SAFETY AWARENESS DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN PADA TEMPAT KETINGGIAN

SAFETY AWARENESS DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN
PADA TEMPAT KETINGGIAN

SKRIPSI

OLEH :
Sri Puji Yanti
07810178

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

1

SAFETY AWARENESS DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN
PADA TEMPAT KETINGGIAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

OLEH :
Sri Puji Yanti
07810178

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

i

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi

: Safety Awareness dalam Menjalankan Pekerjaan pada
Tempat Ketinggian

Nama Peneliti


: Sri Puji Yanti

No.Induk Mahasiswa : 07810178
Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian

: 3 Agustus – 23 Agustus 2011

Tanggal Ujian

: 11 November 2011


Malang, 11 November 2011
Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Latipun M.Kes

Zakarija Achmat, S.Psi. M.Si

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji
Tanggal : 11 November 2011

Dewan Penguji
Ketua Penguji

: Dr. Latipun, M.Kes


(

)

Anggota Penguji

: 1. Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si

(

)

2. Dra. Djudiah, M.Si

(

)

3. Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi


(

)

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Tulus Winarsunu, M.Si

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Sri Puji Yanti


Nim

: 07810178

Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan skripsi/karya ilmiah saya yang berjudul: Safety Awareness dalam
Menjalankan Pekerjaan pada Tempat Ketinggian
1. Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah dan
telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi akademik
sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui

Malang, 11 November 2011

Ketua Program Studi

Yang Menyatakan,

M.Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi

Sri Puji Yanti

iv

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah untuk diucapkan, kecuali ucapan Alhamdulillah

puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Safety Awareness dalam Menjalankan Pekerjaan pada Tempat
Ketinggian” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di
Universitas Muhammadiyah Malang.
Sebagai pribadi yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa
kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya dorongan, bantuan, dan
dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Drs. Tulus Winarsunu M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Latipun M.Kes dan Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si selaku pembimbing I
dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
3. Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si selaku dosen wali kelas C angkatan 2007 yang
telah memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
4. Bapak, Mamak, Oneng, Estulit dan Agung Ndut yang telah memberikan
perhatian, doa, motivasi dan juga kasih sayangnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Michael Yudha suamiku terima kasih atas perhatian, doa, kasih sayang, serta
kesabaran yang diberikan selama pembuatan skripsi ini.
6. Subyek yang telah bersedia membantu dan direpotkan oleh penulis untuk
menjadi subyek penelitian, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
7. PT. CBM yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat melakukan
penelitian langsung di lokasi kerja, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.

v

8. Sahabat-sahabatku, Afin, Mak Ni, Findi, Martha, Dini, Karin, Yoga, Kholis,
Billy, Ervan, dan Dita terima kasih atas dukungannya dan semoga
persahabatan kita akan terjalin selamanya.
9. Teman-teman seperjuangan, Mak Ni, Diah, Dinda, Afika, July dan Rossi,
terima kasih atas dukungan dan motivasinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Teman-temanku di Career Center yang Semakin Bersinar, Opa Odjand, Mba
Usa, Mba Sonia, Ika, Dani Cino, Ria, Ade, Inung dan semua yang tidak bisa
peneliti


sebutkan

satu

persatu

terima

kasih

atas

dukungan

dan

kebersamaannya selama ini.
11. Rekan-rekan di Pusat Layanan Psikologi, Mba Vika, Mba Kiki, Mba Irma
dan Mba Dilla terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada penulis

agar segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, oleh karenanya saran
dan kritik demi perbaikan sangat penulis hargai dan harapkan. Semoga Allah SWT
selalu memberikan rahmat dan ridhonya kepada kita semua. Amin.

Malang, 11 November 2011
Penulis

Sri Puji Yanti

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................

ii

PERNYATAAN.........................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ................................................................................

iv

INTISARI ..................................................................................................

vi

DAFTAR ISI ..............................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................

x

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................

1

B. Rumusan Masalah ................................................................

6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ...............................................................

6

TINJAUAN PUSTAKA
A. Safety Awareness (Kesadaran Keselamatan) ........................

