LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Juanda Surabaya.
PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) JUANDA
SURABAYA
KERJA PRAKTEK
Oleh :
Rahmad Didin Aprianto 07.41010.0016 Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
(2)
ii
PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) JUANDA
SURABAYA
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukansebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi S1 Sistem Informasi
Disusun oleh :
Rahmad Didin Aprianto 07.41010.0016 Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
(3)
iii
PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) JUANDA
Telah diperiksa, diuji dan disetujui
Surabaya, 29 Februari 2012 Disetujui:
Pembimbing
Tony Soebijono, S.E.,S.H NIDN : 0703127302
Penyelia
Eka Tjahyono
NIP : 9060048
Mengetahui :
Kaprodi S1 Sistem Informasi
Erwin Sutomo, S.Kom NIDN : 0722057501
(4)
iv .
(5)
iv
Teknologi sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan mulai di
butuhkan di dalam segala bidang termasuk pada bidang perpustakaan. Sehingga
diperlukan sistem informasi yang dapat membantu memudahkan user dalam
mengolah data yang diperlukan untuk menjadi sebuah informasi yang berguna. Serta
dengan adanya sistem informasi, maka pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan
cepat, akurat dan tepatguna.
Dengan adanya kenyataan tersebut, maka perpustakaan PT. Angkasa Pura I
(Persero) Juanda Surabaya ingin mengembangkan fungsi sistem informasinya.
Perpustakaan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Juanda ingin mengimplementasikan
suatu sistem informasi yang terkomputerisasi dalam mengolah data. Serta dapat
meningkatkan kinerja, sehingga lebih siap dalam menghadapi tantangan di masa
mendatang.
Sistem informasi sirkulasi perpustakaan ini berharap menjadi suatu solusi
menyelesaikan permasalahan pendataan peminjaman dan pengembalian buku yang
ada di perpustakaan PT. Angkasa Pura I (Persero) Juanda Surabaya, sistem ini
diharapkan memberikan manfaat dalam melakukan peminjaman dan pengembalian
buku serta pembuatan laporan.
(6)
v
Puji syukur ke hadirat Tuhan atas hidayah dan petunjuk-Nya penulis dapat
menyelesaikan kerja praktek yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Strata Satu di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik
Komputer Surabaya (STIKOM).
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa penghargaan dan
terima kasih kepada :
1)
Tuhan atas petunjuk, hidayah dan kemudahan-NYA terhadap penulis, serta
ijin-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Kerja Praktek ini.
2)
Bapak dan Ibu serta keluarga penulis yang telah memberikan semangat dan doa
dalam pengerjaan Kerja Praktek ini.
3)
Bapak Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd selaku Ketua STIKOM.
4)
Bapak Erwin Sutomo S.Kom, selaku ketua PRODI SI.
5)
Bapak Tony Soebijono
selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan selama penulis mengerjakan Kerja Praktek.
6)
Bapak Eka Cahyono, selaku penyelia atau pembimbing di perusahaan yang telah
memberikan bimbingan, perhatian dan kesabaran selama kerja praktek hingga
tersusunya laporan kerja praktek ini.
7)
Segenap staf dan karyawan PT.(Persero) Angkasa Pura I Juanda yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, khususnya staf pada bagian personalia dan umum
terima kasih atas bantuannya selama pelaksanaan kerja praktek.
(7)
vi
semangat dalam pengerjaan Kerja Praktek ini.
9)
Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu di sini, yang
selama ini telah memberikan bantuan moral dan material kepada penulis hingga
terselesaikannya Kerja Praktek ini.
Semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak–pihak,
guna menghindari kesalahan yang serupa dalam pembuatan laporan-laporan
berikutnya, dan sebelumnya penulis ucapkan terima kasih.
Surabaya, 29 Februari 2012
(8)
vii
HALAMAN JUDUL...ii
LEMBAR PENGESAHAN...iii
ABSTRAKSI...iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR LAMPIRAN...xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 2
1.3. Batasan Masalah ... 2
1.4. Tujuan ... 3
1.5. Manfaat Penelitian ... 3
1.6. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN & LANDASAN TEORI ...6
2.1. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan ... 6
2.1.1. Identitas Perusahaan ... 6
2.1.2. Sejarah Perusahaan ... 6
2.1.3. LOGO Instansi ... 8
(9)
viii
2.1.6. Divisi – Divisi PT. (Persero) ANGKASA PURA I JUANDA. ... 11
2.1.7. Tugas dan Wewenang ... 12
2.1.8. Kedudukan Divisi Sekuriti Bandar Udara...33
2.1.9. Perusahaan yang Melakukan Kegiatan Di Bandar Udara Juanda ....34
BAB III LANDASAN TEORI ... 38
3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 38
3.2. Analisa Sistem Informasi ... 40
3.3. Perancangan Sistem Informasi ... 41
3.4. Desain Sistem ... 42
3.5. Perpustakaan ... 43
3.6. Bagan Alir Dokumen ... 44
3.7. Entity Relationship Diagram (ERD)...45
3.8. Data Flow Diagram (DFD) ... 47
3.9. Database ... 50
3.10. Microsoft Visual Basic.Net 2005 ... 52
3.11. SQL Server ... 54
BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM ... 55
4.1. Analisa sistem... 55
4.2. Desain Sistem ... 55
(10)
ix
4.2.3. Diagram berjenjang (HIPO) ... 61
4.2.4. DATA FLOW DIAGRAM (DFD) ... 62
4.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 63
4.2.6. Struktur File ... 64
4.2.7. Implementasi Sistem ... 66
BAB V PENUTUP ... 77
5.1. Kesimpulan ... 77
5.2. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
(11)
(12)
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. (wikipedia, 2012)
Perpustakaan merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan, yakni lembaga yang bidang dan tugas pokoknya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian dan pengembangan ruang lingkup mengelola informasi yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut IFLA (International Federation Of Library Associationsand Institutions) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai. (Sulistyo,1994)
Perpustakaan PT. Angkasa pura I (Persero) Juanda, saat ini dikelola secara manual dan memiliki beberapa kendala, antara lain pencatatan identitas buku yang masih dilakukan secara manual sehingga sering terjadi kesalahan dalam penulisan, pencatatan transaksi yang tidak teratur, banyaknya koleksi buku yang hilang, belum adanya katalog, serta pembuatan laporan Sirkulasi Buku yang kurang akurat. Hal ini menyebabkan lambatnya kinerja petugas perpustakaan.
(13)
Kendala tersebut di atas, dapat diperbaiki dengan membuat sistem informasi perpustakaan yang memberikan kemudahan bagi petugas perpustakaan dalam mengolah data dan melayani transaksi. Dengan adanya sistem yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja petugas perpustakaan pada PT. Angkasa pura I (Persero) Juanda.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana rancang bangun sistem informasi perpustakaan yang dapat mengelola data anggota dan data koleksi perpustakaan ?
2. Bagaimana rancang bangun sistem yang dapat memberikan laporan mengenai data sirkulasi peminjaman dan pengembalian koleksi ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang dapat diperoleh dari sistem informasi perpustakaan pada PT. Angkasa pura I (Persero) Juanda adalah sebagai berikut :
1. Proses pengelolahan data master
a. Input data anggota oleh bagian petugas perpustakaan b. Input data buku oleh bagian petugas perpustakaan. c. Input data stok buku oleh petugas perpustakaan 2. Proses pengelolaan data transaksi
a. Pendataan peminjaman oleh bagian petugas perpustakaan b. Pendataan pengembalian oleh bagian perpustakaan
(14)
3. Proses pembuatan laporan
Laporan ini meliputi semua laporan data anggota, laporan data buku, laporan peminjaman buku, laporan pengembalian buku. Laporan ini berguna untuk membantu petugas perpustakaan agar dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam mengerjakan tugasnya.
1.4 Tujuan
Berdasarkan masalah diatas maka tujuan dari pembuatan sistem informasi perpustakaan ini adalah sebagai berikut :
1. Terbentuknya sistem informasi perpustakaan yang mudah dalam pengolahan data anggota dan data koleksi perpustakaan.
2. Terbentuknya sistem informasi perpustakaan yang mudah dalam penyajian laporan pengolahan data sirkulasi peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan.
