapi hanya mendukung Motor Stepper agar lebih berarti. Tombol yang terdapat dialat tombol Vertikal menggerakkan Motor Stepper yang berada diatas dan Horizontal menggerakkan Motor Stepper dibawah. Sedangkan pada PC setelah kita hubungkan dengan Visual Basic 6.0 maka Port nya sudah terhubung, Kita dapat membuka Aplikasi Antena, Vertikal 4-360 CCW/CW dan Horizontal 4-360 CCW/CW, setelah itu dikerjakan maka Tombol pada PC pun dapat digunakan dengan perlakuan yang sama dengan tombol di alat tersebut. Rancangan alat tersebut sudah dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang kita inginkan.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth). Kedua pola di atas akan membentuk pola dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.

Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal


(12)

yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.

1.2 Rumusan Masalah

Laporan Tugas Akhir ini membahas tentang pergerakan 2 Motor Stepper melalui Arduino Uno, dengan pergerakannya menggunakan 4 tombol. 2 tombol untuk vertikal dan 2 tombol untuk horizontal dan di Motor Stepper yang kedua (Up) mempunyai Modem Smart yag di dukung oleh aluminium sebagai tambahan untuk pergerakan Stepper Motor.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk :

1. Merancang suatu alat untuk menggerakkan 2 Motor Stepper dengan menggunakan Arduino Uno digerakkan oleh 4 tombol.

2. Merancang suatu alat untuk menggerakkan 2 Motor Stepper dengan menggunakan Tombol PC di dukung oleh Visual Basic 6.0.

3. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Diploma Tiga (D-III) Fisika Instrumentasi FMIPA Universitas Sumatera Utara. 4. Pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu instrumentasi

pengontrolan dan elektronika sebagai bidang diketahui. 5. Mengetahui cara kerja Mikrokontroller ATMega 328.

6. Penulis ingin memberikan penjelasan tentang penggunaan dan cara Arduino Uno berbasis Mikrokontroller ATMega 328.


(13)

1.4 Batasan Masalah

Mengacu pada hal diatas Penulis Merancang Alat pegerakkan motor stepper menggunakan Ardunino Uno berbasis Mikrokontroller ATMega 328, dengan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Pembahasan mikrokontroler ATMega 328.

2. Pembahasan hanya meliputi rangkaian Mikrokontroler ATMega 328, rangkaian motor stepper beserta programnya.

3. Pembahasan hanya sebatas pemrograman Arduino Uno berbasis Mikrokontroller ATMega 328.

4. Pengujian alat tidak dilakukan pada kondisi yang ekstrim

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam hal ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain tentang Mikrokontroler Atmega 328, Motor Stepper bahasa program yang


(14)

dipergunakan, serta cara kerja dari Mikrokontroller ATMega 328 dan komponen pendukung.

BAB III : RANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas perancangan dari alat , yaitu blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program yang diisikan ke Mikrokontroler ATMega 328.

BAB IV : PENGUJIAN RANGKAIAN

Pada bab ini akan dibahas pengujian rangkaian dan hasil pengujian.

Dari masing – masing pada rangkaian serta di isikan program ke Mikrokontroller ATMega 328.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dapat dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai system kerja yang sama.


(15)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroller

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan


(16)

rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :

• Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

• Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

• Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama.


(17)

2.1.1 Fitur AVR ATMega328

ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

 32 x 8-bit register serba guna.

 Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

 Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

 Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

 Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM

(Pulse Width Modulation) output.

Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.


(18)

Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data.

Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit.

Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.


(19)

Berikut ini adalah tampilan architecture ATmega 328 :


(20)

2.1.2 Konfigurasi PIN ATMega328

Gambar 2.1.2a Konfigurasi Pin ATMega328


(21)

Table 2.1.2c Konfigurasi Port C


(22)

2.2 Arduino Uno

Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Gambar 2.2a Board Arduino ATmega328

Apakah arduino? Arduino adalah merupakan sebuah board minimum system mikrokontroler yang bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.


(23)

Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.

Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16.

Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada dipasaran.

Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontro


(24)

Berikut ini adalah konfigurasi dari arduino duemilanove 328 :

 Mikronkontroler ATmega328

 Beroperasi pada tegangan 5V

 Tegangan input (rekomendasi) 7 - 12V

 Batas tegangan input 6 - 20V

 Pin digital input/output 14 (6 mendukung output PWM)

 Pin analog input 6

 Arus pin per input/output 40 mA

 Arus untuk pin 3.3V adalah 50 mA

 Flash Memory 32 KB (ATmega328) yang mana 2 KB digunakan oleh

bootloader

 SRAM 2 KB (ATmega328)

 EEPROM 1KB (ATmega328)

 Kecepatan clock 16 MHz

Power

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya diselek secara otomatis. Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi portinput supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply

dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V,kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas danmenyebabkan kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada


(25)

pada 7 sampai 12 volt.

Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

Vin

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan

power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

5V

Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau

supply regulasi 5V lainnya.

3V3

Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA

Pin Ground


(26)

• Memori

ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

• Input dan Output

Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50 KOhms.

Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

 Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.

 Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

 PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan fungsi analogWrite().

 SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.


