Perancangan Sistem Informasi Rekam Proyek Pada Grand Sakina Residence

(1)

v

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 6

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem ... 10

2.1.2 Ciri-ciri Sistem ... 10

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 12


(2)

vi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 16

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 17

2.4 Pengertian Sistem Informasi Rekam Proyek ... 18

2.5 Arsitektur Jaringan ... 19

2.5.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 19

2.5.2 Topologi jaringan ... 21

2.5.3 Metode Client Server ... 24

2.6 Unified Modeling Language (UML) ... 26

2.7 Structured Query Languager (SQL) ... 29

2.8 PHP ... 29

2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 30

2.9.1 Eclipse ... 30

2.9.2 Star UML ... 31

2.9.3 XAMPP ... 32

2.9.4 MySQL ... 33

2.9.5 PhpMyAdmin ... 34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 35

3.1.1 Sejarah Singkat Grand Sakina Residence ... 35

3.1.2 Visi dan Misi dan Tujuan Grand Sakina Residence ... 36

3.1.3 Struktur Organisasi Grand Sakina Residence ... 36

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37

3.2 Metode Penelitian ... 38

3.2.1 Desain Penelitian ... 38

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 39

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 41


(3)

vii

3.3 Pengujian Software ... 49

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 52

4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 52

4.1.2 Use Case Diagram ... 55

4.1.3 Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 56

4.1.4 Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 56

4.1.5 Skenario Use Case ... 57

4.1.6 Activity Diagram ... 60

4.1.7 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 65

4.2 Perancangan Sistem ... 68

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 68

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Di Usulkan ... 69

4.2.3 Diagram Use Case Yang di Usulkan ... 69

4.2.3.1 Definisi Aktor Yang di Usulkan ... 70

4.2.3.2 Definisi Use Case Yang di Usulkan ... 71

4.2.3.3 Skenario Use Case Yang di Usulkan ... 72

4.2.3.4 Diagram Activity Yang di Usulkan ... 87

4.2.4 Perancangan Prosedur Yang di Usulkan ... 94

4.2.4.1 Sequence Diagram ... 94

4.2.4.2 Class Diagram ... 100

4.2.4.3 Component Diagram ... 101

4.2.4.4 Deployment Diagram ... 101

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 102

4.2.5.1 Struktur Menu ... 102

4.2.5.2 Perancangan Input ... 103

4.2.5.3 Perancangan Output ... 112


(4)

viii

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 121

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 122

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 123

5.1.5 Implementasi Instalasi Program ... 154

5.1.6 Penggunaan Program ... 159

5.2 Pengujian ... 176

5.2.1 Rencana Pengujian ... 177

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 179

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 184

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 185

6.2 Saran ... 186 DAFTAR PUSTAKA


(5)

Sumber dari buku :

Azhar Susanto. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya. Bandung.

Jogiyanto HM, MBA, Akt., Ph.D. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Andi.

Yogyakarta.

Moh.Nazir,Ph.D. 2011. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia. Bogor

Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.

Suryo Guritno dan Rahardja Sudaryono. 2011. Theory And Application of IT

Research // Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Andi.Yogyakarta.

Sumber dari Internet :

http://informatika.web.id/pengertian-uml.htm 17 September 2013

http://staruml.sourceforge.net/en/about.php 17 September 2013

http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id/model-pengembangan-perangkat-lunak-prototyping/ 3 Desember 2013

http://artikeljaringankomputer.com/ 4 Desember 2013

http://spupe07.wordpress.com/2009/12/01/metode-penelitian/ 4 Desember 2013


(6)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh

ADI NUR RACHMAN SIDIQ 1.05.09.053

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(7)

iii

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin. Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta ridho dan karuniaNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Rekam Proyek

pada Grand Sakina Residence“ ini penulis susun dengan maksud untuk

memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Skripsi ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan do’a dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas segala keridhoan, karunia dan rahmat-Nya.

2. Dr. Ir. Eddy Suyanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem


(8)

iv penyusunan skripsi ini.

6. Kedua orang tua saya yang tercinta, Bapa Dedi dan Ibu Dewi atas segala do’a

restu, semangat, dan dorongan baik secara materi, moral maupun spiritual.

7. Kepada adik adik Saya : Ari, Ala, akbar atas doanya.

8. Sahabatku Warcop : Andri, Satrio, Rifa, Reza Sulap. Atas kebersamaan,

dukungan dan doa yang selama ini tidak terputus

9. Sahabatku : Denny (onge), Nico (ukil), Priyo, Geraldo (ibo), Egi, Asson Jy, Wili, Kevin, Denney, Reza, Tony, Rully, Susi, Esther, Fitha, Intan, Desi, Mamih, Ade, Marsya, Diana dan teman teman lainnya, terima kasih atas doa dan dukungannya.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua bantuan yang telah diberikan dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Bandung, Desember 2013


(9)

1

1.1.Latar Belakang Penelitian

Dengan semakin kompleksnya permasalahan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka manusia selalu mencari cara bagaimana suatu permasalahan itu dapat dikerjakan dengan mudah, efisien, dan dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan suatu tugas tersebut.

Seiring berjalannya waktu maka ditemukanlah produk – produk inovasi yang

memudahkan manusia untuk menyelesaikan tugasnya yang dinamakan teknologi informasi. Dan teknologi informasi saat ini sudah berkembang dengan pesat, teknologi informasi telah merubah peradaban kehidupan manusia. Kini teknologi informasi tidak hanya untuk membantu individu – individu manusia, tapi sudah digunakan manusia untuk berorganisasi. Banyak peran teknologi informasi dalam mengembangkan organisasi – organisasi, mulai dari perannya membantu operasi organisasi menjadi lebih efisien sampai ke perannya sebagai alat memenangkan kompetisi. Teknologi informasi merupakan sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

GRAND SAKINA RESIDENCE merupakan salah satu proyek perumahan yang dikembangkan oleh seorang developer property yaitu Bapak Wendy Chandra, ST. Perusahaan nya masih atas nama owner, belum berbentuk CV atau PT. Saat ini permasalahan yang sedang dihadapi oleh proyek GRAND SAKINA


(10)

RESIDENCE adalah belum dibuatnya sistem pengolahan data yang terintegrasi dan pengolahan data di GRAND SAKINA RESIDENCE kini masih manual.

Kegiatan di GRAND SAKINA RESIDENCE, seperti pendataan kavling dan bangunan, perencanaan target pembangunan rumah, progress pembangunan rumah, pembelian dan penggunaan bahan material, absensi pekerja bangunan, dan pengolahan data masih manual dan belum terintegrasi. Dalam pendataan kavling dan bangunan, data dicatat ke dalam arsip, sehingga arsip ini akan menumpuk dan pencarian data tidak efisien dan memakan waktu lama.

Saat ini pendataan rencana target pembangunan rumah dan progres pembangunan rumah belum berjalan dengan baik, dikarenakan dalam pembuatan data rencana pembangunan dan progres pembangunan masih menggunakan aplikasi excel yang dimana dalam pembuatannya pengguna harus membuat tabel yang panjang. Padahal rencana target pembangunan ini sangat penting, supaya waktu dan biaya pembangunan tidak membengkak dan ini juga berpengaruh kepada kepuasan konsumen. Begitu juga dengan progres pembangunan sangat penting untuk mengawal pembangunan supaya tepat waktu.

