Teknik Tes Teknik Pengumpulan Data

kemajuan proses pembelajaran mulai dari perencanaan hingga hasil akhir proses pengamatan terfokus 2. Data yang telah didapat dari pengamatan terfokus 1 dan pengamatan terfokus 2 dianalisis sesuai dengan teknik yang telah ditentukan. Hasilnya direkomendasikan untuk menentukan tindakan lanjutan sekaligus diolah sebagai acuan untuk menarik kesimpulan pelaksanaan penelitian ini. Dengan adanya tahap-tahap tersebut, peneliti ingin mencoba menelusuri, memahami, dan menjelaskan tentang gejala yang diteliti, dalam hal ini adalah mengenai pembelajaran seni kolase dengan menggunakan daun jati.

3.4 Lokasi dan Sasaran Penelitian

Lokasi yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah SMP N 2 Todanan Blora. Adapun siswa yang mengikuti pembelajaran berkarya seni kolase dengan memanfaatkan daun jati dan digunakan sebagai sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang di miliki oleh individu atau kelompok Arikunto 2006:150. Teknik pengumpulan data tes yang digunakan dengan menggunakan instrumen tes berupa tugas untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berkreasi kolase dengan media daun jati kering. Tes di lakukan sebanyak dua kali yaitu pada pengamatan terfokus 1 dan pengamatan terfokus 2 dengan memberikan instruksi soal penugasan berkarya kolase dengan tema binatang bersayap. Tiap-tiap hasil dari pengamatan terfokus 1 dan pengamatan terfokus 2, dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kreativitas siswa dalam berkarya kolase dengan media daun jati. Pedoman penilaian berisi tentang aspek penilaian dengan sistem penskorannya. Melalui sistem penskoran yang telah ditentukan, peneliti memberikan skor pada setiap aspek penilaian. Aspek penilaian dibagi menjadi 4 yang terdiri dari 2 tahap, yakni tahap proses dan tahap hasil. Tahap proses meliputi: 1 aspek persiapan media, 2 aspek pengembangan gagasan, 3 aspek penguasaan teknik. Sedangkan tahap hasil hanya meliputi 1 aspek, yakni aspek komposisi. Untuk tahap proses dengan aspek persiapan media perincian skor dikali 2, aspek pengembangan gagasan perincian skor dikali 4, dan aspek penguasaan teknik perincian skor dikali 4. Sedangkan untuk tahap hasil dengan aspek komposisi perincian skor dikali 10. Setelah penskoran selesai, semua aspek dijumlahkan dan kemudian menjadi nilai akhir. Berikut disajikan pedoman penilaian tes praktik berisi tentang aspek penilaian dengan sistem penskorannya dalam bentuk tabel lihat tabel 3.1. Lebih lanjut pula, pedoman penilaian berisi tentang rubrik tiap-tiap aspek penilaian kemampuan siswa dalam berkarya kolase menggunakan media daun jati kering.Rubrik penilaian berkarya kolase menggunakan bahan daun jati di sajikan pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Pedoman penilaian tes praktik pada tiap aspek penilaian No. Aspek Penilaian Skor 1 2 3 A Tahap Proses 1 1 Persiapan Media 10 Sangat Baik 9-10 Baik 7-8 Cukup 5-6 Kurang 3-4 2 3 Sangat Kurang 0-2 2 Pengembangan Gagasan 20 Sangat Baik 17-20 Baik 13-16 Cukup 9-12 Kurang 5-8 Sangat Kurang 0-4 3 Penguasaan Teknik 20 Sangat Baik 17-20 Baik 13-16 Cukup 9-12 Kurang 5-8 Sangat Kurang 0-4 B Tahap Hasil 1 Komposisi 50 Sangat Baik 41-50 Baik 31-40 Cukup 21-30 Kurang 11-20 Sangat Kurang 0-10 Total Skor 100 Keterangan skor di atas adalah sebagai berikut. A. Tahap proses meliputi: 1 Persiapan media perincian skor di kali 2, 2 Pengembangan gagasan perincian skor di kali 4, 3 Penguasaan teknik perincian skor di kali 4 B. Tahap hasil meliputi: 1 Komposisi perincian skor di kali 10 Tabel 3.2 Rubrik penilaian berkarya kolase dengan media daun jati No. Aspek yang diamati dan dinilai Skala skor 1 2 3 A Tahap proses 1 Persiapan media 10  Persiapan media sangat baik, jika alat yang dibawa oleh siswa 9-10 1 lengkap, meliputi: pensil, penghapus, gunting, dan lem kayu. Bahan yang dibawa terdiri dari 3 lembar daun jati  Persiapan media baik, jika alat yang dibawa oleh siswa hampir lengkap,meliputi: pensil, gunting, dan lem kayu. Bahan yang dibawa terdiri dari 2 lembar daun jati 7-8  Persiapan media cukup, jika alat yang dibawa oleh siswa cukup lengkap, meliputi: pensil, gunting, dan lem kayu. Bahan yang dibawa hanya 1 lembar daun jati 5-6  Persiapan media kurang, jika alat yang dibawa jika alat yang dibawa oleh siswa kurang lengkap, meliputi: gunting dan lem kayu. Bahan yang dibawa hanya 1 lembar daun jati 3-4  Persiapan media sangat kurang, jika alat yang dibawa oleh siswa sangat kurang, meliputi: pensil dan penghapus serta tidak membawa bahan daun jati untuk berkarya kolase 0-2 2 3 2 Pengembangan gagasan 20  Pengembangan gagasan sangat baik, jika pembuatan sket untuk desain kolase sudah sesuai tema binatang bersayap dan hasil sket terdiri dari beragam variasi bentuk dengan ide yang unik 17-20  Pengembangan gagasan baik, jika pembuatan sket untuk desain kolase sudah sesuai tema binatang bersayap dan hasil sket terdiri