Budaya carok studi kasus di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang.

(1)

BUDAYA CAROK

STUDI DI DESA MONTOR KECAMATAN BANYUATES

KABUPATEN SAMPANG

SKRIPSI:

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Ushuluddin dan Filsafat

Oleh: MUNIRI NIM: E02212010 STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ABSTRAK

Skripsi ini adalah hasil dari penelitian saya di lapangan tentang ”Studi Budaya Carok (di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang)”. Penelitian carok dalam masyarakat Madura sangat menarik untuk kita kembangkan setidaknya disebabkan oleh berbagai hal seperti harga diri dan kehormatan tanah atau hak waris, juga bahwa sebenarnya tradisi Carok adalah salah satu upaya untuk menyelesaikan suatu konflik yang terjadi di Madura, suatu penyelesaian yang berbenturan dengan aturan-aturan dan hukum di Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah 1. untuk mengetahui Faktor- faktor yang menyebabkan munculnya tradisi carok di desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang; 2. Dampak tradisi carok terhadap kehidupan sosial masyarakat Islam di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang; dan 3. Bagaimana Upaya para ulama dalam menanggulangi tradisi carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi agama. Metode penelitian yang digunakan peneliti ialah dengan cara observasi untuk mengamati proses berlangsungnya carok di Madura; kemudian dokumentasi untuk merekam proses pada saat tradisi carok berlangsung; dan wawancara untuk memperoleh informasi dari informan yang terkait dengan tradisi carok tersebut.

Penelitian ini menemukan bahwa budaya carok mempunyai sejarah dan makna yang penting bagi masyarakat Madura. Budaya carok merupakan suatu tradisi, kebiasaan, dan juga perkumpulan para blater. Carok adalah tindakan keji dan bertentangan dengan agama Islam, meski secara individual banyak yang memegang tradisi carok. Carok berasal dari bahasa Madura yang berarti bertarung dengan kehormatan. Carok biasanya merupakan jalan terakhir yang ditempuh oleh masyarakat Madura dalam menyelesaikan suatu masalah seperti harga diri, kehormatan keluarga, hal-hal yang menyangkut tanah atau warisan, utang-piutang, perselingkuhan, dan lain sebagainya.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL HALAMAN ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTO ... vi

PERSEMBAHAN ...vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

E. Kerangka Teori ... 6

F. Telaah Pustaka (Penelitian Terdahulu) ... 9

G. Metodelogi Penelitian ... 11

H. Sistematika Pembahasan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI……….17

A. Definisi Konflik ... 17

B. Manajemen Konflik ... 28

BAB III GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 37

A. Gambaran Umum Desa Montor ... 37

B. Faktor Penyebab Munculnya Tradisi Carok di Desa Montor ... 49

C. Dampak Negatif Carok Dalam Kehidupan Masyarakat Montor ... 60


(8)

BAB IV ANALISA DATA ... 65

A. Analisis faktor penyebab munculnya carok di desa montor di kecamatan banyuates kabupaten sampang ... 65

B. Analisis Dampak Negatif Carok Dalam Kehidupan Masyarakat Islam di Desa Montor ... 67

C. Analisis peron tokoh masyarakat dan kyai dalam mengatasi masalah carok ... 68

BAB V PENUTUP ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 77


(9)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat merupakan ruang tempat terjadinya berbagai macam-macam proses sosial, karena adanya proses sosial tersebut dapat menciptakan banyak keunikan dari berbagai aspek, baik itu aspek budaya maupun aspk sosial. Keunikan tersebut dapat dilihat dari bagaimana cara mereka hidup dan menanggapi berbagai macam rangsangan dari luar maupun dari dalam lingkungan mereka sendiri, baik itu rangsangan dari sesama individu dalam masyarakat itu maupun rangsangan dari sekitar lingkungan mereka yang berupa alam.1

Madura adalah suatu wilayah yang memiliki empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep,dengan masyarakat yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda, baik dari segi bahasa maupun segi budaya. Banyak sekali budaya Madura yang sudah dikenal, baik nasional maupun internasional, seperti budaya carok yang melibatkan antara dua laki-laki maupun lebih yang dapat menimbulkan korban jiwa. Salah satu sumber daya manusia adalah kebudayaan yang di hasilkan oleh masyarakat madura. budaya merupakan identitas mutlak yang tidak dimeliki oleh kelompok lain secara otomatis menajadi ciri khas dari masyarakat madura tersebut.

1

Agustino, Suparto. Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama, (Jakarta: 2006 Raja grafindo Persada.).15


(10)

2

Budaya carok merupakan media kultural bagi pelaku yang telah berhasil mengalahkan musuhnya untuk memperoleh predikat sebagaiseorang (blater) jagoanatau jika pelakutersebut telah berpengalaman dalam membunuh maka predikat sebagai(seoreng belater)jagoan) menjadi semakin tegas sehingga keberhasilan itu dalam sebuah carokselalu mendatangkan perasaan puas, atau lega dan bahkan bangga bagi pelakunya. dalam memulihkan harga diri tersebut. Carok adalah sebuah ketidak adilan sejak zaman kolonial belanda. Para penguasa tidak berhasil memberikan keadilan kepadamasyarakat madura. akibatnya masyarakat memilih sendiri jalan untuk keadilannya. Sehingga timbul konflik melakukan carok yang menjadi budaya masyarakat madura. maraknya budaya carok di pulau Madura menyebabkan sangat lumrah dan dijumpai bagi para laki-laki yang selalu berpergian yang selalu membawa senjata (Tajam atau di sebut dengan are’ celurit). Apalagi mereka yang dianggap sebagai jagoan di desanya2.

Secara kultural kenyataan ini justru merupakan sisi hitam dari kebudayaan Madura. padahal orang madura juga memiliki nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan ajaran agama. dalam kehidupan masyarakat madura. budaya carok madura merupakan simbol kesatria dalam memperjuangkan harga diridan kehormatan dalam kebudayaan madura. pada zaman cakra ningrat joko toledi madura belum mengenal istilah carok. biasanya carok saling membunuh dengan mengunakan pedang atau keris . Carok dan celurit laksana 2 mata yang tak pernah di pisahkan. senjata dan celurit yang biasanya yang di gunakan oleh untuk orang-orang madura

2


(11)

3

pada saat itu. pada sejak zaman legenda pak sakera mandor tukang tebu itu hampir tak pernah meninggal kan cluritnya.

Clurit bagi pak sakera merupakan simbol perlawanan rakayat jelata pada masa klonil belanda. memicu peristiwa carok tersebut bervreasi di sebabkan karna masalah harta tanta dan wanita, dan juga karna dendam, turun temurun. pada zaman cakra ningrat joktole pada abad 17 pemerintahan cukup tuli tidak ada istilah carok. carokada sejak abad 18 pada saat penjajahan belanda. setelah pak sakera di tangkap dan di hukum gantung di pasuruan oleh kolonil belanda. orang-orang bawahan mulai beranai mengankat cluritnya. dan melakukan perlawanan terhadap para penindas dan menentang adaya penjajahan. Carok merupakan budaya yang nigatif namon tidak dapat di pungkiri masih ada sampai saat ini selama harga diri masih di anggap penting bagi masyarakat madura yaitu dengan melakukan carok. itulah budaya atau tradisi bagi orang madura. yaitu dengan melakukan carok sebagai jalan terahir bagi masyaraat madura.3

Namun, pada masa itu mereka tidak menyadari, kalau mereka dihasut oleh kolonil belanda. mereka diadu dengan golongan keluarga (Blater jagoan) sama orang-orang madura yang menjadi kaki tangan hitam penjajah belanda, yang juga sesama bangsa. karena provokasi belanda itulah, golongan para blater yang seringkali melakukan carok pada masa itu.

3

Abdur, Rozaki, Social Origin Dan Politik Kuasa Blater di Madura.(Yogyakarta: Tesis UGM, ) 2009.12


(12)

4

Bahwa kalau ada masalah tentang persoalan, tentang, perselingkuhan, perebutan, tanah, dan lain sebagainya selalu menggunakan kebijakan dengan jalan melakukan carok. alasannya adalah demi menjunjung tinggi harga diri masyarakat madura. istilahnya, dari pada putih mata lebih baik putih tulang. artinya, lebih baik mati dari pada menanggung malu. orang madura atau di Jawa dan kalimantan selalu diselesaikan dengan jalan melakukan carok.

Biasanya, carok merupakan jalan terakhir yang di tempuh oleh masyarakat madura dalam menyelesaikan suatu masalah. carok juga bisa terjadi jika menyangkut masalah kehormatan atau hargadiri dan menganggu wanita bagi orang madura.sebagian besar karena masalah perselingkuhan, dan harkat, martabat dan kehormatan, keluarga banyak yang menganggap carok adalah tindakan keji dan bertentangan dengan agama. meski madura sendiri kental dengan agama Islam. tetapi pada umumnya, secara individual masih banyak yang masih memegang tradisi carok tersebut .

Carok artinya didahului oleh perasaan terhina artinya ada suatu prilaku yang menyingung harga diri laki-laki madura tersebut. sehingga carok di pilih sebgai jalan terahir bagi masyarakat madura. bahkan carok harus disertai dengan ritual-ritual sebagai persipan menjelang carok. terlebih dahulu mendapatkan restu dari masing masing keluarganya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan atau memaparkan permasalah menjadi tiga, yaitu :


(13)

5

1. Faktor- faktor apa yang menyebabkan munculnya tradisi carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang?.

2. Bagaimana dampak tradisi carok terhadap kehidupan sosial masyarakat islam di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang?

3. Bagimana upaya para ulama dalam menanggulagi tradisi carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang?.

C.Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini tentunya peneliti mempunyai tujuan yang ingin dicapai, begitulah pada penelitian ini memiliki tujuan yaitu.

