Pembangunan Sistem Informasi Tingkat Keanekaragaman Tumbuhan Vegetasi (Studi Kasus di Tanaman Nasional Way Kambas)
ARSTRAK
DHYANA NUR. Pembangunan Sisteni lnformasi Tingkat Keanekaragaman Tumbulian Vegetasi
(Studi kasus di Taman Nasional Way Kambas). I~fortr~uto~t
Systenr Developnre17tfor Gradi~igVoriep
of Plrrnts I'egetution (Case Strrdy in Wuy finrbus Nusional Park). Dibimbing oleh lMAS SUKAESIH
SITANGGANG, SHELVlE NIDYA NEYMAN dan HARNlOS ARIEF.
Peranan Teknologi Informasi (TI) dalam berbagai aspek kehidupan semakin dirasaka~i
manfaatnya. Salah satunya adalah dalam bidang kehutanan. Dalani pengelolaan hutan, pengolahan
data selalu terkait dengan perhitongan beberapa parameter kuantitatif vegetasi dan tingkat
keanekaragaman jenis turnbuhan vegetasi. Selatna ini, pengolahan data tersebut dilakukan secara
manual, sehingga sangat melelahkan dan niembutuhkan waktu yang cukup lama. Data tersebut
biasanya berjumlah sangat banyak serta proses perhitungannya yang agak panjang sellingga dalam
pengolahannya juga niembutuhkan ketelitian yang tinggi, sehingga dibutuhkan suatu sistem yalig
dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam penelitian ini dibuat sebuah sistem informasi dengan metode Siklus Hidup Sistem (Systen~
' L CyclelSLC) untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan pada suatu lokasithabitat
hutan tertentu yang dihitung dengan menggunakan indeks Sbannon. Data yang digunakan berasal dari
Taman Nasional Way Kambas, yang diambil dengan menggunakan teknik sampling. Sistem akan
mengolah data n~entahmenjadi inforrnasi yang dibutulikan yang berupa nilai parameter kuantitatif
vegetasi, yaitu kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi, dominansi relatif,
indeks nilai penting dan indeks tingkat keanekaragaman.
Sistem ini meniiliki tiga fungsi utanla, yaito: fungsi input data, fungsi lihat data hasil pengolahap
(outpot), dan fungsi cari data pada peta. Input sisteln berupa lokasi tumbuhan (tipe vegetasi din
tingkat pertumbuhan), waktu dilakukannya survey (tahun dan musim), banyak petak contoli, nama
lokal tumbuhan, diameter tumbuhan dan nonior petak ditemukannya suatu turnbuhan. Semua input ini
akan tersimpan dengan baik dalan~basis data. Sedangkan output yang dihasi!kan berupa nilai
parameter kuantitatif vegetasi, yaitu nilai kerapatan. kerapatan relatif, dominansi, dominansi relatif,
frekuensi, frekuensi relatif, indeks nilai penting (INP) dari tingkat keanekaragaman. Output yang
dihasilkan ini jug8 akan tersirnpan dalam basis data dan dapat langsung dicetak.
Berdasarkan hasil pengujian yang telali dilakukan dengan menggunakan metode Bluck Bas.
program aplikasi siap pakai ini sudah berjalan dengan baik sehingga dapat langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan suatu kawasan lit~tnn,
misaluya pengelola taman nasional dan Dinas Kehota~~ati.
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
TINGKAT KEANE
GA
TUlMBUNAN VEGETASI
(Studi Kasus di Taman Nasional Way Kambas)
DNUANA NUR
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATElMATIKA DAN ILMU PENGETAWUAN ALAM
WSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2004
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
TINGKAT KEANE
GA
TUlMBUNAN VEGETASI
(Studi Kasus di Taman Nasional Way Kambas)
DNUANA NUR
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATElMATIKA DAN ILMU PENGETAWUAN ALAM
WSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2004
ARSTRAK
DHYANA NUR. Pembangunan Sisteni lnformasi Tingkat Keanekaragaman Tumbulian Vegetasi
(Studi kasus di Taman Nasional Way Kambas). I~fortr~uto~t
Systenr Developnre17tfor Gradi~igVoriep
of Plrrnts I'egetution (Case Strrdy in Wuy finrbus Nusional Park). Dibimbing oleh lMAS SUKAESIH
SITANGGANG, SHELVlE NIDYA NEYMAN dan HARNlOS ARIEF.
Peranan Teknologi Informasi (TI) dalam berbagai aspek kehidupan semakin dirasaka~i
manfaatnya. Salah satunya adalah dalam bidang kehutanan. Dalani pengelolaan hutan, pengolahan
data selalu terkait dengan perhitongan beberapa parameter kuantitatif vegetasi dan tingkat
keanekaragaman jenis turnbuhan vegetasi. Selatna ini, pengolahan data tersebut dilakukan secara
manual, sehingga sangat melelahkan dan niembutuhkan waktu yang cukup lama. Data tersebut
biasanya berjumlah sangat banyak serta proses perhitungannya yang agak panjang sellingga dalam
pengolahannya juga niembutuhkan ketelitian yang tinggi, sehingga dibutuhkan suatu sistem yalig
dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam penelitian ini dibuat sebuah sistem informasi dengan metode Siklus Hidup Sistem (Systen~
' L CyclelSLC) untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan pada suatu lokasithabitat
hutan tertentu yang dihitung dengan menggunakan indeks Sbannon. Data yang digunakan berasal dari
Taman Nasional Way Kambas, yang diambil dengan menggunakan teknik sampling. Sistem akan
mengolah data n~entahmenjadi inforrnasi yang dibutulikan yang berupa nilai parameter kuantitatif
vegetasi, yaitu kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi, dominansi relatif,
indeks nilai penting dan indeks tingkat keanekaragaman.
Sistem ini meniiliki tiga fungsi utanla, yaito: fungsi input data, fungsi lihat data hasil pengolahap
(outpot), dan fungsi cari data pada peta. Input sisteln berupa lokasi tumbuhan (tipe vegetasi din
tingkat pertumbuhan), waktu dilakukannya survey (tahun dan musim), banyak petak contoli, nama
lokal tumbuhan, diameter tumbuhan dan nonior petak ditemukannya suatu turnbuhan. Semua input ini
akan tersimpan dengan baik dalan~basis data. Sedangkan output yang dihasi!kan berupa nilai
parameter kuantitatif vegetasi, yaitu nilai kerapatan. kerapatan relatif, dominansi, dominansi relatif,
frekuensi, frekuensi relatif, indeks nilai penting (INP) dari tingkat keanekaragaman. Output yang
dihasilkan ini jug8 akan tersirnpan dalam basis data dan dapat langsung dicetak.
Berdasarkan hasil pengujian yang telali dilakukan dengan menggunakan metode Bluck Bas.
program aplikasi siap pakai ini sudah berjalan dengan baik sehingga dapat langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan suatu kawasan lit~tnn,
misaluya pengelola taman nasional dan Dinas Kehota~~ati.
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
TINGKAT KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN VEGETASI
(Studi kasus di Taman Nasional Way Kambas)
DHYANA NUR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk melnperoleh gelar
Sarjana Komputer pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2004
Judul Skripsi
: Pembangunan Sistem lnfor~nasiTingkat Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Vegetasi
Nama
NIM
: DhyanaNur
: COG400026
(Studi Kasus di Taman Nasional Way Kanibas)
Disetujui
Imas S Sitanaeana. S.Si. M.Kom
Ketua
Shelvie N ~ e v m a n S.Kom
.
Anggota
Anggota
Ketua Departemen
Tanggal Lulus: 29 Desember 2004
RIWAYAT KLDUP
Penulis dilahikkan di Cikarang pada tanggal 12 Juni 1982 dari ayah T.Wiyadi dan ibu Sumiati.
Penulis merupakan putri keempat dari sepuluh bersaudara. Tahun 2000 penulis lulus dari SMU Negeri
5 Bogor dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk
IPB. Penulis memilih Program Studi Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer, Fakuftas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi staf pengajar pada bimbingan belajar
PRESTASIPB, BETANIA dan pernah mengikuti Kerja Praktek di Pusat Data dan Informasi
Departemen Pertanian. Selain itu penulis juga lnenjadi Student Advisor pada lembaga kursus Bahasa
Inggris The British lnstitut (TBI) cabang Bogor.
PRAKATA
I'uji Syukur Penulis panjalkan kepada Tulian Yang Mal~aEsa atas segala karunia-Nya scl!inga
karya il~niahini berliasil diselesaikan. Tema yang dipilili ini ialah sistem informasi, dengan judul
Pcmbangilnan Sistem Informasi Tingkat Keanekaragaman Jcnis Tumbuhan Vegetasi (Studi Kasus di
Taman Nasional Way Kambas).
Pada kesetnpatan ini, penulis ~nengucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya kepada scliiua
pihak yang telali membantu tcrutama kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
l'ara dosen pembimbing; Bu Imas, Bu Slielvie, dan I'ak I-lamios atas segala bimbingan,
arahan, bantuan, saran serta nasehat yang telah diberikan selarna ini.
Mama, dan sernua kokolciciku di rumah atas doa, kasih sayang, dan dukungannya
Seluruh starpengajar di Dcpartemen llmu Komputer atas ilmu, arahan dan bimbingannya
Rekan-rekan Ilkomcrz 37 atas kebcrsamaan dan persaudaraannya
Kak Riadi, Kak Eric, Yudhi, Ike, Mushtofa, Khamam, Kak Gibbon, Samuel, dan Ing-ing, atas
segala bantuan, dukungan, saran dan kasih sayang yang diberikan
Mas Agus Sukoco, Mas Yayan, Mas Johanes, Mas Iuung, Donal, dan Awang, atas saran,
dukungan, bantuan, dan kebcrsamaan yang diberikan
Frank, Pak Erwin, dan Sally yang telah melnberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi itii
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat
Bogor, Desember 2004
DAFTAR IS1
Halaman
..
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................... V I I
DAFTAR GAMBAR ...........................................
.........V I..I
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................
VII
PENDAHLnUAN ..................................................................................................................................... I
Latar Belakang........................................................................................................................................
1
..
Tujuan Penelltlan ....................................................................................................................................
I
..
Ruang Lingkup. .Penel~t~an
........................................................................................................................
1
Manfaat Penel~t~an
.................................................................................................................................... I
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................................................................I
Sistem Informasi ......................................................................................................................................
1
Database Management System .............................................................................................................. I
. ..............
Normal~sas~
.
..............................................................................................................................
2
Data N o ~ vDiagram (DFD) ......................................................................................................................
2
Tumbuhan Vegetasi .................................................................................................................................2
Parameter Kuantitatif Vegetasi .................................................................................................................
2
METODE PENELITIAN ............................................................................................................................. 3
Metode Siklus Hidup Sistem ................................................................................................................ 3
I . Fase Perencanaan ............................................................................................................................
3
. . ~s
2 . Fase A n a l ~ s...................................................................................................................................
3
3. Fase Perancangan ............................................................................................................................
4
4. Ease Implementasi ......................................................................................................................... 4
5 . Fase Penggunaan ............................................................................................................................
4
HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................................................................4
1. Fase Perencanaan ............................................................................................................................
4
. . ~s
2 . Ease A n a l ~ s...................................................................................................................................
5
3. Fase Perancangan ............................................................................................................................ 6
4. Fase Implementasi ..........................................................................................................................7
5 . Fase Penggunaan ............................................................................................................................ 7
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................................................... 7
Kesimpulan .............................................................................................................................................7
Saran .........................................................................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................
7
LAMPIRAN ...................................................................................................................................................
9
DAFTAR TABEL
Halaman
I Daftar kebutuhan informasi STIKVEG bagi dinas Kehutanan dan pengelola taman nasional ..................5
2 Karakteristik Pengguna STIKVEG ............................................................................................................
6
DAFTAR GAMBAR
1 System Life CyclelSLC ................................................................................................................. 3
5
2 Deskripsi Umum Sistern Informasi Tingkat Keanekaragaman (STIKI'EG)
DAFTAR LAMPIRAN
Bagan Alir (F/oi~,chart)STIKVEG
Diagram Konteks STIKVEG ........................................................
. ...............................................................................9
DFD Level I STIKVEG
DFD Level 2 STIKVEG ..............................
Daftar Tabel pada Basis Data TNWK .........
Hubungan Antar Tabel pada Basis Data TN
Tampilan Menu Urams STIKVEG .............................................................. .................................... I3
8 Tam~ilanMenu lnour Darn Barn STIKVEG
13
14
9 Layar Pesan Konfimasi Input yang Dimasukkan
10 Tampilan Input Data Utama2 ........................................................................................................ 14
15
1I Tampilan Input Data Detail (Tingkat Pohon dan Tiang)
15
12 Tampilan Input Data Detail (Tingkat Semai, Pancang dan Tumbuhan Bawah)
13 Menu Lihat Hasil Pengolahan Data .........................................................................................16
14 Menu Cari Data Pada
.. Peta ..........................................................................................................17
15 Dafiar Hasil Penguj~anpada Sistem ............................................................................................18
I
2
3
4
5
6
7
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
yang
dilakukan
adalah
menganalisis struktur dan komposisi tumbuhan
untuk mendapatkan nilai parameter kuantitatif
vegetasi
dan
mendapatkan
tingkat
keanekaragaman pada suatu lokasi yang dianalis
per tipe vegetasi dan per tingkatan pertumbuhan
berdasarkan indeks Shanon-Wiener, kemudian
ditampilkan
visualisasinya
dengan
menggunakan peta.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat
ini peran Teknologi Informasi (TI) dalam
berbagai aspek kehidupan semakin dirasakan
manfaatnya. TI telah terbukti banyak membantu
pekerjaan manusia, terutama dalam kemudahan,
kecepatan, dan ketepatan penyediaan data yang
diperlukan. Proses ini memang penting dalan~
pengambilan keputusan secara tepat, efektif dan
efisien.