7

1. Pengertian ......................................................................

7

2. Aspek-aspek Perilaku Kesadaran ....................................

8

3. Macam-macam Kesadaran .............................................

9

4. Tujuan Keselamatan Kerja .............................................

11

5. Ruang Lingkup Keselamatan Kerja ................................

12

6. Pencegahan Kecelakaan Kerja ........................................

13

B. Pekerjaan pada Tempat Ketinggian ......................................

16

1. Pengertian ......................................................................

16

2. Bekerja di tempat Ketinggian .........................................

16

3. Penyebab Terjatuh dari Ketinggian ................................

17

4. Kategori Sistem Bekerja pada Ketinggian ......................

18

BAB III METODE PENELITIAN

vii

A. Jenis Penelitian ....................................................................

25

B. Batasan Istilah .....................................................................

25

C. Subjek Penelitian .................................................................

26

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................

26

E. Prosedur Penelitian ..............................................................

28

F. Analisis Data .......................................................................

30

G. Keabsahan Data ...................................................................

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V

A. Hasil Penelitian ....................................................................

32

1. Identitas Subyek .............................................................

32

2. Deskripsi Subyek ............................................................

32

B. Analisa Data ........................................................................

38

C. Pembahasan .........................................................................

44

PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................

51

B. Saran ..................................................................................

51

DAFTAR PUSTAKA

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Aspek Perilaku Kesadaran Keselamatan dalam Bekerja .............

28

Tabel 4.1 Subyek Penelitian .......................................................................

32

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Interview Guide ................................................................

55

Lampiran B : Deskripsi Data .................................................................

58

Lampiran C : Hasil Wawancara ST ........................................................

64

: Hasil Wawancara ND .......................................................

69

: Hasil Wawancara NT .......................................................

73

Lampiran D : Hasil Observasi ST ...........................................................

79

: Hasil Observasi ND ...........................................................

84

: Hasil Observasi NT ...........................................................

88

Lampiran E : Jadwal Penelitian ...............................................................

92

: Surat Izin Penelitian ..........................................................

93

Lampiran F : Data Triangulasi …………………………………………… 94

x

DAFTAR PUSTAKA

Asyhadie, Z. (2007). Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan
Kerja. Jakarta: Raja Grafindo
Anonymous. (2010). http://www.detiknews.com diakses tanggal 04 April 2010
Anonymous. (2010). http://www.indosiar.com diakses tanggal 08 Juli 2010
Anonymous. (2010). http://www.kamisahsualman.com diakses tanggal 04 April 2010
Anonymous. (2011). http:/www.permenakertrans.com diakses tanggal 21 Januari
2011
Anonymous. (2011). http:/www.translampung.com diakses tanggal 21 Januari 2011
Anonymous. (2010). http://www.vhrmedia.com diakses tanggal 17 Desember 2010
Baihaqi, MIF., dkk. (2005). Psikiatri. Bandung: Refika Aditama
Cahyono, AB. (2004). Keselamatan Kerja Bahan Kimia di Industri. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Fakultas Psikologi UMM. (2010). Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: UMM Press
Idrus, D.B., AB. Rahman, H.B., Ashari, H.B., Jamil, R.B., Muktar, S.N.B., Zaini,
F.B. (2004). Level of Awareness of UTM Staff on Occupational Safety and
Health at The Work Place (Kajian Kesedaran Staf UTM terhadap Keselamatan
dan Kesihatan di Tempat Kerja). Vot 71960, 18-28.
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 45
/DJPPK/ IX /2008 Tentang Pedoman Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Bekerja Pada Ketinggian Dengan Menggunakan Akses Tali (rope access)
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Moleong, L.J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif (Ed. Revisi). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Poerwanti, E. (2000). Dimensi-dimensi Riset Ilmiah. Malang: Pusat Penerbitan
Universitas Muhammadiyah Malang
Simanjuntak. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia (Ed. Kedua).
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Bandung: Srikandi

xi

Suma’mur. (1997). Keselamatan dan Kesehatan Manusia. Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo & LPPM
Winarsunu, T. (2008). Psikologi Keselamatan Kerja. Malang: UMM Press