(27)

 LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

2.2.1 Manfaat KIT Arduino Uno

Arduino Uno adalah KIT Elektronik atau papan rangkaian elektronik open. Source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah Chip. Mikrokontroller dengan jenis AVR dari Perusahaan Atmel. Arduino Uno adalah sebuah board Mikrokontroller yang berbaris Atmega 3288. Arduino Uno memiliki 4 PIN. Input/output yang mana 6 PIN dapt digunakan sebagai output PWM, 6 analog Input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, Jack Power, Kepala ICSP, dan tombol Reset. Arduino Uno mampu men-suport Mikrokontroller, dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

2.2.2 Komunikasi Arduino Uno

Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega16U2 pada saluran board ini komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware '16U2 menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windows, file. Inf diperlukan. Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data tekstual sederhana yang


(28)

akan dikirim ke dan dari papan Arduino. RX dan TX LED di papan akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah perpustakaan SoftwareSerial memungkinkan untuk komunikasi serial pada setiap pin digital Uno itu. ATmega328 ini juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Kawat untuk menyederhanakan penggunaan dari bus I2C, lihat dokumentasi untuk rincian. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.

2.2.3 Tutorial Bahasa Pemograman Arduino

Arduino menggunakan pemrograman dengan bahasa C. Berikut ini adalah sedikit penjelasan yang ditujukan kepada anda yang hanya mempunyai sedikit pengalaman pemrograman dan membutuhkan penjelasan singkat mengenai karakter bahasa C dan software Arduino. Untuk penjelasan yang lebih mendalam, web Arduino.cc adalah sumber yang lengkap.

Struktur

Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi yang harus ada.


(29)

void setup( ) { }

o Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.

void loop( ) { }

o Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void

setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

Syntax

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.

//(komentar satu baris)

o Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program. • /* */(komentar banyak baris)

o Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.


(30)

o Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).

;(titk koma)

o Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).

Variabel

Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk memindahkannya.

int (integer)

o Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.

long (long)

o Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan 2,147,483,647.


(31)

o Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM.

float (float)

o Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38. • char (character)

o Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.

Operator Matematika

Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti matematika yang sederhana).

=

o Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x sekarang sama dengan 20). • %

o Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).

+


(32)

-

o Pengurangan • *

o Perkalian • /

o Pembagian

Operator Pembanding

Digunakan untuk membandingkan nilai logika.

• ==

o Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12 adalah TRUE (benar))

• !=

o Tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12 adalah FALSE (salah))

• <

o Lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))


(33)

• >

o Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12 adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))

Struktur Pengaturan

Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan bisa dicari di internet).

1. if..else, dengan format seperti berikut ini:

if (kondisi) { }

else if (kondisi) { }

else { }

Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada else yang akan dijalankan.

2. for, dengan format seperti berikut ini:


(34)

Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan i–.

Digital

1. pinMode(pin, mode)

Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin

adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau

OUTPUT.

2. digitalWrite(pin, value)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW

(diturunkan menjadi ground).

3. digitalRead(pin)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).


(35)

Analog

Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi di dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan digital.

1. analogWrite(pin, value)

Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off) dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analog. Value

(nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).

2. analogRead(pin)

Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5 volts).

2.3 Modem USB Smartfren Connex

 Smartfren Connex Unlimited adalah layanan akses data/internet, dimana Pengguna dapat melakukan akses data/internet dengan kecepatan akses data hingga kecepatan tertentu dalam jangka waktu tertentu (“Masa Aktif”), tanpa ada pembatasan jumlah atau volume data yang dapat diakses.


(36)

 Smartfren menawarkan 3 (tiga) jenis layanan akses data SmartfrenConnex Unlimited, yaitu: (1) Smartfren Connex True Unlimited; (2) SmartFren Connex Unlimited (Special Program); dan (3) Smartfren Connex Postpaid Unlimited. Penjelasan mengenai kecepatan akses data, tarif (harian, mingguan atau bulanan), paket akses data, dan ketentuan lain dari masing-masing layanan akses data Smartfren Connex Unlimited tersebut dapat dilihat pada www.smartfren.com.

 Untuk menjaga kualitas layanan Smartfren Connex Unlimited dan menjaga kesetaraan kualitas layanan akses data bagi semua Pengguna Smartfren, bila volume data/internet yang telah diakses (unduh maupun unggah) oleh Pengguna (Smartfren Connex Unlimited (Special Program) dan Smartfren Connex Postpaid Unlimited) telah mencapai jumlah atau volume data tertentu dalam 1 (satu) hari, maka kecepatan akses data/internet Pengguna akan disesuaikan hingga kecepatan 153,6 kbps (Fair Usage Policy / FUP). Kecepatan akses tersebut akan kembali ke kecepatan semula pada hari berikutnya. Informasi mengenai jumlah/volume akses data harian yang dikenakan penyesuaian akses data dapat dibaca di www.smartfren.com. Pengguna dapat mengetahui volume data/intenet yang telah diakses dengan cara menghubungi customercare Smartfren di call centre 24 jam di 888 dari nomor Smartfren Anda atau 021 50100000 dari PSTN atau 08811223344 .

 Pengguna yang terkena ketentuan penyesuaian kecepatan akses data/internet pada butir 3.3 di atas (H+0), dapat menikmati kembali


(37)

kecepatan akses data/internet berdasarkan paket Smartfren Connex Unlimited yang dipilih Pengguna sejak pukul 03.00 di hari berikutnya (H+1), dengan terlebih dahulu memutuskan sambungan internet (disconnect) sebelum pukul 03.00 (H+1), dan kemudian menyambungkan kembali sambungan internet setelah pukul 03.00 (H+1).

