PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

SKRIPSI
HATFINA KURNIA SARI

PENGARUH GELATIN TERHADAP
EFEKTIFITAS CAMPURAN PATI JAGUNG
DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA
KEMPA LANGSUNG
(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

Lembar Pengesahan

PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS
CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101
SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG
(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)


SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2015
Oleh:

HATFINA KURNIA SARI
201110410311165

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

DR. H. Achmad Radjaram, Apt.

Pembimbing II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.
NIP UMM. 11407040448


ii

Lembar Pengujian

PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS
CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101
SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG
(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal 10 Juni 2015
Oleh:

HATFINA KURNIA SARI
201110410311165

Disetujui Oleh:


Penguji I

DR. H. Achmad Radjaram, Apt.

Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.
NIP UMM. 11407040448

Penguji III

Drs. H. Acham Inoni, Apt.

Penguji IV

Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.

iii

KATA PENGANTAR

Rasa syukur Alhamdulillah dan terimakasih penulis panjatkan kepada
Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS
CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI BAHAN
PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi
Basah)” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan
Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai
pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat
menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

DR. H. Achmad Radjaram, Apt., sebagai Pembimbing I dan

Dra.

Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan
tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan

waktu maupun dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada
saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2.

Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Arina Swastika Maulita, S.Farm, Apt.,
sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang
membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3.

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4.

Nailis Syifa’, S.Farm,. Apt,. M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang.

5.


Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan
mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.

6.

Sovia Aprina Basuki, M.Si,. Apt. sebagai Dosen Wali yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan nasehat serta sebagai Kepala
Laboratorium Farmasi yang telah membantu dan memberi nasehat selama

iv

mengikuti

pendidikan

di

Program


Studi

Farmasi

Universitas

Muhammadiyah Malang.
7.

Bapak Drs. Abdus Sakur, Ibu Dra. haryatin, Bapak Syaifullah, Ibu
Susiana, Ibu Rita, Ibu Tatik, Mbak sari, Mbak sefi, Annisa, Agil, Erfan,
dan Keluarga. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayang,
perjuangan, keikhlasan, nasehat, kesabaran, dukungan moral maupun
materi dan doa yang telah diberikan. Saya akan terus berusaha untuk
membuat kalian bahagia.

8.

Bapak dan Ibu Dosen, Laboran : Bu Arina, Bu Dian, Bu Ina, Bu Radit, Bu
Sendi, Mbak Susi, Mas Ferdi, dan Mas Dani atas arahan dan canda tawa

selama

proses

penyelesaian

skripsi

ini,

khususnya

ketika

saya

mengerjakan skripsi di laboratorium tersebut.
9.

Teman-teman skripsi Solida dan sahabat-sahabatku tersayang: Resti, Adis,

Ellen, Melisa, Afnan, Ama, Didit, Irfan, Della, Luluk, Anggi, Adel,
Cahya, Wanda, Dila, Putri, Andin, Mahiru, Inna, Arin, Lily, Sri, Roura,
Khilmi, Rizki, Ilham, Izzu, Hasbi, Abi, serta teman-teman angkatan 2011
Farmasi UMM dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
terimakasih sudah menjadi keluarga baru yang menemani selama di
Malang.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan

Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih .

Malang, 10 Juni 2015

Hatfina Kurnia Sari

v

RINGKASAN
Tablet merupakan sediaan yang paling populer dan 70% dari sediaan obat
dibuat dalam bentuk tablet. Diharapkan tablet dapat dicetak dengan metode kempa