Dalam pengelolaan hutan, selalu terkait
dengan perhitungan beberapa parameter data
tingkat keanekaragaman tumbuhan vegetasi.
Oleh karena itu, pengolahan data tumbuhan
vegetasi merupakan ha1 yang seringkali
dilakukan. Selama h i , pengolahan data tersebut
dilakukan secara manual, sehinga sangat
melelahkan d m membutuhkan waktu yang
cukup lama. Data tersebut biasanya berjumlah
sangat banyak serta proses perhitungamya yang
agak panjang sehingga dalam pengolahamya
juga membutuhkan ketelitian yang t i n g i .
Untuk
memperoleb
data
tingkat
keanekaragaman data tumbuhan vegetasi, maka
ada beberapa tahapan perhitungan parameter
kuantitatif vegetasi yang h m s dilakukan antara
lain: perhitungan nilai kerapatan, kerapatan
relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi,
dominansi relatif, serta indeks nilai penting.
Setelah itn baru dapat dilakukan penilaian
tingkat keanekaragaman berdasarkan nilai
parameter vegetasi yang sudah didapat tersebut.
Dari uraian di atas, maka dirasakan perlu
dan penting pengembangan sistem yang dapat
menyediakan informasi mengenai perhitungan
beberapa parameter vegetasi secara cepat dan
tepat, serta penilaian tingkat keanekaragaman
jenis tumbuhan vegetasi di suatu tipe vegetasi
tertentu.
Sistem informasi tingkat keanekaragaman
tumbuhan vegetasi dengan visualisasi peta
merupakan sistem yang sesuai dengan
kebutuhan pengelola taman nasional. Dalam
penelitian h i , data tumbuhan vegetasi yang
digundkan adalah data tumbuhan vegetasi yang
ada di Taman Nasional Way Kambas,
LampFng.
Tujnan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengembaogkan sistem infomasi tingkat
keanekaragaman jenis tumbuhan vegetasi yang
divisualisasikan dengan tampilan peta dengan
menggunakan metode Siklus Hidup Sistem
(System Lifc CycIdSLQ.
Maufaat Penelitian
Penelitian ini bemanfaat bagi Dinas
Kehutanan, pengelola Taman Nasional,
konsultan dan peneliti kehutanan, yaitu:
- Mempermndah pengolahan data tumbuhan
vegetasi untuk mengetahui tingkat
keanekaragaman tumbuhan secara cepat,
tepat, efektif dan efisien.
Mendukung pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan suatu
kawasan hutan selanjutnya, terutama
kawasan knnservasi.
-
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah entity (kesatuan
formal) yang terdiri dari berbagai sumberdaya
fisik maupun konseptual. Sumber daya fisik
adalah sumber daya yang memiliki wujud; yang
ada secara fisik dan dapat disentuh (manusia,
material, mesin, dan uang). Sedangkan sumber
daya konseptual menggambarkar. informasi drui
data. Para manajer menggunakan sumber daya
konseptual untuk mengelola sumber daya fisik
(McLeod, 1998).
Database Management System
Database Management Systeni (DBMS)
atau Sistem Manajemen Basis Data adalah
sebuah program apliasi yang paling kompleks,
menyimpan dan mengambil infomasi secara
fisik dari basis data dan mengelola semua
informasi di dalam basis data (McLeod 1998).
Beberapa fungsi yang disediakan oleh DBMS
antara lain :
- DBMS mengizinkan aplikasi mendefmisikan
struktur dari basis data dengan pemyataan
SQL.
- DBMS mengizinkan a p l i i memanipulasi
-
infomasi yang dishpan di dalam basis data
dengan pemyataan SQL.
DBMS melindungi integritas basis data
dengan menerapkan beberapa aturan, yang
dimasnkkan ke dalam basis data
Normalisasi
Menurnt Connolly (1996), normalisasi
mernpakan suatu teknii untuk menghasilkan
suatu kumpulan relasi dengan atribut-atribut
yang sesuai yang memberikan kebutuhan data
pada suatu sistem. Umumnya, level-level yang
digunakan dalam normalisasi yaitu:
1 Bentuk normal pertama (INF)
Bentuk normal pertama terbentukjika suatu
relasi pada pertemuan antara baris dan
kolom terdapat satu nilai.
2 Bentuk normal kedua (2NF)
Bentuk normal kedua ini akan terbentuk
jika INF terpennhi dan pada setiap atribut
bukan, primary key harus memiliki
kebergantungan fungsional secara penuh
padaprimary key.
3 Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga ini akan terbentuk
jika INF dan 2NF terpenuhi, dan tidak ada
atribut bukan primary key yang memiliki
kebergantungan transitif padaprimary kty.
Data Flow Diagram @FD)
Data Flour Diagram (DFD) adalah sebuah
presentasi grafk yang menggambarkan aliran
informasi dan traisformasi yang digunakan
sebagai pergerakan data dari masukan ke
keluaran (Pressman, 2001). DFD tingkat 0 juga
disebut sebagai diagram konteks. DFD
mengganibarkan seluruh elemen dari perangkat
lunak sebagai sebuah gelembung dengan data
masukan dan data keluaran yang ditunjukkan
dengall panah-panah yang masuk dan keluar.
DFD tingkat I kemndian dibagi kembali
menjadi lebih detil.
Tumbuhan Vegetasi
Secara umum, suatu kawasan pengelolaan
vegetasi hutan memiliki lima tipe vegetasi, yaitu
Hutan Dataran Rendah, Hutan Rawa, Hntan
Padang Rumpnt, Hntan Pantai, dan Hutan
Semak Belukar (tipe semak belukar ini
mencakup lahan reboisasi dan lahan perkebunan
didalamnya). Masing-masing vegetasi terdiri
atas beberapa jenis tumbuhan. Menurut WyattSmitIP(1963, dalam Soerianegara dan Indrawan,
1998) setiap jenis tumbuhan ini memiliki empat
tingkg pertumbnhan yaitu (1) tingkat semai
(anakan pohon yang memiliki tinggi < 1,5 m).
(2) tingkat pancang (anakan pohon dengan
tinggi > I,5 m dan berdiameter < 10 cm), (3)
tingkat tiang (pohon muda yang berdiameter 1035 cm), dan (4) tingkat pohon @ohon yang
berdiameter 35 cm ke atas) dan satu tingkat
permudaan yaitu tumbuhan bawah.
Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman
suatu tumbuhan vegetasi, dibutuhkan analisis
terhadap struktnr dan komposisi tumbuhan. Hal
ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
parameter kuantitatif vegetasi dari masingmasing jenis tumbuhan, dihitung per tipe
vegetasi dan per tingkat perhnnbubamya.
Parameter Kuantitatif Vegetasi
Dalam mempelajari ekologi vegetasi,
parameter-parameter kuantitatif vegetasi yang
diukur meliputi kerapatan, frekuensi, dan
dominansi. Secara lebih rinci, pengertian umum
mengenai parameter-parameter kuantitatif
vegetasi adalah (a) kerapatan (densiy), (b)
frekuensi
(frequency),
(c)
dominansi
(dominance) (d) Indeks Nilai Penting
(Soerianegara dan Indrawan, 1998).
a. Kerapatan (Densiw)
Kerapatan adalah jumlah individu suatu
jenis atau spesies di dalam suatu unit areal atau
rnang. Tingkat kerapatan suatu jenis dalam
komunitas menentukan struktur komunitas yang
bersangkutan. Untuk menghitung Indeks Nilai
Penting (Importance Va111e Index), kerapatan
dinyatakan sebagai kerapatan nisbi (relative
densip), yaitu persentase jumlah individu suatu
jenis dari jumlah individu seluruli jenis yang
terdapat dalam komunitas.
Rumus yang digunakan untuk menghitung
kerapatan adalah sebagai berikut :
Kerapatan (individu /ha) =
Jumlah individu s~esies
Luas selumh petak
Kerapatan RelatifKR (%) =
Kerapatan suatu ienis
Kerapatan total
Yo
b. Frekuensi (Frequmcy)
Frekuensi menyatakan perbandingan jumlah
titik yang diduga suatu jenis terhadap selurnh
titik yang ditentukan sebagai contoh, biasanya
dinyatakan dalam persen ( % Untuk
menghitung Indeks Nilai Penting, fkekuensi
dinyatakan sebagai fkekuensi nisbi (Relative
Frequency), yaitu persentase frekuensi suatu
jenis terhadap jumlah fkekuensi seiuruh jenis.
Rumus yang digunakan untuk menghitung
frekuensi suatu jenis adalah sebagai berikut
(Soerianegara dan Indrawan 1998) :
Frekuensi =
Jumlah ~ e t a kditemukannva suatu i&is
Jumlah seluruh petak
Frekuensi Relatif (%) =
Frekuensi suatu ienis
Frekuensi seluruh jenis
METODE PENELITIAN
%
c. Dominansi (Dominance)
Untuk n~enghitung Indeks Nilai Penting,
dominansi dinyatakan dalam dominansi nisbi
(Relative Dominance) yang sebenarnya adalah
luas bidang dasar relatif, yaitu persentase
bidang dasar suatu jenis terhadap jumlah bidang
dasar seluph jenis.
Rumus yang digunakan untuk menghitung
dominansi adalah sebagai berikut :
Dominansi (m2/ha) =
Jumlah bidane dasar
Lnas S e l u ~ hplot
Metode Siklus Hidup Sistem
Dalam membangun sistem, metode studi
yang digunakan adalah SikIus Hidup Sistem
(The *stem Life CyclelSLC) yaitu suatu
metodologi yang polanya dipengarubi oleb
kebutuhan pengembangan sistem yang cepat
(Rapid Application DevelopmentlRAD) dengan
sedikit usaha manusia (McLeod, 1998).
SLC terbagi atas lima fase, empat fase
pettama ialah fase pengembangan (System
Development Life CycIefSDLC) dan fase
terakhir adalah fase penggunaan. Kelima fase
dijelaskan dalam Gambar 1.
Dominansi RelatiWDR (%) =
Dominansi suatu ienis
x 100%
Dominansi selumh jenis
d. Indeks Nilai Penting (Importarrce Value
Index)
Indeks Nilai Penting (INF') dihitung dari
penjumlahan nilai kerapatan relatif O(R) dan
frekuensi relatif (FR) untuk tingkat vegetasi
semai dan pancang dan ditambah nilai
dominansi relatif @R) untuk tingkat vegetasi
tiang dan pohon.
e. Tingkat Keanekaragaman Jenis
Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman
jenis vegetasi pakan (per tingkat pertnmbnhan,
per tipe vegetasi) dilakukan analisis dengan
menggunakan
Indeks
Shannon-Wiener
(Snerianegara dan Indrawan, 1998) :
Dimana :
H'
= Indeks Keanekaragaman Shannon
= Perbandingan E-4P suatu jenis dengan
Pi
INP selnruh jenis
a
=
Jumlah Indeks Nilai Penting (INF')
ni
suatu jenis
N
= Jumlah Indeks Nilal Penting (INF')
individu seluruh jenis
.
Kriteria indeks yang digunakan:
0
bersifat homogen
O< H' 5 1 keanekaragaman sangat rendah
1< H'5 2 keanekaragaman rendah
' 2< H'5 3 keanekaragaman sedang
H' > 3 keanekaragaman tinggi
Gambar 1 System Life CyclelSLC
1. Fase Pereneanaan
Fase
perencanaan
dimulai
dengan
identifkasi pennasalahan, alternatif solusi yang
ada, menentukan tujuan sistem, dan
mengidentifikasikan kendala-kendala sistem.
Permasalahan yang terjadi adalah data
tumbuhan vegetasi yang sangat banyak,
sehingga perhitungan data dan analisis secara
manual banyak menghabiskan waktu dan
cendemng memilki ketelitian yang rendah.
Diharapkan dengan sistem yang akan
dikembangkan ini, akan menghasilkan output
dengan tepat, cepat dan efisien, bempa nilai
parameter vegetasi, dan infonnasi yang berupa
tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan di
suatu tipe vegetasi.
2. Fase Analisis
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem
yang telah ada dengan tujuan untuk merancang
sistem b m atau diperbarui. Karena sistem yang
dibuat metupakan sistem yang baru dibangun,
maka penelitian atas sistem yang telah ada+tidak
dapat dilakukan. Sedangkan fase analisis itu
sendiri meliputi :
a.
Deskripsi kebutuban informasi bagi
pengguna (output).
b. Deskripsi kebutuhan data bagi sistem
(input), pemodelan kebutuban fungsional
yang meliputi bagan alir flow chart), dota
Flow Diagram @ED) Level 0 (diagram
konteks), DFD Level I dan DED Level 2.
3. Fase Perancangan
Perancangan sistem mempakan tahapan
kebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap
analisis kebutuhan lalu diterjemahkan ke model
presentad
sistem.
Fase
perancangan
menspesifkasikan bagaimana sistem dapat
memenuhi kebutuban informasi bagi para
pengguna. Fase ini meliputi perancangan basis
data, perancangan input, perancangan proses,
dan perancangan antarmuka pemakai.
Spesifkasi ini digunakan sebagai dasar
pengembangan perangkat lunak, akuisisi
perangkat keras, pengujian sistem dan aktivitas
lainnya pada fase implementasi.
4. Fase Implernentasi
Fase implementasi
m e ~ p a k a n fase
pembuatan perangkat lunak, tahap transformasi
perancangan menjadi instruksi-instmksi yang
dapat dimengerti oleh mesin. Selain itu, fase ini
juga mencakup akuisisi perangkat lunak dan
perangkat keras yang akan digunakan.