2.4 Motor Stepper

Smart Peripheral Controller / SPC STEPPER MOTOR merupakan pengontrol motor stepper yang menggunakan I2C-bus sebagai jalur penyampaian data sehingga dapat lebih lebih menghemat dan mempermudah pengkabelan, selain itu SPC STEPPER MOTOR dapat digunakan secara paralel. Contoh aplikasi dari SPC STEPPER MOTOR adalah untuk robot, dan sumber gerak lainnya.

2.4.1 Dasar Operasi Motor Stepper

Motor Stepper beroperasi secara berbeda dari DC motor sikat, yang berputar ketika tegangan diterapkan pada terminal mereka. Stepper motor, di sisi lain, secara efektif memiliki beberapa "Bergigi" elektromagnet diatur di sekitar bagian pokok gigi berbentuk besi. Itu elektromagnet diberi energi oleh rangkaian kontrol eksternal, seperti mikrokontroler. Untuk membuat pergantian poros motor, pertama satu elektromagnet diberikan kekuasaan, yang membuat gigi gear yang magnetis tertarik pada gigi elektromagnet itu. Ketika gigi gigi yang. Dengan demikian sejalan dengan elektromagnet pertama, mereka sedikit offset dari berikutnya


(38)

elektromagnet. Jadi ketika elektromagnet berikutnya dihidupkan dan yang pertama dimatikan,gigi berputar sedikit untuk menyesuaikan dengan yang berikutnya, dan dari sana proses ini diulang. Masing-masing rotasi sedikit disebut "langkah", dengan angka integer dari langkah membuat rotasi penuh. Dengan cara itu, motor dapat dihidupkan dengan sudut yang tepat.

2.4.2 Karakteristik Motor Stepper

o Motor Stepper adalah perangkat daya konstan.

o Seiring dengan peningkatan kecepatan motor, torsi menurun. (Paling bermotor pameran maksimum torsi ketika stasioner, namun torsi dari motor ketika stasioner 'memegang torsi' mendefinisikan kemampuan motor untuk mempertahankan posisi yang diinginkan sementara di bawah beban eksternal).

o Kurva torsi dapat diperpanjang dengan menggunakan driver yang membatasi arus dan meningkatkan mengemudi tegangan (kadang-kadang disebut sebagai sirkuit 'helikopter', ada beberapa dari rak sopir chip mampu melakukan hal ini dengan cara yang sederhana).

o Steppers menunjukkan getaran lebih dari jenis motor lain, sebagai langkah diskrit cenderung snap rotor dari satu posisi ke posisi lain (disebut detent a). Getaran ini membuat stepper ribut daripada motor DC motor.

o Getaran ini bisa menjadi sangat buruk di beberapa kecepatan dan dapat menyebabkan motor kehilangan torsi atau kehilangan arah. Hal ini karena rotor ditahan dalam medan magnet yang berperilaku


(39)

seperti mata air. Pada setiap langkah yang lampaui rotor dan bounce bolak-balik, "Dering" pada frekuensi resonan. Jika frekuensi melangkah sesuai dengan resonan frekuensi kemudian meningkat dering dan motor keluar dari sinkronisme, sehingga dalam kesalahan posisi atau perubahan arah. Paling buruk terjadi kerugian total kontrol dan memegang torsi sehingga motor ini mudah diatasi dengan beban dan berputar hampir bebas.

o Efeknya dapat dikurangi dengan mempercepat cepat melalui kecepatan masalah jangkauan, (redaman gesekan) secara fisik redaman sistem, atau menggunakan mikro-loncatan driver.

o Motor dengan lebih banyak tahapan juga menunjukkan operasi halus dibandingkan dengan fase lebih sedikit (ini juga dapat dicapai melalui penggunaan drive loncatan mikro)

2.5 Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).


(40)

Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali).

Gambar 2.5a Contoh Resistor

Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.


(41)

Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.

Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4.7K Ohm dan toleransinya adalah 5%.


(42)

Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.

Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.

2.6 Kapasitor

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.


(43)

2.6.1 Prinsip dasar dan spesifikasi elektriknya

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.


(44)

2.6.2 Kapasitansi

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = CV ……….(1)

Q = muatan elektron dalam C (coulombs) C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (volt)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :

C = (8.85 x 10-12) (k A/t) ...(2)

Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan.


(45)

Udara vakum k = 1

Aluminium oksida k = 8

Keramik k = 100 – 1000

Gelas k = 8

Polyethylene k = 3

Tabel 2.6.2a Tabel Konstanta Bahan Dielektrik

Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100p


(46)

BAB III

RANCANGAN BANGUN 3.1 Diagram Blok Rancangan Alat

Berikut ini merupakan diagram blok dari rancangan alat yang dibuat:

Arduino UNO

Tombol Motor

Stepper Driver Motor

Stepper Laptop / PC

Gambar 3.1a Diagram Blok Rangkaian

Modul ini akan mengatur putaran motor stepper sesuai dengan input yang diberikan. Modul Arduino UNO tidak dapat secara langsung dihubungkan pada motor stepper. Untuk itu, dibutuhkan sebuah rangkaian pembantu yaitu driver motor stepper agar motor stepper dapat berputar sesuai dengan logika – logika yang diberikan oleh modul Arduino UNO. Alat yang dibuat akan ditunjukan untuk mengontrol gerakan motor stepper dari 2 sistem kendali, yaitu melalui penekanan tombol dan melalui PC. Kedua input itu kemudian dihubungkan ke modul Arduino UNO yang berfungsi sebagai pusat kendali dari alat ini.

