46
3.5.3.2 Uji Signifikansi Bersama-sama Uji statistik F
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terikat. Apabila dari perhitungan F
hitung
lebih besar dari F
tabel
maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi dapat
menerangkan bahwa variabel terikat secara bersama-sama, sebaliknya jika F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka Ha ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linier berganda tidak mampu menjelaskan
variabel terikat.
3.5.3.3 Uji R
2
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen Ghozali 2001:45.
3.5.4 Uji Asumsi Klasik
3.5.4.1 Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
47
maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran kecil, sedang, besar. Sedangkan dasar dari pengambilan keputusan dengan melihat grafik scatterplot pada tabel SPSS dengan program komputasi
SPSS for Windows release 17, dengan dasar analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar
kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali 2001:69. Analisis dengan grafik plots memiliki kelamahan yang cukup signifikan
oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit mempresentasikan hasil grafik plot.Oleh karena
itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil, untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji gletser. Uji
Gletser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati, 2001, jika variabel independen signifikan secara stastitik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001:69. Bila nilai probabilitas signifikansi variabel independent α =
0.05 maka model yang digunakan tidak terkena heteroskedastisitas. Untuk menguji hipotesis ini digunakan perhitungan dengan program komputasi SPSS for
Windows release 17.0.
48
3.5.4.2 Uji Multikoloniearitas