Sistem Informasi Penjualan Sepatu Faris Jaya Group Berbasis Desktop

(1)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SEPATU

FARIS JAYA GROUP BERBASIS DESKTOP

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi S1 ( Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

UJANG NURSYAMSI 1.05.10.190

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

iii

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifkasi Masalah ... 2

1.2.1. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksuda Penelitian ... 4

1.3.2. Tujuan Dari Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5


(3)

iv

BAB II. LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1. Bentuk Umum Sistem... 11

2.1.2. Elemen Sistem... 11

2.2.3. Karakteristik Sistem ... 12

2.1.4. Komponen Sistem ... 12

2.1.5. Batasan Sistem ... 13

2.1.6. Analisis Sistem ... 13

2.1.6.1. Analisis Percancangan Terstruktur ... 13

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 14

2.2.1 Kualitasi Informasi ... 16

2.2.2. Hirarki Informasi ... 17

2.2.3. Siklus Informasi ... 18

2.3. Pengertian Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 20

2.4. Analisa Dan Perancangan Sistem ... 21

2.4.1. Perancangan Sistem ... 21


(4)

v

2.5.4. Topologi Jaringan Komputer ... 28

2.5.5. Client Server ... 31

2.5.6. Manfaat Jaringan Komputer ... 34

2.6. Perangkat Lunak Pendukung ... 35

2.7. Kasus Yang di Anaslisis ... 37

2.7.1. Pengertian Penjualan ... 37

2.7.2. Sistem Informasi Penjualan Sepatu ... 38

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 39

3.1. Objek Penelitian... 39

3.2.1.Sejarah Singkat Perusahaan ... 39

3.2.2.Visi dan Misi Perusahaan ... 40

3.2.3.Struktur Organisasi Perusahaan ... 41

3.2.4.Deskripsi Tugas ... 41

3.2. Metode Penelitian ... 44

3.2.1.Desain Penelitian... 44

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 45

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 45

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 46


(5)

vi

1) Flow Map ... 49

2) Diagram Konteks ... 50

3) Data Flow Diagram ... 50

4) Kamus Data ... 51

5) Perancangan Basis Data ... 52

a. Normalisasi ... 52

b. Tabel Relasi ... 54

c. ERD ... 55

3.2.3.Pengujian Software ... 58

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 59

3.3.1. Analisis Dokumen ... 59

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 60

3.3.2.1.Flow Map ... 63

3.3.2.2.Diagram Konteks ... 67

3.3.2.3 .Data Flow Diagram ... 68

3.3.2.Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 70

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 72

4.1.Perancangan Sistem ... 72

4.1.1.Tujuan Perancangan Sistem ... 72


(6)

vii

4.1.3.3. Data Flow Diagram ... 79

4.1.3.3.1. DFD Level 1 proses 1 ... 80

4.1.3.3.2. DFD Level 1 Proses 2 ... 81

4.1.3.4. Kamus Data... 81

4.1.4.Perancangan Basis Data ... 85

4.1.4.1. Normalisasi ... 85

4.1.4.2. Relasi Tabel ... 88

4.1.4.3. Entity Relationship Diagram ... 89

4.1.4.4. Struktur File ... 90

4.1.4.5. Kodifikasi ... 96

4.2. Perancangan Antar Muka ... 97

4.2.1. Struktur Menu ... 98

4.2.2. Perancangan Input... 98

4.2.3.Perancangan Output ... 105

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 110

4.4 Implementasi ... 111

4.4.1.Batasan Implementasi (optional) ... 111

4.4.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 111

4.4.3.Implementasi Perangkat Keras ... 112


(7)

viii

4.4.6.2. Instalasi Perangkat lunak SI Penjualan FJG ... 133

4.4.7.Penggunaan Program ... 136

4.5 Pengujian ... 136

4.5.1 Rencana Pengujian ... 137

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 138

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 143

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 144

5.1 Kesimpulan ... 144

5.2 Saran... 144

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

146

Abdul Kadir.2003. Pengenalan Sistem Informasi Dan Andi . Yogyakarta

Al-Bahar Bin Ladjamudin.2006. B,Rekayasa Perangkat Lunak , Tangerang

Amsyah.Zulkifli.2003. Managemen Sistem Informasi. Jakarta

Herwan Suwani,Tubagus Firman.2012. Jaringan komputer,Bandung

Jogianto HM.2005.Analisis dan Desain. Andi. Yogyakarta


(9)

i

telah melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu, kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk menuangkan semua ide dan gagasan dalam karya ilmiah penelitian tugas akhir ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN SEPATU FARIS JAYA GROUP BERBASIS DESKTOP” disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi , Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa tiada henti memberi dukungan material maupun spiritual

3. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indanesia.

4. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. H.Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia


(10)

ii

pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, pengarahan dan

masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga dapat

diselesaikannya laporan skripsi ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.

7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis mudah-mudahan ilmu yang di ajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan

8. Bapak Hendra yang telah bersedia membantu untuk penelitiaN di lingkungan Toko Sepatu Faris Jaya Group

9. Semua pihak teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, teman seperjuangan kelas SI-6 tercinta,

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita di akhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada khususya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin

Bandung……..Agustus 2014

Penulis

UJANG NURSYAMSI NIM 1.05.10.190


(11)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia usaha dan kerja, informasi merupakan bagian yang penting dan berharga. Informasi yang akurat dan tepat waktu akan membantu manajer dalam mengambil keputusan dan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan organisasi serta usahanya. Informasi juga mendukung kegiatan operasional data yang handal, akurat, dan dapat di tampilkan secara tepat dan mudah apabila setiap kali diperlukan

Informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi semua pihak, sebagai contohnya bagi pihak perusahaan atau managemen, informasi sudah menjadi kebutuhan yang sangat pokok. Suatu perusahaan pasti memiliki sistem informasi yang berfungsi sebagai penghasil informasi, seperti sistem inforrmasi penjualan, sistem informasi, penjualan adalah dimana sekumpulan prosedur-prosedur yang dapat mendukung berjalannya proses transaksi penjualan, sehingga proses transaksi dapat berjalan dengan baik.

