BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan adalah hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali
suatu kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek
tertentu Mubarak, 2009. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab
pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya Notoatmodjo, 2010.
Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan akan
memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku Setiawati, 2008.
2.1.2 Tingkat Pengetahuan Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan yaitu:
a. Tahu know
Tahu diartikan hanya sebagai recall memanggil memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya: tahu bahwa buah
tomat banyak mengandung vitamin C, jamban adalah tempat membuang air besar, penyakit demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes
7
Universitas Sumatera Utara
Agepti, dan sebagainya. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan, misalnya: apa
tanda-tamda anak yang kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC, bagaimana cara melakukan PSN Pemberantasan Sarang Nyamuk, dan
sebagainya. Notoadmodjo, 2005. b.
Memahami comprehension Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,
tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
Misalnya, orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar menyebutkan 3M mengubur, menutup, dan
menguras, tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus menutup, menguras, dan sebagainya tempat-tempat penampungan air
tersebut.Notoadmodjo, 2005. c.
Aplikasi application Aplikasi diartikan apabila orang yang yang telah memahami objek
yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya, seseorang yang telah
paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat perencanaan program kesehatan di tempat ia bekerja atau dimana saja. Orang yang telah
faham metodologi penelitian, ia akan mudah membuat proposal penelitian di mana saja, dan seterusnya.Notoadmodjo, 2005.
Universitas Sumatera Utara
d. Analisis analysis
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan danatau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah
apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram bagan terhadap pengetahuan atas
objek tersebut. Misalnya, dapat membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan nyamuk biasa, dapat membuat diagram flow chart siklus hidup
cacing kremi, dan sebagainya.Notoadmodjo, 2005. e.
Sintesis synthesis Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum
atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya, dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata atau
kalimat sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dapat membuat kesimpulan tentang artikel yang telah dibaca.Notoadmodjo,
2005. f.
Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
Universitas Sumatera Utara
norma-norma yang berlaku di masyarakat.Misalnya, seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau tidak,
seseorang dapat menilai manfaat ikut keluarga berencana, dan sebagainya Notoadmodjo, 2005.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga yang
berhubungan dengan faktor internal dan eksternal. Menutut roger 1974, dikutip dari Notoadmojo, 2007, faktor internal yakni karakteristik orang yang bersangkutan
seperti: pendidikan, motivasi, persepsi dan pengalaman yang bersifat given atau bawaan. Faktor Eksternal yakni lingkungan, ekonomi, kebudayaan dan informasi.
Menurut Suparlan 2005, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah: a.
Pendidikanadalah proses penyampaian bahan atau materi pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan guna mencapai perubahan tingakat
perilaku. Pada umumnya pendidikan meningkatkan tingkat intelegensinya.
b. Usiasangat dipengaruhi perkembangan seseorang dalam memahami
sesuatu. Menurut beberapa peneliti pengetahuan seseorang bertambah
sesuai dengan pertambahan usia.
c. Pengalamanmerupakan sesuatu yang sudah pernah dialami, dilihat atau
didengar seseorang yang dapat menjadi acuan. Semakin banyak pengalaman seseorang maka semakin banyak usaha seseorang untuk
mengatasi sesuatu masalah. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman
sendiri atau pengalaman orang lain.
Universitas Sumatera Utara
d. Sumber informasiadalah data yang diproses kedalam suatu bentuk dan
mempunyai nilai yang nyata. 2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmojo 2005 dari berbagai cara yang telah digunakan untuk memperoleh pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Cara Tradisional untuk Memperoleh Pengetahuan
Cara kuno atau tradisional dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan antara lain:
1 Cara Coba Salah Trial and Error
Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam mencegah masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil dicoba kemungkinan yang lain. 2
Cara Kekuasaan Otoriter Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat baik formal
maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan sebagainya. 3
Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
pengetahuan. Hasil ini dilakukan dengan cara mengulangi kembali
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
Universitas Sumatera Utara
4 Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah
mampu menggunakan penalaran dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia
telah menggunakan jalan pemikirannya. b.
Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sintesis, logis dan alamiah.Cara ini disebut metode penelitian ilmiahatau lebih popular disebut metode penelitian.
2.2 Konsep Ibu