langsung karena dengan metode ini langkah pengerjaan atau prosedur yang
dibutuhkan sedikit sehingga biaya yang dibutuhkan sedikit dan juga dibutuhkan
waktu yang singkat. Namun tidak semua bahan obat dapat dikempa langsung,
maka dilakukan pengembangan terhadap bahan pembawa obat salah satunya
dengan cara ko-proses.
Ko-proses adalah proses di mana dua eksipien atau lebih berinteraksi pada
tingkat sub partikel yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi eksipien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari gelatin 3% (G1) dan 5%
(G2) terhadap sifat granul kombinasi antara pati jagung dan avicel PH 101 sebagai
eksipien kempa langsung, ko-proses eksipien ini dibuat dengan metode granulasi
basah.
Granul ko-proses eksipien dibuat dengan mencampurkan pati jagung dan
avicel PH 101 sampai homogen lalu ditambahkan larutan gelatin dan dicampur
sampai terbentuk massa granul yang kalis. Massa granul yang terbentuk diayak
menggunakan ayakan mesh 20 dan dikeringkan dilemari pengering pada suhu
50oC sampai didapatkan kelembaban tertentu. Dilakukan pengujian terhadap mutu
fisik granul dan diperoleh kandungan lembab (G1 3,19 ± 0,12%; G2 2,88 ±
0,11%), sifat alir (GI 5,86 ± 0,06 g/dtk; G2 6,14± 0,09 g/dtk) dan sifat sudut diam
(G1 31,86 ± 0,34o; G2 31,16 ± 0,69o), distribusi ukuran granul (G1 16,50%; G2
6,93%), persen kompresibilitas (G1 37,00 ± 1,00%; G2 21,33 ± 0,57%),

kompaktibilitas (1 ton G1 4,00 ± 0,35 kg; G2 6,40 ± 0,42 kg dan 2 ton G1 6,40 ±
0,42 kg; G2 12,30 ± 0,45 kg). Kemudian dipilih formula granul yang terbaik dan
dilakukan uji potensial pengenceran dengan bahan aktif parasetamol yang
memiliki sifat alir jelek dan non-kompresibel. Uji potensial pengenceran
dilakukan pada empat perbandingan parasetamol dan granul ko-proses eksipien
1:9, 2:8, 3:7, dan 4:6. Setelah dikempa, dilakukan uji mutu fisik tablet dan
diperoleh kekerasan tablet (K1 7,00 ± 0,00 kg; K2 5,22 ± 0,36 kg; K3 4,11 ± 0,22
kg; K4 2,11 ± 0,22 kg), kerapuhan tablet (K1 0,46 ± 0,15%; K2 0,86 ± 0,09%; K3
1,68 ± 0,62%; K4 4,78 ± 0,40%) dan waktu hancur tablet (K1 1,25 ± 0,09 menit;
K2 0,91 ± 0,05 menit; K3 0,71 ± 0,05 menit; K4 0,33 ± 0,08 menit).
Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa formula
granul ko-proses eksipien dengan pengikat gelatin 5% memberikan profil granul
yang dapat menghasilkan tablet memenuhi seluruh persyaratan tablet terdapat
pada formula tablet dengan perbandingan 1:9 (10% parasetamol dan 90% granul)
dan 8:2 (20% parasetamol dan 80% granul). Namun, pada profil kekerasan dapat
mempertahankan sampai dengan komposisi 3 (granul ko-proses 70% :
parasetamol 30%) dan memiliki waktu hancur yang memenuhi persyaratan,
namun pada kerapuhan tidak memenuhi persyaratan.

vi

ABSTRAK
Berbagai macam bahan dikembangkan sebagai eksipien kempa langsung,
salah satu metode adalah ko-proses. Ko-proses eksipien adalah kombinasi dari
dua atau lebih eksipien yang memiliki keuntungan yang tidak dapat dicapai jika
mencampur eksipien secara sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh dari gelatin 3% (G1) dan 5% (G2) terhadap sifat granul kombinasi
antara pati jagung dan avicel PH 101 sebagai eksipien kempa langsung. Ko-proses
eksipien ini dibuat dengan metode granulasi basah dan diuji untuk kandungan
lembab, kecepatan alir, sudut diam, distribusi ukuran partikel, dan persen
kompresibilitas. Kemudian dipiliih granul yang terbaik dan dilakukan uji
potensianal pengenceran pada 4 komposisi dengan perbandingan granul dan
parasetamol (90:10, 80:20, 70:30, dan 60:40), setelah itu dilakukan evaluasi mutu
fisik granul. Hasil penelitian menunjukkan G1 (3%) dan G2 (5%) menghasilkan
kecepatan alir dan kompresibilitas yang baik sebagai bahan pembawa kempa
langsung dan granul ko-proses dengan gelatin 5% lebih efektif karena mampu
menghasilkan tablet parasetamol sampai 30% pengenceran.
Kata kunci: ko-proses eksipien, pati jagung, avicel PH 101, parasetamol.

