ANALISA KRIMINOLOGIS TERHADAP KEJAHATAN CAROK (Studi di Pengadilan Negeri Sampang Madura)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada mulanya istilah carok hanyalah suatu permainan dengan menggunakan
senjata sebagai tanda keberanian. Namun dalam perkembangannya carok mulai
mengalami pergeseran makna dan nilai. Carok saat ini lebih sering dilakukan dengan
cara-cara licik yang memanfaatkan kelemahan atau kelengahan korbannya, seperti
menikam musuhnya dari belakang (istilah yang dipakai oleh orang Madura disebut
“nyelep”, atau dengan cara menghadang musuh di jalan kemudian membunuhnya).
Carok bukan lagi sebagai suatu pertarungan tanding yang ideal, yang dilakukan
dengan cara saling berhadapan satu lawan satu atau kelompok satu dengan kelompok
lain yang didahului dengan perjanjian terlebih dahulu. Carok dalam pengertian saat ini
lebih merupakan suatu upaya berencana untuk membunuh, setidaknya hendak melukai
korban atau lawannya, dengan maksud melampiaskan rasa dendam atau sakit hati
akibat dipermalukan di muka umum oleh si korban. Anehnya terkadang pelampiasan
dendam tidak hanya tertuju kepada pelaku, keluarganya atau bahkan kerabatnya
meski kerabat jauh.
Fenomena carok saat ini cukup mengkhawatirkan, terutama dampak negatif
yang ditimbulkannya. Ada perasaan khawatir, cemas dan waswas sebagian
masyarakat. Padahal dari segi hukum pidana, carok terlepas dari apa pun yang

melatarbelakanginya, merupakan suatu tindak kejahatan. Dalam Kitab Undangundang Hukum Pidana (KUHP) carok ini memang tidak dirumuskan sebagai tindak
pidana, namun carok pada dasarnya merupakan manifestasi keberanian pelakunya

1

dalam hal melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam KUHP yaitu Pasal
340 tentang pembunuhan berencana.
Dalam kenyataanya penegakan hukum pidana yang dilakukan selama ini
masih dirasakan masyarakat belum dapat memberikan pengaruh yang luas sebagai
upaya untuk menekan tingkat kejatan di Madura. Data kriminalitas (carok) selama
kurun 10 tahun terakhir di wilayah hukum Polwil Madura menunjukkan angka 2.048
kasus.1 Menurut Latief Wiyata dalam hasil penelitiannya, ancaman sanksi hukum
pidana dalam perkara carok ada kecenderungan tidak diterapkan secara konsisten,
bahkan terkesan sangat ringan, terutama jika pelaku atau keluarganya melakukan
upaya “nabang” yakni melakukan pendekatan dengan penegak hukum agar
hukumannya menjadi ringan.2
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan dari penulis (Wawancara dengan
Hakim) di wilayah kabupaten Sampang, pernah terjadi carok di kantor Pengadilan
Negeri Sampang. Korbannya adalah terdakwa (pelaku carok) yang baru saja keluar
dari ruang sidang pengadilan. Motifnya adalah balas dendam, sebagai akibat terdakwa

melakukan perbuatan carok. Pelakunya adalah keluarga musuhnya sendiri. Kejadian
tersebut sesungguhnya di lingkungan masyarakat Sampang sudah dianggap biasa,
yang menjadi luar biasa adalah tempat kejadian perkara (TKP) nya justru di gedung
pengadilan.3
Fakta demikian, menurut asumsi penulis disebabkan adanya pemahaman
masyarakat Madura bahwa perbuatan carok bukanlah suatu tindakan tercela, tetapi
lebih didasarkan kepada penyelesaian secara hukum. Artinya, dalam benak mereka
1

Wiyata, Latief, 2002, Carok, Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura, LKIS,
Jogyakarta,, halaman 3
2 Ibid, halaman 148
3 Syaifuddin Zuhri, hakim Pengadilan Negeri Sampang, 11 Pebruari 2015