Kemudian saat ada bahan material yang masuk, petugas gudang hanya mengumpulkan bon dari toko material. Petugas gudang tidak mencatat kembali bahan – bahan material yang masuk karena pencatatan data masih dilakukan secara manual yaitu di dalam buku stok bahan material yang dimana petugas harus membuat tabel input bahan material terlebih dahulu. Dan saat bahan


(11)

material digunakan atau ada bahan material keluar, tidak dilakukan pencatatan sehingga pada saat pengecekan ulang hanya dilakukan pengecekan fisik tidak dibarengi dengan data yang mendukung. Dan mengenai pendataan tukang bangunan di GRAND SAKINA RESIDENCE masih menggunakan buku absen, sehingga dalam mengkalkulasikan upah setiap tukang masih manual yang dimana pembayaran upah ini dilakukan seminggu sekali. Absensi ini juga dibutuhkan untuk merekap berapa tukang yang dibutuhkan untuk mengerjakan setiap kavling nya.

Karena perkembangan teknologi saat ini sudah merambah kesemua aspek kehidupan manusia, yang dimana sangat membantu pekerjaan manusia. Maka GRAND SAKINA RESIDENCE perlu juga untuk menggunakan sistem informasi, khusus nya sistem informasi rekam proyek.

Rekam Proyek adalah suatu aplikasi untuk mengolah data kegiatan dari proyek GRAND SAKINA RESIDENCE. Dengan rekam proyek ini diharapkan dapat memudahkan user untuk menginput data kavling, target pembangunan per kavling, progres pembangunan per kavling, data bahan material yang masuk dan keluar, serta data tukang bangunan. Sehingga ketika diolah data ini akan menghasilkan laporan kavling, laporan target pembangunan per kavling, laporan progress pembangunan per kavling, laporan bahan material yang masuk ke gudang dan laporan material keluar, dan laporan tukang. Selain itu ketika suatu kavling sudah dinyatakan selesai pembangunannya, dengan rekam proyek ini dapat dihasilkan laporan akhir yang merekap berapa lama waktu untuk membangun bangunan di kavling itu, berapa bahan material yang sudah


(12)

digunakan untuk kavling tersebut beserta besaran biayanya, dan berapa jumlah tukang yang membangun di kavling beserta total upah, sehingga dapat diketahui pula total biaya yang keluar dari pembangunan di kavling tersebut.

Rekam proyek ini, akan dibangun berbasiskan web, supaya semua pengguna yang berkepentingan dapat mengakses rekam proyek ini kapan saja dan dimana saja tentu akan dibarengi dengan sistem keamanan seperti penggunaan hak akses dengan username dan password, dengan web aplikasi tidak akan membebani ruang penyimpanan komputer, dengan aplikasi berbasis web juga tidak diperlukan spesifikasi perangkat komputer yang tinggi.

Dari penjelasan diatas, maka penulis mencoba untuk menyusun tugas akhir

ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM

PROYEK PADA GRAND SAKINA RESIDENCE BERBASIS WEB”.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yaitu :

1. Pencatatan data kavling dan bangunan, data bahan material, serta data tukang

yang masih dicatat ke dalam arsip, sehingga pencarian data kurang efisien ketika data tersebut dibutuhkan.

2. Target pembangunan dan progres pembangunan tidak berjalan dengan baik

karena pembuatan laporan nya yang masih manual, sehingga waktu dan biaya pembangunan membengkak.


(13)

3. Kesulitan dalam merekapitulasi data kavling, data material, dan data tukang bangunan.

4. Pendataan persediaan material yang belum terkomputerisasi sehingga

kesulitan dalam merekap bahan material yang masuk gudang dan yang keluar.

5. Pembuatan laporan data kavling, laporan target pembangunan, laporan

progress pembangunan, laporan stok bahan material, laporan tukang, dan laporan akhir belum terkomputerisasi dan terintegrasi.

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang terdapat pada Grand Sakina

1. Bagaimana sistem informasi rekam proyek yang berjalan di Grand Sakina?

2. Bagaimana Perancangan sistem informasi rekam proyek pada Grand Sakina?

3. Bagaimana Pengujian sistem informasi rekam proyek pada Grand Sakina?

4. Bagaimana Implementasi sistem informasi rekam proyek pada Grand Sakina?

1.3.Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan membangun suatu sistem informasi rekam proyek berbasis web aplikasi sebagai sarana

pengolahan data pada GRAND SAKINA RESIDENCE sehingga diharapkan dapat mengontrol waktu dan biaya pembangunan dari setiap kavlingnya dengan pemanfaatan sumber daya yang efektif.


(14)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari perancangan sistem informasi rekam proyek di GRAND SAKINA, diantaranya :

1. Untuk mengetahui sistem informasi rekam proyek yang berjalan pada

GRAND SAKINA RESIDENCE

2. Untuk merancang sistem informasi rekam proyek di GRAND SAKINA

RESIDENCE.

3. Untuk menguji sistem informasi rekam proyek di GRAND SAKINA

RESIDENCE.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi rekam proyek di GRAND

SAKINA RESIDENCE.

1.4.Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1.4.1. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Kegunaan akademis bagi jurusan Sistem Informasi, sebagai sumbangsih pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah didapat. Sebagai kajian dalam membandingkan antara teori yang didapat di perkuliahan dan di lapangan agar dapat menguntungkan berbagai pihak.


(15)

2. Bagi Penulis

Kegunaan bagi penulis, dapat mengenal lebih jauh mengenai situasi dan kondisi suatu sistem informasi yang ada di GRAND SAKINA RESIDENCE khususnya sistem informasi rekam proyek agar dapat mengekspresikan ilmu pengetahuan yang telah didapat di bangku perkuliahan dengan konsep nyata di dunia industri yang akan ditekuni.

3. Bagi Penelitian Lain

Kegunaan bagi penelitian lain, dapat mendalami konsep penelitian yang sama, baik sebagai referensi maupun sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan peningkatan sistem informasi rekam proyek yang terjadi pada GRAND SAKINA RESIDENCE di Subang.

2. Bagi Pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan serta memotifasi semangat para pegawai untuk dapat lebih meningkatkan kualitas kerja.


(16)

1.5.Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam menyelesaikan masalah dan agar terarahnya penyusunan sistem informasi ini, maka penulis akan membatasi ruang lingkup masalah dan yang akan dibahas adalah:

1. Sistem informasi tentang rekam proyek hanya sampai pada cetak

laporan kavling termasuk target pembangunan dan progres pembangunan, laporan material masuk dan keluar, laporan tukang dan laporan akhir kavling tidak menyertakan laporan keuangan secara keseluruhan dan RAB.

2. Penelitian yang dilakukan hanya menangani data kavling, pembelian

dan pengeluaran material, dan upah buruh serta absensinya.

3. Pembuatan laporan penelitian disesuaikan dengan database yang

dirancang.

4. Tidak menjelaskan beberapa pihak, seperti supplier material.

5. Penelitian tidak menekankan pada pemasaran produk dan data

penjualan.

6. Data upah atau gaji pegawai hanya pegawai yang dilapangan saja.

Berdasarkan batasan masalah yang telah disimpulkan diatas, maka penulis tidak akan memasukan kedalam sistem, tanpa harus melibatkan penambahan kode dari aplikasi yang telah dirancang oleh penulis. Pembatasan masalah ini dibuat


(17)

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian bertempat di GRAND SAKINA RESIDENCE yang

bertempat di Jl. Arif Rahman Hakim no.13 Subang. Sedangkan waktu penelitian

yang dilakukan penulis pada bulan September 2013.

Tabel 1.1.