Sistem yang dibangun diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrogmnan Viszral
Basic 6.0 yang berbasiskan GUI (Gropliical
User Interface) dengan basis data yang
digunakan adalah SQL Server 2000,
menggunakan bahasa SQL yang memudahkan
untuk mengakses dan memanipulasi data.
Program aplikasi lain yang digunakan dalam
tahap implementasi ini adalah Seagate Crystal
Report 9.0 untuk pembuatan desain laporan dan
Arc View 3.1 untuk tampilan data dalam peta.
5. Fase Penggunaan
&se penggunaan mempakan tahap untuk
memastikan bahwa sistem berjalan sebagaimana
mestinya yang kemudian akan diterapkan
kepada pengguna serta dilakukan pengujian dan
pemeliaraan agar sistem dapat digunakan
dengan baik. Metode pengujian yang dilakukan
adz4ah dengan menggunakan metode black box.
ketode pengujian black box ini berkaitan
dengan pengujian yang dilakukan pada inteface
perangkat lunak. Meskipun didesain untuk
mengungkap kesalahan, pengujian black box
digunakan untuk memperliatkan bahwa fungsifungsi perangkat lunak adalah operasional;
b&wa input diterima dengan baik dan output
dihasilkan dengan tepat, dan integritas
informasi eksternal (seperti tile data) dipelihara
(Pressman, 2001).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan metodologi yang digunakan
yaitu Siklus Hidup Sistem (The @stem Life
CyclelSLC yan& maka dalam hasil dan
pembahasan berikut diuraikan menumt fasenya,
yaitn: (a) perencanaan, (b) analisis, (c)
perancangan, (d) implementasi, dan (e) fase
penggunaan.
1. Fase Perencanaan
1.1 Permasalahan dan Altematif Solusi
Permasalahan yang selama ini terjadi di
lapangan yaitu data tumbuhan vegetasi basil
survey yang sangat banyak, jumlahnya
mencapai ribuan data sehingga dalam
pengolahan data menghabiskan banyak waktu,
dan seringkali cendemng memiliki ketelitian
yang rendah. Altematif solusi yang ada yaitu
dengan membuatkan aplikasi sistem yang siap
pakai yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan beberapa parameter vegetasi, dan
tingkat keanekaragaman secara tepat dan cepat.
1.2 Tujuan dan Kendala Sistem
Sistem Informasi Tingkat Keanekaragaman
Jenis Tumbuban Vegetasi mempakan sistem
informasi yang baru diembangkan. Sistem i~ii
ditujukan untuk digunakan dalam mengatasi
beberapa kendala yang terjadi pada instansi
yang bergerak dalam bidang kebutanan, seperti
Dinas Kehutanan, pengelola taman nasiooal,
konsultan dan peneliti kebutanan.
Sistem ini digunakan untuk melakukan
pengolahan data vegetasi yang jumlahnya
sangat banyak secara tepat dan cepat, serta
dapat dijadikan sebagai dasar untuk
pengambilan keputnsan selanjutnya. Pada saat
ini belum ditemukan adanya kendala pada
sistem.
1.3 Data Tumbuban Vegetasi
Data tumbuban vegetasi yang digunakan
berasal dari Taman Nasional Way Kambas.
Data ini mempakan hasil analisis vegetasi yang
dilakukan dengan menggunakan teknik
sampling (teknii pengambilan contob), yaitu
dengan membagi suatu populasi menjadi
beberapa sub-populasi yang lebih homogen, lalu
dari sub-populasi ini diambil beberapa unit
contob, dan untuk selanjutnya, setiap unit
contob ini dibagi ke dalam beberapa-petak
contob.
1.4 Deskripsi Umum Sistem
Gambaran singkat tentang sistem yang
dibuat adalah sebagai berikut. Pengguna (user)
akan memasukkan data hasil survey kedalam
sistem, dan kemudian data ini diolah oleh
sistem. Selanjutnya hasil pengolahan (output)
yang bempa nilai parameter vegetasi dan indeks
keanekaragaman pada suatu tipe vegetasi ini
akan ditampilkan melalui layar, dan dapat
dicetak. Selain itu, data yang dimasukkan oleh
pengguna akan disinipan ke dalam basis data.
Gambaran tentang sistem dapat dilihat pada
Gambar 2
Gambar 2 Deskripsi Umum Sistem Informasi
Tingkat Keanekaragaman (STIKVEG)
2. Vase Analisis
2.1 Identifikasi Kebutuhan Inforniasi Outpiri
(Pengguna)
Pada tahap analisis pengguna, disimpulkan
bahwa sistem yang dirancang temtama
ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam
pemasukan data, pemeliharaan data, kecepatan
dan ketepatan dalam mendapatkan llasil
pengolallan data, setta kemudalian dalam
pernbuatan laporan kepada instansi yang
membutuhkan.
Sedangkan bagi pimpinan proyeklpimpinan
dinas kehutanan, sistem ini ditujukan untuk
niemudahkan pimpinan dalam melibat,
menibaca dan menginterpretasikan laporan dan
melihat perkembangan tingkat keanekaragaman
tumbuhan yang ada di suatu kawasao taman
nasional. Daflar informasi yang dibutuhkan
secara rinci dapat dilihat pada Tabei 1.
TaMl I Dafiar kebutuhan informasi STIKVEG
bagi dinas Kehutanan dan pengelola taman
nasfonal
Nilai kerapatan dan kerapatan relatif
tumbuhan per tipe vegetasi, dan per
Nilai frekuensi dan frekuensi relatif
tumbuhan per tipe vegetasi, dan per
2.2. Identifikasi Kebutuhan Data Bagi Sistem
a. Deskripsi Kebutuhan Fungsional
Deskripsi kebutuhan fungsional merupakar!
kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan
proses pengolahan atau transformasi data.
Kebutuhan fungsional untuk STIKVEG yaitu :
* Pengelolaan data tumbuhan hasil survey
Pengelolaan data tumbuhan l~asilsurvey
lapangan mempakan tugas pellsurvey
lapangan. Jika data survey yang ada masih
tersimpan dalam iafij,sheet, niaka penguna
dapat memasukkan data tersebut satu
persatu kedalam sistem, sedangkan jika
data survey sudah tersimpan dalam file
excel, pengguna dapat mentransfer data
kedalanl basis data SQL Server 2000
dengan menggunakan
fasilitas Data
Transfer Service (DTS) yang ada dalam
SQL Server 2000.
Validasi data input
Sebelum data masuk ke dala~n sistem,
sistem akan mengecek kevalidan data. Jika
data yang dimasukkan tidak valid, maka
sistem akan memberikan peringatan kepada
pengguna, sampai data yang dimasukkan
benar-benar valid sesuai denganfortn isian
yang disajikan.
Pengelolaan History
File history mempakan back-up data yang
dilakukan oleh administrator.
b. Karakteristik Pengguna
Karakteristik
pengguna
merupakan
pengguna-pengguna yang bertugas dalam
pengelolaan sistem. Pengguna STMVEG
meliputi pengguna biasa dan administrator.
Pengguna biasa meliputi pensurvey atau pihakpihak yang berkepentingan dengan hasil survey.
Karakteristik pengguna STIKVEG dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2 Karakteristik Pengguna STMVEG
Katagori
Pen una
Hak Akses ke Apliasi
(menyimpan data masing-masing tumbuban
hasil survey), TkTumbuh (menyimpan data
tingkat pertumbnban tumbuban dan ukuran
petak contoh), d m Tblhitung (menyimpan data
kalkulasi hasil perhitungan parameter vegetasi).
Ada dua tabel yang telah memenuhi kaidah
normalisasi 3NF, yaitu Tabel IDSurvey dan
tabel TKTumbub, sedangkan tiga tabel yang
lain hanya memenuhi kaidah normalisasi INF.
Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada
daftar tabel pada basis data TNWK dapat dlihat
pada Lampiran 5, sedangkan relationship antar
tabel dapat dilihat pada Lampiran 6.
I
;
,
Administrator
I
Pengguna
Biasa
Mengelola d m
memelihara kiierja
sistem
Dapat memanipulasi
semua data
Dapat melihat semua
informasi data
Melakukan back-up data
Memasukkan data hasil
survey
yang
akan
diproses oleb sistem
* Mendapatkan informasi
kerapatan,
fiekuensi,
dominansi, INP dan
indeks keanekaragaman.
Mencetak laporan hasil
pengolahan oleh sistem.
.
c. Pemodelan fungsional
Berdasarkan kebutuhan fungsional dari
sistem, maka dapat diietahui dan dibuat
Flo~vcfiart,dan Data Flow Diagram (DFD).
DFD yang dihasilkan adalah DFD Level 0
(Konteks Diagram), DFD level 1 dan DFD
Level 2. Flo~vchartdan DFD dapat dilihat pada
Lampimn 1 sampai dengan Lampiran 4.
3. ~ a e Peraneangan
e
1.2 Perancangan Basis Data
Pada perancangan basis data dilakukan
p e n e p a n informasi apa saja yang perlu
disimpan ke dalam basis data, menentukan
batw-batasan (constraint), dan relationship
antar tabel. Basis data yang dibuat diberi nama
TNWK, disimpan dalam DBMS SQL Server
2000.
Secara garis besar, basis data TNWK
mempunyai lima tabel, yaitu IDSnwey
(menyimpan data utama kegiatan survey),
KegSurvey (menyimpan data survey per tipe
vegetasi dan per tingkatan pemmbuhan), Veg
I
1.3 Perancangan Input
Input yang dilakukan pada sistem ini adalah
menggunakan keyboard dan mouse. Forni input
yang digunakan untuk melakukan operasi
penambahan dan perubahan pada basis data
terdiri dari tiga buah form input. Form input
tersebut adalahform inputl (data tahun, m u s h ,
lokasi, dan surveyor), form inpzrt2 (data tipe
vegetasi, tingkat pertumbuban, dan banyak
petak contob), farm input3 (data detil tentang
tumbuhan, mencakup nama lokal, numor petak,
diameter dan banyak himbuhan).
Data dari form inputl akan disimpan kc
dalam tabel IDSurvey. Sedangkan data dari
form inpiit2 akan disimpan ke dalam tabel
KegSurvey dan data dari forrnI17prit3 akan
disimpan ke dalam tabel Veg.
1.4 Perancangan Proses
Setelah penguna selesai memasukkan data
hasil survey, sistem kemudian melahvkan
proses pengolahan dan kalkulasi data dengan
menggunakan query yang sudah tersimpan
dalam store prosedur pada SQL Server 2000.
Selanjutnya, sistem akan memberikan oritput
kepada pengguna. Proses dirancang dengan
mengacu pada flowchart, diagram konteks dan
DFD.
1.5 Perancangan Antarmuka (Interface) dan
Output Sistem
Perancangan antannuka dilakukan untuk
mengefektifkan dan mencegah kesalahan
pemasnkan data. Perancangan antarmnka pada
program STIKVEG ini dirancang untuk
mempermudah proses pemasukkan data, proses
pengolahan data dan tampilan data hasil
pengolahan. Fasilitas yang ditampilkan dalam
antarmuka adalah fasilitas input data, informasi
data hasil survey, dan fasilitas pehinjuk
penggunaan sistem.
4. Fase Implementasi
4.1 Perangkat Keras Implementasi
Untuk mendukung kinerja dari snatu
STIKVEG, diperlukan beberapa perangkat
keras yaitu Personal Computer (PC) dengan
spesifikasi minimum sebagai beriknt :
Prosessor 750 MHZ
Memori 128 MB
Harddisk 20 GB
Monitor 14"
Keyboard dan Mouse
.
Sedangkan perangkat k e r n yang digunakan
dalam fase implementasi mempunyai spesifikasi
sebagai berikut :
Prosesor AMD Duron 750 MHZ
Memori internal SDRAM 448 MB
Harddisk20GB
Monitor 14" resolusi 800 x 600 pixel
Keyboard dan Mouse
4.2 Perangkat Lunak Implementasi
Spesifkasi perangkat lunak yang digunakan
dalam fase implementasi adalah gabungan dari :
e Microsoft Windows XP Profesional sebagai
sistem operasi
* Microso!? SQL Server 2000 sebagai sistem
manajemen basis data.
0 Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa
pemrograman
Crystal Report 9.0 sebagai program utltuk
~nembuatdesain dalam pencetaka11laporan.
ArcView 3.1 sebagai program untuk
pembuatan peta.
Hasil implementasi dapat dilihat pada
Lampiran 7 sampai dengan Lampiran 14.
5. Fase Penggunaau
Pada fase ioi, sistem digunakan oleh para
surveyor lapangan yang mengambil data
tumbuhan di TNWK. Surveyor melakukan
evaluasi
untuk
mengetahui
apakah
pengembangan sistem telah mencapai tujuan
dan memenubi kriteria pelaksanaan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan surveyor dan
pem%imbiig, ada beberapa fasilitas yang
kenyldian ditambahkan ke dalam sistem ini.
Selanjutnya dilakukan tahapan pengujian dan
pemeliharaan terhadap sistem dengan tujuan
untuk mengoreksi kesalahan yang mungkiin
timbnl dan tidak diketahni pada saat
implementasi. Daftar hasil pengujian yang telah
dilakukan pada sistem dapat dilihat pada
Lampiran 15.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini telah menghasilkan Sistem
Infomasi Tigkat Keanekaragaman Tumbuhan
Vegetasi, Studi Kasus di Taman Nasional Way
Kambas dengan basil akhir bempa tingkat
keanekaragaman tumbuhan yang dihitung
dengan menggunakan indeks Shanon-Wiener.
