sehingga  kekuatan  kompresi  meningkat.
1
Perbandingan  air  dan  bubuk  dipengaruhi secara  langsung  oleh  ukuran  partikel,  bentuk  partikel  dan  porositas  gipsum.
26
Semakin porositas partikel kristal gipsum, semakin banyak air yang diperlukan untuk mengubah partikel Hemihidrat menjadi Dihidrat.
26
Partikel gipsum yang lebih besar, tidak  beraturan  dan  porositas  seperti  plaster  of  paris  membutuhkan  air  yang  lebih
banyak.
26,32
Penggunaan  air  yang  lebih  banyak  pada  bubuk  gipsum  akan memengaruhi kekuatan kompresi gipsum menjadi lebih rendah.
11,26
2.3.1.3 Akselerator dan Retarder
Akselerator  dan  retarder  merupakan  zat  aditif  yang  ditambahkan  ke  dalam gipsum.
1
Hatim  dkk  2007  meneliti  penambahan  zat  aditif  dapat  meningkatkan kekuatan kompresi yang dipengaruhi oleh konsentrasi bahan kimia yang ditambahkan
kedalam gipsum.
19
Zat aditif  digunakan untuk memodifikasi  sifat  yang  dimiliki oleh gipsum.
3
Salah  satu  modifikasi  sifat  yang  terjadi  adalah  kecepatan  pengerasan gipsum. Kecepatan pengerasan dipengaruhi oleh kecepatan kelarutan Hemihidrat.
1
Bahan  akselerator  adalah  zat  aditif  yang  akan  mempercepat  setting  time gipsum.  Reaksi  pada  akselerator  terjadi  karena  pembentukan  kristal  pada  gipsum
terjadi lebih cepat. Adapun beberapa contoh akselerator adalah K
2
SO
4
2-3, Na
2
SO
4
3-4  ,  Terra  Alba  1,    NaCl  2  dan  lain-lain.  Akselerator  biasanya  digunkaan dalam bentuk larutan.
Retarder  adalah  suatu  bahan  kimia  yang  ditambahkan  pada  gipsum  untuk memperlambat  setting  time.
1
Beberapa  contoh  retarder  adalah  Boraks,  Asetat, Potassium Sitrat, NaCl 2, Na
2
SO
4
4 , Sodium Sitrat dan lain-lain. Penambahan bahan  kimia  seperti  akselerator  dan  reterder  akan  memengaruhi  kemurnian  gipsum
dan mengurangi kohesi antar kristal yang terbentuk.
1,8
2.3.1.4 Suhu Ruangan dan Tekanan Atmosfer
Gipsum  yang  disimpan  pada  suhu  ruangan  90 –100
o
C  dapat  menyebabkan pengerutan  karena  kristalisasi  air  yang  keluar  pada  saat  partikel  Dihidrat  menjadi
Hemihidrat.
8
Pengerutan  yang terjadi akan menyebabkan kekuatan kompresi  gipsum
Universitas Sumatera Utara
akan  menurun.
1,8
Kenaikan  suhu  yang  terjadi  juga  akan  mempercepat  reaksi  kimia pada  gipsum  dan  reaksi  kimia  ini  akan  mengakibatkan  sebagian  kristal  Hemihidrat
tidak berubah menjadi kristal Dihidrat.
3
2.3.1.5 Kemurnian Bubuk Gipsum
Kemurnian bubuk gipsum akan memengaruhi proses pengerasan bubuk gipsum. Semakin  murni  gipsum  maka  proses  setting  akan  terjadi  lebih  cepat.  Hal  ini
dipengaruhi  oleh  kelarutan  Hemihidrat  dan  nukleus  gipsum  yang  terbentuk  lebih banyak  sehingga  kecepatan  kristalisasi  gipsum  semakin  besar.
1
Selain  itu, perbandingan  air  dan  bubuk  yang  dibutuhkan  lebih  rendah  sehingga  kekuatan
kompresi yang dihasilkan oleh gipsum akan meningkat.
26
Selain  waktu  dan  kecepatan  pengadukan,  perbandingan  air  dan  bubuk, akselerator dan retarder,  suhu  ruangan  dan tekanan atmosfer  serta kemurnian  bubuk
gipsum  terdapat  berat  jenis  gipsum  yaang  akan  memengaruhi  kekuatan  kompresi. Berat  jenis  menggambarkan  keadaan  berat  gipsum  terhadap  volume  yang  dimiliki
gipsum  dan kohesi  partikel gipsum. Berat jenis  gipsum  yang tinggi menggambarkan semakin  banyaknya  kohesi  yang  terjadi  antar  partikel  gipsum,  dimana  kohesi  yang
terjadi  antar  partikel  gipsum  akan  mengisi  rongga-rongga  yang  terdapat  di  dalam gipsum.
33
Sebaliknya,  bila  berat  jenis  gipsum  rendah  maka  kohesi  antar  partikel semakin  rendah  dan  akan  banyak  terbentuk  rongga  kosong  di  dalam  gipsum    yang
lebih dikenal dengan porositas.
33
Porositas  pada  gipsum  berkaitan  erat  dengan  kohesi  antar  partikel  gipsum.
33
Semakin  porositas  suatu partikel  maka akan  semakin  rendah kekuatan kompresinya. Hal  ini  terjadi  karena  porositas  dapat  menyebabkan  penyerapan  air  besar  sehingga
akan  meningkatkan  perbandingan  air  dan  bubuk  gipsum  yang  akan  mengakibatkan penurunan  kekuatan  kompresi  gipsum.
6
Zeki  dkk  2009  menyatakan  bahwa peningkatan  perbandingan  air  dan  bubuk  akan  menyebabkan  rongga  kosong  pada
gipsum  yang akan  diisi  oleh air  sehingga kohesi antar partikel  gipsum  menurun  dan menyebabkan kekuatan kompresi gipsum menjadi rendah.
33
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Cara Pengujian Kekuatan Kompresi