Waktu Kegiatan Penelitian

N

o Kegiatan Penelitian

Bulan

September Oktober November Dese

mber

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Identifikasi Kebutuhan Observasi

Wawancara

2 Membuat Rancangan Aplikasi Prototype Perancangan Prosedur

Perancangan Diagram Perancangan Program 3 Menguji Prototype 4 Memperbaiki


(18)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan. Dengan pendekatan prosedur dapat didefinisikan sebagai kumpulan

prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. ( Sistem Teknologi Informasi, Jogiyanto, 2003:34 ).

(Azhar Susanto, 2003:18), sistem adalah kumpulan / group dari sub sistem / bagian/ komponen apapun baik fisik atau non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2 Ciri - Ciri Sistem


(19)

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya.

3. Subsistem

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, sub-sistem ini bisa fisik atau abstrak.

4. Hubungan dan Hirarki Sistem

Hubungan dan Hirarki Sistem adalah hubungan yang terjadi antar subsistem dengan subsistem yang lain yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar.

5. Input

Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem.

6. Proses

Proses merupakan perubahan dari input menjadi output

7. Output

Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.

8. Lingkungan Sistem

Lingkungan sistem adalah faktor – faktor di luar sistem yang mempengaruhi


(20)

Terdapat dua lingkungan sistem, yaitu :

a. Lingkungan Eksternal

Merupakan lingkungan yang berada di luar sistem.

b. Lingkungan Internal

Merupakan lingkungan yang berada di dalam suatu sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikan sebagai hasil sistem abstrak (abstrak system) dan

sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya system teologia, yaitu system yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan system yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya system perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah system yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi anatara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada


(21)

yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh

man-machine system, karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi

dengan manusia.

3. Sistem diklasifikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari system dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya


(22)

terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luar, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Berikut ini adalah pengertian dan definisi informasi menurut beberapa ahli:

Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. (Azhar Susanto.2003:40)

Selain itu, informasi adalah alat bantu untuk mengurangi ketidakpastian. Makin besar bantuannya untuk mengurangi ketidakpastian makin tinggi nilai informasi tersebut. (Drs.Zulkifi Amsyah, MLS. 2005:315)

Sedangkan Mc Leod mengatakan suatu informasi harus memiliki ciri –

ciri, sebagai berikut:

a. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

b. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

c. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang


(23)

d. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.

2.2.2 Nilai Informasi

(Jogiyanto 2005:11) Nilai dari informasi (Value of Information) ditentukan

dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

Sedangkan (Drs.Zulkifi Amsyah, MLS 2005:316), Nilai informasi

ditentukan oleh lima karakteristik yaitu:

1. Ketelitian (accuracy)

Dapat didefinisikan sebagai perbandingan dari informasi yang

benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan pada suatu proses pengolahan data tertentu.

2. Ketepatan waktu (timeliness)

Bila informasi diperlukan sewaktu-waktu maka diharapkan

informasi tersebut dapat disediakan secepat waktu yang dibutuhkan. Keterlambatan informasi akan menyebabkan informasi menjadi tidak berguna dan tidak memiliki nilai karena sudah tidak diperlukan lagi.

3. Kelengkapan (complete)

Dengan informasi yang teliti, tepat waktu dan informasinya harus

lengkap agar tidak tertunda dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat.


(24)

4. Keringkasan (conciseness)

Informasi yang bernilai cenderung bersifat seperti suatu

kesimpulan, akan lebih bernilai tinggi jikadisertai bagan, grafik, tabel dan bentuk statistik lainnya.

5. Kesesuaian (relevancy)

Informasi hendaklah sesuai dengan keperluan pekerjaan atau

keperluan manajemen. Informasi hendaklah sesuai (relevan) dengan tujuan yang akan dicapai. Data yang sama sering kali perlu diolah secara berbeda untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan keperluan unit masing-masing.

Suatu informasi baru dapat dikatakan bernilai jika mempunyai lima unsur karakteristik diatas. Tinggi atau rendahnya nilai tergantung kepada komposisi gabungan nilai dari kelima unsur dan meratanya nilai masing-masing unsur.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non-fisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. (Azhar Susanto, 2003 : 54)

Sistem informasi menurut Laudon merupakan komponen – komponen

yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan


(25)

keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa Sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional suatu organisasi, dimana

sistem tersebut merupakan kombinasi dari komponen – komponen seperti

orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat penting di dalam sistem informasi. (Andri Kristianto 2008:13)

Komponen-komponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Input

Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen – dokumen,

formulir – formulir dan file – file. Dokumen – dokumen tersebut

dikumpulkan dan dikonfirmasikan ke suatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengolah.

2. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima.


(26)

3. Output

Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai pemerima. Komponen ini akan berhubungan langsung dengan pemakai sistem informasi dn merupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem informasi.

4. Teknologi

Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran

5. Basis data

Basis data merupakan kumpulan data – data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan

kumpulan file – file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang

lain sehingga membentuk satu bangun data

6. Kendali

Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan.

2.4 Pengertian Sistem Informasi Rekam Proyek

Sistem informasi rekam proyek adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan utuh dan saling bekerja sama untuk mengolah data proyek menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya.


(27)

Secara umum data-data yang diolah oleh sistem informasi rekam proyek

dalam development properti meliputi data kavling, data target pembangunan, data

material yang keluar dan data-data lain yang berhubungan dengan proses rekam proyek, dimana setiap developer properti mempunyai kebijakan tersendiri untuk

mengolah data tersebut, sehingga proses pengolahan data rekam proyek yang satu dengan yang lain akan berbeda.

Secara garis besar dengan sistem informasi rekam proyek ini diharapkan seorang developer properti dapat mengetahui berapa biaya total pengeluaran untuk setiap pembangunan proyeknya.

2.5 Arsitektur Jaringan

2.5.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Ada 3 macam jenis Jaringan komputer yaitu :

a) Local Area Network (LAN) atau bisa disebut juga Jaringan Area Lokal. LAN

adalah jaringan kecepatan tinggi yang secara geografi mencakup area yang relative sempit atau jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak

yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam

network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network)


(28)

lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

b) Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan untuk sebuah kota atau sekumpulan gedung-gedung milik sebuah perusahaan atau kampus universitas dan dapat berperan seperti suatu ISP tetapi khusus untuk

perusahaan tersebut, umumnya mengkoneksikan beberapa LAN

menggunakan fiber optic. Sebuah MAN, umumnya jaringan kecepatan tinggi ukuran menengah antara LAN dan WAN, biasanya mencakup suatu area berdiameter antara 5-50 km. misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.

c) Wide Area Network (WAN) bisa disebut juga Jaringan Area Skala Besar.

WAN adalah jaringan komunikasi data yang secara geografi mencakup area yang sangat luas, lingkup regional/ nasional/ global, dan sering menggunakan fasilitas transmisi umum seperti telepon dan juga biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu


(29)

diantara yang lainnya.WAN menginterkoneksi banyak LAN dan WAN dengan berbagai teknologi,misalnya T1, T3, ATM, ISDN, ADSL.

2.5.2 Topologi Jaringan

Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

Jenis Topologi Jaringan:

1. Topologi BUS

Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama menghubungkan ke tiap saluran tunggal computer (membentuk huruf T), kecuali simpul disalah satu ujung kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan terminator sebagai penutup. Karakteristik Topologi BUS:

a. Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.

b. Sangat sederhana dalam instalasi, karena hanya menghubungkan antar

simpul saja.

c. Juga sangat ekonomis dalam biaya (hanya dibutuhkan kabel dan connector


(30)

d. Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika node yang dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun sebab sering terjadi collision.

e. Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet card.

f. Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

g. Jenis kabel yang digunakan adalah coaxial (jenis yang paling murah).

