50
3. Ideologi, dalam proses ini peristiwa-peristiwa dihubungkan dan diorganisasikan ke dalam konvensi-konvensi yang diterima secara
ideologis oleh individu. Tahap dimana semua elemen diorganisasikan dalam koheransi dan kode ideologi seperti, individualism, ras,
kapitalisme, kelas, patriarki dan sebagainya Fiske, 1987: 5. Pemilihan gambar yang akan peneliti analisis mencakup keseluruhan
aspek dalam film, seperti scene yang terdapat dalam potongan gambar dan aspek sinematografi. Melalui aspek-aspek tersebut akan dilakukan sebuah
analisis oleh peneliti, dan akan menjadi sebuah hasil analisis yang menjadi temuan dari penelitian.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Transparansi Etnis Tionghoa Terhadap Etnis Pribumi
Transparansi merupakan sebuah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain
dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari stereotip negatif. Posisi etnis Tionghoa sebagai etnis pendatang dan salah satu etnis minoritas
yang ada di Indonesia selalu mendapatkan stereotip negatif dari Pribumi. Hogg Abram serta Taylor Moghaddam dalam Susetyo, 2010: 19
mendefinisikan stereotip sebagai: “Generalisasi tentang seseorang berdasarkan pada kategori
keanggotaan. Kebanyakan orang percaya bahwa semua anggota kelompok tertentu memiliki sifat-sifat yang sama yang
membedakannya dari kelompok lain.”
“Stereotip sebagai generalisasi terhadap kelompok etnis yang menyangkut sifat-sifat yang dimiliki kelompok etnis tersebut,
namun sifat- sifat tersebut dikenakan secara tidak tepat.”
51
Dalam film Ngenest, transparansi etnis Tionghoa yang peneliti lihat salah satunya yaitu keinginan etnis Tionghoa untuk dapat berbaur dengan
Pribumi. Hal inilah yang dilakukan etnis Tionghoa untuk memperbaiki stereotip negatif Pribumi terhadap golongan etnisnya. Pada pembahasan
ini, yang dimaksud peneliti sebagai etnis Tionghoa adalah pemeran utama dalam film Ngenest, yaitu Ernest Ernest remaja: diperankan oleh
Kevin Anggara. Ernest dewasa: diperankan oleh Ernest Prakasa. Tokoh Ernest merupakan seorang keturunan etnis Tionghoa yang dalam film ini
memiliki keinginan yang sangat besar untuk berbaur dengan Pribumi. Sikap transparansi Ernest terhadap Pribumi terlihat pada beberapa
potongan scene “Junior High School” di bawah ini.
Gambar 3.1
Gambar 3.2