1.5 Manfaat Penelitian
Terkait dengan tujuan di atas, maka manfaat perancangan dan pembuatan dari sistem informasi perpustakaan pada PT. Angkasa pura I (Persero) Juanda Surabaya yaitu :
1. Petugas perpustakaan
Mempermudah petugas dalam melakukan proses validasi, proses transaksi, proses pencarian data, serta pembuatan laporan.
(15)
2. Anggota
Mempermudah anggota dalam melakukan proses pencarian dan peminjaman buku.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami permasalahan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, manfaat bagi penggunannya, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Angkasa pura I (Persero) Juanda Surabaya dan lingkup kerjanya beserta struktur organisasi yang bersangkutan.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan yaitu pengertian konsep dasar sistem informasi, database dan pengembangan sistem.
(16)
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Bab ini membahas tentang spesifikasi prosedur dalam menyelesaikan Proyek Sistem Informasi, meliputi analisis document flow, data flow diagram, context diagram, entity relationship diagram beserta struktur file dan desain input/output yang baru.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem ini dimasa yang mendatang.
(17)
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN & LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan
2.1.1 Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara udara
Juanda Surabaya
Nama Pimpinan : Trikora Harjo (GM)
Alamat : Jl. Ir. H.Juanda No. 1 Sidoarjo, Surabaya 61253 A
No. Telp / fax : (031) 2986200 / (031) 8667506
E-mail : sub@angkasapura1.co.id
2.1.2 Sejarah Perusahaan
Bandar Udara Juanda merupakan salah satu cabang Bandar Udara yang dikelola PT. Angkasa Pura I (Persero) yakni badan usaha milik negara yang bergerak di bidang pengelolaan jasa kebandaraan.
Bandar Udara Juanda berada sekitar 20 km kearah selatan kota Surabaya tempatnya berada dalam posisi 07022o LS dan 112o46 BT. Yang secara administratif berada di wilayah kecamatan sedati, kabupaten sidoarjo sebanyak 1,7 juta jiwa, kota Surabaya dengan 2,7 juta jiwa dan provinsi jawa timur dengan 36,5 juta jiwa merupakan pasar potensial Bandar Udara juanda, Surabaya sebagai ibu kota Jawa Timur dan merupakan kota terbesar setelah Jakarta.
(18)
Sebelum Bandar Udara Juanda dibangun, pangkalan udara yang ada di Surabaya adalah pangkalan udara TNI-AL Moro Krembangan yang berlokasi di daerah Perak. Selain sebagai pangkalan militer juga untuk penerbangan sipil yang dilayani dengan pesawat Dakota. Untuk menunjang operasional militer dan keperluan sipil, pangkalan udara Moro Krembangan dipandang kurang memenuhi persyaratan. Maka dipandang perlu untuk membangun pangkalan udara yang baru.
1. Periode 1964 – 1981 (Dibangun dan dikelola TNI AL)
Bandar Udara Juanda dibangun sejak tahun 1959 dan diresmikan penggunaannya oleh Bapak Presiden Pertama RI pada tanggal 12 Agustus 1964 dengan sebutan Pangkalan Udara TNI-AL atau lazim disebut dengan LANUDAL JUANDA. Pada awal peruntukannya adalah untuk keperluan penerbangan militer sebagai dukungan terhadap Operasi Dwikora dan Trikora. Pada tahun yang sama keluar SKB 2 Menteri yaitu MENHANKAM dan MENHUB yang menyatakan bahwa LANUDAL JUANDA merupakan Bandar udara bersama antara militer dan sipil.
2. Periode 1981 – 1984 (Dikelola Dirjen Perhubungan Udara)
Perkembangan penerbangan sipil yang semakin meningkat menyebabkan meningkatnya kesibukan di pihak TNI-AL. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri antara MENHANKAM/PANGAB, MENHUB dan MENKEU Nomor 23, 217, dan 661, tanggal 26 Oktober 1981 penerbangan sipil di Lanudal Juanda dialihkan pengelolaannya dari DEPHANKAM kepada DEPHUB. Untuk selanjutnya sesuai Berita Acara nomor 3 dan 6 tahun 1981
(19)
pengelolaan penerbangan sipil Bandara Juanda menjadi tugas Direktorat Perhubungan Juanda sampai dengan tahun 1984.
3. Periode 1985 – Sekarang (Dikelolah Oleh PT. Angkasa Pura I (Persero)
Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) Nomor 30 tahun 1984, sejak tanggal 1 januari 1085 pengelolaan Bandar udara Juanda diserahkan kepada Perum Angkasa Pura. Kemudian berdasarkan PP No 25 Tahun 1986, perum angkasa pura berubah sebutannya menjadi Perum Angkasa Pura I. Selanjutnya berdasarkan PP No 5 Tahun 1992 di bawah akta notaris Muhani Salim SH status dari Perum Menjadi PT. (Persero) Angkasa Pura I.
2.1.3 LOGO Instansi
Gambar 2.1 LOGO Instansi
2.1.4 Visi dan Misi perusahaan
Suatu perusahaan perlu memiliki visi untuk selalu diperjuangkan agar citra nilai dan kepercayaan perusahaan menjadi jelas. Begitu juga PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Udara Juanda Surabaya. Adapaun visi misi tersebut adalah :
(20)
• • •
• Visi
Menjadi Bandar Udara Niaga yang mampu memberkan pelayanan jasa Kebandarudaraan, sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan serta mampu memenuhi kebutuhan pengguna jasa.
• • •
• Misi
Menyediakan layanan jasa kebandarudaraan sesuai standar pelayanan prima yang ditetapkan.
1. Menjadi Bandar Udara sebagai salah satu pilar pembangunan nasional/wilayah khususnya perekonomian Propinsi Jawa Timur.
2. Mengembangkan potensi Bandar udara yang berorientasi pada profit dalam rangka menunjang APBN.
3. Melaksanakan Bina Lingkungan (Community Development), melalui :
a. Penyalur kredit lunak.
b. Penyalur hibah dana untuk bantuan pembangunan daerah sekitar Bandara.
2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan.
Sebuah organisasi khususnya perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang jelas, karena merupakan hal yang paling mendasar yang harus dimiliki tiap perusahaan. Keberadaan struktur manajemen itu sendiri adalah sebuah hal yang mutlak untuk memberi kejelasan mengenai hak, kewajiban, tugas, maupun wewenang dalam melaksanakan setiap aktivitas kerjanya. Sehingga nantinya dapat di pertanggung jawabkan pelaksanaannya.
(21)
Begitu juga dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Udara Juanda ini, bentuk dan struktur manajemennya tertuang luas dan berbentuk garis lurus. Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) yang dijelaskan dalam bentuk bagan. Gambar 2.2
Gambar 2.2 Bagan Organisasi PT. Angkasa Pura I Sumber : Data Intern Perusahaan.
(22)
2.1.6 Divisi – Divisi PT. (Persero) ANGKASA PURA I JUANDA.
a) Divisi Operasi Lalu Lintas Penerbangan
Melakukan kegiatan pengendalian dan pemanduan lalu lintas udara secara instrument di Control Zone (CTR) dan Terminal Control Area (TMA), secara visual di Runway, Taxiway, Apron, dan sekitar bandara (FIZ) serta melaksanakan pengumpulan dan penyebaran data dan informasi aeronautika dan menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan (SAR).
b) Divisi Bandara Udara
Melakukan pengaturan ketertiban dan kelancaran pelayanan di sisi udara (air side) dan sisi darat (land side), penggunaan terminal dan fasilitasnya, kegiatan ground handling, pengamanan umum dan penertiban di lingkungan kerja bandar udara, pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran, penerangan dan komunikasi umum serta penanggulangan gawat darurat di lingkungan kerja bandar udara.
c) Divisi Teknik Umum dan Peralatan
Melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan serta melakukan dan membantu pembangunan fasilitas bangunan, landasan dan tata lingkungan termasuk pertanaman, mekanikal dan air, kendaraan bermotor, alat-alat besar dan perbengkelan.
d) Divisi Elektronika dan Listrik
Melakukan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas teknik telekomunikasi penerbangan, navigasi dan radar, audio visual dan komputer serta peralatan elektronik bandara serta fasilitas teknik listrik.
