28
membangkitkan tegangan AC dengan magnitudo dan frekuensi yang dinginkan. Variasi magnitudo dan frekuensi dapat diatur dan dikontrol sesuai dengan yang
diinginkan. Terdapat dua teknologi pada VSC yaitu:
VSC berdasarkan penggunaan square-wave inverters GTO dan hubungan transformator spesial. Pada umumnya three-level inverter empat tingkat
digunakan untuk membangun suatu bentuk gelombang tegangan 48-step. Interkoneksi spesial transformator digunakan untuk menetralkan harmonik
yang terdapat didalam gelombang persegi yang dibangkitkan oleh individu inverter. Pada VSC jenis ini, komponen fundamental tegangan
adalah proporsional terhadap
. Oleh karena itu tegangan harus bervariasi
untuk mengontrol daya reaktif. VSC berdasarkan penggunaan PWM inverte IGTB. Inverter jenis ini
menggunakan teknik Pulse Width Modulation PWM untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal dari sebuah sumber tegangan DC. Tegangan
divariasikan dengan mengubah indeks modulasi dari PWM modulator.
2.8.4. Sistem Kontrol STATCOM
Sistem kontrol digunakan untuk memberikan sinyal pada VSC yang akan mengatur besarnya daya reaktif yang akan disalurkan atau diserap oleh
STATCOM. Sistem kontrol juga akan menjaga tegangan VSC agar sefasa dengan tegangan sistem. Sistem kontrol pada STATCOM ditunjukkan pada Gambar 2.16.
Gambar 2.16 Diagram garis STATCOM dan diagram blok sistem kontrolnya
Universitas Sumatera Utara
29
Sistem kontrol pada STATCOM terdiri atas : 1.
Sistem pengukuran Sistem pengukuran terdiri dari pengukuran tegangan AC, pengukuran tegangan
DC, pengukuran arus. Sistem pengukuran berguna untuk mengukur komponen d direct axis dan komponen q quadrature axis dari arus dan tegangan urutan
positif untuk yang akan dikontrol sebagaimana tegangan DC 2.
Phase Locked Loop PLL. PLL digunakan untuk menyinkronkan komponen urutan positif dari tegangan
tiga fasa sistem yang menggunakan sistem abc agar dapat beroperasi pada sistem kontrol yang menggunakan sistem dq0. Keluaran dari PLL =
digunakan untuk perhitungan komponen direct axis dan komponen quadrature axis yang dari arus dan tegangan AC tiga fasa pada gambar dilambangkan
sebagai , , dan .
3. Regulator tegangan AC.
Keluaran dari regulator tegangan AC ialah yang didapat dari perhitungan
tegangan terukur dan tegangan referensi. ini kemudian akan digunakan
oleh regulator arus adalah arus dalam qudrature dengan tegangan yang mengontrol aliran daya reaktif
4. Regulator tegangan DC.
Keluaran dari regulator tegangan DC ialah yang didapat dari perhitungan
tegangan terukur dan tegangan referensi. ini kemudian akan digunakan
oleh regulator arus adalah arus yang sefasa dengan tegangan untuk mengatur aliran daya aktif
5. Regulator arus.
Regulator arus mengontrol magnitude dan fase dari tegangan yang akan dibangkitkan oleh PWM
, dari arus referensi yang dihasilkan oleh
regulator tegangan AC dan regulator tegangan DC. Regulator dinilai oleh regulator tipe feed forward yang memprediksi tegangan keluaran
dan dari pengukuran
.
Universitas Sumatera Utara
30
6. Pulse Width Modulation PWM modulator
PWM berguna untuk menghasilkan magnitude dan fase tegangan dari komponen tegangan
dan dalam bentuk pulse yang akan dikirimkan ke
VSC untuk proses pensaklaran pada VSC sehingga dibangkitkan tegangan AC tiga fasa.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Energi listrik sekarang sudah menjadi kebutuhan utama setiap orang. Tetapi belum semua orang bisa menikmati listrik. Beberapa daerah terpencil
bahkan belum tersentuh oleh listrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibangun pembangkit-pembangkit listrik berdaya kecil yang dapat memenuhi
kebutuhan listrik tersebut. Pembangkit listrik ini menggunakan potensi alam yang ada di daerah tersebut. Biasanya dibangun pembangkit energi listrik terbarukan
seperti pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Pembangkit-pembangkit tersebut menggunakan generator induksi untuk
membangkitkan energi listrik. Generator induksi digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu
biaya yang murah, perawatannya yang mudah dan mudah untuk mendapatkannya. Selain itu generator induksi dapat digunakan pada kecepatan yang rendah dan
perubahan kecepatan yang tidak tentu. Pada keadaan dimana generator induksi harus melayani beban pada daerah yang terisolir, maka generator induksi harus
dapat memenuhi kebutuhan daya reaktif yang diperlukannya. Oleh karena itu jenis generator induksi yang digunakan ialah generator induksi berpenguatan sendiri
self excited induction generator SEIG. Digunakannya generator induksi pada pembangkit energi listrik terbarukan
seperti pembangkit listrik tenaga angin, maka penggerak mula atau turbin berputar sesuai dengan perubahan kecepatan angin. Kecepatan putar turbin yang berubah-
ubah ini mengakibatkan tegangan yang generator induksi juga berubah-ubah. Perubahan beban yang bervariasi juga berdampak pada perubahan tegangan yang
dibangkitkan. Hal itu mengakibatkan kualitas energi listrik yang dihasilkan menjadi buruk.
1.2. Perumusan Masalah
Generator induksi membangkitkan tegangan yang tidak stabil, sementara itu generator induksi harus melayani beban dengan tegangan yang tetap. Untuk itu
Universitas Sumatera Utara