Prediksi Ketinggian Z Permukaan bebas di Sepanjang Radius pada

4.4 Prediksi Ketinggian Z Permukaan bebas di Sepanjang Radius pada

Saat p=patm=0 pgauge Setelah mendapatkan distribusi kecepatan pada permukaan bebas, selanjutnya dapat diprediksi secara matematis bentuk kurva hiperbolik permukaan bebas. Dengan mengambil persamaan Bernoulli kembali: Sumber: Gupta, S.C. 2006 Lalu dengan mensubstitusikan nilai konstanta C ke dalam persamaaan, sehingga Sumber: Gupta, S.C. 2006 Universitas Sumatera Utara

4.4.1 Lubang Buang 1

a. Air masuk dari Ketinggian 0 cm Gambar 4.7 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB1H1 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara b. Air masuk dari mulai ketinggian 4 cm Gambar 4.8 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB1H2 Persamaan kurva : Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara c. Air masuk dari ketinggian 8 cm Gambar 4.9 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB1H3 Persamaan Kurva Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara d. Air masuk dari ketinggian 12 cm Gambar 4.10 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB1H4 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara e. Air masuk dari ketinggian 16 cm Gambar 4.11 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB1H5 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara f. Air masuk dari ketinggian 20 cm Gambar 4.12 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB1H6 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Lubang Buang 2

a. Air masuk dari ketinggian 0 cm Gambar 4.13 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB2H1 Persamaan Kurva : Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara b. Air masuk dari ketinggian 4 cm Gambar 4.14 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB2H2 Persamaan Kurva : Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara c. Air masuk dari ketinggian 8 cm Gambar 4.15 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB2H3 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara d. Air masuk dari ketinggian 12 cm Gambar 4.16 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB2H4 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara e. Air masuk dari ketinggian 16 cm Gambar 4.17 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB2H5 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara f. Air masuk dari ketinggian 20 cm Gambar 4.18 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB2H6 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Lubang Buang 3

Lubang Buang 3 a. Air masuk dari ketinggian 0 cm Gambar 4.19 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB3H1 Persamaan kurva; Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara b. Air masuk dari ketinggian 4 cm Gambar 4.20 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB3H2 Persamaan kurva Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara c. Air masuk dari ketinggian 8 cm Gambar 4.21 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB3H3 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara d. Air masuk dari ketinggian 12 cm Gambar 4.22 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB3H4 Persamaan kurva Luas daerah diarsir Universitas Sumatera Utara Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: e. Air masuk dari ketinggian 16 cm Gambar 4.23 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB3H5 Persamaan kurva Luas daerah diarsir Universitas Sumatera Utara Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: f. Air masuk dari ketinggian 20 cm Gambar 4.24 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB3H6 Persamaan kurva Universitas Sumatera Utara Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y:

4.4.4 Lubang Buang 4

Lubang Buang 4 a. Air masuk dari ketinggian 0 cm Gambar 4.25 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB4H1 Universitas Sumatera Utara Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: b. Air masuk dari ketinggian 4 cm Gambar 4.26 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB4H2 Universitas Sumatera Utara Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: c. Air masuk dari ketinggian 8 cm Gambar 4.27 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB4H3 Universitas Sumatera Utara Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: d. Air masuk dari ketinggian 12 cm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.28 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB4H4 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: e. Air masuk dari ketinggian 16 cm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.29 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB4H5 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara f. Air masuk dari ketinggian 20 cm Gambar 4.30 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB4H6 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara

4.4.5 Lubang Buang 5

a. Air masuk dari ketinggian 0 cm Gambar 4.31 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB5H1 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara b. Air masuk dari ketinggian 4 cm Gambar 4.32 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB5H2 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: Universitas Sumatera Utara c. Air masuk dari ketinggian 8 cm Gambar 4.33 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB5H3 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Universitas Sumatera Utara Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: d. Air masuk dari ketinggian 12 cm Gambar 4.34 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB5H4 Persamaan kurva: Luas daerah diarsir Universitas Sumatera Utara Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: e. Air masuk dari ketinggian 16 cm Gambar 4.35 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB5H5 Persamaan kurva: Universitas Sumatera Utara Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y: f. Air masuk dari ketinggian 20 cm Gambar 4.36 Grafik Variasi Distribusi Z pada LB5H6 Persamaan kurva: Universitas Sumatera Utara Luas daerah diarsir Volume luasan yang diarsir diputar terhadap sumbu Y:

4.5 Analisa Momentum Sudut dan Segitiga Kecepatan Sudu