HUBUNGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN PENDAPATAN DI APOTEK (Studi Apotek di Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang)

SKRIPSI
SITI KHAIRATUN HISAN

HUBUNGAN PROFIL
PELAYANAN KEFARMASIAN
DENGAN PENDAPATAN DI APOTEK
(Studi Apotek di Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Hubungan profil pelayanan kefarmasian dengan pendapatan apotek (Studi
Apotek di wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang) ini sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dengan segala kerendahan
hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti program sarjana
farmasi.
2. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS selaku Ketua Program Studi
Farmasi dan Drs. H. Achmad Inoni, Apt yang senantiasa dengan sabar
memberikan bimbingan, nasehat, arahan dan semangat kepada penulis
untuk lebih baik lagi.
3. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS sebagai Dosen Pembimbing I dan
Bapak Dr. H. Abdul Rahem, Apt., M.Kes sebagai Dosen Pembimbing II
yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan memberi
pengarahan, saran serta dukungan yang berarti kepada penulis selama
penulisan skripsi.
4. Ibu Ika Ratna H, S.Farm., Apt dan Ibu Dian Ermawati, S.Farm., Apt
selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, kritik dan saran
yang membangun kepada penulis untun kebaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, Apt selaku Sekretaris Program Studi Farmasi

dan juga sebagai Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan selama
menempuh Program Sarjana Farmasi.

6. Ibu Siti Rofida S.Si., Apt, Ibu Arina Swatika, S.Farm., Apt dan para dosen
serta seluruh staf tata usaha program studi farmasi yang telah mendidik
dan

berbagi

ilmu

pengetahuan

kepada

penulis

sehingga

dapat


menyelesaikan program sarjana farmasi.
7. Kedua Orang Tua tercinta Bapak Arif H.Nuruddin dan Ibu Yuniar
Kurniati, adik vidi atas cinta dan doa keluarga besar yang selalu memberi
semangat, dukungan moral dan materi yang diberikan selama menempuh
program sarjana farmasi hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
8. Pemilik Sarana Apotek, Apoteker Pengelola Apotek dan Asisten Apoteker
yang telah bersedia mengisis kuisioner penelitian ini.
9. Teman-teman kelompok komunitas Rizal, Cupal, Bangkit, Aga, atas
kerjasamanya selama menyelesaikan skripsi ini. Teman-teman Farmasi
2007 Inaa, Fahniyah, Inayah, Evi.A, Neti, Hanifah, Hendra, Abang Pujon,
Abi dan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu terimakasih atas
persahabatan dan perjuangan kita selama ini semoga menuju awal
kesuksesan. Dan terima kasih teman terbaikku Rizal Andriyono untuk
kesabaran, dukungan dan semangatnya.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas
bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah dari

Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan,. AMIN.

Malang, 11 Juli 2011
Penyusun

Siti Khairatun Hisan

RINGKASAN

HUBUNGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
DENGAN PENDAPATAN DI APOTEK
(Studi Apotek di Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang)

Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, tentu diperlukan
suatu pelayanan yang bersifat komprehensif dan professional dari para profesi kesehatan.
Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan
yang tidak terpisahkan, termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di apotek. Oleh
karena itu, Departemen Kesehatan bekerjasama dengan ISFI telah menyusun Standar

Pelayanan Kefarmasian di Apotek yang tertulis pada Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004. Selain memiliki fungsi sosial
sebagai tempat pengabdian profesi kesehatan dan pengembangan jasa pelayanan,
pendistribusian dan informasi obat, perbekalan kesehatan, apotek juga memiliki fungsi
ekonomi yang mengharuskan suatu apotek memperoleh laba dari gabungan produk dan
jasa untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kelangsungan usahanya. Oleh
karena itu apoteker sebagai salah satu tenaga professional kesehatan dalam mengelola
apotek tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja tapi juga dari segi
manajemen. Dari perputaran antara produk dan jasa inilah yang menghasilkan pendapatan
apotek. Dalam penelitian ini bertujuan meneliti apakah ada hubungan antara profil
pelayanan kefarmasian dengan pendapatan apotek yang berada di Kecamatan Klojen
Kota Malang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik, penelitian analitik adalah
survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu
terjadi. Berdasarkan waktu penelitian, penelitian ini termasuk Penelitian kohort.
Penelitian kohort bersifat analitik, yakni untuk mempelajari hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, variabel bebas (independent) dalam penelitian ini yaitu
profil standar pelayanan kefarmasian di apotek dan variabel terikat (dependent) adalah
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
pendapatan yang diperoleh apotek (Sastroasmoro dan Ismael, 1995).