1. Untuk mengetahui faktor- faktor penyebab munculnya tradisi carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang.

2. Untuk mengetahui bagaimana dampak tradisi carok terhadap kehidupan sosial masyarakat islam Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang.

3. Bagaimana upaya para ulama dalam menanggulagi tradisi carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang?.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini mengandung sedikitnya 2 manfaat:

1. Manfaat Ssecara Tioritis Sebagai pengembangan Ilmu Perbandingan Agama, khususnya mata kuliah Antropologi Agama, Islam Budaya Lokal, Sosiologi,


(14)

6

pemikiran terhadap penelitian untuk mengembangkan teori-teori sosial, psikologi agama terutama yang berhubungan dengan budaya carok.

2. Manfaat Secara Praktis dapat memberikan kontribusi terhadap para praktisi masyarakat luas untuk mengenal danmemahami tradisi carok. Sebagai bahan rujukan bagi penilitian selanjutnya untuk dikembangkan dikemudian hari.

F. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini mengunakan teori dari Latif Wiyata tradisi carok meruapakan harga diri orang madura. masyarakat montor terkenal dengan

syari‟at islam dan hukum, yang bersifat universal. dengan keuniversalannya masyarakat Montor ini menggunaakaan hukum-hukum yang sudah ada di dalam Islam, dan mampu memenuhi kebutuhan manusia darizaman ke zaman dengan berdasarkan Al-Qur‟an dan Hadits yang menjamin kelengkapan dan keabadian. bagi kaum muslim Al-Qur‟an sebagai wahyu Allah merupakan sumber dari segala sumber hukum yang menjadi acuan dalam menegakkan keadilan dan bahkan menjadi sumber yang abadi. di antara kandungan dari ayat-ayat tersebut adalah menyangkut hukum yang mengatur hubungan manusia.

Masyarakat Montor adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. suatu kesatuan manusia dapat mempunyai perasarana melalui warga warganya dapat saling berinteraksi. yang berinteraksi dalam suatu sistem adat istiadat. tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas


(15)

7

merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu. Interaksi, antar warga, warganya, adat istiadat, kontinuitas waktu, rasa identitas kuat yang mengikat semua warga. Semua warga masyarakat Montor merupakan manusia yang hidup bersama, dapat diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan misalnya dengan menjalin persaudaraan antar kelompok dan warga masyrakat madura.4

Menurut Latif Wiyata dalam kasus budaya carok harga diri orang madura. bagaimana langkah-langkah dikalangan masyarakat madura. agar tidak terjadi peristiwa carok tersebut. untuk itu perlu adanya aturan baru dan saksi hukum yang mungkin bisa mengurangi terjadinya budaya carok di Desa Montor, yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat madura. yang telah dilarang oleh agama. hal itu sudah melenceng dari koledor hukum syari‟at yang sudah ada di dalam agama islam.perbuatan yang telah dilarang oleh agama tapi kenapa masih dilakukan? karena tradisi carok sudahmenjadi tradisi Desa Montor.oleh sebab itu masyarakat Montor harus bisa membedakan mana hal yang baik dan buruk yang perlu ditiru dan mana yang harus dijauhi.

Masyarakat Desa Montor merupakan suatu bentuk kehidupan bersama, untuk menghasilkan tradisi tersebut carok, merupakan tradisi orang madura dalam memperjuang kan harga dirinya. apa bila mereka merasa di injak-injak oleh orang lain. kerapan Sapi, suatu tradisi ajang perlombaan pacuan sapi. Remoh, perkumpulan para preman yang sajikan dengan hiburan musik yaitu

4

Bustanuddin, Agus, Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama (, Jakarta: Raja Grafindo Persada) .2006. 20


(16)

8

sandur madura. kalau Sabu Ayam, suatu ajang pertunjukan di kalangan para blater untuk mendapat ayam terkuat. itu semua membutuhkan jangka waktu yang cukup lama sehinga menghasilkan suatu adat istiadat, menurut Latif Wiyata kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial. dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas oleh masyarakat.menurut Huub de jonge 1993. adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu - individu yang merupakan anggota-anggotanya.

Masyarakat Desa Montor merupakan kumpulan manusia di dalamnya ada beberapa unsur yang mencakup cukup lama. masyarakat Desa Montor sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. hal ini merupakan suatu sistem kehidupan bersama. menurut Abdur Rozaki masyarakat harus didasari pada prinsip-prinsip fundamental yaitu realitas sosial dan kenyataan sosial dalam bermasyarakat.

Kenyataan sosial diartikan sebagai gejala kekuatan sosial di dalam bermasyarakat. masyarakat sebagai wadah yang paling sempurna bagi kehidupan bersama antar manusia. hukum adat memandang masyarakat sebagai suatu jenis hidup bersama dimana manusia memandang sesamanya manusia sebagai tujuan bersama. sistem kehidupan bersama menimbulkan


(17)

9

kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainya. beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan masyarakat memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi. bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.5.

E. Telaah Pustaka

Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian terdahulu, peneliti menguraikan tinjauannya mengenai hasil-hasil study yang pernah dilakukan orang lain yang memiliki hubungan atau relevansi dengan masalah yang akan diteliti dengan mencari persamaan dan perbedaan dari penelitian yang sudah sebelumnya tersebut. Adapun penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut:

a).Penelitian dengan judul “Ungkapan Tradisional dalam Budaya CarokPada

Masyarakat Madura” yang diteliti oleh Lusi Agustini Darmayanti Mahasawi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan tradisional dalam budaya Carok. lebih baik pote tolang dari pada putih mata.artinya lebih baik putih tulangg dari pada putih mata pada masyarakat Madura meiliki wujud peribahasa berupa peribahasa, perumpamaan (ibarat), ungkapan, pepatah dan pameo. Wujud ungkapan tersebut didasarkan pada kalimat-kalimat yang digunakan dalam setiap ungkapan.

5


(18)

10

Ungkapan Tradisional dalam budaya Carok pada masyarakat Madura banyak yang menggunakan kata-kata kiasandan seperti kata perbandingan untuk menyampaikan suatu maksud. 6

Nilai budaya ungkapan pada budaya Carok masyarakat Madura di antaranya adalah nilai kekeluargaan, nilai kebersamaan, nilai kesabaran, nilai kerja keras, nilai pantang menyerah, nilai keteladanan, nilai kesantunan, dan nilai kedamaian. nilai-nilai ungkapan dalam budaya Carok pada masyarakat Madura dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dengan memisahkan antara nilai yang baik dan nilai yang buruk. ungkapan dalam budaya Carok pada masyarakat Madura memiliki fungsi sebagai media pendidikan, cita-cita dari masyarakat madura, sebagai pengatur kehidupan masyarakat Madura, dan sebagai pengakuan kebudayaan masyarakat madura. fungsi ungkapan tersebut menjelaskan bahwa setiap ungkapan memiliki fungsi terhadap masyarakat madura.

b).Penelitian dengan judul “Tradisi Carok pada Masyarakat Adat Madura” penelitian inidilakukan oleh Henry Arianto Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Esa Unggul Jakarta. penulis mengatakan bahwa banyak yang menganggap carok adalah tindakan keji dan bertentangan dengan ajaran agama meski suku madura sendiri kental dengan agama islam pada umumnya tetapi, secara individual banyak yang masih memegang tradisi carok. kata carok sendiri berasal dari bahasa madura yang berarti „bertarung dengan kehormatan‟. biasanya, “carok”

6

Latierf, Wiyata , Carok, Konflik Kekerasan Dan Harga Diri Orang Madura, (Yogjakarta, LKiS, 2006),. 75


(19)

11

merupakan jalan terakhir yang di tempuh oleh masyarakat madura dalam menyelesaikan suatu masalah. carok biasanya terjadi jika menyangkut masalah-masalah yang menyangkut kehormatan harga diri bagi orang madura sebagian besar karena masalah perselingkuhan dan harkat martabat kehormatan keluarga.7

Adapun kesimpulan yang dapat penulis sampaikan disini adalah carok sebagai suatu institusionalisasi kekerasan, yang secara historis telah dilakukan oleh sebagian masyarakat madura sejak beberapa abad lalu, selain mempunyai kaitan dengan faktor-faktor tersebut, tampaknya juga tidak dapat dilepaskan darifaktor politik, yaitu lemahnya otoritas negara atau pemerintah sejak sebelum sesudah kemerdekaan dalam mengontrol sumber-sumber kekerasan, serta ketidak mampuan dalam memberikan perlindungan terhadap masyarakat terhadap rasa keadilan.

G.Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Jane Richie adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan persepektif nya didalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.8

Dengan kata lain, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian.

7

Muhammad, Kalimutdin.” Carok Budaya Yang Mengandung Unsur Kekerasan “ .www.ppsdms .org di Akses Tanggal 25 agustus 2010 jam 9:45

8

Lexy ,Moleong, Metode Penilitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosa dakarya, 2006), 50


(20)

12

Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian lapangan yang datanya ditemukan dan dikumpulkan dari dari fakta-fakta atau gejala-gejala di lapangan sebagai objek penelitian. hal ini penting karena di lakukan untuk memperoleh data-data yang akan menentukan validitas sebuah penelitian.

