Peningkatan Efisiensi dan Produksi Pangan dengan Pembangunan Sistem Irigasi Pipa di Tingkat Tersier

P E N IN G K A T A N

E F IS IE N S I D A N P R O D U K S I P A N G A N

DENGAN PEM BANGUNAN

S IS T E M IR IG A S I P IP A D I T IN G K A T T E R S IE R

DEVELOPMENT OF PIPE IRRIGATION SYSTEM IN TERTIARY LEVEL
FOR INCREASING IRRIGATION EFFICIENCY AND FOOD PRODUCTIONponmlkjihgfedcbaZYXWV
Oleh:

J Purwanto»,

M Yanuar

Erlzals dan Nova Anika:»

O)Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
OO)AlumsiS2 Program


IPB

Studi Teknik Sipil dan Lingkungan

IPB

Komunikasi penulis, email: yan_tta@ yahooocom
Naskah ini diterima

pada 04 September

disetujui

2012; revisi pada 20 September

untuk dipublikasikan

pada 25 September

2012;


2012 ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

ABSTRAC T
P ip e I r r ig a tio n
p r o d u c tio n

s y s te m

c a n b e o n e s o lu tio n in im p r o v in g

d u e to m o r e p la n te d a r e a s . I n a d d itio n

b y in s ta llin g m e a s u r e m e n t

d e v ic e s . A n o th e r a d v a n ta g e

r o a d b y s e ttin g p ip e n e tw o r k s y s te m u n d e r th e fa r m
m a c h in e r y
p a d d y fie ld ,

s tu d y

e ffic ie n c y . I t w ill h a s im p a c t o n fo o d

is th e in te g r a tio n s tr u c tu r e b e tw e e n p ip e a n d fa r m

r o a d , c a n b e u s e d fo r fa r m

e q u ip m e n t a n d a g r ic u ltu r a l

o p e r a tio n . T h e p u r p o s e o f th is s tu d y w e r e 1) T o s e e th e u r g e n c y o f p ip e ir r ig a tio n in ir r ig a te d

2) F in d th e b e n e fit o f in te g r a te d in fr a s tr u c tu r e d e v e lo p m e n t in th e ir r ig a te d p a d d y fie ld . T h is

lo c a te d

in te g r a te d

ir r ig a tio n


p ip e ir r ig a tio n c a n c o n tr o l d is tr ib u tio n w a te r e ffe c tiv e ly

in th e C ih e a I r r ig a tio n

p a c k a g e in fr a s tr u c tu r e

S y s te m , C ian ju r , W e s t J a v a w ith

s tu fy w a s c o n d u c te d

u s in g a d y n a m ic m o d e l. A n d y n a m ic s im u la tio n

c o n d itio n s

a n d c o n d itio n s

( e x is tin g )

m a in ta in in g


w ith th e c o n s tr u c tio n

th e e x is tin g in fr a s tr u c tu r e s

la n d . H o w e v e r , th e c o n s tr u c tio n

c u r r e n t m o d e l, A d o p tio n o f in te g r a te d

a g r ic u ltu r a l

w a s d o n e to e v a lu a te r ic e p r o d u c tio n

o f ir r ig a tio n

p ip e . T h e r e s u lts s h o w e d

th a t if

a n d C r o p p in g I n te n c ity w ill a ls o d e c r e a s e d u e to c o n v e r s io n
o f ir r ig a tio n p ip e w ill in c r e a s e r ic e p r o d u c tio n .


in fr a s tr u c tu r e

a b o u t 5 0 m / h a w ill in c r e a s e p r o d u c tio n b y
K e y w o r d s : p ip e ir r ig a tio n ,

a r e a PONMLKJIHGFEDCBA
5 4 8 4 h a . A d o p tio n o f

c o n d itio n fo o d p r o d u c tio n w ill c o n tin u e to d e c lin e fr o m y e a r to y e a r

d u e to la c k o f ir r ig a tio n e ffic ie n c y im p r o v e m e n ts
o f p r o d u c tiv e

to ta l

w a s e v a lu a te d a n d p ip e ir r ig a tio n w a s C o n s tr u c te d in T e r tie r y le v e l. T h e

U n d e r th e


d e v e lo p m e n t in th e C ih e a I r r ig a tio n w ith p ip e d e n s ity

22.19% b y 2 0 2 0 .

m a c h in e r y

o p e r a tio n ,

p a d d y fie ld

ABSTRAK
Prasarana irigasi pipa dapat dijadikan salah satu solusi dalam peningkatan efisiensi irigasi yang juga akan
berdampak pada produksi pangano Selain efisiensi penyaluran, penggunaan pipa sebagai media penyalur
air irigasi pemakaiannya juga dapat dikontrol. Keuntungan lain dari irigasi pipa adalah diatas prasarana
irigasi dapat dibangun prasarana usahatani untuk mobilitas alat dan mesin pertanian. Tujuan penelitian
ini adalah 1) M embuktikan urgensinya prasarana irigasi pipa di lahan sawah beririgasi, 2) M enemukan
nilai lebih pembangunan prasarana irigasi pipa di tingkat tersier di lahan sawah beririgasi yang
terintegrasi dengan pengembangan prasarana usahatani terpadu. Penelitian ini menggunakan data
Daerah Irigasi Cihea Cianjur dan ana lisis dilakukan dengan menggunakan model pengembangan
prasarana usahatani tingkat tersier di lahan sawah beririgasi. Analisis dilakukan untuk melihat produksi

padi pada kondisi yang ada (existing) dan kondisi dengan adanya pembangunan prasarana irigasi pipa .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika mempertahankan kondisi existing maka produksi pangan akan
terus menurun dari tahun ketahun karena tidak adanya peningkatan efisiensi irigasi dan peningkatan IP
yang akan mengimbangi terjadinya konversi lahan produktif. Namun pembangunan irigasi pipa pada
lahan beririgasi akan memberikan peningkatan produksi padi. Berdasarkan model saat ini, Daerah Irigasi
Cihea Cianjur dengan luas 5484 ha, pembangunan irigasi pipa dengan panjang pipa 50 DCBA
m jh a akan
meningkatkan produksi lahan sebesar 22,19 %.
Kata kunci: irigasi pipa, prasarana

99

usahatani

terpadu,

sawah irigasi

ju m a llr ig a s i


- V o 1 .7 , N o .2 , O k to b e r

2012

I.

PENDAHULUAN

Air irigasi rnerupakan
salah satu komponen input
btididaya
pertanian
yang sangat mempengaruhi
produktivitas
lahanf
Pemanfaatan
air
irigasi
secara efektif dan efisien harus dilakukan
agar

kebutuhan
air tanaman
tercukupi.
Efisiensi air
irigasi tidak hanya dilihat dari segi pemanfaatan
air tetapi juga dalam segi penyaluran
airnya.
Efisiensi
pemanfaatan
air dan penyalurannya
sangat tergantung
dari prasarana yang digunakan.
Pada umumnya saluran irigasi di Indonesia adalah
saluran irigasi tanah. Faktanya walaupun dengan
kondisi saluran yang optimal, efisensi penyaluran
air irigasi tingkat
tersier
di Indonesia
hanya
sebesar

77,5% (PU, 2010).
Kondisi ini harus
ditingkatkan
agar
kebutuhan
pangan
yang
semakin
meningkat
dapat
terpenuhi
seiring
meningkatnya
jumlah penduduk.
M enurut
data
BPS (2010) Indonesia memiliki jumlah penduduk
237.556.363
jiwa
dengan
laju
pertumbuhan
1,49 % per tahun namun di lain pihak
penduduk
terjadi
konversi
lahan
pertanian
menjadi
pemukiman.
Di sisi lain produksi pangan akan
menurun
seiring meningkatnya
konversi
lahan
pertanian
menjadi pemukiman.
Selama periode
1993-'2003,
konversi
lahan
pertanian
nonperkebunan
besar
mencapai
1,2B juta hektar
(Lokollo EM ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
e t a l. 2 0 0 7 ) .

modeling
dilakukan
untuk
memperoleh
pengertian
yang lebih baik mengenai hubungan
sebab-akibat
(cause-effect)
dalam suatu sistem,
serta untuk menyediakan
interpretasi
kualitatif
dan kuantitatif
yang lebih baik akan sistem
terse but.
Penyusunan
persamaan
tren
dan
hubungan
matematik
diuji dengan menggunakan
perbandingan
antara hasil simulasi tren dinamik
dengan
data
series
di
lapangan
dengan
menggunakan
data primer dan sekunder.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) M embuktikan
pentingnya
prasarana
irigasi pipa di lahan sawah
beririgasi,
2)
M enemukan
nilai
lebih
pembangunan
prasarana
irigasi pipa di tingkat
tersier di lahan sawah beririgasi yang terintegrasi
dengan
pengembangan
prasarana
usahatani
terpadu.

II.

METODOLOGI

Penelitian
ini dilakukan
dengan
membangun
model
pengembangan
prasarana
usahatani
tingkat tersier di lahan sawah beririgasi. M odel ini
adalah model dinamik yang dapat menjelaskan
sistem nyata pengembangan
prasarana
usahatani
o n fa r m seperti saluran irigasi pipa dan prasarana
pengolahan
produk
pangan dari hasil samping
produksi padi seperti menir yang dapat menjadi
produk dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Salah satu
solusi yang dapat
diambil
dalam
M odel
pengembangan
prasarana
usahatani
meningkatkan
efisiensi
irigasi
adalah
dengan
tingkat tersier di lahan sawah beririgasi memiliki
menggunakan
prasarana
irigasi
yang
lebih
empat sub model. Empat sub model tersebut yaitu
memadai seperti prasarana
irigasi pipa. M anfaat
sub
model
prasarana
usahatani,
sub
model
teknologi
irigasi
pipa
antara
lain
pendanaan
dan analisis kelayakan pembangunan
meminimalisasikan
kehilangan air di saluran dan
prasarana
usahatani,
sub model produksi
lahan
tampungan
di lahan
kering
sehingga
terbuka
dan sub model keuntungan
petani. Keempat sub
peluang
ketersediaan
air berlebih
yang dapat
model
ini memiliki
fomula
tersendiri
namun
dimanfaatkan
untuk
meningkatkan
indeks
saling memiliki keterkaitan
antara satu dengan
pertanaman
sesuai
dengan
daya tampung
air
yang lain.
Keterkaitan
antara sub model dapat
ataupun
debit aliran irigasi yang ada. Investasi
dilihat pada Gambar 1.PONMLKJIHGFEDCBA
irigasi
pipa
disarankan
dibarengi
dengan
pengembangan
prasarana
terpadu
yang
dapat
1 ------meningkatkan
nilai tambah
produknya,
yaitu .. ·
f--,--.
.
Prasarana Usahatani
Produksi Lahan
dengan
pengembangan
prasarana
usahatani
lainnya yang dapat menghasilkan
produk
hilir
)
pertanian.

~ '- ~ 1

Penelitian
ini menggunakan
pendekatan
model
dinamik
dengan
bantuan
aplikasi
Stella.
Penyusunan
model
melalui tahapan identifikasi
unsur
dan
proses
penyusun
bagian
model,
dikarakterisasi
dan
dibangun
menjadi
satu
kesatuan
struktur
sistem
dinamik
untuk
menghasilkan
tujuan yang diinginkan (M artin, LA.
1997). Jones et al. (19B7) mengemukakan
bahwa

lu rn a l

/rig a s i - V a /.7 , N o .2 . O k to b e r 2 0 1 2

1

1
1

I

,

L ..
Keuntungan

Petani
1 -0

Pendanaan dan Analisis
Kelayakan Pembangunan
Prasarana Usahatani

+

Gambar 1 S e c to r fr a m e model pengembangan prasarana
usahatani tingkat tersier di lahan sawah beririgasi DCBA