Pada penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel Probability Sampling
dengan cara simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak sederhana.
Pengambilan sampel secara sederhana adalah bahwa setiap anggota atau unit dari
populasi mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo,
2010). Jumlah sampel menurut perhitungan didapatkan 9 sampel apotek yang berada di
wilayah Kecamatan Klojen Kola Malang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner
tertutup, kuisioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden
diminta untuk memilih satu jawaban sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

Metode analisis data yang digunakan yaitu metode Korelasi Spearman Rank
(rho), metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat kecocokan dari dua variabel
terhadap grup yang sama dan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara profil
pelayanan kefarmasian dengan pendapatan apotek. Dan hasil analisis data korelasi
Spearman Rank didapatkan nilai signifikansinya 0,48 seharusnya signifikansi yang
diharapkan lebih kecil dari 0,05. Maka dari hasil analisis data ini disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan antara profil pelayanan kefarmasian dengan pendapatan apotek. Dan
dari kesimpulan tersebut diatas disarankan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan profil pelayanan dengan pendapatan apotek dengan memperhatikan
beberapa faktor lain selain pelayanan kefarmasian seperti faktor sumber daya manusia di

apotek, penetapan lokasi apotek, ketersediaan obat dan juga harga obat, yang juga dapat
mempengaruhi peningkatan jumlah pendapatan apotek.

ABSTRACT
Relationships with the Pharmaceutical Services Income Profiles in Pharmacy
(Study Area Pharmacy in Malang District Klojen)
Pharmacies have a social function and economic functions. Social function
as a place dedicated healthcare professionals and development services, patient
care in the pharmacy can be a product, service, or a combination of products and
services. And from the economic function pharmacies earn a profit from the
combined products and services to improve service quality and maintain business
continuity. Of rotation between these products and services that generate
revenue. The purpose of this study was to determine the relationship with the
income profile of pharmacy services pharmacy in the district Klojen, the city of
Malang. Based on the research, this study included a cohort study. Cohort studies
are analytic, ie, to study the relationship between independent variables with the
variable bound. The number of samples according to the calculations obtained 9
samples pharmacies that are in district Klojen, Malang. Data analysis using the
method sperman rank correlation, analysis of data from this study found the value
of significant the expected significant of 0,48 should be smaller than 0.05. Then

the conclusion of the study say there is no relationship between the profile of
pharmacy services with pharmacy revenue. And recommended further research
needs to be done on the relationship with income profiles pharmacy services with
respect to some other factors in addition to pharmacy services that could affect the
amount of revenue the pharmacy.

Keyword : Pharmaceutical Services, Income, Pharmacy

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
RINGKASAN ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.4 Hipotesis ........................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6
2.1 Tinjauan tentang apotek ................................................................... 6
2.1.1 Definisi Apotek ...................................................................... 6
2.1.2 Tugas dan Fungsi Apotek ...................................................... 6
2.1.3 Pelayanan Apotek .................................................................. 6
2.2 Tinjauan tentang Pekerjaan Kefarmasian ......................................... 7
2.2.1 Definisi pekerjaan kefarmasian ............................................... 7
2.2.2 Tujuan Pengaturan Pekerjaan Kefarmasian ............................ 8
2.2.3 Pekerjaan Kefarmasian di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian ... 8
2.3 Tinjauan tentang pelayanan .............................................................. 8
2.3.1 Definisi Pelayanan .................................................................. 8
2.3.2 Pelayanan Umum .................................................................... 10
2.3.3 Pelayanan Prima ...................................................................... 11
2.4 Prinsip-prinsip Pelayanan ................................................................. 11
2.5 Model Pelayanan Kefarmasian Prima di Apotek .............................. 12
2.6 Model Komprehensif pada Pelayanan Produk dan Jasa .................. 13


