UPAYA PAGUYUBAN ”KRIDO SAKTI” DALAM MELESTARIKAN KESENIAN TARI DONGKREK Studi Deskriptif Terhadap Paguyuban Seni Dongkrek Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun

UPAYA PAGUYUBAN ”KRIDO SAKTI” DALAMMELESTARIKAN
KESENIAN TARI DONGKREKStudi Deskriptif Terhadap Paguyuban Seni
Dongkrek Desa Mejayan,Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun
Oleh: Bagus Yudas Swandaru ( 01240022 )
sociology
Dibuat: 2007-09-18 , dengan 3 file(s).

Keywords: SENI, DONGKREK, PAGUYUBAN
ABSTRAKSI

Seni tari sebagai ekspresi manusia yang bersifat estesis kehadirannya tidak bersifat independent.
Dilihat secara kontekstual yang berhubungan dengan ilmu sosiologi maupun antropologi, tari
adalah Tari Dongkrek. Tari Dongkrek merupakan salah satu kesenian tradisional yang ada di
kabupaten Madiun. Tari Dongkrek telah menjadi dimbol bagi masyarakat desa Mejayan aka
makna yang terkandung didalamnya, yaitu sebagai media untuk mengusir pageblug serta media
tolak bala dan sampai saat ini masih dipercaya akan kekuatannya. Karena merupakan sebuah
kesenian tradisional, maka keberadaannya perlu di lestarikan dari ancaman kepunahan budaya
yang terjadi dalam masyarakat. Berdasar pada fenomena tersebut penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan topik UPAYA PAGUYUBAN “KRIDO SAKIT” DALAM
MELESTARIKAN KESENIAN TARI DONGKREK (Studi Deskiptif Terhadap Paguyuban Seni
Dongkrek Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun) dengan rumusan masalah

tentang bagaimana upaya pelestariannya? Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi hambatannya?
Serta bagaimana bentuk-bentuk yang diberikan oleh masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini dimaksudkan
untuk menggambarkan suatu fenomena atau gejala sosial dengan jalan mnggambarkan atau
melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian, dengan subyek penelitian dari pengurus
paguyuban “Krido Sakti” desa Mejayan. Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling
dalam menentukan sampelnya, sedangkan penggalian data dilakukan dengan metode observasi,
interview dan dokumentasi dan lokasi penelitian di Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan,
Kabupaten Madiun dengan menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif.
Penelitian ini menggunakan teori Struktural Fungsional yang dikemukakan oleh Talcott Parsons
tentang skema AGIL dalam sistem sosial, serta dari Robert K. Merton yang menjelaskan tentang
fungsi, fungsi manifes, fungsi laten dalam pendangan Struktural Fungsional.
Hasil dari penelitian adalah terdapat beberapa upaya pelestariannya yang dilakukan oleh
peguyuban “Krido Sakti” yang diantaranya, menjadika Dongkrek sebagai simbol,
mensosialisasikan kepada generasi muda, ikut dalam festifal-festifal kesenian daerah serta
bekerja sama dengan pihak pemerintah dalam melestarikan kesenian ini. Beberapa hambatan
yang ada diantaranya kurang perhatian dari pemerintah, dana yang kurang, terbatasnya sarana
dan prasarana, serta kurang antusiasnya generasi muda. Sedangkan dukungan yang diberikan
masyarakat, berupa dukungan yang bersifat materi maupun non materi.


Abstract

Art of dance as an expression of human nature is not independent estesis presence. Viewed
contextually related to the science of sociology and anthropology, dance is the Dance Dongkrek.
Dongkrek Dance is one of the traditional arts in the district of Madiun. Dance has become
dimbol Dongkrek for villagers Mejayan aka meaning contained therein, namely as a medium for
drive and media reject pageblug reinforcements and is still believed to be its strength. Because it
is a traditional art, its presence needs to be preserved from the threat of cultural extinction that
occurred in the community. Based on these phenomena the authors are interested to do research
on the topic EFFORT Circle "Krido ILLNESS" Sustaining ARTISTRY IN DANCE
DONGKREK (Study Circle Of Art Dongkrek Deskiptif Mejayan Village, District Mejayan,
Madiun District) with the formulation of the problem of how the effort to conserve? What factors
are the constraints? And how the forms provided by the community.
This research is a qualitative descriptive research, where research is intended to describe a
phenomenon or social phenomena by way of describing the situation mnggambarkan or subject
or object of research, with research subjects from the community board "Krido Way" Mejayan
village. This research used purposive sampling technique in determining the sample, while data
mining is done by the method of observation, interview and documentation and research
locations in the Village Mejayan, Mejayan District, Madison County by using descriptive
qualitative data analysis techniques.

This study used the Functional Structural theory proposed by Talcott Parsons on AGIL scheme
in the social system, and of Robert K. Merton who describes the functions, manifest functions,
latent functions in the Functional Structural pendangan.
Results of the study is that there is some preservation efforts undertaken by peguyuban "Krido
Way" which among other things, menjadika Dongkrek as a symbol, socialize the younger
generation, participated in festivals, local arts festivals and working with the government in
preserving this art. Some of the barriers that exist among less attention from the government,
lack of funds, limited facilities and infrastructure, and lack of enthusiastic young people. While
the support given society, in the form of support material and non material.