100

a) Sub model prasarana usahatani (Sub I)
Dalam sUb-modelprasarana
ini, pembangunan
prasarana
irigasi
pipa
telah
diadosi
dan
dilaksanakan oleh petani -yang diujocobakan di
lokasi penelitian. Dalam pelaksanaan
ujicoba,
petani ternyata mampu mengoperasikan tanpa
biaya tambahan, sehingga -analisis kelayakan
sampai umur ekonomi dapat diasumsikan tanpa
biaya operasi dan pemeliharaan tambahan. Selain
itu, petani merassakan bahwa dengan pasangan
beton dan pipanisasi, maka tidak ada kehilangan
air selarna penyaluran yang dirasakan, sehingga
penggunaan .sistem jaringan yang diusulkan dapat
diasumsikan mempunyai efisiensi 100%.
Sub I menggambarkan
tahap pembangunan
prasarana usahatani. Prasarana usahatani yang
ada dalam sub model ini ditentukan berdasarkan
analisis
kebutuhan
yang
telah
dilakukan.
Prasarana yang dibutuhkan yaitu saluran irigasi
pipa
dan
jalan
usahatani.
Sub
model

menggunakan
variable: luas lahan produktif,
konversi lahan, tahun pembangunan prasarana,
sisa pembangunan jaringan irigasi, panjang irigasi
per ha, target pembangunan irigasi, pengurangan
jaringan irigasi,efisiensi irigasi awal, peningkatan
efisiensi irigasi, efisiensiirigasi, unit biaya irigasi,
pendanaan
irigasi. Variabel lainnya
adalah
persentase
target
pembangunan
prasarana,
panjang
jalan
usahatani
per
ha,
target
pembangunan jalan usahatani, pengurangan jalan
usahatani, sisa pembangunan JUT Galan usaha
tani), unit biaya jalan usahatani, pendanaan jalan
usahatani, pembangunan prasarana, persentase
pembangunan
prasarana,
prasarana
industri
pangan. Biaya pembangunan unit penggilingan
o ff fa r m dan pendanaan
padi, target pembangunan DCBA
prasarana ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
o ff fa r m . Sub I terhubung dengan sub
III. Sub I terhubung dengan sub III melalui
variabel luas lahan produktif dan konversi lahan.
Sub I dapat dilihat pada Gambar 2.PONMLKJIHGFEDCBA

I
:

~
:

_____

~ - '~ I,= - ~ .
RI"C

--..-T_t'

-..--......-......

\
-"

,--- A

I
~
:

!j
~
,
:

I
I

~--------------------------------------------------------------~i

I

Gambar 2 Sub model prasarana usahatani

101

[u rn a l

lriq a s i

- V o l. 7, N o .2 , O k to b e r

2012

b)

Sub
model.
pendanaan
kelayakan
pembangunan
usahatani (Sub II).

dan

analisis
prasarana

pendanaan
off farm, total. investasi, . angsuran
pertahun, lama angsuran. Variabellainnya
adalah
total
pendanaan
: pemerintah,
,'. persentase
pendanaan
pemerintah
dan pendanaan prasarana
oleh petanttotal
PV ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
{ P r e s e n t V a lu e ) , pendapatan,
tahun
pembangtlIl'anprasarana,
suku
bunga,
D is c o u n t . 'F a c to r ," PV
biaya,
biaya
produksi
pertahun, total rv biaya, N e t P r e s e n t V a lu e d a n
dengan sub 1 melalui
G r o s s B /C Sub II terhubung
o ff fa r m , pendanaan
untuk
variabel pendanaan DCBA
irigasi, pendanaan
jalan usahatani
dan itahun

Sub model pendanaan: 'pernbangunan prasarana
usahatani
dan analtstskelayakan
pembangunan
prasarana
menggarnbarkan
' peranan
pemerintah
dan petani dalam pendanaan
prasarana yang akan
dibangun
beserta
analisis ekoriominya.
Variabel
yang terdapat
dalam
sub
model
ini adalah
persentase
target pembangunan
prasarana, target
pembangunan
off
farm,
pendanaan
JUT,
pendanaan
irigasi,
total
biaya
pembangunan
prasarana
usahatani,
biaya
pembangunan
prasarana
per
tahun,
pendanaan
on
farm,

r

pembangunan
menghubungkan
varia bel
biaya
pendapatan.

prasarana.
Variabel.···. yang
sub II. dengan
sub IV adalah
produksi
pertahun vvdan

Sub II dapat dilihat pad a Gambar 3.PONML

"4
,.'

