Gambar  3.6  merupakan  proses  pembentukan  tabel dimensi_waktu.
Table dimensi_waktu
berasal dari
tabel master_operasional. Pada tabel dimensi_tiket ini memiliki primary
key sk_waktu dan field lainnya yaitu day, month, year.
2.  Tabel  fakta  yang  terbentuk  dari  perancangan  gudang  data  ini  merupakan tabel  yang  berhubungan  dengan  pelayanan  operasional  di  PT.  ASDP
Indonesia  Ferry  Cabang  Kupang.  Pembentukan  tabel  fakta  dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.  Tabel fact_rekapitulasi
Tabel  ini  berisi  semua  data  yang  berhubungan  dengan pelayanan operasional produksi dan pendapatan ASDP yang terdiri
dari  sk_rekapitulasi,  sk_waktu,  sk_lintasan,  sk_kapal,  sk_tiket, produksi, dan pendapatan.
master_operasional
PK no
tanggal_opr lintasan
kapal id_kategori_tiket
kategori_tiket id_tiket
tiket produksi
pendapatan dimensi_waktu
PK sk_waktu
day month
year dimensi_tiket
PK sk_tiket
id_kategori_tiket kategori_tiket
id_tiket tiket
dimensi_kapal
PK sk_kapal
kapal dimensi_lintasan
PK sk_lintasan
lintasan
fact_rekapitulasi
PK sk_rekapitulasi
sk_waktu sk_lintasan
sk_kapal sk_tiket
produksi pendapatan
Gambar 3.7 Pembentukan tabel fact_rekapitulasi
b.  Tabel fact_laporan_produksi
Tabel  ini  berisi  semua  data  yang  berhubungan  dengan pelayanan  operasional  produksi  ASDP  yang  terdiri  dari
sk_fact_laporan_produksi, sk_waktu,
sk_lintasan, sk_kapal,
sk_tiket, produksi.
master_operasional
PK no
tanggal_opr lintasan
kapal id_kategori_tiket
kategori_tiket id_tiket
tiket produksi
pendapatan dimensi_waktu
PK sk_waktu
day month
year dimensi_tiket
PK sk_tiket
id_kategori_tiket kategori_tiket
id_tiket tiket
dimensi_kapal
PK sk_kapal
kapal dimensi_lintasan
PK sk_lintasan
lintasan
fact_laporan_produksi
PK sk_fact_laporan_produksi
sk_waktu sk_lintasan
sk_kapal sk_tiket
produksi
Gambar 3.8 Pembentukan tabel fact_laporan_produksi
c.  Tabel fact_laporan_pendapatan
Tabel  ini  berisi  semua  data  yang  berhubungan  dengan pendapatan  pelayanan  operasional  ASDP  yang  terdiri  dari
sk_fact_laporan_produksi, sk_waktu,
sk_lintasan, sk_kapal,
sk_tiket, pendapatan.
master_operasional
PK no
tanggal_opr lintasan
kapal id_kategori_tiket
kategori_tiket id_tiket
tiket produksi
pendapatan dimensi_waktu
PK sk_waktu
day month
year dimensi_tiket
PK sk_tiket
id_kategori_tiket kategori_tiket
id_tiket tiket
dimensi_kapal
PK sk_kapal
kapal dimensi_lintasan
PK sk_lintasan
lintasan
fact_laporan_pendapatan
PK sk_fact_laporan_pendapatan
sk_waktu sk_lintasan
sk_kapal sk_tiket
pendapatan
Gambar 3.9 Pembentukan tabel fact_laporan_pendapatan
Proses  pembentukan  OLAP  ASDP  ini  memerlukan  3  cube  yaitu cube
laporan_rekapitulasi, cube
laporan_produksi, dan
cube laporan_pendapatan.  Cube  laporan_rekapitulasi  merupakan  cube  yang
digunakan  untuk  melihat  hasil  rekapitulasi  semua  data  produksi  dan pendapatan  yang  dilihat  dari  perspektif  waktu,  lintasan,  kapal,  dan  tiket.
