Profil Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Subamia - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tubamia.
memiliki pekerjaan sebagai Penggarap sawah dan Tukang Pijat. Biasanya Bapak Nengah Suparta melayani pelanggan atau pasiennya pada sore hari setelah selesai menggarap dengan
menaiki sepeda ke rumah pelanggan atau pasiennya. Bapak Nengah Suparta memiliki 2 orang anak, Anak pertama dari Bapak Nengah Suparta bernama Gede Made Purnawan dan anak
kedua bernama Ni Luh Manik Sari.
Anggota keluarga Bapak I Made Gunada dijelaskan pada tabel 1.1
No. Nama
Status UmurTgl
Lahir Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
1. Nengah
Suparta Menikah
47 Tahun Belum Tamat
SD Sederajat
Penggarap Sawah dan
Tukang Pijat Suami
2. Wayan Suti Menikah
56 Tahun Tamat SD
Sederajat Kuli
Panggul Barang
Istri
3 Gede Made
Purnawan Belum
Kawin 20 Tahun
Tamat SMK Sederajat
- Anak
4 Ni
Luh Manik Sari
Menikah 26 Tahun
Tamat SMK Sederajat
- Anak
Tabel 1.1 Anggota Keluarga Bapak Nengah Suparta beserta anggota keluarganya tinggal di Banjar Subamia Bale
Agung, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Keluarga ini memiliki rumah dengan 4 kamar dan pekarangan yang sempit, serta satu bangunan di sebelahnya yang
digunakan sebagai dapur. Rumah dari keluarga Bapak Nengah Suparta belum memenuhi syarat kesehatan karena beliau kurang menjaga kebersihan rumahnya, Lingkungan sekitar
rumah keluarga Bapak Nengah Suparta kurang bersih. Pekerjaan Bapak Nengah Suparta menjadi Penggarap sawah dan Tukang Pijat
penghasilan yang didapat 50 Ribu Rupiahhari, tergantung dengan Panggilan dari pasien atau pelangganya. Tetapi istri dari Nengah Suparta memiliki pekerjaan Kuli Panggul Barang
walaupun tidak tetap karena faktor usia tetapi bisa menambah penghasilan untuk keluarga. Sebagai Penggarap sawah dan Tukang Pijat, Bapak Nengah Suparta sangat rajin bekerja
dimana beliau memulai rutinitas dari pagi hari hingga sore hari bahkan kadang sampai malam hari namun tidak terikat dengan waktu. Uang yang dihasilkan bapak Nengah Suparta Rp.
1.500.000,- per bulan dan pula tidak tentu tergantung dari banyaknya pelanggan atau pasien, iklim serta jika tanaman disawah terserang hama maka bapak Nengah Suparta pun tidak tentu
mendapatkan uang seberapa untuk menghidupi keluarganya, uang tersebut pun didapatkan dari hasil jerih payah Bapak Nengah Suparta dan istrinya. Uang yang didapat digunakan untuk
memenuhi keperluan sehari – hari. Keluarga Bapak Nengah Suparta juga mendapatkan
beberapa bantuan dari pemerintah seperti bantuan Raskin sebanyak 15 kg dikenakan biaya 24.000 yang digunakan kurang lebih sebulan, dan sangat meringankan beban keluarga
tersebut.