TotaIf;
.

. .'

tasIe

Peftcf

~

TO talPeftcf_~

'.

_

-------0
..
. .'

~--

LKJIHGFEDCBA
T ..,.- t

POIsMMtbulo

~PnU IIU afta

"1'8"""
~n

I " n u iA lI ln e

Gambar 3 Sub model pendanaan pembangunan dan analisis kelayakan pembangunan

c)

Sub model produksi

lahan (Sub III)

Sub model
produksi
lahan
tahapan
produksi
lahan
per

ju r n a llr ig a s i

- V o l. 7, N o .2 , O k to b e r 2 0 1 2

menggambarkan
tahun.
Variabel-

prasarana usahatani

variabel yang mempengaruhi
produksi lahan pa~a
sub model
ini adalah
luas
lahan
produktif,
konversi lahan, laju konversi
lahan, luas tanam

102

f

I

padi,
luas
tanam
non
padi, hasil
padi,
produktivitas
padi, laju produktivitas
padi,
! ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
peningkatan produktivitas padi, produksi padi per
tahun, biaya produksi padi per ha, peningkatan
biaya produksi padi, laju kenaikan biaya produksi,
biaya produksi padi, beras kotor, beras, produksi
beras, biaya produksi beras per kg, biaya produksi
beras. Variabel lainnya yang mempengaruhi
adalah produksi menir, biaya produksi pangan per
kg, produksi kedelai per tahun, produktivitas
kedelai, kenaikan produktivitas
kedelai, laju

P t ,t a -

produktivitas kedelai, biaya produksi kedelai per
ha, kenaikan biaya
produksi kedelai, laju
kenaikan biaya produksi, IP non padi, porsi non
padi, IP padi, kenaikan IP, IP, IP awal, ongkos
angkut pupuk,
ongkos angkut panen
dan
penghematanongkos
angkut Sub III berkaitan
dengan sub I melalui varia bel persentase
peningkatan efisiensi irigasi, efisiensi irigasi awal
dan presentase pembangunan prasarana sub III
dapat dilihat pada Gambar 4.LKJIHGFEDCBA

•••

r~-

i

.;

Gambar 4 Sub model produksi lahan

d)

Sub model keuntungan petani (Sub IV)

Sub model keuntungan petani menggambarkan
kaitan
antara
parameter-parameter
yang
mempengaruhi
keuntungan
petani. Parameter
tersebut
adalah
pendapatan
petani,
total
penjualan, penjualan produksi pangan, penjualan

103DCBA

beras, penjualan padi, penjualan kedelai, harga
beras, kenaikan harga beras, laju kenaikan harga
beras, harga padi, peningkatan harga padi, laju
peningkatan harga padi. Parameter lainnya ada\ah
harga kedelai, peningkatan harga kedelai, laju
peningkatan harga kedelai, harga jua\ produk
pangan per kg, keuntungan petani per tahun,

ju rn a l

ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
lr iq a s i - V o 1 .7 , N o .2 , O k to b e r 2 0 1 2

persentase
keuntungan
petani
pertahun,
keuntungan perkapita petani, iuran pemeliharaan,
'dana pemeliharaan, angsuran pertahun, jumlah
petani, laju pertambahan penduduk, pertambahan
jumlah petani, Break Event Point (BEP) produksi
padi, BEP harga padi dan kebutuhan hidup layak.

Sub model keuntungan petani berkaitan dengan
sub model prasarana
usahatani, sub model
pendanaan pembangunan prasarana usahatani
dan sub model produksi lahan,
Sub model
keuntungan petani dapat dilihat pada Gambar PONMLKJIHGF
5,

cfi: :

. '1

lEI"

Gambar 5 Sub model keuntungan petani

Sub IV berkaitan dengan sub I melalui variabel
persentase
pembangunan
prasarana.
Sub IV
berkaitan
dengan
sub
II melalui varia bel
pendanaan prasarana oleh petani. Selanjutnya sub
IV berkaitan dengan sub III melalui variabel hasil
padi, produksi beras, produksi kedelai per tahun,
produksi
menir, biaya produksi padi, biaya
produksi beras, biaya produksi produk pangan
dan biaya produksi kedelai.