(23)
e) Divisi Komersial dan Pengembangan Usaha
Menyiapkan, melaksanakan, dan melaporkan kegiatan pengembangan usaha dan pemasaran jasa-jasa kebandarudaraan serta melaporkan kegiatan pembinaan dan pemungutan pendapatan jasa-jasa kebandarudaraan.
f) Divisi Keuangan
Menyiapkan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan akuntansi dan anggaran bandar udara, pengelolaan perbendaharaan, penarikan piutang dan kegiatan kemitraan dan bina lingkungan serta pengelolaan barang persediaan di gudang.
g) Divisi Personalia dan Umum
Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pengelolaan personalia, ketatausahaan, kerumahtanggaan, pelayanan umum dan hukum serta pengelolaan sistem informasi manajemen (SIM), data dan pelaporan (Tapor), serta hubungan masyarakat (Humas).
2.1.7 Tugas dan Wewenang
Sejalan dengan perkembangan bisnis, Angkasa Pura I Juanda Surabaya membutuhkan individu - individu yang dinamis dan berkualitas untuk mengisi jabatan yang ada. Selain itu, perlu diadakan pembagian tugas dan wewenang pada masing - masing jabatan di setiap devisi.
Adapun manfaat yang diperoleh dari diadakannnya pembagian tugas dan wewenang tersebut adalah untuk mempermudah dalam melaksanakan tugas, karena setiap wewenang dan tanggung jawab dipegang oleh orang yang sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Selain itu juga untuk mempermudah
(24)
pengawasan yang di lakukan oleh pimpinan. Berikut uraian tugas masing-masing jabatan dalam struktur organisasi perusahaan PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Juanda Surabaya, Antara lain :
1. General Manager
Fungsi dari General Manager adalah mengelola usaha kegiatan pelayanan jasa kebandarudaraan sesuai dengan pedoman dan kebijaksanaan yang digariskan oleh Direksi PT. (Persero) Angkasa Pura I Juanda Surabaya.
Untuk memenuhi fungsi tersebut, General Manager PT. (Persero) Angkasa Pura memiliki tugas sebagai berikut:
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, serta melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, serta melaporkan kegiatn pelayanan jasa operasi Bandar Udara.
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, serta melaporkan kegiatan penyiapan pakai fasilitas teknik umum dan peralatan kebandarudaraan.
d) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, serta melaporkan kegiatan penyiapan pakai fasilitas teknik elektronika dan listrik Bandar Udara.
e) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, serta melaporkan kegiatan pelayanan komersial dan pengembangan usaha kebandarudaraan.
f) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, serta melaporkan kegiatan pengelolahan keuangan Bandar Udara.
(25)
g) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, serta melaporkan kegiatan pengelolahan personalia administrasi dan umum.
2. Bagian Pengadaan
a) Sub Bagian Pengadaan Jasa Pemborongan
Memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan proses pengadaan jasa pemborongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Pengadaan Jasa Pemborongan yang dalam menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pengadaan.
Memiliki tugas membuat rencana kerja, administrasi rencana kegiatan pelaksanaan kebutuhan proses pengadaan jasa pemborongan, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan proses pengadaan jasa pemborongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Sub Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Konsultasi
Memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan proses pengadaan barang dan jasa konsultansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi yang dalam menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pengadaan.
Memiliki tugas membuat rencana kerja, administrasi rencana kegiatan pelaksanaan kebutuhan proses pengadaan barang dan jasa konsultansi, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan proses pengadaan barang dan jasa konsultansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(26)
3. Airport Duty Manager
Airport Duty Manager adalah staf fungsional yang berfungsi untk menanggulangi masalah pelayanan operasional selama waktu berlangsungnya kegiatan pelayanan Bandar Udara, dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara bergiliran.
Untuk melaksanakannya tugas dan fungsi tersebut, maka ADM bertanggung jawab kepada General Manager.
4. Bagian Sistem Manajemen Keselamatan
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi unit kerja, Sistem Manajemen Keselamatan memilki tugas:
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pengelolaan sistem manajemen keselamatan bandar udara.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pengelolaan sistem manajemen keselamatan lalu lintas penerbangan.
Susunan organisasi di bawah bagian Sistem Manajemen Keselamatan terdiri atas:
a. Sub Bagian Keselamatan Bandar Udara
Fungsi dari Sub Bagian Keselamatan Bandar Udara yaitu sebagai penyelenggaraan kegiatan pengelolaan sistem manajemen keselamatan bandar udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Keselamatan Bandar Udara yang dalam menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggung jawab Kepada Bagian Sistem Manajemen Keselamatan.
(27)
Sub Bagian Keselamatan Bandar Udara memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan identifikasi, analisis dan evaluasi ancaman (hazard), investigasi internal, pemetaan resiko bahaya keselamatan, pengukuran dan monitoring sistem manajemen keselamatan, memberikan pelatihan dan sosialisasi kampanye keselamatan guna meminimalisir dan atau mencegah resiko bahaya keselamatan serta dokumentasi hasil laporan kejadian dalam wilayah bandar udara.
b. Sub Bagian Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan
Fungsi dari Sub Bagian Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan yaitu sebagai penyelenggara kegiatan pengelolaan sistem manajemen keselamatan lalu lintas penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan yang dalam menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Sistem Manajemen Keselamatan.
Sub Bagian Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan identifikasi, analisa dan evaluasi ancaman (hazard), investigasi internal, pemetaan resiko bahaya keselamatan, rekomendasi keselamatan termasuk didalamnya penyiapan konsep mitigasi atas resiko bahaya keselamatan, pengukuran dan monitoring sistem manajemen keselamatan, memberikan pelatihan dan sosialisasi kampanye keselamatan guna meminimalisir dan atau mencegah resiko bahaya keselamatan serta dokumentasi hasil laporan kejadian dalam wilayah yurisdikasi Lalu Lintas Penerbangan kantor cabang bandar udara.
(28)
5. Manager Operasi Lalu Lintas Penerbangan
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi tersebut, maka Manager Operasi Lalu Lintas penerbangan bertugas untuk :
a) Menyiapkan, melakasanakan, mengendalikan, serta melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan dan menunjang kegiatan pencarian serta penolongan kecelakaan penerbangan di daerah Aerodrome Traffic Zone ( ATZ ).
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, seta melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan dan penunjang kegiatan serta pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Control Zone ( CTR ) dan Terminal Control Area (TMA).
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, seta melaporkan kegiatan pelayanaan jasa operasi lalu lintas penerbangan dan penunjang kegiatan serta pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Flight Information Zone (FIZ).
d) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalaikan, serta melaporkan kegiatan pelayanan penerbangan aeronautika.
Manager Operasi Lalu Lintas Penerbangan terdiri dari 4 Asisten Manager (Asman). Dari masing-masing Asman tersebut memiliki tugas dan fungsi antara lain:
a. Asman Aerodrome Control Cervice ( ADC )
Berfungsi penyelenggarakan kegiatan pelayanan jasa lalu lintas penerbangan serta penunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan
(29)
penerbangan di daerah Aerodrome Traffic Zone (ATZ) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh Asisten Manager ADC.
Selain fungsi tersebut, dinas ADC juga mempunyai tugas yaitu membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan serta penunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Aerodrome Traffic Zone (ATZ).
b. Asman Approach Control Cervices ( APP )
Fungsi dari dinas APP yaitu menyelenggarakan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Control Zone ( CTR ) dan Terminal Control Area (TMA) sesuai ketentuan yang berlaku serta pemimpin oleh Asisten Manager APP.