vii

ABSTRACT

THE EFFECT OF GELATIN TO THE EFFECTIVENESS OF CORN
STARCH AND AVICEL PH 101 MIXTURE AS DIRECT COMPRESSION
EXCIPIENTS
(Made By Wet Granulation Method)
A wide range of materials has been developed as direct compression
excipients, one of the methods was co-processing. Co-processed excipients are
combinations of two or more excipients that possess performance advantages that
cannot be achieve using the simple admixture of excipients. This study aims to
determine the impact of gelatin 3% (G1) and 5% (G2) to the granules properties
those were combination of corn starch and avicel PH 101 as direct compression
excipient. Co-prosess excipients made with wet granulation, then formed granules
were being tested for their moisture content, flowability, angle of repose, granules
size distribution, and percent compressibility. Then selected the best granules and
pontential dilution was tested on four compositions by comparison granules and
paracetamol (90:10, 80:20, 70:30, dan 60:40), after that tested its tablets physical
quality evaluation. The results showed both co-process excipient produces flow
properties and good compactibility as direct compression excipient and co-process
granule with 5% of gelatin is more efective because it is able to produce
paracetamol tablets up to 30% dilution.
Keywords: co-processed excipients, corn starch, avicel PH 101, paracetamol.

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .........................................................................................

i

HALAMAN JUDUL.............................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................

ii

LEMBAR PENGUJIAN .......................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

iv

RINGKASAN .......................................................................................................

vi

ABSTRAK ............................................................................................................

vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

xiv

DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................

xv

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................

1

1.1 Latar Belakang...............................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................

3

1.4 Hipotesis .........................................................................................

3

1.5 Manfaat Penelitian ..........................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................

5

2.1 Ko-proses ........................................................................................

5

2.2 Granulasi Basah .............................................................................

6

2.3 Kempa Langsung ............................................................................

7

2.4 Tablet Kempa .................................................................................

8

2.5 Tinjauan Mutu Fisik Tablet ............................................................

9

2.5.1 Kekerasan Tablet ..................................................................

10

2.5.2 Kerapuhan Tablet .................................................................

10

2.5.3 Uji Waktu Hancur Tablet .....................................................

10

2.6 Tinjauan Bahan ...............................................................................

10

2.6.1 Parasetamol...........................................................................

10

2.6.2 Jagung ...................................................................................

11

2.6.3 Avicel PH 101 ......................................................................

12

2.6.4 Gelatin ..................................................................................

16

2.7 Tinjauan Mutu Fisik Granul ..........................................................

16

2.7.1 Kandungan Lembab..............................................................

16

2.7.2 Sifat Alir dan Sudut Istirahat ................................................

17

2.7.3 Distribusi Ukuran Partikel ....................................................

18

2.7.4 Penentuan % Kompresibilitas...............................................

18

2.7.5 Kompaktibilitas Tablet .........................................................

19

2.8 Tinjauan Permasalahan Pencetakan Tablet ....................................

19

2.8.1 Capping ................................................................................

19

2.8.2 Sticking .................................................................................

20

2.8.3 Picking ..................................................................................

20

2.8.4 Laminating............................................................................

21

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..............................................................

22

3.1 Uraian Kerangka Konseptual..........................................................

22

3.2 Kerangka Konseptual .....................................................................

23

BAB IV METODE PENELITIAN ......................................................................

24

4.1 Bahan Penelitian .............................................................................

24

4.2 Alat .................................................................................................

24

4.3 Rancangan Penelitian .....................................................................

24

4.4 Metode Penelitian ...........................................................................

26

4.4.1 Pemeriksaan Bahan Penlitian ...............................................

27

4.4.2 Pembuatan Granul Ko-proses Eksipien ................................

27

4.4.3 Pembuatan Tablet Parasetamol Kempa Langsung ...............

28

4.4.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ...........................................

29

4.4.5 Evaluasi Mutu Fisik Tablet Kempa Langsung .....................

31

4.4.5 Analisa Statistik ....................................................................

32

x

BAB V HASIL PENELITIAN .............................................................................

33

5.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian .......................................

33

5.5.1 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Pati Jagung ............................

33

5.1.2 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Avicel PH 101 .......................

34

5.1.3 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Gelatin ...................................