Faris Jaya Group adalah sebuah toko yang menyediakan produk unggulan sepatu, dengan merk Dr Faris dan Mr Smith, kekurangan dari toko sepatu ini adalah, didalam proses transaksinya masih terdapat masalah yakni proses transaksi penjualannya masih dimana pencatatan nota transaksinya masih menggunakan dokumen, selain menyulitkan proses transaksi dapat membutuhkan


(12)

waktu yang cukup lama sehingga menimbulkan pelayanan yang kurang baik. Selain menggunakan dokumen proses perhitungan transaksi juga dilakukan dengan menggunakan kemampuan berfikir, terkadang kesalahan perhitungan sering terdaji ketika transaksi berjumlah banyak lebih dari satu. Pendataan sepatu juga masih dilakukan dengan cara pencatatan disebuah dokumen sehingga dalam pencarian data barang sering mengakibatkan duplikasi data. Yang menyebabkan jumlah stok barang tidak sesuai dengan barang yang ada

Selain proses transaksi yang masih mengacu pada dokumen permasalahan juga pada laporan penjualan sepatu yang masih sama mengacu kepada dokumen yang di ambil dari arsip-arsip penjualan sehingga sehingga sering terjadinya kehilangan pada pada arsip tersebut serta penumpukan dokumen

Berdasarkan permasalah yang di uraikan diatas, penulis beramaksud untuk untuk membuat sistem informasi dimana prosedur-prosesdur yang ada di Faris Jaya Group akan dilakukan dengan terkomputerisasi sehingga dapat membantu karyawan dalam menjalankan tugasnya. Maka dari itu penulis akan membuat skripsi ini dengan tema “ Sistem Informasi Penjualan Sepatu Faris Jaya

Group Berbasis Desktop”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Pencarian data sepatu, serta keluar masuk barang yang masih bentuk arsip menyulitkan dan memperlambat proses transaksi penjualan


(13)

2. Pembuatan laporan masih melihat dokumen-dokumen secara terpisah terkadang ada dokumen yang hilang sehingga dalam pembuatan laporan tidak akurat lagi.

3. Ketidak efektifkan dalam penglolaan transaksi penjualan

1.2.1 Rumusan masalah

1. Menggambarkan rancangan prosedur yang sedang berjalan pada Faris Jaya Group yang sedang berjalan

2. Membuat sistem informasi penjualan sepatu yang di usulkan untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada di Faris Jaya Group 3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan sepatu yang di

usulkan pada Faris Jaya Group agar terhindar dari kesahalah-kesalahan fungsionalitas program-program yang terintegrasi dengan database. 4. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan sepatu pada

Faris Jaya Group yang di terjemahkan ke dalam bahasa pemrograman dan terintegrasi ke dalam database sehingga menjadi aplikasi yang siap pakai


(14)

1.3. Maksud dan Tujuan penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Maksud dari Penelitian

1. Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi penjualan sepatu pada Faris Jaya Group. Dengan demikian diharapkan dengan adanya perencangan sistem pengolahan yang lebih baik maka dapat mengurangi segala permasalahan dan hambatan saat melakukan pengoperasian sistem.

1.3.2 Tujuan dari penelitian

1. Untuk menggambarkan perancangan proses atau prosedur yang berjalan pada Faris Jaya Group

2. Untuk membuat sistem informasi penjualan yang di usulkan berbasis java yand ada pada Toko sepatu Faris Jaya Group

3. Untuk menguji sistem informasi Penjualan berbasis Java pada Toko Faris Jaya Group supaya tidak terjadi kesalahan fungsional dan kesalahan pada aplikasi database

4. Untuk mengimplementasi sistem informasi penjualan pada Toko Sepatu yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman dan terintegrasi dengan database


(15)

1.4. Kegunaan Penelitan

Kegunaan penelitian mencakup dua hal, yaitu kegunaan akademis dan Kegunaan Praktis

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi Toko Sepatu Faris Jaya Group dengan adanya penelitian ini Faris Jaya Group akan mengahasilkan sistem informasi penjualan, sehingga akan memudahkan Faris Jaya Group dalam melakukan transaksi penjualan dan pengelolaan data barang

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan dari penelitian ini dilihati dari sisi akademis yaitu:

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.

2. Bagi penulis untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan penulis selama kuliah, serta menambah wawasan mengenai sistem informasi penjualan dan pengelolaan data barang khususnya yang ada di Faris Jaya Group

3. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan ataupun pembeuatan karya penelitian atau yang memiliki minat sama untuk mengembangkan sistem informasi penjualan


(16)

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka yang dilakukan adalah mengambil langakah dengan membatasi pembahasan permasalahan sebagi berikut:

1. Tidak membahas tentang pembayaran hutang maupun piutang, semua pembayaran dilakukan secara tunai, Laporan yang dibuat pada sistem ini adalah laporan penjualan ,laporan stok barang,laporan retur barang, laporan hutang barang retur

2. Untuk retur penjualan, ditetapkan hanya untuk barang yang cacat atau yang disebabkan oleh pihak perusahaan, dan hanya berlaku selama kurun waktu 2x24 jam.

1.6. Lokasi dan Waktu penelitian

Adapun lokasi penelitian yang dilakukan penulis bertempat di Toko sepatu Faris Jaya Group yang beralamat di Jl Dipati Ukur 96 Bandung

Dalam kegiatan penelitian dieprlukan waktu yang cukup lama agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka diperlukan jadwal Penelitian yang akan dilakukan, penulis menetapkan perencanaan untuk jadwal penelitian, ataupun jadwal selama penelitian meliputi:


(17)

Tabel 1.1. Waktu Penelitian

Tahun 2014

No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Identifikasi

kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai

Studi Literatur

Wawancara

2 Mengembangkan

sebuah prototipe

Merancang Sistem

3 Menggunakan

prototipe Mengevaluasi Prototipe

Analisa Evaluasi

Membuat Aplikasi

Pengujian Aplikasi

4 Memperbaiki dan meningkatkan prototipe

Mengevaluasi Aplikasi

Analisa Aplikasi

Perbaikan Aplikasi

5 Menggunakan

prototipe untuk operasional Aplikasi siap digunakan


(18)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripis mengenai Sistem Informasi Penjualan Sepatu pada Faris Jaya Group Bandung terdiri dari :

A. Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan reviewer, daftar isi, daftar tabel dan daftar simbol.

B. Bagian isi terdiri dari : BAB : PENDAHULUAN

Bab ini membahas ruangk lingkup permasalahan secara umum dan singkat yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek penelitian dan metode penelitian, rekayasan perangkat lunak, kegunaan penelitian, lokasi dam waktu penelitian serta sistematika penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi penjualan. Teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku dan referensi lain.

BAB III: OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini dijelaskan secara lebih rinci dan terurut mengenai objek penelitian, metode penelitian, metodologi Penelitian dan struktur pengembangan sistem


(19)

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan sistem informasi penjualan yang di usulkan, perancangan model sistem yang di usulkan, perancangan struktur menu, perancangan interface dan laporan, tampilan dan kode program aplikasi yang dibuat, komponen sistem yang di konversi, jaringan komputer, serta menjelaskan kelebihan dan kelemahan sistem yang di usulkan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh setelah merancang sebuah sistem informasi, beserta saran yang diusulkan


(20)

10

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pada dasarnya terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan

sistem pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur, yang

mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu ” (Jogiyanto HM, 2005:1).

Kedua, pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau kelompoknya, yang mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu “(Jogiyanto HM,2005:2).

Sedangkan Abdul Kadir (2003 : 54) mendefinisikan sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Dari pengertian diatas sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling


(21)

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

2.1.1. Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum sistem dari suatu sistem terdiri atas masukan (input),proses dan keluaran (Output), dalam bentuk sistem ini terdapat suatu atau lebih masukan yang akan diproses dan akan menghasilkan suatu keluaran.