3.2 Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (Hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.


(47)

Batasan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita berbicara mengenai firmware, karena firmware ini adalah perangkat lunak yang "dibuat" ke dalam perangkat keras. Firmware ini merupakan wilayah dari bidang ilmu komputer dan teknik komputer, yang jarang dikenal oleh pengguna umum.

3.2.1 Rangkaian Catu Daya

Berikut ini adalah skema rangkaian catu daya yang dibuat:

Gambar 3.2.1a Skematik Rangkaian Catu Daya

Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplai tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian catu daya yang dibuat terdiri dari 2 tegangan keluaran, yaitu 5 Volt dan 12 Volt. Keluaran 5 Volt digunakan untuk mensupplai tegangan ke seluruh rangkaian, sedangkan keluaran 12 Volt digunakan untuk mensuplai tegangan pada motor stepper saja.

Transformator yang digunakan adalah transformator CT Stepdown yang akan menurunkan tegangan 220 Volt AC menjadi 12 Volt AC. Kemudian,


(48)

tegangan 12 Volt AC ini disearahkan oleh 2 buah dioda 1N5392 sehingga menjadi 12 Volt DC. Kemudian tegangan ini diratakan menggunakan kapasitor 2200 μF. Tegangan yang sudah diratakan ini kemudian di regulasi oleh LM7805. Hal ini bertujuan agar tegangan yang dihasilkan oleh catu daya ini tetap pada 5 Volt walaupun terjadi perubahan tegangan pada bagian input tegangan dari catu daya. Transistor PNP TIP32 berfungsi untuk membantu mensuplai arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tidak panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar.

3.2.2 Rangkaian Tombol

Berikut ini adalah rangkaian tombol yang digunakan pada alat ini:

Gambar 3.2.2a Skematik Rangkaian Tombol

Rangkaian ini digunakan sebagai sarana untuk mengontrol arah putaran motor stepper. Ada 4 buah tombol yang digunakan sebagai sarana pengontrol arah putaran dari 2 bua motor stepper. Ketika sakelar tidak aktif, maka logika pada pin mikrokontroler akan bernilai 1 (high). Namun, pada saat sakelar ditekan, maka pin pada mikrokontroler akan


(49)

bernilai 0. Logika – logika inilah yang nantinya digunakan sebagai acuan untuk menentukan arah putaran motor stepper.

3.2.3 Rangkaian Driver Motor Stepper

Berikut ini adalah skematik rangkaian driver motor stepper yang dibuat:

Gambar 3.2.3a Rangkaian Driver Motor Stepper

Rangkaian mikrokontroler tidak dapat dihubungkan langsung dengan motor stepper. Rangkaian mikrokontroler memerlukan driver untuk menggerakkan motor stepper. Pada alat ini, driver yang digunakan adalah ic ULN2803. IC ini menyediakan saluran driver sebanyak 8 saluran yang daat dihubungkan pada 2 buah motor stepper. Setiap pin ULN2803 mampu menyediakan arus sampai sebsesar 500 mA.


(50)

3.2.4 Rangkaian Modul Arduino UNO

Berikut ini adalah gambar rangkaian dari modul Arduino UNO:

Gambar 3.2.4a Rangkaian Arduino UNO

Modul Arduino UNO sejatinya merupakan sebuah rangkaian minimum sistem dari mikrokontroler ATMega328 yang dipadukan dengan rangkaian interfacing USB to Serial Converter. Fitur tambahan interfacing tersebut akan memudahkan kita dalam menghubungkan mikrokontroler dengan PC melalui port USB. Pada modul ini sudah ditanamkan sebuah mikrokontroler ATMega16 yang digunakan sebagai sarana konversi komunikasi USB PC menjadi komunikasi UART mikrokontroler. Selain itu juga terdapat sebuah mikrokontroler ATMega328 yang digunakan sebagai pusat kendali dari alat yang dibuat.


(51)

3.3 Rancangan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.

3.3.1 Rancangan Perangkat Lunak Mikrokontroler


(52)

Mulai

Inisialisasi pin yang digunakan

Ambil data pada port serial

Data serial = “a” ?

Data serial = “b” ?

Data serial = “c” ?

Data serial = “d” ?

Putar motor 1 CW sebanyak 1°

Putar motor 1 CCW sebanyak

Putar motor 2 CW sebanyak 1°

Putar motor 2 CCW sebanyak

Ambil data pada tombol

Tombol 1 = 0 ?

Tombol 2 = 0 ?

Tombol 3 = 0 ?

Tombol 4 = 0 ?