35

5.1.4 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Parasetamol ...........................

35

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ko-proses....................................

36

5.3 Uji Potensial Pengenceran Terhadap Mutu Fisik Tablet ................

38

5.4 Analisis Statistik Mutu Fisik Tablet Parasetamol ..........................

40

5.4.1 Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet ............................

40

5.4.2 Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet ............................

41

5.4.3 Hasil Analisis Statistik Waktu Hancur Tablet ......................

42

BAB VI PEMBAHASAN .....................................................................................

44

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................

48

7.1 Kesimpulan .....................................................................................

48

7.2 Saran ...............................................................................................

48

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

49

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1 Tabel Eksipien Ko-proses Kempa Langsung .................................................

6

II.2 Persyaratan Penyimpangan Bobot ..................................................................

10

II.3 Hubungam Kecepatan Aliran dan Sifat Aliran ...............................................

18

II.4 Hubungan Indeks Carr dan Mampu Alir Serbuk ............................................

19

II.5 Kapping dan Solusinya ...................................................................................

20

IV.1 Rancangan Formula Ko-proses Eksipien Kempa Langsung ........................

25

IV.2 Rancangan Formula Tablet Parasetamol Kempa Langsung .........................

25

V.1 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Pati Jagung ......................................................

33

V.2 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Avicel PH 101 .......................................

34

V.3 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Gelatin ...................................................

35

V.4 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Parasetamol............................................

35

V.5 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ko-proses Eksipien ...........................

36

V.6 Hasil Uji Potensial Pengenceran Terhadap Mutu Fisik Tablet ......................

38

V.7 Uji Statistik One Way Anova Kekerasan Tablet .............................................

40

V.8 Hasil Uji HSD Kekerasan Tablet ...................................................................

41

V.9 Uji Statistik One Way Anova Kerapuhan Tablet ............................................

41

V.10 Hasil Uji HSD Kerapuhan Tablet.................................................................

42

V.11 Uji Statistik One Way Anova Waktu Hancur Tablet ....................................

42

V.12 Hasil Uji HSD Waktu Hancur Tablet ...........................................................

43

xii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1 Struktur Kimia Parasetamol ............................................................................

11

2.2 Jagung .............................................................................................................

12

2.3 Struktur Amilosa .............................................................................................

13

2.4 Struktur Amilopektin ......................................................................................

14

2.5 Struktur Microcrystalline Cellulose ................................................................

15

2.6 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Istirahat .........................................

28

3.1 Skema Kerangka Konseptual ..........................................................................

23

4.1 Skema Metode Penelitian................................................................................

26

4.2 Skema Pembuatan Granul ...............................................................................

28

4.3 Skema Pembuatan Tablet ................................................................................

29

5.1 Foto Mikroskopik Pati Jagung ........................................................................

34

5.2 Hasil Pemeriksaan Distribusi Ukuran Granul Ko-proses................................

37

5.3 Hasil Pemeriksaan Pengaruh Tekanan Terhadap Uji Kompaktibilitas ...........

37

5.4 Histogram Kekerasan Tablet Parasetamol ......................................................

39

5.5 Histogram Kerapuhan Tablet Parasetamol......................................................

39

5.6 Histogram Waktu Hancur Tablet Parasetamol ................................................

40

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup .....................................................................................

53

2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi .....................................................................

54

3. Sertifikat Jagung..............................................................................................

55

4. Sertifikat Analisis Parasetamol .......................................................................

56

5. Sertifikat Analisi Gelatin.................................................................................

57

6. Hasil FT-IR Parasetamol .................................................................................

58

7. Hasil FT-IR Avicel PH 101 ............................................................................

59

8. Hasil FT-IR Gelatin.........................................................................................

62

9. Perhitungan Rendemen Pembuatan Pati Jagung .............................................

64

10. Tabel Gugus FT-IR .........................................................................................

65

11. Pemeriksaan Fisik Granul Ko-proses Eksipien ...............................................

66

12. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Kempa Langsung Parasetamol ....................

69

13. Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Parasetamol ..................................

70

14. Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Parasetamol ..................................

