Analisis Pada Mesin Pendingin Perhitungan Yang Digunakan Pada Mesin Pendingin

6 Gambar 3. Katup ekspansi dengan kontrol temperatur. Evaporator dan kondensor umumnya dilengkapi dengan kipas. Kipas berfungsi untuk memudahkan penyerapan panas pada evaporator dan memudahkan pembuangan panas ke lingkungan pada kondensor. Komponen lain yakni filter penyaring berfungsi untuk menyaring uap air dan kotoran yang terdapat di refrijerant akibat gesekan atau korosi di jalur yang di lalui cairan refrijeran. Kotoran dalam refrijeran cenderung menimbulkan karat pada komponenkomponen mesin pendingin sedangkan uap air dapat membeku di dalan katup ekspansi atau evaporator sehingga dapat menghalangi aliran refrijeran.

2.2 Analisis Pada Mesin Pendingin

Analisis mesin pendingin lebih mudah dilakukan dengan menggambarkan siklus pendinginan mesin pendingin pada diagram tekanan- enthalpi atau diagram p-h Gambar 4. Titik 1 adalah posisi refrijeran keluar evaporator atau masuk kedalam kompresor, titik 2 adalah posisi refrijeran keluar kompresor atau masuk kedalam kondensor, titik 3 adalah posisi refrijeran keluar kondensor atau masuk katup ekspansi dan titik 4 adalah posisi refrijeran keluar katup ekspansi atau masuk kedalam evaporator. Q evaporator adalah panas yang diserap evaporator, Q kondensor adalah panas yang 7 dibuang kondensor ke lingkungan dan W kompresor adalah kerja yang dilakukan kompresor. Gambar 4. Diagram tekanan-enthalpi p-h.

2.3 Perhitungan Yang Digunakan Pada Mesin Pendingin

Unjuk kerja suatu mesin pendingin ditunjukkan oleh koefisien unjuk kerja COP yang dihasilkan. COP suatu mesin pendingin dapat dihitung dengan persamaan: 1 Persamaan 1 berlaku untuk mesin pendingin yang membuang panas melalui kondensor ke lingkungan, tanpa pemanfaatan panas buang Gambar 5. 8 Gambar 5. Skema mesin pendingin yang membuang panas melalui kondensor ke lingkungan, tanpa penmanfaatan panas buang. Pada mesin pendingin yang dilengkapi mesin yang dapat memanfaatkan panas buang kondensor maka COP yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan: 2 Persamaan 2 berlaku untuk mesin pendingin yang dilengkapi alat yang dapat memanfaatkan panas buang mesin pendingin. Peningkatan COP yang diperoleh dihitung dengan persamaan: 3 Pada pemanfaatan panas buang mesin pendingin untuk pemanas air, panas buang yang termanfaatkan Q berguna dapat dihitung dengan persamaan: Q berguna = m.Cp.∆Tair 4 9 Dengan m adalah massa air panas kg, Cp adalah kapasitas panas air atau heat capacity Jkg dan ∆T adalahPeningkatan Suhu air °C. Persamaan 4 berlaku untuk mesin pendingin yang dilengkapi alat yang dapat memanfaatkan panas buang mesin pendingin sebagai pemanas air menggunakan dua kondensor Gambar 6. Gambar 6. Skema mesin pendingin yang dilengkapi dengan alat pemanfaatkan panas buang sebagai pemanas air menggunakan dua kondensor.

2.4 Penelitian Yang Pernah Dilakukan