Untuk tercapainya fungsi tersebut Asisten Manager APP mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Control Zone (CTR) dan Terminal Control Area (TMA).
c. Asman Flight Services dan Komunikasi Penerbangan ( FS dan KOMPEN )
Dinas FS dan KOMPEN memiliki fungsi untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan bantuan operasi penerbangan berupa Flight Information Services, komunikasi penerbangan juga menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Flight Information Zone (FIZ)
(30)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager FS dan KOMPEN.
Tugas Asman FS dan KOMPEN yaitu membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelaksanaan jasa bantuan operasi penerbangan berupa Flight Information Services, di samping itu komunikasi penerbangan tersebut juga menunjang kegiatn pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Flight Information Zone ( FIZ ).
d. Asman Penerbangan Aeronautika ( RANGTIKA )
Fungsi dari dinas RANGTIKA adalah untuk penyelenggaraan kegiatan pelayanan jasa penerbangan aeronautika sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager RANGTIKA. Dinas RANGTIKA juga memiliki tugas yaitu membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa penerbangan aeronautika untuk menunjang keselamatan penerbangan.
6. Manager Operasi Bandar Udara
Manager Operasi Bandar Udara mempunyai fungsi pengelolaan pelayanan operasi Bandar Udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di samping itu Manager Operasi Bandar Udara mempunyai tugas sebagai berikut :
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi terminal, sisi darat, dan penerbangan Bandar Udara.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi sisi udara.
(31)
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi pengamanan Bandar Udara.
d) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi pertolongan kecelakan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK).
Manager Operasi Bandar Udara terdiri atas 4 Asisten Manager (Asman), masing-masing Asman mempunyai tugas dan fungsi antara lain:
a. Asman Operasi Terminal, Sisi Darat dan penerbangan Bandar Udara
Fungsi dari dinas Operasi Terminal, Sisi darat dan Penerbangan Bandar Udara adalah untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan sisi darat (Land Side), terminal, penerangan Bandar Udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Operasi Terminal, Sisi Darat, dan Penerbangan Bandar Udara.
Tugas Asman Terminal, Sisi Darat dan Penerbangan Bandar Udara adalah membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan operasi jasa Sisi Darat ( Line Side ), Terminal dan penerangan Bandar Udara.
b. Asman Opersi Sisi Udara
Fungsi Dinas Operasi Sisi Udara adalah menyelenggarakan kegiatan pelayanan Operasi Sisi Udara (Air Side) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Operasi Sisi Udara.
Dinas Operasi Sisi Udara juga mempunyai tugas untuk membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
(32)
jasa operasi Sisi Udara (Air Side) yang meliputi kegiatan pengaturan pergerakan, penempatan pesawat, kendaraan peralatan dan orang di apron, pembersihan dan penanggulangan gangguan di daerah sisi Udara serta ground handling.
c. Asman Pengamanan Bandar Udara
Fungsi Dinas Pengamanan Bandar Udara adalah menyelenggarakan kegiatan pelayanan operasi Pengamanan Bandar Udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Assistant Manager Pengamanan Bandar Udara.
Dinas Pengamanan Bandar Udara juga mempunyai tugas untuk membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan operasi pengamanan dan penertiban umum Bandar Udara.
d. Asman Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)
Fungsi Dinas PKP-PK adalah menyelenggarakan kegiatan pelayanan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager PKP-PK
Dinas PKP-PK juga mempunyai tugas untuk membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan opersi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran pada lingkup Bandar Udara.
(33)
7. Manager Teknik Umum dan Peralatan
Divisi Teknik Umum dan Peralatan dipimpin oleh seorang Manager Teknik Umum dan Perlatan. Divisi ini memiliki fungsi pengelolahan penyediaan fasilitas teknik umum dan teknik peralatan Bandar Udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Divisi Teknik Umum dan Peralatan mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
a) Meyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas bangunan untuk operasi penerbangan dan operasi Bandar Udara.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik peralatan mekanikal, air bersih, kendaraan operasi, perbengkelan.
Manager Teknik Umum dan Peralatan dibantu oleh 3 Asisten Manager (Asman), ketiga asman tersebut memiliki fungsi dan tugas masing-masing diantaranya adalah:
a. Asman Teknik Bangunan
Dinas Teknik Bangunan memiliki fungsi penyiapan pakai fasilitas bangunan gedung terminal, gedung cargo, bangunan gedung lapangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Assistant Manager Teknik Bangunan.
Dalam rangka menjalankan fungsinya Dinas Teknik Bangunan memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil
(34)
pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas bangunan gedung terminal bandara, gedung kargo, bangunan gedung lapangan lainnya.
b. Asman Teknik Landasan, Tata Lingkungan dan Alat-alat Besar
Dinas Teknik Landasan, Tata Lingkungan dan Alat-alat Besar memiliki fungsi penyiapan pakai fasilitas landasan, tata lingkungan bandar udara dan alat-alat besar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Teknik Landasan Tata Lingkungan dan Alat-alat Besar.
Dalam rangka menjalankan fungsinya Dinas Teknik Landasan, Tata Lingkungan dan alat-alat besar memiliki tugas membuat rencana kerja , menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan, penyiapan pakai fasilitas landasan dan tata lingkungan Bandar udara yang meliputi taxiway, apron, parker, taman, pagar, saluran air, pengolahan limbah serta alat-alat besar yang meliputi kendaraan PKP-PK, traktor, mower, ambulance, kendaraan operasional, fasilitas perbengkelan dan fasilitas teknik landasan, tata lingkungan serta alat-alat besar lainnya.
c. Asman Teknik Mekanikal dan Air
Dinas Teknik Mekanikal dan Air memiliki fungsi penyiapan pakai fasilitas dan peralatanteknik mekanikal, air bersih dan perbengkelan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Assistent Manager Teknik Mekanikal dan Air.
Dalam rangka menjalankan fungsinya Dinas Teknik Mekanikal dan Air memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas dan peralatan sistem pendingin
(35)
udara, confeyor, lift, timbangan, incenerator, penyediaan air bersih serta fasilitas teknik mekanikal dan air lainnya.
8. Manager Teknik Elektronika dan Listrik
Divisi Teknik Elektronika dan Listrik dipimpin oleh seorang Manager. Divisi ini memiliki fungsi pengelolaan penyediaan fasilitas teknik elektro dan listrik Bandar Udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi tersebut, Divisi teknik Elektro dan Listrik memiliki tugas-tugas diantaranya adalah :
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik keselamatan penerbangan.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan teknik elektronika Bandar Udara
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik listrik.
Manager Teknik Umum dan Peralatan dibantu oleh 3 Asisten Manager, ketiga asman tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing diantaranya adalah :
a. Asman Teknik Fasilitas Keselamatan Penerbangan
Dinas Teknik Fasilitas Keselamatan Penerbangan memiliki fungsi persiapan pakai fasilitas teknik keselamatan penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager teknik Fasilitas Keselamatan Penerbangan.
(36)
Dalam rangka menjalankan fungsinya dinas Teknik Fasilitas Keselamatan Penerbangan memiliki tugas membuat rencan kerja, menyelenggarakan dan melaksanakan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan fasilitas telekomunikasi penerbangan, navigasi udara, radar, ATC system dan fasilitas keselamatan penerbangan lainnya.
b. Asman Teknik Elektronika Bandar Udara
Dinas Teknik Elektronika Bandar Udara memiliki fungsi penyiapan pakai fasilitas elektronika bandar udara dan elektronika lainnya dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Teknik Elektronika Bandar Udara.
Dalam rangka menjalankan fungsinya Dinas Teknik Elektronika Bandar Udara memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan peyiapan pakai fasilitas elektronika Bandar Udara yang meliputi security system, FYDS, PAS, PABX dan peralatan elektronika Bandar Udara lainnya.
c. Asman Teknik Listrik
Dinas Teknik Listrik memiliki fungsi penyiapan pakai fasilitas dan peralatan teknik listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Assistant Manager Teknik Listrik
Dalam rangaka menjalankan fungsinya Dinas Teknik Listrik memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan fasilitas pembangkit jaringan listrik dan teknik listrik lainnya di lingkup Bandar Udara.
