3. Manfaat bagi sekolah
Dengan adanya pelaksanaan PTK, maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan output sekolah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teoretik Memuat hasil penelitian Relevan dan kajian pustaka
Peneliti mendeskripsikan konsep atau teori yang mendasari variabel dengan mengemukakan konsep atau teori dari pustaka yang relevan, dan memberi arah serta
petunjuk pada pelaksanaan tindakan. Penjelasan kajian konsep atau teori yang dipaparkan digunakan sebagai kerangka acuan pengembangan tindakan. Kerangka acuan
disusun berdasarkan kajian berbagai aspek teoretik dan empiris yang terkait dengan permasalahan dan upaya yang akan ditempuh untuk jawaban atau penyelesaiannya.
Uraian-uraian dalam bab ini menjadi landasan konseptual dan teoretik mengapa masalah itu perlu dicarikan pemecahannya dan mengapa cara pengembangan tindakan tersebut
dipilih.
B. Kerangka Pikir
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat deduktif tentang kegiatan dan langkah tindakan model, metode dan pendekatan untuk perbaikan kualitas
pembelajaran. Dalam kerangka pikir ini peneliti membahas yang didukung oleh teori yang sudah adaatau hasil pemikiran peneliti yang didukung oleh argumentasi yang logis untuk
menghasilkan hipotesis tindakan. Kerangka pikir ini dijadikan sebagai dasar dalam mengarahkan penyusunan hipotesis tindakan.
C. Hipotesis Tindakan
Peneliti merumuskan hipotesis tindakan berupa jawaban tentative berupa prediksi model tindakan sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian
. Hipotesis tindakan berisi
pernyataan sikap optimis seorang peneliti terhadap tindakan yang akan diterapkannya dapat mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi, contonya melalui penerapan
pemebelajaran cooperative tipe STAD dapat meningkatka hasil berajar matematika siswa kelas VIII SMP “A” .
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Peneliti menjelaskan model penelitian tindakan kelas yang digunakan dengan memilih model yang sudah diterapkan beberapa ahli tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh
pemahaman yang mendalam tentang fokus dan subfokus penelitian.
B. Setting Penelitian
Setting menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian; siswa dan sekolah yang digunakan; dan gambaran umum sekolah. Sebutan untuk siswa dalam PTK adalah
subyek penelitian, bukan obyek penelitian ataupun sampel. PTK tidak memperhatikan tentang sampel karena biasanya seluruh siswa dalam kelas dilibatkan. Uraian tentang
gambaran umum sekolah diperlukan bagi pembaca yang ingin menerapkan hasil penelitian Anda. Mereka perlu tahu apakah kondisi sekolah penelitian sama atau mirip
dengan kondisi sekolahnya.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan
analisis, serta refleksi. Apabila diperlukan, pada tahap selanjutnya disusun rencana tindak lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus.
Langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya adalah sebagai berikut.1 Penetapan fokus permasalahan, 2 Perencanaan tindakan,
3 Pelaksanaan tindakan, 4 Pengumpulan data pengamatanobservasi, 5 Refleksi analisis, dan interpretasi, 6 Perencanaan tindak lanjut.
D. Instrumen Penelitian