Putar motor 1 CW sebanyak 1°

Putar motor 1 CCW sebanyak

Putar motor 2 CW sebanyak 1°

Putar motor 2 CCW sebanyak 1° YA TIDAK YA YA YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA YA


(53)

Program diawali dengan inisialisasi pin – pin yang digunakan. Selain itu, inisialisasi ini juga ditujukan untuk mendeklarasikan komunikasi serial yang digunakan. Setelah itu, mikrokontroler akan memeriksa apakah ada terdapat data pada port serial dari mikrokontroler. Jika ada, maka selanjutnya mikrokontroler akan memeriksa data tersebut. Jika data tersebut merupakan karakter “a”, maka mikrokontroler akan mengeluarkan logika untuk menggerakan motor stepper 1 sebanyak 1° searah jarum jam ( CW = Clock Wise). Jika data pada port serial mikrokontroler merupakan karakter “b”, maka mikrokontroler akan memutar motor stepper 1 sebanyak 1° dengan arah yang berlawanan jarum jam ( CCW = Counter Clock Wise).

Jika data pada port serial mikrokontroler adalah karakter “c”, maka mikrokontroler akan memutar motor stepper 2 sebanyak 1° searah dengan arah jarum jam (CW). Namun, jika data pada port serial adalah karakter “d”, maka motor 2 akan diputar pada arah yang sebalikya sejauh 1°.

Namun ketika tidak ada data yang dideteksi pada port serial, mikrokontroler akan memeriksa keadaan tombol. Jika tombol 1 ditekan ( logika pada tombol 1 = 0), maka mikrokontroler akan memutar motor stepper 1 sejauh 1° searah jarum jam (CW). Jika tombol 2 yang ditekan, ini berarti logika pada tombol 2 = 0, ini akan menyebabkan mikrokontroler akan memutar motor stepper 1 sejauh 1° ke arah yang berlawanan (CCW). Jika tombol 3 ditekan, maka logika tombol 3 = 0.


(54)

1° searah dengan arah putaran jarum jam (CW). Kejadian sebaliknya akan terjadi pada motor stepper 2 ketika tombol 4 ditekan.

Berikut ini adalah listing program pada mikrokontroler: const int bwh1 = 2;

const int bwh2 = 3; const int bwh3 = 4; const int bwh4 = 5; const int ats1 = 6; const int ats2 = 7; const int ats3 = 8; const int ats4 = 9;

const int tbl1 = 14; const int tbl2 = 15; const int tbl3 = 16; const int tbl4 = 17;

int dataserial; int ptrnats; int ptrnbwh; void setup() { Serial.begin(9600); pinMode(bwh1,OUTPUT); pinMode(bwh2,OUTPUT); pinMode(bwh3,OUTPUT); pinMode(bwh4,OUTPUT); pinMode(ats1,OUTPUT); pinMode(ats2,OUTPUT); pinMode(ats3,OUTPUT); pinMode(ats4,OUTPUT); pinMode(tbl1,INPUT); pinMode(tbl2,INPUT); pinMode(tbl3,INPUT);


(55)

pinMode(tbl4,INPUT); } void loop() { if (Serial.available()) {

dataserial = Serial.read(); if (dataserial == 'a') {atas1();}

if (dataserial == 'b') {atas2();}

if (dataserial == 'c') {bwhkiri();}

if (dataserial == 'd') {bwhkanan();}

}

if (digitalRead(tbl2) == LOW) {atas1();}

if (digitalRead(tbl4) == LOW) {atas2();}

if (digitalRead(tbl3) == LOW) {bwhkiri();}

if (digitalRead(tbl1) == LOW) {bwhkanan();} } void bwhkiri() { digitalWrite(bwh1,HIGH); digitalWrite(bwh2,LOW); digitalWrite(bwh3,LOW); digitalWrite(bwh4,LOW); delay(25); digitalWrite(bwh1,LOW); digitalWrite(bwh2,HIGH);


(56)

digitalWrite(bwh3,LOW); digitalWrite(bwh4,LOW); delay(25); digitalWrite(bwh1,LOW); digitalWrite(bwh2,LOW); digitalWrite(bwh3,HIGH); digitalWrite(bwh4,LOW); delay(25); digitalWrite(bwh1,LOW); digitalWrite(bwh2,LOW); digitalWrite(bwh3,LOW); digitalWrite(bwh4,HIGH); delay(25); } void bwhkanan() { digitalWrite(bwh4,HIGH); digitalWrite(bwh3,LOW); digitalWrite(bwh2,LOW); digitalWrite(bwh1,LOW); delay(25); digitalWrite(bwh4,LOW); digitalWrite(bwh3,HIGH); digitalWrite(bwh2,LOW); digitalWrite(bwh1,LOW); delay(25); digitalWrite(bwh4,LOW); digitalWrite(bwh3,LOW); digitalWrite(bwh2,HIGH); digitalWrite(bwh1,LOW); delay(25); digitalWrite(bwh4,LOW); digitalWrite(bwh3,LOW); digitalWrite(bwh2,LOW); digitalWrite(bwh1,HIGH); delay(25); }