2.7 Tinjauan Tentang Kualitas Pelayanan .............................................. 14
2.8 Pelayanan Kefarmasian di Apotek ................................................... 15
2.8.1 Definsi Pelayanan Kefarmasian .............................................. 15
2.8.2 Fasilitas Pelayanan Kefarmasian ............................................. 15
2.8.3 Pelayanan Resep ...................................................................... 16
2.8.4 Pelayanan Informasi Obat (PIO) ............................................. 17
2.8.5 Konseling ................................................................................ 17
2.8.6 Pelayanan Residensial ............................................................. 18
2.9 Tinjauan tentang Mutu Pelayanan Kesehatan .................................. 18
2.10 Tinjauan tentang Pendapatan ......................................................... 19
2.10.1 Definisi Pendapatan .............................................................. 19
2.10.2 Pendapatan menurut Ilmu Ekonomi ...................................... 19
2.10.3 Faktor yang mempengaruhi Pendapatan ............................... 20
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................... 22
BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................... 23
4.1 Rancangan penelitian ............................................................................ 23
4.1.1 Jenis penelitian .............................................................................. 23
4.2 Populasi ................................................................................................ 23
4.3 Sampel .................................................................................................. 24

4.3.1 Besar Sampel ................................................................................. 24
4.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 25
4.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 25
4.5 Definisi Operasional ............................................................................. 25
4.6 Klasifikasi dan Definisi Operasional .................................................... 26
4.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 26
4.8 Teknik Pengolahan Data ....................................................................... 28
4.9 Teknik Analisis Data ............................................................................ 28
4.10 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 30
BAB 5 HASIL PENELITIAN ......................................................................... 31
5.1 Gambaran Umum Penelitian ................................................................ 31
5.2 Hasil Penelitian Profil Pelayanan Kefarmasian .................................... 31
5.3 Hasil Penelitian Pendapatan Apotek Juni 2010 .................................... 32

5.4 Hasil Penelitian Pendapatan Apotek Market 2011 ............................... 33
5.5 Tabulasi Silang ..................................................................................... 34
5.5.1 Tabulasi Silang profil pelayanan dan pendapatan Juni 2010 ........ 34
5.5.2 Tabulasi Silang profil pelayanan dan pendapatan Maret 2011 ..... 35
5.6 Hasil Analisis Data ............................................................................... 36
5.6.1 Korelasi Speraman Rank ............................................................... 36
5.6.2 Regresi Sederhana ......................................................................... 36
BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................... 38
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 44
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 44
7.2 Saran ..................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 45
LAMPIRAN ...................................................................................................... 48

DAFTAR TABEL

Halaman
4.1

Variabel Penelitian dan Indikatornya ..................................................... 26

5.1

Profil Pelayanan Kefarmasian ................................................................ 31

5.2

Pendapatan Apotek Bulan Juni Tahun 2010 .......................................... 32

5.3

Pendapatan Apotek Bulan Maret Tahun 2011 ....................................... 33

5.4

Tabulasi Silang Profil Pelayanan dengan Pendapatan Juni 2010 .......... 34

5.5

Tabulasi Silang Profil Pelayanan dengan Pendapatan Market 2011 ...... 35

5.6

Korelasi Spearman Rank ........................................................................ 36

5.7

Regresi Sederhana ................................................................................... 36

DAFTAR GAMBAR

Halaman
3.1

Bagan Kerangka Konseptual .................................................................. 22

5.1

Distribusi Frekuensi Profil pelayanan kefarmasian ............................... 32

5.2

Distribusi Frekuensi pendapatan apotek Juni 2010 ................................ 33

5.3

Distribusi Frekuensi pendapatan apotek Market 2011 ........................... 34

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

: Daftar Riwayat Hidup .............................................................

48

Lampiran 2

: Surat Pernyataan ......................................................................

49

Lampiran 3

: Kuisioner .................................................................................

50

Lampiran 4

: Contoh Penilaian Kuisioner Pelayanan Kefarmasian di Apotek 54

Lampiran 5

: Data Hasil Penelitian ...............................................................

58

Lampiran 6

: Hasil Analisis Data ..................................................................

