Bagian Stator Bagian Rotor

Hal ini disebabkan karena bentuk kumparannya sederhana dan tahan terhadap guncangan. Ciri khusus dari squirrel-cage rotor adalah ujung-ujung kumparan terhubung singkat secara permanen. Lain halnya pada jenis phase wound rotor yang ujung-ujung kumparan rotor akan terhubung langsung bila kecepatan putar rotor telah mencapai kecepatan putar normalnya secara otomatis melalui slip ring yang terpasang pada bagian rotor. Gambar 2.16 Phase Wound Rotor

2.3.5 Hubungan antara Beban, Kecepatan dan Torsi torque

Gambar dibawah ini menunjukkan grafik hubungan antara torque – kecepatan dengan arus pada motor induksi 3 fasa : Gambar 2.17 grafik antara beban, kecepatan dan torsi Grafik diatas menunjukkan torsi – kecepatan motor induksi 3 fasa dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor Parekh, 2003 : 1. Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi akan tetapi torquenya rendah pull-up torque . 2. Saat motor mencapai 80 dari kecepatan penuh, torquenya mencapai titik tertinggi pull-out torque dan arusnya mulai menurun. 3. Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.

2.3.6 Pengasutan Motor Induksi 3 Fasa

Pengasutan merupakan metode penyambungan kumparan-kumparan dalam motor induksi 3 fasa. Ada dua model penyambungan kumparan pada motor induksi 3 fasa : 1. Sambungan Star Y Gambar 2.18 Hubungan Star Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu ujung dari ketiga kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang digabung tersebut menjadi titik netral, karena sifat arus tiga fasa yang jika dijumlahkan ketiganya hasilnya netral atau nol. Nilai tegangan phase pada sambungan bintang = √ 3 x tegangan antar phase. 2. Sambungan Delta Δ Gambar 2.19 Hubungan Delta Hubungan delta atau segitiga didapat dengan menghubungkan kumparan- kumparan motor sehingga membentuk segitiga. Pada sambungan delta tegangan kumparan sama dengan tegangan antar fasa, akan tetapi arus jaringan sebesar √ arus line.