73

15. Hasil Analisis Statistik Waktu Hancur Tablet Parasetamol ............................

75

16. Tabel F ............................................................................................................

78

17. Tabel Konversi Mesh ......................................................................................

79

18. Foto Tablet Kempa Langsung Parasetamol ....................................................

80

19. Foto Granul Gelatin 5% ..................................................................................

81

xiv

DAFTAR SINGKATAN
MCC : microcrystalline cellulose
API

: active pharmaceutical ingredient

tg

: tangen

cm

: centimeter

g

: gram

kg

: kilogram

o

: derajat celcius

N

: normalitas

W

: weight

C

HSD

: honestly significant difference

xv

DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nur. 2013. Teknologi Fermentasi Pada Tepung Jagung. Graha Ilmu,
Yogyakarta, 3, 7.
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat, Universitas
Indonesia Press, Jakarta. 244, 246-250, 255-256.
Akram, M., Naqvi, S.B.S. & Gauhar, S. 2011. Development of Co-processed Micro
Granules for Direct Compression. Int J Pharm Pharm Sci, 3, 64.
Aulton, M., Summers, M., 2002. Tablet and Compaction in: Pharmaceutics The
Science of Dosage Form Design. 2nd, Churcill Livingstone, Philadelphia, 205
Bandelin, F.J. & Shangraw R.F. 1982. Compressed Tablet by Wet Granulation. in
Lieberman H.A., Lachman L. (Eds.), Pharmaceutical Dosage Form, Tablet 1, 12351238.
Bradbury, J.H. & Holloway, Warren D., 1998. Chemestry of Tropical Root Crops:
Significance for Nutrition and Agriculture in the Pacific. Australian National
University, Canberra.
Bugay, David E. & Findlay, W. Paul. 1999. Pharmaceutical Excipients:
Characterization by IR, Rahman, and NMR Spectroscopy. Taylor and Francis,
94.
Chougule, A.S., Dikpati, A. & Trimbake, T. 2012. Formulation Development
Techniques of Co-processed Excipients. Journal of Advanced Pharmaceutical
Sciences, 2, 231-249.
Chowdary, K.P.R. & Ramya, K. 2013. Recent Research on Co-processed Excipients
for Direct Compression - A Review. Pharmacie Globale International
Journal of Comprehensive Pharmacy, 2, 1-3.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi
ketiga. Jakarta. 6-7.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi
keempat. Jakarta. 649.
Dewan Ketahanan Pangan, 2011. Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2011-2014.
Jakarta.
Dokala, G.K. & Pallavi, C. 2013. Direct Compression - An Overview. International
Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 4, 155-158.

xvi

Fortuna, T., Juszezak, L. & Palasinski M. 2001. Properties of Corn and Wheat Starch
Phosphates Obtained from Granules Segregated According to Their Size.
Electronic Journal of Polish Agricultural Universities, 4.
Govedarica, B., Injac, R., Dreu, R. & Srcic, S. 2011. Formulation and Evaluation of
Immediate Release Tablets with Different Types of Paracetamol Powders
Prepared by Direct Compression. Afr J Pharm Pharmacol, 5, 31.
Harbir, K., Gurpreet, S., AC, R. & Seema, S. 2012. Pharmaceutical Tablets and
Tablet Compression Machines: A Review. Novel Science International
Journal of Pharmaceutical Science, 1, 529-531.
Hermanto, S., Sumarlin, L.O. & Fatimah, W. 2013. Differentiation of Bovine and
Porcine Gelatin Based on Spectroscopic and Electrophoretic Analysis. J.Food
Pharm.Sci., 1, 68-73.
Jain, V., 2011. Drug Identification Tests. Determination of Melting Point(s) and
Diferential Scanning. School of Pharmaceutical Sciences Preformulation
Studies,http://shodhganga.inflibnet.ac.in/bitstream/10603/2206/13/13_chapter
%205.pdf. Diakses pada tanggal 3 Mei 2015.
Juheini, Iskandarsyah., Animar, J.A., Jenny. 2004. Pengaruh Kandungan Pati
Singkong Terplagelatinasi Terhadap Karakteristik Fisik Tablet Lepas
Terkontrol Teofilin. Majalah Ilmu Kefarmasian, 1, 21-26.
Katzung, Bertram G., 2006. Basic and Clinical Pharmacology. 10TH Edition, San
Fransisco.
Kumari, M.S., Prasanthi, C., Bhargavi, C.S., Kumari, M.P. & Ushasri, S. 2013.
Reassessment of Novel Co-processed Multifunctional Excipients. Int Res J
Pharm App Sci, 3, 122-128.
Lachman, C.L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L., 2008. Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Edisi II. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 643, 654, 658-659,
674, 676, 701.
Limwong, V., Sutanthavibul, N. & Kulvanich, P. 2004. Spherical Composite Particles
of Rice Starch and Microcrystalline Cellulose: A New Coprocessed Excipient
for Direct Compression. AAPS Pharm Sci Tech, 5, 1-10.
Lionetto, F., Sole, R.D., Cannoletta, D., Vasapollo, G. & Maffezzoli, A. 2012.
Monitoring Wood Degredation during Weathering by Cellulose Crystallinity,
Materials 2012,5, 1910-1922.
Martin, A. 1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik.
Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