Cube  laporan_produksi  merupakan  cube  yang  digunakan  untuk  melihat laporan besar produksi  yang dilihat dari perspektif waktu, lintasan, kapal,
dan  tiket.  Cube  laporan_pendapatan  merupakan  cube  yang  digunakan
untuk  melihat  laporan  besar  pendapatan  pelayan  operasional  PT.  ASDP Ferry  Cabang  Kupang  yang  dilihat  dari  perspektif  waktu,  lintasan,  kapal,
dan  tiket.  Ketiga  cube  ini  berhubungan  dengan  tabel  dimensi.  Berikut  ini penjelasan mengenai cube dalam pembentukan OLAP
1.  Cube laporan_rekapitulasi
Cube  laporan_rekapitulasi  dengan  star  schema  laporan_rekapitulasi. Pada  star  schema  laporan_rekapitulasi  memilki  tabel  fakta  yaitu
fact_rekapitulasi  dan  tabel  dimensi  yaitu  tabel  dimensi_waktu, dimensi_lintasan, dimensi_kapal, dan dimensi_tiket. Nilai pengukuran
dalam  cube  adalah  jumlah  produksi  dan  besar  pendapatan  pelayanan operasional  PT.  ASDP  Ferry  Cabang  Kupang.  Star  schema
laporan_rekapitulasi dapat dilihat pada gambar 3.10
master_operasional
PK no
tanggal_opr lintasan
kapal id_kategori_tiket
kategori_tiket id_tiket
tiket produksi
pendapatan dimensi_waktu
PK sk_waktu
day month
year dimensi_tiket
PK sk_tiket
id_kategori_tiket kategori_tiket
id_tiket tiket
dimensi_kapal
PK sk_kapal
kapal
dimensi_lintasan
PK sk_lintasan
lintasan fact_rekapitulasi
PK sk_rekapitulasi
sk_waktu sk_lintasan
sk_kapal sk_tiket
produksi pendapatan
Gambar 3.10 Star Schema laporan_rekapitulasi
2.  Cube laporan_produksi
Cube  laporan_produksi  dengan  star  schema  laporan_produksi.  Pada star
schema laporan_produksi
memilki tabel
fakta yaitu
fact_laporan_produksi  dan  tabel  dimensi  yaitu  tabel  dimensi_waktu, dimensi_lintasan, dimensi_kapal, dan dimensi_tiket. Nilai pengukuran
dalam  cube adalah jumlah produksi pelayanan operasional PT. ASDP Ferry  Cabang  Kupang.  Star  schema  laporan_produksi  dapat  dilihat
pada gambar 3.11
master_operasional
PK no
tanggal_opr lintasan
kapal id_kategori_tiket
kategori_tiket id_tiket
tiket produksi
pendapatan dimensi_waktu
PK sk_waktu
day month
year dimensi_tiket
PK sk_tiket
id_kategori_tiket kategori_tiket
id_tiket tiket
dimensi_kapal
PK sk_kapal
kapal dimensi_lintasan
PK sk_lintasan
lintasan fact_laporan_produksi
PK sk_fact_laporan_produksi
sk_waktu sk_lintasan
sk_kapal sk_tiket
produksi
Gambar 3.11 Star Schema laporan_produksi
3.  Cube laporan_pendapatan
Cube  laporan_pendapatan  dengan  star  schema  laporan_pendapatan. Pada  star  schema  laporan_pendapatan  memilki  tabel  fakta  yaitu
fact_laporan_pendapatan dan tabel dimensi yaitu tabel dimensi_waktu, dimensi_lintasan, dimensi_kapal, dan dimensi_tiket. Nilai pengukuran
dalam cube adalah besar pendapatan pelayanan operasional PT. ASDP Ferry  Cabang  Kupang.  Star  schema  laporan_pendapatan  dapat  dilihat
pada gambar 3.12
master_operasional
PK no
tanggal_opr lintasan
kapal id_kategori_tiket
kategori_tiket id_tiket
tiket produksi
pendapatan dimensi_waktu
PK sk_waktu
day month
year dimensi_tiket
PK sk_tiket
id_kategori_tiket kategori_tiket
id_tiket tiket
dimensi_kapal
PK sk_kapal
kapal dimensi_lintasan
PK sk_lintasan
lintasan fact_laporan_pendapatan
PK sk_fact_laporan_pendapatan
sk_waktu sk_lintasan
sk_kapal sk_tiket
pendapatan
Gambar 3.12 Star Schema laporan_pendapatan
3.7.2 Penerapan Algoritma Apriori
. Association rule aturan asosiatif adalah salah satu teknik utama dalam  penambangan  data  dan  merupakan  bentuk  yang  paling  umum
dipakai  dalam  menemukan  pattern  atau  pola  dari  suatu  kumpulan  data. Salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk menemukan association
rule adalah algoritma Apriori. Ciri dari algoritma Apriori adalah jika suatu itemset  termasuk  dalam  large  itemset,  maka  semua  himpunan  bagian
subset  dari  itemset  tersebut  juga  termasuk  large  itemset..  Pada  proses
perhitungan association rule pengguna menentukan dataset atau parameter yang akan digunakan dalam proses.