2. Topologi STAR

Tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel dari terminal ke server yang pendek. Karakteristik Topologi Star:

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)

b. Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.

c. Sangat mudah dikembangkan, sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke consentrator.

d. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.


(31)

e. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

3. Topologi RING

Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap komputer mengirim apa yang diterima dari computer sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap computer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring.

Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul pada ujung kabel utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu lingkaran dengan penghubungnya menggunakan segmen kabel. Karakteristik Topologi Ring:

a. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.

b. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.

c. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan.

d. Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

e. Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).

4. Topologi Mesh

Karakteristik topologi Mesh:

a. Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara


(32)

b. Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

c. Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.

Sejalan dengan perkembangan teknologi jaringan dan kebutuhan pengguna, maka sudah selayaknya suatu organisasi/lembaga memulai penerapan

Jaringan atau local area network. Desain jaringan sangat penting karena

berhubungan dengan rancangan kinerja dan kehandalan komputasi dan komunikasi pada suatu institusi. Untuk merancang jaringan yang efisien maka identifikasi keragaan dan kebutuhan pengembangan merupakan tahapan yang sangat penting. Pemilihan topologi jaringan hendaknya memperhatikan karakteristik topologi itu sendiri, letak gedung, dan jumlah lantai pada gedung tersebut. Sedangkan perangkat keras untuk jaringan dipilih berdasarkan topologi jaringan, beban kerja, kebutuhan akses komunikasi, dan kebutuhan pengamanan sistem.

2.5.3 Metode Client-Server

Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server / 02 Mei 2013,

Klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu pihak klien dan pihak server.

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan


(33)

komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end,

sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari

aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin

server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki

oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan

dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan

penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.


(34)

2.6 Unified Modeling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) merupakan sistem arsitektur yang

bekerja dalam objek oriented analisis design dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, kontruksi dan mendokumentasikan artifacts yang

terdapat dari sistem software.

UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara

visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented.

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blueprint, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program

yang spesifik, skema database, dan komponen – komponen yang diperlukan

dalam sistem software.

UML adalah sebuah bahasa standar untuk pengembangan sebuah software yang dapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model-model, tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yang merupakan salah satu proses implementasi pengembangan software. UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemrograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database.


(35)

Begitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti; requirements, arsitektur, design, source code, project plan, tests, dan prototypes.

UML mempunyai 8 diagram, yaitu; 1. Diagram Use Case

Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya. Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian.

2. Diagram Class

Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu system dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis, menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan.

3. Diagram Package

Untuk mengatur pengorganisasian diagram Class yang kompleks, dapat

dilakukan pengelompokan kelas-kelas berupa package (paket-paket). Package adalah kumpulan elemen-elemen logika UML.

4. Diagram Sequence

Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan, message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.


(36)

5. Diagram Collaboration

Diagram Collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu pesan itu dikirimkan.

6. Diagram StateChart

Behaviors dan state dimiliki oleh obyek. Keadaan dari suatu obyek bergantung pada kegiatan dan keadaan yang berlaku pada saat itu. Diagram StateChart menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek dan proses yang menyebabkan perubahan pada keadaannya.

7. Diagram Activity

Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart. Diagram ini berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart berfokus pada obyek yang dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), diagram Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu sama lain.

8. Diagram Component dan Deployment

Component adalah sebuah code module (kode-kode module). Diagram Component merupakan fisik sebenarnya dari diagram Class. Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan hardware.


(37)

2.7 Structured Query Language (SQL)

SQL merupakan singkatan dari Structure Query Languange. SQL digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu database. Berdasarkan ANSI (American National Standards Institute), SQL merupakan bahasa standar untuk relational database management systems. Beberapa Relational DBMS yang menggunakan SQL, antara lain : Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Access, Ingres, MySQL, Postgre dan masih banyak lagi. Meskipun hampir semua DBMS menggunakan SQL, banyak DBMS yang memiliki tambahan kemampuan dalam SQL-nya dan biasanya digunakan khusus untuk DBMS tersebut.

SQL memiliki beberapa versi antara lain : SQL1 atau dikenal dengan SQL-86, SQL2 atau yang dikenal dengan SQL-92 dan SQL3 yang dikenal dengan SQL-99. Java telah mendukung versi SQL hingga SQL-99.

Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti update data pada database, atau pengambilan data dari database. Perintah SQL tidak bersifat case-sensitive pada kata kuncinya, tetapi pada nilainya. Pada

aplikasi yang membutuhkan akses ke database, umumnya akan melakukan aksi-aksi seperti memasukkan data, mengambil data, meng-update data, dan menghapus data.

2.8 PHP

PHP atau (Professional Home Page) adalah salah satu bahasa Server-side

yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa Server-side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di


(38)

server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. (Sutarman 2007 : 91)

PHP termasuk dalam Open Source Product. Artinya source code dapat

dirubah dan didistribusikan secara bebas. PHP juga diedarkan secara gratis . PHP juga dapat berjalan di berbagai server misalnya Apache, PWS, IIS dan lain-lain.

Kelebihan dari PHP yaitu:

1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula

3. PHP diterbitkan secara gratis

4. PHP termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakan pada tag HTML)

5. PHP termasuk server-side programing.

2.9 Perangkat Lunak Pendukung

2.9.1 Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,

Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,


(39)

pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

3. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun

bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan

komponen yang dinamakan plug-in.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Eclipse_(perangkat_lunak) 2.9.2 Star UML

Dalam situs resmi (http://staruml.sourceforge.net/en/about.php) StarUML

adalah sebuah proyek open source untuk pengembangan secara cepat, fleksibel, extensible, featureful, dan bebas-tersedia. UML / platform MDA berjalan pada platform Win32. Tujuan dari proyek StarUML adalah untuk membangun sebuah alat pemodelan perangkat lunak dan juga platform yang menarik adalah pengganti alat UML komersial seperti Rational Rose, Together dan sebagainya.

Star UML mendukung UML (Unified Modeling Language). Berdasarkan pada UML version 1.4 dan dilengkapi 11 macam diagram yang berbeda, selanjutnya mendukung notasi UML 2.0 dan juga mendukung pendekatan MDA


(40)

(Model DrivenArchitecture) dengan dukungan konsep UML. StarUML dapat memaksimalkan pruduktivitas dan kualitas dari suatu software project.

Hal yang paling penting dalam pengembangan perangkat lunak adalah Usability. StarUML diimplementasikan untuk memberikan berbagai fitur yang user-friendly seperti dialog cepat, manipulasi keyboard, ikhtisar diagram, dll.

StarUML sebagian besar ditulis dalam Delphi. Namun, StarUML adalah proyek multi-bahasa dan tidak terikat dengan bahasa pemrograman tertentu, sehingga setiap bahasa pemrograman dapat digunakan untuk mengembangkan StarUML. (Misalnya, C / C + +, Java, Visual Basic, Delphi, JScript, VBScript, C #, VB.NET, dll).

2.9.3 XAMPP

XAMPP singkatan dari X (empat sistem operasi apapun) Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk Anda.Versi XAMPP yang ada saat ini adalah Versi 1.7.3 yang terdiri atas :

1. Apache 2.2.14 (IPv6 enabled) + OpenSSL 0.9.8l

2. MySQL 5.1.41 + PBXT engine


(41)

4. phpMyAdmin 3.2.4 5. Perl 5.10.1

6. FileZilla FTP Server 0.9.33

7. Mercury Mail Transport System 4.72

XAMPP tersedia untuk Linux, Windows, Mac OS X maupun Solaris sehingga sangat memudahkan membuat web server multiplatform. Selain itu XAMMP adalah 100% open source, tersedia bebas dan legal.

