Pigmen Prophylactics Uraian Materi

169 lain adalah : vitamin, sterol, hidrokarbon dan pigmen, dimana komponen- komponen ini banyak ditemukan pada minyak hati ikan bertulang rawan. Bahan yang kaya akan asam lemak n-6 umumnya banyak dikandung oleh minyak yang berasal dari tumbuhan. Minyak jagung mengandung asam lemak Linoleat n-6 sekitar 53. Minyak jagung diperoleh dengan jalan ekstraksi bagian lembaga, baik dengan tekanan tinggi maupun dengan jalan ekstraksi menggunakan pelarut. Dalam pembuatan bahan emulsi untuk memperkaya Daphnia sp dapat ditambahkan juga kuning telur ayam mentah dan ragi roti Saccharomyces cerevisiae . Kandungan asam lemak dari beberapa bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat emulsi bioenkapsulasi dapat dilihat pada Tabel 12. Oleh karena itu dalam proses pengkayaan para pembudidaya melakukan penelitian tentang penambahan zat gizi essensial ini pada pakan alami agar kandungan zat gizi essensial di dalam pakan alami meningkat dan asupan zat gizi tersebut akan dikonsumsi oleh ikan yang diberi pakan alami yang sudah dilakukan pengkayaan. Dengan pemberian zat gizi yang diperkaya dalam pakan alami maka kelangsungan hidup dan perkembangbiakan larva menjadi lebih baik.

b. Pigmen

Pigmen, adalah zat pewarna yang dapat diberikan dalam komposisi pakan buatan yang peruntukkannya untuk pakan ikan hias, dimana pada ikan hias yang dinikmati adalah keindahan warna tubuhnya sehingga dengan menambahkan pigmen tertentu ke dalam pakan buatan akan memunculkan warna tubuh ikan hias yang indah sesuai dengan keinginan pembudidaya. Jenis pigmen yang ada dapat diperoleh dari bahan-bahan alami atau sintetik seperti pigmen Karoten , Astaxantin dan sebagainya. Dosis pemberian 170 pigmen dalam komposisi pakan biasanya berkisar antara 5 – 10. Pada proses pengkayaan pigmen diberikan dengan menggunakan bahan yang mengandung pigmen alami yaitu wortel dan diberikan pada media tumbuh zooplankton dan zooplankton tersebut diberikan kepada ikan.

c. Prophylactics

Prophylactics adalah istilah dalam dunia kedokteran yang diambil dari bahasa Inggris yang mempunyai arti pengetahuan tentang sesuatu untuk menjaga agar tidak terserang penyakit. Dalam hal ini jika diaplikasikan dalam dunia perikanan berarti perlakuan yang diberikan kepada larva atau benih agar larva atau benih ikan tersebut mampu menjaga dirinya dari serangan hama dan penyakit. Larva atau benih ikan yang dipelihara dalam wadah budidaya dapat terserang hama dan penyakit. Penyakit adalah terganggunya kesehatan ikan yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang dapat mematikan ikan. Secara garis besar penyakit yang menyerang ikan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu penyakit infeksi penyakit menular dan non infeksi penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit yang timbul disebabkan oleh masuknya makhluk lain ke dalam tubuh ikan, baik pada bagian tubuh dalam maupun bagian tubuh luar. Makhluk tersebut antara lain adalah virus, bakteri, jamur dan parasit. Penyakit tidak menular adalah penyakit yang disebabkan antar lain oleh keracunan makanan, kekurangan makanan atau kelebihan makanan dan mutu air yang buruk. 171 Tabel 12. Kandungan komposisi beberapa bahan bioenkapsulasi Komposisi asam lemak Minyak ikan lemuru Minyak jagung g100g Kuning telur ayam g100g Ragi roti total asam lemak Minyak ikan lemuru SFA 23,869 C 14 : 0 - 1 1,1 12,68 C 16 : 0 20,5 14 11,2 20,41 C 18 : 0 7,1 2 88,4 3,82 C 20 : 0 - Trace 0,52 C 22 : 0 Trace 0,34 MUFA C 16 : 1 10,2 Trace 14,2 12,42 C 18 : 1 8,2 30 38,0 4,45 C 20 : 1 3,1 - 1,6 2,70 PUFA C 18 : 2 - 50 10,202 15,1 1,17 C 18 : 3 1,0 2 0,377 6,4 0,88 C 20 : 2 - 0,16 C 20 : 3 2,8 0.40 C 20 : 4 5,2 1,419 2,53 C 20 : 5 17 0,012 10,61 C 22 : 2 Trace - C 22 : 3 Trace - C 22 : 4 1,2 0,16 C 22 : 5 3,3 1,81 C 22 : 6 6,4 0,629 6,28 Sumber Winarno 1993 Gurr 1992 Yuhendi 1998 Watanabe 1988 Dualantus 2003 Keterangan : SFA : Saturated Fatty Acid MUFA : Monounsaturated Fatty Acid PUFA : Polyunsaturated Fatty Acid : tidak ada data - : tidak terdeteksi 172 Penyakit yang muncul pada ikan selain di pengaruhi kondisi ikan yang lemah juga cara penyerangan dari organisme yang menyebabkan penyakit tersebut. Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit pada ikan antara lain : 1. Adanya serangan organisme parasit, virus, bakteri dan jamur. 2. Lingkungan yang tercemar amonia, sulfida atau bahan-bahan kimia beracun 3. Lingkungan dengan fluktuasi ; suhu, pH, salinitas, dan kekeruhan yang besar 4. Pakan yang tidak sesuai atau gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan 5. Kondisi tubuh ikan sendiri yang lemah, karena faktor genetik kurang kuat menghadapi perubahan lingkungan. Oleh karena itu untuk mencegah serangan penyakit pada ikan dapat dilakukan dengan cara antara lain ; mengetahui sifat dari organisme yang menyebabkan penyakit, pemberian pakan yang sesuai keseimbangan gizi yang cukup, hasil keturunan yang unggul dan penanganan benih ikan yang baik saat panen dan transportasi benih.Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan kondisi di dalam air, kondisi inang ikan dan kondisi jasad patogen agen penyakit. Dari ketiga hubungan faktor tersebut dapat mengakibatkan ikan sakit. Sumber penyakit atau agen penyakit itu antara lain adalah parasit, cendawan atau jamur, bakteri dan virus. Oleh karena itu dalam proses pengkayaan dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun dalam tubuh ikan bisa diberikan tambahan vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh ikan maka dalam pembuatan pakan harus 173 ditambahkan. Jumlah pemberian vitamin dan mineral dalam pakan buatan berkisar antara 2 – 5. Vitamin dan mineral untuk membuat pakan ikan dapat dibuat sendiri yang disebut vitamin premix atau membelinya ditoko. Vitamin dan mineral dijual ditoko penggunaannya sebenarnya untuk ternak tetapi dapat juga digunakan untuk ikan. Merek dagang vitamin dan mineral tersebut antara lain adalah Aquamix, Rajamix, P fizer Premix A, P frizer Premix B, Top Mix, Rhodiamix 273. Untuk proses pengkayaan vitamin dan mineral yang digunakan adalah vitamin dan mineral murni tidak tercampur dengan bahan carrier. Karena pada saat membuat vitamin dan mineral premix komposisi vitamin dan mineralnya tidak banyak dan yang terbanyak adalah bahan pengisi atau carrier dalam bentuk tepung maizena atau tepung terigu bisa juga dedak.

d. Therapeutics