PENDAHULUAN UJI POTENSI ANTIBAKTERI ISOLAT Uji Potensi Antibakteri Isolat Rare Actinomycetes Material Pasir Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa.

2

1. PENDAHULUAN

Selama lima dekade terakhir, antibiotik telah mengalami perkembangan yang positif dalam mengobati infeksi. Akhir-akhir ini terjadi kekhawatiran tentang resistensi bakteri yang menyebabkan sebagian obat antibiotik tidak efektif penggunaannya Okudoh and Wallis, 2007. Infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik akan membahayakan nyawa pasien karena infeksinya menjadi sulit untuk diobati Desrini, 2015. Di tingkat rumah sakit, organisme yang sering ditemukan resisten antara lain adalah methicillin resistant staphylococcus aureus MRSA, coagulase- negative staphylococci , vancomycin-resistant enterococcus faecalis dan enterococcus faecium VRE, enterobacteriaceae dengan plasmid-encoded extended-spectrum beta-lactamases ESBL, dan strain multi-drug- resistant dari Streptococcus pneumoniae dan Pseudomonas aeruginosa Dwiprahasto 2005. Berdasarkan pernyataan tersebut Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri resisten yang sering ditemukan di tingkat rumah sakit. Pseudomonas aeruginosa merupakan mikroorganisme yang mampu mentolerir kondisi oksigen oportunistik. Bakteri ini dapat bertahan hidup dengan rendahnya tingkat nutrisi dan tumbuh dalam suhu mulai 4-42°C. Karakteristik ini memungkinkan bakteri untuk menempel pada permukaan peralatan medis rumah sakit, yang mendukung awal infeksi pasien. Infeksi karena Pseudomonas aeruginosa sulit diberantas karena bakteri tersebut mempunyai resistensi intrinsik yang tinggi dan resisten terhadap beberapa antibiotik yang berbeda .Secara keseluruhan, prevalensi tertinggi kasus resistensi terhadap obat antibiotik terjadi pada terapi tunggal tazobaktam yaitu 24,8 serta kombinasi antara imipenem dan siprofloksasin yaitu 17,3. Prevalensi terendah dari kasus resistensi Pseudomonas aeruginosa terjadi pada piperasilin sebagai agen tunggal yaitu sebesar 13,4 serta piperasilin dan gentamisin sebagai kombinasi yaitu sebesar 7,9 Zilberberg et al ., 2013. Actinomycetes adalah salah satu contoh bakteri yang dapat memproduksi antibiotik. Actinomycetes merupakan bakteri gram positif, mempunyai filamen, membentuk spora dan memiliki kandungan G+C tinggi yaitu antara 57-75. Actinomycetes kerap dianggap peralihan antara bakteri dan jamur, akan tetapi saat ini lebih dikenal sebagai organisme prokariotik. Populasi Actinomycetes diidentifikasi merupakan salah satu kelompok utama dalam populasi tanah Kuster, E and Williams 1964. Pada tanah yang miskin unsur hara atau lingkungan yang ekstrim misalnya pasir, Actinomycetes tumbuh dalam jumlah yang kecil rare Actinomycetes . Rare Actinomycetes sangat potensial sebagai penghasil senyawa bioaktif termasuk senyawa antibiotik Gathogo et al ., 2004. Hasil penelitian mengenai uji potensi antimikroba isolat rare Actinomycetes dari pasir pantai Depok DI Yogyakarta yang diujikan terhadap bakteri Escherichia coli multiresisten menunjukkan 3 bahwa isolat rare Actinomycetes mempunyai potensi sebagai antibakteri Ristrianto, 2010. Hasil penelitian yang dilakukan Rifaat and El-sayed 2008 mengenai uji aktivitas antimikroba rare Actinomycetes dari berbagai habitat di Mesir menunjukkan bahwa rare Actinomycetes memiliki aktivitas antimikroba yang tinggi terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Serratia marcescens, dan Acinetobacter calcoaceticus . Hasil uji aktivitas isolat Actinomycetes dari pasir pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta terhadap bakteri S taphylococcus aureus dan Escherichia coli mendapatkan isolat Actinomycetes dengan kode strain A1 yang potensial sebagai antibakteri dengan zona hambat 21 dan 26 mm Rini, 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menguji potensi antibakteri rare Actinomycetes material pasir pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa .

2. METODE

Dokumen yang terkait

UJI POTENSI ANTIBAKTERI ISOLAT RARE Uji Potensi Antibakteri Isolat Rare Actinomycetes Material Pasir Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa.

0 4 12

PENDAHULUAN Uji Potensi Antibakteri Isolat Rare Actinomycetes Material Pasir Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa.

0 5 8

UJI AKTIVITAS ISOLAT ACTINOMYCETES DARI SAMPEL PASIR GUNUNG SLAMET TERHADAP BAKTERI Uji Aktivitas Isolat Actinomycetes Dari Sampel Pasir Gunung Slamet Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan Bacillus subtilis.

0 3 13

POTENSI ISOLAT RARE ACTINOMYCETES DARI PASIR PANTAI BARON GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Potensi Isolat Rare Actinomycetes Dari Pasir Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri

2 8 14

POTENSI ISOLAT RARE ACTINOMYCETES DARI PASIR PANTAI BARON GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA SEBAGAI Potensi Isolat Rare Actinomycetes Dari Pasir Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Escherichia coli.

0 2 12

PENDAHULUAN Potensi Isolat Rare Actinomycetes Dari Pasir Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Escherichia coli.

0 1 7

AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI SAMPEL PASIR GUNUNG MERAPI DAN BROMO DENGAN LAMA FERMENTASI Aktivitas Antibakteri Isolat Actinomycetes dari Sampel Pasir Gunung Merapi Dan Gunung Bromo Dengan Lama Fermentasi Yang Berbeda Terhadap Bakteri E

0 2 14

AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI SAMPEL PASIR GUNUNG MERAPI DAN BROMO DENGAN LAMA FERMENTASI Aktivitas Antibakteri Isolat Actinomycetes dari Sampel Pasir Gunung Merapi Dan Gunung Bromo Dengan Lama Fermentasi Yang Berbeda Terhadap Bakteri E

0 1 11

POTENSI ANTIBIOTIK ISOLAT ACTINOMYCETES DARI MATERIAL VULKANIK GUNUNG MERAPI ERUPSI TAHUN 2010 TERHADAP Potensi Antibiotik Isolat Actinomycetes Dari Material Vulkanik Gunung Merapi Erupsi Tahun 2010 Terhadap Bakteri Escherichia Coli Multiresisten.

0 1 15

POTENSI ANTIBIOTIK ISOLAT ACTINOMYCETES DARI MATERIAL VULKANIK GUNUNG MERAPI ERUPSI TAHUN 2010 TERHADAP Potensi Antibiotik Isolat Actinomycetes Dari Material Vulkanik Gunung Merapi Erupsi Tahun 2010 Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Multiresisten.

0 1 15