Startegi Pengembangan Sekolah Berbasis Karakter

236 3. Budaya ganti pejabat ganti arah kebijakan, sehingga sesuatu tidak dilihat contennya atau esensinya tetapi asal dari atasan itulah yang harus dilakukan. 4. Kurangnya penguatan pada level pendidik dari pemimpin atau pejabat yang bertanggungjawab sehingga sebagian pendidik hanya “ala kadarnya” 5. Kurang kondusifnya budaya yang tumbuh berkembang di masyarakat, sehingga kebiasaan peserta didik terbawa ke sekolah. 6. Kurang kondusifnya iklimnya di wiyata mandala untuk tumbuh kembangnya karakter yang didambakan masyarakat. 7. Sulitnya mencari sosok pemimpin yang benar-benar dapat menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. 8. Keteladanan yang sangat minim dari para pendidik dan orang tua di masyarakat. 9. Kegiatan belajar mengajar yang menjadi ruh pendidikan kering dan gersang dari nilai ruhiyah, hampir semua mata pelajaran bermuara pada pencapaian tujuan aspek kognitif, dengan menelantarkan aspek psikomotor dan afektif

D. Startegi Pengembangan Sekolah Berbasis Karakter

Komponen utama sekolah berbasis karakter adalah sebagai berikut : 1. Sekolah memiliki visi dan misi, terutama membangun peradaban dan sifat keberagamaan. Visi misi disepakati bersama, kemudian menjadi arah panduan dan muara dari semua aktivitas dalam kelembagaan sekolah. Penetapan visi dan misi serta program pengembangan sekolah melibatkan seluruh komponen terkait, sehingga akan terkawal dengan maksimal. 2. Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, didukung semua elemen sekolah, visioner, memiliki kompetensi dan kepribadian yang pantas dicontoh seluruh warga sekolah. 3. Peserta didik yang terseleksi dengan baik. Peserta didik yang terseleksi dengan baik, tidak diintervensi oleh kebijakan yang merugikan sekolah, maka akan menjadikan sekolah terbangun dengan karakter yang kuat. 4. Pendidik dan tenaga kependidikan professional, yang ditandai dengan kualifikasi dan kompetensi yang baik, kepribadian yang kuat dan mantap, memiliki kepedulian terhadap “kependidikan”, kasih sayang yang tulus, tidak diskriminatif, dan keteladanan yang dirindukan peserta didik. 5. Kurikulum, dan semua materi pendidikan terprogram dengan jelas dan tegas, terintegrasi dengan iman dan takwa, basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang memadai. 237 6. Manajemen pelaksanaan program sekolah yang menekankan penguatan karakter tertata rapi, dilaksanakan dengan sepenuh hati, monitoring dari yang berwenang dan temuan diselesaikan dengan pendekatan hati, tindak lanjut dilakukan dengan teliti. 7. Mengatur waktu belajar dengan baik, disesuaikan dengan pertimbangan waktu ibadah, sehingga kegiatan belajar dan amal ibadah dapat berjalan dan terprogram rapi. 8. Kemitraan sekolah dengan lembaga terkait di masyarakat, terlebih dengan orangtua, dijalin dengan baik dan sinergis, sehingga pendidikan bermutu dan memiliki relevansi dengan masyarakat dapat terpenuhi. 9. Lingkungan belajar dan iklim sekolah yang kondusif, baik secara fisik maupun non- fisikal, yakni mental spiritual yang sehat, akan menjadikan keseluruhan program sekolah yang baik dan terencana dapat berjalan dengan maksimal. Sehingga tujuan yang ditetapkan oleh lembaga dimaksud akan tercapai dengan hasil yang maksimal pula. 10. Menegakkan tanggung jawab bersama antara sekolah, orangtua, dan tokoh masyarakat dalam mengawal sekolah berbasis karakter 11. Membiasakan seluruh elemen sekolah komunikasi dengan bahasa yang baik dan komunikatif, sopan dan mengedepankan, perhormatan kepada pihak yang terlibat. Berpenampilan dan berperilaku sesuai dengan kaidah agama dan akhlak mulia. 12. Melakukan filter terhadap semua pengaruh dan budaya luar yang tidak sesuai kepribadian bangsa Indonesia, sehingga terhindar dari kemerosotan moral dan kehancuran masa depan peserta didik. 13. Pendampingan, pengendalian dan monitoring penggunaan multi media, baik yang kaitan dengan kegiatan akademik maupun non akademik, intra maupun ekstrakurikuler, sehingga memperoleh hal-hal yang positif secara maksimal dan terhindar dari yang tidak bermanfaat. 14. Pengemasan materi pendidikan secara terpadu yang perlu terus di-update sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan perubahan sosial. 15. Orientasi pendidikan terhadap semua aspek pada diri peserta didik baik jasad, akal dan ruh, dengan menempatkan pemenuhan standar mutu dan aspek karakter sebagai ruh utamanya. 16. Penegakan sistem evaluasi pendidikan dengan menempatkan aspek kejujuran menjadi kunci utamanya untuk penentuan keberhasilan belajar peserta didik.Program evaluasi yang baik, disosialisasikan dan disepakati serta dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Penilaian yang “apa adanya” tidak manipulatif akan membawa dampak perubahan yang sangat besar. Kepalsuan dalam evaluasi 238 berdampak kebohongan dan beruntun tidak mudah diputus dari mata rantai kedustaan tersebut. 17. Komitmen yang kuat dari semua elemen yang tergabung dalam gerbong sekolah berbasis karakter dengan mengutamakan ridha Allah Swt tujuannya, mengedepankan keteladanan, konsisten pada program dengan segala konsekuensinya dan ikhlas menerima resiko meski pahit dirasa, akan menjadikan lembaga yang unggul dalam persaingan dan tegak tegar sepanjang sejarah peradaban. Alangkah indahnya sekiranya ke tujuh belas point tersebut di atas bisa direalisasikan dalam sebuah lembaga pendidikan. Pelaksanaan pendidikan karakter yang terprogram dan berkesinambungan, direalisasikan pada setiap mata pelajaran, nilai-nilai akhlakul karimah selalu diwujudkan, dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan dan mencerdaskan akan menjadi jaminan pendidikan karakter ini terlaksana. Keteladanan para pendidik dan tenaga kependidikan, pembelajaran sepanjang hayat dan bermakna serta selalu dievaluasi dan ditindak lanjuti, maka jaminan pendidikan karakter ini berhasil. Apabila dalam setiap lini kehidupan sekolah iman dan takwa panglimanya, mardzatillah tujuan akhirnya, agamis dan alami prosesnya, mengutamakan kejujuran dari setiap personil yang terlibat, keadilan dari semua elemen terkait, disiplin dijunjung tinggi, toleransi irama keharmonisan hubungannya, rukun damai dan gotong royong jiwanya, bertanggungjawab nafasnya dan fokus kepada pencapaian tujuan dengan mutu terbaik arahnya aktivitasnya, maka pendidikan karakter terlaksana.

E. Strategi Pendidik dalam Menerapkan Pendidikan Karakter