Dampak Imbalan (X 1 ) Terhadap Kinerja (Y)

4.5.1. Dampak Imbalan (X 1 ) Terhadap Kinerja (Y)

Sekretariat Kabupaten Kutai Timur merupakan instansi pemerintah yang tentunya mempunyai sistem pembayaran imbalan/pengajian sebagaimana yang diatur pemerintah terhadap pegawai negeri sipil di Indonesia melalui peraturan pemerintah, Keputusan Presiden maupun Keputusan Menteri Keuangan. Imbalan yang menjadi obyek penelitian ini antara lain gaji pokok, tunjangan, honor dan upah kerja lapangan. Sistem penggajian pegawai negeri sipil pada Sekretariat Kabupaten Kutai Timur merupakan instansi pemerintah yang tentunya mempunyai sistem pembayaran imbalan/pengajian sebagaimana yang diatur pemerintah terhadap pegawai negeri sipil di Indonesia melalui peraturan pemerintah, Keputusan Presiden maupun Keputusan Menteri Keuangan. Imbalan yang menjadi obyek penelitian ini antara lain gaji pokok, tunjangan, honor dan upah kerja lapangan. Sistem penggajian pegawai negeri sipil pada

1) Gaji Gaji merupakan setiap bentuk pembayaran kepada karyawan berdasarkan priode tertentu sebagai balas jasa atas hasil pekerjaannya. Gaji yang diterima oleh pegawai setiap awal bulan terdiri dari gaji pokok dan tunjangan. Gaji pokok, merupakan pendapatan pokok pegawai negeri yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2001, sedangkan penyesuaian besarnya gaji pokok di tetapkan dengan Keputusan Presiden No. 64 Tahun 2001. Besarnya gaji pokok untuk masing-masing pegawai ditetapkan berdasarkan golongan ruang dan masa kerja.

2) Tunjangan, merupakan, pembayaran yang diberikan pemerintah di luar gaji pokok, antara lain tunjangan jabatan bagi yang menduduki jabatan struktural, tunjangan istri dan tunjangan anak. Tunjangan jabatan ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No. 15 Tahun 1977, sedangkan tunjangan istri dan anak ditetapkan berdasarkan peraturan lainnya. Sedangkan bentuk tunjangan lainnya berupa tunjangan untuk perumahan.

3) Honor, merupakan bentuk imbalan yang diberikan kepada pegawai atas jasanya dalam menyelesaikan tugas tertentu yang dibebankan kepadnya, seperti misalnya honor panitia suatu kegiatan. Besarnya honor bagi setiap pegawai tidaklah sama besarnya, tergantung kepada banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh masing-masing pegawai, karena pembayaran honor ini diperhitungkan berdasarkan kinerja masing-masing pegawai.

4) Upah kerja lapangan merupakan upah yang diberikan kepada setiap pegawai yang melaksanakan pekerjaan lapangan seperti berupa biaya perjalanan dinas. Besarnya upah kerja ini tergantung kepada golongan pegawai dan lamanya kegiatan, semakin tinggi golongan pegawai dan semakin lama kegiatan perjalanan dinas maka semakin besar upah yang akan diperoleh.

5) Asuransi yang diberikan pemerintah saat ini baru berupa asuransi kesehatan. Terdapat dampak/pengaruh yang signifikan antara Imbalan (X 1 ) terhadap Kinerja (Y). Temuan ini menyimpulkan bahwa terdapat dampak/pengaruh yang positif antara Imbalan dari organisasi/pimpinan yang diberikan kepada pegawainya dengan kinerja pegawai. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien r y1 = 0,925 termasuk sangat kuat dan t hitung = 15,020 > daripada t tabel 2,75 pada α=0,01 dengan dk = 38. Berarti makin baik /tinggi imbalan akan membuat prestasi 5) Asuransi yang diberikan pemerintah saat ini baru berupa asuransi kesehatan. Terdapat dampak/pengaruh yang signifikan antara Imbalan (X 1 ) terhadap Kinerja (Y). Temuan ini menyimpulkan bahwa terdapat dampak/pengaruh yang positif antara Imbalan dari organisasi/pimpinan yang diberikan kepada pegawainya dengan kinerja pegawai. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien r y1 = 0,925 termasuk sangat kuat dan t hitung = 15,020 > daripada t tabel 2,75 pada α=0,01 dengan dk = 38. Berarti makin baik /tinggi imbalan akan membuat prestasi

Koefisien determinasi dari korelasi antara X dengan Y yaitu (r ) 2 1 y1 = =0,856 berarti bahwa 85,6% variasi kinerja (Y) dapat dijelaskan oleh imbalan (X 1 )

melalui regresi Y ˆ  5 ,555  0,898 X 1 . Hal ini juga menunjukkan besarnya sumbangan relatif Imbalan terhadap Kinerja sebesar 85,6%. Dengan perencanaan penggunaan anggaran yang dikelola secara baik dan

transparan, akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pegawai. Dengan pengelolaan yang profesional diharapkan kesadaran sebagai pegawai negeri sipil akan meningkat, dan hal ini diharapkan sekaligus dapat memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerja sebagai keuntungan yang diperoleh organisasi, sedangkan keuntungan bagi pegawai adalah memperoleh imbalan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.

Implementasi dari ditemukannya hubungan yang positif dan signifikan antara imbalan terhadap kinerja dalam penelitian ini adalah masih perlunya upaya peningkatan dan perbaikan secara terus menerus sistem pemberian imbalan kerja pegawai. Sehingga adanya pegawai bolos, terlambat, atau mogok kerja dapat dihindari sedini mungkin.