59

DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.Y., 2004. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Angki, P., 2004. Gambaran Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek DKI Jakarta tahun 2003. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol.1 No.2,
p. 102-15.
Anief, M., 2000. Prinsip dan dasar manajemen, pemasaran umum dan farmasi.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Anief, M., 2005. Manajemen Farmasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan RI., 1993. Perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 922/MENKES/PER/X/1993 : Tentang
Ketentuan dan Tata cara pemberian izin apotek. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI., 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 : Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI., 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 51 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Harianto., Khasanah N., dan Supardi S., 2005. Kepuasan Pasien terhadap
pelayanan resep di Apotek KOPKAR di RS Budhi Asih Jakarta. Majalah
Ilmu Kefarmasian, Vol.II, No. 1, p. 12-21.
Kotler, Philip. 2004. Marketing Management. Engelwood Cliffs : Prentice Hall
International Inc.
Kusnodiharjo, 1993. Langkah-langkah Menyusun Kuisioner. Majalah Ilmu
Kefarmasian. Jakarta : Litbangkes Vol.III No.02-1993.

Mun’im, A., Supardi S., dan Jamal S., 2009. Pengembangan model dan indikator
pelayanan kefarmasian prima di Apotek.
http://apotekputer.com/ma/index.php?option=com_content&task=view&id
=149&Itemid=63. Diakses tanggal 26 Desember 2010.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Prasetyorini, R., 2003. Pelayanan Prima. Temanggung : Guruvalah Inc.
Rakhmat, J., 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Rosda Karya.
Riduwan, 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.
Rustam, 2002. Pendapatan menurut Standar Akuntasi Keuangan no.23.
Fakultas Ekonomi : Universitas Sumatera Utara.
Sastroasmoro, S., Ismael, S., 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Jakarta : Binarupa Aksara.
Simanjuntak,
M.P.,
2010
Strategi
Pelayanan
http://www.scribd.com/doc/17216928/strategi-pelayanan-prima.
tanggal 11 Desember 2010.

Prima.
Diakses

Soesilo, S., 1991. Langkah antisipasi profesi farmasi dalam menghadapi
peluang tantangan menjelang tahun 2000. Majalah Farmasi Indonesia,
Vol. 2 No.1, p. 18-21.
Sugiyono, 2010. Statistik Nonparametris. Bandung : Alfabeta
Suwardjono, 1984. Teori Akuntansi.
http://dahlanforum.wordpress.com/2007/12/22/pendapatan/. Diakses tanggal 25
November 2010.

Tjiptono, F., 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi.
Trisna, Y., 2007. Aplikasi Farmakoekonomi dalam Pelayanan Kesehatan.
Medisina, edisi 3, Vol.1, p.24-7.
WHO dan FIP, 2006. Perkembangan Praktek Kefarmasian. Medisina, Edisi 3
Vol.1, p.11-7.

Wijono, D., 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan (Teori, Strategi dan
Aplikasi). Surabaya : Airlangga University Press.
Yasril dan Kasjono, H.S., 2009. Teknik sampling untuk penelitian kesehatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Yuningsih, Y., 2008. Evaluasi Kinerja Apotek Mitra Sehat Colomadu
karanganyar dengan perspektif Customer dan Keuangan. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Terjadinya perubahan orientasi nilai dan pemikiran tentang upaya

memecahkan masalah kesehatan yang semula berupaya untuk penyembuhan
penderita, secara berangsur-angsur berkembang kearah kesatuan upaya kesehatan
untuk seluruh masyarakat. Peran serta masyarakat yang mencakup upaya
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan
pemulihan

(rehabilitatif),

bersifat

menyeluruh

dan

terpadu,

serta

berkesinambungan.
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional yang bersifat dinamis, upaya
kesehatan dikembangkan untuk dapat mengatasi masalah dan tantangan
pembangunan kesehatan pada setiap tahap yang digariskan. Penyelenggaraan
upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan masyarakat secara serasi dan
seimbang, yang dilaksanakan melalui upaya peningkatan dan pencegahan secara
terpadu, untuk penyembuhan dan pemulihan sesuai kesehatan. Upaya kesehatan
tersebut dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat, ditujukan untuk
tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang merupakan salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Dalam penyelenggaraan
berbagai upaya peningkatan, pencegahan secara terpadu, untuk penyembuhan dan
pemulihan kesehatan, apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Selain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan praktek
profesi apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian (Slamet, 1991).
Pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser orientasinya dari obat
kepada pasien yang berazaskan kepada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical
Care). Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, pelayanan kefarmasian
yang semula hanya sebagai penyalur obat-obatan berubah kearah yang lebih
terarah pada kepedulian terhadap pasien. Apoteker pengelola apotek dituntut
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat

1

2

melakukan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain
adalah melaksanakan pelayanan resep, pelayanan obat bebas, obat bebas terbatas,
obat wajib apotek dan perbekalan kesehatan lainnya juga pelayanan informasi
obat dan monitoring penggunaan obat. Disamping itu ditambah lagi tugas seorang
apoteker adalah memberikan obat yang layak, lebih efektif dan seaman mungkin
serta memuaskan pasien. Dengan mengambil tanggung jawab langsung pada
kebutuhan obat pasien individual, apoteker dapat memberikan kontribusi yang
berdampak pada pengobatan serta kualitas hidup pasien (Departemen Kesehatan,
2004).
Sebagai salah satu tenaga kesehatan, apoteker membutuhkan keterampilan
dan sikap untuk melakukan fungsi yang berbeda-beda. Konsep the seven star
pharmacist diperkenalkan oleh WHO dan sebagai kebijaksanaan tentang praktek
pendidikan farmasi yang baik (Good Pharmacy Education Practice) meliputi
sikap apoteker sebagai : pemberi pelayanan (care-giver), pembuat keputusan
(decision-maker), penghubung antara dokter dan pasien (communicator),
pemimpin usaha (manager), pembelajaran jangka panjang (life-long learner),
guru (teacher) dan pemimpin (leader). Pada salah satu sumber juga mengatakan
salah satu fungsi dari apoteker yaitu sebagai peneliti (research) (WHO, 2006).
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, tentu
diperlukan suatu pelayanan yang bersifat komprehensif dan professional dari para
profesi kesehatan. Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu bagian dari
sistem pelayanan kesehatan yang tidak terpisahkan, termasuk didalamnya
pelayanan kefarmasian di apotek. Oleh karena itu, Departemen Kesehatan
bekerjasama dengan ISFI telah menyusun Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek yang tertulis pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004.
Berdasarkan penelitian terdahulu menyebutkan bahwa pelaksanaan
kefarmasian di apotek di wilayah Jakarta pada tahun 2003 dan Yogyakarta pada
tahun 2007 menunjukkan 38,8% dan 55% dari apotek sampel telah melaksanakan
pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan. Menurut temuan pada saat pengumpulan data menunjukkan bahwa

3

apoteker belum tahu tentang isi standar tersebut bahkan ada yang belum
mengetahui jika standar pelayanan kefarmasian tersebut ada (Angki, 2004).
Implementasi dari tanggung jawab dan tugas farmasis sebagai tenaga
professional, salah satunya adalah pelayanan yang di lakukan di apotek sebagai
wadah penyelenggaraan profesi kefarmasian. Pelayanan kefarmasian adalah suatu
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien.
Selain memiliki fungsi sosial sebagai tempat pengabdian profesi kesehatan
dan pengembangan jasa pelayanan, pendistribusian dan informasi obat,
perbekalan kesehatan, apotek juga memiliki fungsi ekonomi yang mengharuskan
suatu apotek memperoleh laba dari gabungan produk dan jasa untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kelangsungan usahanya. Oleh karena
itu apoteker sebagai salah satu tenaga professional kesehatan dalam mengelola
apotek tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja tapi juga dari segi
manajemen.
Pelayanan sendiri mengandung makna sebagai aktivitas atau manfaat yang
ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen yang bersifat tidak
berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sementara itu yang disebut dengan konsumen
adalah masyarakat yang mendapat manfaat aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi atau petugas tersebut.
Pelayanan pasien di apotek dapat berupa produk, jasa, atau gabungan
produk dan jasa. Apotek merupakan pelayanan produk dan jasa yang dikaitkan
dengan pendapatan. Model yang komprehensif dengan fokus utama pada
pelayanan produk dan jasa meliputi lima dimensi penilaian yaitu Responsiveness
(Ketanggapan),

Reliability

(Kehandalan),

Assurance

(Jaminan),

Emphaty

(Empati), Tangibles (Bukti Langsung). Apotek menyediakan sediaan farmasi
(obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika) dan juga alat kesehatan yang
menjadi pemuas kebutuhan pasien dan jasa yang diberikan kepada pasien adalah
pelayanan (Departemen Kesehatan, 2009).