(57)

void atas1() { digitalWrite(ats1,HIGH); digitalWrite(ats2,LOW); digitalWrite(ats3,LOW); digitalWrite(ats4,LOW); delay(25); digitalWrite(ats1,LOW); digitalWrite(ats2,HIGH); digitalWrite(ats3,LOW); digitalWrite(ats4,LOW); delay(25); digitalWrite(ats1,LOW); digitalWrite(ats2,LOW); digitalWrite(ats3,HIGH); digitalWrite(ats4,LOW); delay(25); digitalWrite(ats1,LOW); digitalWrite(ats2,LOW); digitalWrite(ats3,LOW); digitalWrite(ats4,HIGH); delay(25); } void atas2() { digitalWrite(ats4,HIGH); digitalWrite(ats3,LOW); digitalWrite(ats2,LOW); digitalWrite(ats1,LOW); delay(25); digitalWrite(ats4,LOW); digitalWrite(ats3,HIGH); digitalWrite(ats2,LOW); digitalWrite(ats1,LOW); delay(25); digitalWrite(ats4,LOW); digitalWrite(ats3,LOW);


(58)

digitalWrite(ats2,HIGH); digitalWrite(ats1,LOW); delay(25);

digitalWrite(ats4,LOW); digitalWrite(ats3,LOW); digitalWrite(ats2,LOW); digitalWrite(ats1,HIGH); delay(25);

}

3.3.2 Rancangan Perangkat Lunak PC


(59)

A

Putar 1 diklik?

Ambil jumlah putaran motor 1

Port serial = “a” Combo2.text =

“CW” ? N = 1

N = N + 1

N = Jumlah putaran?

Port serial = “b” Combo2.text =

“CCW” ?

N = N + 1

N = Jumlah putaran?

Putar 2 diklik?

Ambil jumlah putaran motor 2

Port serial = “c” Combo3.text =

“CW” ? N = 1

N = N + 1

N = Jumlah putaran?

Port serial = “d” Combo3.text =

“CCW” ?

N = N + 1

N = Jumlah putaran? B YA TIDAK YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

Gambar 3.3.2a Diagram Alir Program Yang Dibuat Pada PC

Program dimulai dengan pengenalan port COM yang akan digunakan sebagai port komunikasi. Ada 2 cara untuk mengendalikan putaran motor stepper menggunakan PC ini. Yang pertama adalah dengan cara menekan tombol tanda panah keatas, kebawah, serta kesamping yang ada pada keyboard PC. Cara yang kedua adalah dengan memasukkan data jumlah putaran yang akan dilakukan dan arah dari putaran motor. Kemudian, PC


(60)

akan segera mengirimkan data – data tersebut ke mikrokontroler, agar mikrokontroler memutar motor stepper sesuai dengan data yang diperoleh tadi.

Dan juga dapat kita ketahui Diagram Alir dengan menggunakan tombol :

Mulai

Inisialisasi port yang digunakan

Tombol Up Ditekan?

Tombol Down ditekan?

Tombol Right Ditekan?

Tombol Left Ditekan?

Port Serial = “a”

Port Serial = “b”

Port Serial = “c”

Port Serial = “d”

A

B YA

TIDAK

YA

YA

YA TIDAK

TIDAK

TIDAK


(61)

BAB IV

PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM

4.1 Pengujian Rangkaian Tombol

Berikut ini adalah skematik rangkaian yang digunakan untuk menguji rangkaian tombol:

Gambar 4.1a Letak Titik Uji Pada Rangkaian Tombol

Rangkaian tombol akan menghasilkan logika 1 (High) ketika tombol tidak ditekan. Dan akan menghasilkan output 0 (Low) ketika tombol ditekan.

Berikut ini adalah tabel hasil pengukuran tegangan pada titik – titik uji: Keadaan TP1 TP2 TP3 TP4

Ditekan 0V 0V 0V 0V Tidak Ditekan 4,5V 4,5V 4,5V 4,5V


(62)

4.2 Pengujian Modul Arduino UNO

Pengujian Modul Arduino UNO dilakukan dengan mengedipkan LED yang terdapat pada pin 13 pada modul ini. Proses pengedipan tersebut dilakukan melalui program yang dimasukkan pada modul ini. Jika LED pada pin tersebut berkedip sesuai dengan program, maka dapat disimpulkan bahwa modul ini dalam keadaan baik. Berikut ini adalah listing program yang digunakan untuk mengedipkan LED pada pin 13 modul ini.

void setup() {

pinMode(13, OUTPUT);

}

void loop() {

digitalWrite(13, HIGH); // menyalakan LED di pin 13 Arduino

delay(1000); // delay selama 1 detik

digitalWrite(13, LOW); // mematikan LED di pin 13 Arduino

delay(1000); // delay selama 1 detik


(63)

4.3 Pengujian Rangkaian Driver Motor Stepper

Berikut ini merupakan gambar rangkaian uji untuk rangkaian driver motor stepper yang digunakan:

Gambar 4.3a Rangkaian Uji Driver Motor Stepper

Berikut ini merupakan listing program yang digunakan untuk menguji rangkaian motor stepper ini:

const int bwh1 = 2;

const int bwh2 = 3;

const int bwh3 = 4;

const int bwh4 = 5;

const int ats1 = 6;

const int ats2 = 7;


(64)

void setup(){

pinMode(bwh1,OUTPUT);

pinMode(bwh2,OUTPUT);

pinMode(bwh3,OUTPUT);

pinMode(bwh4,OUTPUT);

pinMode(ats1,OUTPUT);

pinMode(ats2,OUTPUT);

pinMode(ats3,OUTPUT);

pinMode(ats4,OUTPUT);

