APOTEKER SEBAGAI PENGAWAS MENELAN OBAT PMO

79 5. Apakah Anda minum obat bebas selain obat ini? 6. Apakah Anda memakai alat pengingat untuk mengingat minum obat ini? 7. Apakah Anda tergantung pada seseorang untuk mengingat minum obat ini? Pengamatan langsung 1. Ikut mengamati jalannya Program DOTS 2. Memeriksa bekas kemasan obat bekas blister yang sudah dipakai Bentuk intervensi untuk meningkatkan adherence Pemberian informasi sesuai kebutuhan penderita sehingga penderita 1. Memahami kondisi dan risiko kesehatannya 2. Memahami risiko kalau tidak adherence : resistensi dsb 3. Memahami efektifitas pengobatan 4. Yakin bahwa dia penderita dapat melibatkan diri dalam penyembuhan Reminder alat pengingat yang dapat dipakai dan dianjurkan adalah : 1. Kalender 2. Instruksi yang jelas, dengan huruf yang besar dan menyolok 3. Surat 4. Pamflet 5. Telpon dll

6.3. APOTEKER SEBAGAI PENGAWAS MENELAN OBAT PMO

Salah satu dari komponen DOTS adalah pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung. Untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO. 80 Apoteker diharapkan dapat meminta seseorang yang berfungsi sebagai PMO dengan persyaratan : ¾ Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui oleh penderita dan lebih baik lagi dikenal dan disetujui oleh petugas kesehatan termasuk Apoteker, selain itu harus disegani dan dihormati oleh penderita. ¾ Seseorang yang tinggal dekat dengan penderita. ¾ Bersedia membantu penderita dengan sukarela. ¾ Bersedia dilatih danatau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan penderita Siapa yang bisa jadi PMO PMO yang terbaik adalah adalah petugas kesehatan, misalnya Bidan di Desa, Perawat, Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasi, dan lain lain. Bila tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru, anggota PKK, atau tokoh masyarakat lain atau anggota keluarga. Apoteker atau asisten apoteker dapat menjadi PMO sekurang-kurangnya memantau secara jarak jauh. Sebaiknya Apoteker atau Asisten Apoteker dapat menjalankan pelayanan kerumah, untuk memastikan dan mengawasi pemakaian obat oleh penderita. Tugas seorang PMO ¾ Mengawasi penderita TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan. ¾ Memberi dorongan kepada penderita agar mau berobat teratur. ¾ Mengingatkan penderita untuk segera menemui petugas kesehatan dokter atau peugas kesehatan lain yang memberikan obat, jika terjadi gejala efek samping, atau kondisi penyakit yang bertambah parah atau ada kelainan lain. ¾ Mengingatkan penderita, tindakan untuk segera meneruskan meminum obat, jika lupa meminum obat. 81 ¾ Mengingatkan penderita untuk menyimpan obat pada tempat yang kering, tidak terkena cahaya matahari, jauh dari jangkauan anak anak. ¾ Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada waktu-waktu yang telah ditentukan. ¾ Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita TB yang mempunyai gejala-gejala seperti TB untuk segera memeriksakan diri ke Unit Pelayanan Kesehatan. Informasi penting yang perlu difahami PMO untuk disampaikan. ¾ TB bukan penyakit keturunan atau kutukan, ¾ TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur, ¾ Tata laksana pengobatan penderita pada tahap intensif dan lanjutan, ¾ Pentingnya berobat secara teratur, karena itu pengobatan perlu diawasi, ¾ Efek samping obat dan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi efek samping tersebut. ¾ Cara penularan dan mencegah penularan

6.4. KONSELING