2

dalam hukum islam yang mereka yakini pembunuh haruslah dihukum mati. Oleh
karena hukum negara belum mampu menegakkan hukum itu, maka diselesaikan
menurut cara mereka.
Jika demikian, maka sesungguhnya patut untuk dijadikan dasar pertimbangan

dalam menyusun langkah penanggulangan lebih lanjut. Sebab dalam kriminologi
dikenal teori tentang pencegahan kejahatan jenis abolisionistik, yaitu penanggulangan
kejahatan dengan mencari data dan fakta faktor penyebabnya (kriminogen) kemudian
disusunlah langkah-langkah konkrit untuk mengurangi atau meniadakan faktor-faktor
kriminogen tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini mengangkat bebarapa rumusan masalah terkait dengan
asumsi yang telah dikemukakan, yaitu sebagai berikut :
1. Apa faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perbuatan carok ?;
2. Bagaimana idealnya penanggulangan perbuatan carok berdasarkan hasil
penelitian faktor kriminogen tersebut ?.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini memiliki tujuan antara lain sebagai beriktu :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perbuatan carok;
2. Untuk mengetahui bagaimana idealnya penanggulangan perbuatan carok
berdasarkan hasil penelitian faktor kriminogen tersebut.
D. Manfaat atau Kegunaan
Adapun manfaat atau kegunaan dari hasil penelitian ini meliputi antara lain
adalah :


3

1. Secara Teoritis
a. Secara teoritis keilmuan, terutama bagi ilmu pengetahuan hukum pidana
dan kriminologi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi
pengembangan wawasan pemikiran akademis, bidang Ilmu hukum Pidana
dan Kriminologi pada khususnya dan ilmu pengetahuan hukum pada
umumnya;
b. Sebagai referensi dalam pengembangan ilmu hokum khususnya bidang
ilmu kriminologi terhadap perbuatan carok sehingga menjadi acuan untuk
penelitian selanjutnya yang lebih luas dan konprehenshif.
2. Secara Praktis
a. Secara praktis, khususnya bagi kalangan penegak hukum, (polisi, jaksa,
hakim dan petugas Lembaga Pemasyarakatan (LP), diharapkan sebagai
bahan masukan bahwa dalam penanganan carok dibutuhkan keseriusan,
konsistensi dan kekonsekuenan, serta ketajaman wawasan dan analisisnya ,
terutama pengetahuan dan pemahaman dasar dari aspek-aspek penyebab
(kriminogen), perbuatan carok sehingga dalam penegakan hukumnya akan
berjalan lebih efektif dan optimal.
b. Bagi penulis, diharapkan sebagai wadah mengaplikasikan ilmu yang sudah

dipelajari , sekaligus sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
kesarjanaa Strata 1 (S-1) bidang ilmu hokum.
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian berikut :

4

a) Metode Pendekatan
Rencana (desain penelitian) adalah suatu rencana tentang cara melakukan
penelitian. Oleh karenanya desain penelitian bertalian erat dengan proses penelitian.4
Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) terhadap faktor-faktor
kriminogen perbuatan carok dan upaya penanggulangannya, sehingga dengan kata lain
penelitian ini adalah penelitian empirik. Penelitian ini didisain secara kualitatif
deskriptif analitis. Dengan alasan sebagai berikut :
Penelitian ini mendiskripsikan data mengenai bentuk perbuatan carok di
wilayah hukum Polres Sampang Madura, kemudian dianalisis apakah perbuatan
tersebut memenuhi unsur tindak pidana. Di samping itu juga memaparkan serta
menganalisis mengenai pengetahuan, pemahaman, persepsi, pandangan dan reaksi
masyarakat terhadap perbuatan carok. Tidak ketinggalan pula dalam penelitian ini
akan diidentifikasi serta dianalisis mengenai faktor-faktor penyebab perbuatan carok,

serta upaya yang dilakukan masyarakat dalam menyelesaikan sengketa carok.
Dalam penelitian ini, penulis sendiri adalah alat pengumpul data utama. Hal ini
diyakini bahwa penulis dapat berhubungan dengan responden atau obyek lainnya, dan
mampu memahami gejala dan fenomena yang terjadi di lapangan.
Penelitian ini menganalisis fenomena yang ditemukan dalam data tanpa
campur tangan terhadap sumber data
Dalam penelitian hukum Empirik, faktor yang pokok terutama adalah studi
lapangan (field research). Demikian halnya dalam meneliti tentang kejahatan, dalam

4

Nasution, M.A. 1996, Metode Penelitian Naturalistik, Tarsito, Bandung, halaman 28

5

Kriminologi secara umum, menurut Soedjono Dirdjosisworo dikenal tiga cara
pendekatan, yaitu pendekatan deskriptif, pendekatan kausal dan pendekatan normatif.5
Pendekatan Deskriptif, yaitu memberikan gambaran tentang kejahatan dan
pelakunya melalui pengamatan (observasi) dan pengumpulan fakta-fakta kejahatan
dan pelakunya, seperti jenis-jenis kejahatan, frekuensinya, jenis kelamin, umur serta

ciri-ciri lainnya. Pendekatan Deskriptif ini dapat pula diartikan sebagai observasi
terhadap kejahatan dan penjahat sebagai gejala sosial, sehingga disebut juga
pendekatan phenomenologi atau sitomatologi.
Pendekatan Kausal atau Etiologis, yaitu pendekatan dengan menggunakan
metode interpretasi terhadap fakta-fakta yang diperoleh, guna ditemukan faktor
penyebabnya. Pendekatan kausal ini juga dapat berupa suatu interpretasi tentang fakta
yang dapat digunakan untuk mencari sebab musabab kejahatan baik secara umum
maupun dalam kasus-kasus individual. Pendekatan ini disebut sebagai etiologi
kriminal.
Pendekatan Normatif, yaitu melakukan telaah atau pengkajian terhadap faktafakta yang ditemukan berdasarkan aspek hukumnya, apakah fakta-fakta itu merupakan
suatu kejahatan atau tidak. Sehingga diharapkan dengan pendekatan normatif ini
kriminologi berperan dalam proses kriminalisasi dan de-kriminalisasi dalam rangka
pembaharuan hukum pidana.
Berkenaan dengan metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini,
adalah menggunakan metode pendekatan Empirik dengan melakukan penelitian dari
aspek Kriminologis (Etiologi kriminal). Dalam pendekatan Kriminologis ini, penulis

5

Dirdjosisworo, Soedjono, 1994, Sinopsis Kriminologi Indonesia, Bandung, PT. Mandar

Madju, halaman 71

6

melakukan kajian dari aspek causa (faktor penyebab) perbuatan carok, sebagai bahan
analisis menuju kepada kebenaran asumsi yang telah dirumuskan penulis.
2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis memilih lokasi di wilayah hukum Pengadilan
Negeri Sampang Madura, kebetulan perbuatan carok ini, umumnya terdapat di
wilayah tersebut.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah melakukan
pengumpulan data, yakni data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder.
a. Data Primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan maupun
studi lapangan secara langsung kepada responden.
Data primer ini diperoleh dengan penelitian lapangan ke Pengadilan Negeri
Sampang Madura.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelaahan buku-buku
literatur secara teoritis, berbagai peraturan perundangan yang berlaku, majalah,
artikel / karya ilmiah atau seringkali disebut dengan “studi kepustakaan”.

Menurut Winarno Surakhmad, yang dimaksud dengan studi kepustakaan
adalah : “Pengumpulan bahan-bahan yang harus digali dari kepustakaan, misalnya
arsip-arsip, dokumen-dokumen, majalah-majalah ilmiah, buku-buku dan sebagainya”.6
Dalam hal ini penulis mencoba mengungkapkan teori-teori yang diambil dari
buku-buku dan peraturan perundan-undangan

yang relevan dengan pokok

permasalahan, yaitu literatur-literatur khususnya bidang Kriminologi, majalah, koran
serta peraturan perundangan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, di samping
6

Surahmad, Winarno, 1981, Paper, Skripsi, Thesis dan Disertasi, Jakarta,Tersto, halaman
54

7

itu referensi tentang peraturan perundangan seperti Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP).
4. Teknik Pengumpulan Data

Selanjutnya dalam pengumpulan data, penulis melakukan berbagai teknik
pengumpulan data, yang tersusun berdasarkan urutan langkah kegiatan berupa :
Pertama, melakukan Dokumentasi, yaitu pencatatan terhadap data-data / dokumen
tertentu dari suatu obyek yang ada, sehingga diperoleh data dan informasi yang
realistik guna membahas permasalahan yang telah dirumuskan.
Mengenai “dokumentasi” ini Roni Hanitidjo Soemitro memberikan pengertian
bahwa, “Dokumentasi adalah pencatatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis
mengenai data-data maupun dokumen untuk kemudian dilakukan pentabelan”.7
Dalam dokumentasi ini penulis melakukan pencatatan secara sistematis dan
teratur dari sumber data primer Pengadilan Negeri Sampang tentang : Bentuk-bentuk
perbuatan carok, Kualifikasi pelaku maupun korban (pendidikan, tingkat ekonomi,
dan status sosial), waktu dan tempat kejadian perkara, latar belakang atau
penyebabnya, akibat atau kerugian yang ditimbulkan, dan upaya-upaya penegakan
hukum secara penal maupun non penal.
Selanjutnya langkah Kedua, penulis melakukan observasi, yaitu pengamatan
secara langsung terhadap suatu gejala yang nampak di lokasi penelitian, yang
berguna sebagai bahan kajian untuk dikaji dan dibahas sesuai dengan rujukan teori
dan peraturan perundangan.

7


Soemitro, Roni Hanitidjo, 1993, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, PT. Ghalia Indonesia,
halaman 6

8

Menurut Winarno Surahmad bahwa yang dimaksud dengan observasi adalah
“penelitian di luar kepustakaan, seperti di tengah-tengah masyarakat atau di dalam
laboratorium, dan lain-lain”.8
Dalam observasi ini penulis melakukan peninjauan dan pengamatan langsung
ke lokasi-lokasi yang terutama yang nyata-nyata terjadi carok, sebagaimana diperoleh
informasi dari studi dokumentasi.
Kemudian langkah terakhir atau Ketiga, yakni melakukan Wawancara
(interview), yaitu suatu cara untuk memperoleh data, dengan mengadakan tanya jawab
dengan responden.
Menurut Rony Hanitidjo Soemitro, yang dimaksud dengan wawancara
(interview) adalah: “Suatu proses tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau
lebih berhadapan secara fisik. Dalam proses ini ada dua pihak yang menempati
kedudukan yang berbeda, satu pihak sebagai pencari informasi atau penanya atau
disebut interviewer, sedangkan pihak yang lain sebagai pemberi informasi atau
disebut informan atau responden”.9
Mengenai siapa saja yang diwawancarai diuraikan dalam sub bab populasi dan
sampel.
5. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut Roni Hanitijo Sumitero, adalah seluruh obyek atau individu
atau gejala atau kejadian yang akan diteliti. Jika populasi sangat luas dan tidak
mungkin untuk meneliti keseluruhan cukup diambil sebagian saja untuk diteliti
sebagai sampel.10

8

Winarno Surahmad, Op. Cit, halaman 17
Roni Hanitijo Sumitro, Op.Cit halaman 9
10 Ibid, halaman 19
9

9

Dalam penelitian kualitatif, sampel penelitian tidak dilihat dari besarnya
jumlah sampel dalam mewakili populasi, tapi lebih pada luas cakupan, luas informasi
yang dibutuhkan sesuai dengan masalah yang dikaji. Sampel penelitian akan
berkembang mengikuti karakteristik unsur-unsur yang terdapat dalam fokus
penelitian, sehingga jumlah dan jenis sumber yang dijadikan sampel tidak dapat
ditetapkan secara pasti sebelum penelitian dilakukan. Dengan demikian metode yang
dipakai dalam penentuan sampel adalah teknik “purpossive sampling” yaitu pemilihan
sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang berhubungan
erat dengan ciri-ciri dan sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Dengan menggunakan metode “purpossive sampling”, maka dalam penelitian
ini dipilih sampel untuk mewakili populasi. Terutama disebabkan karena banyaknya
jumlah kasus, pelaku, dan korban, maka dipilihlah sampel dengan didasarkan pada
tujuan tertentu, sebagaimana digariskan oleh Ronny Hanitijo Sumitro haruslah
dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a). harus didasarkan pada ciri-ciri, sifat-sifat
atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri utama dari populasi; b). subyek yang
diambil sebagai sampel harus benar-benar merupakan subyek yang paling banyak
mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi; dan c). penentuan karakteristik
populasi dilakukan dengan teliti dalam studi pendahuluan.11
Oleh karena itu, maka penulis memilih sampel berdasarkan kriteria di atas
(yang memenuhi syarat di atas), sehingga penulis melakukan wawancara/interview
dengan sampel populasi yaitu :
a. Beberapa orang pelaku (Mat Juhri, Subah dan Khodiri)
b. Para Keluarga Korban (Masykur, Syamsul dan Bahrul Alim)

11

Ibid, halaman 20

10

c. Hakim di Pengadilan Negeri Sampang(Syaifuddi Zuhri, SH)
d. Tokoh agama (KH. Alawy Muhammad)
6. Teknik Analisa Data
Dalam melakukan analisa data, penulis menggunakan teknik analisa diskriptif
analisis, yaitu menurut Winarno Surakhmad metode diskriptif analitis adalah :
“memusatkan diri pada data yang bersifat aktual, kemudian data yang ada tersebut,
dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan diinterpretasi serta kemudian dianalisa”.12
Dengan metode deskriptif analisis ini, penulis melakukan langkah-langkah
berupa pengumpulkan data-data lapangan, disusun secara sistematis, kemudian
pengolahan data-data hasil yang diperoleh dalam penelitian lapangan dilakukan
dengan cara memadukan atau menarik hubungan / korelasi dengan yang apa yang
diperoleh dari studi kepustakaan (teori-teori, doktrin maupun ketentuan hukum), yang
tujuannya adalah mendapatkan kesimpulan jawaban permasalahan yang telah
dikemukakan.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini disusun kerangka sistematika penulisanke dalam 4 (empat) Bab,
yaitu :
Bab 1

: berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

Bab II

: berisi tentang tinjauan pustaka, yaitu gambaran teori-teori dan
Landasan yuridis mengenai pokok permasalahan yang dikaji.

Bab III

: berisi tentang hasil penelitian sekaligus permasalahan yang ditetliti
yaitu : faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perbuatan carok,

12

Winarno Surakhmad, Op.Cit, halaman 140

11

dan penanggulangan perbuatan carok berdasarkan hasil penelitian
factor kriminogen tersebut.
Bab IV

: berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dan saran-saran yang
direkomendasikan.

12

PENELITIAN TUGAS AKHIR
SKRIPSI
ANALISA KRIMINOLOGIS TERHADAP KEJAHATAN CAROK
(Studi di Pengadilan Negeri Sampang Madura)

Oleh :
ADE SETIAWAN SELAMET EDOWARDO
07400007

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015

LEMBAR PENGESAHAN

UNGKAPAN PRIBADI :
“Tiada Sesuatu yang Tak Mungkin, karena yang Mungkin itu Pasti Mungkin”

Motto :
Keberhasilan karena Kerja Keras
Kerja Keras adalah Ibadah
Ibadah Untuk Ilahi Robbi

ABSTRAKSI

Nama

: ADE SETIAWAN SELAMET EDOWARDO

NIM
Program Studi
Fakultas
Judul

: 07400007
: Ilmu Hukum
: Hukum
: Analisa Krimionologis Terhadap Kejahatan Carok
(Studi di Pengadilan Negeri Sampang)
: Haris Thofly, SH MHum
DR. Tongat, SH MH

Pembimbing

Carok adalah perbuatan yang dikategorikan kejahatan atau tindak pidana. Carok telah
memenuhi unsur melanggar KUHP pasal 340. Carok merupakan fenomena menarik
karena sulit diberantas. Oleh karenanya perlu dilakukan penelitian agar didapat
formulasi ideal bagaimana menanggulanginya. Skripsi ini mengangkat rumusan
masalah yaitu apa saja factor penyebab carok, dan bagaimana idealnya menanggulangi
carok. Setelah dilakukan penelitian ternyata diperoleh hasil kesimpulan bahwa Faktor
penyebab kejahatan pembunuhan (carok) adalah karena cemburu istri, balas dendam,
sengketa warisan, konflik antar desa, taruhan kerapan sapi, konflik tanah, tuduhan
santet, rebutan lahan parker, sengketa bedak pasar, konflik pilkada, akibat main hakim
sendiri dalam kasus curanmor, dan puutusan pidana yang ringan. Sedangkan upaya
penanggulangan kejahatan pembunuhan (perbuatan carok) berdasarkan factor
penyebab terjadinya adalah : Perbaikan kehidupan ekonomi masyarakat Madura.
Perbaikan tingkat pendidikan masyarakat. Penerapan hukum pidana yang optimal.
Saran-saran yang dapat direkomendasikan adalah hendaknya dilakukan penelitian
yang lebih komprehenship dan lebih luas, artinya dari berbagai aspek seperti
pendekatan budaya dan pendekatan agama. Sehingga diharapkan mampu menjadi
sebuah solusi yang multi disiplin ilmu. Dan khususnya para penegak hukum
hendaknya dalam menangani kasus pembunuhan (perbuatan carok) sebaiknya
memaksimalkan ancaman pidananya sebagaimana ketentuan hokum KUHP.
Mengingat salah satu penyebab tingginya angka kejahatan tersebut karena rendahnya
hukuman pidananya.
Kata Kunci : Kriminologis, Kejahatan, Carok

ABSTRACT

Name
NIM
Title
Supervisor

: ADE SETIAWAN Selamet EDOWARDO
: 07400007
: Analysis of Crimes Against Kriminologis Carok
(Studies in Sampang District Court)
: Haris Thofly, SH MHum
DR. Tongat, SH MH

Carok is categorized as acts of crime or criminal offenses. Carok fulfill the elements
of violating Penal Code section 340. Carok is an interesting phenomenon because it is
difficult to eradicate. Therefore, research is needed in order to obtain the ideal
formulation how to mitigate them. This thesis raised the formulation of the problem,
namely what factors cause carok, and how to cope ideally carok. After the study was
obtained by the conclusions that the factors causing the crime of murder (duel) is
because a jealous wife, revenge, inheritance disputes, the conflict between villages,
betting bull racing, land conflicts, accusations of witchcraft, fight land parker, disputes
powder market, electoral conflicts , due to vigilantism in the case curanmor and
criminal puutusan light. While efforts to reduce the crime of murder (deeds carok)
based factor causes are: Improving the economic life of the Madurese. Improvement
of the level of public education. Optimal application of criminal law.
Suggestions that could be recommended is that more research should be done
komprehenship and wider, meaning that various aspects such as cultural approach and
a religious approach. So it is expected to become a multi-disciplinary solutions. And
especially the law enforcement agencies should be in homicide (carok act) should
maximize the criminal threats as the legal provisions of the Criminal Code.
Considering one of the causes of the high crime rate because of the low criminal
penalties.
Keywords: criminological, Crime, Carok

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Syukur alhamdulillah ke hadirat Allah SWT Tuhan sekalian alam, yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita
masih senantiasa diberi kenikmatan berupa kesehatan sehingga dapat melakukan
aktifitas sehari-hari sebagai sebuah amalan ibadah. Syukur pula khususnya atas
terselesaikannya tugas akhir skripsi ini dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan
yang direncanakan.
Tugas akhir ini sesungguhnya sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
kesarjanaan Strata 1 (satu) di bidang ilmu hukum, sengaja dipilih judul tugas akhir
dengan “Analisa Kriminologis Terhadap Kejahatn Carok (Studi di Pengadilan negeri
Sampang)”, dengan tujuan diharapkan mampu memberikan masukan yang berharga
bagi pengembangan akademis berupa pengayaan wawasan praktis, dan terutama bagi
para penegak hukum dan masyarakat sebagai upaya menciptakan keteraturan dan
ketertiban hukum.
Dalam hal ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yang terhormat :
1. Bapak Drs Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor UMM
2. Bapak DR Sulardi SH MSi selaku Dekan Fakultas Hukum UMM
3. Bapak DR Tongat, SH MH selaku Pembantu Dekan I, yang telah memberikan
motivasi dan dorongan untuk dapat menyelesaikan studi dengan cepat.
4. Bapak Haris Thofly, SH MHum, selaku pembimbing I, yang telah
dengan kesabarannya membimbing dan mengarahkan penulisan hukum ini.
5. Bapak DR Tongat, SH MH, selaku pembimbing II, yang telah
melakukan pembimbingan dengan tulus sehingga terselesaikannya tugas
akhir ini.
Akhirnya kami sebagai manusia hamba Allah menyadari akan kelemahan dan
kekhilafan, sehingga mohon maaf apabila dalam penyajian tugas akhir ini banyak
kekurangan, dan segala kritik maupun saran sangat kami hargai guna kesempurnaan
dari tulisan ini.
Malang, 31 Agustus 2015

Ade Setiawan Selamet Edowardo

DAFTAR ISI
Cover Judul ..........................................................................................................i
Lembar Pengesahan ............................................................................................ii
Surat Pernyataan ................................................................................................iii
Kata Pengantar ...................................................................................................iv
Daftar Isi ..............................................................................................................v
Abstraksi ............................................................................................................vi
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Permasalahan ................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 3
E. Metode Penelitian .......................................................................... 4
1. Metode Pendekatan …............................................................ 5
2. Alasan Pemilihan Lokasi ……..…………………………….. 6
3. Sumber Data ............................................................................ 6
4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 9
5. Teknik Analisa Data ............................................................... 11
F. Sistematika Penulisan ................................................................... 11
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 12
A. Tinjauan Konseptual mengenai Kriminologi, Kriminolgis dan
Kriminalistik ………………………………………………………….. 12
B. Tinjauan teoritis mengenai Kejahatan atau Tindak Pidana ……………14
C. Macam-macam / Bentuk-bentuk Kejahatan …………………………..
D. Teori Causa / Penyebab Kejahatan ………………………………….. 18
E. Tinjauan Teoritis Mengenai Penanggulangan Kejahatan ……………. 23

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 26
A. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Carok ................. 26
B. Upaya Penanggulangan Carok ……………............................... 32
BAB IV : PENUTUP ....................................................................................... 36
A. Kesimpulan ................................................................................ 36
B. Saran-saran ................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 39

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arief, Barda Nawawi, 1996, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung,
Citra Aditya
Atmasasmita, Romli, SH. LLM., 1992, Teori dan Kapita selecta Kriminologi,
Bandung, Penerbit PT.Tarsito
Chazawi, Adami, 2001, Pelajaran Hukum Pidana, Biro Konsultasi dan Bantuan
Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang
Depdikbud, 1988, Kamus Umum Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka
Dirdjosisworo, Soedjono, 1983, Penanggulangan Kejahatan, Bandung, Penerbit
Alumni
.........................................., 1986, Bunga Rampai Kriminologi, Jakarta, Bina Aksara
.........................................., 1994, Sinopsis Kriminologi Indonesia, Bandung, PT.
Mandar Madju
Hurwist, Stephen, 1986, Kriminologi, Jakarta, Penerbit Bina Aksara
Imron D.Z., 1992, Menggusur Carok : Sebuah Fenomena Masyarakat, Sins Pustaka,
Jakarta
Kusumah, Mulyana, W., Tanpa Tahun, Kejahatan Dan Penyimpangan, Jakarta,
Yayasan LBH Indonesia
......................................., 1982, Analisa Kriminologi Tentang Kejahatan Kekerasan,
Jakarta, PTGhalia Indonesia
......................................., 1984, Kriminologi Masalah Kejahatan, Suatu Perngantar
Ringkas, Bandung, Armico
Nasution, M.A. 1996, Metode Penelitian Naturalistik, Tarsito, Bandung
Noach, Simanjuntak dan Pasaribu, 1984, Kriminologi, Bandung, Penerbit Tarsito
Nurjaya, I. Nyoman, 1998, Wanita dan Kejahatan Dalam Wacana Bio-PsikoKriminologik, Majalah Hukum Trisakti nomor 29 tahun XXII, Oktober 1998
Poerwadarminto, 1990, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta
Purniati dan Kemal Darmawan, 1994, Mazhab dan Penggolongan Teori dalam
Kriminologi, Bandung, Citra Aditya Bakti
Rahardjo, Satjipto, 1988, Hukum dan Perubahan Sosial, Angkasa, Bandung

Sadhi Astuti, Made, 1997, Pemidanaan terhadap Anak sebagai Pelaku Tindak
Pidana, Malang, Laboratorium IKIP Malang
Safioeddin, 1977, Kamus Bahasa Madura-Indonesia, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Sahetapy, 1982, Satu Studi Khusus Mengenai Ancaman Pidana Mati terhadap
Pembunuhan Berencana, CV Rajawali, Jakarta
Sahetapy dan Marjono, 1989, Parados Kriminologi, Rajawali, Jakarta
Soekamto, 1987, Sosiologi Dalam Masyarakat, Rajawali, Jakarta
Soemitro, Roni Hanitidjo, 1993, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, PT. Ghalia
Indonesia
Soeryono Soekanto,1993, Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Soesilo, R, 1981, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), Politeia, Bogor
................., 1995, Kriminologi, Pengetahuan tentang Sebab-sebab Kejahatan, Bogor,
Politeia
Surahmad, Winarno, 1981, Paper, Skripsi, Thesis dan Disertasi, Jakarta,Tersto
Sutherland, Edwin H., and Donald R. Cressey, 1973, Principles of Criminology,
Bandung, Alumni
Weda, Made Darma, 1995, Kriminologi, Surabaya, Rajawali Press
Widiyanti, Ninik dan Yulius Waskita, 1987, Kejahatan Dalam Masyarakat dan
Pencegahannya, Jakarta, Bina Aksara
Wignyosubroto, S. 1983, Carok : Suatu Studi Cara Penyelesaian Sengketa di Tengah
Masyarakat yang sedang berkembang, Lembaga Penelitian Unair, Surabaya
Windu, Marsana, 1992, Kekuasaan dan Kekerasan menurut Johan Galtung,
Jogyakarta, Kanisius
Wiyata, Latief, 2002, Carok, Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura,
LKIS, Jogyakarta