xii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keamanan dalam bekerja adalah sebuah kebutuhan manusia yang
fundamental. Untuk sebagian orang keselamatan lebih penting daripada gaji atau
kenaikan pangkat. Maka tidak jarang sebagian orang yang akan maupun yang
sudah bekerja pada suatu tempat di mana mereka akan mempertanyakan
bagaimana perusahaan dapat menjamin keselamatan mereka. Permasalahan
tentang keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dari
permasalahan di dunia industri, karena keselamatan dan kesehatan kerja
berkaitan erat dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Dewasa ini
umumnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam industri dikaitkan dengan
masalah lingkungan dan sebuah pekerjaan baru memenuhi kelayakan bagi
kemanusiaan apabila keselamatan tenaga kerjanya terjamin. Tenaga kerja sebagai
sumber daya manusia perlu terus dikembangkan, diberikan perlindungan
terhadap pengaruh teknologi kerja dan lingkungan kerja serta diberikan
perawatan dan rehabilitasi.
Pada dasarnya sumber daya manusia sangat berperan penting bagi sebuah
perusahaan maupun organisasi. Melalui sumber daya manusia, suatu organisasi
maupun perusahaan mampu berkembang maupun sebaliknya. Keberhasilan suatu
perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan tergantung pada pemilihan sumber
daya manusia. Untuk itu konsep pengelolaan pegawai atau karyawan menjadi
penting dalam organisasi maupun perusahaan guna mendapatkan tenaga kerja
yang tepat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya salah satunya dengan cara
menjaga atau membantu karyawan untuk lebih menyadari keselamatannya
sendiri dalam melakukan pekerjaannya. Secara naluriah, manusia tentu saja
menghindari terjadinya kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang
merugikan. Kecelakaan dapat menyebabkan orang mengalami hambatan dan
ketidakmampuan bahkan kematian dan kecelakaan memerlukan biaya yang
sangat besar (Winarsunu, 2008). Setiap manusia tentu mengharapkan sebuah
kesejahteraan dan kemajuan baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam hal
1

2

pekerjaan. Tidak ada pekerja atau karyawan yang ingin mengalami kecelakaan
kerja saat mereka bertugas, namun ada kalanya terkadang mereka sendiri yang
melanggar atau mengabaikan standarisasi keselamatan dalam bekerja yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan.
Kesadaran akan keselamatan kerja bagi karyawan memang sangat
penting, tetapi apabila sebuah perusahaan telah menetapkan sebuah standarisasi
untuk keselamatan kerja justru karyawan sendiri yang lebih sering mengabaikan
prosedur tersebut. Seperti yang dikutip oleh PT. Jamsostek (Persero) (dalam
Translampung.com) bahwa prosentase kecelakaan kerja masih cukup tinggi
karena diakibatkan pengusaha dan pekerja tidak disiplin dalam melaksanakan
keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut Data Kementrian Tenaga Kerja
Transmigrasi (Permenakertrans) hingga akhir tahun 2010 lalu tercatat 86.693
kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Rinciannya, 78.722 orang berhasil sembuh
total, 3.662 orang mengalami cacat fungsi, 2.313 cacat sebagian, 31 cacat total
dan 1.965 meninggal dunia.
Hingga saat ini, ternyata masih banyak perusahaan yang tidak memiliki
standarisasi keselamatan kerja. Ironisnya kebanyakan dari perusahaan yang
belum memiliki standarisasi keselamatan kerja tersebut justru perusahaanperusahaan yang tergolong memiliki tugas yang sulit dan berbahaya. Kecelakaan
kerja bukan hanya mengganggu proses produksi secara menyeluruh dan merusak
lingkungan yang akhirnya berdampak pada masyarakat luas tetapi dapat juga
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material bagi pekerja dan
pengusaha. Padahal sudah dijelaskan dalam UU No 1 tahun 1970 tentang
keselamatan ketenagakerjaan dengan rujukan keputusan Menteri Tenaga Kerja
RI No 4/MEN/1987 tentang pengawasan keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja. Tapi dari data yang ada ternyata masih banyak perusahaan yang belum
memenuhi standar ini. Walaupun dari pihak Pemerintah sudah mengeluarkan
undang-undang yang dilengkapi dengan sanksi pidana tiga bulan penjara atau
denda seratus juta rupiah bagi perusahaan yang tidak memenuhi ketentuan yang
ada, namun terbukti masih banyak sekali perusahaan yang belum memiliki
standarisasi keselamatan kerja bagi karyawan.