xvii

Moller, Jens T. & Fredsted S. 2009. A Primary on Spray Drying. Chemical
Engineering, 34-40.
Okeke, Uche., 2014. Economics of Fresh Maize production in Anambra East Local
Government Area of Anambra State, Nigeria. Journal of Science and
Multidisciplinary Research. 6, 22-33.
Pamudji, Jessie S., Wikarsa, S. & Tampara, Meisa H. 2014. Improvement of
Gliclazide's Rate by Using Surface Solid Dispersionwith Avicel PH 101. Int J
Pharm Pharm Sci, 6, 461-465
Parrot. E. L., 1970, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics,
Minnepolis USA, Burgess Publishing Company. 82.
Patel, S.S. & Patel, M.P. 2009. Development of Directly Compressible Co-processed
Excipient for Dispersible Tablets Using 32 Full Factorial Design. International
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 1, 125-148.
Qiu, Y., Chen, y., Zhang, G.G.Z. 2009. Developing Solid Oral Dosage Forms. First
edition. Elsevier Inc, USA.
Roja, J., Moren, S. & Lopez, A. 2011. Assessment of the Water Sorption Properties
of Several Microcrystalline Celluloses. J Pharm Sci and Res, 3, 1302-1309.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2006. Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Edisi ke-6, Pharmaceutical Press, London. 132-134,725.
Rukmana, Rahmat. 1997. Usaha Tani Jagung. Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 21,
23.
Siregar, C.J.P., Wikarsa, S., 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar-dasar
Praktis. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 34, 35, 38, 154, 163,
196, 236-237, 248, 255, 256, 263.
Soebagio, B., Sriwidodo., Adhika, A.S., 2009. Pengujian Sifat Fisikokimia Pati Biji
Durian (Durio zibethinus Murr) Alami dan Modifikasi Secara Hidrolisis
Asam. Bandung: Skripsi. Universitas Padjajaran.
Staniforth, John. 2002. Powder Flow in Aulton, M. (Ed.) Pharmaceutics The Science
of Dosage Form Design. 2nd , Churcill Livingstone, Philadelphia, 205-207.
Sung, P.-F., Hsieh, Y.-L., Angonese, K., Dunn, D., King, R.J., Machbitz, R.,
Christianson, A., Chappell, W.J., Taylor, L.S. & Harris, M.T. 2011. Complex
Dielectric Properties of Microcrystalline Cellulose, Anhydrous Lactose, and αLactose Monohydrate Powders Using a Microwave-based Open-reflection
Resonator Sensor. Journal of Pharmaceutical Sciences, 100, 2920.
xviii

Terinte, N., Ibbett, R. & Schuster, Kurt C., 2011. Overview on Native Cellulose and
Microcrystalline Cellulose I Structure by X-ray Diffraction (Waxd):
Comparison Between Measurement Techniques. Lenzinger Berichte, 89, 118131.
Toumi, L.B., Radia, D., Zineb, S., Khedidja, A., 2011. Flow Characteristics
Optimization of Corn Starch and Microcrystalline Cellulose Mixture by Wet
Granulation
United State Pharmacopeial Convention, 2007. USP-NF 30. 674.
Wikipedia, 2015. Jagung, http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung. Diakses tanggal 4
Januari 2015.

xix

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Ketahanan pangan yang dicetuskan pada World Food Summit (1996) oleh

World Food Programme didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana
terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang dicerminkan dengan tersedianya
pangan yang cukup, baik dari segi jumlah, mutu, aman, merata dan terjangkau.
Kinerja umum ketahanan pangan Indonesia selama periode 2005–2009
menunjukkan kecenderungan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Dilaporkan pada periode 2005–2009, sebagian besar produksi pangan pokok
seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, sayur, buah-buahan, minyak
sawit, gula putih, telur, susu, dan ikan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Peningkatan yang berturut-turut salah satunya terdapat pada produksi
jagung yang naik dengan rata-rata 8,49 persen per tahun (Dewan Ketahanan
Pangan, 2010). Peningkatan produksi jagung yang melimpah merupakan suatu
peluang untuk pengolahan jagung sehingga jagung tidak hanya menjadi alternatif
bahan pangan bagi masyarakat Indonesia, namun juga dapat dimanfaat dalam
berbagai bidang industri. Pada industri farmasi produk turunan hasil dan
pengembangan jagung dimanfaatkan sebagai eksipien pada formulasi tablet.
Jagung mengandung 80% karbohidrat, 10% protein, 3,5% serat dan 2%
mineral. Besi dan vitamin B terdapat dalam jagung (Okeke, 2014). Karbohidarat
jagung terdiri atas pati, gula, pentosan dan serat kasar (Aini, 2013). Amilum atau
sering juga disebut sebagai pati adalah karbohidrat yang berasal dari hasil proses
fotosintesis tanaman, disimpan dalam bagian tertentu tanaman dan berfungsi
sebagai cadangan makanan (Soebagio et al., 2009). Amilum merupakan bahan
penolong yang kerap digunakan pada pembuatan tablet sebagai pengisi, pengikat,
penghancur, dan pelincin (Juheini et al., 2004). Beberapa tahun terakhir banyak
penelitian tentang penggunaan jagung sebagai eksipien, jagung digunakan dalam
industri farmasi dengan dikombinasikan dengan eksipien lainnya untuk
mendapatkan sifat fisik dan kimia yang diinginkan sehingga dapat digunakan

1

2

untuk formulasi tablet. Hal ini disebabkan kandungan amilum pada jagung yang
berpotensi sebagai eksipien farmasetika pada formulasi tablet.
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang
digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pelicin, zat
pembasah atau zat lain yang cocok (Depkes RI, 1979). Zat tambahan pada
pembuatan tablet dapat dibuat salah satunya dengan cara ko-proses. Ko-proses
adalah proses di mana dua eksipien atau lebih berinteraksi pada tingkat sub
partikel yang memiliki tujuan memberikan efek sinergis yang dapat memperbaiki
fungsi eksipien sehingga dapat menutupi sifat yang tidak diinginkan dari eksipien
jika digunakan eksipien tunggal (Chowdary dan K Ramya, 2013).
Laporan penelitian sebelumnya dilakukan pengembangan ko-proses pati
jagung dan mikrokristalin selulosa dibuat dengan metode granulasi basah untuk
digunakan sebagai eksipien kempa langsung (Toumi et al., 2011). Pada penelitian
ini akan dilakukan ko-proses menggunakan pati jagungdan avicel 101 dengan
perbandingan 5:5 menggunakan metode granulasi basah dengan pengikat gelatin
3% dan 5%.
Avicel atau microcrystalline cellulose merupakan bahan pengisi tablet yang
sangat kompresibel dan memiliki sifat alir yang jelek. Avicel merupakan salah
satu bahan pengisi yang tidak larut dalam air namun avicel bersifat higroskopis
(Sung et al., 2011). Microcrystalline cellulose adalah bagian dari depolimerisasi
selulosa yang berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa, berupa kristal bubuk
terdiri dari partikel berpori. Di pasaran tersedia dalam ukuran partikel yang
berbeda dan nilai kelembaban yang memiliki sifat yang berbeda dan aplikasi
(Rowe et al., 2006).
Untuk mengetahui efektifitas campuran pati jagung dan avicel PH 101 yang
dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan bahan pengikat gelatin.
Granul ko-proses yang terbentuk diuji sifat fisik granul dan uji teknologi pada
sediaan tablet parasetamol. Parasetamol merupakan bahan obat yang memiliki
kemampuan kompresibiltas yang jelek dan daya alirnya jelek (Govedarica et al.,
2011), sehingga kemampuan granul ko-proses akan diuji efektifitasnya terhadap