(37)
9. Manager Komersial dan Pengembangan Usaha
Divisi Komersial dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Manager. Divisi ini memiliki fungsi dalam pengelolaan kegiatan komersial, pengembangan usaha dan pemasaran jasa-jasa Kantor Cabang PT. (Persero) Angkasa Pura I sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka menelenggarakan fungsi unit kerja, Divisi Komersial dan Pengembangan Usaha memiliki tugas-tugas diantaranya adalah :
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pengembangan Usaha dan pemasaran jasa-jasa kebandarudaraan.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pembinaan dan pemungutan pendapatan jasa-jasa kebandarudaraan.
Manager Divisi Komersial dan Pengembangan Usaha dibantu oleh 3 Asisten Manager, ketiga Asman tersebut memiliki fungsi dan tugas masing-masing diantaranya adalah :
a. Asman Dinas Pendapatan Kebandarudaraan
Dinas pendapatan kebandarudaraan memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengelolaan, pengembangan dan pemasaran jasa-jasa kebandarudaraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Pendapatan Kebandarudaraan, yang dalam menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggung jawab kepada Manager Komersial dan Pengembangan Usaha.
Dinas Pendapatan Kebandarudaraan memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan,
(38)
pemungutan, pengembangan, pemasaran jasa-jasa kebandarudaraan yang meliputi antara lain pelayanan jasa pendaratan penempatan penyimpanan pesawat udara (PJP4U), pelayanan jasa penerbangan (PJP), pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U), pelayanan jasa counter bandar udara, pelayanan jasa garbarata, dan jasa-jasa kebandarudaraan lainnya.
b. Asman Dinas Usaha Sewa dan Konsesi
Dinas Usaha Sewa dan Konsesi memiliki fungsi penyelangaraan kegiatan pengelolaan, pengembangan dan pemasaran jasa-jasa sewa dan konsesi usaha terkait Bandar udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Usaha Sewa dan Konsesi, yang dalam menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggung jawab kepada Manager Komersial dan Pengembangan Usaha.
Dinas Usaha Sewa dan Konsesi melliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan, pemungutan, pengembangan dan pemasaran jasa-jasa sewa dan konsesi usaha terkait Bandar udara yang meliputi antara lain pelayanan jasa sewa ruangan, konsesi, reklame, commercial important person lounge, penyambutan tamu, pertunjukan, pemotretan/pembuatan film, pas, spanduk dan jasa jasa terkait Bandar udara lainnya yang berbasis sewa dan konsesi.
c. Dinas Usaha Kerjasama dan Swakelola
Dinas Usaha Kerjasama dan Swakelola memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengelolaan, pengembangan dan pemasaran usaha kerjasama dan swakelola jasa-jasa terkait Bandar udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku
(39)
dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Usaha Kerjasama dan Swakelola, yang dalam menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggung jawab kepada Manager Komersial dan Pengembangan usaha.
Dinas Usaha Kerjasama dan Swakelola memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan, pemungutan, pengembangan dan pemasaran usaha kerjasama dan swakelola jasa-jasa terkait Bandar udara yang meliputi antara lain reklame, parkir kendaraan, terminal kargo, retail, commercial important person lounge, resto, café, dan jasa-jasa terkait bendar udara lainnya yang berbasis usaha kerjasa-jasama dan swakelola.
10.Manager Keuangan
Divisi Keuangan dipimpin oleh seorang Manager Keuangan. Divisi ini memiliki fungsi pengelolaan keuangan yang optimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi unit kerja, divisi Keuangan memiliki tugas sebagai berikut:
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan akuntansi dan anggaran bandar udara.
b) Menyiapkan, melakasanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan kebendaharaan.
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).
d) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pengelolaan barang persediaan di gudang.
(40)
Dinas Keuangan ini dibantu oleh 4 Asman yang memiliki fungsi dan tugas masing-masing, diantaranya adalah :
a. Asman Akuntasi dan Anggaran
Dinas Akuntansi dan Anggaran memiliki fungsi dalam penyelenggaraan kegiatan pencatatan dan pelaporan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi persediaan dan aktiva tetap serta penyusutan, pengendalian dan pelaporan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Akuntansi dan Anggaran.
Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Akuntansi dan Anggaran memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi persediaan dan aktiva tetap serta penyusunan, pengendalian dan pelaporan anggaran.
b. Asman Perbendaharaan
Dinas Pembendaharaan memiliki fungsi penyelenggaraan, kegiatan pengelolaan penerimaan dan pengeluaraan kas/Bank (manajemen kas), adminstrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan serta penghapusan assets, pengelolaan, penarikan, dan pencairan piutang, perpajakan, pemotongan, dan penyetoran iuran pegawai serta kegiatan admistrasi keuangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Perbendaharaan.
(41)
c. Asman Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ( PKBL )
Dinas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengelolaan penyaluran dana serta pengendalian PKBL sesuai dengan ketentuan yan berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Program Kemitraan Bina Lingkungan.
Dalam rangka menjalankan fungsinya PKBL memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan penyaluran dana PKBL melalui proses seleksi yang tepat dan pengendalian PKBL sehingga dapat dicapai tingkat pengembalian dana program kemitraan serta asas manfaat yang paling optimal bagi mitra binaan Kantor Cabang PT. (persero) Angkasa Pura I.
d. Asman Inkaso
Dinas Inkaso memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengelolaan penarikan atau pencairan piutang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Inkaso, yang dalam menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggung jawab kepada Manager Keuangan.
Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Inkaso memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan penarikan atau pencairan piutang dari pengguna jasa Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Juanda-Surabaya.
e. Asman Gudang Persediaan
Dinas Gudang Persediaan memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengelolaan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang persediaan di
(42)
gudang serta dukungan administrasinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Gudang Persediaan.
Dalam rangka menjalankan fungsinya Dinas gudang Persediaan memiliki tugas membuat rencan kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang persediaan di gudang beserta admintrasi pendukungnya.
11. Manager Personalia dan Umum
Divisi Personalia dan Umum dipimpin oleh seorang Manager Personalia dan Umum. Divisi ini memiliki fungsi dalam pengelolaan personalia, admintrasi dan umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka menjalankan fungsinya Divisi Personalia dan Umum memiliki tugas diantaranya adalah :
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pengelolaan personalia Bandar Udara.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan, kegiatan pengelolaan ketatausahaan kantor, pelayanan umum dan hukum di Bandar Udara.
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan. Kegiatan pengelolaan sistem informasi manajemen (SIM), data dan pelaporan (Tapor) serta hubungan masyarakat (Humas)
d) Mencatat dan melaporkan data transaksi buku perpustakaan. Dan menyediakan buku-buku yang bermanfaat bagi para pegawai.
(43)
Dinas Personalia dan Umum dibantu oleh 3 Asman yang memiliki fungsi dan tugas masing-masing diantaranya adalah
a. Asman Personalia
Dinas Personalia memiliki fungsi dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan perencanaan, pengembangan dan admintrasi personalia sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Personalia.
Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Personalia memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengembangan personalia serta adminstrasi personalia.
b. Asman Umum dan Hukum
Dinas Umum dan Hukum memiliki fungsi, penyelenggaraan, kegiatan pengelolaan ketatausahaan kantor, pelayanan dan penyiapan fasilitas umum perkantoran, pengadaan barang dan jasa serta pelayanan bidang hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager Umum dan Hukum.
Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Umum dan Hukum memiliki tugas membuat rencana kerja, meyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ketatausahaan kantor, pengadaan barang dan jasa, pelayanan dan kerumahtanggaan kantor yang meliputi jamuan dinas, keprotokolan dan pengurusan perjalanan dinas, penyiapan peraturan, periklanan dan kerjasama serta bantuan hukum.
c. Asman Sistem Informasi Manajemen, Data dan Laporan serta Humas (SIM, Tapor dan Humas)
(44)
Dinas Sistem Informasi Manajemen, Data dan laporan serta Humas memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatn penelolaan sistem informasi manajemen (SIM), data dan pelaporan (Tapor) serta Humas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manager SIM, Tapor dan Humas
Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas SIM, Tapor dan Humas memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan SIM sebagai alat bantu utnuk percepatan dan ketepatan pengambilan keputusan lunaknya, kegiatn pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan pelaporan serta hubungan masyarakat guna menciptakan citra positif Kantor Cabang PT. (Persero) Angkasa Pura I.
