Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.751 1.540
.487 .627
kepmanajemen .013
.042 .028
.304 .762
stukturorg -.006
.043 -.012
-.136 .892
budayaorg -.008
.044 -.016
-.181 .856
tekinfor .000
.050 .001
.006 .995
a. Dependent Variable: abs Sumber: Hasil output SPSS
Tabel 3 menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 3 tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikansinya lebih dari 0,05 Ghozali, 2006.
c. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan uji statistik Durbin Waston. Hasil pengujian
autokorelasi dapat dilihat dari tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi
Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi. Nilai
Durbin – Watson sebesar 2,093. Jika dibandingkan
dengan tabel Durbin – Watson pada signifikansi
0,05 dengan jumlah observasi n = 136 dan jumlah variabel independen k = 4, diperoleh pada n =
150 nilai tabel du upper = 1,788. Oleh karena nilai DW = 2,093, lebih besar dari batas atasdu
1,788 dan kurang dari 4-du 2,212 maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi Ghozali,
2006.
d. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang dipergunakan pada penelitian ini adalah dengan grafik histogram,
grafik probability plot dan uji Skewness - Kurtosis.
Grafik 1 Histogram
Pada grafik 1 tampak bahwa residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak
menceng ke kanan atau ke kiri.
Grafik 2 P-Plot
sekitar diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal.
Tabel 5 Hasil Uji Skewness-Kurtosis
Descriptive Statistics
N Skewness
Kurtosis
Statistic Statistic
Std. Error
Statistic Std. Error
Unstandardized Residual
136 -.092 .208
-.458 .413
Valid N listwise
136
Sedangkan dari tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai skewness adalah sebesar 0,092 dan kurtosis sebesar
0,458, sehingga didapatkan Zskewness dan Z kurtosis hitung sebesar:
Zskewness =
N S
6
=
136 6
092 ,
= 210
, 092
, = 0,438
Zkurtosis =
N K
24
=
136 24
458 ,
= 420
, 458
, = 1,090
karena hasil Zskewness dan Zkurtosisnya di atas berada di bawah angka 1,96. Dari beberapa
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi penelitian ini baik variabel
dependen maupun variabel independen mempunyai distribusi yang normal.
Uji Hasil Regresi
Pengujian hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS, data diolah dengan model
regresi berganda atau ordinary least squares yaitu dengan menghitung nilai koefisien determinasi,
melakukan Uji F dan Uji t.
a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi berganda diinterpretasikan sebagai proporsi varians pada
variabel independen yang dijelaskan oleh karena hubungannya dengan variabel independen.
Berdasarkan tabel 6 pada kolom R square, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,167
yang berarti hanya 16,7 persen perubahan variabel kinerja organisasi dijelaskan oleh variabel
kepemimpinan manajemen, struktur organisasi, budaya organisasi dan teknologi informasi secara
bersama-sama, sedangkan sisanya sebesar 83,3 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.409
a
.167 .142
.922 a. Predictors: Constant, teknilogiinformasi, budayaorganisasi,
strukturorganisasi, kepemimpinan Sumber : Hasil output SPSS
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas.
b. Uji Simultan Uji Statistik F