Pada sistem ini sudah dilaknkan uji coba dengan
data yang sudah ada, dan berhasil mengeluarkan
output yang bernpa pengolahan parameter
kuantitatif vegetasi yaitu nilai kerapatan,
kerpatan relatif, dominansi, dominansi relatif,
frekuensi, frekuensi relatif dan tingkat
keanekaragaman tumbuhan di suatu tipe
vegetasi tertentu secara tepat.
Berdasarkan daftar hasil pengujian yang
telah dilakukan pada fase penggunaan, program
aplikasi siap pakai ini sudah berjalan dengan
baik, dan dapat digunakan langsung untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pibak yang
berkepentingan terhadap pengelolaan kawasan
hutan, misalnya pengelola taman nasional,
Dinasi Kehutanan, konsultan, dan peneliti
kehutanan.
Saran
Pengembangan lebib lanjut pada sistem ini
dapat dilakukan dengan penambahan beberapa
fungsi/modul tambahan seperti penambahan
kamns nama latin tumbuhan per daerah,
tampilan informasi dalam bentuk grafik,
pengelompokan kelas diameter tumbuhan, pola
penyebaran jenis tumbuhan, dan pengembangan
GIs lebii lanjut, (ifomasi lokasi/letak suatu
tumbuhan
berdasarkan
tingkat
pertumbuhannya).
DAETAR PUSTAKA
Connolly, T. M, A. D. Stracban. 1996.
Database @stems a Practical Approach to
Design, Implementation and Management.
Carolyn Begg dan University of Paisley.
McLeod, Raymond. Jr. 1998. Sistem Informasi
Manajemen. Ed. ke-7. Terjemahan Hendra
Tegub. PT. Prenhallido. Jakarta.
Pressman, Roger S. 2001. Rekayasa Perangkat
Lunak. Pendekatan Praktisi (Buku Satu).
Andi. Yogyakarta.
Soerianegara, I dan A. Indrawan, 1998. Ekologi
Hntan Indonesia. Laboratorinm Ekologi
Hutan. Fakultas Kehutanan. lnstitut
Pertanian Bogor. Jawa Barat.
Lampiran 1 Bagan AIir (Floivchart) STIKVEG
Lampiran 2 Diagram Konteks STIKVEG
Lampiran 3 DFD Level 1 STIKVEG
Nama DFD : STMVEG
N o DFD
:1
data-vegetasi-tidakvalid
validasi-data
data-vc
I '
data-kcanekaragaman
Lampiran 4 DFD Level 2 STIKVEG
Nama DFD :Olah-Data-Input
Nomor Dm) : 1.2
Hit-Kerapatan
12.1
data-vegvali I
Hit-FrekRelatif
12.4
dt-kerapatan
d e l a i
1 11
Lampiran 5 Daftat Tabel pada Basis Data TNWK
Tabel IDSurvey
e&Tk.Tumbuh tertentu
T+el TkTumbuh
12
Tabel Veg
Tsbel ~ b l ~ i t u o ~
Lampiran 6 Hubungan Antar Tabel pada Basis Data TNWK
p
M
- I
E
s
k
r
WVw&
-.SUNTahrn
Muhl
..
IXXe~rum~
i
4
TkTwrbh
*ak
Lampiran 7 Tampiian Menu Utama STIKVEG
Lampiran 8 Tampilan Menu Input Data Barn STKVEG
Lampiran 9 Layar Pesan Konfirmasi Input yang Dimasukkan
I
Apakah Data yaw hr& Msshhn Sudah Benar?
Data sdah ada d database.
Anda Mau menambah data yang sudah ada7
La~iipiran10 Tampilan Input Data Utama2
I
Lampiran I I Tampilan Input Data Detail (Tingkat Pohon dan Tiang)
Lampiran 12 Tampilan Input Data Detail (Tingkat Semai, Pancang dan Tumbuhan Bawah)
Lampiran 13 Menu Lihat Hasil Pengolahan Data
Lampiran 14 Menu Cari Data Pada Peta
Lampiran 15 Daftar Hasil Pengujian pada Sistem
Lampiran 1 Bagan AIir (Floivchart) STIKVEG
Lampiran 2 Diagram Konteks STIKVEG
Lampiran 3 DFD Level 1 STIKVEG
Nama DFD : STMVEG
N o DFD
:1
data-vegetasi-tidakvalid
validasi-data
data-vc
I '
data-kcanekaragaman
Lampiran 4 DFD Level 2 STIKVEG
Nama DFD :Olah-Data-Input
Nomor Dm) : 1.2
Hit-Kerapatan
12.1
data-vegvali I
Hit-FrekRelatif
12.4
dt-kerapatan
d e l a i
1 11
Lampiran 5 Daftat Tabel pada Basis Data TNWK
Tabel IDSurvey
e&Tk.Tumbuh tertentu
T+el TkTumbuh
12
Tabel Veg
Tsbel ~ b l ~ i t u o ~
Lampiran 6 Hubungan Antar Tabel pada Basis Data TNWK
p
M
- I
E
s
k
r
WVw&
-.SUNTahrn
Muhl
..
IXXe~rum~
i
4
TkTwrbh
*ak
Lampiran 7 Tampiian Menu Utama STIKVEG
Lampiran 8 Tampilan Menu Input Data Barn STKVEG
Lampiran 9 Layar Pesan Konfirmasi Input yang Dimasukkan
I
Apakah Data yaw hr& Msshhn Sudah Benar?
Data sdah ada d database.
Anda Mau menambah data yang sudah ada7
La~iipiran10 Tampilan Input Data Utama2
I
Lampiran I I Tampilan Input Data Detail (Tingkat Pohon dan Tiang)
Lampiran 12 Tampilan Input Data Detail (Tingkat Semai, Pancang dan Tumbuhan Bawah)
Lampiran 13 Menu Lihat Hasil Pengolahan Data
Lampiran 14 Menu Cari Data Pada Peta
Lampiran 15 Daftar Hasil Pengujian pada Sistem
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
yang
dilakukan
adalah
menganalisis struktur dan komposisi tumbuhan
untuk mendapatkan nilai parameter kuantitatif
vegetasi
dan
mendapatkan
tingkat
keanekaragaman pada suatu lokasi yang dianalis
per tipe vegetasi dan per tingkatan pertumbuhan
berdasarkan indeks Shanon-Wiener, kemudian
ditampilkan
visualisasinya
dengan
menggunakan peta.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat
ini peran Teknologi Informasi (TI) dalam
berbagai aspek kehidupan semakin dirasakan
manfaatnya. TI telah terbukti banyak membantu
pekerjaan manusia, terutama dalam kemudahan,
kecepatan, dan ketepatan penyediaan data yang
diperlukan. Proses ini memang penting dalan~
pengambilan keputusan secara tepat, efektif dan
efisien.
Dalam pengelolaan hutan, selalu terkait
dengan perhitungan beberapa parameter data
tingkat keanekaragaman tumbuhan vegetasi.
Oleh karena itu, pengolahan data tumbuhan
vegetasi merupakan ha1 yang seringkali
dilakukan. Selama h i , pengolahan data tersebut
dilakukan secara manual, sehinga sangat
melelahkan d m membutuhkan waktu yang
cukup lama. Data tersebut biasanya berjumlah
sangat banyak serta proses perhitungamya yang
agak panjang sehingga dalam pengolahamya
juga membutuhkan ketelitian yang t i n g i .
Untuk
memperoleb
data
tingkat
keanekaragaman data tumbuhan vegetasi, maka
ada beberapa tahapan perhitungan parameter
kuantitatif vegetasi yang h m s dilakukan antara
lain: perhitungan nilai kerapatan, kerapatan
relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi,
dominansi relatif, serta indeks nilai penting.
Setelah itn baru dapat dilakukan penilaian
tingkat keanekaragaman berdasarkan nilai
parameter vegetasi yang sudah didapat tersebut.
Dari uraian di atas, maka dirasakan perlu
dan penting pengembangan sistem yang dapat
menyediakan informasi mengenai perhitungan
beberapa parameter vegetasi secara cepat dan
tepat, serta penilaian tingkat keanekaragaman
jenis tumbuhan vegetasi di suatu tipe vegetasi
tertentu.
Sistem informasi tingkat keanekaragaman
tumbuhan vegetasi dengan visualisasi peta
merupakan sistem yang sesuai dengan
kebutuhan pengelola taman nasional. Dalam
penelitian h i , data tumbuhan vegetasi yang
digundkan adalah data tumbuhan vegetasi yang
ada di Taman Nasional Way Kambas,
LampFng.
Tujnan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengembaogkan sistem infomasi tingkat
keanekaragaman jenis tumbuhan vegetasi yang
divisualisasikan dengan tampilan peta dengan
menggunakan metode Siklus Hidup Sistem
(System Lifc CycIdSLQ.
Maufaat Penelitian
Penelitian ini bemanfaat bagi Dinas
Kehutanan, pengelola Taman Nasional,
konsultan dan peneliti kehutanan, yaitu:
- Mempermndah pengolahan data tumbuhan
vegetasi untuk mengetahui tingkat
keanekaragaman tumbuhan secara cepat,
tepat, efektif dan efisien.
Mendukung pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan suatu
kawasan hutan selanjutnya, terutama
kawasan knnservasi.
-
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah entity (kesatuan
formal) yang terdiri dari berbagai sumberdaya
fisik maupun konseptual. Sumber daya fisik
adalah sumber daya yang memiliki wujud; yang
ada secara fisik dan dapat disentuh (manusia,
material, mesin, dan uang). Sedangkan sumber
daya konseptual menggambarkar. informasi drui
data. Para manajer menggunakan sumber daya
konseptual untuk mengelola sumber daya fisik
(McLeod, 1998).
Database Management System
Database Management Systeni (DBMS)
atau Sistem Manajemen Basis Data adalah
sebuah program apliasi yang paling kompleks,
menyimpan dan mengambil infomasi secara
fisik dari basis data dan mengelola semua
informasi di dalam basis data (McLeod 1998).
Beberapa fungsi yang disediakan oleh DBMS
antara lain :
- DBMS mengizinkan aplikasi mendefmisikan
struktur dari basis data dengan pemyataan
SQL.
- DBMS mengizinkan a p l i i memanipulasi
-
infomasi yang dishpan di dalam basis data
dengan pemyataan SQL.
DBMS melindungi integritas basis data
dengan menerapkan beberapa aturan, yang
dimasnkkan ke dalam basis data
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
yang
dilakukan
adalah
menganalisis struktur dan komposisi tumbuhan
untuk mendapatkan nilai parameter kuantitatif
vegetasi
dan
mendapatkan
tingkat
keanekaragaman pada suatu lokasi yang dianalis
per tipe vegetasi dan per tingkatan pertumbuhan
berdasarkan indeks Shanon-Wiener, kemudian
ditampilkan
visualisasinya
dengan
menggunakan peta.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat
ini peran Teknologi Informasi (TI) dalam
berbagai aspek kehidupan semakin dirasakan
manfaatnya. TI telah terbukti banyak membantu
pekerjaan manusia, terutama dalam kemudahan,
kecepatan, dan ketepatan penyediaan data yang
diperlukan. Proses ini memang penting dalan~
pengambilan keputusan secara tepat, efektif dan
efisien.
Dalam pengelolaan hutan, selalu terkait
dengan perhitungan beberapa parameter data
tingkat keanekaragaman tumbuhan vegetasi.
Oleh karena itu, pengolahan data tumbuhan
vegetasi merupakan ha1 yang seringkali
dilakukan. Selama h i , pengolahan data tersebut
dilakukan secara manual, sehinga sangat
melelahkan d m membutuhkan waktu yang
cukup lama. Data tersebut biasanya berjumlah
sangat banyak serta proses perhitungamya yang
agak panjang sehingga dalam pengolahamya
juga membutuhkan ketelitian yang t i n g i .
Untuk
memperoleb
data
tingkat
keanekaragaman data tumbuhan vegetasi, maka
ada beberapa tahapan perhitungan parameter
kuantitatif vegetasi yang h m s dilakukan antara
lain: perhitungan nilai kerapatan, kerapatan
relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi,
dominansi relatif, serta indeks nilai penting.
Setelah itn baru dapat dilakukan penilaian
tingkat keanekaragaman berdasarkan nilai
parameter vegetasi yang sudah didapat tersebut.
Dari uraian di atas, maka dirasakan perlu
dan penting pengembangan sistem yang dapat
menyediakan informasi mengenai perhitungan
beberapa parameter vegetasi secara cepat dan
tepat, serta penilaian tingkat keanekaragaman
jenis tumbuhan vegetasi di suatu tipe vegetasi
tertentu.
Sistem informasi tingkat keanekaragaman
tumbuhan vegetasi dengan visualisasi peta
merupakan sistem yang sesuai dengan
kebutuhan pengelola taman nasional. Dalam
penelitian h i , data tumbuhan vegetasi yang
digundkan adalah data tumbuhan vegetasi yang
ada di Taman Nasional Way Kambas,
LampFng.
Tujnan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengembaogkan sistem infomasi tingkat
keanekaragaman jenis tumbuhan vegetasi yang
divisualisasikan dengan tampilan peta dengan
menggunakan metode Siklus Hidup Sistem
(System Lifc CycIdSLQ.
Maufaat Penelitian
Penelitian ini bemanfaat bagi Dinas
Kehutanan, pengelola Taman Nasional,
konsultan dan peneliti kehutanan, yaitu:
- Mempermndah pengolahan data tumbuhan
vegetasi untuk mengetahui tingkat
keanekaragaman tumbuhan secara cepat,
tepat, efektif dan efisien.
Mendukung pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan suatu
kawasan hutan selanjutnya, terutama
kawasan knnservasi.
