Situasi Demografi Pengaruh Teknologi Elektronik terhadap Komunikasi Pembangunan

53 orientasi pembangunan dan komunikasi diubah. Orientasi pembangunan dan komunikasi pengawasan secara vertikal dari atas ke bawah hendaknya menjadi pengawasan secara horizontal menyamping dan dari bawah ke atas, yang mengandalkan media massa komunikasi satu arah menjadi mengandalkan pelayanan antarpribadi komunikasi dua dan banyak arah. Orientasi propaganda menjadi orientasi pelayanan, pembangunan berdasarkan sosialisasi palsu diubah menjadi pembangunan berdasarkan partisipasi, orientasi teknisekonomis menjadi orientasi kebutuhan dan hak manusia, tujuan indentitas integritas dan kesatuan nasional menjadi tujuan identitas dan solidaritas subnasional kepentingan etnis dan kelompok. Kemudian pembangunan yang diberi ciri arahan cultural dan artistc kadang-kadang sensor hendaknya diubah menjadi pembangunan yang diberi ciri kreativitas kultural dan artistc kadang-kadang oposisi pembangunan yang berorientasi jawaban menjadi pembangunan yang berorientasikan permasalahan atau pertanyaan, pembangunan yang berorientasikan produk diubah menjadi pembangunan yang berorientasi- kan proses. Saran dari Voight dan Hanneman itu untuk menjadikan orientasi pembangunan dan komunikasi dapat terealisasi pembangunan dan komunikasi yang tidak tersentralisasi, linier dengan proses yang terisolasi, tetapi merefleksikan difusi partisipasi dan kebergantungan yang menyeluruh Onong, 1997: 25-27.

1. Situasi Demografi

Dewasa ini banyak bangsa yang melakukan pembangunan pertanian tidak hanya dengan memperluas areal pertanian juga meningkatkan produksi, pupuk, benih unggul, obat-obatan. Teknologi pertanian telah dipergunakan secara luas di dunia tahun 1960-an telah didengungkan sebagai revolusi kajian sekurang-kurangnya 27 negara dalam revolusi tersebut. Di Indonesia telah dinyatakan sejak tahun 1968-1969. Kemudian muncul pertanyaan apakah kini relevansinya untuk memajukan antara penduduk dan masalah program? Hal ini dijawab dengan kenyataan bahwa setiap bangsa dewasa ini tidak hanya berkehendak mencegah terjadinya kelaparan massal, dan bahaya kelaparan yang dahsyat melainkan juga berjuang untuk penyediaan pangan yang memadai bagi seluruh rakyat. Masalah itu lebih dirasakan oleh negara-negara yang berencana untuk mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi daripada yang dicapai sekarang. Sebagai salah satu contoh masalah kebutuhan pangan yang sangat krusial diperdebatkan oleh kepentingan-kepentingan kelompok tertentu dalam mempersiapkan dan memenuhi kebutuhan pangan di suatu negara. Pada dasarnya penyediaan pangan di setiap negara dapat berasal dari produksi domestik, namun akibat kurangnya peran aktif untuk memajukan pembangunan di sektor pertanian menyebabkan pengadaan pangan harus dilakukan dengan cara mengimpor dari negara lain. Hal ini disebabkan pertambahan penduduk dengan pembangunan produksi pangan tidak seimbang. Sebagai contoh lain yang dapat diambil adalah situasi pangan yang tersedia di negara Indonesia yang penyebaran penduduknya tidak merata dan banyak daerahnya yang terpisah- pisah, sehingga menimbulkan kekurangan di suatu tempat dan berlebih di tempat lain. Dengan upaya komunikasi pembangunan dapat terselenggara pemenuhan kebutuhan pangan dengan mengalokasikan sebahagian kelebihan di suatu daerah ke daerah yang lain.

2. Pengaruh Teknologi Elektronik terhadap Komunikasi Pembangunan

Pengaruh media massa terhadap kehidupan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan sangatlah besar, dan yang paling menonjol dampaknya terhadapnya penduduk adalah media massa yang sifatnya elektronik yang berkembang sangat pesat. Media elektronik sebagai produk dari revolusi elektronika telah memanipulasikan keinginan khalayak, tetapi tidak menciptakan cara-cara untuk memperoleh- nya. Informasikan yang disebarkan dilancarkan dari atas ke bawah, dari kaum elit kepada khalayak, dari kota ke desa, dari yang sudah berkembang kepada yang sedang berkembang. Akibatnya menurut para ahli komunikasi menimbulkan “Revolusi meningkatnya frustasi” Onong, 1997: 92. Daya tarik elektronik sangatlah besar dari radio sampai internet terus berkembang. Perilaku komsutif tidak dapat dihindari, kesenjangan sosial terasa sekali dan kejadian amoral terjadi di sana sini, pergolakan politik lebih parah lagi, karena media elektronik telah terpatri dalam setiap diri, akibat negatif yang lain banyak lagi yang tidak terdeteksi dengan hitungan jari. Universitas Sumatera Utara 54 Sebaliknya dampak positif dari media elektronik sangatlah banyak sekali tinggal bagaimana kita mengantisipasi pemanfaatan media ini dari pejalan kaki sampai bisa terbang tinggi sekali. Berita terkini terdekteksi sejak dini, mulai bangun pagi sampai tidur lagi. Keinginan maupun obsesi tak masalah lagi semua dapat terpenuhi dengan teknologi yang canggih hari ini. Pengaruh teknologi elektronik terhadap komunikasi pembangunan memang hebat sekali.

3. Komunikasi Menurut Pendekatan Islam