[ u r n a l lr iq a s ! - V o l.7 , N o .2 , O k to b e r 2 0 1 2

Langkah
awal
penelitian
ini
adalah
mengumpulkan
data yang diperlukan
dalam
menjalankan simulasi model. Data perameter
input model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data DI Cihea Cianjur. Data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 6.ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

104

Gambar 6 Interface model pengembangan prasarana usahatani tingkat tersier di lahan sawah beririgasi

Setelah
pengumpulan
parameter
input
maka
dilakukan simulasi untuk menganalisis
pengaruh
pembangunan
prasarana
irigasi pipa terhadap
produksi padi melalui peningkatan
efisiensi dan
indeks pertanaman.
Simulasi
dilakukan
untuk
kondisi existing dan rencana pembangunan
pipa
irigasi Daerah lrigasi Cihea Cianjur.
III.

HASIL DAN PEM BAHASAN

3.1. Kondisi saat ini
Dl Cihea Cianjur memiliki
laju konversi lahan 0,56%

105" .DCBA

luas 5484 ha dengan
pe rtahun (2010) dan

belum memiliki prasarana
on farm yang memadai
seperti irigasi pipa dan jalan usahatani.
Saluran
irigasi di Cihea adalah
saluran
irigasi tanah
dengan
efisiensi
irigasi
77,5
%.
Indeks
pertanaman
di cihea cianjur adalah 2,42. Tahun
2010 petani di PONMLKJIHGFEDCBA
o r Cihea berjumlah
16946 orang
dengan laju pertumbuhan
penduduk
pertahun
1,85 %. Pola tanam
di DI Cihea disesuaikan
dengan musim hujan dan musim kemarau
yaitu
padi-padi-palawija
(kedelai)
dengan
porsi
palawija sebesar 0,17 (17 % areal musim tanam
ketiga dari lP 2,42 ditanami kedelai). Data kondisi
eksisting DI Cihea dapat dilihat pada Gambar 7.

[u rn a l

ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
lr iq a s i - V a !. 7, N o .2 , O k to b e r 2 0 1 2

ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
input untuk DI Cihea Cianjur

G a m b a r 7 Data parameter

Dari data input ini maka dilakukan simulasi untuk
jangka waktu 10 tahun. Simulas: dilakukan untuk
memprediksi
produksi
padi
di
DI
Cihea
berdasarkan
kondisi eksisting. Hasil simulasi dari
sistem dinamik yang dilakukan dapat dilihat pada
Tabel 1. Hasil simulasi memperlihatkan
terjadinya
penurunan
produksi
tiap tahunnya. Dalam· kurun
waktu
10 tahun
produksi
padi menurun
dari
71.894 ton pada tahun 2010 rnenjadi 69.409 ton
T a b e ll

Tahun

ju r n a l

lr iq a s i - V o l. 7, N o .2 , O k to b e r 2 0 1 2

Prediksi

produksi

pada
tahun
2020.
Salah
satu
penyebab
menurunnya
produksi
padi adalah tidak adanya
peningkatan
indeks
pertanaman
yang
dapat
mengimbangi
terjadi
konversi
lahan
yang
menyebabkan
lahan produktif
berkurang.
Salah
satu
solusi
untuk
meningkatkan
indeks
pertanaman
adalah dengan adanya peningkatan
efisiensi irigasi sehingga air dapat dimanfaatkan
secara efektif, dengan kondisi ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDC
c e te r is p a r ib u s .
padi di Daerah

Produksi

Irigasi Cihea

Padi (tonftahun)

