Gambar 2.2 Hubungan antara rasio utang dengan biaya modal
2.1.2 Komponen Struktur Modal
Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen Riyanto, 1995:238 yaitu:
1. Modal asing atau utang Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan “utang”, yang pada
saatnya harus dibayar kembali. Utang dapat dikelompokan menjadi 2 golongan, yaitu utang jangka pendek yaitu kurang dari satu tahun dan
utang jangka panjang lebih dari satu tahun. Tetapi banyak penulis dalam bidang pembelanjaan yang membagi modal asing atau utand
dalam 3 golongan, yaitu:
Sumber: Riyanto, 1995:296
1. Modal asingutang jangka pendek short-term debt, yaitu utang yang jangka waktunya pendek, yaitu kurang dari satu tahun.
2. Modal asingutang jangka menengah intermediate-term debt, yaitu yang jangka waktunya antara 1 sampai 10 tahun.
3. Modal asingutang jangka panjang long-term debt, yaitu yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun.
Modal asingutang merupakan sumber dana bagi perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama
jangka waktu semakin ringan syarat-syarat pembayaran kembali utang tersebut akan mempermudah dan memperluas bagi perusahaan untuk
mendayagunakan sumber dana yang berasal dari asing atau utang jangka panjang tersebut. Meskipun demikian, utang tetap harus dibayar
pada waktu yang sudah ditetapkan tanpa memperhatikan kondisi finansial perusahaan pada saat itu dan harus sudah disertai dengan
bunga yang sudah diperhitungkan sebelumnya, dengan demikian seandainya perusahaan tidak mampu membayar kembali utang dan
bunga, maka kreditur dapat memaksa perusahaan dengan menjual asset yang dijadikan jaminannya. Oleh karena itu, kegagalan membayar
utang dan atau bunganya akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kontrol
terhadap perusahaannya
seperti halnya
sebagian atau
keseluruhan modal yang ditanamkan dalam perusahaan, begitu pula sebaliknya para kreditur dapat kehilangan kontrol sebagian atau
keseluruhan dana pinjaman dan bunganya, karena segala macam bentuk
yang ditanamkan dalam perusahaan selalu dihadapkan pada risiko kerugian.
Penggunaan modal asing akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya penggunaan modal asing ini menurunkan leverage keuangan
yang digunakan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar proporsi modal asing atau utang jangka panjang
dalam struktur modal perusahaan akan semakin besar pula risiko kemungkinan terjadinya ketidakmampuan untuk membayar kembali
utang jangka panjang beserta bunga pada jatuh tempo. Bagi kreditur hal ini berarti bahwa kemungkinan turut serta dana yang mereka tanamkan
dalam perusahaan untuk dipertaruhkan pada kerugian juga semakin besar.
2. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak dapat ditentukan lamanya. Oleh karena itu, modal sendiri ditinjau dari sudut
likuiditas merupakan “dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya”. Modal sendiri selain berasal dari “luar” perusahaan dapat
juga berasal dari “dalam” perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri dalam perusahaan. Modal sendiri
berasal dari sumber internal ialah di dapat dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan sumber eksternal berasal dari modal
yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas P.T, terdiri dari:
1 Modal Saham Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam
suatu Perseroan Terbatas PT, dimana modal saham terdiri dari : a Saham Biasa Common Stock
Saham biasa adalah bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh investor, dimana pemilik saham ini,
dengan memiliki saham ini berarti ia membeli prospek dan siap menanggung segala risiko sebesar dana yang ditanamkan.
b Saham Preferen Preferred Stock Saham preferen bentuk komponen modal jangka panjang yang
merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan utang jangka panjang.
2 Laba Ditahan Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat
sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu
mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan “keuntungan yang ditahan” retained earning.
2.1.3 Teori Struktur Modal