Pengetahuan Pengetahuan Ibu Tentang Bahaya Zat Pewarna Makanan Pada Kesehatan Anak Usia 3 -5 Tahun Di Gampong Rawang Itek Kab Aceh Utara Prov Aceh

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan adalah hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali suatu kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu Mubarak, 2009. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya Notoatmodjo, 2010. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku Setiawati, 2008. 2.1.2 Tingkat Pengetahuan Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan yaitu: a. Tahu know Tahu diartikan hanya sebagai recall memanggil memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya: tahu bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin C, jamban adalah tempat membuang air besar, penyakit demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes 7 Universitas Sumatera Utara Agepti, dan sebagainya. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan, misalnya: apa tanda-tamda anak yang kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC, bagaimana cara melakukan PSN Pemberantasan Sarang Nyamuk, dan sebagainya. Notoadmodjo, 2005. b. Memahami comprehension Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. Misalnya, orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar menyebutkan 3M mengubur, menutup, dan menguras, tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus menutup, menguras, dan sebagainya tempat-tempat penampungan air tersebut.Notoadmodjo, 2005. c. Aplikasi application Aplikasi diartikan apabila orang yang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya, seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat perencanaan program kesehatan di tempat ia bekerja atau dimana saja. Orang yang telah faham metodologi penelitian, ia akan mudah membuat proposal penelitian di mana saja, dan seterusnya.Notoadmodjo, 2005. Universitas Sumatera Utara d. Analisis analysis Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan danatau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram bagan terhadap pengetahuan atas objek tersebut. Misalnya, dapat membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan nyamuk biasa, dapat membuat diagram flow chart siklus hidup cacing kremi, dan sebagainya.Notoadmodjo, 2005. e. Sintesis synthesis Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya, dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dapat membuat kesimpulan tentang artikel yang telah dibaca.Notoadmodjo, 2005. f. Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau Universitas Sumatera Utara norma-norma yang berlaku di masyarakat.Misalnya, seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat ikut keluarga berencana, dan sebagainya Notoadmodjo, 2005. 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga yang berhubungan dengan faktor internal dan eksternal. Menutut roger 1974, dikutip dari Notoadmojo, 2007, faktor internal yakni karakteristik orang yang bersangkutan seperti: pendidikan, motivasi, persepsi dan pengalaman yang bersifat given atau bawaan. Faktor Eksternal yakni lingkungan, ekonomi, kebudayaan dan informasi. Menurut Suparlan 2005, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah: a. Pendidikanadalah proses penyampaian bahan atau materi pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan guna mencapai perubahan tingakat perilaku. Pada umumnya pendidikan meningkatkan tingkat intelegensinya. b. Usiasangat dipengaruhi perkembangan seseorang dalam memahami sesuatu. Menurut beberapa peneliti pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan pertambahan usia. c. Pengalamanmerupakan sesuatu yang sudah pernah dialami, dilihat atau didengar seseorang yang dapat menjadi acuan. Semakin banyak pengalaman seseorang maka semakin banyak usaha seseorang untuk mengatasi sesuatu masalah. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Universitas Sumatera Utara d. Sumber informasiadalah data yang diproses kedalam suatu bentuk dan mempunyai nilai yang nyata. 2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmojo 2005 dari berbagai cara yang telah digunakan untuk memperoleh pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: a. Cara Tradisional untuk Memperoleh Pengetahuan Cara kuno atau tradisional dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan antara lain: 1 Cara Coba Salah Trial and Error Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam mencegah masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain. 2 Cara Kekuasaan Otoriter Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan sebagainya. 3 Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hasil ini dilakukan dengan cara mengulangi kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. Universitas Sumatera Utara 4 Melalui Jalan Pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalaran dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pemikirannya. b. Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sintesis, logis dan alamiah.Cara ini disebut metode penelitian ilmiahatau lebih popular disebut metode penelitian.

2.2 Konsep Ibu