Data  set  yang  digunakan  berasal  dari  gudang  data  yang  telah terbentuk yakni dari tabel master_operasional. Atribut yang dipakai untuk
proses asosiasi adalah hari, lintasan, dan pendapatan. Tabel 3.3 Contoh data dari atribut
Hari Lintasan
Pendapatan Sabtu
AIMERE_KUPANG 21.324.000
Rabu AIMERE_KUPANG
11.602.000 Rabu
AIMERE_KUPANG 13.336.900
Selasa AIMERE_WAINGAPU
7.835.100 Kamis
AIMERE_WAINGAPU 4.457.300
Sabtu AIMERE_WAINGAPU
3.710.100 Jumat
BARANUSA_KALABAHI 851.000
Minggu BARANUSA_LEWOLEBA
408.000 Senin
BARANUSA_LEWOLEBA 513.000
Selasa ENDE_KUPANG
9.895.700 Senin
ENDE_KUPANG 11.968.800
..dst ..dst
..dst
Data atribut pendapatan dilakukan partisi sebanyak 5 partisi antara lain  SANGAT  TINGGI,  TINGGI,  CUKUP,  RENDAH,  SANGAT
RENDAH.  Kriteria  pendapatan  sangat  tinggi        30  juta,  tinggi  berkisar antara  19  juta  sampai  dengan  29,9  juta,  kriteria  cukup  berkisar  antara  9
juta hingga 18,9 juta, kriteria rendah berkisar 1,2 juta hingga 8,9 juta, dan kriteria sangat rendah  1,19 juta.
.  Selanjutnya  pengguna  menentukan  nilai  minimum  support  dan minimum  confidence  yang  akan  digunakan  dalam  proses.  Nilai  minimum
support  dan  minimum  confidence  yang  dimasukkan  adalah  antara  0 –
100.  Setelah  menentukan  nilai  minimum  support  dan  minimum confidence  yang  akan  digunakan  dalam  proses,  baru  dilakukan  proses
perhitungan  association  rule.  Setelah  proses  perhitungan  selesai,  system akan menampilkan rule yang dihasilkan dan nilai  confidencenya. Rule ini
menunjukkan hasil asosiasi antara hari, lintasan, dan pendapatan. Proses  perhitungan  association  rule  terdiri  dari  beberapa  tahap
antara lain 1.  Sistem  men-scan  database  untuk  mendapatkan  kandidiat  1-itemset
himpunan  item  yang  terdiri  dari  1  item  dan  menghitung  nilai supportnya..  Support  dari  suatu  itemset  S  merupakan  presentase  dari
transaksi  dalam  T  yang  mengandung  S.  Kemudian  nilai  support  tersebut dibandingkan  dengan  minimum  support  yang  telah  ditentukan.  Jika
nilainya  lebih  besar  atau  sama  dengan  minimum  support  maka  itemset tersebut trmasuk dalam large itemset.
2.  Itemset  yang  tidak  termasuk  dalam  large  itemset  tidak  diikutkan  dalam iterasi selanjutnya di-prune
3.  Pada  iterasi  kedua,  system  akan  menggunakan  hasil  large  itemset  pada iterasi  pertama L
1
untuk membentuk  kandidat itemset kedua L
2
. Pada iterasi  selanjutnya  system  akan  menggunakan  hasil  large  itemset  pada
iterasi  sebelumnya  L
k-1
untuk  membentuk  kandidat  itemset  berikutnya L
k
.  System  akan  menggabungkan  join  L
k-1
dengan  L
k-1
untuk
mendapatkan  L
k
seperti  pada  itersi  sebelumnya  system  akan  menghapus prune kombinasi itemset yang tidak termasuk dalam large itemset.
4.  Setelah  dilakukan  operasi  join,  maka  pasangan  itemset  baru  dari  hasil proses join tersebut juga dihitung supportnya.