3

Keselamatan kerja yang tidak dijaga tentunya akan turut mempengaruhi
banyak hal dari karyawan itu sendiri. Maka kesadaran akan keselamatan dalam
bekerja sangat perlu ditumbuhkan agar dapat meminimalisir terjadinya
kecelakaan. Menurut Simanjuntak (1994) keselamatan kerja adalah suatu kondisi
yang bebas dari resiko kecelakaan atau kerusakan atau dengan resiko yang relatif
sangat kecil dibawah nilai tertentu. Maka tentu saja keselamatan dalam bekerja
menjadi salah satu prioritas utama dan tentunya akan mempengaruhi keselamatan
dan kesehatan orang yang berada di tempat kerja itu sendiri. Bekerja pada
lingkungan atau kondisi apapun tidak menutup kemungkinan terhindar dari
resiko terjadinya kecelakaan kerja. Apalagi pada pekerjaan-pekerjaan yang
sangat beresiko seperti pekerjaan di tempat ketinggian. Bagi karyawan yang
bekerja di tempat ketinggian, keamanan dalam menjalankan tugas sangatlah
penting untuk diperhatikan. Bekerja pada ketinggian sendiri berarti bekerja pada
suatu tempat yang memiliki potensi pekerja terjatuh karena perbedaan ketinggian
yang dapat menyebabkan cidera atau kematian. Tempat tersebut dapat berada di
atas atau di bawah suatu level dasar atau pekerja untuk naik maupun turun
mendapatkan jalan-masuk-ke (access to) atau jalan-keluar-dari (egress from)
suatu tempat ketika bekerja, dengan tidak menggunakan tangga-jalan (staircase)
yang ada pada bangunan permanen (dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia tentang Perlindungan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bekerja pada Ketinggian).
Seperti yang terjadi pada CV Media Citra Surabaya, berdasarkan
wawancara dengan salah satu karyawan perusahaan yang bergerak di bidang
periklanan (advertising) tersebut bahwa beberapa karyawan pernah mengalami
sebuah kecelakaan kerja pada saat memasang papan reklame di sebuah jalan di
daerah Surabaya. Hal tersebut terjadi memang sepenuhnya karena kesalahan
karyawan itu sendiri karena ia tidak menggunakan alat keamanan yang sudah
disediakan oleh pihak perusahaan. Bahkan kecelakaan yang terjadi pada tahun
2008 itu sampai menewaskan seorang karyawan. Selain itu, pekerjaan yang
bergerak di bidang periklanan memang sedikit beresiko karena harus melakukan
pekerjaan dengan menaiki tiang-tiang di pinggir jalan, jembatan, dan lain-lain.

4

Diketahui telah terjadi beberapa kecelakaan kerja pada CV Media Citra Surabaya
pada saat melakukan tugas memasang papan reklame karena memang para
karyawan sendiri yang lebih sering mengabaikan peralatan keamanan yang telah
di sediakan oleh pihak perusahaan. Berdasarkan data dari pihak perusahaan,
beberapa