2. Sumber Data

Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber-sumber berikut

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama di lapangan. data primer dari penelitian ini berasal dari keterangan atau penjelasan yang di paparkan oleh pihak-pihak yang terkait dalam topik penelitian ini, seperti masyarakat yang ada di desa montor yang aktif di penduduk tersebut.9yang merupakan budaya carok di desa montor. masyarakat Desa Montor masyarakat yang tetap atau tidak keluar namun masih aktif dalam tradisi tersebut.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau data pendukung seperti dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian berbentuk laporan dan lain sebagainya. data sekunder dari penelitian ini adalah literatur-literatur lain yang mempunyai relevansi dengan topik penelitian.10Latif

9

Haris, Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial: (Jakarta Salemba Humanika.) 2011,21

10


(21)

13

Wiyata. Carok, Konflik Kekerasan Harga Diri Orang Madura. Andi Suwarko Konflik dan Manajemen Konflik Keagamaan. Koentjaraningrat, Antropologi Sosial. dan Adeng Muchtar Ghazali. Antropologi, Agama.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut.

a. Observasi

Observasi, merupakan peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. observasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan atau mengadakan pengamatan atau pencatatan dengan sistematis tentang fenomena yang di selidiki secara langsung di lapangan mengenai dinamika dan kondisi tradisi Carok Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang. mereka menganggap carok adalah tradisi yang digunakan oleh masyarakat madura sejak zaman dulu untuk menjaga harga diri dan perasaan malu. itu yang menyebabkan mereka masih melakukan carok.

b. Interview atau wawancara.

Wawancara atau interview merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer). Metode ini dapat digunakan untuk tujuan agar dapat memperoleh informasi dengan mempersiapkan terlebih dahulu gambaran umum pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.11 wawancara mendalam secara umum

11


(22)

14

merupakan suatu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka. dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social. Peneliti mengajukan pertanyaan dalam wawancara hingga berkembang secara wajar berdasarkan ucapan dan buah pikiran yang dicetuskan oleh orang yang diwawancarai. Tentang Faktor Apa yang Menyebabkan Munculnya Tradisi Carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang.

c. Dokumentasi

Yaitu meneliti berbagai dokumen serta bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang. dokumen yang berupa tulisan misalnyacatatan harian dan sejarah kehidupan, biografi, peraturan dan semacamnya.12dokumen yang berbentuk gambar dapat berupa foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Sedangkan dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yangdapat berupa gambar, patung, filem dan lain-lain.dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.13

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode (deskriptif analitis,) yaitu memaparkan data yang terkumpul terkait dengan Tradisi Carok di

12

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta) 2014, 82 13


(23)

15

Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, yang kemudian data ini dianalisis dan diambil kesimpulan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pola induktif yaitu berangkat dari kasus-kasus partikular yang berkaitan dengan kondisi psikologis mahasiswa kemudian data yang diproleh dari kasus-kasus tersebut digunakan untuk merumuskan kesimpulan yang bersifat umum mengenai kondisi yang terkait dengan Budaya Carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang.

H. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar penulisan laporan penelitian ini terdiri dari 5 bab. Penjelasannya adalah sebagaimanaberikut.

Bab pertama berisi pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,dan definisi operasional, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua berisi tinjauan umum tentangbudaya carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang.dalam Bab ini akan dijelaskan tentang definisi carok, budaya dalam pandangan Islam, dan budaya dalam pandangan madura.

Bab ketiga berisi menerangkan mengenai gambaran umum tentang subyek penelitian meliputi lokasi penelitian, kehidupan keseharianya masyarakat desa Montor kecamatanBanyuates Kabupaten Sampang, yang mempunyai aktivitas-aktivitas kumpulan carok dalam dan tradisinya.


(24)

16

Bab keempat berisi analisis perilaku dan analisis peserta carok kecamatan Banyuates kabupaten Sampang.dalam Bab ini akan dipaparkan hasil analisis terhadap perilaku dan kondisi psikologis warga yang mengikutibudaya carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang. Selain itu, dalam Bab ini juga akan dipaparkan hasil terhadap budaya carok.

Bab kelima berisi penutup.Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan dan saran-saran.


(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Konflik

Konflik merupakan fenomena yang sering kali tidak bisa dihindari dan menghambat pencapaian tujuan organisasi sumber-sumber organisasi,sumber daya manusia dan sumber daya finansial,dan sumber daya produktivitas organisasi. olehkarena itu, manajemen konflik harus dilakukan secara sistimatis untuk mencapai suatu tujuan berikut adalah tujuan dari manajemen konflik1.

Menurut Soerjono Soekanto memberikan pendapatnya tentang definisi konflik berdasarkan tujuan. Menurut Soerjono Soekanto, definisi konflik adalah pertentangan untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan. Sesuai dengan definisi konflik oleh Soekanto. definisi konflik adalah perjuangan nilai atau tuntutan atas status. kemudian ditambahkan dalam definisi konflik bahwa konflik bagian dari masyarakat yang akan selalu ada, sehingga apabila ada masyarakat maka akan muncul konflik.

Konflik membagi 3 definisi konflik yaitu: konflik sebagai pertentangan dalam perebutan tujuan. konflik sebagai sebuah antagonis. konflik sebagai oposisi sosial Melihat dari sudut pandang politik saja. definisi dari konflik akan mengarah kesesuatu yang penuh dengan antogonisme atau pertentangan dan integrasi saling melengkapi satu sama lain.

1

Andi, Suwarko, dkk, Konflik dan Manajemen Konflik Keagamaan.( Surabaya: IAIN SA pres,2013).17


(26)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Menurut An. Ubaedy, berdasarkan teori konflik, terdapat dua macam

definisi konflik. yaitu definisi fisik dan non-fisik. konflik seperti emosi, pemikiran, perasaan dan lainnya yang tidak bersifat fisik. dalam kamus Merriam Webster definisi konflik adalah perlawanan mental akibat adanya kebutuhan dorongan, keinginan ataupun tuntutan yang berlawanan.2

Konflik sering didefinisikan sebagai tindakan perlawanan karena ketidak cocokan ketidak serasian; berkelahi, baku-hantam ataupun berperang. realitanya sekarang ini, konflik seringkali dihubungkan dengan kerusuhan, terorisme, revolusi dan kekerasan. tidak bisa dipungkiri. bahwa konflik mengandung definisi benturan seperti perbedaan pendapat, persaingan, serta pertentangan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok, bahkan terjadi antara pemerintah dengan individu kelompok.

Mengemukakan bahwa definisi konflik melalui bidang ilmu sosiologis bahwa konflik sebagai kesadaran yang tercermin dalam semangat pembaruan masyarakat. ditambahkan olehnya bahwa konflik berasal dari adanya kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan yang terjadi dalam hubungan yang mengecewakan.

1. Penyebab Konflik

Konflik adalah suatu masalah sosial yang timbul karena adanya perbedaan pandangan yang terjadi di dalam masyarakat maupun negara. ( menurut Robbins)

2

Ibit,17


(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Konflik adalah suatu proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak

lain telah memengaruhi secara negatif atau akan segera memengaruhi secara negatif pihak lain. Menurut Alabaness konflik adalah kondisi yang dipersepsikan ada di antara pihak-pihak atau lebih merasakan adanya ketidak sesuaian antara tujuan dan peluang untuk mencampuri usaha pencapaian tujuan pihak lain. dari kedua pengertian konflik yang disampaikan pakar di atas, dapat ditarik kesimpulan. bahwa konflik adalah proses yang dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut persepsi dari orang atau pihak yang mengalami dan merasakannya. dengan demikian jika suatu keadaan tidak dirasakan sebagai konflik, maka pada dasarnya konflik tersebut tidak ada dan begitu juga sebaliknya. Beberapa faktor penyebab konflik, yaitu Salah satu faktor penyebab konflik adalah Saling bergantungan.3 Saling bergantungan dalam pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi atau lebih saling membutuhkan satu sama lain guna menyelesaikan tugas.

Salah satu faktor penyebab konflik ialah perbedaan tujuan. Perbedaan tujuan yang terdapat diantara satu bagian dengan bagian yang lain yang tidak sepaham bisa menjadi faktor penyebab munculnya konflik. Salah satu faktor penyebab konflik yaitu perbedaan persepsi atau pendapat. dalam hal menghadapi suatu masalah, perbedaan persepsi yang ditimbulkan. ini yang menyebabkan munculnya konflik. pada setiap departemen atau fungsi dalam organisasi mempunyai kepentingan, tujuan dan programnya sendiri yang seringkali berbeda dengan yang

3

Bustanuddin, Agus, Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama (, Jakarta: Raja grafindo Persada) .2006 .78


(28)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lain. faktor manusia merupakan salah satu faktor penyebab konflik, sifat manusia

satu dengan yang lain berbeda dan juga unik. hal ini yang berpotensi memunculkan konflik.

Faktor penyebab konflikyang menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat adalah sebagai berikut. perbedaan indvidu, perbedaan pendirian dan perasaan. adanya perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda-beda pula. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh

dengan pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.adanya perbedaan

kepentingan antara individu dan kelompok bisa menyangkut bidan ekonomi, politik dan juga sosial. terdapat perubahan nilai yang cepat secara tiba-tiba dalam masyarakat.4 pandangan tradisional, menyatakan bahwa konflik harus dihindari karena akan menimbulkan kerugian. dalam aliran ini memandang konflik sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan, sesuatu yang buruk dan selalu merugikan dalam organisasi. oleh karenanya, konflik harus dicegah dan dihindari sebisa mungkin dengan mencari akar permasalahannya.

Pandangan hubungan kemanusiaan, menyatakan bahwa konflik merupakan sesuatu yang alamiah, wajar dan tidak terelakkan dalam setiap kelompok manusia. konflik tidak selalu dipandang buruk karena memiliki potensi kekuatan yang positif di dalam menentukan kinerja kelompok. konflik ini tidak selamanya bersifat merugikan, bahkan bisa menguntungkan, yang oleh karena itu konflik harus dikelola dengan baik.

4

Adeng Gazali ,Muctar, Antropolgi Agama Upaya Memehami Kepercayan, Keyakinan Agama (. Citra Aditiya Bakti Bandung) .2011,38


(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Macam-Macam Konflik

Dalam organisasi dan ilmu perilaku organisasi, kita dapat membagi konflik menjadi empat macam atau jenis yaitu berdasarkan pihak yang terlibat dalam konflik terdapat tiga macam konflik yang ada apabila dilihat dari pihak yang terlibat konflik yaitu antara individu dengan individu lain. konflik antara individu dengan kelompok, dan terakhir konflik antara kelompok dengan kelompok. konflik antara individu dengan individu yang lain. dalam perilaku organisasi dan masyarakat pula, konflik ini sering, terjadi baik oleh anggota dengan anggota tertentu yang sederajat atau setingkat, oleh bawahan dengan atasan bahkan sering juga terjadi pertentangan atau konflik antara anggota dengan pimpinan organisasi.5

Macam konflik terdapat berbagai macam konflik yang dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain sebagai berikut. macam-macam konflik berdasarkan pihak yang terlibat di dalamnya.

a. Konflik dalam diri individu adalah konflik yang terjadi karena memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang terlampau banyak untuk di tinggalkan.

b. Konflik antar-individu adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.

5

Wahyudi. Manajemen Konflik Dalam Organisasi: Pedoman Praktis Bagi Pemimpin Visioner. Bandung: 2006 Alfabeta. 19


(30)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama adalah konflik yang terjadi

karena setiap kelompok memiliki tujuan tersendiri dan berbeda yang ingin di capai.

Dalam ilmu komunikasi dan sosiologi, hal ini dijelaskan diakibatkan oleh adanya perbedaan paham dan tujuan serta adanya ego pribadi dan kurangnya komunikasi. walaupun begitu, konflik yang ada dalam organisasi tidak dapat juga dipandang sebagai hal yang buruk, akan tetapi dapat menjadi pemacu dalam meningkatkan kinerja tiap anggota, disinilah peran manajer atau pimpinan dalam mengarahkan konflik tersebut.6

Konflik yang terjadi antara individu dengan kelompok. awal dari konflik antara individu dengan kelompok adalah konflik individu dengan individu lain dalam organisasi ataupun masyarakat. pihak yang awaln ya hanya sendiri akan mendapatkan dukungan dari pihak lain yang memiliki pemahaman yang sama ataupun kepentingan di dalamnya. contoh konflik seperti ini dalam organisasi yaitu adanya sekelompok bawahan yang meminta kenaikan gaji kepada pimpinan perusahaan ataupun organisasi atau mengadakan mogok kepada pimpinan agar permintaan mereka dikabulkan. langkah yang tepatlah bila seorang pemimpin dengan cepat mengontrol tiap konflik yang ada dengan langkah taktis. 7

6 Ibit,21

7

Munandar, AS. Manajemen Konflik dalam Organisasi,, Dalam Seminar Strategim Pengendalian Konflik Dalam Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 1987, 23


(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Konflik yang terjadi antara kelompok dengan kelompok banyak

organisasi, institusi dan lembaga yang besar yang memiliki banyak partisi di dalamnya yang mengalami konflik. seperti ini alam masyarakat lebih sering lagi, contohnya konflik antar kampung, jalan atau berita. Perlu disadari bahwa konflik yang terjadi antara kelompok dengan kelompok jarang kondusif, lebih mengarah ke hal yang ribut dan berlarut larut. hal ini tentu saja disebabkan oleh ada dua kepentingan yang dihadapkan oleh banyak pihak yang berselisih, sehingga bila satu saja dari dua kelompok yang berkonflik yang ingin berdamai, maka belum cukup, harus seluruh anggota kedua kelompok yang harus memahami dan berdamai akan masalah tersebut konflik dampak atau efek yang ditimbulkan. bila dilihat dari sisi dampak ataupun efek yang ditimbulkannya dapat dibagi menjadi dua konflik yaitu konflik fungsional dan konflik in-fungsional. dalam buku perilaku organisasional dijelaskan bahwa definisi konflik fungsional adalah apabila dampak terjadinya konflik dapat memberikan manfaat untuk organisasi. disinilah tugas seorang manajer dan pimpinan dalam mengatur sebuah konflik agar dapat berguna bagi organisasi.

Contoh dari macam konflik fungsional adalah persaingan antara karyawan atau persaingan antara kelompok karyawan dengan pimpinan untuk membuktikan skill kemampuan mereka dan juga konflik berupa persaingan untuk menjadi yang terbaik antara bagian dalam organisasi ataupun dalam lembaga. macam konflik yang kedua bila dilihat dari efeknya adalah konflik infungsional. dijelaskan dalam buku perilaku organisasional bahwa definisi konflik infungsional adalah konflik yang dampak terjadinya tidak memberikan manfaat untuk jalannya dan


(32)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berlangsungnya organisasi atau dengan kata lain memberikan kerugian bagi

organisasi. Tentu saja konflik infungsional terjadi bila manajer ataupun pimpinan organisasi tidak mampu mengelola anggotanya dengan baik.

3. Dampak Terjadinya Konflik

Secara sederhana, konflik adalah saling memukul namun, konflik tidak hanya berwujud pada pertentangan fisik. Secara umum, pengertian konflik sosial pertentangan adalah sebagai suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. latar belakang adanya konflik adalah adanya perbedaan yang sulit ditemukan kesamaannya atau didamaikan baik itu perbedaan kepandaian, ciri fisik, pengetahuan, keyakinan, dan adat istiadat. konflik antar individu ataukelompok adalah konflik yang berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas yang ditekankan kepada merekaoleh kelompok kerja mereka. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.8

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. kadang-kadan orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

8

Usman, Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 120


(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu

berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.9

Contoh konflik yang terjadi antar individu dan kelompok. para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. di sini jelas terlihat ada perbedaa kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat.

Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya.10 para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar

9

Fisher, Simon et all.. Mengelola Konflik: Ketrampilan & Strategi untuk Bertindak (edisi bahasa Indonesia) Jakarta: 2000 The British Council, Indonesia, 125

10

Khadziq, Islam dan Budaya Lokal, Belajar Memahami Realitas Agama dalam Masyarakat. (Yogyakarta: Reneka Cipta,) 2009. 186


(34)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bidang serta volume usaha mereka salah satu penyebab terjadinya konflik adalah

karena adanya perbedaan pandangan atau kepentingan diantara anggota organisasi atau perusahaan. oleh karena itu kita harus berupaya untuk mengurangi adanya perbedaan-perbedaan tersebut, dan bahkan sedapat mungkin mengubah perbedaan tersebut menjadi sinergi yang akan mendorong tercapainya tujuan organisasi.

Konflik berdasarkan dampaknya konflik fungsional, adalah konflik yang memberikan manfaat atau keuntungan bagi organisasi yang dapat dikelola dan dikendalikan dengan baik. konflik Infungsional, adalah konflik yang dampaknya merugikan orang lain. konflik tujuan, adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaanindividu, organisasi atau kelompok yang memunculkan konflik konflik peranan, adalah konflik yang terjadi karena terdapat peran yang lebih dari satu. konflik nilai, adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan nilai yang dianut oleh seseorang berbeda dengan nilai yang dianut oleh organisasi atau kelompok. konflik kebijakan, adalah konflik yang terjadi karena individu atau kelompok tidak sependapat dengan kebijakan yang diambil oleh organisasi. konflik realistis, adalah konflik yang terjadi karena kekecewaan individu atau kelompok atas tuntutannya. konflik nonrealistif, adalah konflik yang terjadi karena kebutuhan yang meredakan ketegangan.

4. Konflik Politik

Konflik ini terjadi apabila suatu kelompok dengan kelompok yang lain memiliki kepentingan yang sama dalam bidang politik. didalam masyarakat Indonesia terdapat perbedaan-perbedaan dalam pilihan politik yang berkaitan


(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id langsung dengan status, kekuasaan, dan penguasaan sumber-sumber ekonomi.

Fenomena ini dapat dilihat dan disaksikan bersama dari berita-berita di media masa baik cetak maupun elektronik. misalnya, bentrok antara pendukung dua partai politik yang berbeda. di pemerintahan yang merupakan lembaga yang menjalankan kekuasaan, para anggota DPR atau pejabat pemerintahan terlibat baku hantam dan perseteruan karena kalah mempertahankan kekuasaannya.11

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa bergantung pada orang lain dalam memenuhi keperluan hidupnya. disadari atau tidak, kita semua memiliki sifat saling membutuhkan yang begitu kuat. kebutuhan manusia dapat dipenuhi ketika antara manusia yang satu dan yang lain memiliki kesadaran dan penghormatan terhadap hak-hak orang lain di tengah-tengah masyarakat kita sering terjadi kondisi nyata yang menunjukkan adanya perbedaan dengan orang lain. perbedaan itu sebenarnya hal yang sangat lumrah. namun, perbedaan sering menimbulkan konflik dalam masyarakat. dalam kehidupan bermasyarakat, berbagai jenis konflik adalah suatu keniscayaan. suatu masyarakat pasti pernah mengalami masalah konflik, baik antara anggotanya maupun dengan kelompok masyarakat lain. istilah konflik sering mengandung pengertian negatif, sebab cenderung dimaknai sebagai lawan kata dari keserasian, kedamaian, dan keteraturan. konflik sering pula diasosiasikan dengan ancaman ataupun penggunaan kekerasan. padahal jika dikelola dengan baik, konflik tidak selamanya diakhir dengan kekerasan.

B. Manajemen Konflik 11

Budi, Susanto. Politik dan Kebudayaan: (Yogjakarta Kanisius).1992, .138


(36)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Konflik merupakan salah satu fenomena yang kerap kali hadir dalam

realitas hidup manusia. sehingga manusia diberi artribut yakni mahluk yang sering kali terlibat dalam persaigan dan pertentangan persinggugan persenturan percekcokan permasalahan pertempuran maupun pertempuran. oleh karena itu dalam istilah konflik secara etemologi berasal dari kata latin yang berarti bersama yang berarti benturan atau tabrakan secara sosiologis konflik yang diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua atau lebih bisa juga dengan kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menhancurkan atau membuatnya tidak berdaya.12 dan sejumlah pakar telah merumuskan definisi atau pengertian konflik. konflik sosial adalah perjuangan antara lawan atas nilai-nilai dan klaim-klaim atas setatus kekuasaan dan sumber daya yang langka .konflik suatu proses dimana dua pihak atau lebih berusaha mengagalkan pencapayan tujuan tersebut. oleh karena faktor yang mendasari konflik ada tiga. saling ketergantungan perbedaan dalam tujuan dan perbedaan persepsi. konflik berarti perbedaan atau kepentingan atau kenyakinan yang di rasakan kepada pihak. bahkan aspriasi saat itu tidak dapat di capai secara bersamaan. konflik adalah interaksi dari orang yang merasa satu sama yang lain dalam mencapai tujuan tersebut.13

12

Ismail, Nawawi. Manajemen Konflik Industri Teori Penyelesain Hubungan Industri. (Jakarta : Reneka Cipta) 2013, 19

13

Hendrieks, Bagaimana Mengola Konflik : Petunjuk Praktisuntuk Mamajemen Konflik Yang Efektif .Arif Santoso,(Jakarta: Bumi Aksara,1996. 134


(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Konflik merupakan ketidak setujuan antara dua atau lebih atau individu atau

kelompok yang mana masing masing individu atau kelompok tersebut mencoba untuk bisa diterima pandanganya individu atau kelompok lain. konflik merupakan proses yang mulai ketika individu atau kelompok mempersepsi terjadinya perbedaan atau opsisi antara dirinya dengan individu atau kelompok lain.yang mengenai kepentingan dan sumber daya keyakinan dan nilai atau paktik praktik lainya.

Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa konflik adalah suatu hasil persepsi individu atau kelompok di mana masin- masing merasa berbeda dan perbedaan ini menyebabkan terjadinya konflik atau hambatan untuk mencapai keinginan atau tujuan masing masing pihak. ciri ciri konflik adalah. Setidak tidaknya ada dua pihak secara perseorang maupun kelompok yang terlibat dalam suatu intraksi yang saling bertentangan. timbulnya pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan dan memaikan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan. muncul nya interaksi yang sering kali di tandahi oleh gejala-gejala atau prilaku yang di rencanakan untuk saling meniadakan. dan mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan sepertisetatus jabatan atau tangung jawa, pemenuhan sebagai macam kebutuhan atau fisik.14

14

Stepen,Sanderson, Sosologi Makro Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial. (jakarta : Raja Wali pers 1991.56


(38)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pada dasarnya oleh dua hal yakni kemajemukan horisontal dan vertika.

kemajemukan horisontal adalah struktur masyarakat yang majemuk secara kultural seperti suku bangsa daerah agama dan ras dan majemuk secara sosial seperti perbedaan pekerjaan dan profesi petanai buruh pengusaha dan pedagang meliter dan lain sebagainya yang menimbulkan konflik karena masing masing kemajemukan kultural berupaya mempertahankan identitas dan karakteristik budanya dari ancaman kulturl lain kemajemukan sosial dapat memicu konflik karena masing masing individu atau kelompok yang memiliki pekerjaan dan profesi serta tempat tinggal yang berbeda memiliki kepentingan yang berbeda dan saling bertentangan. kemajemukan vertikal adalah struktur masyarakat yang terpolarrisasikan berdasaarkan pemilikan kekayaan, pengetahuan dan kekuasaan kemajemukan vertikal dapat menimbulkan konflik di sebabkan sebagai besar masyarakat yang tidak memiliki atau hanya sedikit kepentingan yang bertentangan dengan kelompok kecil masyarakat yang mendominasi keiga sumber pengaruh tersebut. jadi distribusi kekayaan pengetahuan,dan kekuasaan yang timbang dan pincag menjadi penyebab terjadinya konflik.

Konflik diartika sebaagai proses soasial antra dua orang atau lebih bisa juga kelompok di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menhancurkan atau membuatnya tidak berdaya dalam satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanyaa atau dengan kelompok masyarakat lainnya,konflik akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. konflik bertentangan dengan integrasi,konflik dan intergrasi berjalan


(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebagai sebuah siklus di masyarakat. konflik konflik yang terkontol akan

menhasilkan intergrasi yang tidak Sempurn dapat menciptakan konflik.

Tujuan manajemen konflik bila dianalisis bisa menjadisisi positif dan sisi nigatif adapun sisi positif contoh misalnya, meningkatkan kreativitas dan meningkatkan keputusan melalui peran serta pemahaman bersama,dan menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesain konflikk.

1. Faktor-Faktor Munculnya Konflik Keagamaan

Salah satu fakta yang tidak bisa dipungkiri,bahwa tidak ada satu pun negara didunia ini yang memiliki satu identitas nasional. karna masinng-masing negara memiliki pluralitas baik dalam hal etnik,agama,bahasa budaya dan masih banyak hal lain yang sifaatnya plural. Begitu juga dengan indonisia yang memiliki keragamaan dalam segala aspek kehidupan.15 dan aspek kemajemukan yang terlihat adalah dalam hal etnik dan agama. ketika berhadpan dengan suatu masalah perbedaan didalam benak biasanya akan muncul anggapan bahwa perbedaan itu adalah sebuah bentuk permusuhan atau pertikaian. anggapan itu terkadang ada benarnya,karena beberapa kasus pertikaian yang terjadi dibeberapanegara disebabkan karena perbedaan baik itu perbedaan pendapat, atau perbedaan suku atau partai dan mmasih banyaklagi pertikayaian yang terjdi akibat perbedaan sebuah perbedaan,terutama yang tidak kalah penting adalah dalam hal sebuah agama.

15

Garry, Dessle. Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Prehelinso) .1989. 23


(40)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalm hal ini bukanlah fenomena yang baru karena sentuhan wilayah agama

begitu panjang sampai hidup sesudah mati. belum lagi tentang persoalan tentang cara paandang mengenai tuhan, surga dan neraka dan kenyakinan-kenyakinan lain yang membuat pemahaman individu tentang agama menjadi berbeda. kemajemukan sebuah bangsa kebanggaan nasional,juga keragaman konflik. pada hakekatnya tidak ada agama yang mengajarkan tentang kekerasan dan penindasan terhadap setiap orang yang berbeda agama, dan setiap agama mengajarkan kita untuk mengajarkan nilai-nilai perdamain, dan memberikan kemaslahatan kepada masing-masing yang lain.16 tetapi pada tataran sosial, yang dikutip oleh dadang kamad agama acapkali menamakan diri sebagai sesuatu yang berwajah ganda. Sepertiyang dikatakan juga oleh Johan effendy yang menyatakan bahwa agama pada suatu waktu memproklamirkan perdamaian jalan menuju keselamatan,atau persatuan,dan persaudaraan namun pada waktunya yang lain menampakkan dirinya sebagai suatu yang dianggap garangdan menyebar konflik, bahkan tak jarang seperti dicatat dalam sejarah, dan menimbukan peperangan.

Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang mempunyai karakteristik yang beragam. manusia memiliki perbedaan jenis kelamin, strata sosial dan ekonomi, sistem hukum, bangsa, suku, agama, kepercayaan, aliran politik, serta budaya dan tujuan hidupnya. dalam sejarah umat manusia, perbedaan inilah yang selalu menimbulkan konflik. selama masih ada perbedaan tersebut, konflik tidak dapat dihindarkan dan selalu akan

16

Hani, Handoko. Manajemen Personaliadan Sumber Daya Manusia.(.Yogyakarta, Mandar Maju.) 2001. 26


(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terjadi lembaga sebagai bagian dari proses perkembangan manusia juga tidak

terlepas dari berbagai macam konflik. 17 banyak yang beranggapan bahwa konflik itu selalu menimbulkan dampak negatif, padahal dalam kondisi tertentu konflik justru sangat diperlukan untuk kepentingan perubahan dan pengembangan keperibadian seseorang.

Konflik dapat terjadi antara individu-individu, antara kelompok-kelompok dan antara organisasi-organisasi. apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada pandangan yang sama sekali bertentangan tanpa ada kompromi. ada dua macam konflik yang terjadi, yaitu konflik substantif dan konflik emosional. konflik subtantif meliputi ketidak sesuaian tentang hal-hal seperti tujuan-tujuan, alokasi sumber daya, kebijakan kebijakan, serta penugasan- penugasan. sedangkan konflik emosional timbul karena perasaan marah, ketidak percayaan, ketidaksenangan, takut dan sikap menentang, maupun bentrokan-bentrokan kepribadian. kedua macam konflik ini akan selalu muncul pada setiap organisasi. meskipun demikian, konflik tidak perlu dihindari apalagi ditakuti. konflik hanya butuh penyelesaian yang baik, karena konflik apabila dikelola dengan benar justru berubah menjadi kekuatan baru yang sangat besar dalam berinovasi serta sangat potensial untuk pengembangan sebuah organisasi.18

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. manajemen konflik termasuk pada suatu 17

Winardi, Manajemen Konflik, Konflik Perubahan Dan Pengembangan, (Bandung: Mandar Maju,) 2007.112

18

Ibit, 115


(42)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk

komunikasi. termasuk tingkah laku dari pelaku maupun pihak luar

Bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan intrepretasi. bagi pihak luar di luar yang berkonflik sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. hal ini karena komunikasi efektif antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga. manajemen konflik sangat dibutuhkan oleh organisasi atau sebuah lembaga untuk dapat mengembangk dan mengarahkan organisasi ke arah yang lebih baik, dengan timbulnya masalah akan dapat lebih mematangkan pemikiran dalam organisasi atau lembaga.

Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. oleh sebab itu, konflik dan integrasi sosial merupakan gejala yang selalu mengisi setiap kehidupan sosial. hal-hal yang mendorong timbulnya konflik dan integrasi adalah adanya persamaan dan perbedaan kepentingan sosial.19

Di dalam setiap kehidupan sosial tidak ada satu pun manusia yang memiliki kesamaan yang persis, baik dari unsur etnis, kepentingan, kemauan, kehendak, tujuan dan sebagainya. dari setiap konflik ada beberapa diantaranya yang dapat diselesaikan, akan tetapi ada juga yang tidak dapat diselesaikan sehingga

19

Hamzah,Tualeka. Konflik Dan Integrsi Sosil Bernusa Agama Studi Tentang Penyelesaian Konflik Ambon Dalam Perspektif Masyarakat. (Surabaya :IAIN SA) 2011. 156


(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menimbulkan beberapa aksi kekerasan. kekerasan merupakan gejala tidak dapat

diatasinya akar konflik sehingga menimbulkan kekerasan.

Pada umumnya istilah konflik sosial mengandung suatu rangkaian fenomena pertentangan dan pertikaian antar pribadi melalui dari konflik kelas sampai pada pertentangan dan peperangan internasional. mendefinisikan konflik sosial sebagai suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status yang langka, kemudian kekuasaan dan sumber-sumber pertentangan dinetralisir atau dilangsungkan atau dieliminir saingannya.

Konflik artinya percekcokan, perselisihan dan pertentangan. Sedangkan konflik sosial yaitu pertentangan antar anggota atau masyarakat yang bersifat menyeluruh dikehidupan. konflik yaitu proses pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lawan, tanpa memperhatikan norma dan nilai yang berlaku. dalam pengertian lain, konflik adalah merupakan suatu proses sosial yang berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok yang saling menantang dengan ancaman kekerasan.


(44)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III

GAMBARAN UMUM PENELITIAN TENTANG BUDAYA

CAROK DESA MONTOR

A. Gambaran Umum Desa Montor

Desa Montor adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Banyuates kabupaten Sampang Madura. Desa ini secara kuantitas penduduk termasuk desa yang padat dengan memiliki 4.320 penduduk dengan rincian, 2200 penduduk lakilaki dan 2.120 penduduk perempuan.1

Penamaan desa Montor ini sendiri, konon pada zaman dahulu pernah didatangi oleh seorang raja asli Bangkalan. Setelah raja itu sampai di desa Montor, masyarakat menyambutnya dengan ramah dan sopan dan sambutan yang meriah. walaupun raja termasuk orang ‘besar’, raja tersebut tetap disuguhi dengan suguhan yang sederhana, yaitu temon dan (Mentimun; Indonesia) dan oto’ (Kacang panjang; Indonesia). Berawal dari itulah, desa montor ini pada awalnya dikenal dengan sebutan Monto’ yang merupakan kepanjangan dari temon dan oto’. Namun seiring dengan perjalanan waktu, pada akhirnya sebutan nama desa Montor ini berubah menjadi desa Montor.

Sampai saat dan detik ini, desa montor ini tidak akan pernah berubah sampai kapan pun nama desa montor ini. dan sudah tercatat di Kecamatan maupun di Kabupaten dengan sebutan nama desa montor.

1

Faruk, Wawancara, Desa Montor 3 Februari 2017


(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Desa Montor ini juga memiliki 7 dusun di antaranya penduduk yang

variatif, yaitu dusun Korbukor, Kolbukkol, pokolan, pelerba’an, sabe jeruk, barat sabe dan, berumbung. setiap dusun terdapat 1 kepala dusun dan di desa Montor ini juga banyak lembaga-lembaga Seperti SD MI MTS MA.dan di desa Montor ini juga terdapat tentang wisata yang bernamma Bendungan Waduk Nipa atau Bendungan Nipa ini di bangun sejak tahun 1983.

Sebagai salah satu pulau yang memiliki banyak objek wisata Pulau Madura ini. kini telah memberikan pemandangan yang begitu indah dari wisata alam atau wisata religinya saja. objek wisata buatan juga menjadi pilihan terbaik untuk menghabiskan waktu liburan. Sejak diresmikan beberapa waktu yang lalu Waduk Nipah ini menjadi salah satu objek wisata buatan yang wajib untuk teman-teman berkunjung bila sedang berada di Madura. Selain itu dengan adanya Waduk Nipah ini secara tidak langsung menandakan bahwa Madura bukanlah waduk nipa pulau yang panas juga gersang berubah menjadi sejuk.2

Karena Sumber mata perairan dari Waduk Nipah di desa Montor Kecamatan Banyuates yang ada disini. mampu mengairi persawahan yang ada disekitarnya. Meskipun adanya Bendungan Nipah ini sudah bukan hal yang baru bagi masyarakat Madura. objek wisata Waduk Nipah masih menjadi salah satu tujuan favorit untuk berwisata selain Wisata Alam Gua Lebar suasana yang sejuk dan tentram yang ada di Desa Montor.

2

Besori Alwi, Wawancara, Desa Montor , 4 Februari 2017


(46)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1. Kondisi Geografis Desa Montor

Secara geografis, desa Montor ini termasuk daerah yang lumayan rendah. dibanding dengan desa-desa yang lain. walaupun desa montor ini ada pegunungannya namun secara geografis desa ini termasuk desa persawahan. Desa ini dibatasi oleh beberapa desa di sekitarnya yaitu:

a. Sebelah Barat : Desa : Morbetoh

b.Sebelah Timur : Desa : Tebanah

c.Sebelah Selatan : Desa : Nagasari

d.Sebelah Utara : Desa : Plar’be’ en

Sebagaimana telah disebutkan bahwa secara umum, desa ini dapat dibilang sebagai desa yang rendah dan memiliki dua iklim sebagai mana

umumnya iklim di Madura, khususnya Sampang, yaitu musim nambere’

penghujan dan musim nemor panas.3

Ketika musim panas tiba, di desa montor ini tidak terlalu sulit mencari air karena setiap warga hampir semuanya memiliki sumur sendiri-sendiri. sehingga di samping itu, air sungai yang sangat besar biasanya tidak sampai habis, lebih-lebih di bagian timur. di desa Plar be’en ini. karena adanya aliran sungai yang cukup besar dan terus berisi air. Sedangkan di bagian barat desa mor batoh , sedikit lebih gersang dan mengandalkan air sumur.

3

Tohe, Wawancara , Desa Montor, 5 Februari 2017


(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tapi sebaliknya, ketika musim nambere’ atau penhujan tiba, desa mon

betoh ini menjadi lebih subur, dan semua lahan ditanami dengan aneka ragam tanaman, yaitu mulai dari ubi-ubian, terong, jagung, padi, singkong dan yang lainnya. Bahkan ada beberapa dusun yang harus bersiap dengan datangnya banjir ketika musim penghujan telah tiba, khususnya dusun desa tebanah yang terletak di sawahan.

2. Profesi-Profesi Mata Pencaharian Masyarakat Desa Montor

Sebagaimana masyarakat di desa montor kecamatan Banyuates pada umumnya, mata pencaharian masyarakat di desa Montor ini lebih cenderung bergantung pada pertanian. sebagai masyarakat agraris. Pola dan macam pertanian. inilah yang memberikan sumbangan yang berarti dalam masyarakat sekitar, mulai dari jagung, padi, tembakau, kacang-kacangan, ubi, ketela, singkong, semangka dan lainnya.4

Disamping itu, sebagai alternatif pencaharian masyarakat desa montor ini cukup variatif. semisal peternakan, perdagangan, usaha kayu kerajinan atau home industry, kuli, dan pembuatan senjata tajam seperti, todi’ (pisau), are’ (celurit), dan lainnya sebagainya.

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian

1. Petani : 315 jiwa

2. Pegawai swasta : 95 jiwa

4

Fausih, Wawancara, di Desa Montor, 5 Februari 2017


(48)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3. Usaha sendiri : 233 jiwa

4. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Montor

Secara pendidikan, masyarakat di desa Montor ini dapat dikatakan sudah mulai stabil. Stabilnya dalam artian seluruh masyarakat sudah pernah mengenyam dunai pendidikan walaupun hanya sebagian dalam tataran tamad SD. tapi ada pula yang lulus MTs, dan MA. Sepuluh tahun terakhir, desa montor ini sudah dapat dibilang lebih maju dari sebelumnya, karena telah memiliki paling tidak 26 sarjana5.

5. Tingkat Pendidikandan Jumlah Masyarakat Desa Montor

1. SD/MI : 1360

2. SMP/MTs : 790

3 . SMA/MA : 650

4 . Sarjana : 26

5 . Tidak sekolah : 130

6 . Pengangguran : 150

Kalau melihat dari asfek dari segi keagamaannya masyarakat di Desa Montor ini dikatakan baiklah. karna di desa Montor ini juga mempuyai banyak lembag-lembaga keagamaan yang telah mendirikan sebuah pondok Pesantren. di mana di Desa Montor ini ada lembaga seperti pesantren yang sering di minati

5

Taufik, Wawancara , Desa Montor, 7 Februari 2017


(49)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id oleh masyarakat desa montor yaitu pondok pesantren MAMBA’UL MA’ARIF.

yang di Bina oleh K,H. BUSTOMI dan NYI H. LUTFIATI. selaku pengasuh Pondok pesantren tersebut. hal ini bisa di buktikan bahwa adanya pondok pesantren ini. yang berbasis haflan seperti hafalan Al fia dan pengkajian kitab kuning dan lain sebaginya. yang diasuh oleh Kyai Bustomi Nyai Lutfiati. Sehingga banyak masyarakat atau warga Desa Montor atau desa yang lain yang beda kecamatan ingin mengaji kitap kuning tersebut. berkat prosedur hasil pendidikan di pondok pesantren tersebut6.

Mengenai masalah kesosialan partisifasi masyarakat di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang. sangat baiklah, dalam hal itu bisa di buktikan bahwa dengan adanya pembuatan Tabung air atau Bendungan. masyarakat desa montor ini. justru saling bantu membantu atau gotong royong diantaranya sesama satu dengan yang lain. sehingga itu pun tidak ada upah ataupun bayaran. karna sudah di tanggung oleh kepala desa. akan tetapi masyarakat desa montor saling memberikan makanan, atau camilan, dan rokok dan lain-lain, sebagainya. sehingga hal tersebut itulah yang menciptakan keharmunisan lingkungan sosial bagi masyarakat Madura desa montor. supaya aman, tentram, dan sejahtera.

6. Keadaan Blater di Desa Montor

Di samping itu mata pencarian desa montor ini mulai dari petani, pedagang, tukang besi, kerajinan kayu dan kuli, yang ada desa Montor ini. di desa montor ini ada sebuah kelompok masyarakat yang dikenal dengan nama-nama 6

Ibit ,Taufik. 2017


(50)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id orang (blater) atau blater di Desa Montor yaitu: Mardi Addussalam Sullam

Maliki Sape’hutdin Rahli Madjedi Sidan . Istilah blater sangat populerdi Madura bagian barat yaitu Sampang dan Bangkalan. Blater sendiri berarti orang yang telah memiliki kekuatan baik fisik maupun ahli kanuragan, pemberani, dan sepertinya tidak takut mati.7 Dalam masyarakat Sampang, orang blater justru dikenal dengan kekuatannya. Secara Sosial, orang blater di desa Montor ini memiliki peran yang cukup strategis.

Orang-orang blater desa montor dipersepsikan untuk dapat menjadi pelindung bagi masyarakat dari orang-orang blater di desa lain. yang terkadang sering mengganggu kehidupan mereka. tetapi di sisi yang berbeda, orang blater terkadang menjadi, pengancam, bagi masyarakatnya, utamanya ketika ada momen-momen berharga seperti pemilihan kepala desa dan sabung ayam dan sema camnya. tidak jarang orang blater di desa Montor yang membuat kericuhan ketika ada acara seperti orkes melayu dan lainnya. Sosok seorang blater juga memiliki jaringan yang luas baik di kalangan desa bahkan antar kabupaten. dan jaringan yang dimiliki tersebut yang menciptakan pengaruh yang luar biasa di mata masyarakat.8

Oleh karena itu, masyarakat merasa takut jika bertemu dengan seorang blater. Menurut Rozaki setidaknya terdapat dua proses kultural seseorang memperoleh predikat blater. Pertama, kemampuan dalam ilmu kanuragan, sikap pemberani dan jaringan pertemanan yang luas. dipergunakan untuk

7

Abdur Rozaki, Menabur Kharisma Menuai Kuasa, Blater Jogjakarta: Pustaka Marwa, 2009,09

8 Ibit, 11


(51)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memberikan perlindungan terhadap masyarakat sekitarnya. dan Sukses meraih

kemengan dalam sebuah carok, serta keberhasilan dalam melerai konflik adalah contoh dari orang-orang blater tersebut.

Kedua, keterlibatannya dalam dunia kriminalitas dan aksi kekerasan lainnya baik secara langsung maupun tidak lagsung. memang perlu diakui bahwa orang blater di desa Montor juga sering kali terlibat dalam kriminalitas dan pencegahan terjadinya kriminalitas. Menurut pengakuan Sidan, dia pernah terlibat dalam kasus pencurian sepeda motor di desa sebelahnya, akan tetapi dia juga pernah menjadi pahlawan dengan melalui carok yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. yang berlangsung sejak lama. “Kalau tidak ada saya mungkin salah satu di antara mereka sudah ada yang tewas”, begitulah pengakuannya. misalnya, permainan yang sangat populer dan diganderungi oleh sebagian masyarakat Madura desa Montor ini. yaitu tentang, adu ayam, judi, mabuk-mabukan, dan yang lainnya sebagainya. aktor utama dalam permainan semacam itu adalah bagi para preman atau blater. 9

7. Kegiatan Tradisi Keagamaan Masyarakat Desa Montor

a. Tahlilan

Kegiatan tahlilan sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat desa Montor dalam setiap menghadapi peristiwa kematian, selamatan atau, syukuran, dan sebagainya. dan Tahlilan juga Sebagai sebuah Tradisi. menurut masyarakat Desa Montor, Tahlilan sudah ada pada sejak nenek moyang kita bahkan sampai

9 Ibit, 12


(52)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id saat ini. bahwa Tahlilan tersebut merupakan Tradisi bagi masyarakat Desa

Montor. yang dibawa oleh para tokoh atau para ulama’ pada masa yang sudah lampau.10

Di dalam masyarakat Desa Montor Tahlilan juga sering disebut dengan Slamatan atau syukuran yang berarti acara yasinan, tahlil, dan doa-doa’ bersama dengan mengundang saudara atau tetangganya ,orang yang berhajatan tersebut. dengan mengeluarkan Shadaqah atau sedekah yang berupa uang atau makanan atau minuman dan lain-lain. disebut slamatan atau tahlil karena untuk mendoakan keslamatan bagio orang yang mempunyai hajat tersebut. atau juga (arwah-arwah), selain itu di dalam tahlilan juga birisi doa’-doa’ untuk mengakhiri acara tahlilan tersebut.

Tahlilan merupakan tradisi atau ritual bagi masyarakat Desa Montor. Tahlilan juga disebut slametan yang begitu melekat dalam budaya masyarakat desa Montor sampek saat ini. Tradisi tahlilan ini di dalam perkembangannya ternyata bukan hanya sekedar untuk mendo’akan orang yang telah meninggal dunia (arwah) tetapi juga upacara kematian. akan tetapi juga untuk, pernikahan, atau berangkat haji sudah jadi kebiasaan bagi masyarakat desa Montor Banyuates.

b. Yasinan

Kegiatan yasinan dalam pandangan masyarakat Desa Montor yasinan merupakan sebuah hal yang bermanfaat bagi kehidupan beragama maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. karena masyarakat Desa Montor. sebelum

10

Mansur, Wawancara, Desa Montor, 10 Februari 2017


(53)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id melakukan hal tersebut sudah mengkaji secara mendalam dari aspek agama,

antara lain manfaatnya dan keutamaannya tentang Syari’at islam. yang mengajarkan bahwa kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat di desa Montor.11 dan di dalamnya terkandung ayat-ayat suci (Al- Qur’an) maka dari itu kegiatan tersebut tidak melenceng dari hukum ajaran islam. dan jika kegiatan atau kebiasaan Tradisi tersebut tidak ada kandungan ayat-ayat Al- Qur’an maka kebiasaan Tradisi keluar dari ajaran hukum islam.

Kegiatan yasinan seakan-akan sudah menjadi kebiasaan. atau Tradisi masyarakat desa Montor , acara yasinan dilakukan hanya satu minggu sekali tepatnya pada Hari jum’at. sudah menjadi kegiatan atau aktifitas keagamaan bagi masyarakat desa Montor. kegiatan keagamaan yasinan semua anggota tiap minggunya ada giliranya masing-masing untuk mengirim doa’-doa’ kepada orang yang sudah meninggal. Yasinan menurut masyarakat Desa Montor lebih utama dibanding surat-surat yang lain, begitu pula surat yasin sering di pakek pas ada kematian, dan yang lain sebagainya. hal itu sudah jadi kebiasaan Tradisi bagi masyarakat Desa Montor. untuk meneruskan jejak warisan dari nenek moyang kita sehingga Tradisi itu sulit untuk dihapuskan dari kebiasaan Tradsis tersebut .

Hal ini adalah alasan bagi masyarakat desa Montor yang secara umum dan sering digunakan bahwa masyarakat Desa Montor. menganggap bahwa seluruh apa yang sudah ada di dalam kebiasaannya itu adalah suatu kebaikan dan bermanfaat, seperti membaca al-Qur’an yasinan , tahlil, dan lain-lain sebagainya. 11

Ibit, Mansur. 2017


(54)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Mereka berpandangan bahwa melakukan kegiatan-kegiatan itu di dalam kebiasaan

Tradisi tersebut adalah suatu perbuatan yang mulia bagi masyarakat desa Montor. bila kita melakukan hal-hal kebaikan maka kita akan di balas dengan kebaikan.

c. Sholawatan

Kegiatan yang di adakan bersholawat di desa Montor ini merupakan kebiasaan masyarakat desa Montor bentuk keberkahan, dan kemudahan kemuliaan, atau kesejahteraan bagi masyarakat desa Montor. karena kalau bersholawat sebagian dari doa’untuk mendekatkan hati kita kepada bagida kita Kanjing Nabi Muhammad SAW.

