3
pemodifikasi perilaku akan tertarik secara khusus untuk mendapatkan garis- dasar ekses atau deficit perilaku tertentu yang melandasi masalah
contohnya defisiensi membaca atau perilaku mengganggu. • Fase penanganan
Dalam lingkup pendidikan yang dahulu melibatkan asesmen periodik selama program pengajaran dengan maksud memonitor performa
siswa. Program penanganan klinis biasanya melibatkan asesmen klien di berbagai interval. Selain itu, beberapa program klinis yang hampir mirip
dengan modifikasi perilaku memang mengandung pengukuran sebelum dan sesudah penanganan, tetapi yang membedakan adalah tidak begitu
mendetailnya pencatatan perilakunya selama penanganan. Sebaliknya, program modifikasi perilaku yang sesungguhnya
menitikberatkan dan mempraktikkan, hingga taraf yang jarang ditemukan di pendekatan-pendekatan lain, seringnya pemonitoran perilaku di seluruh
pengaplikasian penanganan tertentu atau strategi intervensinya. Selain itu, analisis behavioral terapan dan terapis behavioral siap memodifikasi
program jika pengukuran menunjukkan bahwa perubahan perilaku target tidak kunjung muncul di periode waktu yang sudah ditentukan.
• Fase tindak-lanjut Akhirnya, fase tindak-lanjut dilakukan untuk menentukan apakah
perbaikan yang sudah diperoleh selama penanganan masih bertahan setelah program usai dilakukan. Jika dimungkinkan, fase ini akan diisi
pengobservasian yang tepat atau asesmen di lingkungan alamiah atau di bawah situasi di mana perilaku diharapkan muncul.
B. Sumber-sumber Informasi bagi Asesmen Pra-Program
Prosedur-prosedur asesmen perilaku bagi pengumpulan informasi untuk mendefinisikan dan memonitor perilaku target dalam 3 kategori yaitu:
Prosedur Asesmen Tidak langsung Praktisi menerima kasus dan semua informasi untuk asesmen di kantor dan
sulit dimungkinkan bagi praktisi untuk bisa mengamati langsung perilaku klien saat
4
muncul, terutama berkaitan dengan pikiran dan perasaan klien yang berubah-ubah. Guna mengatasi kondisi seperti itu, terdapat 5 cara yang paling umum digunakan
sebagai berikut: 1.
Mewawancarai klien dan orang lain yang signifikan bagi klien Ketika menginterview klien danatau orang lain yang relevan
dengan klien pasangan, orang tua, anak, guru, dan siapa pun yang berkaitan dengan kesejahteraan klien, para terapis behavioral berusaha membangun
dan mempertahankan hubungan pribadi yang baik dengan klien dan orang lain yang signifikan. Terapis dapat mulai dengan menjelaskan jenis-jenis
masalah yang biasanya dihadapi dan pendekatan umum yang digunakannya. Selama interview-interview awal, para terapis behavioral dan terapis
tradisional biasanya menggunakan teknik-teknik yang sama seperti menjadi pendengar yang baik, melontarkan sejumlah pertanyaan, meminta
klarifikasi, dan mengakui validitas perasaan dan masalah klien. Sebagai tambahan bagi pengguna interview awal untuk membangun hubungan
pribadi yang baik, terapis perilaku berusaha mendapatkan informasi yang dapat menolong mengidentifikasi perilaku target dan variabel-variabel yang
sekarang mengontrolnya. 2.
Pengisian kuisioner Sebuah kuesioner yang terancang dengan baik menyediakan
informasi yang berguna untuk mengakses masalah klien dan mengembangkan sebuah program perilaku yang dapat cocok untuk klien.
‘Kuesioner riwayat hidup’ life history questionnaire menyediakan data demografis seperti status pernikahan, status pekerjaan, afiliasi religius,
dan data latar belakang lain seperti riwayat seks, kesehatan dan pendidikan. ‘Daftar masalah yang dilaporkan sendiri’ self-report problem checklist
meminta klien menunjukkan dari daftar periksa masalah-masalah yang menimpanya. Kuesioner-kuesioner seperti ini secara khusus berguna untuk
membantu terapis menspesifikasi secara lengkap masalah di mana klien mencari bantuan terapis. ‘Jadwal-jadwal survey’ survey schedules
menyediakan terapis informasi yang dibutuhkan untuk sebuah terapeutik tingkah laku tertentu terhadap klien. ‘Daftar skala–peratingan perilaku oleh
5
pihak ketiga’ third-party behavioral checklist rating scales mengizinkan orang lain yang signifikan dan kaum profesional untuk mengasesmen secara
subjektif frekuensi dan kualitas perilaku tertentu klien. 3.
Menggunakan permainan peran Jika tidak dimungkinkan bagi terapis untuk mengamati klien
disituasi aktual di mana perilaku yang bermasalah muncul, sebuah alternatif untuk mencipta-ulang situasi atau minimal aspek-aspek krusial tertentu di
kantor terapis. Pada esensinya inilah alasan utama di balik permainan peran- klien dan terapis menindaklanjuti interaksi-interaksi antarpribadi yang
berkaitan dengan masalah klien. 4.
Mendapat informasi dari profesional lain sebagai konsultan Jika profesional lain dokter, fisioterapi, guru, perawat, pekerja
sosial sudah atau akan dilibatkan untuk menangani klien terkait masalah yang dihadapi, terapis behavioral mesti mendapatkan informasi yang
relevan dari mereka. Masalah klien mungkin terkait dengan faktor medis di mana para profesional bidang tersebut dapat menyediakan informasi penting
untuk mengatasinya. Sebelum meminta informasi seperti itu, klien atau walinya harus memberikan izin terlebih dahulu.
5. Pemonitoran diri sendiri oleh klien
Namun terdapat kelemahan dasar berupa lupa menyebutkan observasi yang relevan secara akurat, atau informasinya sudah terbiaskan
sehingga data tidak lagi akurat. Prosedur Asesmen Langsung
Observasi terhadap perilaku seseorang oleh orang lain mendasari prosedur asesmen langsung. Keuntungan utama prosedur asesmen langsung adalah datanya
jauh lebih akurat sehingga program dapat dijalankan dengan efektif. Sedangkan kelemahan prosedur ini adalah menghabiskan banyak waktu, membutuhkan
pengobservasi yang terlatih, dan tidak dapat digunakan untuk memonitor perilaku tersembunyi.
6
Prosedur Asesmen Eksperimental Prosedur asesmen eksperimental digunakan untuk menyingkap peristiwa
antarseden dan konsekuen yang mengontrol dan mempertahankan perilaku bermasalah. Prosedur ini digunakan untuk membuktikan bahwa kemunculan
sebuah perilaku adalah fungsi dari variabel kontrol tertentu.
Pengumpulan Data yang Dibantu-Komputer Brown dkk dan Mclver dkk menjelaskan sistem handheld di mana seorang
pengamat menggerakkan sistem handheld di mana seorang pengamat menggerakkan sebuah pena sinar di beragam bar code untuk memasukkan
kemunculan kategori-kategori aktivitas fisik anak yang berbeda-beda di alur waktu riil. Piranti handheld juga digunakan untuk memfasilitasi pemonitoran diri klien.
C. Data Data Data Kenapa Harus Diributkan?