5.  Proses pembentukan kandidat yang terdiri dari proses join dan prune akan terus  dilakukan  hingga  himpunan  kandidat  itemsetnya  null,  atau  sudah
tidak ada lagi kandidat yang akan dibentuk. 6.  Setelah  itu,  dari  hasil  frequent  itemset  tersebut  dibentuk  association  rule
yang memenuhi nilai support dan confidence yang telah ditentukan. 7.  Pada pembentukan association rule nilai yang sama dianggap satu nilai
8.  Association  rule  yang  terbentuk  harus  memenuhi  nilai  minimum  yang telah ditentukan
9.  Untuk setiap large itemset L, dicari himpunan bagian L yang tidak kosong. Untuk setiap himpunan bagian tersebut, dihasilkan  rule  dengan bentuk  a
ÞL - a  jika support L dan support a lebih besar dari minimum support
3.8 Analisis Kebutuhan
3.8.1 Use Case
Diagram  use  case  ini  dapat  menggambarkan  kebutuhan  dari Supervisor  Lintasan  PT.  ASDP  terhadap  sistem  yang  akan  dibangun.
Gambar 3.13 merupakan gambar diagram  use case untuk aplikasi gudang data  PT. ASDP Kupang.
Melihat laporan rekapitulasi
Melihat laporan produksi depends on
Cari aturan asosiasi Supervisor Lintasan
Login
Melihat laporan pendapatan
Transfer data produksi dan pendapatan
Gambar 3.13 Diagram Use Case
3.8.2 Narasi Use Case
Tabel 3.4 Narasi use case login
ID Use case : Ferry_01
Nama use case Login
Aktor : Supervisor Lintasan
Deskripsi  Use Case :
Use case ini menggambarkan proses dimana supervisor lintasan melakukan  login  sebelum  masuk  ke  sistem.  Pengguna  harus
memasukkan username dan password ke sistem. Prakondisi :
- Trigger :
- Langkah
Umum Kegiatan Aktor
Respon Sistem 2.  Petugas  Operasional  memilih
menu “Login” 4.  Memasukkan  username  dan
password 6.  Menampilkan halaman utama
untuk petugas opersional 1.Menampilkan
halaman utama
3.Menampilkan halaman
login
5.sistem  mengecek  validasi di database
Langkah Alternatif
-
Kesimpulan Use case ini berhenti apabila pengguna akan memilih menu lain
Tabel 3.5 Narasi use case melihat laporan rekapitulasi
ID Use case : Ferry_02
Nama use case Melihat laporan rekapitulasi
Aktor : Supervisor Lintasan
Deskripsi  Use  Use case ini berfungsi untuk melihat hasil pembentukan OLAP
Case : rekapitulasi pelayanan operasional
Prakondisi : -
Trigger : -
Langkah Umum
Kegiatan Aktor Respon Sistem
1.  Supervisor Lintasan
memilih menu
“Rekapitulasi Pelayanan” 2.
Sistem menampilkan  hasil
OLAP  rekapitulasi pelayanan
Langkah Alternatif
-
Kesimpulan Use case ini berhenti apabila  supervisor lintasan akan memilih
menu lain
Tabel 3.6 Narasi use case melihat laporan produksi
ID Use case : Ferry_03
Nama use case Melihat laporan produksi
Aktor : Supervisor Lintasan
Deskripsi  Use Case :
Use case ini berfungsi untuk melihat hasil pembentukan OLAP Laporan Produksi dair pelayanan PT. ASDP Ferry Kupang
Prakondisi : -
Trigger : -
Langkah Umum
Kegiatan Aktor Respon Sistem
1.  Supervisor Lintasan
memilih  menu  “Laporan Produksi”
2. Sistem
menampilkan hasil
OLAP laporan
produksi
Langkah Alternatif
-
Kesimpulan Use case ini berhenti apabila  supervisor lintasan akan memilih
menu lain
Tabel 3.7 Narasi use case melihat laporan pendapatan
ID Use case : Ferry_04
Nama use case Melihat laporan pendapatan
Aktor : Supervisor Lintasan
Deskripsi  Use Case :
Use case ini berfungsi untuk melihat hasil pembentukan OLAP laporan pendapatan pelayanan PT. ASDP Ferry Kupang
Prakondisi : -
Trigger : -
Langkah Umum
Kegiatan Aktor Respon Sistem
1.  Supervisor Lintasan
memilih  menu  “Laporan Pendapatan”
2. Sistem
menampilkan hasil
OLAP laporan
pendapatan
Langkah Alternatif
-
Kesimpulan Use case ini berhenti apabila  supervisor lintasan akan memilih
menu lain
Tabel 3.8 Narasi use case transfer data produksi dan pendapatan
ID Use case : Ferry_05
Nama use case Transfer data produksi dan pendapatan
Aktor : Supervisor Lintasan
Deskripsi  Use Case :
Use case ini berfungsi  untuk  melakukan transfer data produksi dan pendapatan
Prakondisi : -
Trigger : -
Langkah Umum
Kegiatan Aktor Respon Sistem
1. Memilih
menu “Transformasi Data”
3. Supervisor
Lintasan memilih  tombol  “transfer
data” 2.
Menampilkan halaman transfer data
4. Sistem  melakukan
proses transfer data
Langkah Alternatif
-
Kesimpulan Use case ini berhenti apabila  supervisor lintasan akan memilih
menu lain
Tabel 3.9 Narasi use case Cari Aturan Asosiasi
ID Use case : Ferry_06
Nama use case Cari aturan asosiasi
Aktor : Supervisor Lintasan
Deskripsi  Use  Use  case  ini  berfungsi  untuk  proses  pencarian  aturan  asosiasi
Case : antara hari, lintasan, dan pendapatan
Prakondisi : -
Trigger : -
Langkah Umum
Kegiatan Aktor Respon Sistem
1.  Supervisor  Lintasan  memilih menu “Aturan Asosiasi”
3. Supervisor
lintasan memasukkan  support  dan
confidence 2.sistem
menampilkan halaman aturan asosiasi
5.Sistem  melakukan  proses association
dengan algoritma apriori
6.Menampilkan hasil
perhitungan apriori Langkah
Alternatif -
Kesimpulan Use case ini berhenti apabila  supervisor lintasan akan memilih
menu lain
3.8.3 Desain Antar Muka
Aplikasi  yang  akan  dibangun  digunakan  pengguna  agar  dapat berinteraksi dengan sistem melalui Graphical User Interface GUI untuk
layanan  login,  layanan  pelaporan  yakni  melihat  laporan  rekapitulasi, laporan produksi, dan laporan pendapatan PT. ASDP Ferry Kupang. Selain
itu  juga  GUI  yang  terbentuk  disediakan  untuk  layanan  perhitungan asosiasi  kapal  yang  beoperasi  di  PT.  ASDP  Ferry  Kupang.  Berikut  ini
rancangan antar muka yang disediakan dalam aplikasi 1.  Halaman Login
Halaman  login  digunakan  untuk  memasukkan  username  dan password  pengelola  sistem  ini  yakni  Supervisor  Lintasan.  Halaman  ini
memiliki dua tombol yaitu Login dan Batal.  Tombol logi digunakan untuk melakukan proses login untuk masuk ke halaman utama sistem. Tampilan
halaman login dapat dilihat pada gambar 3.14
Username Password
Login
PT. ASDP INDONESIA FERRY KUPANG
Gudang Data Pemantauan Pelayanan Operasional
Batal
Gambar 3.14 Halaman Login 2.  Rancangan layar menu
Menu  yang  terdapat  dalam  sistem  antara  lain  Rekapitulasi Pelayanan,  Laporan  Produksi,  Laporan  Pendapatan,  Transformasi  Data,
Perhitungan  Asosiasi  Kapal.  Setelah  pengguna  berhasil  melakukan  login,
sistem  secara  langsung  akan  menampilkan  hasil  mondrian  rekapitulasi pelayanan. Tampilan rancangan menu dapat dilihat pada gambar 3.15
PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Kupang
Rekapitulasi Pelayanan
Laporan Produksi Laporan Pendapatan
Mondrian Rekapitulasi Pelayanan
Logout Aturan Asosiasi
Transformasi Data
Gambar 3.15 Halaman Home 3.  Halaman Laporan Produksi
Halaman  ini  menampilkan  hasil  data  analisis  produksi  PT.  ASDP Ferry  Kupang.  Tampilan  halaman  laporan  produksi  ini  tampak  pada
gambar 3.16
PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Kupang
Rekapitulasi Pelayanan
Laporan Produksi
Laporan Pendapatan
Mondrian Laporan Produksi
Logout Aturan Asosiasi
Transformasi Data
Gambar 3.16 Halaman Laporan Produksi
4.  Halaman Laporan Pendapatan Halaman  ini  menampilkan  hasil  data  analisis  pendapatan  PT.
ASDP  Ferry  Kupang.  Tampilan  halaman  laporan  pendapatan  ini  tampak pada gambar 3.17
PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Kupang
Rekapitulasi Pelayanan Laporan Produksi
Laporan Pendapatan
Mondrian Laporan Pendapatan
Logout Aturan Asosiasi
Transformasi Data
Gambar 3.17 Halaman Laporan Pendapatan 5.  Halaman Transformasi Data
Pada  halaman  ini  terdapat  tombol  transfer  data  yang  berfungsi melakukan  proses  transfer  dan  automatisasi  data.  Tampilan  halaman  ini
dapat dilihat pada gambar 3.18
PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Kupang
Rekapitulasi Pelayanan Laporan Produksi
Laporan Pendapatan
Transfer Data Produksi dan Pendapatan
Logout Aturan Asosiasi
Transformasi Data
Transfer Data
Gambar 3.18 Halaman Transfer Data
6.  Halaman Aturan Asosiasi Penerapan  algoritma  apriori  diproses  pada  halaman  ini.  Pengguna
akan  memasukkan  minimum  support  dan  minimum  confidence  untuk melakukan  perhitungan  asosiasi  atribut  hari,  lintasan,  dan  pendapatan.
Tombol  confirm  akan  berfungsi  melakukan  proses  apriori  sehingga  hasil proses akan ditampilkan pada bagian hasil.
PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Kupang
Rekapitulasi Pelayanan Laporan Produksi
Laporan Pendapatan
Logout
Aturan Asosiasi
Transformasi Data Minimum support
Minimum confidence
Hasil
confirm
Gambar 3.19 Halaman Hasil Perhitungan Asosiasi Kapal
3.9 Kebutuhan Komponen dan Kebutuhan Sistem
Adapun kebutuhan komponen  yang menunjang terbentuknya  gudang data ini antara lain:
a.  Pentaho  merupakan  komponen  utama  untuk  melakukan  eksekusi terhadap  kettle,    Mondrian,  jpivot,  dan  schema  workbench  untuk
mendukung fungsi-fungsi yang telah disediakan
b.  Kettle  merupakan  komponen  yang  dibutuhkan  untuk  melakukan  ETL
Extract, Transform, Load data
c.  Mondrian  merupakan  komponen  yang  dibutuhkan  untuk  melakukan
ETL data dan digunakan sebagai OLAP Server
d.  Schema  Workbench  merupakan  komponen  yang  digunakan  untuk membuat  file  skema  mondrian  dalam  format  XML  untuk  memetakan
kubus, dimensi, dan measure dengan tabel relasi
e.  JPivot  merupakan  komponen  yang  digunakan  untuk  mendukung
pembuatan laporan dan menyajikan hasil dari tabel-tabel OLAP
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM
Pada  bab  ini  akan  dijelaskan  mengenai  implementasi  pembuatan  gudang data  dan    pembahasannya.  Pembuatan  gudang  data  mengacu  pada  kebutuhan
informasi yang dibutuhkan Supervisor Lintasan.
4.1 Implementasi Arsitektur Gudang Data
Pada  bab  sebelumnya  telah  dibahas  mengenai  rancangan  arsitektur gudang  data.  Gudang  data  yang  terbentuk  akan  dimanfaatkan  untuk
kebutuhan  OLAP  dan  teknik  Penambangan  Data  dengan  algoritma Apriori. Arsitektur sistem tampak pada gambar 4.1
Clean Extract
Transform Load
Refresh
Gudang Data Pelayanan Produksi
ASDP Kupang OLAP
Data Mining –
Algoritma Apriori
Report Pola asosiasi antar
kapal di tiap lintasan
Gambar 4.1 Arsitektur Sistem
Untuk  mendukung  arsitektur  sistem  diperlukan  beberapa  spesifikasi software dan hardware yang mendukung yaitu:
1.  Gudang  data  pelayanan  operasional  PT.  ASDP  Ferry  Kupang menggunakan  sistem  basis  data  terpusat,  karena  gudang  data  hanya