Masyarakat Desa Montor ini pada umumnya kebiasaan bersalawat biasanya menyambut bulan Maulid Nabi,atau acara atau perkawinan, memperingati, seperti Haul atau hari-hari biasa yang ada di Desa Montor. bersholawat bagi masyarakat desa Montor sebagian dari kebiasaan Tradisi yang sudah di warisin oleh nenek moyang kita. dan salawat tersebut sebagai pelengkap untuk menjaga warisan dari nenek moyang kita. dan begitu pula salawat bisa menyempurnakan keimanan dan ketakwaan kita bagi masyarakat desa Montor.12

Karna dengan Bersalawat bagi masyarakat desa Montor kita bisa dekat menghubungkan jiwa dan hati kita. kepada Baginda kita Nabi besar Muhammad SAW. dengan bersalawat kita bisa mendekatkan diri kita kepada sang 12

Haris, Wawancara, Desa Montor 12 Februari 2017


(55)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pencipta, alam Allah SWT. masyarakat desa Montor bersalawat pada waktu

tertentu yang sudah disebutkan diatas. hal itu sudah menjadi kebiasaan atau Tradisi bagi masyarakat desa Montor. hal ini sudah berjalan sampek saat ini.

d. Ober-Oberen (Syukuran)

Ober-oberen merupakan kegiatan atau Tradisi yang di lakukan oleh masyarakat desa montor hanya satu tahun sekalian. Tepatnya padahari selasa setelah lebaran ketupat . di mana ober oberen tersebut untuk memperingati perayaan ke makam-makam atau bujuk para tokoh nenek moyang kita. dari zaman dulu hingga zaman sekarang ini. hal itu untuk mendoa’kan bersama-sama kepada para arwah-arwah yang sudah lama tiada.13

Ober-oberen merupakan sebuah sebuah Tradisi atau perayaan bagi masyarakat Desa Montor hanya satu tahun sekali. ober-oberen sudah ada sejak peninggalan nenek moyang kita. bahkan sampai saat ini. Ober-oberen sudah menjadi Tradisi atau kepercayaan bagi masyarakat madura desa montor. Tradisi ober-oberen bagi masyarakat desa montor. suatu bentuk rasa syukur kita yang dibawa oleh peninggalan nenek moyang kita sampai saat ini.

Di samping itu masyarakat desa montor. ober-oberen hampir mirip dengan tahlilan. sering disebut dengan slamatan yang berarti syukuran untuk mendoa’ akan, bersama-sama kepada arwah-arwah yang sudah tiada. di samping itu ober-oberen juga mengundang sebagian warga masyarakat desa montor. atau desa yang lain. seperti saudara atau kerabat tetangganya atau beda

13

Ibit, Haris. 2017


(56)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id desa untuk memperingati acara tersebut. ober-ober ini jug menyediakan

beranika ragam makanan atau minuman. setelah acara selesai. ober-oberen juga merupakan Tradisi bagi masyarakat desa Montor. hanya satu tahun sekali yang begitu melekat dalam budaya masyarakat madura desa Montor. sampai saat ini.

B. Faktor Penyebab Munculnya Tradisi Carok di Desa Montor

Pada asal mulanya kasus carok di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Samapang. Anatara Supandi dengan Sahruji, warga Desa Tebanah Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang Tahun 2016

Kronologinya terjadinya carok di desa montor Sebenarnya. berawal dari harga diri seorang anak yang bernama Lukma Hakim anak dari bapak Sahruji yang di permalukan oleh Supandi yang berujung dengan pertarungan keduanya yaitu dengan melakukan carok.

Kasus carok Desa Montor, ini berawal dari harga diri seorang anak yang berimbas terjadinya konflik dengan melakukan carok tersebut. antar supandi dengan sahruji.14

Awalnya Lukman sama temen-temannya sedang berkumpul di tempat tongkrongan nya di kardu artinya pos ronda kebetulan ada supandi yang mampir kesana lukman sering pinjem hp sama Rosi untuk buka facebook nya kata rosi tunggu sebentar luk. Kebetulan ada supandi yang duduk di sampingnya lalu kemudian Supandi menegur Lukma dengan perkataan tak sopan yang menyinggung hati Lukman.

14

Siti Romlah ,Warga ,Desa Montor, Wawancara 3 Maret 2017


(57)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id “ luk kakeh khen ta’ todus nginjem tok ka rosi. soro melleakin ka sahruji

je’ konang nginjem tok. pessenah je’ konang ekekebei nyabu ajem tok soro melle hp ka sahruji je’ konang nginjem tok khen ta’ toduska sekanca’an kakeh ben areh nginjem tok ka rosi soro melle akin k sahruji mun ta’ andik pesse juwel sapenah porop kebellih hp.”

Artinya Luk kamu gak malu tah pinjam hp terus sama Rosi. suruh bapak mu belikan hp sama Sahruji jangan cuma hanya pinjem terus. uang nya jangan hanya buat nyabu ayam terus suruh belikan hp bapak mu jangan cuma hanya pinjem terus gak malu sama teman-teman mu tiap hari pinjam terus sama Rosi suruh belikan hp sama Sahruji. kalau gak punya uang suruh jual sapi nya tukar sama hp.” ahirnya Lukman kecewa dan pulang dan iya kemudian melaporkan hal ini kepada Sahruji, ayahnya.

Maksud kedatangan Supandi kerumahnya Sahruji, hanya ingin untuk meminta maaf atas perkataan Supandi terhadap Lukman tempo kemarin. Yang yang menyinggung Lukman. setelah sampai di rumahnya Sahruji, Supandi cuma di abaykan saja oleh ayah Lukman cuma di sambut oleh Istrinya Siti Romlah. Dan biar permasalahan ini tidak semakin perkepanjagan. Lalu Supandi menyampaikn hal ini kepada Istri nya untuk meminta maaf kepada Sahruji atas perlakuan kemari.

Keesok kan harinya Supandi pergi kerumah Sahruji untuk Bermusyawaroh yang di perbuat oleh Supandi terhadap Lukman. Ternyata sia-sia tidak di terima oleh Sahruji. Suatu ketika ada omungan jelek yang tidak pantas di ucapkan oleh Sahruji terhadap Supandi dan dia menantang Supandi untuk melakukan carok tersebut. demi membela harga diri seorang anak yang di hina oleh Supandi. dan ahirnya Supandi menerima tangtangan tersebut. Suatu pagi menjelang


(58)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id subuh Sahruji mendatangi rumh Supandi dengan wajah marah Keduanya pun

masih adu mulut kemulut dan akhirnya terjadilah peristiwa perkelahian antara Supandi dengan Sahruji dengan menggunakan senjata tajam atau clurit. di depan rumahnya Supandi namon sayangnya Sahruji kalah carok dan jatuh bercucuran darah akibat tebasan oleh Supandi.15

Menurut pengkuan Istri atau warga di tempat, Sahruji berteriak-teriak terhadap supandi untuk keluar. dan korban di larikan kerumah sakit oleh warga Desa Montor dan di tengan perjalanan Sahruji sudah tidak bisa tertolong lagi jiwa nya, Lukman merasa emosi tersangka makin tidak bisa terbendung amarahnya begitu sang ayah tercintanya menghembuskan nafas terakhirnya. Tersangka yang tidak terima ayahnya meninggal karna karena membela harga diri seorang anak.

Seketika itu Lukman bersih keras untuk membalaskan dendamnya

Terhadap Supandi yang telah membunuh ayahnya. yang kalah adu carok

.kemudian Lukman bersih keras ingin membunuh Supandi. dan pada akhirnya bisa di cegah oleh Saudaranya atau Ibunya dan warga Desa Montor. untuk tidak melakukan tindakan carok tersebut begitulah pengakuan dari Istri korban dan warga setempat terhadap peristiwa carok yang terjadi di Desa montor kecamatan banyuates. mudah-mudahan kita di jauh kan dari sifat buruk amin ya robbal alamin.

15

Ibit , Desa Montor 2017


(59)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Carok tidak bisa menyelesaikan sebuah masalah justru carok membuat

permasalah baru. yaitu dengan melakukan carok tersebut. Carok menjadi suatu fenomena yang sinonim orang Madura dan bahkan menimbulkan kematian. carok sebagai suatu bentuk perkelahian kearena iya melibatkan suatu kelompok penggunaan senjata tajam khas Madura yaitu clurit. oleh kerana itu, carok dapat ditafsirkan sebagai tindakan secara fisik yang diambil oleh seseorang untuk menewaskan atau membunuh seorang. atau musuh dengan menggunakan clurit. Carok dan clurit merupakan senjata laksana 2 mata yang pernah di pisahkan.

Namun begitu, sesuai dengan bentuknya, iya juga sangat berkesan untuk mencederai orang lain. di samping itu penggunaan clurit, mengundang perhatian karena telah menjadi suatu kelaziman atau pola perilaku, yang mempunyai fungsi budaya. di dalam masyarakat Madura. Dengan kata lain, carok telah di gunakan sebagai cara terakhir bagi masyrakat madura untuk menyelesaikan sesuatu masalah. Yang menyangkut masalah harga diri.

1. Respon Masyarakat Dalam Menanggapi Carok di Desa Montor

Dalam hal ini penulis untuk mendapat kan hasil wawancara tentang respon masyarakat tentang tradisi budaya carok pada zaman dulu hingga sekarang maka penulis mencari data yaitu dengan cara wawancara kepada Tokoh masyarakat dan tokoh Belater warga kampung di Desa Montor. di mana masyarakat pernah melihat peristiwa carok tersebut sebgai mana di jelaskan warga berikut.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap

: Muniri

Tempat, Tanggal Lahir

: Sampang 25-11- 1990

Alamat

: Jalan Waduk Nipa Desa Montor Kecamatan

Banyuates KabupatenSamapng

Kode Pos 69263

Email

: munirsetia49@gmail.com

Pendidikan

:1 SDN Montor 1

2. MTs Mambaul Maarif Montor

3. MA Nurul Iman Bangkalan Madura

4 UINSA Sunan Ampel Surabaya

Pengalaman Organisasi

: 1. HIMASA UIN Sunan Ampel Surabaya Priode

2013 -2014

2. HMI Ushuluddin Priode 2013 - 20014

Pengalaman

3. Kerja di PT Harmony Laundry Wonokromu