2.1.8 Kedudukan Divisi Sekuriti Bandar Udara
Divisi Sekuriti Bandar Udara pada Kantor Cabang PT (PERSERO) Angkasa Pura I Bandar Udara Juanda-Surabaya adalah unit pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada General Manager dan dalam pengelolaan kegiatannya Divisi Sekuriti Bandar Udara dipimpin oleh seorang Manager Sekuriti Bandar Udara
1. Fungsi dan Tugas Divisi Sekuriti Bandar Udara
Divisi Sekuriti Bandar Udara memiliki fungsi pengelolaan pelayanan sekuriti penerbangan dan non penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Divisi Sekuriti Bandar Udara memiliki tugas-tugas:
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pemeriksaan/screening orang dan barang yang memasuki daerah terbatas
(45)
(RPA & NPA) di terminal penumpang maupun daerah kargo termasuk terminal khusus;
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan penjagaan pengamanan, ketertiban umum, pengoperasian CCTV sekuriti, patroli di kawasan terminal bandar udara;
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan penjagaan pengamanan, ketertiban umum, patroli di kawasan non terminal, obyek vital, perkantoran dan air side.
2. Susunan organisasi di bawah Divisi Sekuriti Bandar Udara terdiri atas :
a) Dinas Pemeriksaan/Screening Orang dan Barang;
b) Dinas Sekuriti Terminal Bandar Udara;
c) Dinas Sekuriti Non Terminal Bandar Udara.
Dinas Pemeriksaan/Screening Orang dan Barang memiliki fungsi penyelenggaraan sekuriti bandar udara untuk pemeriksaan orang dan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.1.9 Perusahaan yang Melakukan Kegiatan Di Bandar Udara Juanda
1. Perusahaan penerbangan
a. Domestik
1) PT. Garuda Indonesia
2) Citilink
3) PT. Bouraq Indonesia
5)PT. Pelita Air Services
6)PT. Jatayu Airlines
(46)
4) PT. Mandala Airlines 8)PT. Lion Airlines
b. Internasional
1) Cathay Pacific Airlines
2) EVA Air
3) Lion Airlines
4) Singapore Airlines
2. Konsesioner
a. Bidang Usaha Ground Handling
1) PT. Gapura Angksa 2) PT. Jasa Angkasa Semesta
b. Bidang Usaha Cargo Handling
1) PT. Gapura Angkasa / MSA
2) PT. Jasa Angkasa Semesta
3) PT. Wina Mulia
c. Bidang Usaha Ekspedisi Kargo
1) PT. Andalan 21 Expres
2) PT. Angkutan Expres Inter
3) PT. FIN Cargo
4) PT. Juanda Aero Jasa=
5) PT. Primkopal Unit EMKU
6) PT. Dwidua Langgeng Pratama
d. Bidang Usaha Catering Sevices
1) PT. Angkasa Citra Sarana
2) CV. Aquarius Gemilan
3) CV. Taurus Gemilang
(47)
1) Cahaya Mas Panca Benua
2) Ditara Colelection
3) Sumaco Wahana Utama
4) Wira Mandala Pustaka
5) Asri Galery
6) Ketut Galery
f. Bidang Usaha Reklame
1) PT. Duprinta Advertising 2) PT. Karin Disini jaya Advertising
g. Bidang Usaha Restoran/Snack bar & Cake Shop
1) California Fried Chiken
2) Dharma Melati
3) Melati Kantin
4) Pangan Lestari
5) Puspa Dewi
6) Puspita Cafetaria
7) Takana Juo
8) Citra Rasa
9) Trijaya Sakti
10) Dunkindo Cipta
11) Era Cipta sejahtera
12) Hapsari
13) Jasmine
14) Juanda Snack & drink
15) Putris Aquarius
16) Sekar Perdana
17) Tirta Sentosa
18) Abadi Kurnia
h. Bidang Usaha Gift & Souvenir / Kios / Batik
1) CV. Empati
2) CV. Erinda
3) CV. Boga Jaya
4)Batik Galery
5)Batik Keris Utama
(48)
i. Bidang Usaha Duty Free Shop / Drug Store
1) CV. Delapan Kemusuk
2) PT. Dewata Agung
3) CV. Citra Kencana
j. Bidang Usaha Telekomunikasi
1) CV. Akar Daya
2) PT. Telkomsel Regional IV
3) Indo Handphone
k. Bidang Usaha Angkutan & Jasa
1) DAMRI
2) Prima Taxy
3)KAHA Tours
4)Wing Taxy
l. Bidang Usaha Bank & Penukaran Uang
1) Bank Mandiri
2) Bank BPD Jatim
3) Bank Maspion
4) Dirgahayu Valuta Prima
(49)
38
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996). Menurut Robert dalam
(Jogiyanto, 1999), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang
masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut.
(Jogiyanto,1999). Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi (Information
System) atau disebut juga
processing system
atau
information processing system
atau
information generation system.
Menurut Leitch dan Davis R. dalam Jogiyanto (1990) sistem informasi adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan tertentu kepada pihak luar.
Laporan tersebut dapat digunakan sebagai informasi untuk mengambil sebuah
keputusan.
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
(50)
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi manajemen
merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi
yang
dibutuhkan
oleh
semua
tingkatan
manajemen.
(Jogiyanto,1999)
Sistem informasi ini dapat juga di artikan sebagai suatu sistem yang terdiri
dari komponen-komponen atau blok-blok yang berinteraksi satu sama lain
membentuk satu kesatuan mencapai sasaran. Komponen atau blok-blok yang
dimaksut adalah:
a)
Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b)
Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c)
Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta
semua pemakai sistem.
(51)
d)
Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (
toolbox
) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e)
Blok Basis Data
Basis data (
database
) adalah merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam
basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut dengan DBMS (
Database Management System
).
f)
Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana
alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem
itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
(52)
3.2 Analisa Sistem Informasi
Analisa Sistem Informasi adalah penggunaan dari Sistem Informasi ke dalam
bagian sub sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan,
kesempatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan.
Tahap analis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting,
karena kesalahan dalam tahap ini akan sangat berpengaruh pada tahap selanjutnya.
Langkah-langkah untuk menganalisis sistem tersebut adalah :
1)
Mengidentifikasi masalah
2)
Memahami kerja sistem yang ada
3)
Menganalisis sistem
4)
Membuat laporan hasil analisis
3.3 Perancangan Sistem Informasi
Perancangan
Sistem
Informasi
adalah
proses
penyusunan
atau
mengembangkan sistem informasi yang telah ada atau baru. Dalam tahap ini harus
dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi
dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai kebutuhan pemakai untuk
mendapatkan informasi.
(53)
Perancangan sistem harus mampu memberikan gambaran-gambaran yang
jelas dan yang berguna serta lengkap kepada programer serta ahli-ahli teknik yang
terlibat. Hal ini perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat
berkembang lagi.
Dalam perencanaan dan pembuatan suatu sistem, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah :
1)
Pembuatan bagan alur sistem
2)
Bagan berjenjang
3)
Data Flow Diagram
4)
Entity Relation Diagram
3.4 Desain Sistem
Setelah tahap analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, maka analis
sistem telah mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Lalu tahap
selanjutnya yaitu desain sistem.
Desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
pendefisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang
bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan
dalam bentuk
physical system
dan
logical model.
Bagan alir sistem (
system flowchart
)
(54)
simbol bagan alir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol
terminal, hard disk, laporan-laporan.
Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user
bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja.
Logical model dapat digambarkan dengan menggunakan arus data (data
flow
diagram
).