karyawan

yang

mengalami

kecelakaan

kerja

menderita

kelumpuhan/cacat permanen, kelumpuhan/cacat sementara, luka ringan, bahkan
ada yang meninggal dunia. Pihak perusahaan telah terus-menerus membenahi diri
dengan meningkatkan standar keselamatan kerja bagi para karyawan, tetapi pada
kenyataannya di lapangan masih terus ditemui kecelakaan kerja yang ternyata hal
tersebut terjadi karena kelalaian dari karyawan sendiri.
Peristiwa kecelakaan kerja juga terjadi di lokasi proyek pembangunan
Paragon City di kawasan Jalan Pemuda Semarang yang membuat sejumlah
pekerja sempat menghentikan aktifitasnya karena trauma dengan kejadian yang
menimpa rekan kerjanya. Pekerja yang mengalami kecelakaan kerja hingga tewas
tersebut adalah Bambang Purnomo. Pria berusia 27 tahun itu jatuh dari lantai 4
bangunan proyek saat sedang memasang saluran udara di salah satu ruangan yang
akan digunakan untuk gedung bioskop. Berdasarkan pernyataan rekan kerjanya,
korban terpeleset dan langsung jatuh karena tidak menggunakan sabuk
pengaman. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Dr Kariyadi Semarang namun
nyawanya tidak dapat tertolong. Berdasarkan hasil penyelidikan pihak Polsekta
Semarang Tengah, informasi yang didapat adalah sebelum kejadian tewasnya
pekerja ini ternyata di lokasi yang sama telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak
tiga kali yang juga menewaskan tiga pekerja namun kejadian tersebut tidak
diketahui oleh pihak kepolisian (dalam Indosiar.com).
Kemudian peristiwa kecelakaan kerja juga terjadi pada tahun 2008 yang
menimpa 5 orang pekerja saat sedang memperbaiki struktur menara pemancar
RCTI di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta. Mereka tewas setelah jatuh bersama
gondola yang sedang dinaikkan dari ketinggian sekitar 50 meter. Berdasarkan
keterangan seorang warga saksi mata di lokasi kejadian, kecelakaan tersebut
terjadi saat kelima korban berusaha menarik gondola keatas namun tiba-tiba tali
gondola terputus dan gondola bersama kelima pekerja diatasnya pun jatuh dari

5

ketinggian sekitar 50 meter. Menurut pihak RCTI melalui siaran pers Corporate
Secretary mereka Gilang Iskandar, peristiwa itu terjadi pada saat para korban
sedang mengerjakan proyek penguatan struktur pada salah satu menara pemancar
yang mereka miliki. Kelima pekerja yang tewas langsung di bawa ke Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum. Korban masing-masing
bernama Budiono (38), warga desa Papar Selatan, Kediri, Jawa Timur. Sugiono
(29), warga Kalijurang, Brebes, Jawa Tengah. Sedangkan 3 lainnya belum
diketahui alamatnya, yakni Kasiono (43), Syahrial (39), dan Sutrino (39).
Kejadian ini telah diselidiki oleh pihak kepolisian tentang pertanggungjawaban
keamanan dan keselamatan kerja dari pihak Rhon Product Internasional (RPI)
selaku perusahaan pelaksana proyek tersebut (dalam Indosiar.com).
Dari beberapa kasus di atas, dapat dilihat bahwa hendaknya pihak
perusahaan tidak hanya membenahi standar keselamatan kerja saja namun para
karyawan dapat lebih diarahkan oleh pihak perusahaan bahwa betapa pentingnya
kesadaran akan keselamatan di tempat kerja, sehingga kemungkinan tingkat
kecelakaan kerja di Indonesia dapat sedikit diminimalisir. Pihak perusahaan juga
tidak boleh begitu saja mengabaikan keselamatan kerja para karyawannya dan
menganggap standarisasi yang telah ada dapat berperan penuh bagi keselamatan
diri karyawan, namun justru sebaliknya pihak perusahaan juga harus lebih
memperhatikan dan memberikan pengarahan pada karyawannya tentang
bagaimana agar rasa kesadaran akan keselamatan dapat muncul dari dalam diri
karyawan itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Safety Awareness dalam Menjalankan Pekerjaan pada Tempat
Ketinggian”. Peneliti mencoba mengemukakan lebih lanjut tentang kesadaran diri
akan keselamatan kerja yang sangat penting bagi karyawan di suatu perusahaan
maupun organisasi agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja
dikemudian hari.

6

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana kesadaran akan keselamatan (safety awareness) dalam
Menjalankan Pekerjaan pada Tempat Ketinggian?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesadaran
akan keselamatan (safety awareness) dalam Menjalankan Pekerjaan pada Tempat
Ketinggian.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Manfaat secara teoritis
Untuk memberikan wacana serta masukan sebagai penanganan kesadaran
akan keselamatan kerja dan pencegahan dari kecelakaan kerja karyawan.
2. Manfaat secara praktis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan serta informasi bagi karyawan
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya agar lebih memperhatikan
kesadaran akan keselamatan dalam bekerja dan untuk lebih meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja.