Tinjauan Atas Prosedur Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pada Bagian Keuangan Pemerintah Kota Cimahi

  

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENYUSUNAN SURAT

PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PADA BAGIAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA CIMAHI (PEMKOT)

  

(dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyusun tugas akhir)

  Disusun Oleh : Ryvia Tisha Destiarum

  21110106 4-AK3

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2013

  DAFTAR ISI Hal LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ................................................

  1 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek .........................................

  5 1.3 Kegunaan Kerja Praktek .........................................................

  6 1.3.1 Tujuan ...........................................................................

  6 1.3.2 Manfaat ..........................................................................

  6 1.4 Metode Kerja Praktek ... .......................................................

  7 1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ...........................................

  8 1.5.1 Lokasi Kerja Praktek .....................................................

  8 1.5.2 Waktu Kerja Praktek .....................................................

  8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Pemerintah Kota Cimahi ..............................

  10 2.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi ........................

  12

  BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................

  30 3.1.1 Pengertian Prosedur ......................................................

  30 3.3.2 Pengertian SPJ ...............................................................

  31 3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek .........................................

  32

  3.2.1 Prosedur Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran Fungsional Pemerintah Kota Cimahi........ 32

  3.2.2 Dokumen, catatan, dan Laporan yang Digunakan ....... 36 3.3 Pembahasan Kerja Praktek .....................................................

  37

  3.3.1 Analisis Prosedur Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran Fungsional Pemerintah Kota Cimahi............................................ 37

  3.3.2 Ananlisis Dokumen, catatan, dan Laporan yang Digunakan ...................................................................

  38 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan .................................................................................

  40 4.2 Saran .......................................................................................

  40 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

  34 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

   Hal

Tabel 1.1 Daftar Jadwal Kegiatan Dalam Penulisan Laporan KKP ............. 9

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Hal A.

  Struktur Pemerintah Kota Cimahi..................................... L-1 B. Contoh Format Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

  Pengeluaran Pembantu................................................. L-2 C. Contoh Format Surat Pertanggungjawabn (SPJ)

  Pengeluaran...................................................................... L-4 D. Contoh Format Kertas Kerja Verifikasi SPJ....................... L-6 E.

  Contoh Format Register Penerimaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran............................. L-8 F. Contoh Format Register Pengesahan Surat

  Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran............................. L-9 G. Contoh format Register Penolakan Surat

  Pertanggungjawaban (SPJ) pengeluaran............................ L-9 H. Format Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran

  Fungsioanal Bagian Keuangan Sekertariat Daerah Pemerintah Kota Cimahi.................................................... L-10 I. Dokumen Pendukung

  I.1 Contoh Format Kuitansi............................................... L-19

  I.2 Contoh Format Buku Kas Umum Pengeluaran............. L-20

  I.3 Contoh Format Buku Pembantu Simpanan/Bank.......... L-21

  I.5 Contoh Format Buku Pembantu Pajak.......................... L-22

  J.

  Flowchart Penyusunan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu............................................................................ L-24 K. Surat Pengantar Jurusan Ke Instansi.................................... L-25 L. Surat Pengantar dari Kesbang Pemerintah Kota Cimahi........ L-26 M.

  Kartu Absensi Kegiatan Kerja Praktek................................. L-27 N. Surat Keterangan Nilai Kerja Praktek dari Instansi............... L-28 O. Surat Keterangan Nilai Kerja Praktek dari Pebimbing........... L-29

  

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

  “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Ke Empat . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

  Ketentuan Umum Undang-undang No.33 Tahun 2004 Pasal 1 Poin 18. Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 13 dan No. 59 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pemerintah.

  Undang-undang Nomor. 32 Pasal 157 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-undang Nomor. 34 Pasal 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

  Daerah. Cecil Gillespie La. Midjan dan Azhar Susanto 2010 Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Jakarta: Salemba Empat DR. Winardi S.E, 2010 Akuntansi Sektor Publik, Cetakan 2, Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  I. Data Pribadi

  Nama : Ryvia Tisha Destiarum Tempat Tanggal Lahir : Cimahi, 21 Desember 1991 Jenis Kelamin : Wanita Agama : Islam Alamat : Jl. Bina Lestari No 07 RT02/16 Buciper

  II. Data Formal 1. Taman Kanak-Kanak An-Nur tahun 1996 - 1998.

  2. Sekolah Dasar Negeri Karsawinaya tahun 1998 - 2004.

  3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 05 Cimahi tahun 2004 - 2007.

  4. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Cimahi tahun 2007 - 2010.

  5. Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Program Studi (S1) Akuntansi tahun 2010.

  Bandung, Desember 2013 Yang bersangkutan

  Ryvia Tisha Destiarum

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrohmannirrohiim, Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

  SWT atas segala karunia dan ridhoNya, serta shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dengan baik.

  Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang berjudul “Tinjauan

  Atas Prosedur Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Bagian Keuangan Pemerintah Kota Cimahi

  ”, ini disusun sebagai salah satu syarat matakuliah dan kelulusan.

  Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman penulis. Namun penulis mengharapkan semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.

  Atas segala petunjuk dan bimbingan yang telah penulis dapatkan maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada : 1.

  Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto,Msc, Selaku Rektor Universitas Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini,SE.,Spec.Lic ,M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universita Komputer Indonesia.

  3. Dr. Surtikanti SE.,M.Si.,Ak, Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universita Komputer Indonesia dan selaku Dosen Pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat selesai.

  4. Lilis Puspitawati, SE.,M.Si.,Ak.CA Selaku Koordinator Kerja Praktek Universitas Komputer Indonesia.

  5. WatiArisAstuti, SE.,M.Si Selaku Dosen Wali kelas Ak 3.

  6. Pak Fachmi Selaku Pembimbing, Pak Nandang, Ibu Eva, pak Achmad yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulisan dalam memberikan data, informasi, serta pengarahan dalam penyusunan laporan ini serta seluruh Staf dan Karyawan Bag Keuangan Pemerintah Kota Cimahi.

  7. Terimakasih buat Dikri yang sudah membantu dan mendukung dalam mengerjakan Laporan Kerja Praktek ini.

  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara moril maupun materil serta cinta kasih yang tiada henti yang diberikan kepada penulis untuk keberhasilan penulis, serta teh Lilis terimakasih atas segala bantuannya, arahan, perhatian, dan tumpangannya.

  9. Sahabat-sahabatku terimakasih atas bantuan, tumpangan, dukungan, serta memberikan semangat dalam penulisan laporan ini, serta teman-teman Akuntansi Angkatan 2010 khususnya kelas AK-3, terima kasih atas kebersamaannya.

  10. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan

  Dengan segala keterbatasan, penulis memohon maaf apabila tulisan kurang berkenan. Semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membaca.

  Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amien.

  Bandung, Desember 2009 Penulis

  Ryvia Tisha Destiarum NIM 21110106

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang kerja praktek

  Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan budaya, bangsa yang beraneka ragam suku, dan kaya akan hasil sumber alam yang subur. Seperti yang telah kita ketahui, kekayaan Negara yang dikelola pemerintahan adalah dana yang sangat besar jumlahnya. Dimulai ketika runtuhnya era reformasi, masyarakat Indonesia menjadi lebih cerdas dan kritis terhadap langkah-langkah dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemrinytah. Masyarakat selalu menuntut sikap transparansi dan akuntabel dari kegiatan yang dilakukan pemerintah, dengan pengelolaan keuangan yang dijadikan tolak ukurnya.

  Pertanggungjawaban atas penggunaan dan penyelenggara seharusnya didukung dengan perencanaan yang lebih tinggi tepat agar pendistribusian dan menjadi merata dan efektif pada semua pihak dan sektor publik sehingga dana tersebut berguna dan bermanfaat sehingga dana dapat dipertanggungjawabkan. Setiap instansi wajib segera menyelesaikan perbendaharaan dan ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  Begitu pula dengan Pemerintah Kota Cimahi yang notabennya adalah daerah pemekaran, harus mampu bahkan harus lebih baik dalam sikap transparan dan akuntabilitas yang dilakukan Pemerintah Kota Cimahi adalah penatausahaan atas penerimaan dan belanja daerah yang dilakukan oleh tiap-tiap SKPD. Demi mendukung pertanggungjawaban atas belanja daerah maka Pemerintah Kota Cimahi mengeluarkan peraturan daerah no. 11 tentang pengelolaan keuangan daerah. Atas adanya peraturan daerah tersebut maka tiap-tiap SKPD harus dapat menatausahan dan mempertanggungjawabkan belanjanya.

  Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah disusun dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Perundang-undangan dan sebagai acuan serta pedoman teknis bagi aparat pemerintah kota Cimahi dalam rangka pedoman pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sebagai penjabaran peraturan perundangan-undangan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan daerah. Dalam pelaksanaan pengeloalaan keuangan daerah di tetapkan pejabat dan pelaksana pengelola keuangan daerah.Pejabat dan pelaksana pengelola keuangan daerah mempunyai tugas dan wewenang sesuai peraturan perundangan-undangan berlaku.

  Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dan alat yang dapat mengolah, mengatur, dan memanfaatkan kelebihan yang sudah tersedia ini agar bangsa Indonesia menjadi lebih baik dalam berbagai bidang dan menjadi negara yang berkembang dan sejajar dengan negara-negara lain.

  Prosedur Perencanaan Daerah Tahunan terdiri dari: Rencana Kerja Daerah (RK SKPD). Dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperlukan DPA- SKPD (Dokumen pelaksanaan Anggara

  • – Satuan Kerja Perangkat Daerah), yaitu merupakan dokumen yang memuat pendapat, belanja dan pembiayaan serta informasi perkiraan pendapatan dan rencana penarikan dana untuk pengeluaran-pengeluaran yang membutuhkan tiap-tiap SKPD.

  Selain DPA SKPD di perlukan juga anggaran kas untuk mengatur persedian dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam suatu periode tertentu. Kemudian ada perubahan APBD yang merupakan penyesuaian capaian target kinerja atau perkiraan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama antara pemerintah kota dengan DPRD serta ditetapkan dengan peraturan daerah.

  Konsekuensi dari keterlibatan pemerintah dalam perekonomian untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah membutuhkan aparat investigasiprasarana dan saran melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintahan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah harus mencari sumber dana operasional dalam bidang keungan dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

  Prosedur penata usahaan keuangan daerah terdiri dari prosedur penerimaan dan pengeluaran yang terdapat dalam PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI, NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

  Untuk mempertanggungjawabkan dana yang ada stiap pengeluaran diperlukan surat pertanggungjawaban (SPJ) surat tersebut digunakan untuk bukti dan pertanggungjawaban atas dan yang sudah dikeluarkan dan digunakan. Penulis yang melakukan kerja praktek di Sub Bag Verifkasi dan Akuntansi Bagian Keuangan Sekertariat Keuangan Daerah Pemerintah Kota Cimahi, masih banyak menemukan SKPD yang tidak dapat secara benar dalam melaporkan SPJ nya. Masih banyak kesalah – keslahan seperti pembuatan format maupun tidak disertakan bukti transaksi, dan masih ditemukannya keterlambtan dalam penyerahan SPJ.

  Namun ada pula fenomena sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Cimahi dianggap melakukan kekeliruan dalam penyusunan anggaran surat pertanggung jawaban (SPJ) yang tidak sesuai perundang-undangan. Anggaran tersebut mencapai ratusan juta rupiah, sehingga wajib dikembalikan ke kas daerah. Dijelaskan, secara standar akuntasi tiap SKPD sudah cukup bagus. Hanya saja, para SKPD tersebut perlu pembenahan di internal terutama dalam hal penyusunan SPJ. "Ada sejumlah prosedural yang dilanggar, dan itu kita terus pertanyakan," ucap legislator dari Partai Demokrat ini tanpa menyebut nama-nama SKPD tersebut. Supriadi juga membeberkan, beberapa dana bantuan sosial (bansos) juga termasuk yang belum disampaikan surat pertanggungjawabannya (SPJ). "Kalau bansos sih sebenarnya tidak ada masalah. Yang lebih penting si penerimanya harus pemahaman peraturan perundang-undangan yang belum maksimal di beberapa SKPD. "Mereka (SKPD) masih ada yang belum paham prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan . Sistem pengendalian internal . di tiap SKPD juga patut dibenahi," sebutnya Tim pansus meminta, sebelum 60 hari tiap SKPD sudah harus tuntas menyampaikan SPJ tersebut. "Bila ada SKPD yang lambat, tentu memengaruhi SKPD lainnya. Padahal untuk menyiapkan SPJ itu saya rasa tidak sulit dan bisa diselesaikan tepat waktu. Tapi, kenyataannya hingga saat ini SPJ belum rampung semua sehingga bagian keuangan sendiri belum bisa mengirimkan full data pencairan ke pusat," jelas Supriadi. Kendati demikian, pansus menilai pihak eksekutif cukup kooperatif dalam menyampaikan SPJ tersebut. "Semua permasalahan bisa mereka sampaikan dengan baik. Kondisi itu tentu akan memudahkan legislatif dan eksekutif mencari solusi. Karena kalau tidak rinci melaporkannya, dikhawatirkan di BPK akan berbuntut panjang sehingga nantinya bisa kena pada dinas yang bersangkutan," tandasnya.

  (Sumber : Galamedia . Penyusunan Anggaran SPJ SKPD Keliru Rabu, 03 Juli 2013).

  Hasil dari peneitian tersebut dituangkan dalam Laporan Kerja Praktek dengan judul :

  “Tinjauan Pertanggungjawaban (SPJ) dan

  pada Bagian keua ngan Pemerintah Kota Cimahi “.

  Maksud dari laporan kerja praktek adalah untuk mendapatkan data mengenai prosedur pelaporan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) pelaksanaan APBD di pemerintah kota Cimahi. Sedangkan tujuan dari laporan kerja praktek adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur pelaporan Surat Pertanggungjawaban

  (SPJ) pelaksanaan APBD di Bagian Keuangan Pemerintah Kota Cimahi 2. Mengetahui Dokumen, catatan dan laporan apa yang digunakan pada pelaporan Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

  1.3.1 Tujuan

  Dengan melakukan kerja praktek pada Sub Bagian Verifikasi bukti dan Akuntansi Bagian Keuangan Sekertariatan Pemerintah Kota Cimahi, penulis dapat mengetahui aktivitas yang terjadi dalam suatu instansi pemerintah daerah terutama dalam hal Pentausahaan dan Pertanggungjawaban Keuangan, khususnya prosedur penyusunan SPJ pengeluaran Fungsional.

  1.3.2 Manfaat 1. Bagi Penulis a.

  Kerja praktek ini membantu dalam proses adaptasi yang diperlukan terhadap lingkungan kerja. b.

  Menambhan wawasan mengenai tata cara pengelolaan keuangan daerah di dunia nyata.

  c.

  Mengetahui prosedur penyusunan SPJ pengeluaran Fungsional Pemerintah Kota Cimahi.

  2. Bagi Akademis

  Pelaksanaan kerja praktek ini dapat menjadi masukan kepada pihak program studi akuntansi mengenai kasus-kasus nyata yang terjadi di instansi pemerintahan, yang kemudian dapat diakomodasi atau diadaptasi kedalam proses pengajaran melalui mata kuliah terkait.

  3. Bagi Pemerintah Kota Cimahi

  Membantu pelaksanaan pekerjaan teknis yang berhubungan dengan penyusunan SPJ pengeluara Fungsional Pemerintah Kota Cimahi.

  Dengan berpedoman kepada standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, dapat dilihat apakah Penyusunan SPJ pengeluaran Fungsioanal di Pemerintah Kota Cimahi telah sesuai.

1.4 Metode Kerja Praktek

  Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan dan mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

  1. Studi Lapangan

  Yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian. Studi lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut : a.

  Wawancara (Interview) Penulis mengadakan tanya jawab secara langsung baik secara formal maupun non formal dengan pihak-pihak yang terkait salah satunya dengan staf bagian keuangan dalam permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan kerja praktek, yaitu mengenai Prosedur peyusunan laporan pertanggungjawaban bulanan (SPJ) pada bagian keuangan pemerintah kota cimahi.

  b.

  Dokumen Penulis mendapatkan dokumen hardcopy berupa struktur organisasi perusahaan, softcopy berupa contoh dokumen formulir berupa Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-DAERAH), formulir berupa Surat Ketetapan Retribusi(SKR), Formulir beruapa Surat Tanda Setoran (STS), Bagan alir bendahara penerimaan dan pengeluaran, formulir Surat pertanggungjawaban Penerimaan Fungsional, Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu, Surat pertanggungjawaban penerimaan, SPJ pengeluaran.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek

  Lokasi penulis melaksanakan Kerja Praktek ini adalah di Bagian Keuangan Pemerintah kota Cimahi Jln. Rd. Demang Hardjakusumah Blok Jati Cihanjuang Cimahi 40513.

1.5.2 Waktu Kerja Praktek

  Adapun waktu kerja praktek, dilaksanakan dari mulai tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan 15 Agustus 2013, masuk setiap hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 08.00 – 16.00.

  Aktivitas Kerja Praktek 1.

  Senin – Jumat 08.00 Masuk Kerja Praktek.

  2. Senin – Jumat 08.00 - 16.00 Aktivitas Kerja Praktek.

  3. Senin – Jumat 16.00 Selesai Kerja Praktek.

  4. Sabtu dan Minggu - Libur

  Tabel 1.1

  Jadwal Kegiatan Dalam Penulisan Lap. KKP

  NO. KEGIATAN 2013 JUL AGUSTUS SEPT OKTO NOV 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1. Mengajukan Permohonan KKP

  2. Mencari Tempat KKP

  3. Pelaksanaan KKP

  4. Mengajukan Judul

  6. Pengolahan Data

  7. Membuat Lap. KKP

  8. Bimbingan Lap. KKP a.

  Judul b.

BAB I c. BAB II d. BAB III e. BAB IV

  BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Pemerintah Kota Cimahi

  Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, Gubernur Jendral Willem Daendels membuat jalan Anyer

  • – Panaruka, dengan dubuatnya pos penjagaan (loJi) di Alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874 – 1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung – Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi. Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya (RS Dustira, rumah tahanan militer, dl). Tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatn (lampiran saat blad tahun 1935). Tahun 1962 dibentuk setingkat kewedanaan meliputi 4 kecamatan : Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat. Tahun 1977, ditingkatkan menjadai kota administratip (pp no. 29 tahun 1976), diresmikannya pada tangggal 29 Januari 1976, merupakan Kotip prtama di Jawa arat dan ketiga di Indonesia. Tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom.

  Cimahi yang berasal dari status kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuan maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintah dan Otonomi Daerah dan Perturan Pemerintah Nomor

  29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif yang berada di yang bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung. Kota Administratif Cimahi dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 4.025,73 Ha, yang merupakan bagian dari kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat.

  Cimahi telah menunjukanperkembangan yang pesat, khususnya dibidang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk, yang pada tahun 1990 berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 352.005 jika dengan pertumbuhan rata-rata 2,12% per tahun. Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban tugan dan Wewenang kerja dalam penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejateraan masyarakat di wilayah Cimahi. Kota Administratif Cimahi, sebagaimana diatur dalam Perturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif Cimahi.

  Kewenangan Kota Cimahi sebagai Otonom Daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintah, termasuk kewenangan wajib yaitu pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertahanan, koperasi dan tenaga kerja kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter fisikal, agama serta kewenangan bidang lain sesuai dengan praturan Perundnag-undangan Nomor 1 Tahun 2003 tentang Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom.

2.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi

  Bagian keuangan memiliki seorang kepala bagian tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan: 1.

  Kepala Daerah Pemerintah Kota Cimahi yang disebut dengan Walikota.

2. Sekretaris Daerah A.

  Asisten Pemerintahan

  a) Bagian Pemerintah.

  b) Bagian Hukum.

  c) Bagian Organisasi.

  B.

  Asisten Perekonomian dan Pembangunan

  a) Bagian Administrasi Perekonomian.

  b) Bagian Administrasi Pembangunan.

  c) Bagian Administrasi Kesejahteraan Pembangunan.

  C.

  Asisten Administrasi Umum.

  a) Bagian Perlengkapan.

  b) Bagian Humas dan Protokol.

  c) Bagian Keuangan.

  d) Bagian Umum.

  3. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kota.

  4. Dinas Daerah.

  6. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

  7. Satuan Polisi Pamong Praja.

  8. Kecamatan.

2.3 Deskripsi Jabatan Pemerintah Kota Cimahi

  Kota Cimahi sebagai daerah otonom diberi kewenangan melalui UU No.9 Tahun 2001, dengan maksud agar lebih meningkatkan kemampuannya di dalam pengelolaan administrasi pemerintahan dan pembangunan serta masyarakatkan sebagai perwujudan mengatur urusan yang dimiliki pemerintah daerah dalam rangka otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab.

  Untuk mendukung maksud tersebut, terutama dalam rangka kelancaran tugas umum pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan, maka disusun struktur organisasi perangkat Pemerintah Kota Cimahi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2003 dengan susunan sebagai berikut:

1. Kepala Daerah Pemerintah Kota Cimahi yang disebut dengan

  Walikota, yaitu unsur pimpinan. Dalam pelaksanaannya walikota melaksanakan tugasnya sebagai berikut: 1)

  Memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan tugas unsur- unsur pemerintah wilayah Kota Cimahi.

  2) Membantu rencana anggaran belanja pemerintah wilayah bahan penyusunan RAPBD Kota Cimahi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  3) Membuat program kerja pelaksanaan operasional pemerintah wilayah Kota Cimahi.

  4) Melakukan koordinasi dengan semua instansi pemerintah maupun swasta dalam rangka melaksanakan tugas di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  5) Melakukan pengendalian dan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan dalam wilayah Pemerintah Kota

  Cimahi. 6)

  Melakukan pembinaan tehadap kegiatan pemerintahan kecamatan dan kelurahan dalam wilayah Pemerintah Kota Cimahi.

  7) Membina dan memelihara terus menerus kemampuan berprestasi dan koordinasi kerja dari para pejabat dan pegawai lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi 2.

  Sekretaris Daerah Kota Cimahi dipimpin oleh seorang sekretaris yang disebut dengan sekrataris daerah. Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut: 1)

  Membantu tugas-tugas walikota guna memudahkan kelancaran dan keberhasilan dalam penyelengaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

  2) Memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan tugas bagian-bagian di lingkungan sekretariat daerah yang berada di bawah naungan pemerintah wilayah Kota Cimahi .

  3) Menyelengarakan penyusunan rencana anggaran pemerintah wilayah Kota Cimahi unutk kegiatan rutin dan pembangunan.

  4) Mengoordinasikan penyusunan program kerja pelaksanaan operasional pemerintah wilayah Kota Cimahi.

  5) Menyelenggarakan dan membina kegiatan administratif kepegawaian, keuangan, perlengkapan, urusan rumah tangga dan perjalanan dinas dalam lingkungan Pemerintah Kota Cimahi.

  6) Memberikan pelayanan teknis administrasi kepada walikota dan semua unit kerja atau unsur-unsur pemerintah wilayah Kota

  Cimahi. 7)

  Membina dan memelihara terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan sekretariat daerah Kota Cimahi. 8) Menyiapkan laporan pelaksanaan tugas walikota. 9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan walikota. A.

  Asisten Pemerintah Asisten Pemerintahan Kota Cimahi mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Daerah dalam mengoordinasikan kegiatan bidang pemerintahan, hukum, humas dan protokol. Fungsi dari Asisten Pemerintahan Kota Cimahi : 1.

  Penyusunan kebijakan di bidang pemerintahan, hukum, humas dan protokol;

  2. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang pemerintahan, hukum, humas dan protokol;

  3. Penyelenggaraan kebijakan bidang pemerintahan, hukum, humas dan protokol;

  4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemerintahan, hukum, humas dan protokol;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Asisten pemerintah Kota Cimahi mencakup beberapa bagian, yaitu :

a) Bagian Pemerintah

  Tugas pokok dari bagian Pemerintahan yaitu merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang pemerintahan.

  1. Penyusunan bahan kebijakan pemerintahan daerah dibidang pemerintahan;

  2. Penyelenggaraan tugas bidang keuangan yang meliputi pemerintahan umum, perangkat kewilayahan dan pertanahan;

  3. Pengaturan program dan kegiatan keuangan yang meliputi pemerintahan umum, perangkat kewilayahan dan pertanahan;

  4. Pengevaluasian pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan yang meliputi pemerintahan umum, perangkat kewilayahan dan pertanahan; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b) Bagian Hukum

  Bagian hukum mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang hukum.

  Fungsi dari bagian Hukum, yaitu : 1.

  Penyusunan bahan kebijakan pemerintahan daerah dibidang hukum;

  2. Penyelenggaraan tugas bidang hukum yang meliputi perundang- undangan, jaringan dokumentasi informasi dan penyuluhan, bantuan hukum dan HAM;

  3. Pengaturan program dan kegiatan hukum yang meliputi perundang- undangan, jaringan dokumentasi informasi dan penyuluhan, bantuan hukum dan HAM; 4. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan yang meliputi perundang-undangan, jaringan dokumentasi informasi dan penyuluhan, bantuan hukum dan HAM.

c) Bagian Organisasi

  Bagian organisasi mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan formasi jabatan.

  Fungsi dari Bagian Organisasi, yaitu : 1.

  Penyusunan bahan kebijakan penyusunan bahan kebijakan pemerintahan daerah dibidang kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan formasi jabatan; 2. Penyelenggaraan tugas bidang organisasi yang meliputi kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan formasi jabatan;

  3. Pengaturan program dan kegiatan organisasi yang meliputi kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan formasi jabatan;

  4. Pengevaluasian pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan formasi jabatan B.

  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas pokok Perekonomian membantu Sekretaris Daerah dalam mengoordinasikan kegiatan bidang Perekonomian dan Pembangunan. Fungsi dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan, yaitu : 1.

  Penyusunan kebijakan di bidang administrasi perekonomian, pengendalian pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

  2. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang administrasi perekonomian, pengendalian pembangunan dan kesejahteraan rakyat; 3. Penyelenggaraan kebijakan bidang administrasi perekonomian, pengendalian pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

  4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi perekonomian, pengendalian pembangunan dan kesejahteraan rakyat; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Asisten Perekonomian dan Pembangunan mencakup beberapa bagian, yaitu :

a) Bagian Administrasi Perekonomian

  Bagian Administrasi Perekonomian mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang Administrasi Perekonomian.

  Fungsi dari bagian Administrasi Perekonomian, yaitu : 1.

  Penyusunan bahan kebijakan pemerintahan daerah dibidang Administrasi Perekonomian; 2. Penyelenggaraan tugas bidang Adminstrasi Perekonomian yang meliputi Administrasi Sarana dan Lembaga Perekonomian serta

  Administrasi Usaha Perekonomian; 3. Pengaturan program dan kegiatan organisasi yang meliputi

  Administrasi Sarana dan Lembaga Perekonomian, Administrasi Usaha Perekonomian; 4. Pengevaluasian pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi

  Administrasi. Sarana dan Lembaga Perekonomian, Administrasi Usaha Perekonomian; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b) Bagian Administrasi Pembangunan

  Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang pengendalian pembangunan.

  Fungsi dari Bagian Administrasi Pembangunan, yaitu :

  1. Penyusunan bahan kebijakan pemerintahan daerah dibidang pengendalian pembangunan;

  2. Penyelenggaraan tugas bidang pengendalian pembangunan yang meliputi administrasi program dan pengendalian program;

  3. Pengaturan program dan kegiatan organisasi yang meliputi administrasi program dan pengendalian program;

4. Pengevaluasian pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi administrasi program dan pengendalian program.

c) Bagian Kesejahteraan Rakyat

  Bagian ksejahteraan rakyat mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang kesejahteraan rakyat.

  Fungsi dari bagian Kesejahteraan Rakyat, yaitu : 1.

  Penyusunan bahan kebijakan penyusunan bahan kebijakan pemerintahan daerah dibidang kesejahteraan rakyat;

  2. Penyelenggaraan tugas bidang kesejahteran rakyat yang meliputi administrasi agama, pendidikan, pemuda dan olahraga, administrasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan sosial dan administrasi tenaga kerja;

  3. Pengaturan program dan kegiatan organisasi yang meliputi administrasi agama, pendidikan, pemuda dan olahraga, administrasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan sosial dan administrasi tenaga kerja;

  4. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan yang meliputi administrasi agama, pendidikan, pemuda dan olahraga, administrasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan sosial dan administrasi tenaga kerja.

  C.

  Asisten Administrasi Umum Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan bidang Administrasi Umum. Fungsi dari bagian Asisten administrasi Umum, yaitu : 1.

  Penyusunan kebijakan di bidang organisasi, keuangan, pengelolaan aset dan umum;

  2. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang organisasi, keuangan, pengelolaan aset dan umum;

  3. Penyelenggaraan kebijakan bidang organisasi, keuangan, pengelolaan aset dan umum;

  4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi, keuangan, pengelolaan aset dan umum;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Asisten Administrasi Umum mencakup beberapa bagian, yaitu :

a) Bagian Perlengkapan dan Bagian Umum

  Bagian perlengkapan dan Bagian Umum mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, dan mengontrol kegiatan umum dan perlengkapan lingkup sekretariat daerah.

  Fungsi dari bagian perlengkapan dan bagian umum, yaitu : 1.

  Perencanaan kegiatan umum dan perlengkapan lingkup sekretariat daerah;

2. Pelaksanaan kegiatan umum dan perlengkapan sekretariat daerah; 3.

  Pembagian tugas kegiatan umum dan perlengkapan sekretariat daerah;

  4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

b) Bagian Humas dan Protokol

  Bagian humas dan protokol mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, dan mengontrol kegiatan di bidang Humas dan Protokol Fungsi dari bagian perlengkapan dan bagian umum, yaitu : 1.

  Perencanaan kegiatan Humas dan Protokol; 2. Pelaksanaan kegiatan Humas dan Protokol; 3. Pembagian tugas kegiatan Humas dan Protokol;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Bagian Keuangan

  Bagian keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang keuangan.

  Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Bagian Keuangan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan bahan kebijakan pemerintahan daerah di bidang keuangan.

  2. Penyelanggaraan tugas di bagian keuangan meliputi anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi

  3. Pengaturan dan pengendalian program dan kegiatan bagian keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan ,verifiksi dan akuntansi

  4. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bagian keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi.

  Kewenangan bagian keuangan selaku PPKD (Pejabat Pembuat Komitmen Daerah) dan melaksanakan fungsinya selaku BUD (Bendahara Umum Daerah),sebagaimana yang diamanatkan didalam Daerah,serta Peraturan menteri Dalam Negeri No 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah adalah: 1.

  Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) ; 2. Mengesahkan DPA-SKPD(Dokumen Pelaksanaan Anggaran-

  Satuan Kerja Perangkat Daerah); 3. Melakukan pengendalian pelaksanan APBD (Anggaran

  Pendapatan dan Belanja Daerah) ; 4. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah ;

  5. Melaksanakan pemungutan pajak daerah ; 6.

  Menetapkan SPD (Surat Pencairan Dana) ; 7. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah ;

  8. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah ; 9.

  Menyajikan informasi keuangan daerah ; 10.

  Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah.

3. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kota.

  Merupakan unsur pelayan terhadap DPRD Kota, dipimpin oleh seorang sekretaris yang bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara teknis administratif berada di bawah sekretaris daerah. Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada pimpinan dan anggota DPRD.

  Sekretariat DPRD mempunyai fungsi: a.

  Fasilitas rapat pimpinan dan anggota DPRD.

  b.

  Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas anggota DPRD kota.

  c.

  Pengelolaan tata usaha DPRD Kota

  4. Dinas Daerah

  Adalah unsur pelaksana pemerintah kota, dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada walikota melalui sekretaris daerah. Dinas kota mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah kota dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, dinas daerah mempunyai tugas: a.

  Perumusan kebijakan teknis operasional sesuai dengan lingkup tugasnya..

  b.

  Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.

  c.

  Pembinaan terhadap unit pelayanan teknis dinas dalam lingkup tugasnya

  5. Lembaga Teknis Daerah

  Merupakan unsur penunjang pemerintah kota yang dipimpin oleh seorang kepala, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada tugas pokok membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidangnya.

  Lembaga teknis daerah mempunyai fungsi: a.

  Perumusan kebijakan teknis sesuai bidangnya.

  b.

  Pelayanan penunjang penyelengaraan pemerintah kota khususnya kota Cimahi 6.

   Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

  Mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis operasional pelayanan medis, keuangan dan program serta melaksanakan urusan ketatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

  Untuk melaksanakan tugas pokoknya RSUD, mempunyai fungsi: a.

  Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayangan medis dan farmasi.

  b.

  Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang keuangan dan program c.

  Pelaksanaan urusan ketatatusahaan RSUD 7.

   Satuan Polisi Pamong Praja

  Mempunyai tugas pokok membantu walikota merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pengamanan, ketentraman, ketertiban, dan penegakan peraturan daerah serta melaksanakan urusan ketatausahaan Satuan Polisi Pamong Praja. a.

  Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang ketentraman dan ketertiban umum.

  b.

  Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang ketertiban dan ketentraman.

  c.

  Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang penegakan peraturan daerah.

  d.

  Pelaksanaan urusan ketatausahaan Satuan Polisi Pamong Praja 8.

   Kecamatan

  Adalah perangkat daerah di bawah dan bertanggung jawab kepada walikoa dan dipimpin oleh seorang camat.Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan operasional di bidang pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, ketentraman berdasarkan pelimpahan wewenang dari walikota. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, kecamatan mempunyai fungsi: a.

  Melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pemerintahan.

  b.

  Melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang ekonomi dan pembangunan.

  c.

  Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat.

  d.

  Melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang ket entraman dan ketertiban

2.4 Aspek Kegiatan Pemerintah Kota Cimahi

  Kota Cimahi mempunyai kegiatan, antara lain : a. Melayani masyarakat yang akan membuat perizinan, baik perizinan usaha maupun izin mendirikan bangunan.

  b.

  Menyelenggarakan layanan administrasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat Daerah yang meliputi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, cuti pegawai, diklat, DP3K, SKUMPTK, DUK, nominatif pegawai, data PNS dan TKK, absensi dan administrasi kepegawaian lainnya.

  c.

  Menyalurkan dana BOS ke sekolah-sekolah di daerah Kota Cimahi.

  d.

  Membuka layanan mengenai administrasi pendidikan.