3.5 Perpustakaan
Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, maupun gedung
itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang bisa
disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk di
jual (Qalyubi, 2007:287)
Sedangkan sisitem informasi perpustakaan adalah proses komputerisasi untuk
mengolah data suatu perpustakaan. Mulai dari katalogisasi koleksi, pengolahan data
anggota, sampai proses peminjaman dan pengembalian koleksi beserta
aturan-aturannya dan lamanya peminjaman buku.
Katalogisasi
Proses pembuatan katalog tidaklah sama pada setiap perpustakaan. Begitu
juga standart yang dipakai tidak selalu seragam. Hal ini disebabkan oleh keadaan dan
sejarah dari perpustakaan itu sendiri. Akan tetapi, menurut pengalaman akan lebih
baik meneruskan cara-cara katalogisasi perpustakaan yang sedang berjalan daripada
mengubahnya kembali menurut sistem yang dianggap lebih baik.
(55)
Katalog perpustakaan merupakan gambaran singkat semua koleksi yang ada
pada perpustakaan (Suherlan, 2008:41). Didalamnya dicantumkan nama pengarang,
judul, subyekdan lain-lain.
Fungsi katalog adalah sebagai berikut :
a.
sebagai inventaris koleksi yang ada di perpustakaan
b.
memberikan kemudahan kepada pemakai perpustakaan yang hanya mengetahui
pengarang, judul, atau subjeknya saja untuk menemukan bahan pustaka.
c.
Memberikan deskripsi singkat kandungan bahan pustaka terutama buku.
d.
Sebagai alat bantu untuk mencari lokasi bahan pustaka yang disusun dalam rak.
3.6 Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (
document flowchart
) atau disebut juga bagan alir
formulir (
form flowchart
) atau
paperwork flowchart
merupakan bagan alir yang
menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada
tabel 3.1 berikut :
(56)
NO SIMBOL
NAMA
SIMBOL
FLOWCHART
FUNGSI
1.
Dokumen
Untuk
menunjukkan
dokumen
input
dan
output
baik
untuk
proses
manual,
mekanik,
atau
komputer.
2.
Proses Komputerisasi
Menunjukkan kegiatan
dari operasi program
komputer.
3.
Database
Untuk
menyimpan
data.
4.
Penghubung
Menunjukkan
hubungan di halaman
yang sama.
5.
Penghubung
Halaman
Lain
Menunjukkan
hubungan di halaman
lain.
6.
Terminator
Menandakan
awal
/akhir dari suatu sistem.
7.
Decision
Menggambarkan
logika
keputusan
dengan nilai
true
atau
false
.
8.
Kegiatan Manual
Untuk
menunjukkan
pekerjaan
yang
di-
lakukan secara manual.
9.
Simpanan Offline
Untuk
menunjukkan
file non komputer yang
diarsip urut angka .
10.
Catatan
Menunjukan
data
catatan
Gambar 3.1 Tabel Dokument Flowchart
(57)
3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity relationship
diagram adalah suatu bentuk perencanaan database secara
konsep fisik yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka kerja dan pedoman dari
struktur penyimpanan data. ERD digunakan untuk menggambarkan model hubungan
data dalam sistem, dimana di dalamnya terdapat hubungan entitas beserta atribut
relasinya dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan
data. ERD memiliki beberapa jenis model yaitu :
NO JENIS ERD
KETERANGAN
1.
Conceptual Data Model
(CDM)
Merupakan model
universal
dan dapat
menggambarkan semua struktur logic
database
(DBMS),
dan
tidak
bergantung
dari
software
atau
pertimbangan struktur
data storage
.
Sebuah CDM dapat diubah langsung
menjadi PDM.
2.
Physical Data Model (PDM)
Merupakan model ERD yang mengacu
pada pemilihan
software
DBMS yang
spesifik. Hal ini seringkali berbeda
secara signifikan dikarenakan oleh
struktur tipe
database
yang bervariasi,
dari
model
schema,
tipe
data
penyimpanan dsb.
Gambar 3.2 Tabel Jenis ERD
ERD memiliki 4 jenis obyek, yaitu :
1.
Entity
Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak yang
dapat dibedakan satu dengan yang lainya dan adanya hubungan saling
ketergantungan.
(58)
Ada 2 macam tipe entity, yaitu :
a.
Strong Entity
Strong Entity
merupakan tipe entity yang mempunyai
key attribute
untuk
setiap individu yang ada didalamnya.
b.
Weak Entity
Strong Entity
merupakan entity yang tidak memiliki
key attribute
, oleh karena
itu
weak entity
harus dihubungkan dengan
strong entity
untuk menggunkan atribut
kunci secara bersama-sama.
2.
Attribute
Setiap
entity
memiliki beberapa
attribute
, yang merupakan ciri atau
karakteristik dari
entity
tersebut.
Attribute
sering disebut juga data elemen atau data
field.
3.
Key
Beberapa elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah
diberikan oleh sebagian elemen data dari
entity
tertentu, dapat diidentifikasikan
nilai-nilai yang terkandung dalam elemen-elemen data lain ada entity yang sama. Elemen
penentu tersebut adalah sebagai elemen data kunci (
key
).
4.
Relationship
Relationship
menggambarkan hubungan yang terjadi antar
entity
yang
(59)
a.
One to One Relationship
Hubungan satu entity dengan satu entity yang lain.
b.
One to Many Relationship
Hubungan antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu berbanding
banyak.
3.8 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram atau yang sering disebut
Bubble Chart
atau diagram,
model proses, digram alur kerja atau model fungsi adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan pofesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik
secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan alat pembuat model yang
sering digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang
bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Untuk memudahkan proses
pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level
dari atas ke bawah, yaitu :
1.
Context Diagram
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram
konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu
proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam
Context Diagram
adalah
(60)
2.
Diagram Zero
(Level 0)
Merupakan diagram yang berbeda diantara diagram konteks dan diagram
detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam
Diagram Zero
adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur
data dan data
source
.
3. Diagram Detail (Primitif)
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram
yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
Data
Flow Diagram
(DFD) memiliki empat komponen, yaitu :
1. Terminator
Terminator atau
External Entity
atau kesatuan luar mewakili entitas external
yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator merupakan
kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang atau sistem yang berada di
lingkungan luar sistem yang memberikan inputan maupun yang menerima output
dari sistem serta berupa bagian atau divisi diluar sistem yang berkomunikasi dengan
sistem. Terminator ini sering juga disebut entitas (
external
), sumber atau tujuan
(
source and sink
).
2.
Proses
Proses sering dikenal dengan
Bubble
, fungsi atau informasi. Komponen
proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output,
atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu
(61)
inputan atau lebih menjadi output dari sistem. Dilambangkan dengan lingkaran atau
empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk
menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau kegiatan yang akan
dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan lengkap sebagai berikut :
a. Identifikasi Proses
Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada
bagian atas simbol.
b. Nama Proses
Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses
harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses diletakkan
dibawah identifikasi proses.
3. Data
Store
Data
Store
digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data Store
disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada satu
ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store
menunjukkan nama dari filenya. Data Source biasanya berkaitan dengan
penyimpanan file atau database yang dilakukan secara terkomputerisasi. Data Store
dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses pengertiannya sebagai
berikut :
(62)
a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu proses.
b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data, mengurangi
data maupun mengubah data.
4. Alur Data
Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam
proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan
data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.
5. Syarat-syarat sebuah DFD :
a. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.
b. Pemberian nomor pada proses DFD.
c. Penggambaran DFD serapi mungkin.
d. Menghindari pembuatan DFD yang rumit.
e. Memastikan DFD dibangun secara konsisten.
3.9 Database
Database
adalah suatu sistem menyusun dan mengelola
record-record
menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data
operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu
menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses
pengambil keputusan (Linda, 2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu
sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut:
(63)
a. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa
mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.
b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara
optimal.
c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat
dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.
Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Di
bawah ini adalah penjelasannya yaitu:
a.
Internal level
yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di
media storage dan level yang berkaitan.
b.