-
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah entity (kesatuan
formal) yang terdiri dari berbagai sumberdaya
fisik maupun konseptual. Sumber daya fisik
adalah sumber daya yang memiliki wujud; yang
ada secara fisik dan dapat disentuh (manusia,
mater
DHYANA NUR. Pembangunan Sisteni lnformasi Tingkat Keanekaragaman Tumbulian Vegetasi
(Studi kasus di Taman Nasional Way Kambas). I~fortr~uto~t
Systenr Developnre17tfor Gradi~igVoriep
of Plrrnts I'egetution (Case Strrdy in Wuy finrbus Nusional Park). Dibimbing oleh lMAS SUKAESIH
SITANGGANG, SHELVlE NIDYA NEYMAN dan HARNlOS ARIEF.
Peranan Teknologi Informasi (TI) dalam berbagai aspek kehidupan semakin dirasaka~i
manfaatnya. Salah satunya adalah dalam bidang kehutanan. Dalani pengelolaan hutan, pengolahan
data selalu terkait dengan perhitongan beberapa parameter kuantitatif vegetasi dan tingkat
keanekaragaman jenis turnbuhan vegetasi. Selatna ini, pengolahan data tersebut dilakukan secara
manual, sehingga sangat melelahkan dan niembutuhkan waktu yang cukup lama. Data tersebut
biasanya berjumlah sangat banyak serta proses perhitungannya yang agak panjang sellingga dalam
pengolahannya juga niembutuhkan ketelitian yang tinggi, sehingga dibutuhkan suatu sistem yalig
dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam penelitian ini dibuat sebuah sistem informasi dengan metode Siklus Hidup Sistem (Systen~
' L CyclelSLC) untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan pada suatu lokasithabitat
hutan tertentu yang dihitung dengan menggunakan indeks Sbannon. Data yang digunakan berasal dari
Taman Nasional Way Kambas, yang diambil dengan menggunakan teknik sampling. Sistem akan
mengolah data n~entahmenjadi inforrnasi yang dibutulikan yang berupa nilai parameter kuantitatif
vegetasi, yaitu kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi, dominansi relatif,
indeks nilai penting dan indeks tingkat keanekaragaman.
Sistem ini meniiliki tiga fungsi utanla, yaito: fungsi input data, fungsi lihat data hasil pengolahap
(outpot), dan fungsi cari data pada peta. Input sisteln berupa lokasi tumbuhan (tipe vegetasi din
tingkat pertumbuhan), waktu dilakukannya survey (tahun dan musim), banyak petak contoli, nama
lokal tumbuhan, diameter tumbuhan dan nonior petak ditemukannya suatu turnbuhan. Semua input ini
akan tersimpan dengan baik dalan~basis data. Sedangkan output yang dihasi!kan berupa nilai
parameter kuantitatif vegetasi, yaitu nilai kerapatan. kerapatan relatif, dominansi, dominansi relatif,
frekuensi, frekuensi relatif, indeks nilai penting (INP) dari tingkat keanekaragaman. Output yang
dihasilkan ini jug8 akan tersirnpan dalam basis data dan dapat langsung dicetak.
Berdasarkan hasil pengujian yang telali dilakukan dengan menggunakan metode Bluck Bas.
program aplikasi siap pakai ini sudah berjalan dengan baik sehingga dapat langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan suatu kawasan lit~tnn,
misaluya pengelola taman nasional dan Dinas Kehota~~ati.
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
TINGKAT KEANE
GA
TUlMBUNAN VEGETASI
(Studi Kasus di Taman Nasional Way Kambas)
DNUANA NUR
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATElMATIKA DAN ILMU PENGETAWUAN ALAM
WSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2004
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
TINGKAT KEANE
GA
TUlMBUNAN VEGETASI
(Studi Kasus di Taman Nasional Way Kambas)
DNUANA NUR
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATElMATIKA DAN ILMU PENGETAWUAN ALAM
WSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2004
ARSTRAK
DHYANA NUR. Pembangunan Sisteni lnformasi Tingkat Keanekaragaman Tumbulian Vegetasi
(Studi kasus di Taman Nasional Way Kambas). I~fortr~uto~t
Systenr Developnre17tfor Gradi~igVoriep
of Plrrnts I'egetution (Case Strrdy in Wuy finrbus Nusional Park). Dibimbing oleh lMAS SUKAESIH
SITANGGANG, SHELVlE NIDYA NEYMAN dan HARNlOS ARIEF.
Peranan Teknologi Informasi (TI) dalam berbagai aspek kehidupan semakin dirasaka~i
manfaatnya. Salah satunya adalah dalam bidang kehutanan. Dalani pengelolaan hutan, pengolahan
data selalu terkait dengan perhitongan beberapa parameter kuantitatif vegetasi dan tingkat
keanekaragaman jenis turnbuhan vegetasi. Selatna ini, pengolahan data tersebut dilakukan secara
manual, sehingga sangat melelahkan dan niembutuhkan waktu yang cukup lama. Data tersebut
biasanya berjumlah sangat banyak serta proses perhitungannya yang agak panjang sellingga dalam
pengolahannya juga niembutuhkan ketelitian yang tinggi, sehingga dibutuhkan suatu sistem yalig
dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam penelitian ini dibuat sebuah sistem informasi dengan metode Siklus Hidup Sistem (Systen~
' L CyclelSLC) untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan pada suatu lokasithabitat
hutan tertentu yang dihitung dengan menggunakan indeks Sbannon. Data yang digunakan berasal dari
Taman Nasional Way Kambas, yang diambil dengan menggunakan teknik sampling. Sistem akan
mengolah data n~entahmenjadi inforrnasi yang dibutulikan yang berupa nilai parameter kuantitatif
vegetasi, yaitu kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi, dominansi relatif,
indeks nilai penting dan indeks tingkat keanekaragaman.
Sistem ini meniiliki tiga fungsi utanla, yaito: fungsi input data, fungsi lihat data hasil pengolahap
(outpot), dan fungsi cari data pada peta. Input sisteln berupa lokasi tumbuhan (tipe vegetasi din
tingkat pertumbuhan), waktu dilakukannya survey (tahun dan musim), banyak petak contoli, nama
lokal tumbuhan, diameter tumbuhan dan nonior petak ditemukannya suatu turnbuhan. Semua input ini
akan tersimpan dengan baik dalan~basis data. Sedangkan output yang dihasi!kan berupa nilai
parameter kuantitatif vegetasi, yaitu nilai kerapatan. kerapatan relatif, dominansi, dominansi relatif,
frekuensi, frekuensi relatif, indeks nilai penting (INP) dari tingkat keanekaragaman. Output yang
dihasilkan ini jug8 akan tersirnpan dalam basis data dan dapat langsung dicetak.
Berdasarkan hasil pengujian yang telali dilakukan dengan menggunakan metode Bluck Bas.
program aplikasi siap pakai ini sudah berjalan dengan baik sehingga dapat langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan suatu kawasan lit~tnn,
misaluya pengelola taman nasional dan Dinas Kehota~~ati.
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
TINGKAT KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN VEGETASI
(Studi kasus di Taman Nasional Way Kambas)
DHYANA NUR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk melnperoleh gelar
Sarjana Komputer pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2004
Judul Skripsi
: Pembangunan Sistem lnfor~nasiTingkat Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Vegetasi
Nama
NIM
: DhyanaNur
: COG400026
(Studi Kasus di Taman Nasional Way Kanibas)
Disetujui
Imas S Sitanaeana. S.Si. M.Kom
Ketua
Shelvie N ~ e v m a n S.Kom
.
Anggota
Anggota
Ketua Departemen
Tanggal Lulus: 29 Desember 2004
RIWAYAT KLDUP
Penulis dilahikkan di Cikarang pada tanggal 12 Juni 1982 dari ayah T.Wiyadi dan ibu Sumiati.
Penulis merupakan putri keempat dari sepuluh bersaudara. Tahun 2000 penulis lulus dari SMU Negeri
5 Bogor dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk
IPB. Penulis memilih Program Studi Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer, Fakuftas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi staf pengajar pada bimbingan belajar
PRESTASIPB, BETANIA dan pernah mengikuti Kerja Praktek di Pusat Data dan Informasi
Departemen Pertanian. Selain itu penulis juga lnenjadi Student Advisor pada lembaga kursus Bahasa
Inggris The British lnstitut (TBI) cabang Bogor.
PRAKATA
I'uji Syukur Penulis panjalkan kepada Tulian Yang Mal~aEsa atas segala karunia-Nya scl!inga
karya il~niahini berliasil diselesaikan. Tema yang dipilili ini ialah sistem informasi, dengan judul
Pcmbangilnan Sistem Informasi Tingkat Keanekaragaman Jcnis Tumbuhan Vegetasi (Studi Kasus di
Taman Nasional Way Kambas).
Pada kesetnpatan ini, penulis ~nengucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya kepada scliiua
pihak yang telali membantu tcrutama kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
l'ara dosen pembimbing; Bu Imas, Bu Slielvie, dan I'ak I-lamios atas segala bimbingan,
arahan, bantuan, saran serta nasehat yang telah diberikan selarna ini.
Mama, dan sernua kokolciciku di rumah atas doa, kasih sayang, dan dukungannya
Seluruh starpengajar di Dcpartemen llmu Komputer atas ilmu, arahan dan bimbingannya
Rekan-rekan Ilkomcrz 37 atas kebcrsamaan dan persaudaraannya
Kak Riadi, Kak Eric, Yudhi, Ike, Mushtofa, Khamam, Kak Gibbon, Samuel, dan Ing-ing, atas
segala bantuan, dukungan, saran dan kasih sayang yang diberikan
Mas Agus Sukoco, Mas Yayan, Mas Johanes, Mas Iuung, Donal, dan Awang, atas saran,
dukungan, bantuan, dan kebcrsamaan yang diberikan
Frank, Pak Erwin, dan Sally yang telah melnberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi itii
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat
Bogor, Desember 2004
DAFTAR IS1
Halaman
..
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................... V I I
DAFTAR GAMBAR ...........................................
.........V I..I
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................
VII
PENDAHLnUAN ..................................................................................................................................... I
Latar Belakang........................................................................................................................................
1
..
Tujuan Penelltlan ....................................................................................................................................
I
..
Ruang Lingkup. .Penel~t~an
........................................................................................................................
1
Manfaat Penel~t~an
.................................................................................................................................... I
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................................................................I
Sistem Informasi ......................................................................................................................................
1
Database Management System .............................................................................................................. I
. ..............
Normal~sas~
.
..............................................................................................................................
2
Data N o ~ vDiagram (DFD) ......................................................................................................................
2
Tumbuhan Vegetasi .................................................................................................................................2
Parameter Kuantitatif Vegetasi .................................................................................................................
2
METODE PENELITIAN ............................................................................................................................. 3
Metode Siklus Hidup Sistem ................................................................................................................ 3
I . Fase Perencanaan ............................................................................................................................
3
. . ~s
2 . Fase A n a l ~ s...................................................................................................................................
3
3. Fase Perancangan ............................................................................................................................
4
4. Ease Implementasi ......................................................................................................................... 4
5 . Fase Penggunaan ............................................................................................................................
4
HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................................................................4
1. Fase Perencanaan ............................................................................................................................
4
. . ~s
2 . Ease A n a l ~ s...................................................................................................................................
5
3. Fase Perancangan ............................................................................................................................ 6
4. Fase Implementasi ..........................................................................................................................7
5 . Fase Penggunaan ............................................................................................................................ 7
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................................................... 7
Kesimpulan .............................................................................................................................................7
Saran .........................................................................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................
7
LAMPIRAN ...................................................................................................................................................
9
DAFTAR TABEL
Halaman
I Daftar kebutuhan informasi STIKVEG bagi dinas Kehutanan dan pengelola taman nasional ..................5
2 Karakteristik Pengguna STIKVEG ............................................................................................................
6
DAFTAR GAMBAR
1 System Life CyclelSLC ................................................................................................................. 3
5
2 Deskripsi Umum Sistern Informasi Tingkat Keanekaragaman (STIKI'EG)
DAFTAR LAMPIRAN
Bagan Alir (F/oi~,chart)STIKVEG
Diagram Konteks STIKVEG ........................................................
. ...............................................................................9
DFD Level I STIKVEG
DFD Level 2 STIKVEG ..............................
Daftar Tabel pada Basis Data TNWK .........
Hubungan Antar Tabel pada Basis Data TN
Tampilan Menu Urams STIKVEG .............................................................. .................................... I3
8 Tam~ilanMenu lnour Darn Barn STIKVEG
13
14
9 Layar Pesan Konfimasi Input yang Dimasukkan
10 Tampilan Input Data Utama2 ........................................................................................................ 14
15
1I Tampilan Input Data Detail (Tingkat Pohon dan Tiang)
15
12 Tampilan Input Data Detail (Tingkat Semai, Pancang dan Tumbuhan Bawah)
13 Menu Lihat Hasil Pengolahan Data .........................................................................................16
14 Menu Cari Data Pada
.. Peta ..........................................................................................................17
15 Dafiar Hasil Penguj~anpada Sistem ............................................................................................18
I
2
3
4
5
6
7
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
yang
dilakukan
adalah
menganalisis struktur dan komposisi tumbuhan
untuk mendapatkan nilai parameter kuantitatif
vegetasi
dan
mendapatkan
tingkat
keanekaragaman pada suatu lokasi yang dianalis
per tipe vegetasi dan per tingkatan pertumbuhan
berdasarkan indeks Shanon-Wiener, kemudian
ditampilkan
visualisasinya
dengan
menggunakan peta.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat
ini peran Teknologi Informasi (TI) dalam
berbagai aspek kehidupan semakin dirasakan
manfaatnya. TI telah terbukti banyak membantu
pekerjaan manusia, terutama dalam kemudahan,
kecepatan, dan ketepatan penyediaan data yang
diperlukan. Proses ini memang penting dalan~
pengambilan keputusan secara tepat, efektif dan
efisien.
Dalam pengelolaan hutan, selalu terkait
dengan perhitungan beberapa parameter data
tingkat keanekaragaman tumbuhan vegetasi.
Oleh karena itu, pengolahan data tumbuhan
vegetasi merupakan ha1 yang seringkali
dilakukan. Selama h i , pengolahan data tersebut
dilakukan secara manual, sehinga sangat
melelahkan d m membutuhkan waktu yang
cukup lama. Data tersebut biasanya berjumlah
sangat banyak serta proses perhitungamya yang
agak panjang sehingga dalam pengolahamya
juga membutuhkan ketelitian yang t i n g i .
Untuk
memperoleb
data
tingkat
keanekaragaman data tumbuhan vegetasi, maka
ada beberapa tahapan perhitungan parameter
kuantitatif vegetasi yang h m s dilakukan antara
lain: perhitungan nilai kerapatan, kerapatan
relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi,
dominansi relatif, serta indeks nilai penting.
Setelah itn baru dapat dilakukan penilaian
tingkat keanekaragaman berdasarkan nilai
parameter vegetasi yang sudah didapat tersebut.
Dari uraian di atas, maka dirasakan perlu
dan penting pengembangan sistem yang dapat
menyediakan informasi mengenai perhitungan
beberapa parameter vegetasi secara cepat dan
tepat, serta penilaian tingkat keanekaragaman
jenis tumbuhan vegetasi di suatu tipe vegetasi
tertentu.
Sistem informasi tingkat keanekaragaman
tumbuhan vegetasi dengan visualisasi peta
merupakan sistem yang sesuai dengan
kebutuhan pengelola taman nasional. Dalam
penelitian h i , data tumbuhan vegetasi yang
digundkan adalah data tumbuhan vegetasi yang
ada di Taman Nasional Way Kambas,
LampFng.
Tujnan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengembaogkan sistem infomasi tingkat
keanekaragaman jenis tumbuhan vegetasi yang
divisualisasikan dengan tampilan peta dengan
menggunakan metode Siklus Hidup Sistem
(System Lifc CycIdSLQ.
Maufaat Penelitian
Penelitian ini bemanfaat bagi Dinas
Kehutanan, pengelola Taman Nasional,
konsultan dan peneliti kehutanan, yaitu:
- Mempermndah pengolahan data tumbuhan
vegetasi untuk mengetahui tingkat
keanekaragaman tumbuhan secara cepat,
tepat, efektif dan efisien.
Mendukung pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan suatu
kawasan hutan selanjutnya, terutama
kawasan knnservasi.
-
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah entity (kesatuan
formal) yang terdiri dari berbagai sumberdaya
fisik maupun konseptual. Sumber daya fisik
adalah sumber daya yang memiliki wujud; yang
ada secara fisik dan dapat disentuh (manusia,
material, mesin, dan uang). Sedangkan sumber
daya konseptual menggambarkar. informasi drui
data. Para manajer menggunakan sumber daya
konseptual untuk mengelola sumber daya fisik
(McLeod, 1998).
Database Management System
Database Management Systeni (DBMS)
atau Sistem Manajemen Basis Data adalah
sebuah program apliasi yang paling kompleks,
menyimpan dan mengambil infomasi secara
fisik dari basis data dan mengelola semua
informasi di dalam basis data (McLeod 1998).
Beberapa fungsi yang disediakan oleh DBMS
antara lain :
- DBMS mengizinkan aplikasi mendefmisikan
struktur dari basis data dengan pemyataan
SQL.
- DBMS mengizinkan a p l i i memanipulasi
-
infomasi yang dishpan di dalam basis data
dengan pemyataan SQL.
DBMS melindungi integritas basis data
dengan menerapkan beberapa aturan, yang
dimasnkkan ke dalam basis data
Normalisasi
Menurnt Connolly (1996), normalisasi
mernpakan suatu teknii untuk menghasilkan
suatu kumpulan relasi dengan atribut-atribut
yang sesuai yang memberikan kebutuhan data
pada suatu sistem. Umumnya, level-level yang
digunakan dalam normalisasi yaitu:
1 Bentuk normal pertama (INF)
Bentuk normal pertama terbentukjika suatu
relasi pada pertemuan antara baris dan
kolom terdapat satu nilai.
2 Bentuk normal kedua (2NF)
Bentuk normal kedua ini akan terbentuk
jika INF terpennhi dan pada setiap atribut
bukan, primary key harus memiliki
kebergantungan fungsional secara penuh
padaprimary key.
3 Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga ini akan terbentuk
jika INF dan 2NF terpenuhi, dan tidak ada
atribut bukan primary key yang memiliki
kebergantungan transitif padaprimary kty.
Data Flow Diagram @FD)
Data Flour Diagram (DFD) adalah sebuah
presentasi grafk yang menggambarkan aliran
informasi dan traisformasi yang digunakan
sebagai pergerakan data dari masukan ke
keluaran (Pressman, 2001). DFD tingkat 0 juga
disebut sebagai diagram konteks. DFD
mengganibarkan seluruh elemen dari perangkat
lunak sebagai sebuah gelembung dengan data
masukan dan data keluaran yang ditunjukkan
dengall panah-panah yang masuk dan keluar.
DFD tingkat I kemndian dibagi kembali
menjadi lebih detil.
Tumbuhan Vegetasi
Secara umum, suatu kawasan pengelolaan
vegetasi hutan memiliki lima tipe vegetasi, yaitu
Hutan Dataran Rendah, Hutan Rawa, Hntan
Padang Rumpnt, Hntan Pantai, dan Hutan
Semak Belukar (tipe semak belukar ini
mencakup lahan reboisasi dan lahan perkebunan
didalamnya). Masing-masing vegetasi terdiri
atas beberapa jenis tumbuhan. Menurut WyattSmitIP(1963, dalam Soerianegara dan Indrawan,
1998) setiap jenis tumbuhan ini memiliki empat
tingkg pertumbnhan yaitu (1) tingkat semai
(anakan pohon yang memiliki tinggi < 1,5 m).
(2) tingkat pancang (anakan pohon dengan
tinggi > I,5 m dan berdiameter < 10 cm), (3)
tingkat tiang (pohon muda yang berdiameter 1035 cm), dan (4) tingkat pohon @ohon yang
berdiameter 35 cm ke atas) dan satu tingkat
permudaan yaitu tumbuhan bawah.
Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman
suatu tumbuhan vegetasi, dibutuhkan analisis
terhadap struktnr dan komposisi tumbuhan. Hal
ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
parameter kuantitatif vegetasi dari masingmasing jenis tumbuhan, dihitung per tipe
vegetasi dan per tingkat perhnnbubamya.
Parameter Kuantitatif Vegetasi
Dalam mempelajari ekologi vegetasi,
parameter-parameter kuantitatif vegetasi yang
diukur meliputi kerapatan, frekuensi, dan
dominansi. Secara lebih rinci, pengertian umum
mengenai parameter-parameter kuantitatif
vegetasi adalah (a) kerapatan (densiy), (b)
frekuensi
(frequency),
(c)
dominansi
(dominance) (d) Indeks Nilai Penting
(Soerianegara dan Indrawan, 1998).
a. Kerapatan (Densiw)
Kerapatan adalah jumlah individu suatu
jenis atau spesies di dalam suatu unit areal atau
rnang. Tingkat kerapatan suatu jenis dalam
komunitas menentukan struktur komunitas yang
bersangkutan. Untuk menghitung Indeks Nilai
Penting (Importance Va111e Index), kerapatan
dinyatakan sebagai kerapatan nisbi (relative
densip), yaitu persentase jumlah individu suatu
jenis dari jumlah individu seluruli jenis yang
terdapat dalam komunitas.
Rumus yang digunakan untuk menghitung
kerapatan adalah sebagai berikut :
Kerapatan (individu /ha) =
Jumlah individu s~esies
Luas selumh petak
Kerapatan RelatifKR (%) =
Kerapatan suatu ienis
Kerapatan total
Yo
b. Frekuensi (Frequmcy)
Frekuensi menyatakan perbandingan jumlah
titik yang diduga suatu jenis terhadap selurnh
titik yang ditentukan sebagai contoh, biasanya
dinyatakan dalam persen ( % Untuk
menghitung Indeks Nilai Penting, fkekuensi
dinyatakan sebagai fkekuensi nisbi (Relative
Frequency), yaitu persentase frekuensi suatu
jenis terhadap jumlah fkekuensi seiuruh jenis.
Rumus yang digunakan untuk menghitung
frekuensi suatu jenis adalah sebagai berikut
(Soerianegara dan Indrawan 1998) :
Frekuensi =
Jumlah ~ e t a kditemukannva suatu i&is
Jumlah seluruh petak
Frekuensi Relatif (%) =
Frekuensi suatu ienis
Frekuensi seluruh jenis
METODE PENELITIAN
%
c. Dominansi (Dominance)
Untuk n~enghitung Indeks Nilai Penting,
dominansi dinyatakan dalam dominansi nisbi
(Relative Dominance) yang sebenarnya adalah
luas bidang dasar relatif, yaitu persentase
bidang dasar suatu jenis terhadap jumlah bidang
dasar seluph jenis.
Rumus yang digunakan untuk menghitung
dominansi adalah sebagai berikut :
Dominansi (m2/ha) =
Jumlah bidane dasar
Lnas S e l u ~ hplot
Metode Siklus Hidup Sistem
Dalam membangun sistem, metode studi
yang digunakan adalah SikIus Hidup Sistem
(The *stem Life CyclelSLC) yaitu suatu
metodologi yang polanya dipengarubi oleb
kebutuhan pengembangan sistem yang cepat
(Rapid Application DevelopmentlRAD) dengan
sedikit usaha manusia (McLeod, 1998).
SLC terbagi atas lima fase, empat fase
pettama ialah fase pengembangan (System
Development Life CycIefSDLC) dan fase
terakhir adalah fase penggunaan. Kelima fase
dijelaskan dalam Gambar 1.
Dominansi RelatiWDR (%) =
Dominansi suatu ienis
x 100%
Dominansi selumh jenis
d. Indeks Nilai Penting (Importarrce Value
Index)
Indeks Nilai Penting (INF') dihitung dari
penjumlahan nilai kerapatan relatif O(R) dan
frekuensi relatif (FR) untuk tingkat vegetasi
semai dan pancang dan ditambah nilai
dominansi relatif @R) untuk tingkat vegetasi
tiang dan pohon.
e. Tingkat Keanekaragaman Jenis
Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman
jenis vegetasi pakan (per tingkat pertnmbnhan,
per tipe vegetasi) dilakukan analisis dengan
menggunakan
Indeks
Shannon-Wiener
(Snerianegara dan Indrawan, 1998) :
Dimana :
H'
= Indeks Keanekaragaman Shannon
= Perbandingan E-4P suatu jenis dengan
Pi
INP selnruh jenis
a
=
Jumlah Indeks Nilai Penting (INF')
ni
suatu jenis
N
= Jumlah Indeks Nilal Penting (INF')
individu seluruh jenis
.
Kriteria indeks yang digunakan:
0
bersifat homogen
O< H' 5 1 keanekaragaman sangat rendah
1< H'5 2 keanekaragaman rendah
' 2< H'5 3 keanekaragaman sedang
H' > 3 keanekaragaman tinggi
Gambar 1 System Life CyclelSLC
1. Fase Pereneanaan
Fase
perencanaan
dimulai
dengan
identifkasi pennasalahan, alternatif solusi yang
ada, menentukan tujuan sistem, dan
mengidentifikasikan kendala-kendala sistem.
Permasalahan yang terjadi adalah data
tumbuhan vegetasi yang sangat banyak,
sehingga perhitungan data dan analisis secara
manual banyak menghabiskan waktu dan
cendemng memilki ketelitian yang rendah.
Diharapkan dengan sistem yang akan
dikembangkan ini, akan menghasilkan output
dengan tepat, cepat dan efisien, bempa nilai
parameter vegetasi, dan infonnasi yang berupa
tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan di
suatu tipe vegetasi.
2. Fase Analisis
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem
yang telah ada dengan tujuan untuk merancang
sistem b m atau diperbarui. Karena sistem yang
dibuat metupakan sistem yang baru dibangun,
maka penelitian atas sistem yang telah ada+tidak
dapat dilakukan. Sedangkan fase analisis itu
sendiri meliputi :
a.
Deskripsi kebutuban informasi bagi
pengguna (output).
b. Deskripsi kebutuhan data bagi sistem
(input), pemodelan kebutuban fungsional
yang meliputi bagan alir flow chart), dota
Flow Diagram @ED) Level 0 (diagram
konteks), DFD Level I dan DED Level 2.
3. Fase Perancangan
Perancangan sistem mempakan tahapan
kebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap
analisis kebutuhan lalu diterjemahkan ke model
presentad
sistem.
Fase
perancangan
menspesifkasikan bagaimana sistem dapat
memenuhi kebutuban informasi bagi para
pengguna. Fase ini meliputi perancangan basis
data, perancangan input, perancangan proses,
dan perancangan antarmuka pemakai.
Spesifkasi ini digunakan sebagai dasar
pengembangan perangkat lunak, akuisisi
perangkat keras, pengujian sistem dan aktivitas
lainnya pada fase implementasi.
4. Fase Implernentasi
Fase implementasi
m e ~ p a k a n fase
pembuatan perangkat lunak, tahap transformasi
perancangan menjadi instruksi-instmksi yang
dapat dimengerti oleh mesin. Selain itu, fase ini
juga mencakup akuisisi perangkat lunak dan
perangkat keras yang akan digunakan.