Gambar 2.1 Contoh Model Sistem Sederhana

[Sumber : Zulkifli Amsyah, Managemen Sistem Informasi,2005]

2.1.2. Elemen Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:4) Elemen sistem adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah elemen yang saling berinteraksi, yang artinya saling kerjasama membentuk satu kesatuan. Pendekatan suatu sistem yang merupakan suatu jaringan prosedur lebih menekankan pada urutan-urutan operasi didalam sistem, sedangakan pendekatan yang menekankan pada elemen-elemen atau komponen merupakan interaksi antar elemen atau komponen atau mencapai sasaran atau tujuan sistem


(22)

2.1.3. Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahar Bin Ladjamudin (2005: 4) suatu sistem mempunyai karakterisitik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen sistem,batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran pengolahan dan sasaran atau tujuan.

1. Komponen Sistem

Setiap subsistem empunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkunngan Luar Sistem

Dengan penghubung, satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesehatan

2.1.4. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem


(23)

mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan [Jogiyanto :05].

2.1.5. Batasan Sistem

Menurut Jogiyanto HM,2005, “Batasan sistem merupakan daerah yang

membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) Dari sistem tersebut”.

2.1.6. Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat datang dari seorang manager dan dari luar department sistem informasi atau pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani. Abdul Kadir (2003: 400).

2.1.6.1. Analisi Perancangan Terstruktur

Analisis perancangan terstruktur adalah suatu metode analisis perancangan yang dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didaptkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Melalui


(24)

metode analisis ini permasalahan-permasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasya akan lebih baik (bebas kesalahan). Penjelasan metode ini dikutip dari buku Jogiyanto (2005:56) dalam buku Analisi dan Desain Sistem Informasi

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi (Information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga dapat didefinisikan sebagai sebagi hasil pengolah data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Ada 3 pilar utama yang menentukan sebuah informasi berkualitas baik atau tidak, yakni meliputi akurasi, ketepatan waktu dan relevansi (Burch & Grudnitski. 2985). Adapun syarat-syarat tentu suatu informasi yang berkualitas baik harus memenuhi beberapa persyaratan (parker, 1989), yaitu :

a. Ketersediaan (availability) b. Mudah dipahami (comperenship)

c. Relavan,Yakni relavan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi d. Bermanfaat, informasi harus dapat tersaji kedalam bentuk-bentuk yang

memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan e. Tepat waktu


(25)

f. Keandalan (reliability), informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat di andalkan kebenaranya

g. Akurat, informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan

h. Konsisten, informasi tidak boleh kontradiksi didalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengembalian keputusan.

Selain pengertian di atas, ada juga pengertian informasi menurut Mc

Fadden, dkk yang dikutip dari buku Pengenalan Sistem Informasi karangan

Abdul 15 kadir (2003 : 3) adalah : Data yang telah diproses sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi. Penerima kemudian memberi informasi tersebut. Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti mengasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagi input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :

Dasar (Data) Proses (Model)

Input (Data) Output (Informasi)

Data (Ditangkap)

Hasil (Tindakan)

Peneriam

Keputusan Tindakan

Gambar 2.2 siklus informasi

[Sumber :Jogiyanto HM,2005,Analisis dan Desain Sistem Informasi,Andi,Yogyakarta]


(26)

2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timelines) dan (relevance). John Bruch dan Gary Grudnitski dalam buku Jogiyanto HM (2005 : 10) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.

Akurat Tepat

Waktu Relavan

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi

[Sumber : Jogiyanto HM,2005,Analisis dan Desain Sistem Informasi,Andi,Yogyakarta]

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi-informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.


(27)

Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat. Sehingga teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relavan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relavan infomrasi tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relavan dan akan lebih relavan bila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relavan, tetapi relavan untuk akuntan.

2.2.2. Hirarki Informasi

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item

1. Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu

2. Data merupakan kumpulan objek-objek beserta atributnya yang menunjukan karakteristik dari objek tersebut.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk


(28)

Data

Informasi

Pengetahuan

Gambar 2.4. Hirarki Informasi

[Sumber :Jogiyanto,2005:9]

2.2.3.Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkannya dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut:

Umpan Balik

Input Proses Output

Feedbeck

Gambar 2.5 Siklus Informasi

[Sumber :Zulkkifli 2003:30]

2.3.Pengeritan Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Jogiyanto HM sebagai berikut : “ sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi


(29)

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan “(Jogiyanto HM,

2005:11)

Sistem informasi memiliki kompoenen utama yang berbentuk suatu bangunan sistem informasi, informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information System ) atau disebut juga dengan processing system atau information processing sistem atau information engenering sistem. Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain:

a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses

b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk

mengahsilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. e. Control, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

berjalan sesuai dengan yang diharapkan Penyimp

anan

Proses

Control

Input Output

Gambar 2.6 Kegiatan Sistem Informasi

[Sumber : Susanto Azhar,2004,Sistem Informasi Managemen : Konsep dan Pengembangan, Lingga Jaya,Bandung]


(30)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi dalam sistem informasi. Kelima komponen tersebut dapat diklarifikasikan sebagi berikut:

1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagi mesin.

2. People dan procedures yang merupkan manusia dan tatacara menggunakan mesin

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data

Gambar 2.7 Lima Komponen sistem Informasi

[Sumber : Al Bahara Bin Ladjamudin (2005:15)]

2.4. Analisa Dan Perancangan Sistem

Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang berjalan digunakan untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain. Tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagi berikut :

Hardware Sofware Data Procedure People


(31)

1. Definisi masalah (merangkup definisi input, proses, output dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).

2. Pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya (mendefinisikan input,proses, dan output).

3. Alternative apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut.

4. Pilih salah satu alternative yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya 5. Implementasikan alternative terpilih dari sekian alternative yang telah

ditawarkan tersebut.

6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem

2.4.1. Perancangan Sistem

Perancangan Sistem adalah tahapan setelah analisis sistem dan siklus pengembangan sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang dengan implementasi, menggambarkan suatu sistem yang akan dibentuk. Pada harapan ini akan dirancang (software) dengan memanfaatkan alat bantu.

1. Diagram konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu sistem proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi


(32)

oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

2. Diagram Aliran data (Data flow Diagram)

DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user kurang menguasai bidang computer untuk mengerti sistem yang dikerjakan. Symbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data yaitu:

a. Kesatuan luar

Lingkungan luar yang mempengaruhi sistem merupakan kesatuan (entity) luar yang dapat berupa orang. Organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan notasi kotak.

b. Arus Data

Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem. Arus data disimbolkan dengan garis panah dengan nama arus data dituliskan disamping garisnya.

c. Proses

Suatu kegiatan yang dilakukan sistem dari hasil arus data yang masuk untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses sistem. Proses disimbolkan dengan lingkaran atau kotak sudut tumpul dengan nama proses didalamnya serta dengan nama bagian didalam serta bagian yang memperosesnya.


(33)

d. Simpanan Data

Merupakan simpanan yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip,table dan lain-lain. Simpanan paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

3. Kamus data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data terdiri dari :

1. Nama arus data 2. Alias

3. Bentuk data 4. Arus data 5. Periode

6. Volume

7. Atribut 4. Table Relasi

Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengetahui operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu:


(34)

a. One-To-One (1-1)

Mempunyai pengertian “ Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua “

b. One-To-Many (1-)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu bari atau lebih data pada tabel ke dua”.

c. Many-To-Many (-)

Mempunyai pengertian “ Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua “.