Sumber : http://sumberinformasiku.info 2.9.4 MySQL

MySQL (My Structure Query Language) atau yang biasa dibaca “mai

-se-kuel” adalah program pembuat database yang bersifat open sorce, artinya siapa

saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. Saat kita mendengar open source, kita ingat dengan system operasi handal keturunan Unix, yaitu Linux.MySQL produk yang berjalan pada platform Linux.Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu juga MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hamper oleh semua programmer database, apalagi dalam pemograman web.

Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah di standarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Progres SQL, SQL Server, dan lain – lain.


(42)

Sebagai sebuah program penghasil database, MySql tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MySql dapat didukung oleh hamper semua program aplikasi baik yang open source seperti PHP maupun yang tidak, yang ada pada platform Windows seperti Java, Netbean, Visial Basic, Delphi dan lainnya.

Hal yang mungkin sulit dari MySQL adalah layar program yang berbasis DOS yaitu memiliki prompt utama yang disebut mysql, sehingga bagi pengguna pemula akan merasakan kesulitan karena belum mengenal perintah DOS. Akan tetapi sekarang ada suatu program dump yang dibuat se[erti web dan berjalan di bawah server database yang disebut PhpMyAdmin.

Sumber : Bunafit Nugroho.PHP & MySQL Dengan Editor Dreamweaver MX. 2.9.5 PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah suatu program open source yang berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk mengakses database MySQL. Program ini mempermudah dan mempersingkat kerja

kita.Dengan kelebihannya, para penggunak awam tidak harus paham sintax –

sintax SQL dalam pembuatan database dan tabel.PhpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpmyadmin, maka akan

muncul halaman PhpMyAdmin. Di situ nantinya seseorang bisa membuat (create)

basis data baru, dan mengelolanya.


(43)

52

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem merupakan tahap menguraikan bagian - bagian komponen dari suatu sistem informasi yang utuh, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan apa saja yang bisa dipenuhi agar dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis merupakan tahapan yang sangat penting karena apabila ada kesalahan dalam tahap analisis, maka akan menyebabkan kesalahan di tahap - tahap selanjutnya.

4.1.1. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Pada tahap ini, harus diketahui bagaimana proses dari prosedur yang sedang berjalan, diketahui juga hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas sehingga dapat memudahkan dalam perancangan sistem yang baru.

Kegiatan analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang sesuai dan tidak sesuai, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.


(44)

Dalam analisis ini, penulis menganalisa alur kerja pada pendataan kavling, pendataan tukang, pendataan bahan material keluar dan masuk, dan perekapan data di GRAND SAKINA RESIDENCE. Berikut penjelasan dari sistem yang sedang berjalan saat ini:

1. Pendataan Kavling :

Untuk pendataan kavling, sebelumnya dibuat sebuah site plan untuk menggambarkan pembagian, bentuk dan luas setiap kavling oleh owner. Dalam site plan tersebut dicatat juga luas setiap kavling dan tipe rumah yang akan dibangun disetiap kavling. Setelah pembuatan site plan, dibuatlah target pembangunan untuk setiap kavling yang didalamnya terdapat rincian pekerjaan yang akan dilakukan beserta waktu pengerjaannya. Pembuatan target pembangunan ini dibuat dengan program aplikasi microsoft excel. Kemudian data target pembangunan setiap kavling ini diserahkan kepada staff admin untuk dibuatkan daftar progress pembangunan yang dimana didalamnya terdapat rincian pekerjaan berdasarkan yang ada dalam data target pembangunan. Data target pembangunan dan daftar progres pembangunan kemudian diprint dan diserahkan ke pengawas lapangan. Untuk daftar progres digunakan pengawas lapangan untuk mencatat setiap pekerjaan yang sudah dilakukan disetiap pembangunan kavling. Ketika sedang dalam tahap pembangunan, pengawas lapangan wajib untuk mencatat setiap pekerjaan yang sudah dilakukan dalam pembangun setiap kavling didaftar progres pembangunan.


(45)

2. Pendataan Tukang

Data target pembangunan digunakan pengawas lapangan untuk menghitung berapa pekerja yang dibutuhkan untuk membangun dalam setiap kavling, yang kemudian pengawas lapangan mengkoordinir dan mendata setiap pekerja. Saat pembangunan juga, pengawas lapangan membuat absensi tukang untuk menghitung upah tukang, yang dimana pembagian upah ini diserahkan setiap satu minggu sekali.

3. Pendataan Bahan Material yang Keluar:

Kemudian saat suatu kavling membutuhkan bahan material, pengawas lapangan memberikan daftar material yang dibutuhkan untuk kavling tersebut ke bagian gudang dan daftar material ini disimpan oleh bagian gudang berdasarkan nomor kavling.

4. Pendataan Bahan Material yang Masuk:

Ketika ada bahan material masuk gudang, bagian gudang mendapat bon dari staf admin setelah staf admin melakukan pembayaran terhadap material yang masuk. Kemudian bagian gudang mencatat bahan material yang masuk dibuku secara manual.

5. Perekapan Data :

Setelah pembangunan suatu kavling selesai, staf admin meminta daftar bahan material yang sudah dihabiskan di kavling tersebut, serta meminta absensi tukang ke pengawas lapangan untuk merekap dan menghitung besaran biaya yang sudah dikeluarkan dari pembangunan kavling tersebut.


(46)

4.1.2. Use Case Diagram

Use Case merupakan gambaran fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa

komponen, kejadian atau kelas. Atau dapat diartikan pula sebagai urutan langkah - langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal.

Use Case Diagram adalah gambaran (graphical) dari beberapa actor, Use

Case, dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem.

Use Case Diagram menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan

prosedur dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi pada sistem tersebut.

Adapun use case diagram yang berjalan saat ini pada sistem rekam proyek

di GRAND SAKINA RESIDENCE yaitu :

Owner

Staf Admin

Bagian Gudang Pengawas Lapangan Pendataan Kavling

Pendataan Tukang

Pendataan Bahan Material yang

Keluar

Perekapan Data Kavling, Material, Tukang

Pendataan Bahan Material

yang Masuk


(47)

4.1.3 Definisi Aktor dan Deskripsinya

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor pada sistem informasi rekam

proyek di GRAND SAKINA RESIDENCE.

Tabel 4.1

Definisi Aktor dan Deskripsinya

No Aktor Deskripsi

1 Owner Pihak yang melakukan proses pendataan kavling dan

membuat target pembangunan

2 Staff Admin Pihak yang bertugas membuat daftar progress

pembangunan dan merekap data proyek

3 Bag. Gudang Pihak yang mencatat bahan material yang digunakan dan

bahan material yang masuk gudang

4 Pengawas

Lapangan

Pihak yang bertugas mengawasi progress pembangunan, dan mendata tukang.

4.1.4 Definisi Use Case dan Deskripsinya

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor. Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case pada sistem informasi rekam proyek.

Tabel 4.2

Definisi Use Case dan Deskripsinya

No Use Case Deskripsi

1 Pendataan

Kavling

Merupakan proses dimana kavling didata dimulai dari luas kavling, type rumah yang akan dibangun, target pembangunan dan progres pembangunan


(48)

2 Pendataan tukang

Merupakan proses dimana pengawas lapangan mendata tukang yang sedang membangun setiap kavlingnya dan membuat absensi kehadiran untuk menghitung upah yang akan dibayarkan.

