24
BAB III METODE PENELITIAN
A.  Desain Penelitian
Ditinjau  dari  tujuan  studi  maka  penelitian  ini  merupakan  studi  deskriptif. Menurut  Sekaran  2006  penelitian  deskriptif  adalah  penelitian  yang  dilakukan
untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi.  Penelitian  deskriptif  dilakukan  untuk  menggambarkan  suatu  variabel
secara  mandiri,  baik  satu  variabel  atau  lebih  tanpa  membuat  perbandingan  atau menghubungkan  variabel  dengan  variabel  lainnya  Marzuki,  1999.  Penelitian
deskriptif  juga  diartikan  sebagai  penelitian  yang  dilakukan  untuk  penyandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
tertentu Masyhuri dan Zainuddin, 2008. Penelitian  ini  dilaksanakan  di  Kota  Surakarta.  Kota  Surakarta  terletak  di
dataran  rendah  dengan  ketinggian  kurang  lebih  92  meter  di  atas  permukaan  air laut,  yang  berarti  lebih  rendah  atau  hampir  sama  tingginya  dengan  permukaan
sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo, dilalui juga beberapa sungai; yaitu Kali  Pepe,  Kali  Anyar  dan  Kali  Jenes  yang  semuanya  bermuara  di  Bengawan
Solo. Kota Surakarta terletak di antara: 110 15
’
- 110 45
’
Bujur Timur, 70 36
’
– 70
56
’
Lintang  Selatan.  Secara  yuridis  Kota  Surakarta  terbentuk  berdasarkan penetapan  Pemerintah  tahun  1946  Nomor  16SD,  dengan  berbagai  pertimbangan
faktor-faktor  historis  sebelumnya,  tanggal  16  Juni  1946  ditetapkan  sebagai  hari jadi  Pemerintah  Kota  Surakarta.  Jumlah  penduduknya  ada  562.576  jiwa  yang
tersebar  di  lima  kecamatan  dan  51  kelurahan.  Demografi  penduduk  Kota
25 Surakarta  berdasarkan  aktivitas  yang  dilakukan  adalah  214.996  orang  bekerja,
26.196 orang pengangguran, 241.192 orang angkatan kerja, 59.000 orang sekolah, 97.232  orang  mengurus  rumah  tangga,  170.864  orang  bukan  angkatan  kerja,
412.056 orang usia kerja, 122.484 orang bukan usia kerja. Dari 534.540 penduduk yang  mendiami  Kota  Surakarta  terdapat  250.868  orang  pria  dan  283.672  orang
wanita,  di  mana  jumlah  penduduk  terbesar  berusia  20  –  24  tahun  yaitu  51.920 orang.  Derajad  kesehatan  penduduk  merupakan  salah  satu  indikator  kualitas
SDM. Indikator utama derajad kesehatan penduduk adalah Angka Harapan Hidup, Angka  Kematian  Bayi  baru  lahir  AKB  dan  Angka  Kematian  Ibu  melahirkan
AKI. Angka rata-rata harapan hidup adalah 69 tahun bagi pria dan 72 tahun bagi wanita.  Secara  umum,  kinerja  kesehatan  yang  dicapai  pada  tahun  2007  adalah:
penurunan  angka  kematian  ibu  dari  49,61  per  100.000  kelahiran  hidup  menjadi 49,52  angka  nasional:  307  per  100.000  kelahiran  hidup;  Penurunan  angka
kematian bayi dari 7,05  per 1000 kelahiran hidup menjadi 3,47 angka kematian nasional:  35  per  1.000  kelahiran  hidup;  penurunan  angka  kesakitan  demam
berdarah dari 17,2 per 10.000 penduduk menjadi 8,9 target nasional: 2 per 10.000 penduduk.
Saat ini permasalahan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban keuangan di  Kota  Surakarta  sedang  menjadi  perhatian  publik.  Selain  adanya  reformasi  di
bidang  keuangan  daerah  juga  terkait  dengan  semakin  perdulinya  publik  atas kinerja  pemerintah  di  daerah.  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Tanjung  2007
menyatakan  bahwa  tingkat  kepedulian  publik  di  Surakarta  mencapai  97  atas kinerja  pemerintah  yang  sedang  berjalan,  sedangkan  13  tidak  memberi  respon
26 yang  menandakan  sikap  apatis  dan  bisa  juga  karena  tidak  dibangunnya
manajemen  komunikasi  publik  yang  baik  oleh  pemerintah  daerah.  Tingkat partisipasi  publik  juga  diperlihatkan  oleh  DPRD  Pemerintah  Kota  Surakarta
dengan  mengkritisi  beberapa  kebijakan  untuk  kepentingan  dan  kesejahteraan masyarakat Tempointeraktif, 2009.
B. Tahap Penelitian