}

void loop(){

digitalWrite(bwh1,HIGH);

digitalWrite(bwh2,LOW);

digitalWrite(bwh3,LOW);

digitalWrite(bwh4,LOW);

delay(25);

digitalWrite(bwh1,LOW);

digitalWrite(bwh2,HIGH);

digitalWrite(bwh3,LOW);

digitalWrite(bwh4,LOW);

delay(25);

digitalWrite(bwh1,LOW);

digitalWrite(bwh2,LOW);

digitalWrite(bwh3,HIGH);

digitalWrite(bwh4,LOW);

delay(25);

digitalWrite(bwh1,LOW);


(65)

digitalWrite(bwh3,LOW);

digitalWrite(bwh4,HIGH);

delay(25);

}

Ketika program tersebut dijalankan oleh mikrokontroler, maka motor stepper akan berputar. Jika demikian, maka rangkaian dapat dikatakan baik.


(66)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari evaluasi hasil kerja alat dapat diambil beberapa kesimpulan dalam Tugas Akhir ini :

1.

Perputaran sudut stepper motor dapat diatur dari 4o sampai dengan 360o baik arah vertikal dan horizontal dan dapat digerakkan secara bersamaan.

2. Modem yang digunakan hubungannya sebagai pendukung dimana kegunaaan dan fugsi dari Motor Stepper hanya menggerakkannya saja. 3. Pada penelitian ini dapat diatur pergerakan antenna USB dalam Tiga

Dimensi.

4. Sewaktu dihubungkannya Arduino Uno ke PC, maka langsunglah berperan Visual Basic sebagai pengkoneksi antar Arduino Uno ke PC. 5. Sewaktu koneksi antara Arduino Uno ke PC sudah baik, maka Motor


(67)

5.2 Saran

1. Dapat dikembangkan untuk mengerakkan antena parabola maka perlu di naikkan daya pada stepper motor.

2. Untuk mengerakkan antena para bola dapat mengontrol degan remot control dan secara otomatis.

3. Dapat juga dikembangan alat tersebut sebagai mencari sinyal secara otomatis.

4. Diharapakan pembaca dapat memberi saran dan kritik terhadap penulis.


(68)

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Nalwan Paulus. 2004. Panduan Praktis Penggunaan dan Antarmuka Modul LCD M1632. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Bejo, Agus. 2005. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam

MikrokontrolerATMega328. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Budiharto, Widodo. 2005. Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroler

Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta: PT Elex media Komputindo.

Elektur, 1996. 302 Rangkaian Elektronika. Penerjemah P.Pratomo dkk. Jakarta: Percetakan PT.Gramedia.

Linnga, W. 2006. Belajar sendiri Pemrograman AVR ATMega328. Yogyakarta: Andi Offset.

Malvino, Albert Paul.2003.Prinsip-prinsip Elektronika.Jilid 1&2.Edisi I.Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.

Pitowarno.E.2005 Mikroprosesor&Interfacing.Yogyakarta:Penerbit Andi.

Zuhal. " Dasar Tenaga Listrik dan Elektronika Daya". Penerbit Gramedia.

http://www.amazon.com/Sain-Store-Arduino-UNO/dp/B0044MVM9I /1 Juli 2012 /

18.58WIB.


(69)

LAMPIRAN

Lampiran1. Gambar Rangkaian Lengkap Penggerak Antena Modem USB Berbasis Mikrokomputer Menggunakan Arduino Uno.


(70)

Lampiran2. Berikut ini adalah listing program pada Visual Basic pada PC:

Private Sub Command1_Click() Dim port As Integer

On Error GoTo errorcode Select Case Combo1.ListIndex Case 0

port = 1 Case 1

port = 2 Case 2

port = 3 Case 3

port = 4 Case 4

port = 5 Case 5

port = 6 Case 6

port = 7 Case 7

port = 8 Case 8

port = 9 Case 9

port = 10 Case 10

port = 11 Case 11

port = 12 Case 12

port = 13 Case 13

port = 14 Case 14

port = 15 Case 15


(71)

Case 16

port = 17 Case 17

port = 18 Case 18

port = 19 Case 19

port = 20 Case 20

port = 21 Case 21

port = 22 Case 22

port = 23 Case 23

port = 24 Case 24

port = 25 End Select

If MSComm1.PortOpen = False Then MSComm1.CommPort = port MSComm1.DTREnable = True MSComm1.RTSEnable = True MSComm1.PortOpen = True Text1.Enabled = True Text2.Enabled = True Command2.Enabled = True Command3.Enabled = True Command1.Enabled = False Combo1.Enabled = False Combo2.Enabled = True Combo3.Enabled = True Form1.KeyPreview = True End If

Exit Sub

errorcode:


(72)

End Sub

Private Sub Command2_Click() Dim n As Integer

Dim x As Integer

On Error GoTo pesansalah1 x = Text1.Text

If x < 4 Then

GoTo pesansalah1 End If

If x > 360 Then GoTo pesansalah1 End If

x = x / 7.2

If Combo2.Text = "CCW" Then For n = 1 To x

MSComm1.Output = "a" TimeDelay (0.01) Next

End If

If Combo2.Text = "CW" Then For n = 1 To x

MSComm1.Output = "b" TimeDelay (0.01) Next

End If

Exit Sub

pesansalah1:

MsgBox "Masukkan Angka 4 - 360 !", vbOKOnly, "Peringatan"

End Sub

Private Sub Command3_Click() Dim n As Integer


(73)

Dim x As Integer

On Error GoTo pesansalah2 x = Text2.Text

x = x / 7.2

If x < 4 Then

GoTo pesansalah2 End If

If x > 360 Then GoTo pesansalah2 End If

If Combo3.Text = "CCW" Then For n = 1 To x

MSComm1.Output = "c" TimeDelay (0.01) Next

End If

If Combo3.Text = "CW" Then For n = 1 To x

MSComm1.Output = "d" TimeDelay (0.01) Next

End If

Exit Sub

pesansalah2:

MsgBox "Masukkan Angka 4 - 360 !", vbOKOnly, "Peringatan"

End Sub

Private Sub Command4_Click() End

End Sub


(74)

Text1.Enabled = False Text2.Enabled = False Command2.Enabled = False Command3.Enabled = False Combo2.Enabled = False Combo3.Enabled = False Form1.KeyPreview = False End Sub

Private Sub Form_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)

Select Case KeyCode Case vbKeyUp

MSComm1.Output = "a" Case vbKeyDown

MSComm1.Output = "b" Case vbKeyLeft

MSComm1.Output = "c" Case vbKeyRight

MSComm1.Output = "d" End Select

End Sub

Function TimeDelay(Delay As Double) Dim PauseTime, Start

PauseTime = Delay Start = Timer

Do While Timer < Start + PauseTime DoEvents

Loop


(1)

LAMPIRAN

Lampiran1. Gambar Rangkaian Lengkap Penggerak Antena Modem USB

Berbasis Mikrokomputer Menggunakan Arduino Uno.


(2)

Lampiran2. Berikut ini adalah listing program pada Visual Basic pada PC:

Private Sub Command1_Click() Dim port As Integer

On Error GoTo errorcode Select Case Combo1.ListIndex Case 0

port = 1 Case 1

port = 2 Case 2

port = 3 Case 3

port = 4 Case 4

port = 5 Case 5

port = 6 Case 6

port = 7 Case 7

port = 8 Case 8

port = 9 Case 9

port = 10 Case 10

port = 11 Case 11

port = 12 Case 12

port = 13 Case 13

port = 14 Case 14

port = 15 Case 15


(3)

Case 16

port = 17 Case 17

port = 18 Case 18

port = 19 Case 19

port = 20 Case 20

port = 21 Case 21

port = 22 Case 22

port = 23 Case 23

port = 24 Case 24

port = 25 End Select

If MSComm1.PortOpen = False Then MSComm1.CommPort = port MSComm1.DTREnable = True MSComm1.RTSEnable = True MSComm1.PortOpen = True Text1.Enabled = True Text2.Enabled = True Command2.Enabled = True Command3.Enabled = True Command1.Enabled = False Combo1.Enabled = False Combo2.Enabled = True Combo3.Enabled = True Form1.KeyPreview = True End If

Exit Sub

errorcode:


(4)

End Sub

Private Sub Command2_Click() Dim n As Integer

Dim x As Integer

On Error GoTo pesansalah1 x = Text1.Text

If x < 4 Then

GoTo pesansalah1 End If

If x > 360 Then GoTo pesansalah1 End If

x = x / 7.2

If Combo2.Text = "CCW" Then For n = 1 To x

MSComm1.Output = "a" TimeDelay (0.01) Next

End If

If Combo2.Text = "CW" Then For n = 1 To x

MSComm1.Output = "b" TimeDelay (0.01) Next

End If

Exit Sub

pesansalah1:

MsgBox "Masukkan Angka 4 - 360 !", vbOKOnly, "Peringatan"

End Sub

Private Sub Command3_Click() Dim n As Integer


(5)

Dim x As Integer

On Error GoTo pesansalah2 x = Text2.Text

x = x / 7.2

If x < 4 Then

GoTo pesansalah2 End If

If x > 360 Then GoTo pesansalah2 End If

If Combo3.Text = "CCW" Then For n = 1 To x

MSComm1.Output = "c" TimeDelay (0.01) Next

End If

If Combo3.Text = "CW" Then For n = 1 To x

MSComm1.Output = "d" TimeDelay (0.01) Next

End If

Exit Sub

pesansalah2:

MsgBox "Masukkan Angka 4 - 360 !", vbOKOnly, "Peringatan"

End Sub

Private Sub Command4_Click() End

End Sub


(6)

Text1.Enabled = False Text2.Enabled = False Command2.Enabled = False Command3.Enabled = False Combo2.Enabled = False Combo3.Enabled = False Form1.KeyPreview = False End Sub

Private Sub Form_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)

Select Case KeyCode Case vbKeyUp

MSComm1.Output = "a" Case vbKeyDown

MSComm1.Output = "b" Case vbKeyLeft

MSComm1.Output = "c" Case vbKeyRight

MSComm1.Output = "d" End Select

End Sub

Function TimeDelay(Delay As Double) Dim PauseTime, Start

PauseTime = Delay Start = Timer

Do While Timer < Start + PauseTime DoEvents

Loop