4

Dari perputaran antara produk dan jasa inilah yang menghasilkan
pendapatan. Pendapatan sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan
(Apotek), tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan. Pendapatan
merupakan suatu penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan (apotek) yang
biasa dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa, bunga, royalti dan sewa.
Hal inilah yang digunakan sebagai dasar pengukuran hubungan standar pelayanan
di apotek dengan pendapatan di apotek.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
hubungan standar pelayanan kefarmasian di apotek dengan pendapatan di apotek.
Penelitian ini dilakukan di apotek-apotek di daerah Kecamatan Klojen Kota
Malang.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka hal yang

menjadi permasalahan dari penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan antara
profil pelayanan kefarmasian dengan pendapatan apotek di apotek wilayah
Kecamatan Klojen Kota Malang ?
1.3

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui profil pelayanan kefarmasian di Apotek Kecamatan
Klojen Kota Malang sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di
Apotek yang tertulis pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004.
2. Untuk mengetahui pendapatan Apotek di Apotek Kecamatan Klojen Kota
Malang.
3. Untuk mengetahui hubungan antara profil pelayanan kefarmasian dengan
pendapatan yang diperoleh Apotek yang berada di wilayah Kecamatan
Klojen Kota Malang.

1.4

Hipotesis
Ada hubungan antara profil pelayanan kefarmasian dengan pendapatan

yang diperoleh di Apotek wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang.

5

1.5

Manfaat Penelitian

1.5.1

Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui hubungan pelayanan kefarmasian di apotek

dengan pendapatan yang dihasilkan oleh apotek di wilayah Kecamatan Klojen
Kota Malang.
1.5.2

Bagi Instansi
Sebagai bahan evaluasi bagi Apotek khususnya di wilayah Kecamatan

Klojen Kota Malang untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian sesuai standar
yang ada.
1.5.3

Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya profesi Apoteker

di Apotek dalam memberikan pelayanan kefarmasian di apotek.

Dokumen yang terkait

PROFIL PERILAKU SWAMEDIKASI PASIEN DALAM MENGATASI KELUHAN GASTRITIS (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang)

0 8 26

HUBUNGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN PENDAPATAN DI APOTEK (Studi Apotek di Wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

1 10 18

PROFIL ASUHAN KEFARMASIAN SWAMEDIKASI NATRIUM DIKLOFENAK DI APOTEK DENGAN METODE SIMULATED PATIENT (Studi di Apotek Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang)

2 35 24

PROFIL ASUHAN KEFARMASIAN SWAMEDIKASI IBUPROFEN DI APOTEK DENGAN METODE SIMULATED PATIENT (Studi di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

2 7 23

HUBUNGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN PENDAPATAN APOTEK (Studi Apotek di Wilayah Kecamatan Belimbing Kota Malang)

0 6 21

PROFIL ASUHAN KEFARMASIAN PADA SWAMEDIKASI ORAL KONTRASEPSI DI APOTEK DENGAN METODE “SIMULATED PATIENT” (Studi di apotek wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

0 22 20

HUBUNGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN PENDAPATAN APOTEK (Studi Apotek di Wilayah Kecamatan Sukun Kota Malang)

0 8 18

PROFIL ASUHAN KEFARMASIAN PADA SWAMEDIKASI ASAM MEFENAMAT DI APOTEK DENGAN METODE SIMULATED PATIENT (Studi di Apotek Wilayah Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)

2 31 22

GAMBARAN PELAKSANAANSTANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK Gambaran Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Wilayah Kecamatan Banjarsari Kota Solo Tahun 2007.

0 1 13

Studi Mengenai Pelayanan Kefarmasian di Apotek-apotek di Wilayah Surabaya Utara Kecamatan Semampir - Ubaya Repository

0 1 1