Sistem yang dibangun diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrogmnan Viszral
Basic 6.0 yang berbasiskan GUI (Gropliical
User Interface) dengan basis data yang
digunakan adalah SQL Server 2000,
menggunakan bahasa SQL yang memudahkan
untuk mengakses dan memanipulasi data.
Program aplikasi lain yang digunakan dalam
tahap implementasi ini adalah Seagate Crystal
Report 9.0 untuk pembuatan desain laporan dan
Arc View 3.1 untuk tampilan data dalam peta.
5. Fase Penggunaan
&se penggunaan mempakan tahap untuk
memastikan bahwa sistem berjalan sebagaimana
mestinya yang kemudian akan diterapkan
kepada pengguna serta dilakukan pengujian dan
pemeliaraan agar sistem dapat digunakan
dengan baik. Metode pengujian yang dilakukan
adz4ah dengan menggunakan metode black box.
ketode pengujian black box ini berkaitan
dengan pengujian yang dilakukan pada inteface
perangkat lunak. Meskipun didesain untuk
mengungkap kesalahan, pengujian black box
digunakan untuk memperliatkan bahwa fungsifungsi perangkat lunak adalah operasional;
b&wa input diterima dengan baik dan output
dihasilkan dengan tepat, dan integritas
informasi eksternal (seperti tile data) dipelihara
(Pressman, 2001).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan metodologi yang digunakan
yaitu Siklus Hidup Sistem (The @stem Life
CyclelSLC yan& maka dalam hasil dan
pembahasan berikut diuraikan menumt fasenya,
yaitn: (a) perencanaan, (b) analisis, (c)
perancangan, (d) implementasi, dan (e) fase
penggunaan.
1. Fase Perencanaan
1.1 Permasalahan dan Altematif Solusi
Permasalahan yang selama ini terjadi di
lapangan yaitu data tumbuhan vegetasi basil
survey yang sangat banyak, jumlahnya
mencapai ribuan data sehingga dalam
pengolahan data menghabiskan banyak waktu,
dan seringkali cendemng memiliki ketelitian
yang rendah. Altematif solusi yang ada yaitu
dengan membuatkan aplikasi sistem yang siap
pakai yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan beberapa parameter vegetasi, dan
tingkat keanekaragaman secara tepat dan cepat.
1.2 Tujuan dan Kendala Sistem
Sistem Informasi Tingkat Keanekaragaman
Jenis Tumbuban Vegetasi mempakan sistem
informasi yang baru diembangkan. Sistem i~ii
ditujukan untuk digunakan dalam mengatasi
beberapa kendala yang terjadi pada instansi
yang bergerak dalam bidang kebutanan, seperti
Dinas Kehutanan, pengelola taman nasiooal,
konsultan dan peneliti kebutanan.
Sistem ini digunakan untuk melakukan
pengolahan data vegetasi yang jumlahnya
sangat banyak secara tepat dan cepat, serta
dapat dijadikan sebagai dasar untuk
pengambilan keputnsan selanjutnya. Pada saat
ini belum ditemukan adanya kendala pada
sistem.
1.3 Data Tumbuban Vegetasi
Data tumbuban vegetasi yang digunakan
berasal dari Taman Nasional Way Kambas.
Data ini mempakan hasil analisis vegetasi yang
dilakukan dengan menggunakan teknik
sampling (teknii pengambilan contob), yaitu
dengan membagi suatu populasi menjadi
beberapa sub-populasi yang lebih homogen, lalu
dari sub-populasi ini diambil beberapa unit
contob, dan untuk selanjutnya, setiap unit
contob ini dibagi ke dalam beberapa-petak
contob.
1.4 Deskripsi Umum Sistem
Gambaran singkat tentang sistem yang
dibuat adalah sebagai berikut. Pengguna (user)
akan memasukkan data hasil survey kedalam
sistem, dan kemudian data ini diolah oleh
sistem. Selanjutnya hasil pengolahan (output)
yang bempa nilai parameter vegetasi dan indeks
keanekaragaman pada suatu tipe vegetasi ini
akan ditampilkan melalui layar, dan dapat
dicetak. Selain itu, data yang dimasukkan oleh
pengguna akan disinipan ke dalam basis data.
Gambaran tentang sistem dapat dilihat pada
Gambar 2
Gambar 2 Deskripsi Umum Sistem Informasi
Tingkat Keanekaragaman (STIKVEG)
2. Vase Analisis
2.1 Identifikasi Kebutuhan Inforniasi Outpiri
(Pengguna)
Pada tahap analisis pengguna, disimpulkan
bahwa sistem yang dirancang temtama
ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam
pemasukan data, pemeliharaan data, kecepatan
dan ketepatan dalam mendapatkan llasil
pengolallan data, setta kemudalian dalam
pernbuatan laporan kepada instansi yang
membutuhkan.
Sedangkan bagi pimpinan proyeklpimpinan
dinas kehutanan, sistem ini ditujukan untuk
niemudahkan pimpinan dalam melibat,
menibaca dan menginterpretasikan laporan dan
melihat perkembangan tingkat keanekaragaman
tumbuhan yang ada di suatu kawasao taman
nasional. Daflar informasi yang dibutuhkan
secara rinci dapat dilihat pada Tabei 1.
TaMl I Dafiar kebutuhan informasi STIKVEG
bagi dinas Kehutanan dan pengelola taman
nasfonal
Nilai kerapatan dan kerapatan relatif
tumbuhan per tipe vegetasi, dan per
Nilai frekuensi dan frekuensi relatif
tumbuhan per tipe vegetasi, dan per
2.2. Identifikasi Kebutuhan Data Bagi Sistem
a. Deskripsi Kebutuhan Fungsional
Deskripsi kebutuhan fungsional merupakar!
kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan
proses pengolahan atau transformasi data.
Kebutuhan fungsional untuk STIKVEG yaitu :
* Pengelolaan data tumbuhan hasil survey
Pengelolaan data tumbuhan l~asilsurvey
lapangan mempakan tugas pellsurvey
lapangan. Jika data survey yang ada masih
tersimpan dalam iafij,sheet, niaka penguna
dapat memasukkan data tersebut satu
persatu kedalam sistem, sedangkan jika
data survey sudah tersimpan dalam file
excel, pengguna dapat mentransfer data
kedalanl basis data SQL Server 2000
dengan menggunakan
fasilitas Data
Transfer Service (DTS) yang ada dalam
SQL Server 2000.
Validasi data input
Sebelum data masuk ke dala~n sistem,
sistem akan mengecek kevalidan data. Jika
data yang dimasukkan tidak valid, maka
sistem akan memberikan peringatan kepada
pengguna, sampai data yang dimasukkan
benar-benar valid sesuai denganfortn isian
yang disajikan.
Pengelolaan History
File history mempakan back-up data yang
dilakukan oleh administrator.
b. Karakteristik Pengguna
Karakteristik
pengguna
merupakan
pengguna-pengguna yang bertugas dalam
pengelolaan sistem. Pengguna STMVEG
meliputi pengguna biasa dan administrator.
Pengguna biasa meliputi pensurvey atau pihakpihak yang berkepentingan dengan hasil survey.
Karakteristik pengguna STIKVEG dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2 Karakteristik Pengguna STMVEG
Katagori
Pen una
Hak Akses ke Apliasi
(menyimpan data masing-masing tumbuban
hasil survey), TkTumbuh (menyimpan data
tingkat pertumbnban tumbuban dan ukuran
petak contoh), d m Tblhitung (menyimpan data
kalkulasi hasil perhitungan parameter vegetasi).
Ada dua tabel yang telah memenuhi kaidah
normalisasi 3NF, yaitu Tabel IDSurvey dan
tabel TKTumbub, sedangkan tiga tabel yang
lain hanya memenuhi kaidah normalisasi INF.
Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada
daftar tabel pada basis data TNWK dapat dlihat
pada Lampiran 5, sedangkan relationship antar
tabel dapat dilihat pada Lampiran 6.
I
;
,
Administrator
I
Pengguna
Biasa
Mengelola d m
memelihara kiierja
sistem
Dapat memanipulasi
semua data
Dapat melihat semua
informasi data
Melakukan back-up data
Memasukkan data hasil
survey
yang
akan
diproses oleb sistem
* Mendapatkan informasi
kerapatan,
fiekuensi,
dominansi, INP dan
indeks keanekaragaman.
Mencetak laporan hasil
pengolahan oleh sistem.
.
c. Pemodelan fungsional
Berdasarkan kebutuhan fungsional dari
sistem, maka dapat diietahui dan dibuat
Flo~vcfiart,dan Data Flow Diagram (DFD).
DFD yang dihasilkan adalah DFD Level 0
(Konteks Diagram), DFD level 1 dan DFD
Level 2. Flo~vchartdan DFD dapat dilihat pada
Lampimn 1 sampai dengan Lampiran 4.
3. ~ a e Peraneangan
e
1.2 Perancangan Basis Data
Pada perancangan basis data dilakukan
p e n e p a n informasi apa saja yang perlu
disimpan ke dalam basis data, menentukan
batw-batasan (constraint), dan relationship
antar tabel. Basis data yang dibuat diberi nama
TNWK, disimpan dalam DBMS SQL Server
2000.
Secara garis besar, basis data TNWK
mempunyai lima tabel, yaitu IDSnwey
(menyimpan data utama kegiatan survey),
KegSurvey (menyimpan data survey per tipe
vegetasi dan per tingkatan pemmbuhan), Veg
I
1.3 Perancangan Input
Input yang dilakukan pada sistem ini adalah
menggunakan keyboard dan mouse. Forni input
yang digunakan untuk melakukan operasi
penambahan dan perubahan pada basis data
terdiri dari tiga buah form input. Form input
tersebut adalahform inputl (data tahun, m u s h ,
lokasi, dan surveyor), form inpzrt2 (data tipe
vegetasi, tingkat pertumbuban, dan banyak
petak contob), farm input3 (data detil tentang
tumbuhan, mencakup nama lokal, numor petak,
diameter dan banyak himbuhan).
Data dari form inputl akan disimpan kc
dalam tabel IDSurvey. Sedangkan data dari
form inpiit2 akan disimpan ke dalam tabel
KegSurvey dan data dari forrnI17prit3 akan
disimpan ke dalam tabel Veg.
1.4 Perancangan Proses
Setelah penguna selesai memasukkan data
hasil survey, sistem kemudian melahvkan
proses pengolahan dan kalkulasi data dengan
menggunakan query yang sudah tersimpan
dalam store prosedur pada SQL Server 2000.
Selanjutnya, sistem akan memberikan oritput
kepada pengguna. Proses dirancang dengan
mengacu pada flowchart, diagram konteks dan
DFD.
1.5 Perancangan Antarmuka (Interface) dan
Output Sistem
Perancangan antannuka dilakukan untuk
mengefektifkan dan mencegah kesalahan
pemasnkan data. Perancangan antarmnka pada
program STIKVEG ini dirancang untuk
mempermudah proses pemasukkan data, proses
pengolahan data dan tampilan data hasil
pengolahan. Fasilitas yang ditampilkan dalam
antarmuka adalah fasilitas input data, informasi
data hasil survey, dan fasilitas pehinjuk
penggunaan sistem.
4. Fase Implementasi
4.1 Perangkat Keras Implementasi
Untuk mendukung kinerja dari snatu
STIKVEG, diperlukan beberapa perangkat
keras yaitu Personal Computer (PC) dengan
spesifikasi minimum sebagai beriknt :
Prosessor 750 MHZ
Memori 128 MB
Harddisk 20 GB
Monitor 14"
Keyboard dan Mouse
.
Sedangkan perangkat k e r n yang digunakan
dalam fase implementasi mempunyai spesifikasi
sebagai berikut :
Prosesor AMD Duron 750 MHZ
Memori internal SDRAM 448 MB
Harddisk20GB
Monitor 14" resolusi 800 x 600 pixel
Keyboard dan Mouse
4.2 Perangkat Lunak Implementasi
Spesifkasi perangkat lunak yang digunakan
dalam fase implementasi adalah gabungan dari :
e Microsoft Windows XP Profesional sebagai
sistem operasi
* Microso!? SQL Server 2000 sebagai sistem
manajemen basis data.
0 Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa
pemrograman
Crystal Report 9.0 sebagai program utltuk
~nembuatdesain dalam pencetaka11laporan.
ArcView 3.1 sebagai program untuk
pembuatan peta.
Hasil implementasi dapat dilihat pada
Lampiran 7 sampai dengan Lampiran 14.
5. Fase Penggunaau
Pada fase ioi, sistem digunakan oleh para
surveyor lapangan yang mengambil data
tumbuhan di TNWK. Surveyor melakukan
evaluasi
untuk
mengetahui
apakah
pengembangan sistem telah mencapai tujuan
dan memenubi kriteria pelaksanaan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan surveyor dan
pem%imbiig, ada beberapa fasilitas yang
kenyldian ditambahkan ke dalam sistem ini.
Selanjutnya dilakukan tahapan pengujian dan
pemeliharaan terhadap sistem dengan tujuan
untuk mengoreksi kesalahan yang mungkiin
timbnl dan tidak diketahni pada saat
implementasi. Daftar hasil pengujian yang telah
dilakukan pada sistem dapat dilihat pada
Lampiran 15.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini telah menghasilkan Sistem
Infomasi Tigkat Keanekaragaman Tumbuhan
Vegetasi, Studi Kasus di Taman Nasional Way
Kambas dengan basil akhir bempa tingkat
keanekaragaman tumbuhan yang dihitung
dengan menggunakan indeks Shanon-Wiener.
Pada sistem ini sudah dilaknkan uji coba dengan
data yang sudah ada, dan berhasil mengeluarkan
output yang bernpa pengolahan parameter
kuantitatif vegetasi yaitu nilai kerapatan,
kerpatan relatif, dominansi, dominansi relatif,
frekuensi, frekuensi relatif dan tingkat
keanekaragaman tumbuhan di suatu tipe
vegetasi tertentu secara tepat.