dari beragam variasi bentuk, tetapi idenya umum 13-16  Pengembangan gagasan cukup, jika pembuatan sket untuk desain kolase sudah sesuai tema binatang bersayap dan hasil sket cukup beragam variasi, tetapi pembuatan sket kurang beragam 9-12  Pengembangan gagasan kurang, jika pembuatan sket untuk desain kolase kurang sesuai tema binatang bersayap dengan membuat beberapa sket sesuai tema dan beberapa sket melenceng dari tema dan pembuatan sket menghasilkan bentuk kurang banyak 5-8  Pengembangan gagasan sangat kurang, jika pembuatan sket untuk desain kolase semuanya tidak sesuai tema binatang bersayap dan pembuatan sket menghasilkan bentuk sangat sedikit 0-4 3 Penguasaan teknik 20  Penguasaan teknik sangat baik, jika semua potongan gunting membentuk unsur garis yang rapi sesuai garis sket desain dan perekatan raut pada kertas A4 tertempel dengan baik 17-20  Penguasaan teknik baik, jika semua potongan gunting membentuk unsur garis yang rapi sesuai garis sket dan perekatan raut baik, tetapi sedikit bagian raut tidak tertempel pada kertas A4 13-16  Penguasaan teknik cukup, jika potongan gunting mengasilkan unsur garis yang cukup rapi seperti memotong beberapa daun jati sesuai garis sket desain dan beberapa tidak memotong sesuai garis sket desain, serta perekatan raut cukup baik, tetapi beberapa raut tidak tertempel di atas kertas A4 karena olesan lem kurang merata pada bagian belakang raut. 9-12  Penguasaan teknik kurang, jika beberapa potongan gunting membentuk unsur garis yang kurang rapi, seperti hasil potongan gunting pada daun jati berkelok sehingga unsur garis tidak sesuai dengan sket desain kolase dan perekatan raut kurang baik, seperti beberapa raut tidak tertempel di atas kertas berukuran A4. 5-8  Penguasaan teknik sangat kurang, jika potongan gunting pada daun jati sobek karena tidak menguasai pemakaian gunting dan perekatan raut sobek. 0-4 B Tahap hasil 1 1 Komposisi 50  Komposisi sangat baik, jika penempatan raut pada bidang kertas A4 sudah memiliki keserasian antara subjek yang memiliki kesan gelap dan terang. Selain itu, seluruh bidang kertas A4 tertutup dengan raut. Kemudian kombinasi warna daun jati pada objek dan background sudah kontras 41-50 2 3  Komposisi baik, jika penempatan raut pada bidang kertas A4 sudah memiliki keserasian antara objek yang memiliki kesan gelap dan kesan terang, akan tetapi terdapat sedikit bidang kertas A4 yang tidak tertempel raut. Selain itu, kombinasi warna raut objek dan background sudah kontras 31-40  Komposisi cukup, jika penempatan raut pada bidang kertas A4 sudah cukup memiliki keserasian antara subjek yang memiliki kesan gelap dan kesan terang, akan tetapi sebagian background masih polos karena tidak tertutup raut. Kombinasi warna raut juga cukup kontras sehingga warna objek dan background kurang bisa terlihat jelas 21-30  Komposisi kurang, jika penempatan raut pada bidang kertas A4 kurang memiliki keserasian antara subjek yang memiliki kesan gelap dan kesan terang serta sebagian besar background masih polos karena tidak tertutup raut. Kombinasi warna juga kurang kontras sehingga warna objek dan background kurang dapat terlihat jelas. 11-20  Komposisi sangat kurang, jika penempatan raut pada bidang kertas A4 tidak memiliki keserasian serta hasil karya terlihat polos karena kurangnya raut objek dan raut untuk background. Selain itu, kombinasi warna kurang kontras sehingga warna objek dan background tidak dapat terlihat jelas 0-10 Total skor 100 Tabel 3.2 Rubrik penilaian berkarya kolase dengan memanfaatkan daun jati Keterangan skor: A. Tahap proses meliputi: 1 Persiapan media perincian skor di kali 2, 2 Pengembangan gagasan perincian di kali 4, 3 Penguasaan teknik perincian di kali 4 B. Tahap hasil meliputi: 1 Komposisi perincian di kali 10 Berdasarkan kriteria pada tabel 3.2 di atas, akan dapat diketahui karya kolase siswa yang berhasil mencapai kategori nilaisangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Kategori nilai tersebut memiliki rentangan nilai tertentu. Rentangan nilai ditentukan dengan melihat nilai KKM yaitu 80. Sehingga ditetapkan rentangan nilai dengan lima kategori. Penggolongan pedoman rentangan penilaian tes praktik berkarya kolase dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3 Pedoman rentangan nilai tes praktik berkarya kolase No. Rentang nilai Kriteria 1. 90-100 Sangat baik 2. 80-89 Baik 3. 70-79 Cukup 4. 60-69 Kurang 5. 0-59 Sangat kurang Berdasarkan pedoman rentangan nilai penilaian tersebut dapat di golongkan siswa yang berhasil dalam berkarya kolase adalah siswa yang dapat memeperoleh nilai dengan kategori sangat baik dan kategori baik. Sedangkan nilai dengan kategori cukup, kurang, dan sangat kurang merupakan siswa yang belum dapat berkarya kolase dengan baik, karena nilai yang kurang dari batas ketentuan menunjukkan bahwa siswa kurang dapat memenuhi aspek penilaian yang telah ditentukan.

3.5.2 Teknik Nontes