3

mutu fisik tablet parasetamol yang dibuat dengan metode kempa langsung.
Metode kempa langsung adalah metode yang paling sederhana dan paling
ekonomis daripada metode yang lain (Akram et al., 2011), hanya memerlukan
bahan aktif yang tepat dicampur dengan bahan pengisi yang sesuai sebelum
dikempa. Selain dari kesederhanaan proses formulasi dan pembuatan, keuntungan
utama dari kempa langsung yaitu mengurangi modal, tenaga kerja dan biaya
energi untuk pembuatan dan menghindaripenggunaan air untuk granulasi pada
bahan obat yang sensitif terhadap air.
Berdasarkan hal-hal diatas diharapkan dengan adanya ko-proses eksipien
pati jagung dan avicel PH 101 menggunakan metode granulasi basah dengan
pengikat gelatindapat menghasilkan granul ko-proses sebagai bahan pengisi
kempa langsung yang lebih baik.
1.2

Rumusan Masalah

1.

Apakah penambahan gelatin pada granul ko-proses pati jagung dan avicel
PH 101 dapat menghasilkan granuln sebagai bahan pembawa kempa
langsung?

2.

Berapakah efektifitas granul dasar ko-proses terhadap mutu fisik tablet
parasetamol dengan uji potensial pengenceran?

1.3

Tujuan Penelitian

1.

Mengetahui pengaruh penambahan gelatin pada granul ko-proses campuran
pati jagung dan avicel PH 101 sebagai bahan pembawa kempa langsung

2.

Mengetahui efektifitas granul dasar ko-proses terhadap mutu fisik tablet
parasetamol dengan uji potensial pengenceran.

1.4

Hipotesis
Peningkatan kadar zat pengikat gelatin pada metode ko-proses eksipien

pati jagung dan avicel PH 101 dengan granulasi basah dapat meningkatkan
efektifitas granul sebagai bahan pembawa kempa langsung.

4

1.5 Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui pengaruh penambahan kadar pengikat pada ko-proses
eksipien pati jagung dan avicel PH 101 maka diperoleh granul yang baik dan
dapat diketahui juga sampai perbandingan berapa eksipien ko-proses dan
parasetamol dapat dicetak menjadi tablet yang memenuhi persyaratan. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
pengembangan formulasi tablet kempa langsung parasetamol dengan bahan
pembawa pati jagung dan avicel PH 101.

Dokumen yang terkait

Pembuatan Pati Sitrat Dari Pati Singkong (Manihot Utilissima P.) Dengan Metode Klaushfer Dan Pemanfaatannya Sebagai Disintegran Pada Formolasi Tablet Parasetamol Yang Dibuat Dengan Metode Granulasi Basah

1 121 113

PENGARUH PERBANDINGAN PATI JAGUNG DAN LAKTOSA SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG DENGAN METODE PENGERING SEMBUR

0 7 41

PENGARUH PVP-K30 TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN LAKTOSA DAN PATI JAGUNG SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

6 24 25

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK BUAH PARE DENGAN METODE GRANULASI BASAH

0 7 22

PENGARUH PERBANDINGAN LAKTOSA DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG DENGAN METODE PENGERING SEMBUR

2 23 22

PENGARUH PVP K-30 TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN LAKTOSA DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

2 12 22

FORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT TABLET TEOFILIN DENGAN MATRIKS NATRIUM CARBOXYMETIL CELLULOSE DAN AVICEL PH 102 DENGAN METODE GRANULASI BASAH.

0 1 24

Pengaruh Penggunaan Avicel PH 101 Dan Laktosa Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Karakteristik Fisik Tablet Ekstrak Pegagan Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1

Pengujian Ampas Tahu Kering Dibandingkan Avicel PH 101 Sebagai Disintegran Tablet Parasetamol yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Bahan Pembawa Avicel PH 101 Dan Emcompress Serta Kombinasi Avicel PH 101 Dan Emcompress Terhadap Sifat Fisik Gramulat Parasetamol Dan Kualitas Fisik Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Ceta - Ubaya Repository

0 0 4