PENDAHULUAN HUBUNGAN LAMANYA MENDERITA DIABETES DENGAN RISIKO JATUH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI GRHA Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Grha Diabetika Surakarta.

2 disturbance of balance, and increasing the risks of falls in diabetics. The longer someone suffers from diabetes mellitus, the more possible he or she catchs various complicatons and health problems so that the risk of falls of the diabetics increase. Purpose: To figure out the correlation between the duration of suffering from diabetes and the risk of falls in type 2 DM patients. Method: This study uses an observation research with cross sectional method. By using quota sampling technique, it obtains 80 people as the sample for this research. Berg Balance scales is used to measure the risks of falls. Diabetes status data is strengthened by the secondary data from the respondent medical record in Grha Diabetika Clinic Surakarta. Statistical trial uses correlation test Pearson Product Moment. Result: From a total of 80 people, 48 people 60 have lower risk of falls, 26 people 32,5 have medium risk of falls, and 6 people 7,5 have higher risk of falls. The result value after doing correlation test Pearson Product Moment was p=0,0001. It indicates that there is a correlation between the duration of suffering from diabetes and the risk of falls with correlation coefficient r was -0,593 which shows there is a medium correlation between variables. Conclusion: There is a correlation between the duration of suffering from diabetes and the risk of falls in type 2 DM patients. Key words: Type 2 DM, berg balance scale , risk of falls.

1. PENDAHULUAN

Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya ADA, 2014. Ada 4 macam diabetes yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes gestasional dan diabetes karena faktor lain, dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah 95 dari populasi dunia yang menderita diabetes mellitus dan hanya 5 dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1 CDC, 2014. Berdasarkan data Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PERKENI jumlah penderita diabetes di Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang dan diperkirakan menjadi 21,3 juta di tahun 2030 Perkeni, 2015. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas atau gangguan fungsi insulin resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula 3 dalam darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah hiperglikemia . Faktor risiko terjadinya diabetes tipe 2 adalah usia, jenis kelamin, obesitas, genetik, kurang aktivitas, hipertensi, riwayat diabetes gestasional, konsumsi alkohol dan merokok. Kejadian diabetes tipe 2 pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Wanita lebih berisiko mengidap diabetes karena secara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar. Adanya kandungan kadar gula yang tinggi dalam darah dalam beberapa waktu juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Dalam jangka waktu yang pendek dapat menyebabkan hypoglikemia dan ketoacidosis. Sedangkan dalam jangka waktu yang panjang penyakit ini juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit lain seperti kerusakan pada mata retinopati , kerusakan saraf neuropathy, penyakit ginjal nefropati diabetik , meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, hingga menyebabkan kematian. Selain komplikasi penyakit juga menimbulkan risiko gangguan kesehatan lain seperti gangguan fungsi kognitif, penurunan kekuatan otot, gangguan keseimbangan, dan meningkatkan risiko jatuh pada penderitanya. Jatuh pada pasien penderita diabetes dianggap hal yang wajar terutama dikarenakan diabetes tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami lansia sehingga jatuh menjadi konsekuensi dari penyakit yang diderita. Durasi dari penyakit diabetes menjadi salah satu faktor penyebab selain usia dan jenis kelamin. Semakin lama seseorang menderita penyakit diabetes meningkatkan kemungkinan terjadinya berbagai macam komplikasi penyakit dan gangguan kesehatan sehingga risiko jatuh pada penderitanya semakin tinggi Tilling et al ., 2006. Penelitian yang dilakukan Tilling et al. 2006 tentang jatuh sebagai komplikasi dari diabetes pada lansia hasilnya menyatakan bahwa kontrol gula yang buruk pada penderita diabetes berhubungan dengan komplikasi penyakit dan berhubungan dengan peningkatan risiko jatuh pada lansia. Penelitian serupa juga dilakukan Chiba et al. 2015 tentang faktor risiko yang 4 berhubungan dengan jatuh pada lansia dengan kondisi diabetes tipe 2, didapatkan hasil bahwa hipoglikemia sebagai faktor risiko jatuh pada lansia dengan diabetes tipe 2. Klinik jasmine GRHA Diabetika Surakarta merupakan salah satu klinik yang terletak di Laweyan, Surakarta. Klinik ini memiliki program pengelolaan penyakit kronis Prolanis untuk penyandang diabetes, hipertensi dan penyakit kronis yang banyak dijumpai pada masyarakat. Disana dibentuk kelompok Paguyuban Diabetes Mellitus Surakarta Padimas yang jumlah anggotanya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ketika berdiri pada Oktober 2011 Padimas hanya memiliki sekitar 80 orang anggota dan sekarang tercatat 437 anggota yang telah bergabung. Dari semua jumlah anggota terdapat 218 anggota merupakan penyandang diabetes terutama diabetes mellitus tipe 2.

2. METODE

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN LAMANYA MENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN TERJADINYA DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATHY (DPN) PADA PASIEN Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Diabetic Peripheral Neuropathy (Dpn) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Grha

0 3 11

HUBUNGAN LAMANYA MENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN TERJADINYA DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATHY (DPN) PADA Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Diabetic Peripheral Neuropathy (Dpn) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Grha Diabet

0 4 12

PENDAHULUAN Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Diabetic Peripheral Neuropathy (Dpn) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Grha Diabetika Surakarta.

0 6 4

HUBUNGAN LAMANYA MENDERITA DIABETES DENGAN RISIKO JATUH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI GRHA Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Grha Diabetika Surakarta.

0 4 15

BAB 1 Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Grha Diabetika Surakarta.

0 4 4

DAFTAR PUSTAKA Achmanagara,A. Andriyani.HubunganFaktor internal dan eksternal dengan Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Grha Diabetika Surakarta.

0 8 5

HUBUNGAN ANTARA LAMANYA MENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN FUNGSI KOGNITIF DI GRHA Hubungan Antara Lamanya Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Fungsi Kognitif Di GRHA Diabetika Surakarta.

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA LAMANYA MENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN FUNGSI KOGNITIF DI GRHA Hubungan Antara Lamanya Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Fungsi Kognitif Di GRHA Diabetika Surakarta.

0 3 18

A. Latar Belakang Hubungan Antara Lamanya Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Fungsi Kognitif Di GRHA Diabetika Surakarta.

0 5 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Lamanya Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Fungsi Kognitif Di GRHA Diabetika Surakarta.

0 5 5