3

Pendataan Bahan Material yang Keluar

Merupakan proses dimana bagian gudang mencatat bahan material yang digunakan oleh setiap kavling

4.

Pendataan Bahan Material yang Masuk

Merupakan proses dimana bagian gudang mencatat bahan material yang masuk ke gudang

5. Perekapan Data

Merupakan proses mengumpulkan data, mengubah data menjadi laporan biaya tukang dan laporan penggunaan bahan material per kavling

4.1.5 Skenario Use Case

Skenario use case mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur

dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor. Berikut adalah skenario use case

yang berjalan saat ini di GRAND SAKINA RESIDENCE, yaitu :

Tabel 4.3

Skenario Use CaseSistem Pendataan Kavling yang Berjalan

Identifikasi

Nama Use Case Pendataan Kavling

Aktor Owner, Staff admin

Tujuan Mengolah data kavling yang akan

dibangun. Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Owner membuat site plan


(49)

pembangungan per kavling

3. Staff admin membuat daftar

progress pembangunan per kavling

4. data target pembangunan dan

progress pembangunan diserahkan ke pengawas lapangan

Tabel 4.4

Skenario Use Case Sistem Pendataan Tukang yang Berjalan Identifikasi

Nama Use Case Pendataan Tukang

Aktor Pengawas lapangan

Tujuan Untuk mengetahui jumlah tukang yang

dibutuhkan ketika akan dilakukan pembangunan untuk setiap kavling dan menghitung biaya upah yang akan dibayarkan

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pengawas lapangan mendata tukang

yang akan membangun disetiap kavling

2. Pengawas membuat absensi

tukang per minggu di setiap pembangunan kavling

3. Pengawas menghitung upah yang akan

dibayarkan dengan menghitung jumlah kehadiran tukang per minggu

Tabel 4.5

Skenario Use Case Pendataan Bahan Material Keluar yang Berjalan Identifikasi

Nama Use Case Pendataan Bahan Material Keluar

Aktor Pengawas lapangan, bag.gudang


(50)

untuk setiap kavling Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pengawas lapangan membuat

daftar bahan material yang dibutuhkan untuk setiap kavling dan menyerahkan ke bag.gudang

2. Bagian gudang mengumpulkan daftar

bahan material dari pengawas

lapangan tersebut berdasarkan nomor kavling

Tabel 4.6

Skenario Use Case Pendataan Bahan Material Masuk yang Berjalan Identifikasi

Nama Use Case Pendataan Bahan Material Masuk

Aktor Bag.gudang

Tujuan Mencatat bahan material yang masuk ke

gudang Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Bag.gudang mendapat bon

dari staf admin setelah staf admin melakukan pembayaran terhadap material yang masuk

2. Bagian gudang mencatat bahan

material yang masuk dibuku secara manual

Tabel 4.7

Skenario Use Case Perekapan Data yang Berjalan Identifikasi


(51)

Aktor Staff admin, Pengawas lapangan, Bag.gudang

Tujuan Mengolah data kavling yang akan

dibangun. Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pengawas lapangan

menyerahkan absensi tukang

2. Bag.gudang menyerahkan

daftar bahan material yang sudah digunakan setiap kavling

3. Staff admin merekap absensi

tukang dan daftar bahan material yang digunakan ke dalam bentuk ms.excel

4.1.6 Activity Diagram

Diagram aktivitas menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis, bukan apa yang dilakukan aktor. Ada beberapa diagram aktivitas yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut.


(52)

Owner Staff admin

Membuat site plan

Membuat target pembangunan setiap kavling

Target pembangunan diserahkan ke staff admin

Membuat daftar progres pembangunan per kavling sesuai daftar pekerjaan yang ada di target

pembangunan Target Pembangunan diterima

Daftar progres pembangunan dicetak

Daftar progress pembangunan dan target pembangunan di serahkan ke pengawas

lapangan


(53)

Staff admin Pengawas lapangan

Menyerahkan target pembangunan dan daftar progres pembangunan

Target pembangunan dan daftar progres pembangunan diterima

Pengawas lapangan mendata tukang yang akan membangun disetiap kavling

Membuat absensi tukang

Menghitung upah tukang berdasarkan kehadiran tukang


(54)

Pengawas lapangan Bag.gudang

Membuat daftar bahan material yang dibutuhkan untuk kavling

Daftar bahan material diterima

Daftar bahan material disimpan menurut nomor kavling Daftar bahan material

diserahkan ke bagian gudang

Gambar 4.4Activity Diagram Pendataan Bahan Material Keluar yang


(55)

Staff admin Bagian gudang

Melakukan pembayaran dari bon bahan material yang

masuk gudang

Memberikan bon ke bagian gudang

Bon diterima

Mencatat bahan material yang masuk dari bon yang dierahkan kedalam

buku stok bahan material

Gambar 4.5Activity Diagram Pendataan Bahan Material Masuk yang


(56)

Pengawas lapangan Staff admin Bagian gudang

Meminta data tukang dan bahan material keluar per kavling

Mengumpulkan data absen

pegawai dan upah pegawai Mengumpulkan daftarbahan material keluar

Merekap data dan menghitung biaya yang sudah dihabiskan per kavling

Gambar 4.6Activity Diagram Perekapan Data yang Berjalan

4.1.7 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan memperoleh solusi agar dapat diminimalisir kesalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, dan evaluasi ini dilakukan setelah tahap proses analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Baik analisis terhadap prosedur yang ada, juga beberapa permasalahan yang penulis temukan baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Proses evaluasi ini juga digunakan sebagai acuan masalah yang dapat diperbaiki di sistem yang akan dirancang atau diusulkan.


(57)

Berdasarkan analisa sistem dan hasil wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

Tabel 4.8

Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

No. Permasalahan Bagian Rancangan

Permasalahan

1 Belum mempunyai aplikasi

yang saling terintegrasi sehingga dapat membantu dalam mengolah data kavling, keamanan data kurang terjamin karena media penyimpanan dan pencatatan masih dalam buku – buku dan kertas – kertas dalam bentuk arsip.

Owner, staff admin, pengawas lapangan, bagian gudang Mampu membangun Sistem Informasi Rekam proyek yang dapat membantu pengolahan data sehingga dapat meminimalisir resiko kehilangan, pengolahan data-data yang dikerjakan menjadi lebih cepat dalam menghasilkan informasi yang baik.

2 Proses pendataan kavling,

bahan material, dan tukang masih bersifat konvensional.

Owner, staff admin, pengawas lapangan, bagian gudang Membangun sistem yang dapat melakukan proses pendataan secara terintegrasi terhadap sistem.

3. Penyimpanan data per

kavling masih dalam bentuk arsip sehingga pencarian data tidak efisien ketika data tersebut dibutuhkan

Owner, staff admin

Diharapkan dengan dibangunnya sistem informasi ini, pencarian data dapat efisien dan data kavling yang disimpan lengkap beserta biaya yang sudah dikeluarkan dan lain lain nya dalam satu kesatuan penyimpanan

4. Proses persediaan bahan

material yang belum

Bagian gudang Dengan adanya sistem


(58)

mencatat berapa stok obat tersisa

diharapkan

memberikan informasi stok bahan material yang tersisa sehingga bahan material akan selalu tersedia

5. Tidak dilakukannya

pencatatan penggunaan bahan material per kavling

Bagian gudang Diharapkan dengan

dibangunnya sistem informasi ini, dengan mudah mencatat penggunaan bahan material per kavling sehingga dapat

memudahkan pula saat merekap data bahan material

6. Perekapan absensi tukang

yang masih manual

Pengawas lapangan

Diharapkan dengan dibangunnya sistem informasi ini, dapat memudahkan merekap data hadir tukang sehingga dapat memudahkan

perhitungan upah yang harus dikeluarkan untuk setiap tukangnya dan perhitungan akurat.