2010

71.894

2011

71.642

2012

71.390

2013

71.140

2014

70.890

2015

70.641

2016

70.393

2017

70.146

2018

69.899

2019

69.654

2020

69.409 DCBA

106

3 .2 . R e n c a n a p e m b a n g u n a n

p rasaran a

beberapa

efisiensi irigasi menjadi
pipa terbangun
100 % di
daerah irigasi dengan panjang pipa irigasi pipa SO ZYXWVUTSRQP
m jh a , prasarana
terbangun
dalam jangka waktu
10 tahun, IP maksimum
diasumsikan
3,00, suku
bunga 6,5 PONMLKJIHGFEDCBA
% dan laju inflasi 6 % dengan nilai yang
sarna tiap tahunnya.
Hasil simulasi dapat dilihat

ir ig a s i

asumsi

yaitu

100 %, prasarana
irigasi
Cianjur
p i p a d i D I C i h e a ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Pembangunan
prasarana
irigasi pipa di DI Cihea
direncanakan
akan dilanjutkan
secara bertahap
yaitu 10 % per tahun. Perencanaan
pembangunan
prasarana
dilakukan dengan menggunakan
model
pengembangan
prasarana
usahatani
tingkat
tersier
di lahan
sawah
beririgasi.
Simulasi
dilakukan
dengan
input seperti
Gambar 8 dan

-~ ~

pada Gambar 9.

..

M ODEL PENGEM BANGAN
T IN G K A T

T E R S IE R

~ .~ ~

PRASARANA

01 L A H A N SA W A H

USAH ATANI
B E R lR lG A S I

. ~ ~' -'. ~~r.;

Gambar 8 Data parameter input untuk pembangunan prasarana irigasi pipa di Dl Cihea

107

ju r n a iir ig a s i

- V o i.7 , N o .2 , O k to b e r 2 0 1 2

1 : E fis ie n s i

1:

2:
3:

lr ig a s i

(% )

ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
2: IP
3 : P ro d u k s i
P a d i (to n fT h )

10~---------'---------~--------r-------~~_~
--__~

1~

900~

,
- - i - - - - - - - I - - - - - - ZYXWVUTSRQPONMLK

/L

~--

///

I

1:

2:
3:

//~

/

50
I
, - '" ~ /
89~_--------~----------~~~~--_+----------+_--------~
I DCBA

8000~

f

~;;rf'/!'

., .,~ ~

L -< ;'

Ii.'

i

,.

ti

Ii

I

I

I

I

1:
2:

3:

2018

. " '· : ; " : 2 0 2 0

Gambar 9 Pengaruh peningkatan efisiensi terhadap produksipadt.

Gambar 9 menunjukan
bahwa
dengan
adanya
pembangunan
prasarana
irigasi
pipa
maka
efisiensi irigasi tiap tahunnya
juga meningkat.
10 tahun efisiensi irigasi
Dalarn kurun waktu
meningkat menjadi
100 % . Efisiensi irigasi untuk
100 % karena
irigasi
pipa
dapat
mencapai
pemakaian
air dapat dikontrol
sesuai kebutuhan
dan tidak
terdapat
rembesan
selama
proses
penyaluran
air. OJ Cihea memiliki luas 5484 ha,
dengan
perencanaan
pembangunan
prasarana
irigasi pipa 10 % dari luas daerah irigasi setiap
tahunnya maka dari Gambar 2 dapat disirnpulkan
bahwa efisiensi meningkat sebesar 22,5 % setelah
dibangunnya
prasarana
irigasi pipa.
.
Peningkatan
efisiensi
irigasi·
juga;' m e m b u k a .
peluang dapat meningkatkan
indeks .'pertaI}.a.!1!a.11_
dari 2,43 tahun 2010 menjadi 3,00 pada tahun
2019.
Peningkatan
indeks
pertanarnan
menyebabkan
peningkatan
produksf
:.padi.
Produksi padi pertahun
meningkat
darl ,71:894
ton/tahun
menjadi
87.854 ton/tahun.vProduksi
padi dapat
terus
meningkat
walaupun
terjadi
konversi lahan sebesar 0,56 % tiap tahunnya. [adi
dapat disimpulkan
bahwa dengan pembangunan
prasarana
irigasi pipa di lahan seluas 5848 ha
dapat
meningkatkan
produksi
padi
sebesar

IV.

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Oari penelitian
hal yaitu:
1.

ini dapat disimpulkan

beberapa

Prasarana
irigasi pipa sangat dibutuhkan
di
dacrah
irigasi karena
dapat meningkatkan
efisiensi
penyaluran
irigasi
dan
Indeks
Pertanaman.