Berdasarkan daftar hasil pengujian yang
telah dilakukan pada fase penggunaan, program
aplikasi siap pakai ini sudah berjalan dengan
baik, dan dapat digunakan langsung untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pibak yang
berkepentingan terhadap pengelolaan kawasan
hutan, misalnya pengelola taman nasional,
Dinasi Kehutanan, konsultan, dan peneliti
kehutanan.
Saran
Pengembangan lebib lanjut pada sistem ini
dapat dilakukan dengan penambahan beberapa
fungsi/modul tambahan seperti penambahan
kamns nama latin tumbuhan per daerah,
tampilan informasi dalam bentuk grafik,
pengelompokan kelas diameter tumbuhan, pola
penyebaran jenis tumbuhan, dan pengembangan
GIs lebii lanjut, (ifomasi lokasi/letak suatu
tumbuhan
berdasarkan
tingkat
pertumbuhannya).
DAETAR PUSTAKA
Connolly, T. M, A. D. Stracban. 1996.
Database @stems a Practical Approach to
Design, Implementation and Management.
Carolyn Begg dan University of Paisley.
McLeod, Raymond. Jr. 1998. Sistem Informasi
Manajemen. Ed. ke-7. Terjemahan Hendra
Tegub. PT. Prenhallido. Jakarta.
Pressman, Roger S. 2001. Rekayasa Perangkat
Lunak. Pendekatan Praktisi (Buku Satu).
Andi. Yogyakarta.
Soerianegara, I dan A. Indrawan, 1998. Ekologi
Hntan Indonesia. Laboratorinm Ekologi
Hutan. Fakultas Kehutanan. lnstitut
Pertanian Bogor. Jawa Barat.
Lampiran 1 Bagan AIir (Floivchart) STIKVEG
Lampiran 2 Diagram Konteks STIKVEG
Lampiran 3 DFD Level 1 STIKVEG
Nama DFD : STMVEG
N o DFD
:1
data-vegetasi-tidakvalid
validasi-data
data-vc
I '
data-kcanekaragaman
Lampiran 4 DFD Level 2 STIKVEG
Nama DFD :Olah-Data-Input
Nomor Dm) : 1.2
Hit-Kerapatan
12.1
data-vegvali I
Hit-FrekRelatif
12.4
dt-kerapatan
d e l a i
1 11
Lampiran 5 Daftat Tabel pada Basis Data TNWK
Tabel IDSurvey
e&Tk.Tumbuh tertentu
T+el TkTumbuh
12
Tabel Veg
Tsbel ~ b l ~ i t u o ~
Lampiran 6 Hubungan Antar Tabel pada Basis Data TNWK
p
M
- I
E
s
k
r
WVw&
-.SUNTahrn
Muhl
..
IXXe~rum~
i
4
TkTwrbh
*ak
Lampiran 7 Tampiian Menu Utama STIKVEG
Lampiran 8 Tampilan Menu Input Data Barn STKVEG
Lampiran 9 Layar Pesan Konfirmasi Input yang Dimasukkan
I
Apakah Data yaw hr& Msshhn Sudah Benar?
Data sdah ada d database.
Anda Mau menambah data yang sudah ada7
La~iipiran10 Tampilan Input Data Utama2
I
Lampiran I I Tampilan Input Data Detail (Tingkat Pohon dan Tiang)
Lampiran 12 Tampilan Input Data Detail (Tingkat Semai, Pancang dan Tumbuhan Bawah)
Lampiran 13 Menu Lihat Hasil Pengolahan Data
Lampiran 14 Menu Cari Data Pada Peta
Lampiran 15 Daftar Hasil Pengujian pada Sistem
Lampiran 1 Bagan AIir (Floivchart) STIKVEG
Lampiran 2 Diagram Konteks STIKVEG
Lampiran 3 DFD Level 1 STIKVEG
Nama DFD : STMVEG
N o DFD
:1
data-vegetasi-tidakvalid
validasi-data
data-vc
I '
data-kcanekaragaman
Lampiran 4 DFD Level 2 STIKVEG
Nama DFD :Olah-Data-Input
Nomor Dm) : 1.2
Hit-Kerapatan
12.1
data-vegvali I
Hit-FrekRelatif
12.4
dt-kerapatan
d e l a i
1 11
Lampiran 5 Daftat Tabel pada Basis Data TNWK
Tabel IDSurvey
e&Tk.Tumbuh tertentu
T+el TkTumbuh
12
Tabel Veg
Tsbel ~ b l ~ i t u o ~
Lampiran 6 Hubungan Antar Tabel pada Basis Data TNWK
p
M
- I
E
s
k
r
WVw&
-.SUNTahrn
Muhl
..
IXXe~rum~
i
4
TkTwrbh
*ak
Lampiran 7 Tampiian Menu Utama STIKVEG
Lampiran 8 Tampilan Menu Input Data Barn STKVEG
Lampiran 9 Layar Pesan Konfirmasi Input yang Dimasukkan
I
Apakah Data yaw hr& Msshhn Sudah Benar?
Data sdah ada d database.
Anda Mau menambah data yang sudah ada7
La~iipiran10 Tampilan Input Data Utama2
I
Lampiran I I Tampilan Input Data Detail (Tingkat Pohon dan Tiang)
Lampiran 12 Tampilan Input Data Detail (Tingkat Semai, Pancang dan Tumbuhan Bawah)
Lampiran 13 Menu Lihat Hasil Pengolahan Data
Lampiran 14 Menu Cari Data Pada Peta
Lampiran 15 Daftar Hasil Pengujian pada Sistem
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
yang
dilakukan
adalah
menganalisis struktur dan komposisi tumbuhan
untuk mendapatkan nilai parameter kuantitatif
vegetasi
dan
mendapatkan
tingkat
keanekaragaman pada suatu lokasi yang dianalis
per tipe vegetasi dan per tingkatan pertumbuhan
berdasarkan indeks Shanon-Wiener, kemudian
ditampilkan
visualisasinya
dengan
menggunakan peta.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat
ini peran Teknologi Informasi (TI) dalam
berbagai aspek kehidupan semakin dirasakan
manfaatnya. TI telah terbukti banyak membantu
pekerjaan manusia, terutama dalam kemudahan,
kecepatan, dan ketepatan penyediaan data yang
diperlukan. Proses ini memang penting dalan~
pengambilan keputusan secara tepat, efektif dan
efisien.
Dalam pengelolaan hutan, selalu terkait
dengan perhitungan beberapa parameter data
tingkat keanekaragaman tumbuhan vegetasi.
Oleh karena itu, pengolahan data tumbuhan
vegetasi merupakan ha1 yang seringkali
dilakukan. Selama h i , pengolahan data tersebut
dilakukan secara manual, sehinga sangat
melelahkan d m membutuhkan waktu yang
cukup lama. Data tersebut biasanya berjumlah
sangat banyak serta proses perhitungamya yang
agak panjang sehingga dalam pengolahamya
juga membutuhkan ketelitian yang t i n g i .
Untuk
memperoleb
data
tingkat
keanekaragaman data tumbuhan vegetasi, maka
ada beberapa tahapan perhitungan parameter
kuantitatif vegetasi yang h m s dilakukan antara
lain: perhitungan nilai kerapatan, kerapatan
relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi,
dominansi relatif, serta indeks nilai penting.
Setelah itn baru dapat dilakukan penilaian
tingkat keanekaragaman berdasarkan nilai
parameter vegetasi yang sudah didapat tersebut.
Dari uraian di atas, maka dirasakan perlu
dan penting pengembangan sistem yang dapat
menyediakan informasi mengenai perhitungan
beberapa parameter vegetasi secara cepat dan
tepat, serta penilaian tingkat keanekaragaman
jenis tumbuhan vegetasi di suatu tipe vegetasi
tertentu.
Sistem informasi tingkat keanekaragaman
tumbuhan vegetasi dengan visualisasi peta
merupakan sistem yang sesuai dengan
kebutuhan pengelola taman nasional. Dalam
penelitian h i , data tumbuhan vegetasi yang
digundkan adalah data tumbuhan vegetasi yang
ada di Taman Nasional Way Kambas,
LampFng.
Tujnan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengembaogkan sistem infomasi tingkat
keanekaragaman jenis tumbuhan vegetasi yang
divisualisasikan dengan tampilan peta dengan
menggunakan metode Siklus Hidup Sistem
(System Lifc CycIdSLQ.
Maufaat Penelitian
Penelitian ini bemanfaat bagi Dinas
Kehutanan, pengelola Taman Nasional,
konsultan dan peneliti kehutanan, yaitu:
- Mempermndah pengolahan data tumbuhan
vegetasi untuk mengetahui tingkat
keanekaragaman tumbuhan secara cepat,
tepat, efektif dan efisien.
Mendukung pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan suatu
kawasan hutan selanjutnya, terutama
kawasan knnservasi.
-
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah entity (kesatuan
formal) yang terdiri dari berbagai sumberdaya
fisik maupun konseptual. Sumber daya fisik
adalah sumber daya yang memiliki wujud; yang
ada secara fisik dan dapat disentuh (manusia,
material, mesin, dan uang). Sedangkan sumber
daya konseptual menggambarkar. informasi drui
data. Para manajer menggunakan sumber daya
konseptual untuk mengelola sumber daya fisik
(McLeod, 1998).
Database Management System
Database Management Systeni (DBMS)
atau Sistem Manajemen Basis Data adalah
sebuah program apliasi yang paling kompleks,
menyimpan dan mengambil infomasi secara
fisik dari basis data dan mengelola semua
informasi di dalam basis data (McLeod 1998).
Beberapa fungsi yang disediakan oleh DBMS
antara lain :
- DBMS mengizinkan aplikasi mendefmisikan
struktur dari basis data dengan pemyataan
SQL.
- DBMS mengizinkan a p l i i memanipulasi
-
infomasi yang dishpan di dalam basis data
dengan pemyataan SQL.
DBMS melindungi integritas basis data
dengan menerapkan beberapa aturan, yang
dimasnkkan ke dalam basis data
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
yang
dilakukan
adalah
menganalisis struktur dan komposisi tumbuhan
untuk mendapatkan nilai parameter kuantitatif
vegetasi
dan
mendapatkan
tingkat
keanekaragaman pada suatu lokasi yang dianalis
per tipe vegetasi dan per tingkatan pertumbuhan
berdasarkan indeks Shanon-Wiener, kemudian
ditampilkan
visualisasinya
dengan
menggunakan peta.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat
ini peran Teknologi Informasi (TI) dalam
berbagai aspek kehidupan semakin dirasakan
manfaatnya. TI telah terbukti banyak membantu
pekerjaan manusia, terutama dalam kemudahan,
kecepatan, dan ketepatan penyediaan data yang
diperlukan. Proses ini memang penting dalan~
pengambilan keputusan secara tepat, efektif dan
efisien.
Dalam pengelolaan hutan, selalu terkait
dengan perhitungan beberapa parameter data
tingkat keanekaragaman tumbuhan vegetasi.
Oleh karena itu, pengolahan data tumbuhan
vegetasi merupakan ha1 yang seringkali
dilakukan. Selama h i , pengolahan data tersebut
dilakukan secara manual, sehinga sangat
melelahkan d m membutuhkan waktu yang
cukup lama. Data tersebut biasanya berjumlah
sangat banyak serta proses perhitungamya yang
agak panjang sehingga dalam pengolahamya
juga membutuhkan ketelitian yang t i n g i .
Untuk
memperoleb
data
tingkat
keanekaragaman data tumbuhan vegetasi, maka
ada beberapa tahapan perhitungan parameter
kuantitatif vegetasi yang h m s dilakukan antara
lain: perhitungan nilai kerapatan, kerapatan
relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi,
dominansi relatif, serta indeks nilai penting.
Setelah itn baru dapat dilakukan penilaian
tingkat keanekaragaman berdasarkan nilai
parameter vegetasi yang sudah didapat tersebut.
Dari uraian di atas, maka dirasakan perlu
dan penting pengembangan sistem yang dapat
menyediakan informasi mengenai perhitungan
beberapa parameter vegetasi secara cepat dan
tepat, serta penilaian tingkat keanekaragaman
jenis tumbuhan vegetasi di suatu tipe vegetasi
tertentu.
Sistem informasi tingkat keanekaragaman
tumbuhan vegetasi dengan visualisasi peta
merupakan sistem yang sesuai dengan
kebutuhan pengelola taman nasional. Dalam
penelitian h i , data tumbuhan vegetasi yang
digundkan adalah data tumbuhan vegetasi yang
ada di Taman Nasional Way Kambas,
LampFng.
Tujnan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengembaogkan sistem infomasi tingkat
keanekaragaman jenis tumbuhan vegetasi yang
divisualisasikan dengan tampilan peta dengan
menggunakan metode Siklus Hidup Sistem
(System Lifc CycIdSLQ.
Maufaat Penelitian
Penelitian ini bemanfaat bagi Dinas
Kehutanan, pengelola Taman Nasional,
konsultan dan peneliti kehutanan, yaitu:
- Mempermndah pengolahan data tumbuhan
vegetasi untuk mengetahui tingkat
keanekaragaman tumbuhan secara cepat,
tepat, efektif dan efisien.
Mendukung pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan suatu
kawasan hutan selanjutnya, terutama
kawasan knnservasi.
-
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah entity (kesatuan
formal) yang terdiri dari berbagai sumberdaya
fisik maupun konseptual. Sumber daya fisik
adalah sumber daya yang memiliki wujud; yang
ada secara fisik dan dapat disentuh (manusia,
mater