pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan contoh : sistem komputer.
Sistem Tak Tentu probabilistic system : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Sistem Tertutup close system : sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup.
Sistem Terbuka open system : sistem yang berhubungan dan terpangaruh dengan lingkungan luarnya.
2.2. Pengertian informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Menurut pendapat Gordon B. Davis Dalam bukunya yang berjudul Management Information system, informasi adalah :
“Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan
dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang”.
Gordon B.Davis, 1974 : 3-4
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.
2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
2.4.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode yang digunakan didalam pendekatan sistem ialah Metode
Berorientasi Objek atau UML Unified Modelling Language.
UML Unified
Modelling Language
adalah bahasa
untuk menspesifikasikan, membangun, visualisasi, dan mendokumentasikan sistem
perangkat lunak dan komponen-komponennya. 2.4.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode Pengembangan Sistem yakni cara atau strategi bagaimana produk perangkat lunak dibuat sedemikian rupa sehingga produk sistem tersebut dapat
diwujudkan. Berikut adalah salah satu model metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam perancangan sistem.
Analisis Kebutuhan, pada tahap ini adalah proses mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian di analisis dan didefinisikan kebutuhan
yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan dibangun dan harus dikerjakan dengan lengkap.
Perancangan, Untuk mengkonstruksikan sebuah sistem yang memberikan kepuasan akan spek kebutuhan fungsional.
Analisis Kebutuhan
Perancangan Pengkodean
Pengujian Pengoperasian
Gambar 1.1. Metode Pengembangan WaterFall
Pengujian, penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan.
Pengoperasian, tahap ini merupakan pengoperasikan aplikasi di lingkungannya dan melakukan pemeliharaan seperti penyesuaian dengan
situasi sebenarnya. 2.4.3. Alat Pemodelan Sistem
Dalam menganalisis, merancang dan mendokumentasikan sistem informasi akuntansi tidak luput dari dukungan alat-alat pemodelan sistem
untuk membantu memudahkan dalam proses perancangan. 1 Workflow Diagram
Workflow Diagram adalah suatu gambaran dari urutan operasi yang dinyatakan sebagai kerja dari seseorang, dalam hal ini kerja dari sebuah
mekanisme baik itu sederhana maupun kompleks. 2 Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan
“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan sistem. 3
Activity Diagram Activity Diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing- masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state
adalah action dan sebagian besar transisi di- trigger oleh selesainya state sebelumnya internal processing .
BAB. III PROFIL PERUSAHAAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
Klinik Biosyifa berdiri sejak awal tahun 2010 tepatnya bulan februari tahun 2010 yang didirikan oleh H. Pepen Efendi di jalan Warung kandang no.D52
Desa Sindang Sari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta. Pada saat pertama berdiri, Klinik Biosyifa beranggotakan 4 orang terdiri
dari Direktur, Apoteker, Dokter Praktek, dan Manager. Klinik Biosyifa mempunyai tiga bangunan terdiri dari klinik praktek, laboratorium dan apotek.
Akan tetapi saat ini yang berfungsi hanya klinik dan apotek saja. Pada tahun 2009 Klinik Biosyifa menempatkan dokter praktek untuk
bekerja di laboratorium uji. Dengan maksud dan tujuan untuk memudahkan pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan di daerah Desa Sindang Sari
Plered.
3.2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Klinik Biosyifa
Gambar 3.1. Struk tur Organisasi
Direktur H. Pepen Efendi
Assisten Apoteker Yanti
Dokter Penanggung Jawab Praktek
Dr. Duddy Susbandi
Apoteker Imas
Manager Iwan Jack
Admin Erna
Perawat Asep
3.3. Deskripsi Kerja
Berikut deskripsi kerja tiap bagian di Klinik Biosyifa 1. Tugas Direktur mengawasi kinerja dari setiap staff bagian Klinik Biosyifa.
2. Tugas Manager memastikan kegiatan di klinik berjalan lancar 3. Tugas sebagai penanggung jawab praktek di klinik biosyifa sekaligus
dokter di klinik biosyifa 4. Tugas Apoteker memeriksa obat yang masuk ke apotek apakah sesuai atau
tidak. 5. Tugas Assisten Apoteker melayani pengambilan resep, mengecek
persediaan obat dan menjaga apotek. 6. Tugas Perawat mengurus pasien yang berobat baik cek kesehatan maupun
rawat inap. 7. Tugas Admin melayani pasien yang hendak berobat.
11
BAB IV ANALISIS PR AKTEK KERJA LAPANGAN
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Pengolahan data persediaan obat di Apotek Pelengkap Klinik Biosyifa sudah terlaksana dengan baik, namun seiring dengan berkembangnya teknologi
perlunya efisiensi waktu dan fungsi dari pengolahan data persediaan obat tersebut.
4.1.1. Analisis Sistem yang sedang Berjalan
Adapun analisis sistem yang berjalan yang dilakukan dalam praktek kerja lapangan ini adalah :
1. Studi Lapangan, pada studi ini penulis melakukan teknik dengan beberapa cara diantaranya :
a Wawancara, dimana penulis langsung mewawancarai dengan bagian terkait yang akan dilakukan penelitiannya.
b Observasi Langsung, selain mewawancarai langsung, penulis juga melakukan observasi kelapangan secara langsung guna mengetahui dan
memahami lagi permasalahan yang terjadi. c Pengumpulan Data, dimana penulis mengumpulkan data-data hasil
wawancara dan observasi guna mempermudah dalam pembuatan laporan. 2. Studi Pustaka, penulis mengambil data untuk bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan laporan dan penelitian.
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Berdasarkan hasil analisa, baik itu studi lapangan maupun pustaka, maka gambaran umum dari hasil analisa prosedur pencatatan persediaan obat di Apotek
Pelengkap Klinik Biosyifa sebagai berikut : Assisten Apoteker mencatat langsung data persediaan obat di apotek ke buku
persediaan obat yang selanjutnya akan diserahkan ke Apoteker untuk diperiksa kelengkapan.