7. Pembuatan laporan yang

belum terkomputerisasi

Staff admin Diharapkan dengan

dibangunnya system informasi ini, dapat memudahkan

mengintegrasikan data kavling, data bahan material, data tukang sehingga membentuk laporan akhir yang memberikan informasi besaran biaya yang sudah dikeluarkan untuk setiap kavling


(59)

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Berdasarkan hasil analisis sistem pada bab sebelumnya, maka diusulkan perancangan sistem baru untuk mengatasi beberapa permasalahan yang ada di sistem sebelumnya.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran umum kepada pemakai terhadap sistem yang baru. Adapun tujuan perancangan dari sistem informasi rekam proyek ini adalah :

1. Membantu pihak terkait dalam mengolah data rekam proyek, sehingga

pencatatan dan pencarian data lebih cepat.

2. Dapat mempermudah aktor atau bagian terkait untuk mengetahui informasi

mengenai proyek selama pembangunan.

3. Untuk mempermudah kinerja setiap bagian terkait karena sudah dipetakan

berdasarkan hak akses yang dibuat oleh admin.

4. Dapat menghindari dari kesalahan penafsiran tulisan pada pembangunan

kavling yang bisa saja terjadi di sistem lama.

5. Untuk membantu dalam proses pengarsipan, perhitungan dan pencetakan


(60)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang di Usulkan

Sistem informasi yang diusulkan untuk sistem informasi rekam proyek ini memiliki beberapa keunggulan dan perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Pada sistem yang lama data-data rekam proyek hanya disimpan dalam bentuk buku yang diarsipkan dan disusun pada sebuah lemari, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mencari data proyek. Pada sistem yang baru, data-data rekam proyek dimasukan kedalam sebuah media penyimpanan sehingga memudahkan dalam proses pencarian dan dalam melakukan proses lainnya yang berhubungan dengan rekam proyek. Dengan adanya perancangan sistem informasi rekam proyek ini diharapkan dapat memudahkan pihak terkait di GRAND SAKINA RESIDENCE dalam melakukan seluruh aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan proyek.

4.2.3. Diagram Use Case Yang di Usulkan

Diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di

dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan

fungsi-fungsi itu (Rosa A.S-M.Shalahuddin 2011:130). Adapun use case diagram sistem


(61)

System

Owner

Staf Admin

Bag.Gudang Pengawas Lapangan

Login Pembuatan Laporan

Mengelola Data Kavling Membuat

Target Pembangunan

Membuat dan Mengelola

Progress Pembangunan Mengelola Data

Bahan Material yang Masuk dan

Keluar

Material Masuk

Material Keluar

Mengelola Data Tukang

Absensi

Penggajian Mengelola Admin

Gambar 4.7 Diagram Use Case Yang Di Usulkan

4.2.3.1 Definisi Aktor Yang di Usulkan

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu

sendiri. (Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:131))

Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor yang di usulkan pada Sistem Informasi Rekam Proyek yang diusulkan.


(62)

Tabel 4.9

Definisi Aktor dan Deskripsi yang di Usulkan

No Aktor Deskripsi

1 Owner

Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses dalam membuat target pembangunan, mencetak dan melihat laporan, serta mengelola akun dan level akses.

2 Staff Admin

Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses dalam mengelola data kavling, membuat progress

pembangunan, mencetak dan melihat laporan , serta mengelola akun dan level akses.

3 Bagian Gudang Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses untuk

mengelola bahan material yang masuk dan keluar.

4 Pengawas

Lapangan

Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses untuk mengelola absen tukang, cek progress pembangunan, menghitung gaji tukang.

4.2.3.2 Definisi Use Case Yang di Usulkan

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor. (Rosa A.S-M.Shalahuddin

(2011:131))

Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case yang di usulkan pada

Sistem Informasi Rekam Proyek yang diusulkan. Tabel 4.10

Definisi Use Case dan Deskripsi yang di Usulkan

No Use Case Deskripsi

1 Login

Merupakan proses login yang dilakukan oleh masing-masing aktor dengan memasukan ID akun dan kata kunci, ini akan membedakan hak akses setiap aktor.

2 Mengelola

Data Kavling

Merupakan proses memasukan, mengedit ataupun

menghapus data kavling yang dilakukan oleh staff admin.


(63)

Target

Pembangunan

menentukan kegiatan yang akan dilakukan dari awal sampai akhir pembangunan untuk setiap kavling dan dikelola oleh owner. 4 Membuat dan Mengelola Progress Pembangunan

Merupakan proses yang dikelola oleh staff admin yang membuat daftar progress pembangunan berdasarkan kegiatan yang ada pada daftar target pembangunan, dan pengawas lapangan melakukan cek daftar kegiatan yang sudah dilakukan berdasarkan progres yang ada di lapangan. 5

Bahan Material Masuk

Merupakan proses yang dikelola oleh Bagian Gudang untuk mencatat bahan material yang masuk ke gudang.

6

Bahan Material Keluar

Merupakan proses yang dilakukan oleh Bagian Gudang untuk mencatat permintaan bahan material dari pengawas lapangan untuk setiap kavling.

7 Absensi

Merupakan proses yang dilakukan oleh Pengawas Lapangan yang dimana pengawas lapangan mendata tukang yang membangun disetiap kavling.

8 Penggajian

Merupakan proses menghitung upah setiap tukang oleh pengawas lapangan berdasarkan perhitungan kehadiran absensi tukang yang dimana pembagian upah ini dibayarkan stiap seminggu sekali.

9 Laporan

Merupakan proses pencatatan seluruh record yang

berhubungan dengan rekam proyek di dalamnya ada laporan data kavling, laporan bahan material masuk, laporan bahan material keluar, laporan tukang, dan laporan akhir

pembangunan kavling. 10 Administrator

Merupakan proses yang hanya dilakukan oleh owner dan dapat diwakilkan oleh staf admin yang dimana proses ini untuk pengaturan hak akses masuk kedalam sistem.

4.2.3.3 Skenario Use Case Yang di Usulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use

case diagram. Adapun skenario use case yang diusulkan pada sistem informasi


(64)

Tabel 4.11

Skenario Login yang Diusulkan Identifikasi

Nama Use Case Login

Aktor Staff admin, owner, Bagian Gudang,

Pengawas Lapangan

Tujuan Memudahkan proses akses terhadap sistem

yang akan digunakan. Skenario Utama

Aktor Reaksi Sistem

1. Membuka aplikasi sistem

informasi rekam proyek

2. Masukkan ID Akun dan Kata

kunci

3. Validasi data login dengan data ID

Akun dan Kata kunci yang ada di database

4. Menampilkan halaman utama Sistem

Informasi Rekam Proyek GRAND SAKINA RESIDENCE

Skenario Alternatif (Username, Password, atau Bagian tidak sesuai)

1. Membuka aplikasi sistem

informasi rekam proyek

2. Masukkan ID Akun dan Kata

kunci

3. Validasi data login dengan data ID

Akun dan Kata kunci yang ada di database

4. Menampilkan pesan ID Akun dan

Kata Kunci tidak sesuai dengan yang ada di database

5. Masukkan ID Akun dan Kata

Kunci

6. Menampilkan halaman utama Sistem

Informasi Rekam Proyek GRAND SAKINA RESIDENCE


(65)

Tabel 4.12

Skenario Mengelola Data Kavling yang Diusulkan Identifikasi

Nama Use Case Mengelola Data Kavling

Aktor Staff Admin

Tujuan Memudahkan proses menghapus,

mengedit, maupun memasukan yang secara otomatis akan terarsip ke dalam sistem dan dapat memudahkan pencarian data kavling.

