Analisis Sistem Informasi Pembukuan Bendahara Penerima Pada Kantor Pertahanan Kabupaten Sumedang

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melihat fakta kehidupan ini, masyarakat harus memiliki asset yang bisa menjadi jaminan selama hidupnya, dan juga kehidupan keturunan selanjutnya. Oleh karena itu, pemerintah membuat wadah fasilitas kantor untuk mengurus semua keperluan tentang perlindungan asset rakyat yaitu dalam bentuk sertifikat atau akte tanah.pembuatab sertifikat dan akte tanah tersebut adalah di BPN (Badan Pertanahan Nasional).Badan Pertanahan Sumedang memberikan pelayanan yang sangat baik bagi seluruh masyarakat sumedang tentang segala hal yang mencangkup pembuatan sertifikat atau akte tanah yaitu di antaranya : B.N(Balik Nama) ,Roya , HT (Hak Tanggungan), Cek.M(Pengecekan Hak Milik) , Cek.B (Guna Bangunan) ,dan pengukuran.Sehubungan dengan tugas kerja praktek ,penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek di Badan Pertanahan Nasional Sumedang dalam pelaksanaan proses pembukuan bendahara penerima.

Sistem informasi pembukuan bendahara penerima di badan pertanahan nasional sumedang semua nya masih secara manual. Maka dibangunlah sebuah Sistem Informasi yang dapat mengatur Proses Pembukuan Bendahara Penerima Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten Sumedang. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi


(2)

Komputerisasi proses pembukuan bendahara penerima di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sumedang akan lebih efektif, cepat, dan benar.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah :

Sebagai hasil kajian terhadap latar belakang munculnya permasalahan di atas dan di tempat kerja praktek, maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang menjadi beberapa pertanyaan untuk dijawab dengan harapan dapat memperoleh solusi dari permasalahan yang terjadi.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

2. Tidak ada program Sistem Informasi untuk mengolah data. 3. Pengolahan data masih manual

4. Pembagian tugas masih belum efektif

5. Pencarian data yang masuk atau keluar masih sangat manual 6. Pemberian tugas kerja praktek tidak sesuai dengan jurusan 7. Pengusulan system kurang di perhatikan

1.2.2 Rumusan Masalah :

Perumusan masalah yang ada yaitu :

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembukuan bendahara penerima di badan pertanahan nasional sumedang


(3)

2. Bagaimana keterkaitan teoritis dengan proses pelaksanaan pembukuan bendahara penerima di Badan Pertanahaan Nasional Sumedang

3. Apa saja kendala-kendala di hadapi dalam proses pembukuan bendahara penerima di Badan Pertanahan Nasional Sumedang

1.3 Maksud & Tujuan

Laporan KP disusun mempunyai maksud dan tujuan. 1.3.1 Maksud

Dengan disusunya laporan ini penyusun bermaksud :

1 Untuk mengetahui system informasi yang ada di Badan Pertanahan Nasional Sumedang

2. Untuk mengetahui keterkaitan teoritis dalam proses pembukuan bendahara penerima di Badan Pertanahan Nasional Sumedang

3. Untuk mengusulkan system informasi baru untuk proses pembukuan bendahara penerima di Badan Pertanahan Nasional Sumedang

1.3.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakan kerja praktek adalah untuk :

1. Memenuhi salah satu mata kuliah Kerja Praktek untuk jurusan Manajemen Informatika program Sarjana.

2. Dapat mengetahui Sistem Informasi pembuatan paspor TKI pada Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI.


(4)

1.4. Batasan Masalah

Mengingatnya sangat luasnya masalah, maka penulis perlu memberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan kerja praktek, diantaranya:

1. Sistem Informasi ini hanya digunakan untuk Bendahara Penerima Kantor Pertanahan Sumedang..

1 Sistem informasi ini hanya digunakan untuk pembuatan Akta Tanah atau Sertifikat Tanah untuk masyarakat Kabupaten Sumedang.

1.5Lokasi Kerja Praktek

Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang terletak di JLn. Pangeran Kornel No. 264 Sumedang 45311.

Kerja praktek dilakukan dari tanggal 02 Juli sampai dengan 06 Agustus, adapun jadwal kerja praktek meliputi

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktifitas Juli Agustus

I II III IV I II III IV

1 Analisis Sistem Berjalan

2 Pembantuan Pembukuan

3 Pemberian Tanda Bukti


(5)

5 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai berikut ini :

“ Suatu system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

“ Suatu prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa(What) yang harus dikerjakan, Siapa(Who) yang

mengerjakan, Kapan(When) dikerjakan, dan Bagaimana (How) mengerjakannya” Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan system sebagai berikut ini:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih


(6)

banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat berdiri dari beberapa subsistem atau system bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya

dan lain sebagainya”.

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).


(7)

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.


(8)

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak

mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik yaitu : a. Komponen / elemen (component)

b. Batas sistem (boundary)

c. Lingkungan luar sistem (environment) d. Penghubung (interface)

e. Masukan (input) f. Pengolah (process)


(9)

g. Keluaran (output)

h. Sasaran (objective) atau tujuan (goal)

1. Komponen / elemen (component)

Suatu sistem terdiri dari komponen yang saling berinteraksi , artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen dari suatu sistem biasanya dikenal dengan subsistem.

Subsistem ini mempunyai sifat-sifat dari sistem itu sendiri dalam menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Suatu sistem juga mempunyai sistem yang lebih besar yang dikenal dengan Suprasistem.

Contoh :

Jika suatu perusahaan dipandang sebagai suatu sistem , maka industri akan dipandang sebagai Suprasistem.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Dengan adanya batas sistem ini maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan kata lain


(10)

batas sistem ini merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem / subsistem itu sendiri.

Contoh :

Sistem Keuangan - Sistem Akuntansi - Kasir

- Administrasi Keuangan - Personalia

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Segala sesuatu diluar dari batas sistem yg mempengaruhi operasi dari suatu sistem disebut Lingkungan luar sistem (environment). Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan.

Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya , sedangkan lingkungan yang bersifat merugikan harus dimusnahkan dan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung Sistem merupakan suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem lainnya. Dengan kata lain melalui penghubung ini output dari suatu subsistem akan menjadi input sari subsistem lainnya.


(11)

5. Masukan (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem disebut INPUT. Masukan ini dapat berupa :

- Masukan Perawatan (Maintenance Input)

Yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem itu dapat beroperasi. Contoh : Program untuk mengoperasikan komputer.

- Masukan Sinyal (signal input)

Yaitu energi yang diproses untuk diperolehnya suatu keluaran. Contoh : Data

6. Pengolah (Process)

Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.

Contoh : - CPU pada komputer

- Bagian produksi yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi.

- Bagian akuntansi yang mengolah data transaksi menjadi laporan - laporan Keuangan.

7. Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah. Keluaran ini dapat diklasifikasikan sebagai :


(12)

- Keluaran yang berguna

Contoh : Informasi yang dikeluarkan oleh komputer

- Keluaran yang tidak berguna yang dikenal sebagai sisa pembuangan Contoh : panas yang dikeluarkan oleh komputer.

8. Sasaran sistem (Objective) dan Tujuan sistem (Goal)

Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Dengan kata lain, suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai: a. Sistem Abstrak (Abstract system )

Sistem ini merupakan sistem yang tidak tampak secara fisik, karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide.

Contoh : Sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan Tuhan dengan manusia.

b. Sistem Fisik (Physical system)

Sistem fisik merupakan sistem yang tampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya.


(13)

Contoh : Sistem Komputer Sistem Akuntansi Sistem Produksi

9. Sistem Alamiah (Natural system)

Sistem alamiah ini adalah sistem yang terjadi dari proses - proses alam dalam arti tidak dibuat oleh manusia.

Contoh : Sistem Geologi : sungai, pegunungan Sistem Solar : galaxy, tata surya

10.Sistem Buatan Manusia (Human made system)

Sistem ini merupakan sistem yg dirancang & didisain oleh manusia.

Contoh : Sistem Informasi - manusia – computer Man - machine system / human-machine system Interaksi antara manusia dan mesin

11.Sistem Deterministik (Deterministic System )

Sistem yg beroperasi dengan tingkah laku yg dapat diramalkan disebut sistem deterministik. Interaksi antar tiap-tiap bagian dapat dideteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan.


(14)

12.Sistem Tak Tentu (Probabilistic System )

Sistem ini adalah sistem dimana kondisi masa depannya tak dapat diramalkan karena mengandung probabilitas.

Contoh : Sistem Manusia

13.Sistem Tertutup (closed system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebenarnya didunia ini tidak ada sistem yg benar-benar tertutup. Yang ada hanyalah sistem yang secara relatif tertutup (relatively closed system )

14.Sistem Terbuka (open system)

Sistem ini kebalikan dari sistem tertutup, karena sistem terbuka adalah sistem yg berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Oleh sebab itu sistem ini harus mempunyai suatu sistem pengendalian (control system) yang baik, agar yang masuk hanya pengaruh - pengaruh yang baik saja.


(15)

2.2 Pengertian Informasi

Konsep Dasar Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Raymond Mcleod, :

“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau

mendatang ”. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari

pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.


(16)

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(17)

Data

Data

Output (Information)

Penerima

Keputusan tindakan

Input

(Data)

Data (Ditangap)

Hasil Tindakan

Proses (Model)


(18)

Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai beriku : 1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai

2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai

3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal. Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.


(19)

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi sering terdengar saat ini seiring dengan maraknya computer. Orang sering mengaitkan Sistem Informasi dengan Sistem padahal secara pengertian sangatlah berbeda. Defini Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi dua, berdasarakan Elemen dan Prosedur.

Sistem Berdasarkan Prosedur: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Sistem Berdasarkan Elemen: kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Definisi Sistem berdasarkan Komponen ini adalah Definisi Sistem yang paling banyak digunakan dan diterima karena Definisi Sistem berdasarkan Komponen ini adalah Definisi Sistem yang luas, sehingga lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan.


(20)

2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur.

Adapun metode analisis dan perancangan terstruktur yang digunakan sebagai alat bantu proses, adapun langkahnya adalah sebagai berikut berikut :

1. Flow Map

Flow Map merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang yang digunakan dalam sistem.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks yaitu level teratas dari diagram arus data yang merupakan penggambaran secara besar dan umum.

3. Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) yaitu aliran data merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dokumentasi dari sistem yang baik.

4. Kamus Data

Kamus data merupakan suatu bagian yang berfungsi untuk merancang

file database yang akan dibuat, sehingga file database akan lebih teratur dan sesuai dengan tujuan perancangan.

5. Normalisasi

Noramalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah kedalam dua buah atau lebih yang tidak memiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada

database yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan. 6. Relasi Tabel


(21)

Relasi tabel database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam bentuk tabel. Kolom dari tabel menunjukkan atribut dari file. Atribut ini menunjukkan item data atau field. Kumpulan nilai dari field atau item data disebut juga dengan istilah

domain.

7. ERD(Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan salah satu metode pemodelan data dengan menggunakan simbol-simbol sederhana namun dapat mewakili data secara keseluruhan. ERD menerangkan entitas apa saja yang terlibat dan menunjukkan hubungan antara entitas tersebut atau hubungan antar atribut atau juga antar entitas dan atribut.


(22)

22 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjaun Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Badan Pertanahan Nasional

Badan Pertanahan Nasional ,suatu lembaga non departemen yang terbentuk setelah di keluarkan nya Keputusan Presiden No.26 tahun 1988 tentang pembentukan Badan Pertanahan Nasional.Badan ini merupakan peningkatan dari Direktorat Jendral Agraria Departemen Negeri. Peningkatan ini di dasarkan pada kenyataan bahwa tanah tidak sekedar masalah Agrarian yang selama ini selalu di identikan dengan pertanian. Tanah telah berkembang pesat menjadi masalah lintas sektoral yang mempunyai dimensi ekonomi ,sosial ,budaya ,politik bahan pertanahan dan keamanan.

3.1.2 Tugas & fungsi Badan Pertanahan Nasional

Tugas Badan Pertanahan Nasional dalam Peraturan Presiden No.10 tahun 2006 ,yaitu Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas Pemerintan di Bidang Pertanahan secara nasional ,regional ,& sektoral.

Fungsi Badan Pertanahan Nasional :

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanian 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan

3. Koordinasi kebijakan ,perencanaan dan program di bidang pertanahan 4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan


(23)

5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survey ,pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan

6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum

7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah

8. Pelaksanaan penatagunaan tanah ,reformasi agrarian dan penataan wilayah-wilayah khusus

9. Penyiapan administrasi atas tanah yang di kuasai dan atau milik Negara atau daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan 10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah 11. Kerjasama dengan lembaga-lembaga lain

12. Penyelenggaraan pelaksanaa kebijakan ,perencanaan dan program di bidang pertanahan

13. Memberdayakan masyarakat di bidang pertahanan

14. Pengkajian dan penanganan masalah ,sengketa ,perkara ,dan konflil di bidang pertanahaan

15. Peneliti dan pengembangan di bidang pertanahan

16. Pendidikan ,latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan

17. Pengelola data dan informasi di bidang pertahanan

18. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan


(24)

19. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang ,dan atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

20. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang-undang yang berlaku

3.1.3 Gambaran Umum kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang Wilayah kerja kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang secara geografis melingkupi wilayah seluas 152.219,95 Ha ,terdiri dari 26 Kecamatan ,262 Desa dan 7 Kelurahan dengan batas-batas administrative yaitu :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu b. Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut d. Sebelah Barat : Kabupaten Subang

Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang dulunya bernama Kantor Agraria yang tugasnya sama yaitu mengurus hak-hak dan pendaftaran tanah ,tetapi setelah keluarnya Keputusan Presiden No.26 Tahun 1988 tentang Pembentukan Badan Pertanahan Nasional. Kantor Agraria berubah sebutannya menjadi :

a. Tingkat Pusat menjadi Badan Pertanahan Nasional (BPN) b. Tingkat Propinsi disebut kantor Wilayah BPN Proponsi c. Tingkat Kota Atau Kabupaten disenut Kantor Pertanahan


(25)

Hal ini berjalan sampai dengan sekarang ,akan tetapi dengan keluarnya Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 ada sebagian pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kantor Pemerintah Kota atau Kabupaten antara Lain :

a. Pemberian izin lokasi

b. Penyelenggaraan pengadaan Tanah untuk kepentingan pembangunan

c. Penyelesaian sengketa tanah garapan

d. Penyelesaian masalah ganti kerugian dan sentuhan tanah untuk kegiatan pembangunan

e. Penetapan subjek dan objek redistribusio tanah ,serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tyanah absente

f. Penetapan dan penyelesaian tanah

g. Pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong h. Pemanfaatan izin membuka tanah

i. Perencanaan penggunaan tanah wilayah kota atau kabupaten Adapun pengelolaan di bidang pertanahan sesuai dengan system pemerintahan Negara republik Indonesia tentang pembagian kawasan / wilayah secara proposional yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat pusat disebut dengan istilah Badan Pertanahan Nasional (BPN) yaitu lembaga non departemen yang ada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.


(26)

2. Tingkat propinsi disebut kantor Badan Perrtanahan Nasional (Kanwil BPN) yaitu instansi vertical dari BPN yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala BPN. 3. Tingkat kota/kabupaten disebut kantor Pertanahan

Kota/Kabupaten yaitu instasi vertical dari BPN yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kanwil BPN

3.1.4 Kedudukan Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang

Kedudukan kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang merupakan instansi vertical dari Badan Pertanahan Nasional yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada kepala kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat dan dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional berkoordinasi dengan Bupati Sumedang selaku Kepala Wilayah.

3.1.5 Tugas dan Fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang Tugas dan fungsi kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang disusun berdasarkan keputusan kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 1 Tahun 1989 tentang Organisasi dan tata kerja kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional di propinsi dan kantor Pertanahan di Kabupaten/Kotamadya ,dan sejak tahun 2006 tugas dan fungsi kantor Pertanahan kabupaten/kota telah dirubah kembali berdasarkan keputusan kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2006.


(27)

a. Tugas Pokok

Kantor Pertanahan Mempunyai tugas :

1. Menyiapkan kegiatan di bidang Pengaturan dan penataan pertanahan ,Hak Tanah dan pendaftaran Tanah ,Pengendalian dan Pemberdayaan Masyarakat ,survey Pengukuran serta Sengketa ,Konflik dan Perkasa.

2. Melaksanakan kegiatan pelayanan di bidang pengaturan dan penataan pertanahan ,Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah ,Pengendalian dan pemberdayaan Masyarakat ,survey pengukuran dan pemetaan serta Sengketa ,Konflik dan perkara. 3. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

b. Fungsi

Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang mempunyai fungsi melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam lingkungan wilayah Kabupaten/kota yang bersangkutan.

3.2 Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang

Struktur organisasi merupakan tata cara pembagian kerja dan hubungan antara sekelompok orang yang meningkatkan mereka dapat bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan.Organisasi adalah alat atau wadah di mana orang melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


(28)

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2006 tentang organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Dan Kantor Pertanahan, Maka susunan organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang terdiri dari :

1. Kepala Kantor

Tugas dari Kepala Kantor Pertanahan adalah sebagai berikut :

a. Memimpin Kantor Pertanahan serta membina agar berdaya guna dan hasil guna.

b. Menentukan kebijaksanaan teknis Pertanahan sesuai dengan dan perundang-undangan yang berlaku

c. Membina dan melaksanakan kerja sama dibidang Pertanahan dengan Departemen dan Lembaga Pemerintah lainnya baik yang berada dipusat maupun yang berada di daerah.

2. Sub Bagian Tata Usaha ,yang terdiri dari : a. Urusan Perencanaan dan Keuangan

Urusan Perencanaan dan Keuangan meempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah, keuangan dan penyimpan bahan evaluasi di Kantor

b. Urusan Umum dan Kepegawaian

Urusan Umum dan kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat ,kepegawaian ,perlengkapan ,rumah tangga ,sarana dan Prasarana ,koordinasi pelayanan pertanahan


(29)

serta pengelolaan data dan informasi di kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

1. Pengelolaan data dan informasi

2. Penyusunan rencana ,program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintahan

3. Pelaksanaan urusan kepegawaian

4. Pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran

5. Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program 6. Koordinasi pelayanan pertanahan

3 . Seksi Survei ,pengukuran dan pemetaan ,yang terdiri dari : a. Subseksi Pengukuran dan pemetaan

Subseksi Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas menyiapkan perapatan kerangka dasar orde ,penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah ,batas kawasan/wilayah ,kerjasama teknis surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran ,daftar tanah ,peta bidang tanah ,surat ukur ,gambar ukur daftar-daftar lainnya dibidang pengukuran.

b. Subseksi Tematik dan Potensi Tanah

Subseksi Tematik dan Potensi Tanah mempunyai tugas menyiapkan survey ,pemetaan ,pemeliharaan dan pengembangan pemetaan


(30)

tematik, survey potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan pejabat penilai tanah

Untuk menyelenggaran tugas-tugas tersebut Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan tematik mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan survey, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan, penetapan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survey potensi tanah, pembinaan surveyor berlisensi.

2. Perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran batas kawasan/wilayah.

3. Pengukuran, perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang dan perairan.

4. Survey, pemetaan, pemeliharaan, dan pengembangan pemetaan tematik dan potensi tanah.

5. Pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah.

6. Pemeliharaan peralatan teknis.

4, Seksi Hak Tanah dan Pendapatan Tanah, yang terdiri dari : a. Subseksi Penetapan Hak Tanah

Subseksi Penetapan Hak Tanah mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak


(31)

atas tanah, penetapan dan rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak tanah perorangan.

b. Subseksi Pengaturan tanah Pemerintah

Subseksi Pangaturan Tanah Pemerintah mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan periksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan hak milik dan hak pakai, hak guna bangunan dan hak pengelolaan bagi instansi pemerintah, badan hukum pemerintah, badan hukum pemerintah, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan peralihan hak atas tanah, rekomendasi pelepasan dan tukar menukar tanah pemerintah.

c. Subseksi Pendaftaran Tanah

d. Subseksi Peralihan, Pembebanan hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

5. Seksi Pengaturan dan Penataan Tanah, yang terdiri dari : a. Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu

Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana persediaan, peruntukan, pemeliharaan dan penggunaan tanah, rencana penataan kawasan, pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan/zoning, penerbitan izin, penetapan pertimbangan teknis penatagunaan tanah, penerbitan penggunaan dan pemanfaatan tanah,


(32)

serta melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan pemeliharaan data tekstual dan spasial.

b. Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah

Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah mempunyai bahan usulan penetapan/penegasaan tanah dan menjadi objek landreform, penguasaan tanah-tanah objek landreform, pemberian ijin peralihan hak atas tanah dan ijin retribusi tanah luasan tertentu, usulan penerbitan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran tanah dari objek landreform, monitoring dan evaluasi redistribusi tanah, ganti kerugian, pemanfaatan tanah bersama dan penerbitan landreformserta fasilitas bantuan keuangan/permodalan, teknis dan pemasaraan, usulan penegasan objek penataan tanah bersama untuk peremajaan pemukiman kumuh, daerah bencana dan daerah bekas konflik serta pemukiman kembali, penyediaan tanah dan pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan, pembangunan teknik dan metode, promosi dan sosialisasi, pengorganisasian dan pembimbingan masyarakat, kerjasama dan fasilitas, pengelolaan

basis data dan informasi, monitoring dan evalasi serta koordinasi pelaksanaan konsulidasi tanah.


(33)

3.3 Deskripsi Kerja 3.3.1 VISI

Terselenggaranya pengelolaan pertanahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat guna menunjang Kabupaten Sumedang sebagai daerah Agribisnis san Pariwisata.

3.3.2 MISI

a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia b. Meningkatkan Sarana dan Prasarana.

c. Menyelenggarakan penyediaan informasi pertanahan bagi kepentingan masyarakat.

d. Meningkatkan Kualitas pelayanan administrasi pertanahan

3.3.3 TUJUAN

Untuk meningkatkan pelayanan administrasi pertanahan melalui penyempurnaan administrasi penguasaan ,hak pemilikan dan pengalihan tanah yang efektif ,cepat dan mudah

3.3.4 SASARAN

a. Terbentuknya system pelayanan administrasi pertanahan yang handal oleh instansi pertanahan di Kabupaten Sumedang

b. Untuk tercapainya kepastian hukum para pemilik tanah dengan cara memperoleh sertifikat ,dapat di tempuh dengan cara proyek


(34)

program Ajudikasi ,RedistribusiSwadaya dan lain-lain dengan biaya murah ,mudah cepat dan aman.

3.4 Analisis Sistem Yang Berjalan di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang

System pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang mengacu pada instruksi Menteri No. 3 Tahun 1998 tentang efisiensi dan kualitas pelayanan masyarakat di bidang pertanahan. System pelayanan tersebut dilaksanakan melalui beberpa loket, yaitu sebagai berikut :

1. Loket I : Loket Informasi

a. Memberikan informasi yang bersifat umum untuk selanjut nya disalurkan ke loket pelayanan masing-masing.

b. Menyediakan brosur-brosur atau petunjuk permohonan yang diperlukan.

c. Menampung atau mencatat pengaduan dari masayarakat 2. Loket II : Loket penyerahan dokumen (loket teknis)

a. Merupakan loket tempat penerimaan dan pemeriksaan kelengkapan berkas yang akan diproses.

b. Loket penyerahan sertifikat 3. Loket III: Loket penyerahan biaya

Merupakan tempat membayar tariff atas setiap permohonan 4. Loket IV: Loket Produk


(35)

3.5 Daftar Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang

Berdasarkan surat keputusan Kepala kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang No. 200-519-2006 tanggal 25 Agustus 2006 tentang penataan dan penempatan sataf (non structural) di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang dapat digolongkan berdasarkan pembagian tugas, berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan tingkat pendidikan dan berdasarkan tingkat golongan yang rinciannya adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan Pembagian Tugas

Tabel 1.2

Daftar Pegawai Kantor Pertanahan

Kabupaten Sumedang Berdasarkan Pembagian Tugas

No. Bagian Jumlah

1 Kepala kantor 1 Orang

2 Tata usaha 12 Orang

3 Pengukuran&Pemetaan 15 Orang

4 Hak Tanah&Pendaftaran Tanah 22 Orang

5 Pengaturan&Pemberdayaan 6 Orang

6 Pengendalian&Pemberdayaan 5 Orang

7 Sengketa konflik&Perkara 4 Orang


(36)

(37)

36 4.1 Analisis Sistem

Proses Pelaksanaan pembukuan bendahara penerima di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang pada dasarnya melalui beberapa tahap. Dimulai dari pengisian formulir persyaratan, pembukuan, penyetoran uang ke kas Negara, dan tahap pelaporan. Semua tahap ini harus benar-benar dilakukan oleh bendahara penerima karena bendaharawan penerimaan harus mempertanggung jawabkan seluruh uang yang diurusnya apabila terjadi kerugian, ketekoran kas dan keselamatan uang Negara yang ditimbulkan atas kelalaiannya yang berdasarkan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kepada atasan yang bersangkutan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis Dokumen yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen – dokumen yang sedang digunakan paad system informasi, diantaranya :

1. Dokumen Pendaftaran

Deskripsi : merupakan formulir pendaftaran yang berasal dari pelanggan yang diisi oleh bagian informasi.

Fungsi : Untuk memasukkan data pelanggan. Rangkap : 1

Sumber : Bagian Informasi Distribusi : Bagian Administrasi


(38)

Bentuk Dokumen : Formulir

Elemen Data : Nama Pemohon, Alamat Lengkap, Jenis Permohonan 2. Formulir SPSS

Deskripsi : Formulir Pembayaran setoran akta Fungsi : Formulir setoran akta

Rangkap : 1

Sumber : Bagian Administrasi

Distribusi : Pelanggan, Bagian Administrasi Bentuk Dokumen : Formulir Setoran

Elemen Data : Nama Lengkap, Alamat, Jenis Setoran, Biaya Pendaftaran, Total, Biaya Pendaftaran, Tgl Pembayaran.

3. Kwitansi

Deskripsi : Formulir Kwitansi pembayran yang sudah dibukukan Fungsi : sebagai Kwitansi Pembayaran

Rangkap : 3

Sumber : Bagian Administrasi

Distribusi : Arsip, Pelanggan, Kepala Bagian Bentuk Dokumen : Kwitansi

Elemen Data : Nama Lengkap, Jumlah Pendaftaran, Total Biaya, Tgl kwitansi.


(39)

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan 1. Tahap Pengisian Formulir Persyaratan

Dalam pengisian formulir dan kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon terhadap pelayanan yang dapat diterima oleh bendahara penerima Kantor Pertanahan, ada baiknya terlebih dahulu kita harus mengetahui pelayanan yang dapat dilayani oleh bendahara penerima, ada lima (5) kegiatan pelayanan yang dapat dilayani oleh bendahara penerima, yaitu :

1. Pelayanan pemeriksaan tanah

2. Pelayanan pengukuran dan pemetaan bidang tanah 3. Pelayanan pendaftaran tanah pertama kali

4. Pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah, pelayanan ini terdiri dari :

a. Roya Atas HAk Tanggungan b. Balik Nama

c. Pengganti

d. Hak Tanggungan e. Waris

f. Hibah

g. Pemecahan/Penggabungan h. Pencatatan Sita

i. Peningkatan Hak

5. Pelayanan informasi pertanahan, pelayanan ini terdiri dari : j. Kutipan


(40)

k. Pengecekan Sertifikat

l. Surat Keterangan Pendapatan Tanah (SKPT)

Pemohon pertama kali menghubungi bagian informasi, setelah bagian informasi mengetahui permasalahan yang dialami oleh pemohon, maka bagian informasi akan menunjukan pemohon kepada coordinator permasalahan yang bersangkutan. Pada bagian ini koordinator akan melayani pemohon dan memeriksa kelengkapan persyaratan terhadap pelayanan yang akan diajukan oleh pemohon.

Setalah persyaratan lengkap pemohon mengisi lampiran 13 dan surat perintah setor (SPS). Setelah itu pemohon wajib menyetorkan biaya pelayanan yang telah ditentukan.

2. Tahap Pembukuan

Setelah persyaratan Lampiran 13 dan Surat Perintah Setor (SPS) telah diisi oleh pemohon, maka bendahara penerima membukukan permohonan pelayanan tersebut di buku Daftar Isian (DI) 305. dalam Daftar Isian 305 tersebut bendahara penerima mencatat :

1. Nomor Daftar Isian 305 2. Tanggal Permohonan 3. Besarnya Biaya

4. Nama/Alamat Pemohon 5. Peruntukan


(41)

7. Letak Tanah 8. Keterangan

Setelah Daftar Isian 305 dicatat, maka pemohon wajib menyetor biaya yang telah ditentukan sebagai kompensasi pelayan yang akan dilakukan karena permohonan akan diproses apabila biaya pelayanan telah dibayar.

Mempedomani keputusan MNA/KBPN No. 9-IV-1999 tanggal 12 Maret tentang tata pembukuan bendaharawan ruton, proyek dalam lingkungan Badan Pertanahan Nasional jo SE KBPN No. 350-585-Settama tanggal 13 Maret 2003 tentang penyesuaian ketentuan pembukuan di bidang keuangan dan memperhatikan peraturan di bidang keuangan lainnya yang berlaku, maka pembukuan yang dilakukan oleh bendahara penerima bukan Daftar Isian 305 saja. Tetapi ada Buku Kas Umum (BKU) dan Buku Pembantu yang harus diisi oleh bendahara penerima.

Buku pembantu yang wajib dipergunakan oleh bendahara penerima antara lain :

1. Buku Pembantu Kegiatan 2. Buku Pembantu Jasa Giro 3. Buku Pembantu Transport 4. Buku Pembantu Transito

5. Buku Pembantu lainnya yang diperlukan

Jenis, bentuk dan format Buku Pembantu sebagai mana lampiran surat edaran KBPN No. 350-585-Settama tanggal 13 Maret 2003.


(42)

3. Tahap Penyetoran Uang ke Kas Negara

Uang pelayanan yang diterima oleh bendahara penerimaan akan disetorkan ke rekening kas umum Negara melalui bank yang ditunjuk/Kantor Pos dan Giro yang kemudian ditujukan ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan KPPN. Setoran yang dilakukan oelh bendahara penerima merupakan Penerimaan Negara bukan Pajak(PNBP). Bukti setoran PNBP disebut SSBP atau Surat Setoran Bukan Pajak.

Untuk kode unit organisasi Kantor Pertanahan yang tertera pada SSBP adalah 056.01 dengan kode Mata Anggaran Pendapatan (MAP) yang terdiri dari :

1. 423129 : Pendapatan Penjualan Aset Lainnya Berlebih/Rusak/Dihapuskan

2. 423131 : Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri 3. 423132 : Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang 4. 423144 : Pendapatan Hak dan Perijinan

5. 423139 : Pendapatan Sewa Benda – Benda Tak Bergerak Lainnya 6. 423146 : Pendapatan Jasa Tenaga Kerja, yang terdiri dari :

a. Kegiatan Pelayanan Konsolidasi Tanah Secara Swadaya b. Kegiatan Pelayanan Redistribusi Tanah Secara Swadaya c. Kegiatan Pelayanan Pengukuran dan Pemetaan Bidang d. Kegiatan Pelayanan Pemeriksaan Tanah

e. Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah f. Kegiatan Pelayanan Pendaftaran Tanah untuk Pertama Kali g. Kegiatan Pelayanan Informasi Pertanahan


(43)

h. Kegiatan Pelayanan PPAT

7. 423151 : Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 8. 423159 : Pendapatan Jasa II Lainnya

9. 423311 : Pendapatan Uang Pendidikan

10. 423411 : Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat Tahun Anggaran Belanja

11. 423412 : Penerimaan Kembali Belanja Pensiun Tahun Anggaran Berjalan

12. 423413 : Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Rupiah Murni Tahun Anggaran Berjalan

13. 423421 : Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat Tahun Tahun Anggran Yang Lalu

14. 423422 : Penerimaan Kembali Belanja Pensiun Tahun Anggaran Yang Lalu

15. 423423 : Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Rupiah Murni Tahun Anggaran Yang Lalu

16. 423441 : Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang diderita oleh Negara.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) agar disetor ke rekening kas umum Negara selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sejak diterimanya penerimaan tersebut. SSBP menggunakan bentuk/format sebagai mana contoh lampiran 13.


(44)

Legalitas dari SSBP PNBP ditandatangani oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha di Kantor Pertanahan. Dan bukti setor (SSBP) lembar ke-4 agar diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran dengan daftar nominative nama-nama pemohon.

4. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dari proses pembukuan Bendahara Penerima di Kantor Pertanahan. Bendaharawan Penerimaan bertanggung jawab kepada Kuasa Pengguna Anggaran baik dari segi penerimaan, penyetoran, penatausahaan, pembukuan dan pelaporan. Ada 2 (dua) jenis laporan keuangan yaitu secara Aplikasi System Akuntansi Instansi dan secara Manual. Tahap pelaporan dilakukan dengan cara menghitung jumlah uang yang diterima dan jumlah uang yang disetor.

Laporan Keadaan kas Uang Penerimaan/LKUPP harus disampaikan pada Kasubbag TU selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah akhir bulan berjalan. Laporan lain yang dilakukan oleh Bendaharawan Penerimaan adalah laporan relisasi PNBP triwulanan disampaikan paling lambat 15 hari setelah triwulan bersangkutan berakhir. Sedangkan Laporan perkiraan realisasi PNBP sampai dengan triwulan IV dan disampaikan paling lambat tanggal 1 Agustus tahun anggaran berjalan.


(45)

4.1.2.1 Flow Map

Berikut adalah flowmap dari sistem yang berjalan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang.

Informasi Administrasi Kepala Bagian

Pelanggan

Pendaftaran Pengisian Pendaftaran

Pencatatan Pendaftaran

Pembuatan Surat perintah

Setor ( SPS )

Pembayaran SPSS

Pembukuan D.I 305 Form Pendaftaran

Surat SPSS

Kwitansi

A

Kwitansi Kwitansi

Form Pendaftaran

Gambar 1.2

Flow Map Sistem Informasi Pembukuan Bendahara Penerima Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang


(46)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah gambaran hubungan sitem yang terkait dengan lingkungan di luar system. Berikut ini diagram konteks analisis sitem :

Pelanggan Sistem Informasi

Pembuatan akta Tanah

Kepala Bagian

Kwitansi Akta Tanah ACC Kwitansi Akta Tanah Pembuatan Akta Tanah Laporan Kwitansi Akta Tanah

Gambar 1.3

Diagram Konteks Proses Pembukuan Bendahara Penerima Kantor Pertanahan Sumedang


(47)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

DFD merupakan aliran data yang terdapat pada sistem. Berikut merupakan gambar DFD level 0 pada sistem yang berjalan:

Pelanggan Melakukan1

Pendaftaran 2 Pencatatan Pendaftaran Kwitansi 4 Pembukuan D.I 305 3 Pembayaran SPSS Formulir Pendaftaran Form . SPSS

Kepala Bagian Data Pelanggan Data Pelanggan D a t a p e l a n g g a n Data SPSS Data SPSS Data Kwitansi Data Kwitansi Data Kwitansi Gambar 1.4 Data Flow Diagram

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan Pada Proses Pelaksanaan Pembukuan Bendahara Penerima Di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang.

Dalam pelaksanaan Proses Pembukuan Bendaharaan Penerimaan tidak terlepas dari hambatan – hambatan, diantaranya sebagai berikut :

1. Selama penulis Praktek, computer yang dipergunakan oleh Bendahara Penerima rusak. Sehingga bukti pembayaran tidak ada dan Bendahara Penerima harus menulis bukti tersebut


(48)

dalam sebuah kwitansi pembayaran. Selain itu jumlah uang yang masuk tidak tercatat secara otomatis, sehingga dalam penyetoran uang dan pelaporan harus dilakukan perhitungan jumlah uang secara manual yang dilakukan beberapa kali. 2. Banyak masyarakat yang tidak tahu perihal uang yang harus

dibayar untuk pelayanan yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan, sehingga banyak masyarakat yang mempertanyakan uang tersebut.

4.1.4. Upaya Dalam Menghadapi Hambatan – hambatan yang ditemui Dalam Proses Pembukuan Bendahara Penerima di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang.

Upaya yang dilakukan dalam menyelesaikan hambatan – hambatan yang ditemui antara lain :

1. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan apabila computer yang dipakai oleh bendahara penerima rusak adalah dengan cara menghubungi pihak Kantor Pertanahan Pusat, untuk memperbaiki computer secepatnya.

2. Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang melakukan sosialisasi melalui radio, dan famplet - famplet yang disebarluaskan pada masyarakat.


(49)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sumedang merupakan suatu Lembaga Non Departemen yang didalamnya memberikan pelayanan pembuatan Sertifikat atau Akta Tanah yang berfungsi sebagai Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan, perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan, koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan.

Proses Pembukuan Bendahara Penerima di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sumedang masih secara manual. Semua proses pembukuan bendahara penerima masih harus melewati beberapa tahap yang membuat Sistem Informasi di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sumedang masih belum efektif. Maka dari itu diusulkanlah Sistem Informasi Komputerisasi baru yang diharapkan dapat membantu proses Pembukuan Bendahara Penerima menjdai lebih cepat, efektif, dan benar.

1.2Saran

Penulis sangat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini, maka dari itu penulis sadar betul laporan Kerja Praktek ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengaharapkan saran dan kritiknya untuk menunjang kesempurnaan laporan Kerja Praktek selanjutnya.


(50)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Linda Billahi NIM. 10506201

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(51)

v

Lembar Pengesahan...i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi………...v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xii

BAB I PENDAHULUAN………..I I.1 Latar belakang ... I I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2

1.2.2 Rumusan Masalah ... 2

I.3 Maksud & Tujuan ... ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Lokasi Kerja Praktek ... 4

BAB II LANDASAN TEORI...5

2.1 Pengertian sistem ... 5

2.1.1. Elemen Sistem ... 6

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 8


(52)

vi

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ... 20

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 22

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ... 22

3.1.1. Sejarah Badan Pertanahan Nasional... 22

3.1.2. Tugas dan Fungsi Badan Pertanahan Nasional ... 22

3.1.3 Gambaran Umum Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang ... 24

3.1.4 Kedudukan Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang ... 26

3.1.5 Tugas & Fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang ... 26

3.2 Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang ... 27

3.3 Deskripsi Kerja………..………...33

3.2.1. Visi ... 33

3.2.2. Misi ... 33

3.2.3. Tujuan ... 33

3.2.4. Sasaran ... 33

3.4 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 34

3.5 Daftar Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang ... 35

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK………….……….36

4.1. Analisis Sistem ... 36

4.1.1. Analisis Dokumen ... 36

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 38


(53)

vii

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 46

4.1.4. Upaya dalam Menghadapi Hambatan – Hambatan yg ditemui Dalam Proses Pembukuan Bendahara Penerima di Kantor Pertanahan Sumedang ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..…….……....48 5.1. Kesimpulan ... 48 5.2. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA


(54)

viii

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek ... 4 Tabel 1.2 Daftar Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang


(55)

ix

Gambar 1.1 Siklus Informasi ………... 17

Gambar 1.2 Flow Map Proses Pembukuan Bendahara Penerima Kantor

Pertanahan Sumedang ……… 42

Gambar 1.3 Data Flow Diagram ……… 43

Gambar 1.4 Dat Flow Diagram……….. 46


(56)

x

Dokumen di dalam flowmap

Proses operasi secara manual di dalam flowmap

Melambangkan data yang disimpan kedalam arsip di dalam flowmap

Arah aliran data

2. Simbol Diagram Konteks

Simbol Keterangan

Melambangkan entitas luar sebuah sistem

Melambangkan sebuah sistem

Arus kegiatan sebuah sistem


(57)

xi

Entitas luar dalam proses di dalam DFD

Proses data dalam DFD

Data store dalam DFD

Arah arus data

4. Simbol ERD

Simbol Keterangan

Relasi yang menghubungkan antara entitas yang terkait

Entitas


(58)

xii

Lembar Surat Setoran Bukan Pajak ( SSBP )

Lembar Laporan Keadaan Kas Uang Penerimaan ( LKKUP )

Lembar Laporan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Perkiraan Triwulan IV Tahun Anggaran

Lembar Surat Tugas Kerja Praktek

Lembar Surat Keterangan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang Lembar Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek


(59)

DAFTAR PUSTAKA

[JAW08] Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stalling, Definisi Prosedur

[JOG95] HM, Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi & Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 1995

[KHA08] Khalid Gusman Rizki, Laporan Praktek kerja Program Diploma III FISIP 2008

[KUM09] Kumpulan Dokumen dan Arsip Kantor Pertanahan Kabupaten

Sumedang, 2009

http://www.google.co.id/ … Pengertian Elemen Sistem tanggal 26 September 2009

http://www.mmediadiknas.go.id/media/document/ …Modul 1 Pengertian Sistem

dan Analisis Tanggal 26 September 2009

http//www.akademikakunsri.ac.id/download/ ….Karakteristik Sistem Tanggal 26 September 2009.