2.

Pembangunan
irigasi pipa di Oaerah Irigasi
Cihea
dengan
luas
5484
ha
dapat
meningkatkan
produksi
padi
sebesar

22,19% .

3.

Pembangunan
prasara
irigasi
terintegrasi
memberikan
peluang
meningkatkan
pendapatan
petani
tercapainya
irigasi yang berkelanjutan.

yang
untuk
dan

4.2. Saran
1.

Perlunya tambahan
penelitian
di daerah lain
yang mempunyai
karakter
berbeda
untuk
mendukung pembuktian
penelitian ini.

2.

Perlunya

merintis

pembangunan

irigasi pipa.

22,19% .

[u rn a l

lr iq a s i - V o l.7 , N o .2 , O k to b e r 2 0 1 2

108

A n ta r
D A F T A R P U S T A K A ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Sensus

P e r ta n ia n .

d Lind Ipdffiles
bttp: I Ipse.Jitbani.deptan.~o,j
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010.ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
H a s i/ S e n s u s
ISHP EM L 2007.pdf. [11 Nop 2010).
P enduduk
2010.
bttp:/!
www.bps·io.id
M artin, LA. 1997. F ir s t S te p , M I T S y s te m D in a m ic in
Idowu}oadfile/SP2010
airegat data perPr
E d u c a tio n
P r o je c t. M assachusetts
Institute
oyjnsj.pdf. [27 Okt 2010] ... ,·c
of Technology, USA.
[DP] Dinas Pertanian.
2010. L a p o r a n
Tahunan
Tambajong
LAM . 2009.
M odel
P engem bangan
2 0 0 0 -2 0 1 0 .
Dinas
Pertanian
Kabupaten
in fr a s tr u k tu r

Cianjur.
Dunn

W.

2000.
P e n g a n ta r
A n a lis is
K e b ija k a n
P u b lik .
Edisi 2 .. Jogyakarta.
Gajah M ada
University Press.

Eriyatno.

2003.

M e n in g k a tk a n

M u tu

E fe k tiv ita s DCBA
M a n a je m e n .

Institut

Pertan\an

Ed keBogor Press.

dan

I. Bogor:

K aw asan

A g r o p o /ita n

K o m o d ita s

V n g g u la n

B e r k e la n ju ta n

d i S u la w e s i

J. 2006.

A n a /is is

T e n g a h .[ T e s is ] .

Pascasarjana,

yang

[Disertasi].
Pascasarjana,
Institut

Bogor:
Program
Pertanian Bogor.
Triyanto

B e r b a s is

K e la p a
U ta r a .

P roduksi

Padi

d i ja w a

Semarang.
Program
Universitas Diponegoro.

Forrester JW . 1961. '{ h e I n d u s tr ia l D y n a m ic s . New
[PU] Kementerian
Pekerjaan
Umum.
2010.
& Sons,
York: The M IT Press - [ohn W iley PONMLKJIHGFEDCBA
K r ite r ia P e r e n c a n a a n
B a g ia n
P e ta k
T e r s ie r
Inc.
Id a ta I
KP-OS.http://psda.jabaq;>rov.go.id
arsip/KP%200S%202010.12df.
[9 M ei 2011]
Jones, J.W ., M isboe, J.W . and Boote, K.J.,1987.
I n tr o d u c tio n

to s im u la tio n

m o d e lin g .

FFTC,

TB No. 100
Lokollo

P edesaan

Kabupaten

K a b u p a te n

EM , Rusastra
IW , Saliem HP, Supriyati,
Friyatnc S, Budhi GS. 2007. D in a m ik a S o s ia l
E konom i

Pemerintah

: A n a lis is

C ia n ju r

Cianjur.
N a ik

http://cianjurkab.go.id
rah Nomor 1421.html.

2011.

S e m b ila n

UMK
P ersen.

IV er.2.0 IB e r ita

Dae

[9 M ei 2011]

P e r b a n d in g a n

....
, '1 . : : - '

109

J u r n a llr ig a s i

- V o l. 7, N o .2 , O k to b e r 2 0 1 2