Skenario Utama

Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan halaman utama

Sistem Informasi Rekam Proyek GRAND SAKINA RESIDENCE, pilih data, lalu pilih kavling

2. menampilkan form input data kavling 3. Masukkan nama kavling, luas

kavling, type rumah, luas rumah pada tab input data dan simpan data

4. Menampilkan data kavling yang terekam oleh database

5. Pilih data kavling yang akan di edit

6. Menampilkan form edit berdasarkan id primary key data kavling yang sudah dipilih

7. Menyimpan kembali data kavling yang sudah di edit

8. Menampilkan pesan data sudah teredit dan sistem kembali menampilkan tabel data kavling

9. Memilih data kavling yang akan didelete

10. Menampilkan dialog konfirmasi hapus data

11. Memilih hapus data kavling

12. Menampilkan pesan bahwa data sudah terhapus


(66)

Skenario Alternatif (Data Kavling belum terekam oleh database)

1. Menampilkan halaman utama

Sistem Informasi Rekam Proyek GRAND SAKINA RESIDENCE, pilih data, lalu pilih kavling

2. Masukkan nama kavling, luas

kavling, type rumah, luas rumah

3. Menampilkan pesan bahwa data

kavling tidak terekam oleh database

4. Menampilkan kembali form input

data kavling

5. Masukkan data kavling

6. Menyimpan data kavling dan

menampilkan pesan bahwa data kavling sudah terekam dalam database

Tabel 4.13

Skenario Pembuatan Target Pembangunan yang di Usulkan Identifikasi

Nama Use Case Pembuatan Target Pembangunan

Aktor Owner

Tujuan Memudahkan Owner dalam membuat

target pembangunan berdasarkan data kavling

Skenario Utama

Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan halaman utama

Sistem Informasi Rekam Proyek GRAND SAKINA RESIDENCE, pilih data, pilih kavling dropdown menu lalu pilih target

pembangunan

2. Menampilkan daftar data kavling

3. Memilih kavling yang akan


(67)

4. Menampilkan form target pembangunan yang berisi nama kavling, kegiatan, awal dan akhir pengerjaan, lama pengerjaan yang di input dan menyimpan seluruh hasil perhitungan waktu target pembangunan Skenario Alternatif (Batal Membuat Target Pembangunan)

1. Menampilkan halaman utama

Sistem Informasi Rekam Proyek GRAND SAKINA

RESIDENCE, pilih data, lalu pilih Target Pembangunan

2. Menampilkan daftar data kavling

3. Memilih kavling yang akan

dibuat target pembangunannya

4. Menampilkan form target

pembangunan yang berisi nama kavling, kegiatan, awal dan akhir pengerjaan, lama pengerjaan yang di input dan menyimpan seluruh hasil perhitungan waktu target

pembangunan 5. Pilih simpan data kavling

6. Menampilkan dialog konfirmasi penyimpanan data

7. Memilih konfirmasi batal

8. Kembali menampilkan daftar data kavling

Tabel 4.14

Skenario Membuat Progress Pembangunan yang di Usulkan Identifikasi

Nama Use Case Membuat Progress Pembangunan

Aktor Staff admin atau Pengawas Lapangan

Tujuan Untuk mempermudah membuat daftar

progress pembangunan dan melakukan rekap progress pembangunan di lapangan. Skenario Utama


(1)

184

Users [ ] Ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Namun pengujian tersebut dapat dikatakan belum sempurna, karena hanya dilakukan pada satu sisi pengujian. Dari semua yang telah dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam program Sistem Informasi Rekam Proyek ini.


(2)

185 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dan penerapan sistem terhadap permasalahan yang ada dalam perancangan sistem informasi rekam proyek di GRAND SAKINA RESIDENCE adalah sebagai berikut :

1. Mampu membangun Sistem Informasi Rekam Proyek yang dapat membantu pengolahan data sehingga dapat meminimalisir resiko kehilangan, pengolahan data-data yang dikerjakan menjadi lebih cepat dalam menghasilkan informasi yang baik.

2. Mampu membangun sistem yang dapat melakukan proses perekapan data yang terintegrasi sehingga secara umum dapat membentuk laporan pembangunan.

3. Diharapkan dengan dibangunnya sistem informasi ini, owner dapat mengontrol setiap kegiatan dalam proyek dan mengambil keputusan demi tercapai tujuan.

4. Dengan adanya sistem informasi ini, diharapkan memberikan informasi stok material yang tersisa sehingga material akan selalu tersedia

5. Diharapkan dengan dibangunnya sistem informasi ini, dapat mengurangi kesalahan dalam menghitung biaya yang sudah keluar dalam setiap pembangunan.


(3)

186

6. Diharapkan dengan dibangunnya sistem informasi ini, dapat membuat absensi tukang dengan mudah,sekaligus dapat menghitung upah sesuai dengan kehadiran tukang

6.2 Saran

Dari uraian kesimpulan diatas, maka penulis mempunyai beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan masukan yang bersifat membangun demi meningkatkan kualitas sistem informasi rekam proyek ini, diantaranya :

1. Diperlukan konsistensi para pengguna untuk terus menjalankan sistem ini. 2. Laporan keuangan yang belum sempurna menjadi salah satu proses yang

perlu dikembangkan.

3. Bagi peneliti yang hendak mengembangkan diharapkan dapat melakukan penyempurnaan terhadap sistem ini yang mungkin akan berkembang sebagaimana sistem yang dijalankan pada perusahaan.


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM PROYEK

PADA GRAND SAKINA RESIDENCE

ADI NUR RACHMAN SIDIQ NIM. 1.05.09.053

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Lusi Melian. S.Si., MT NIP. 4127.70.26.003

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.M.Sc NIP. 4127. 70. 015

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom NIP. 4127.70.26.021


(5)

SURAT KETERANGAN

PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF

Bahwa yang bertandatangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :

Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan .

Bandung, Januari 2014

Penulis Grand Sakina Residence.

Junior Manajer,

Adi Nur Rachman.S Meisha Budhi Ananda

NIM.10509053

Mengetahui, Pembimbing

Lusi Melian. S.Si., MT NIP.4127.70.26.003

Catatan

Bila keberatan dengan di-online-kan misalkan data perusahaan di BAB III/di Bab yang mencantum data perusahaan, ketikan pada catatan ini.

Contoh : Catatan :

Kecuali Bab III Data perusahaan tidak untuk dionlinekan, dengan alasan …………..... Surat keterangan ini wajib ada (scan bentuk Image/gambar/PDF), baik penelitian di perusahaan ataupun bukan diperusahaan dengan mengedit kalimat yang

diperlukan, di teks yang berwenang mendandatangani oleh perusahaan atau teks catatan.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Adi Nur Rachman Sidiq Tempat, tanggal lahir : Bandung, 24 Januari 1991 Jenis Kelamin : Laki - laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : JL. Cinta Asih No. 203/122 RT 05/RW 13 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal, Bandung.

Telepon : 089635239508

Pendidikan Formal : Tahun 1997 – 2003 SD Negeri Rosela Indah Subang Tahun 2003 – 2006 SMP Negeri 1 Subang

Tahun 2006 – 2009 SMA 3 Subang

Tahun 2009 – 2014 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Bandung, Januari 2014