[Not90] T Notohadipurwiro, Sistem Informasi


(60)

ii

Segala puji bagi Kehadirat Allah SWT, yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kerja Praktek. Makalah ini di tulis oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “ANALISIS SISTEM INFORMASI

PEMBUKUAN BENDAHARA PENERIMA PADA KANTOR

PERTANAHAN KABUPATEN SUMEDANG”. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penulis dalam kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, doa, pengarahan, bantuan, dan dorongan yang menjadi semangat penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.


(61)

iii

memberikan Pangarahan dan dukungan kepada saya.

3. Ibu Hj.Nina Mardiani selaku Pembimbing saya selama melakukan Kerja Praktek di Kantor Pertanahan Sumedang, terima kasih buat semua bimbingan, pengarahan, dan pelajaran selama saya melaksanakan tugas Kerja Praktek.

4. Ibu Hj. Harsuni Krisnamurti selaku Tata Usaha sekaligus Koordinator Kerja Praktek di Kantor Pertanahan Sumedang, terima kasih karena sudah mengijinkan saya melaksanakan Kerja Praktek.

5. Ibu Ayum selaku pegawai kantor Pertanahan Sumedang yang telah memasukan saya sampai akhirnya diijinkan melakukan Kerja Praktek di Kantor Pertanahan Sumedang.

6. Kedua Orang Tua saya Bapak Idid . Supardi, S.Sos dan Ibu Nengsih yang tidak pernah lelah mendoakan dan membimbing saya dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

7. Seluruh STAFF harian umum Kantor Pertanahan Sumedang, terima kasih atas perhatiaannya.


(62)

iv mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung, Oktober 2009

Penulis


(63)

i

ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBUKUAN BENDAHARA

PENERIMA PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN

SUMEDANG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Linda Billahi NIM. 10506201

Bandung, 13 Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

R. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat Hj. Nina Mardiani NIP. 4127. 70. 26. 016 NIP. 1962.1127.1989.32.003

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E.,M.si NIP. 4127. 70. 26. 019


(1)

xii Lembar Surat Perintah Setor ( SPS )

Lembar Surat Setoran Bukan Pajak ( SSBP )

Lembar Laporan Keadaan Kas Uang Penerimaan ( LKKUP )

Lembar Laporan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Perkiraan Triwulan IV Tahun Anggaran

Lembar Surat Tugas Kerja Praktek

Lembar Surat Keterangan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang Lembar Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek


(2)

DAFTAR PUSTAKA

[JAW08] Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stalling, Definisi Prosedur

[JOG95] HM, Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi & Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 1995

[KHA08] Khalid Gusman Rizki, Laporan Praktek kerja Program Diploma III FISIP 2008

[KUM09] Kumpulan Dokumen dan Arsip Kantor Pertanahan Kabupaten

Sumedang, 2009

http://www.google.co.id/ … Pengertian Elemen Sistem tanggal 26 September 2009

http://www.mmediadiknas.go.id/media/document/ …Modul 1 Pengertian Sistem

dan Analisis Tanggal 26 September 2009

http//www.akademikakunsri.ac.id/download/ ….Karakteristik Sistem Tanggal 26 September 2009.

[Not90] T Notohadipurwiro, Sistem Informasi


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Kehadirat Allah SWT, yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kerja Praktek. Makalah ini di tulis oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBUKUAN BENDAHARA PENERIMA PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUMEDANG”. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penulis dalam kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, doa, pengarahan, bantuan, dan dorongan yang menjadi semangat penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.


(4)

iii

2. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing dalam Penulisan Laporan Kerja Praktek ini. Yang selalu memberikan Pangarahan dan dukungan kepada saya.

3. Ibu Hj.Nina Mardiani selaku Pembimbing saya selama melakukan Kerja Praktek di Kantor Pertanahan Sumedang, terima kasih buat semua bimbingan, pengarahan, dan pelajaran selama saya melaksanakan tugas Kerja Praktek.

4. Ibu Hj. Harsuni Krisnamurti selaku Tata Usaha sekaligus Koordinator Kerja Praktek di Kantor Pertanahan Sumedang, terima kasih karena sudah mengijinkan saya melaksanakan Kerja Praktek.

5. Ibu Ayum selaku pegawai kantor Pertanahan Sumedang yang telah memasukan saya sampai akhirnya diijinkan melakukan Kerja Praktek di Kantor Pertanahan Sumedang.

6. Kedua Orang Tua saya Bapak Idid . Supardi, S.Sos dan Ibu Nengsih yang tidak pernah lelah mendoakan dan membimbing saya dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

7. Seluruh STAFF harian umum Kantor Pertanahan Sumedang, terima kasih atas perhatiaannya.


(5)

iv

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung, Oktober 2009

Penulis


(6)

i

ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBUKUAN BENDAHARA

PENERIMA PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN

SUMEDANG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Linda Billahi NIM. 10506201

Bandung, 13 Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

R. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat Hj. Nina Mardiani NIP. 4127. 70. 26. 016 NIP. 1962.1127.1989.32.003

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E.,M.si NIP. 4127. 70. 26. 019