External level
disebut juga indivisual user views, yaitu tingkat yang basis datanya
dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang
berkaitan dengan para pemakai.
c.
Conceptual level
disebut juga
community user view
, yaitu tingkat
user view
dari
aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara
keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang
merupakan penghubung dari
internal level
dan
external level
.
Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan
hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain
table, record, field, indeks,
(64)
a. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka
komunikasi antara pemakai dengan professional komputer.
b.
Record
atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut tuple
adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.
c.
Field
atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut dengan
attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang
sama atau sejenis untuk setiap baris pada
table
.
d.
Indeks
merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci
atau field.
e. Query merupakan sekumpulan perintah
Structure Query Language
(SQL) yang
dirancang untuk memanggil kelompok
record
tertentu dari satu tabel atau lebih
untuk melakukan operasi pada tabel.
3.10 Microsoft Visual Basic.Net 2005
Visual Basic (VB) 2005 merupakan bahasa pemrograman yang terdapat dalam
satu paket aplikasi Visual Studio 2005. Visual Studio 2005 merupakan suatu produk
Microsoft yang merupakan penerus dari Visual Studio 2003. (Budiharto, 2006:1)
menyebutkan, “Visual Basic 2005 ialah bahasa pemrograman terbaru yang
memudahkan programmer VB 6/VB.Net beralih ke VB 2005”. (Budiharto, 2006:3-4)
juga menyebutkan alasan penting lainnya untuk melakukan migrasi VB 2005, yaitu :
(65)
a. Visual Basic 2005 mengatasi semua masalah yang sulit di sekitar pengembangan
aplikasi berbasis Windows dan mengurangi pengguanaan aplikasi lainnya serta
versi komponen, bahkan mewarisi sifat C++ dan berbau Java.
b. Visual Basic 2005 memiliki fasilitas penanganan bug yang hebat dan
real time
background compiler
yang mengakibatkan developer visual C# dapat mengetahui
kesalahan kode yang terjadi secara
up-to-date
.
c.
Windows Form designer
memungkinkan developer memperoleh aplikasi desktop
dalam waktu yang singkat.
d. Bagi developer, Visual Basic 2005 menyediakan model pemrograman data akses
ActiveX Data Object (ADO) yang sudah dikenal dan diminati, ditambah XML
baru yang berbasis Microsoft ADO.Net dengan ADO.Net,
developer
akan
memperoleh akses ke komponen yang lebih powerfull, seperti control DataSet.
e. Visual Basic 2005 menghasilka web. Menggunakan form web yang baru, anda
dapat dengan mudah membangun
thin – client
aplikasi berbasis web yang secara
cerdas berjalan di browser dan platform manapun.
f. Mendukung pembangunan Aplikasi
client-server
, terdistribusi serta berupa
aplikasi yang berbasis Windows serta web.
g.
NET Framework
secara mendasar dibuat untuk dipasangkan dengan Windows
2003 dengan keunggulan memonitor kelalaian dari aplikasi yang sedang berjalan,
dan mengisolasi setiap aplikasi yang sedang berjalan dan mengisolasi setiap
aplikasi.
(66)
h.
Developer
dengan berbagai latar belakang dapat dengan segera menguasai .NET
karena kemudahan dan kemiripan kode yang ditawarkannya.
i.
Deployment
/Penyebaran yang mudah, baik untuk aplikasi windows maupun
aplikasi web karena sudah tersedia wizard atau tool secara khusus dengan fasilitas
tambahan yang menarik. Tool canggih ini tidak tersedia pada aplikasi sebelumnya
bahkan pada bahasa pemrograman lain.
j. Integrasi dengan sistem yang sudah ada sangat mudah, Net Framework com
memungkinkan Anda berinteraksi dan dengan sistem yang sudah ada
menggunakan XML web Service. Terakhir, Visual Studio
Upgrate tool
yang
tersedia pada Visual Studio.NET dan
Java Language Convention Assistant
membantu Anda mengkonfersi Visual Basic 6 dan Visual J++ agar berjalan pada
.Net Framework.
k. Mendukung lebih dari 20 bahasa pemrograman,
NET Framework
mendukung
integrasi lebih dari 20 bahasa pemrograman yang tidak terbayang sebelumnya.
Memungkinkan pengembang memilih bahasa pemrograman yang tepat sesuai latar
belakang pemrogramannya.
3.11 SQL Server
SQL Server
adalah salah satu jenis
database
server
yang sangat terkenal
Kepopulerannya disebabkan
SQL Server
menggunakan SQL sebagai bahasa dasar
(67)
membayar untuk menggunakannya) pada berbagai
platform
(kecuali untuk jenis
Entrepise
, yang bersifat komersial).
SQL Server termasuk jenis RDBMS (
Relational Database Management
System
). Itulah sebabnya, istilah seperti table, baris, dan kolom digunakan pada SQL
Server. Pada SQL Server, sebuah
database
mengandung satu atau sejumlah tabel.
Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah
tabel.
(1)
76
h.
Form Katalog
Gambar 4.23 Form Katalog
Gambar 4.23 merupakan tampilan dari form katalog yang fungsinya untuk
menampikan semua daftar koleksi buku pada perpustakaan PT. Angkasa Pura 1
Juanda Surabaya. Dengan adanya katalog ini anggota maupun staff perpustakaan
sudah tidak perlu repot lagi untuk mencari letak buku.
(2)
77
i.
Form Laporan Data Buku
Gambar 4.24 Form Laporan Data Buku
Gambar 4.24 merupakan tampilan dari form data buku yang berfungsi untuk
meliat daftar buku atau infentaris buku yang telah dimiliki oleh perpustakaan pada
PT. Angkasa Pura 1 juanda Surabaya ini.
(3)
78
j.
Form Laporan Data Anggota
Gambar 4.25 Form Laporan Data Anggota
Gambar 4.24 merupakan tampilan dari form data Anggota yang berfungsi
untuk meliat daftar Anggota dan informasi tentang sirkulasi peminjaman atau
pengembalian yang dilakukan oleh setiap anggota perpustakaan.
(4)
77 BAB V PENUTUP
5.1Kesimpulan
Dari penyusunan laporan ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan sistem informasi perpustakaan berbasis komputer ini dapat menjawab permasalahan yang terjadi pada Perpustakaan pada PT. Angkasa Pura 1 Juanda surabaya yaitu permasalahan keterbatasan penyajian informasi dan keterbatasan jumlah sumber daya manusia dalam melakukan kegiatan operasional sehari-hari. Dengan penerapan sistem informasi perpustakaan berbasis komputer ini dapat membantu kegiatan operasional perpustakaan sehari-hari.
2. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan berbasis komputer yang dapat menyajikan informasi yang cepat, akurat dan relevan dapat meningkatkan pelayanan terhadap Anggota pada perpustakaan serta membantu dalam pengelolaan data-data perpustakaan.
5.2Saran
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya pada pembuatan sistem informasi perpustakaan pada sekolah, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem adalah sebagai berikut :
(5)
78
1. Data – Data yang berhubungan dengan system informasi perpustakaan perlu di backup, untuk menjaga dari segala sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya computer yang mengalami kerusakan sehingga harus di format ulang dan sebagainya.
2. Penambahan fitur yang mendukung penggunaan barcode reader sehingga proses sirkulasi (peminjaman, pengembalian, perpanjangan) menjadi lebih cepat.
(6)
79
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto. 2003. Panduan Bagi Programmer .NET : Menguasai VB. NET Tingkat Lanjut. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Jogiyanto, H.M., 1999. Analisis Desain dan Desain Sistem Informasi. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Jogiyanto, Hartono.1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Andi : Yogyakarta.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Andi. Yogyakarta.
Muchyidin, Suherlan. Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41
Sulistyo. Basuki Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994).
Scott, George M. 1996. Prinsip-prinsip Sistem Informasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Qalyubi Syihabuddin, Purwono, Lasa HS. 2007:287. Dasar-dasar Ilmu
Perpustakaan dan Informasi, Yogyakarta. wikipedia.org/wiki/Perpustakaan 14 Februari 2012.