5. Struktur File

Struktur data (File) adalah “ Suatu objek sistem perangkat lunak yang merupakan elemen-elemen dari sistem perangkat lunak yang dirancang pada salah satu objek “. Struktur data terdiri dari elemen-elemen data yang disebut dengan item data, sehingga secara prinsip struktur data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama dari item-item datanya.

6. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bias dihilangkan. Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.


(35)

7. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (Diagram) adalah “model Konsepsional untuk mendeskripsikan hubungan atau relasi antar penyimpanan”. Jadi Entity Relationship Diagram digunakan untuk pemodelan struktur hubungan antar data. Komponen-komponen yang digunakan yaitu :

a. Entitas (Entity), objek yang didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks yang dirancang. b. Atribut, element dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan

karakteristik.

c. Relasi antar entitas, lebih dari suatu entitas yang saling berelasi

2.5 Arsitektur Jaringan

Pada subab ini akan membahas mengenai pengertian jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, dan topologi jaringan komputer

2.5.1. Pengertian jaringan komputer

Menurut Abdul Kadir (2003: 348) jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuannya utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai (sharing) perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan (sharing) kekuatan pemerosesan


(36)

2.5.2. Jenis-jenis Jaringan

Ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu:

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada dalam suatu area yang kecil, jarak antara komputer yang dihubungkanya hanya bisa mencapai 5 sampai 10 km suatu jaringan LAN biasanya bekerja pada kecepatan 10 sampai 100 Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyaknya pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 sampai beberapa ratus km. suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 samapi 150 Mbps

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain dalam suatu negara. Cakupan WAN dapat meliputi 100 sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota biasanya bervariasi antara 1,5 Mbps samapai 2,4 Gbps.


(37)

2.5.3 Jenis-jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer terdiri dari dua jenis, yaitu 1. Model peer to peer

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.

2. Model Client/Server

Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya memberikan layanan (client). Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi kejaringan yang berfungsi sebagai client. Sistem client-server mempunyai komponen utama yaitu client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemerosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Clinet yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu. Beberapa komputer disetup sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : Printer,modem, dan saluran lainnya kepada komputer lainya yang dikoneksi kejaringan yang berfungsi sebagai client.


(38)

2.5.4. Toplogi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah susunan komputer yang menyatakan fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar topologi jaringan dibagi menjadi 4, yaitu:

1. Topologi Bus

Topologi linier bus merupakan teknologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Menggunakan T-Connector, maka komputer atau perangkat jaringan lainnya biasa digunakan dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Gambar 2.8. Topologi Bus

[Sumber : Herwan Suwandi,Tugbaus Firmasn,2012, Jaringan Komputer, Bandung ]

2. Topologi Ring

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node .umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya


(39)

Gambar 2.9 Topologi Ring

[Sumber : Herwan Suwandi,Tugbaus Firmasn,2012, Jaringan Komputer, Bandung ]

3. Topologi Star atau Hub

Topologi ni banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahaan untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk mendeteksi kerusakan pada sistem jaringan yang ada.

Gambar 2.10 Topologi Star

[Sumber : Herwan Suwandi,Tugbaus Firmasn,2012, Jaringan Komputer, Bandung ]


(40)

Kelebihan dari topologi star (bintang)

1. Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan

2. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya

3. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan topologi star(bintang)

1. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi liniear bus

2. Membutuhka concentrator dan bilamana concentrator tersebut rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi.

3.Lebih mahal daripada toplogi liniear bus karena biaya untuk pengadaan concentrator.

4. Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah pada aintinya bahwa sebuah jaringan biasa jadi merupakan kombinasi dari duat atau tiga topologi di atas. Topologi ini disebut juga tree topology.


(41)

Gambar 2.11 Topologi Hybrid

[Sumber : Herwan Suwandi,Tugbaus Firmasn,2012, Jaringan Komputer, Bandung ]

2.5.5. Client server

Istilah client,server dan client/server dapat digunakan untuk merunjukan pada konsep yang sangat umum atau hal spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada leverl yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer-komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server


(42)

dijaringan tipe client server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Sitem client-server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang berbeda. Satu komputer bertindak sebagai server dan lainnya sebagai client, tetapi client dan server juga bisa berada pada satu sistem komputer. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya melayani satu client.

Fungsi client/server biasanya dilakukan oleh file server, kecualai apabila dibutuhkan kinerja yang maksimal maka digunakanlah server yang khusus. Client biasanya berupa komputer desktop yang terhubung dalam jaringan. Apabila pemakai ingin mengambil atau menyimpan informasi bagian aplikasi client akan mengeluarkan permintaan yang akan dikirim ke server, server kemudian menjalankan permintaan dan mengirimkan informasi kepada client

Keunggulan

1. Kecepatan akses lebih tinggi

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik 3. Sistem back-up data lebih baik

4. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) 5. Skalabilitas

6. Fleskibel

7. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system


(43)

Kelemahan

1. Biaya operasional relative lebih mahal

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu 4. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seoran staff untuk mengatur agar

sistem berjalan secara efisien)

Model hubungan client-server memungkinkan jaringan untuk

mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut Dedicate Server karena murni berpera sebagai sever yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation

Gambar 2.12 Model Hubungan Client Server

[Sumber : Herwan Suwandi,Tugbaus Firmasn,2012, Jaringan Komputer, Bandung ]


(44)

2.5.6. Manfaat Jaringan Komputer

1. Sharing

Dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada pada 100km jauhnya daru suatau data. Tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salahsatau mesin rusak. Maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan

3. Menghemat biaya

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengna komputer yang besar. Komputer bersar sperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Ketidak seimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.


(45)

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Berikut ini akan dijelaskan perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi penjualan, yaitu:

a. Netbeans IDE 7.3

IDE (Integrated Development Environment), dikenal juga integrated Design Environtment dan Integrated Debugging Environment, yakni sebuah program/alat bantu yang terdiri atas Editor, Compiler,Debuger dan Design yang terintegrasi dalam satu aplikasi.

b. My Strucuture Query Language (MySQL)

MySQl (My Strucuter QueryLanguage) adalah program pembuat database yang bersipat open source. Artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal, MySQL sebernarya produk yang berjalan pada platform linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik windows maupun linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (banyak pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan oleh semua programmer database, apalagi dalam pemrograman web. Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, PostgreSQL, SQL server, dan lain-lain. Adapun program-program yang menggunakan bahasa SQL antara lain MySQL, PostgreeSQL, Oracle, SQL Server 97,2000 dan interbase.


(46)

Program-program aplikasi pendukung MySQL antara lain PHP,Visual Delphi, Visual Basic dan Cold Fusion.

c. Xampp

XAMPP adalah paket instalai mudah Apache server yang sudah termasuk di dalamnya adalah Apache Server, MySQL dan PHP. XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan bebrapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP kita tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikan secara otomatis

d. iReport

IReport adalah sebuah aplikasi untuk membuat sebuah laporan, laporan tersebut di ambil dari database, iReport sangatlah cocok dengan linkungkan java karena didukung dengan libray-library yang disediakan java maupun iReport.

2.7 Kasus Yang di Analisis

Kasus yang di analisis adalah tentang penjualan sepatu pada Toko Sepatu Faris Jaya Group Bandung. Adapun penjelasan mengenai penjaualan sebagai berikut:

Istilah penjualan sering dianggap sama seperti istilah pemasaran. Tetapi sebenarnya kedua istilah tersebut mempuanyai ruang lingkup yang berbeda.


(47)

Pemasaran meliputi kegiatan yang luas, sedangkan penjualan merupakan satu kegiatan saja dalam pemasaran

2.7.1. Pengertian Penjualan

Definisi dan Pengertian Penjualan - Penjualan merupakan suatu transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah, dengan penjualan juga merupakan salah satu sumber pendapatan seseorang atau perusahaan yang melakukan transaksi jual dan beli, dalam suatu perusahaan apabila semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh

Pengertian penjualan menurut Henry Simamora Adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan pelanggan atas barang dan jasa

Pengertian penjualan menurut Chairul Marom Adalah penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur

Berdasarkan pengertian penjualan di atas penulis dapat menyimpulkan penjualan adalah menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati


(48)

Berdasarkan dari pengertian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan Perancangan Sistem Informasi Penjualan adalah kegiatan membangun sebuah sistem pencatatan transaksi yang berhubungan dengan penjualan sepatu serta pembuatan laporan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi tertentu. Dalam hal ini yang terjadi dari input,proses, hingga menjadi output yang diinginkan


(49)

39 3.1 Objek Penelitian

Penelitian yang dilakukan di FARIS JAYA GROUP Bandung bertujuan untuk merancang Sistem Informasi yang berupa Sistem Penjualan yang tujuannya mempermudah pegawai untuk melakukan transaksi penjualan di Faris Jaya Group

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Faris Jaya Group berdiri pada tahun 2009 dibandung, terbentuk karena Ide Muhammad Idris sering melakukan jual beli sepatu, yaitu sepatu sport, sepatu yang dijual adalah sepatu yang di ambil dari orang lain dengan mengambil keuntungan yang sangat sedikit , dari hasil jualannya itu bpk Idris merasa kurang puas , dari situlah bapak M Idris berinisiatif memproduksi sepatu sendiri,

Untuk pertama kali bapak M Idrus menggunakan nama Mr Smith, dan beberapa tahun kemudian nama Mr Smith dirubah dengan nama Dr Faris, hingga sekarang, seiring berjalannya waktu perkembangan Faris Jaya Group semakin pesat, omsetnya semakin meningkat, pelanggannya pun tersebar hingga diseluruh pelosok tanah air. Di tahun 2014 ini Faris Jaya Group hanya memiliki tiga cabang toko yang tersebar dikota bandung.


(50)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi yang mennjadi landasan dalam menjalankan perusahaan adalah

Visi

Menjadi perusahaan berkelas dan profesional di dalam bidang industri sepatu, serta menciptakan nilai terhadap produk,karyawan dan perusahaan, dalam hal ini tidak hanya dari sisi pemilik bisnis semata, akan tetapi diperluas dalam kelompok yang lebih luas

Misi

1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan kualitas layanan yang terbaik 2. Mengantisipasi kecenderungan pasar dan kebutuhan pelanggan

3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dengan memberikan

penghargaan atas prestasi kerja

4. Berusaha meningkatkan kemampuan laba perusahaan

5. Menjadi Perusahaan dengan mererk yang ternama di dalam maupun luar negeri


(51)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah susunan struktur organisasi Faris Jaya Group

Muhammad Idrus Pemilik

Kep Produksi Hendri Haljad

Kep Toko Cab Hendri Haljad

Manager Toko

Agus Ramdhan Tim Pemasaran

Adhi Budi Aldi

Panji

Gambar 3.1. Struktur organisasi Faris Jaya group

3.1.4 Deskripsi Tugas a. Pemilik

Direktur/pimpinan/ Pemilik merupakan struktur organisasi perusahaan manufaktur yang tertinggi. Bagian ini merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap segala bentuk operasional atau berjalannya roda perusahaan. Tugas Direktur/pimpinan adalah sebagai berikut:

1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif 2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi

3. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda,


(52)

mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan

4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar

5. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.

6. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh bawahannya atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting di perusahaannya

b. Kepala Produksi

Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat inovasi terhadap produk Sepatu dengan selera dan spesifikasi pelanggan

Kepala Produksi dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun program jangka pendek dan jangka panjang produk perusahaan Faris Jaya Group

2. Menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.

3. Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku kain menjadi produk jadi berupa sepatu


(53)

4. Melakukan pengevaluasian apakah barang hasil produksi perusahaan Faris Jaya Group sudah sesuai dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan konsumen.

5. Divisi produksi juga masih terdiri dari sub divisi lagi,seperti bagian pengemasan, pengepakan, penyimpanan dan lain-lain.

6. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi

c. Kepala Toko Cabang

1. Membantu & mengkoordinasikan kedatangan barang hingga barang di display.

2. Melakukan pengecekan seluruh peralatan toko.

3. Melakukan training lapangan bagi seluruh pegawai baru 4. Membantu kelancaran persiapan sampai buka toko

d. Manager Toko

1. mengontrol semua toko cabang

2. mengontrol dan melakukan pengecekan seluruh cabang toko 3. melakukan training lapagan bagian seluruh kepala toko cabang

e. Tim Pemasaran

Meskipun tidak ikut dalam proses produksi, namun bagian dari struktur organisasi perusahaan manufaktur seperti Faris Jaya Group ini juga Divisi pemasaran mempunyai pengaruh besar terhadap kemajuan perusahaan. karena dari bagian inilah hasil produksi perusahaan bisa dijual dan dipasarkan.


(54)

Fungsi bagian pemasaran adalah untuk memasarkan hasil produk-produk yang telah di produksi untuk para konsumen dan mempunyai tugas, yaitu:

1. Mengidentifikasi dan memahami keinginan pelanggan dalam segmen pasar

2. Mengumpulkan keterangan mengenai kinerja produk 3. Membuat inovasi-inovasi baru

4. Mengukur citra perusahaan dan kepuasaan pelanggan secara kontinyu.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitiah ini menggunakan Metode Action Reasearch yaitu merupakan salah satu bentuk rancangan penelitihan, dalam penelitiah tindakan penelitih mendeskripsikan, menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi.

3.2.1. Desain Penelitian

Penelitiah ini menggunakan metode Deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang ada. Dimana dalam metode ini menggambarkan semua data yang kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan pemecahaan masalahnya. Pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas


(55)

sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di Toko Sepatu Faris Jaya Group.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode dalam pengumpulan data ini adalah suatu kejadian yang berperan besar dalam proses penelitian ini, berikut adalah metode pengumpulan data yang digunakan.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer, merupakan data yang diperoleh dari sumber asli yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis. Dalam hal ini, data primer yang dipakai penulis adalah hasil wawancara atau keterangan-keterangan yang dikumpulkan dari pegawai perusahaan.

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan Usulan Penelitian ini pada saat penelitian dicari dari sumber data primer, teknik-teknik yang digunakan adalah sebagai berikut ini.

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang paling umum digunakan. Wawancara merupakan aktifitas pengumpulan data melalui dialog langsung dengan pihak-pihak yang terkait di Toko Sepatu Faris Jaya Group yaitu Direktur dan karyawan.


(56)

2. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada proses-proses yang sedang berjalan. Penelitian dilakukan untuk melihat dan menyaksikan suatu kegiatan untuk memperoleh suatu informasi melakukan penelitian secara langsung dan mengecek kebenaran data yang diperoleh dengan teknik wawancara ke lokasi maka kita dapat melihat langsung kondisi yang sedang berjalan

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Dalam dokumen resmi perusahaan seperti sejarah berdirinya Faris Jaya Grop, laporan penjualan, buku data barang.

Dalam data sekunder ini yang di lakukan adalah mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang ada di Toko Sepatu Faris Jaya Group sebagai bahan untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Dokemntasi yaitu mengumpulkan data yang berkaiktan dalam penyusunan skirpsi ini secara langsung dari perusahaan dan internet. Dokumen yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen seperti data transaksi penjualan, dan data stok sepatu.


(57)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem berisikan beberapa teknik yang digunakan dalam penyusunan skripsi itu, diantaranya metode pengembangan sistem, metode pendekatan sistem, dan alat bantu analisis dan perancangan, dibawah ini akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.

3.2.3.1 . Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah pendekatan terstruktur. Dimana metode pendekatan ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat peraturan-peraturan untuk melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Selain itu tujuan dari pendekatan terstuktur adalah diharapkan pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami serta mudah untuk dirawat. Adapun alat yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan


(58)

Menurut Abdul Kadir (Pengenalan Teknologi Informasi 2003:566) Prototyping merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat di evaluasi oleh pemakai.

Gambar 3.2 Metode Prototype

Sumber :Abdul Kadir (Pengenalan Teknologi Informasi 2003:566)

Berikut adalah langkah-langkah dalam prototipe :

1. Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai

Dalam hal ini perancang sistem bekerja dengan pemakai untuk menangkap informasi dasar yang diperlukan pemakai.

Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan dasar pemakai

Mengembangkan sebuah prototipe

Menggunakan prototipe

Pemakai puas?

Menggunakan Prototipe untuk operasional

Memperbaiki dan Meningkatkan prototipe


(59)

2. Memgembangkan sebuah prototipe

Perancang sistem menciptakan sebuah prototipe dengan cepat. Dengan menggunakan perangkat lunak generasi keempat atau menggunakan perangkat lain. Prototipe dapat hanya mencakup fungsi-fungsi yang paling penting atau mencakup seluruh sistem.

3. Menggunkakan Prototipe

Pada tahapan ini, pemakai diminta untuk bekerja dengan sistem untuk menentukan cocok-tidaknya prototype terhadap kebutuhan pemakai dan diharapkan pemakai memberi saran-saran untuk perbaikan prototipe.

4. Memperbaiki dan meningkatkan prototipe

Prototype diperbaiki sesuai dengan semua perubahan yang diminta atas disarankan oleh pemakai. Setelah diperbaiki, langkah 3 dan 4 dilakukan secara terus-menerus sampai pemakai merasa puas.

5. Menggunakan Prototipe untuk operasional

Perangkat lunak yang telah diperbaiki diterima oleh pemakai sehingga pemakai merasa puas dan siap untuk digunakan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Untuk menganalisis sistem penulis menggunakan aliran data sebagai berikut:

1. Flow Map

Flow map merupakan bagan alir sistem yang digunakan untuk


(60)

perusahaan/organisasi. Dengan Flow map akan teridentifikasikan hal-hal sebagai berikut:

a. Bagaimana aliraan yang terjadi dari setiap aktifitas ataupun dokumen b. Apa yang menjadi arahan dari aliran sehingga terjadinya pergerakan

dan apa yang menjadi sumber dan tujuannya c. Berapa banyak aliran yang terjadi

d. Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaimana itu mengalir

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram tingkat tinggi dari diagram alira data yang merupakan gambaran global dari sistem yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam maupun keluar suatu sistem dan merupakan alat yang digunakan untuk melihat batasan antara sistem dengan entitas eksternal.(Raymond McLeod, 2001:304).

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagra merupakan salah satu alat dalam perancangan sistem yang menggunakan symbol-simbol untuk menggambarkan aliran data melalui serangkaian proses yang saling berhubungan. Data Flow Diagram merupakan penurunan atau penjabaran dari Diagram Kontek. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada atuan sebagai berikut :

a. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.


(61)

c. Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama

4. Kamus Data

Kamus data atau Data Dictionary adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada di dalam database. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap. Untuk dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, amak kamus data harus memuat hal-hal seperti arus data, alias bentuk data, arus data, penjelasan, periode,volume, struktur data, Kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir pada sistem yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada diagram alir data. Cara mendefinisikan kamus data yaitu:

a. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjukan dalam Data Flow Diagram

b. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data elemnter.

c. Menggambarkan data yang tersimpan

d. Menentukan nilai dibagian elementer dari informasi yang relavan di Data Flow Diagram dan data store-nya


(62)

5. Perancangan Basis Data

Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul, sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data merupakan kumpulan data yan terorganisasi untuk melayani berbagai aplikasi pada saat bersamaan dengan melakukan penyimpanan dna pengelolaan data sehingga data tersebut terlihat di satu lokasi. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dengan tujuan untuk memudahkan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Data disimpulkan bahwa basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Basis data (database) merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organsisasi.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi. Proses


(63)

nomalisasi mempunyai pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Proses normalisasi selalu di uji pada beberapa kondisi, yaitu kemungkinan ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut relasi dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah menapatkan database optimal. Tujuan dari normalisasi adalah

a). untuk menghilangkan kerangkapan data

b). Untuk mengurangi kompleksitas

c). Untuk mempermudah pemodifikasian data

pada proses normalisasi ini perlu dikenal terlebih dahulu mengenai definisi dari tahap-tahap normalisasi. Tahap-tahap normalisasi terdiri dari :

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

2. Bentuk normal ke satu (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal ke satu mempunyai cirri-ciri yaitu setiap data dibentuk alamat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu recor demi satu record dan nilai dari field-field berupa atomic value.

3. Bernuk normal ke dua (2NF /Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yatitu bentuk data telah memnuhi criteria bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah


(64)

bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lainnya yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk normal ketiga (3NF / Thir Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Denga kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada attribute superkey.

b. Tabel Relasi

Tabel Relasi menunjukan adanya diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-entitas tersebut membentuk himpunan relasi. Dalam sebuath database, setiap tabel memiliki sebua field yang memiliki nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci didepan namanya, baris yang berhubungan


(65)

pada tabel mengulangi kucni primer (Primary Key) dari baris yang dihbungkannya pada tabel lain. Selain dari kunci primer didalam tabel yang lain disebut dengan kucni asing. Kunci asing ini tidak perlu bersifat unik dan semua field yang biasa menjadi kunci asing yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kucni primer pada sebuah tabel.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupkan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek, mudah dimengerti serta memiliki symbol-simbol berdasarkan sederhana yang dapat mewakili data secara keseluruhan. ERD juga dapat digunakan untuk memperjelas hubungan antara data dalam basis data kepada pemakai secara logika disamping itu juga ERD menerangkan entitas apa saja yang terlibat dan menunjukan hubungan antara entitas tersebut atau hubungan antar atau antar atribut denga entitias. ERD digambarkan dalam bentuk diagram dengan menggunakan symbol-simbol, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

a). Entitas (Entity)

Entitas menunjukan objek-objek dasar yang terkait didalam suatu sistem serta setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Bentuk dari entitas itu sendiri adalah dinyatakan dengan symbol persegi panjang.


(66)

Relasi mendefinisikan hubungan duat buah entitas, dimana kedua buah entitas tersebut perlu disimpan dalam basis data. Relasi tersebut menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Bentuk dari relasi dinyatakan dalam bentuk belah ketupat. Dengan relasi yang baik akan diperoleh gambaran umum jalannya sistem yang dipersiapkan. Relasi antar tabel ini merupakan alat bantu dalam menentukan langkah-langkah kerja yang akan dilakukan oleh programmer dimulai dari proses perekaman data, pembentukan tabel

sampai dengan pemebentukan laporan-laporan sesuai dengan

permasalahan yang ditangani. Model Data Logika (Logical Data Modeling) adalah satu teknik untuk menjelaskan dengan baik struktur informasi bisnis dan aturan-aturan sebagai masukan pada proses perancangan database. Langkah-langkah dalam satu set criteria untuk mendapatkan model data logika yang paling optimal adalah sebagai berikut :

(1). Kebenaran Struktur

Konsisten dengan jalur definisi bisnis dan informasi organisasi.

(2). Kemudahan

Mudah untuk dimengerti oleh orang yang tidak punya pendidikan khusus untuk pemakai sistem yang buka professional dikomputer (3). Tidak Redudansi


(67)

(4). Mudah dikembangkan (extensibility)

Mampu untuk menerima kebutuhan baru dengan akibat yang ringan terhadap perubahan data dasaranya.

(5). Kesatuan (integrity)

Konsistensi dengan jalur bisnis yang digunakan dan pengelolaan informasi

Relationship antar entity terdapat beberapa tipe yaitu:

a). Satu Ke Satu (One To One)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B

b). Satu Ke Banyak (One To Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. tetapi setiap entitas pada entitas dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A

c). Banyak Ke Banyak (Many To Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B

d). Atribut

Atribut Sering disebut dengan properti, karena keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Selain itu


(68)

atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas. Bentuk dari atribut dinyatakan dalam bentuk symbol elipss

3.2.4 Pengujian Software

Penulis akan menggunak teknik black box testing dalam pengujian software. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancang data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dijalankan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pada pengujian black box, mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan. Teknik pengujian black box juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario, dimana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisikan dengan use case dan informasi analisis yang lain.

Beberapa jenis kesalahan yang dapat di identifikasikan

1. Fungsi tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antar muka

3. Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data) 4. Kesalahan inisialisasi dan akhir program


(69)

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui secara lebih jelas bagaimana kondisi sebuah sistem yang sedang berjalan saat ini. dari pemahaman sistem yang sedang berjalan maka akan ada evaluasi yang akan dikeluarkan untuk sistem yang lebih baik.

Pada bagian analisis ini sangatlah penting karena jika ada kesalahan pada sistem awal maka berakibat fatal untuk rancangan sistem selanjutnya. Dari sini juga kita dapat mengusulkan perancangan sistem yang dibutuhkan atau di inginkan.

Analisis sistem yang sedang berjalan di Toko Sepatu Faris Jaya Group Bandung ini akan dibahas dari segi kegiatan penjualan yang masih dilakukan secara manual yang masih mengacu kepada dokumen. Seperti pendataan barang, mencatat transaksi penjualan, transaksi penjualan, laporan pendapatan yang sifatnya pun masih manual, dan hal ini mengakibatkan banyak penumpukan dokumen.

3.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang digunakan akan menjelaskan tentang dokumen-dokumen yang terlibat didalam sistem informasi penjualan yang sedang berjalan. Untuk itu analisa dokumen merupakan salah satu yang dapat membantu dalam percancangan sistem selanjutnya, analisa dokumen di Toko sepatu Faris Jaya Group adalah sebagai berikut :


(70)

Tabel 3.1 Analisis Dokumen

No Nama Dokumen Fungsi Atribut

1 Nota Penjualan Bukti transaksi no_nota,kode_septu,nama_se

patu,

tgl_penjualan,harga_sepatu,s ubtotal,total_bayar

2 Laporan Penjualan Untuk Pencatatan

transaksi penjualan

No_laporan,tgl_laporan,no_n ota,total_bayar,total

3 Form permintaan

barang

Bukti permintaan produk

Kode_sepatu,nama_sepatu,tg l_permintaan,jumlah

4 Buku stok produk Untuk data sepatu

yang tersedia

Kode_sepatu,jenis_sepatu,siz e,warna,stok

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan ini dapat dilakukan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan agar lebih teliti alam menganalisis dokumen tersebut

Analisis prosedur yang sedang berjalan di Toko Sepatu Faris Jaya Group adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Penjualan Sepatu 2. Prosedur Permintaan sepatu


(71)

3. Porsedur retur penjualan

Adapun prosedur penjualan sepatu yang seadang berjalan di Toko Sepatu Faris Jaya Group adadalah sebagai berikut:

1. Konsumen datang untuk memilih sepatu yang akan dibeli 2. Konsumen menyerahkan sepatu yang akan dibeli ke Bag.Kasir 3. Bag.Kasir memeriksa ketersediaan sepatu yang ada di persediaan 4. Apabila sepatu ada maka proses transaksi dilanjutkan

5. Konsumen melakukan proses pembayaran dengan sepatu yang sudah dipilih

6. Bag.Kasir mencatat barang tersebut dan memberikan nota pembayarannya sebagai tanda bukti pembayarannya dengan lunas

7. Bag.Kasir mencatat data sepatu yang terjual yang ada dibuku besar

8. Bag.Kasir membuatkan laporan penjualan sebanyak 3 rangkap yang akan diserahkan kepada Bag.Gudang dan pimpinan toko dan satu untuk arsip penjualan

9. Bag.Gudang akaan membuat laporan ketersediaan sepatu yang akan berikan kepada pimpinan

Prosedur sistem pengadaan barang yang sedang berjalan pada toko sepatu Faris Jaya Group dapat di uraikan sebagai berikut


(72)

2. Form permintaan barang diberikan kepada Pimpinan toko untuk di verifikasi

3. Setelah di verifikasi form permintaan barang dikirm ke Bag.Produksi 4. Bag.Produksi akan mencatat jumlah barang yang diminta

5. Setelah mencatat semua permintaan barang, Bag.Produksi akan mengirimkan data dan jumlah barang yang diminta ke Bag.Gudang

