Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Rajawali Furniture Bandung Berbasis Web

(1)

i

Teknologi yang semakin canggih dan persaingan dalam dunia bisnis furniture semakin ketat, menyebabkan banyak perusahaan berlomba untuk meraih perhatian konsumen. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tadi adalah dengan menjalankan strategi marketing yang berfokus pada bidang website, yaitu dengan membangun suatu sistem penjualan pada Rajawali Furniture Bandung berbasis web.

Pendekatan kasus di Rajawali Furniture Bandung menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metode pengembangan sistem Prototype paradigma dengan teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu wawancara dan observasi. Metode pendekatan sistem menggunakan metode pendekatan terstuktur, yaitu Flow map, Diagram Konteks, DFD, Entity Relation D. Implementasi dan rancangan program menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySql.

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Rajawali Furniture Bandung Berbasis Web merupakan sistem informasi yang dapat memberikan informasi produk yang dijual dan transaksi penjualan sebagai pendukung keputusan dalam menentukan strategi pemasaran. Terdapat beberapa fasilitas untuk berbagai hak akses seperti pelanggan, member, mitra kerja, dan Petugas (administrator).


(2)

ii

Increasingly sophisticated technology and competition in the furniture business world becomes more intense, causing many companies are racing to grab consumers' attention. One way to overcome the earlier problems is to run a marketing strategy that focuses on areas of the website, by building a system of selling in Rajawali Furniture Bandung web-based.

Approach cases in Rajawali Furniture Bandung using descriptive method, ie a method with the aim to create a picture of systematic, factual and accurate information about the facts and properties on an object of particular study. The data collection techniques used were observation and interviews. The development of this system, the authors use the method prototype system development paradigm with data collection techniques used, namely interviews and observation. The method uses a system approach object-oriented approach, ie Flow map, Conteks Diagram, Data Flow Diagram, Entity Relation. Implementation and program design using programming language PHP with MySql database.

Design of Information Systems On Sale in Rajawali Furniture Bandung is a Web-based information system that can provide information of products sold and sales transactions as a decision support in determining marketing strategy. There are few facilities for various privileges such as customers, members, partners, and staff (administrators).

.


(3)

iii

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA RAJAWALI FURNITURE BANDUNG BERBASIS WEB”, sebagai salah satu syarat Skripsi pada Program Studi Strata 1 pada Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dengan kerendahan hati, penulis banyak mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas segala bantuan dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis, khususnya kepada :

1. Maha berkuasa Allah SWT, dengan segala kesempurnaan yang dimiliki - Nya, yang telah memberikan izin, ridho, kekuatan dan kekuasaan - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

2. Kedua Orang tua tercinta, atas kasih sayang seorang ibu dan bunda, atas pengorbanan dan kesabaran yang tak ternilai serta do’anya yang tidak mungkin terbalaskan di dunia, semoga Allah selalu menyayangi mereka seperti mereka menyayangi buah hatinya.

3. Kedua kakak ku tercinta Rina dan Hendra terimakasih banyak atas doanya. 4. Dr.Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas Komputer


(4)

iv

6. Dadang Munandar, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia.

7. R. Fenny Syafariani, S.SI., MT, selaku Dosen Wali Jurusan MI-14, yang telah banyak membantu selama perkuliahan.

8. Tono Hartono, S.SI., MT, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini.

9. Para Dosen Manajemen Informatika UNIKOM Bandung yang telah memberikan pengajaran dengan baik selama perkuliahan.

10. Para Sekretariat Jurusan dalam melayani proses administrasi perkuliahan. 11. Untuk teman-teman Unikom khususnya rekan-rekan di MI-14 yang telah

memberi support dan banyak membantu penulis.

12. Semua pihak di Rajawali Furniture Bandung atas kerjasama dan bantuannya.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan ketertbatasan ilmu dan kemampuan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan skripsi ini dengan senang hati akan penulis terima. Namun harapan besar dari penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis berharap semoga ini


(5)

v

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Juli 2012


(6)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN MOTO

ABSTRAK ... ..i

ABSTRACT ... ..ii

KATA PENGANTAR ... ..iii

DAFTAR ISI ... ..vi

DAFTAR TABEL ... ..xii

DAFTAR GAMBAR ... ..xiii

DAFTAR SIMBOL ... ..xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... ..xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Maslah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6


(7)

vii

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 10

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 12

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 14

2.2.2 Siklus Informasi ... 14

2.2.3 Kualitas Informasi ... 15

2.2.4 Nilai Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 17

2.3.3 Klasifikasi Sistem Informasi ... 17

2.3.4 Penilian Sistem Informasi ... 18

2.3.5 Komponen dan Tipe Sistem Informasi ... 18

2.4 Penjualan ... 18

2.5 Definisi Sistem Penjualan ... 19

2.6 Definisi Sistem Informasi Penjualan ... 19

2.7 Pengertian Furniture ... 20

2.8 Definisi Internet ... 20

2.9 E-Commerce ... 21

2.9.1 Mekanisme E-Commerce ... 22


(8)

viii

2.10.3 Flowmap ... 24

2.10.4 Kamus Data ... 24

2.10.5 Entity Relationship Diagram... 25

2.10.6 Normalisasi ... 26

2.11 Metode Pengembangan Sistem ... 28

2.11.1 Metode Pengembangan Sistem Prototype ... 26

2.12 Perangkat Lunak Pendukung ... 29

2.12.1 Hypertext Text Markup Language (HTML) ... 29

2.12.2 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 30

2.12.3 MySQL Database ... 31

2.12.4 Apache ... 31

2.12.5 Macromedia DreamWeaver 8 ... 31

2.12.6 XAMPP ... 32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 34

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 35

3.2.2.1 Visi Rajawali Furniture ... 35

3.2.2.2 Misi Rajawali Furniture ... 35


(9)

ix

3.2.1 Desain Penelitian ... 37

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 38

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 38

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 38

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 39

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 39

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 39

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43

3.2.4 Pengujian Software ... 48

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 49

4.1.1 Analisis Dokumen ... 49

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 50

4.1.2.1 Flow Map ... 50

4.1.2.2 Diagram Kontek ... 52

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan ... 53

4.2 Perancangan Sistem ... 53

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 54

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 57

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 57


(10)

x

4.2.4 Perancangan basis data ... 71

4.2.4.1 Normalisasi ... 71

4.2.4.2 Relasi tabel ... 72

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... 74

4.2.4.4 Struktur File ... 75

4.2.4.5 Kodifikasi ... 78

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 79

4.2.5.1 Perancangan Input ... 81

4.2.5.2 Perancangan Output ... 83

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 85

5.1.1 Batasan Implementasi ... 85

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 85

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 86

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 87

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 89

5.1.5.1 Implementasi Halaman Utama User ... 89

5.1.5.2 Implementasi Halaman Admin ... 90

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 92

5.1.7 Implementasi Hosting Program ... 93


(11)

xi

5.1.8.2 Penggunaan Program User Admin ... 105

5.2 Pengujian ... 107

5.2.1 Rencana Pengujian ... 108

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 108

5.2.2.1 Kelas Uji Login ... 108

5.2.2.2 Kelas Uji Informasi Produk ... 109

5.2.2.3 Kelas Uji Informasi Konfirmasi ... 109

5.2.2.4 Kelas Uji Pengolahan Data Produk ... 109

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 111

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 112

6.2 Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA


(12)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, sebagai media penyedia berbagai kebutuh informasi. Salah satunya internet yang merupakan media yang mampu menyediakan informasi yang kita butuhkan. Kini internet bukan lagi sesuatu alat yang sulit kita temui, melalui internet berbagai macam informasi terhangat dan aktual dapat diperoleh secara cepat dan fleksibel, kapanpun dan dimana pun saat kita dapat melakukan koneksi ke internet. Tidak hanya data berupa informasi saja yang dapat kita peroleh, namun seiring perkembangannya, banyak perusahaan bisnis yang melakukan proses bisnisnya melalui internet, misalkan penjualan online dan lain sebagainya. Dengan kata lain, internet menjadi bagian yang sangat membantu sebagai media atau sarana promosi dan proses bisnis lainnya.

Dengan adannya internet ini, tentu saja perusahaan akan lebih mudah dalam mengembangkan proses bisnisnya. Karena melalui jaringan internet, akan sangat mudah bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi kepada para ataupun calon konsumen mengenai produk perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan internet dapat diakses dari manapun.

Mengingat hal tersebut, tidak sedikit perusahaan yang diuntungkan terhadap pemanfaatan internet ini dalam proses bisnisnya. Demikian pula, akan penulis coba terapkan pada Rajawali Furniture. Dimana Toko Furniture ini mencoba menerapkan sebuah sistem yang selama ini berjalan secara manual menjadi


(13)

terkomputerisasi. Dengan memanfaatkan layanan internet melalui sebuah web site, Rajawali Furniture mencoba melebarkan daerah pemasarannya yang selama ini masih sebatas kota Bandung, meskipun ada yang sampai keluar kota, itu hanya mereka yang benar-benar sudah mengenal Rajawali Furniture saja.

Rajawali Furniture ini merupakan sebuah Toko Furniture asal kota kembang Bandung yang telah berdiri selama 3 tahun dan memiliki banyak pelanggan dalam pengadaan furniture khusunya di dunia perkantoran, pendidikan, pemerintahan. Adapun jenis produk yang produksinya beraneka ragam diantaranya produk-produk seperti meja, kursi, lemari, partisi, brankas dan lain-lain.

Sejauh ini proses bisnis yang berjalan di Rajawali Furniture masih secara manual, misalnya saja proses penjualannya. Disini Rajawali Furniture hanya melayani penjualan produk terhadap pelanggan yang datang langsung ke toko Rajawali Furniture untuk pemesanan produk. Tentunya hal ini akan sangat membatasi bagi pelanggan yang tertarik terhadap produk-produk Rajawali Furniture sehingga tidak adanya efektifitas dan efisiensi waktu didalamnya.

Disini meskipun dapat melakukan pemesanan jarak jauh (melalui telepon), namun tetap saja pada proses transaksinya harus dilakukan secara face to face. Dikarenakan tidak adanya sistem yang mampu melayani proses bisnis tersebut secara efektif dan efesien.

Guna lebih memperkenalkan lagi Rajawali Furniture ke masyarakat luas. Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh bagian promosi di Rajawali Furniture diantaranya adalah dengan memasang banner-banner, pembuatan katalog-katalog produk. Namun selama ini upaya yang telah ditempuh hanya mampu memperkenalkan Rajawali Furniture didaerah Kota Bandung saja. Maka dari itu


(14)

diharapkan dengan adanya sebuah sistem melalui suatu media mampu mengangkat nama Rajawali Furniture lebih dikenal lagi oleh masyarakat banyak, terutama di daerah provinsi Jawa barat.

Diharapkan pula dari sistem ini mampu membantu proses pengelolaan penjualan dengan baik, untuk memudahkan dalam proses penjualan dan mampu menigkatkan rasio penjulan.

Berdasarkan uraian diatas, maka di Rajawali Furniture perlu adanya suatu program aplikasi yang mampu mengolah sistem informasi. Sehingga penulis memutuskan untuk mangambil bahan penulisan skripsi dengan Judul :

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA

RAJAWALI FURNITURE BANDUNG BERBASIS WEB “.

Dimana sistem tersebut yang nantinya mampu membantu proses bisnis dengan melakukan pemasaran, penjualan, update data barang secarang online. Sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan nilai tambah terhadap perusahaan.

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Demi terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan informasi terhadap pelanggan, Rajawali Furniture pun terus berusaha dengan berbagai upaya. Namun tetap saja tidak luput dari berbagai halangan dan hambatan, demikian pula yang dialami oleh Rajawali Furniture Bandung. Maka dari itu penulis mengindetifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Belum adanya sistem yang mampu mengelola data produk dengan baik untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan kinerja karyawan Rajawali Furniture.


(15)

2. Belum adanya sistem penjualan yang dapat memudahkan proses pemesanan produk khususnya untuk pelanggan yang berada diluar daerah kota Bandung.

3. Masih kurang tingkat promosi yang telah dilakukan Oleh Rajawali Furniture sehingga menyebabkan kurangnya rasio penjualan.

4. Lambatnya proses pembuatan laporan-laporan data produk dan penjualan sehingga menghambat dalam proses pembuatan keputusan bagi atasan (owner).

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka Penulis merumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem penjualan yang sedang berjalan pada Rajawali Furniture Bandung.

2. Bagaimana perancangan sistem yang diusulkan guna menunjang proses penjualan pada Rajawali Furniture Bandung berbasis web.

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi penjualan yang diusulkan pada Rajawali Furniture Bandung berbasis web.

4. Bagaimana implementasi Sistem Infromasi penjualan yang diusulkan pada Rajawali Furniture Bandung berbasis web.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah :

Untuk membangun “Sistem Informasi penjualan pada Rajawali Furniture Bandung berbasis Web”, guna mempermudah dan membantu permasalahan yang terjadi pada Rajawali Furniture Bandung. Dengan harapan dapat memecahkan


(16)

masalah teknologi sistem informasi yang timbul pada Rajawali Furniture Bandung.

Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang sedang berjalan pada Rajawali Furniture.

2. Untuk membuat perancangan Sitem Informasi penjualan pada Rajawali Furniture berbasis web.

3. Untuk melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi penjualan pada Rajawali Furniture berbasis web.

4. Untuk melakukan Implementasi Sistem Informasi penjualan pada Rajawali Furniture berbasis web.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian yang penulis lakukan ini, dapat bermanfaat sebagai referensi bagi para mahasiswa yang hendak melaksanakan penelitian di masa yang akan datang. Atau pun untuk dikembangkan kembali sebagai bahan laporan berikutnya.

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Untuk memudahkan perusahaan yaitu Rajawali Furniture Bandung dalam proses promosi dan memperkenalkan produk-produk terbarunya kepada para konsumen.


(17)

2. Memudahkan para konsumen untuk melihat-lihat dan memperoleh informasi tentang produk-produk terbaru, dan melakukan transaksi penjualan secara online.

3. Untuk mempercepat atasan(owner) dalam pengambilan keputusan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1 Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, memperluas khasanah sistem informasi berbasis web khususnya untuk sistem penjualan.

2. Bagi Penulis, sebagai bentuk pengaplikasian dari proses belajar selama ini dan guna menambah pengetahuan dan pengalaman tentang sistem informasi berbasis web di dalam suatu perusahaan.

3. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenis ataupun untuk pengembangannya.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang dilakukan penulis, guna menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap program yang penulis rancang. Berikut batasan masalahnya :

1. Aplikasi yang di rancang hanya dapat melayani penjualan produk untuk wilayah provinsi Jawa Barat.


(18)

2. Melayani transaksi secara off-line menggunakan rekening Bank Mandiri, BCA dan Transaksi tunai tidak kredit.

3. Tidak membahas mengenai pembelian produk ke supplier dan retur penjualan, dimana barang yang sudah dikonfirmasi atau barang yang cacat tidak bisa dikembalikan.

4. Pengiriman barang dilakukan menggunakan angkutan yang disediakan oleh Rajawali Furniture setalah menyetujui harga barang dan ongkos kirim sesuai yang dengan kota tujuan pengiriman.

5. Pada perancangan sistem informasi penjualan ini, hanya dibahas tentang laporan persediaan produk dan penjualan produk.

1.6 Lokasi dan Estimasi Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rajawali Furniture yang berlokasi di Jl. Pasirkoja No.246/194a Telp. 61118979 Fax. 5418134 Bandung.

Jadwal waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Juni 2012. Penelitian dilakukan selama 4 bulan dengan perincian seperti tertulis pada tabel 1.1 dibawah ini.


(19)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Aktivitas

2012

Januari Febuari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Survey

Penelitian

2 IdentifikasiKeb utuhan

3 Analisis Kebutuhan

4 Perancangan

5

Coding (Pembangunan

Prototipe)

6 Pengujian 7 Implementasi


(20)

9

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto (2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi”.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling berhubungan dengan tujuan tertentu.


(21)

2.1.1 Elemen Sistem

Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan pengendalian disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system), dalam arti mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta)


(22)

Adapun karakteristik ataupun sifat-sifat dari sistem tertentu yaitu : 1. Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Batas Sistem (Boundary)

Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem, maka dapat dipisahkan dan dibedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

3. Lingkungan Luar (Environment)

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya. 4. Penghubung Sistem (System Interface)

Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

5. Masukan Sistem (Input)

Bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan proses keluaran.


(23)

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari proses pengolahan input. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada subpra sistem.

7. Pengolahan Sistem (Proces)

Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah masukan menjadi keluaran atau data menjadi informasi.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh sistem. Suatu sistem dapat diakatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem menurut Azhar Susanto (2004 : 16) dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, terbagi menjadi :

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.


(24)

3. Sistem berjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

4. Sistem sederhana dan Kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sistem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem secara pisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi.


(25)

8. Sistem, subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti atau manfaat bagi penggunanya. Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu organisasi sangatlah penting karena informasi merupakan landasan untuk mengambil suatu keputusan dan data merupakan sumber dari informasi.

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan penting bagi yang menerimanya.

Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan suatu hasil (output) dari suatu data yang diolah dengan metode pendekatan dan pengembangan tertentu.

2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.

Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,


(26)

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat sebuah model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle), siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).

2.2.2 Kualitas Informasi

Baik buruknya kualitas suatu informasi menurut Jogiyanto (2005 : 10) dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi harus sesuai dengan dengan keadaan saat itu, karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila


(27)

ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau processing system. Sistem informasi menurutRobert A Letch dan K. Roscoe Davis, disadur oleh Jogiyanto (2005 : 11) :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.


(28)

Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto (2005 : 12), dalam buku Analisis Dan Desain, John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu : 1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan Toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari


(29)

sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyedian informasi lebih lanjut.

6. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, tidak efisien, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Definisi Penjualan

Penjualan adalah suatu aktivitas perusahaan yang utama dalam memperoleh pendapatan, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Penjualan merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran, karena pada bagian ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan perjanjian serah terima barang, maupun perjanjian cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga tercapai suatu titik kepuasan (Mulyadi, 2001).


(30)

Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi (http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan) :

“Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui”.

Penjualan tunai menurut Joel G.Segel dan Joe K.Shim yang diterjemahkan oleh Moh.Kurdi adalah peneriamaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai bahan pertimbangan.

2.5 Definisi Sistem Penjualan

Sistem Penjualanadalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

2.6 Definisi Sistem Informasi Penjualan

Sistem Informasi Penjualandiartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku.


(31)

2.7 Pengertian Furniture

Kata furniture (bahasa inggris) diterjemahkan jadi mebel, istilah mebel digunakan karena sifat bergeraknya atau mobile-nya sebagai benda atau barang lepas di dalam interior arsitektur.

Secara umum furniture atau mebel dapat diartikan sebagai benda pakai yang dapat dipindahkan, merupakan benda untuk keperluan orang yang berada di dalam rumah, ruang perkantoran, dll yang dapat dipindahkan-pindah dari satu tempat ke tempat lain, seperti meja, kursi, lemari dan sebagainya. Furniture apabila ditinjau dari segi fungsi, merupakan benda fungsional yang secara fisik mendukung aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari misalnya bekerja, belajar, beristirahat sedabgkan dari segi fisik adalah benda yang menyesuaikan dengan lingkungan atau ruang yang membatasinya. Jadi furniture merupakan unsur yang berkaitan erat antara aktivitas manusia dan arsitektur.

2.8 Definisi Internet

Internet adalah sebuah jaringan besar yang terdiri dari berbagai jaringan yang meliputi jaringan bersifat bisnis, pendidikan dan riset serta menghubungkan jutaan komputer didalam jaringan-jaringan tersebut. WWW adalah sistem client/server yang dirancang untuk menggunakan dokumen hypertext dan hypermedia via Internet. WWW menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk bertukar informasi, image, dan data lain. Dokumen diformat dalam HTML (Hypertext Markup Language) yang digunakan untuk menciptakan halaman dan dokumen yang disajikan pada Web (Ellsworth Jill H. & Ellsworth Matthew V, 1997). URL merupakan singkatan dari Uniform Resources Locator adalah cara standar yang digunakan untuk menentukan situs atau halaman pada


(32)

internet. URL merupakan cara standar untuk menampilkan informasi tentang jenis isi dan lokasi file : nama file, lokasi komputer di internet, letak file di dalam komputer, dan protokol internet yang digunakan untuk mengakses file itu.

2.9 E-commerce

E-commerce, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia per-internet-an. Penggunaann sistem E-Com, begitu biasanya Ecommerce disingkat, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Di Indonesia, sistem E-com ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih menyangsikan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Com yang sebenarnya.

Bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.

Online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan cara belanja yang konvensional. Selain bisa menjadi lebih cepat, di internet telah tersedia hampir semua macam barang yang biasanya dijual secara lengkap. Selain itu, biasanya informasi tentang barang jualan tersedia secara lengkap, sehingga walaupun kita tidak membeli secara online, kita bisa


(33)

mendapatkan banyak informasi penting yang diperlukan untuk memilih suatu produk yang akan dibeli.

2.9.1 Mekanisme E-Commerce

Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.

Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu.

Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.


(34)

2.10 Alat-alat Pengembangan Sistem

Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

2.10.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output sistem serta memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

2.10.2 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggambarkan arus data dan cara kerja yang dilakukan oleh sistem. DFD atau Diagram Arus Data digunakan untuk mempresentasikan sistem dengan memperlihatkan aliran. data ke dan dari sistem. Diagram aliran data dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana aliran data dari suatu unit logika ke unit digunakan untuk menjelaskan bagaimana aliran data dari suatu unit logika ke unit logika yang lainnya. Beberapa notasi yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut.

1. Kesatuan Luar (External Entity), merupakan sesuatu yang ada di luar sistem,tetapi memberikan data ke dalam sistem. Kesatuan luar atau External Entity ini disimbolkan dengan suatu kotak notasi.

2. Arus Data (Data Flow)


(35)

dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir.

3. Proses (Process), proses merupakan apa yang dilakukan atau dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu ataubeberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses disimbolkan dengan gambar lingkaran.

4. Simpanan Data, simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam proses. Simpanan data dapat digambarkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data atau mengambil data ke database.

2.10.3 Flowmap

Flowmap atau biasa disebut juga flowchart adalah suatu model yang menggambarkan aliran dokumen-dokumen dan laporan-laporan dalam suatu sistem. Flowmap disusun dengan symbol. Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu menggambarkan aliran proses didalam sebuah sistem.

2.10.4 Kamus Data

Kamus data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat membantu analis sistem


(36)

dalam mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem. Dalam tahapan ini yaitu analisis sistem, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem yang mengalir disistem, baik yang masuk maupun yang keluar. Kamus data terdiri atas:

a. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan data yang mengalir maka nama dari arus data tersebut juga harus dicatat, supaya mudah untuk dibaca dan mempermudah dalam pencarian.

b. Alias

Alias atau nama lain dapat dicantumkan apabila ada. Alias diperlukan apabila dalam suatu aliran data terdapat data yang sama.

c. Arus Data

Arus data menunjukan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju.

d. Stuktur Data

Struktur data merupakan atribut-atribut dari arus data yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya yaitu basis data.

2.10.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah hubungan antar entitas dalam suatu sistem. Sedangkanentitas adalah sesuatu apa saja yang terdapat didalam sistem baik nyata tau abstrak. Simbol-simbol notasi ERD yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:


(37)

2. Lingkaran/Elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digarisbawahi.

3. Belah Ketupat, Menyatakan himpunan relasi.

Garis, Sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

2.10.6 Normalisasi

Ketika kita akan merancang suatu basis data untuk suatu sistem relasional, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat. Teknik yang dapat kita gunakan untuk membantu mengidentifikasi relasi-relasi tersebut dinamakan Normalisasi.

1. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.

2. Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel,relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. 3. Normaslisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel”

kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.

4. Normalisasi bisa juga disebut sebagai proses pengelompokan atributatribut dari suatu relasi sehingga membentuk well structure relation. Well structure relation adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit serta memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan


(38)

INSERT, DELETE,MODIFY, terhadap baris-baris data pada relasi tersebut yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA. Secara garis besar tahapan normalisasi adalah sebagai berikut:

1. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan semua atribut yang redudansi dari tabel yang tidak normal.

2. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2NF

Bentuk normal dua yaitu bila relasi tersebut memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan semua atribut bukan kunci harus bergantung sepenuhnya ke atribut kunci.

3. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3NF

Bentuk normal tiga yaitu bila relasi tersebut memenuhi kriteria bentuk normal kedua dan menghilangkan atribut yang transitif terhadap atribut kunci.

4. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Bentuk Normal ini dapat dilakukan jika masih ada atribut bukan kunci yang menjadi tempat bergantung secara fungsional oleh atribut lain. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan kunci kandidat yang bersifat unik kemudian pisahkan atribut yang datanya berulang dengan atribut yang datanya tidak berulang.


(39)

2.11 Metode Pengembangan Sistem

Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses prototype, merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).

2.11.1 Metode Pengembangan Sistem Prototype

Prototype paradigma menurut Roger Pressman (2002 : 40), dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembangan dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat, perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.


(40)

Gambar 2.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma

(Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta).

Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contohnya report generation, windows manager, dll) yang memungkinkan program bekerja secara cepat.

2.12 Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat-perangkat lunak yang penulis gunakan.

2.12.1 Hyper Text Markup Language (HTML)

Qcollege (2004 : 1-6), mengemukakan HTML adalah bahasa standar penulisan dokumen web. Semua informasi yang akan diletakkan di web menggunakan format penulisan HTML. File HTML adalah file teks yang dilengkapi simbol-simbol untuk keperluan display. Simbol-simbol tadi disebut tag. HTML kependekan dari Hyper Text Marhup languange. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen


(41)

ini dikenal sebagai webpage. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer. Dokumen ini umumnya berisi informasi ataupun interface aplikasi di dalam internet.

Dokumen HTML disusun oleh elemen-elemen. Elemen merupakan istilah bagi komponen-komponen dasar pembentuk dokumen pembentuk HTML. Beberapa contoh HTML adalah: head, body, table, paragrap, dan list.

Untuk menandai berbagai elemen dalam suatu dokumen HTML, dapat menggunakan tag. Tag HTML terdiri atas sebuah kurung sudut kiri (<. Tanda lebih kecil), sebuah nama tag, dan sebuah kurung sudut kanan (>, tanda lebih besar). Tag umumnya berpasangan (misalnya <H1> dengan </H1>, tag yang berpasangan selalu diawali dengan karakter garis miring (/). Tag-tag yang pertama menunjukan tag awal yang berarti awal elemen, dan yang kedua menunjukan tag akhir, berarti akhir elemen.

Elemen yang dibutuhkan untuk membuat suatu dokumen HTML dinyatakan dengan tag <html>,<head>, dan <body> berikut tag-tag pasanganya. Setiap dokumen terdiri atas tag head dan body. Elemen head berisi informasi tentang dokumen tersebut, dan elemen body berisi tentang teks yang sebenarnya yang tersusun dari link, grafik, paragraf, dan elemen lainya.

2.12.2 Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP (Hypertxt Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai Compiler. PHP menurut Syafii (2004 : v) merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang terbukti sangat reliable penggunaannya dan mempunyai dukungan yang kuat.


(42)

2.12.3 MySQL Database

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah salah satu database yang open source. Database ini banyak dipasangkan dengan script PHP. Penyebab utama MySQL begitu populer di kalangan Web karena cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena :

1 MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi.

2 Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi web.

3 MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi.

2.12.4 Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan saat ini. Apache digunakan karena faktor kecepatan, kinerja yang stabil, dan performansi. Apache sebagai web server mempunyai fungsi untuk melayani permintaan data dalam protocol HTTP. Apache melayani permintaan data dalam bentuk/format teks, gambar, suara, animasi dan video.

2.12.5 Macromedia Dream Weaver 8

Macromedia Dreamweaver 8.0 [http://ms.wikipedia.org] adalah sebuah software web design yang menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram.


(43)

Macromedia Dreamweaver merupakan editor visual yang proporsional untuk menambah dan mengelola situs web dan halaman-halaman HTML. Dengan Dreamweaver sangat mudah membuat dan mengedit lintas platform termasuk lintas platform browser. Dreamweaver menyediakan desain tingkat tinggi dan tool-tool untuk layout, kemudian juga sangat mudah menggunakan kemampuan Dynamic HTML seperti animasi layer dan behaviours tanpa perlu untuk menulis kode programnya.

2.12.6 XAMPP

Xampp merupakan singkatan dari X (empat system operasi

apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang

menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk Anda. Versi XAMPP yang ada saat ini adalah Versi 1.7.3 yang terdiri atas :

1. Apache 2.2.14 (IPv6 enabled) + OpenSSL 0.9.8l

2. MySQL 5.1.41 + PBXT engine

3. PHP 5.3.1

4. phpMyAdmin 3.2.4

5. Perl 5.10.1


(44)

7. Mercury Mail Transport System 4.72

XAMPP tersedia untuk Linux, Windows, Mac OS X maupun Solaris sehingga sangat memudahkan membuat web server multiplatform. Selain itu XAMMP adalah 100% open source, tersedia bebas dan legal.


(45)

34 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam menentukan objek penelitian, penulis malakukannya pada Rajawali Furniture yang beralamat di Jl. Pasirkoja no.246/194a Bandung.

Dimana Toko ini belum memiliki media dalam mempromosikan dan menjual produknya pada konsumen berupa pemesanan barang secara online. Maka penulis akan melakukan penelitian pada Rajawali Furniture ini untuk membangun sebuah sistem online (website) sebagai sarana informasi bagi konsumen.

3.1.1. Sejarah singkat Rajawali Furniture

Dimulai dari sejarah didirikannya Rajawali Furniture ini, yaitu Bpk. Christian Irawan selaku pemilik dan Adiknya Hans Yohanes Irawan bagian operasional yang dahulunya sempat bekerja di perusahaan advertising dalam pengadaan peralatan kantor. Setali dua uang dengan modal pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama bekerja di perusahaan advertising tersebut, sehingga tercetus sebuah ide untuk mendirikan perusahaan yang independent dalam bidang pengayaan peralatan kantor yang didirikan pada tahun 2009, namun disaat terhambat oleh permodalan sehingga perusahaan yang baru di bentuk ini hanya menerima reparasi peralatan kantor berupa meja kerja, kursi, lemari, dan furniture lainnya.


(46)

Kini di tahun 2013 setelah berjalan selama tiga tahun, perusahaan ini mengembangkan bisnis dengan menjual berbagai furniture untuk memenuhi kebutuhan furniture rumah tangga, pendidikan, perkantoran, dll.

Perusahaan melakukan ekspansi dengan promosi dan marketing yang mulai di benahi. Seiring dengan daya saing yang semakin ketat dan ancaman sekitar akan bisnis ini maka perusahaan Rajawali Furniture merambah perkantoran di pemerintahan, sehinnga sampai saat ini produk sudah di gunakan di beberapa kantor pemerintahan.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Rajawali Furniture adalah menjadikan Rajawali Furniture sebagai toko yang menjadi pilihan utama untuk berbagai produk furniture. Sedangkan misi Rajawali Furniture adalah menjual berbagai furniture yang berkualitas dan bermutu tinggi.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap Perusahaan tentunya dalam menjalankan tugasnya selalu berusaha menciptakan suatu tata kerja yang baik, teratur dan rapi sebagai alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan digariskan oleh Perusahaan itu sendiri.

Begitu juga dengan Perusahaan Rajawali Furniture ini. Tata kerja yang baik, teratur dan rapi diharapkan dapat terwujud dan terlaksana apabila ada struktur organisasi yang baik pula, yaitu struktur organisasi yang sederhana dapat bekerja secara efisien serta memungkinkan adanya pemisahan tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas pada setiap bagian yang ada dalam Rajawali Furniture itu sendiri.


(47)

Berikut ini adalah Struktur Organisasi Rajawali Furniture :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rajawali Furniture Bandung.

3.1.4. Deskripsi Tugas

Adapun uraian tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang pokok organisasi Rajawali Furniture adalah sebagai berikut :

1. PEMILIK/ Owner

Adalah pemilik yang mempunyai hak untuk membuat keputusan di dalam aktifitas di dalam Rajawali Furniture tersebut.

2. OPERASIONAL

Tugas dari Operasional perusahaan ini adalah sebagai penanggung jawab kegiatan produksi, reparasi dan juga memberi tugas kepada pegawai sesuai dengan bidangnya masing masing.

3. MARKETING

Tugas dari Marketing perusahaan ini adalah sebagai pengelola bidang periklanan, pemasaran produk.

PEMILIK Owner

OPERASIONAL


(48)

4. PEGAWAI

Mempunyai tugas melayani pelanggan atau konsumen yang datang. 5. KASIR

Mempunyai tugas dan melayani konsumen di bidang transaksi keuangan dalam penjualan barang.

6. SALES

Mempunyai tugas untuk mempromosikan produk dan mencari calon pelanggan.

3.2. Metode Penelitian

Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.

3.2.1. Desain Penelitian

Dengan metode deskriptif pada pendekatan kasus pada Rajawali Furniture, yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya


(49)

dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di Rajawali Furniture.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan laporan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang berasal dari perorangan, kelompok, panel atau sumber terselubung. Dalam memperoleh data primer penulis melakukan wawancara dan observasi di tempat penelitian.

1. Wawancara

Wawancara proses untuk mendapatkan data dengan melakukan dialog langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis yaitu kepada Penanggung Jawab Operasional.

2. Observasi

Proses untuk mendapatkan data dengan mengamati objek yang akan diteliti secara langsung di tempat penelitian yaitu di Rajawali Furniture.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder yaitu data – data yang diperoleh secara tidak langsung yang dapat dijadikan data pendukung sumber data primer. Data sekunder yang penulis ambil yaitu struktur organisasi, sejarah Rajawali Furniture, serta dokumen dokumen seperti katalog, daftar harga, yang diperoleh dari tempat penelitian.


(50)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem. 3.2.3.1 Metode pendekatan Sistem

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan adalah metode pendekatan sistem yang berorientasi terstruktur.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Sistem yang akan dibangun terbatas, digunakan dalam informasi penjualan Rajawali Furniture itu sendiri User akan menggunakan media penjualan online,

karena untuk memanfaatkan fasilitas tersebut data-data yang dimiliki akan disimpan kedalam database, selain itu juga untuk mengklasifikasi hak pengguna antara administrator dan user pada Website penjualan Online.

Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses

Prototype, merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera di evaluasi oleh pemakai (user). Dari pengertian metode prototype diatas penulis akan memberikan beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem dengan prototype, yaitu dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang diinginkan dan dapat diterima oleh user sebagai pemakai, penulis menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada user dan user


(51)

diberikan kesempatan untuk diberikan masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan yang diinginkan.

Metode protoype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui, berikut adalah metode pendekatan yang dipakai oleh penulis :

Pengembang & pemakai bertemu. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem.

Pengembang mulai membuat prototype.

Pemakai menguji prototype dan memberikan kritikan atau saran.

Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai.

Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.

Gambar 3.2. Pengembangan Prototype

Identifikasi Kebutuhan Pemakai Membuat Prototype Memperbaiki Prototype Mengembangkan Versi Produksi Menguji Prototype


(52)

Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari metode prototype :

1. Kelebihan

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

b. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype

kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan.

d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara keseluruhan

e. Menghemat biaya jika dibandingkan dengan metode SDLC tradisional.

2. Kekurangan

a. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkanwaktunya untuk menggarap prototype.

b. Dokumentasi sering terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada tahap pengujian dan pembuatan prototype.

c. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yng tidak lengkap dan kurang teruji.

d. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan pemakai jenuh dan memberikan respon negatif.


(53)

e. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan

prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering dipenuhi.

Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, langkah-langkah antara lain :

a. penulis akan mengidentifikasi kebutuhan User, supaya penulis biasa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan User. Sebelum pada tahap perancangan, penulis mengnalisis sistem dengan cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan fielf recerch (metode penelitian)/ observasi, dan

interview (wawancara) dan dengan cara literature yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai.

b. Pada tahap kedua, penulis membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.

c. Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai. d. Pada tahap keempat, penulis akan mementukan apakah sistem

tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, serta setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan,


(54)

penulis akan kembali lagi pada tahap ketiga yaitu melakukan pengujian prototype kembali.

e. Pada tahap kelima, penulis mengembangkan versi produksi penulis akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dengan metode pendekatan sistem yang terstruktur, maka penulis akan menggambarkan bagaimana karakteristik sistem tersebut dengan menggunakan pemodelan yang disebut terstruktur.

3.2.3.3.1 Bagan alir dokumen (flow map)

Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusanya. Beberapa simbol yang digunakan di bagian alur dokumen antara lain :

1. Dokumen

Simbol ini menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

2. Kegiatan manual

Simbol ini menunjukan pekerjaan manual yang dilakukan oleh orang.

3. Simpanan offline

Simbol ini menunjukan file non-komputer yang diarsipkan. 4. Proses

Simbol ini menunjukan bagian proses dari operasi program komputer.


(55)

5. Simpanan data

Simbol ini menunjukan tempat penyimpanan data. 6. Penghubung

Simbol ini menunjukan penghubung kehalaman yang masih sama atau kehalaman lain.

3.2.3.3.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram Konteks mengambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem atau entitas-entitas yang terletak di luar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem.

Diagram konteks terdiri dari :

1. Entitas yaitu manusia atau organisasi dalam sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada

2. Aliran Data yaitu informasi yang masuk masuk ke dalam system dan keluar dari sistem

3. Lingkaran yang berisi sistem yang akan diuraikan di Data Flow Diagram (DFD)


(56)

3.2.3.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data. Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang menerima input atau memberi input dari sistem.kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dengan bentuk panah.

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu

file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal pararel yang ditutup salah satu ujungnya.


(57)

3.2.3.3.4 Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.

3.2.3.3.5 Perancangan Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagi markas atau gudang tempat bersarang atau berkumpul.

Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia ( pegawai, siswa, pembeli, pelanggan ) barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

1. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses yang berkaitan dengan modal data

relasional untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang erat.


(58)

a) Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Yaitu bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

b) Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

c) Bentuk normal dua (Second normal form) / 2NF

Yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.

d) Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3NF

Yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak tergantung secara

transitif pada primary key atau pada bentuk normal tiga ini, mencari ketergantungan lain selain primary key.

2. Tabel Relasi

Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kasatuan informasi dalam bentuk query, form atau report. Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan

primary key dari table pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.


(59)

3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian perangkat lunak adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk mementukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Dengan menggunakan metode pengujian black box testing yang berarti pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak yang meliputi 3 (tiga) faktor pengujian yang dilakukan secara internal terhadap informasi penjualan pada Rajawali furniture berbasis web.

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen, Autorisasi menyangkut proses transakasi secara umum yaitu otoritas bisnis, dan secara khusus otoritas tindakan khusus.

2. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Procedure yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data di dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yangdihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemendata.


(60)

49

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Misalnya anda dihadapkan pada suatu masalah untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dari hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, proses penjualan furniture yang dilakukan oleh toko Rajawali Furniture masih secara konvensional artinya konsumen harus datang ke toko dan melakukan transaksi. Begitu juga dengan pengolahan data pendapatan dan pengeluaran, data yang sudah masuk dicatat, disimpan secara manual.


(61)

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara secara langsung dengan pihak toko Rajawali Furniture, prosedur penjualan furniture saat ini dilakukan Rajawali Furniture adalah :

a. Konsumen datang langsung ke toko Rajawali Furniture dan memilih produk yang diinginkan.

b. Konsumen memberi tahu kepada kasir toko Rajawali Furniture, produk apa yang akan dibeli oleh konsumen.

c. Kasir memberikan sejumlah harga yang harus dibayar oleh konsumen. d. Kasir mengecek harga yang dibayarkan oleh konsumen. Jika sesuai cetak

struk pembayaran, maka struk penjualan diarsipkan

e. Kasir mengecek harga yang akan dibayar oleh konsumen. Jika sesuai cetak struk pembayaran, lalu struk penjualan diarsipkan.

4.1.2.1. Flow Map

Flowmap yang berjalan tidak jauh berbeda, Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Flow Map berikut ini:


(62)

Flow Map Penjualan yang sedang berjalan di Rajawali Furniture Kasir Pemilik Salesman Pelanggan Produk yg dipilih Produk yg dipilih

Info Harga produk yg dibeli Info Harga produk

yg dibeli Pemberian harga produk Membuat Laporan Penjualan Laporan Penjualan 1 Laporan Penjualan 2 Laporan Penjualan 1 Katalog Produk

Info Harga produk yg dibeli Pencetakan nota pembayaran Nota pembayaran 1 Nota pembayaran 2 Nota pembayaran 1 Pencatatan laporan penjulan Nota pembayaran 2

Gambar 4.1 Flowmap Penjualan yang Berjalan

Keterangan

A1 : Arsip nota pembayaran produk A2 : Laporan penjualan


(63)

4.1.2.2. Diagram kontek

Gambar 4.2 Diagram Kontek Yang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram


(64)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan di toko Rajawali Furniture dan melakukan wawancara ke beberapa pihak yang terkait, maka solusi yang dapat ditawarkan kepada pihak perusahaan adalah :

1. Konsumen dapat melihat informasi produk sedetail mungkin dan dapat melakukan pembelian barang secara online.

2. Sistem mampu mempromosikan barang dan toko itu sendiri, tidak hanya menawarkan dilingkungan lokal saja atau di dalam kota saja.

3. Sistem mampu memberikan solusi dan kemudahan kepada pihak toko dalam pencarian dan pembuatan laporan data penjualan.

4. Sistem dapat mengurangi tumpukan arsip dan dapat mereduksi sampah yang menumpuk karena data berupa paperless.

Setelah melihat dan mengevaluasi ternyata ada beberapa kendala yang belum dapat diselesaikan secara keseluruhan, sehingga dibutuhkan sebuah perancangan sistem aplikasi baru yang diharapkan dapat membantu kegiatan dalam proses penyimpanan barang serta penjualan barang, dan akan menjadi alternatif dari sistem yang sedang berjalan.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memenfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Pada bab ini penyusun akan memberikan usulan yang


(65)

merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan akan membantu dan mempermudah pekerjaan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka ruang lingkup masalah dari Skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi E-commerce yang akan dibangun, digunakan oleh admin,

perusahaan, dan konsumen.

2. Data yang diolah dalam aplikasi ini adalah a. Data Kategori

b. Data Subkategori c. Data Produk d. Data Kota

e. Data Cara Pembayaran f. Data Kontak Kami

g. Data Pemesanan Belum Lunas h. Data Pemesanan Lunas

i. Data Pemesanan Dikirim j. Data Pemesanan Diterima k. Data Pemesanan Dibatalkan

l. Data Laporan Pemesanan Belum Lunas m. Data Laporan Pemesanan Dikirim n. Data Laporan Pemesanan Diterima


(66)

o. Data Laporan Pemesanan Dibatalkan 3. Proses yang dilibatkan pada aplikasi ini adalah

a. Pencarian Produk b. Pemesanan Produk c. Konfirmasi Pemesanan

5. Informasi yang diberikan oleh aplikasi ini adalah a. Informasi pemesanan produk

b. Informasi biaya pengiriman pesanan c. Informasi pembayaran pesanan d. Informasi produk

e. Informasi pengiriman pesanan f. Informasi pembatalan pesanan

6. Status pemesanan/pembelian produk kepada toko Rajawali Furniture akan dilakukan pemberitahuan melalui e-mail yang sudah terdaftar sewaktu pendaftaran menjadi konsumen toko Rajawali Furniture.

7. Security yang digunakan adalah

a. Secure Socket Layer (SSL) agar dapat mendukung protocol https. b. IP-Dedicated.

8. Media komunikasi yang digunakan toko Rajawali Furniture dengan konsumen adalah

a. Email

b. Instant Messaging


(1)

Gambar 4.18 Output data produk


(2)

112 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah meninjau dan melakukan analisis secara langsung terhadap objek penelitian, maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang penerapan website pada Ilham Photography sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem informasi penjualan pada Rajawali Furniture dapat mempermudah kinerja para karyawan di Rajawali Furniture.

2. Dengan adanya sistem informasi penjualan berbasis web Rajawali Furniture dapat melakukan promosi atau pengenalan produk - produk yang ada secara efisien dan efektif.

3. Dengan adanya informasi penjualan furniture di Rajawali Furniture dapat memperluas daerah jangkauan bisnis Rajawali Furniture khususnya di Provinsi Jawa barat.

4. Perancangan sistem informasi penjualan pada Rajawali Furniture memudahkan petugas (administrator) untuk melakukan proses-proses data pemesanan dan pengolahan data produk yang tersedia di Rajawali Furniture, serta pelanggan bisa melakukan proses pemesanan produk secara online. 5. Pengujian terhadap Sistem Informasi Penjualan pada Rajawali Furniture

berbasis web dapat memeriksa dan mengurangi intensitas kesalahan pada sistem informasi penjualan yang dirancang/ diusulkan.


(3)

6. Implementasi Sistem Informasi Penjualan pada Rajawali Furniture berbasis web berjalan dengan baik, sehingga aplikasi dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan apa yang diharapkan user.

6.2 Saran

Agar sistem yang diusulkan dapat terus digunakan dan terus berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pihak organisasi dalam hal ini Rajawali Furniture dan juga bagi pengembang berikutnya :

1. Adapun saran yang dapat penulis usulkan bagi perusahaan yaitu terkait dengan program yang diusulkan perlunya upaya publikasi ataupun mempromosikan website kepada pelanggan, perlunya dukungan atau pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dibidang IT untuk memperoleh hasil yang maksimal terhadap pemanfaatan website rajawali furniture, dan juga senantiasa melakukan perawatan terhadap sistem yang diusulkan dan senantiasa memperbaharui informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan.

2. Berikut saran yang dapat penulis usulkan bagi peneliti lain yang hendak mengembangkan program/ hasil penelitian penulis, diharapkan dapat melakukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap sistem, seperti halnya peningkatan security/ keamanan terhadap sistem, fasilitas transaksi


(4)

114

pembayaran, forum online dan fitur-fitur lainnya untuk melengkapi fasilitas yang telah ada.


(5)

42

Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.

Mcleod, Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajemen. Edisi ke-tujuh : jilid 1. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.

Munawar, 2005, Pemodelan Visual dengan UML, Penerbit: Graha Ilmu, Yogyakarta.

Fowler, Martin, 2005, UML Distilled 3th Ed.: Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.

QCollege, 2004. Webmaster Using PHP. Quantum eBusiness College, Bandung. Syafii, M, 2004. Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan MySQL. ANDI

OFFSET, Yogyakarta.

1) http://id.wikipedia.org/wiki/Internet 20-02-2011.

2) http://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server 20-02-2011. 3) http://id.wikipedia.org/wiki/PHP 20-02-2011.

4) http://ms.wikipedia.org/wiki/Macromedia_Dreamweaver 20-02-2011. 5) http://ms.wikipedia.org/wiki/Macromedia_Flash 20-02-2011.


(6)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Eko Wiliyanto

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 5 Januari 1989

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Warga Negara : Indonesia

Alamat Rumah : Jl.Tamansari No.27/59 RT.03 RW.14

Kelurahan. Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Bandung 40116

No. Telp : 082120205553

PENDIDIKAN FORMAL

1995 – 2001 : SD MATHLA’ULKHOERIYAH BANDUNG 2001 – 2004 : SMP NEGERI 9 BANDUNG

2004 – 2007 : SMK ICB CINTA TEKNIKA BANDUNG

2007 - : Program Studi Strata 1 (S1), Jurusan Manajemen Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia