HASIL PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
tertinggi pada kemampuan penalaran Data hasil tes kemampuan pema-
matematis dengan 42. Sedangkan, nilai haman konsep dan penalaran matematis
Posttest tertinggi pada kemampuan terdiri dari dua data yaitu data hasil Pretest
pemahaman matematis dengan 90 dan nilai dan data Posttest. Data Pretest merupakan
Posttest tertinggi pada kemampuan hasil tes kemampuan pemahaman konsep
penalaran matematis dengan nilai 86. dan dan penalaran matematis sebelum
Data yang digunakan pada analisis diberikan perlakuan yang bertujuan untuk
inferensial ini adalah data yang diperoleh mengetahui kemampuan awal siswa ter-
setelah perlakuan. Data setelah perlakuan hadap materi sistem bilangan real dalam
digunakan untuk melakukan pengujian mata kuliah kalkulus 1 (satu). Data Posttest
hipotesis, yaitu mengetahui peningkatan merupakan hasil tes kemampuan pema-
pemecahan masalah haman konsep dan penalaran matematis
kemampuan
matematis dengan menggunakan model mahasiswa setelah diberikan perlakuan
pembelajaran kooperatif tipe Team yang
Assisted Individualization dan Problem bagaimana kemampuan pemahaman kon-
Based Learning serta untuk mengetahui berbasis pendekatan pemecahan masalah. ada dan tidaknya peningkatan kemampuan
Hasil uji One Sample t-test disajikan pada pemahaman konsep dan penalaran
tabel berikut.
Tabel 3 Hasil Uji Peningkatan Kemampuan
diterapkannya strategi Pembelajara CTL
Pemahan Konsep Matematis 95%
berbasis pendekatan pemecahan masalah.
Confidence t Sig.(2- Df Mean
Interval of the
Pengujian prasyarat analisis data yakni uji
tailed )
Difference Difference Lower
Upper
normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data berasal dari
Tabel 3, nilai populasi yang berdistribusi normal atau
Berdasarkan
signifikan pada kemampuan pemahaman tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
konsep matematis memiliki nilai yang menggunakan program SPSS 24 dan Uji
kurang dari α dimana hal ini menunjukkan Chi-Kuadrat. Hasil uji normalitas data
tolak H O . Dengan demikian terdapat setelah perlakuan disajikan pada tabel
peningkatan kemampuan pemahaman berikut.
konsep matematis mahasiswa setelah
Tabel 2
diterapkan strategi pembelajarab CTL
Hasil Uji Normalitas Setelah Perlakuan Kemampuan
berbasis pendekatan pemecahan masalah. Uji hipotesis peningkatan kemam-
Signifikansi Kesimpulan
puan penalaran matematis siswa dilakukan
Penalaran
dengan One Sample t-test. Uji ini dil- Berdasarkan
akukan untuk mengetahui ada atau tidak signifikansi setiap kelas lebih besar dari adanya peningkatan kemampuan penalaran 0,05 sehingga H O diterima. Oleh karena
matematis mahasiswa setelah diterapkann- dapat disimpulkan kedua data berasal dari ya strategi pembelajaran CTL berbasis populasi yang berdistribusi normal. pendekatan pemecahan masalah. Hasil uji Uji
hipotesis
peningkatan
One Sample t-test disajikan pada tabel kemampuan
matematis mahasiswa dilakukan dengan
Tabel 4
One Sample t-test. Uji ini dilakukan untuk
Hasil Uji Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa
mengetahui 95% Confidence ada atau tidak adanya
Df Sig (2-
Mean Interval of the
peningkatan Difference kemampuan pemahaman tailed) Difference
Lower Upper
diterapkannya strategi pembelajaran CTL
Berdasarkan Tabel 4, nilai signifikan yang dimiliki dalam berbagai kegiatan di pada kemampuan penalaran matematis
kampus maupun di luar kampus, dalam memiliki nilai yang kurang dari 𝛼 dimana
upaya memecahkan permasalahan simulasi hal ini menunjukkan tolak H o. Dengan
atau permasalahan riil. Pembelajaran demikian terdapat peningkatan kemampu-
kontekstual menekankan pada berpikir an penalaran matematis mahasiswa setelah
tingkat tinggi dan transfer pengetahuan strategi pembelajaran CTL berbasis pen-
mengumpulkan informasi, dekatan pemecahan masalah.
dengan
menganalisis informasi dan mensitesiskan
B. PEMBAHASAN
informasi dari berbagai sudut pandang. Keberhasil penelitian yang nampak
Jadi, CTL menuntut mahasiswa belajar pada hasil penelitian di atas karena
dengan mengalami bukan menghafal, Strategi CTL berbasis
sehingga mampu mengkonstruksikan pemecahan masalah dapat berperan
pendekatan
pengetahuan di benaknya. penting dalam mengatasi kesulitan-
Selain hasil positif di atas, hasil kesulitan belajar dalam pembelajaran.
observasi dan catatan harian menunjukkan Secara filosofis, peranan pendidik
bahwa masih ada mahasiswa mengalami membantu mahasiswa menemukan makna
kesulitan untuk memahami konsep-konsep dalam pendidikan dengan cara membuat
kalkulus dan terutama mengalami kesulitan hubungan antara apa yang mereka pelajari
dalam hal penalaran. Hal ini karena di Kampus dan cara mengaplikasikan
kemampuan dasarnya (prasyatat kalkulus) pengetahuan tersebut dalam kehidupan
kurang. Selain itu, dosen pengajar juga nyata. Ini berarti membantu mahasiswa
kesulitan membimbing secara intensif untuk memahami bahwa apa yang mereka
karena kalkulus karean keterbatasan waktu pelajari adalah memberikan manfaat yang
dalam melaksanakan penelitian padahal sangat positif. Selain itu, CTL memadukan
banyak. Meskipun tehnik-tehnik yang membantu mahasiswa
materi
cukup
mahasiswa di kelompok tertentu sudah berpartisipasi aktif sebagai pebelajar dan
mempunyai minat yang positif dalam reflektif terhadap pengalamannya.
mempelajari kalkulus, mereka tetap kurang Pembelajaran kontekstual juga
dalam diskusi memberi peluang kepada mahasiswa untuk
berpartisipasi
aktis
kelompok. Hal ini karena kurang mampu meningkatkan,
menghubungkan konsep-konsep yang menerapkan pengetahuan dan keterampilan
memperluas,
dan
sudah dipelajari dengan yang sedang sudah dipelajari dengan yang sedang
sehingga lambat dalam
Instructional Implication. Research Into Practice Digest, I & II.
menyelesaikan masalah-masalah yang Depdiknas, 2002, Pendekatan Kontekstual
diberikan dosen. (Contextual Teaching Learning), Jakarta, 2002