6. Bag.Gudang akan mencatat barang masuk ke buku besar data barang 7. Bag.Gudang akan membuat laporan data barang masuk dan diberikan ke

pimpinan toko

Prosedur sistem Retur yang sedang berjalan di Faris Jaya Group dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Konsumen menyerahkan barang yang akan diretur dan nota pembelian 2. Kemudian Bag.Kasir mengecek nota pembelian barang yang akan diretur 3. Jika memenuhi syarat, maka barang akan diganti dengan barang baru yang

hargannya sama dengan harga yang sebelumunya, jika tidak memenuhi syarat maka barang tidak bisa di retur

4. Kemudian Bag.Kasir menyiapkan barang yang diretur dan membuat laporan retur

5. Laporan retur dibuat dua rangkap 1 untuk arsip dan satu lagi untuk laporan retur barang yang diserahkan ke pimpinan toko


(73)

3.3.2.1.Flow Map

Flowmap menggambarkan aliran dan informasi antar area didalam sebuah organisasi dan menelusuri sebuah dokumen dari asalanya sampai tujuannya. Secara rinci flowmap menunjukan dari mana dokumen tersebut. Flowmap bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem.

Berikut ini flowamp prosedur sistem penjualan yang sedang berjalan di Faris Jaya Group


(74)

FlowMap Prosedur Penjualan Berjalan

Konsumen Bag.Kasir Pimpinan Toko Bag.Gudang

Data Barang Data Barang

Mengecek Ketersedia n Barang Ada Data Barang Tidak Ada Data Barang Tidak Ada T Membuat Nota Penjualan Y Nota Penjualan Nota Penjualan Nota Penjualan A1 Nota Penjualan Mencatat Data Sepatu Yang terjual Dibuku Besar Buku Besar Membuat Laporan Penjualan Laporan Penjualan Laporan Penjualan Laporan Penjualan Laporan Penjualan Laporan Penjualan Membuat Lapora Stok Barang Laporan data Barang Laporan data Barang A2


(75)

Berikut Flowmap prosedur sistem Pengadaan barang yang sedang berjalan di Faris Jaya Group

FlowMap Pengadaan Barang

Bag.Produksi Pimpinan Toko Bag.Gudang Surat Permintaan Barang Surat Permintaan Barang Memverifikasi Surat Permintaan Barang Surat Permintaan Verifikasi Surat Permintaan Verifikasi Mencatat data dan Jumlah Barang yang diminta

Data dan Jumlah Barang yang

diminta

Data dan Jumlah Barang yang

diminta

Mencatat Barang

masuk

Buku Stok Barang

Laporan data Stok Barang

Laporan data Stok Barang


(76)

Berikut Flowmap prosedur sistem Retur barang yang sedang berjalan di Faris Jaya Group

FlowMap Retu Barang Berjalan

Konsumen Bag.Kasir Pimpinan Toko

Nota Penjualan

Barang yang retur

Nota Penjualan

Barang yang retur

Cek validasi

Nota penjualan

Valid

Nota Penjualan Tidak Valid T

Nota Penjualan Tidak Valid

Mencatat barang

retur

Y

Barang Baru

Laporan retur Barang Barang Baru

Laporan retur Barang


(1)

141

7. Input Data Transaksi

Tabel 4.18 Pengujian Form Transaksi

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Hasil Pengamatan Kesimulan Masukan Data

Id sepatu Dan jumlah barang tidak lebih dari stok Serta bayar tidak kurang dari total

Data Yang diinputkan bisa disimpan dan bisa cetak nota penjualan Menyimpan data transaksi penjualan [x]Dierima [] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data id

sepatu , jumlah kurang dari stok Dan pembayaran kurang Tidak dapat menyimpan data transaksi penjualan dan nota tidak bisa dicetak Muncul peringakatan “ Stok Tidak Mencukupi” Pembayaran Kurang [x]Dierima [] Ditolak

8. Pengujian Form retur

Tabel 4.19 Pengujian Form Retur Barang

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Hasil Pengamatan Kesimulan Memasukan Nota Penjualan Valid masih dalam waktu Data Yang diinputkan bisa disimpan ketdatabae Menyimpan data transaksi penjualan [x]Dierima [] Ditolak


(2)

retur

Kasus dan Hasil Uji (Data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan nota

penjuala data tidak valid , sudah tidak masa waktu retu

Penyimpanan tidak dapat diproses Karena waktu sudah melebihi dua hari

Tidak Bisa Melakukan retur barang

[x]Dierima [] Ditolak

9. Pengujian laporan

Tabel 4.20 Pengujian Form Laporan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Hasil Pengamatan Kesimulan Memilih Periode pertanggal laporan yang diinginkan Laporan dapat ditampilkan sesuai periode petanggal mula tanggal awal dan tanggal akhir Laporan Penjualan akan muncul sesuai periode yang diharapkan [x]Dierima [] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak memilih

kategor yang tersedua penjuala data tidak valid , sudah tidak masa waktu retu

Laporan penjualan tidak dapat ditampilkan Laporan tidak dapat muncul sesuai yang diharapkan [x]Dierima [] Ditolak


(3)

143

4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dari kasus uji sampel diatas, dapat ditarik

kesimpulan bhawa perangkat lunak bekerja sesuai dengna harapan dan berjalan


(4)

144

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai pembuatan

sistem informasi penjualan berbasis desktop di toko sepatu Faris Jaya Group

Bandung, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi ini sudah bisa melakukan pengelolaan data barang terutama dalam

pencarian data barang menjadi lebih mudah dibandingkan dengan system

yang sebelumnya

2. Dengan adanya sistem informasi Penjualan ini telah membantu dalam

pembuatan laporan penjualan , retur barang dan laporan data barang, laporan

hutang barang retur, dan tidak lagi mengacu pada dokumen.

3. Transaksi penjualan dilakukan dengan cara komputerisasi yang terintegrasi

dengan database, sehingga memudahkan kasir dalam pengelolaan data

transaksi dan mencetak nota transaksi, sehingga prses transaksi penjualan

menjadi lebih efektif

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat dikemukakan agar


(5)

145

1. Belum adanya grafik penjualan untuk mempresentasikan hasil penjualan

setiap bulannya. Sehingga bisa melihat perkembangan penjualan sepatu apa

saja yang paling laku di pasaran

2. Belum adanya pemesanan barang secara online, untuk kedepannya mungkin

bisa dilkukan penjualan sepatu secara online, sehingga memudahkan para


(6)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10510190

Nama : UJANG NURSYAMSI

Tempat/Tgl. Lahir : TASIKMALAYA, 1991-03-03

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 8

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : CIBEAS RT/RW 001/004 CIHERANG CIBEUREUM TASIKMALAYA

Alamat Bandung : JL IR H JUANDA BANDUNG

E-Mail : ujehkudo@gmail.com

No. Telepon : 089675145310

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : KHOER APANDI

Nama Ibu : CICIH

Alamat Orang Tua : CIBEAS RT/RW 001/004 CIHERANG CIBEUREUM TASIKMALAYA

No. Telpon Orang Tua :

-Pekerjaan Orang Tua : WIRASWASTA

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,