RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PELAYANAN PENUNJANG DI BAGIAN LABORATORIUM BERBASIS ELEKTRONIK DI RSUD BREBES.

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PELAYANAN
PENUNJANG DI BAGIAN LABORATORIUM BERBASIS ELEKTRONIK DI
RSUD BREBES TAHUN 2015
Akhmad Arifin *), Arif Kurniadi, M.kom **)
*)Alumni D3 RMIK UDINUS
**) Staf Pelajar D3 RMIK RMIK UDINUS
Email : Arifinakmad09@gmail.com
ABSTRACT
Background : The recording of medical support services are still using
manual laboratory became one of the constraints that can impede the quality of
information presentation in the continuity of the data of the patient examination
laboratory data and related kemudahkan the doctor in the timeliness of his
Ministry. The purpose of this research is to know the procedure of registration,
type of activity, constraint-kendalah, expectations and needs, system
components and design of information systems at the PROVINCIAL HOSPITAL
laboratory Brebes.
Method : The kind of research that is used is descriptive research as well
as the withdrawal of the data by means of observation and job interviewTo
produce the design should be conducted through a design approach developmen
system life cycle ( sdlc ). The object of this study is the the information system to
your supporting services laboratory and the subject in this research is head of the

laboratory and one officer a laboratory.
Result : The results of research conducted is still done manually .User or
users in the design of these information systems is the laboratory and the head of
the laboratory. As for the needs of user in the design a system that made in the
system can show the reports that easier and more detailed. The data dibutuhkan
agents purchased systems of slaughtering; patient data and the data on the type
of patient examination which was taken from a patient and officers from the
laboratory. All the data as a basis for making dfd, the erd and normalize. The one
generated in the form of its results, the number of visits based on the type of
inspection and visitation reports based on the way pay. Third the report are
related to the doctor and the head of a laboratory. Should rsud brebes
menggukanan registration information system supporting services laboratory
using elektronik not with manual.
Keywords
Literature

: information systems, record-keeping, laboratory
: 18 (1995 – 2012)

PENDAHULUAN

Informasi

awal yang dilakukan di RSUD Brebes
sangatlah

dibutuhkan

pada bulan Mei, permasalahan yang

dalam suatu institusi atau organisasi yang

dihadapiadalahlamanya pencatatan dalam

sangat

pelayanan

penting

kelangsungan


untuk

mendukung

perkembangan

suatu

bagian

penunjang

terutama

laboratorium.Hal

pada

inidikarenakan


institusi atau organisasi tersebut. Apabila

pencatatanpelayanan

kurangnya informasi maka suatu institusi

menggunakan

atau organisasi dalam waktu tertentu akan

buku bantu pemeriksaan dan disimpan

mengalami

dalam

dalam buku register laboratorium. Hal ini

pengontrol sumber daya atau lainnya,


berdampak terhadap risiko kerusakan dan

sehingga

kehilangan data serta apabila dokter

ketidakmampuan
dalam

mengambilan

suatu

keputusan sangatlah terganggu.[1]

membutuhkan

mediknya


manualdalam

data

masih

beberapa

pasien

dokter

Dalam rangka efisiensi instalasi atau

memerlukan waktu yang lama. Misalnya

rumah sakit yang merupakan komponen

pada kasus pasien gawat darurat atau


utama dalam pelayanan rumah sakit.

dirujuk,

Sistem Informasi Manajemen diharapkan

rekam medisnya segera agar pelayanan

dapat

yang

kesehatan yang berkesinambungan, maka

pelayanan

resume dan pemeriksaan penunjang tidak

suatu institusi kesehatan di rumah sakit.


bisa dikirimkan langsung secara cepat jika

Untuk itu penyedia datanya harus tepat,

masih

akurat dan relevan agar informasi yang

Permenkes

dihasilkan dapat berkesinambungan dan

269/MENKES/PER/III/2008 BAB II pasal 2

bermanfaat

membutuhkan.

ayat 1 tentang jenis dan isi rekam medis


Dengan didukungnya SIM di RumahSakit,

bahwa rekam medis harus dibuat secara

pekerjaan pengelolaan data dengan cara

tertulis, lengkap dan jelas atau secara

manual dapat digantikan dengan suatu

elektronik[2] agar berkas rekam medis tidak

sistem informasi dengan menggunakan

hilang maupun rusak. Selain itu hal

menghasilkan

dibutuhkan


komputer.

sesuai

bagi

[8]

informasi

dengan

yang

jika

dalam

dokter


memerlukan

bentuk

fisik.

data

Menurut
Nomor

Selain akurat dan mudah

tersebut juga tercantum dalam standar

pengelolaannya juga lebih cepat pada

akreditasi rumah sakit joint commission

pelayanan yang ada di rumah sakit

international (JCI) juga pada MKI.16bahwa

sehingga

mutu

Catatan dan informasi terlindung dari

pelayanan pada setiap bagian di suatu

risiko hilang, rusak, diubah-ubah, juga

rumah sakit.

tidak dapat diakses atau digunakan oleh

dapat

meningkatkan

Laboratorium merupakan salah satu

pihak yang tidak berwenang.[3] Jadi setiap

lingkungan yang paling dinamis dalam

pasien

pelayanan kesehatan. Berdasarkan survei

pelayanan

yang

kontrol

semuanya

atau
masih

mendapat
di

catat

menggunakan manual akan tetapi untuk

yang mendukung dalam pemeriksaan

setiap pemeriksaannya sudah langsung

fisik dirasa kurang.

tercetak

sendiri

dari

setiap

alatnya

masing-masing.

Sedangkan
Pemeriksaan

istilah

Penunjang

Instalasi
(IPP)

yang

Berdasarkan kendala pada sistem

dimaksud disini adalah pengelompokan

informasi Laboratorium di atas dapat

unit atau bagian pelayanan penunjang

menghambat dalam penyajian informasi

medis

yang

pengoperasian

Radiology, Fisioterapi dan elektro medik.

sistem belum optimal pemanfaatannya

Pada kenyataannya tidaklah demikian,

dalam penginputan data pasien. Oleh

masing-masing unit atau bagian tersebut

karena itu peneliti ini dilakukan untuk

memberi pelayanan secara terpisah dalam

memudahkan dokter dan kesinambungan

memberikan pelayanan kepada pasien.

data pasien terkait data pemeriksaan

Tujuan pengelompokan dalam pelayanan

laboratorium

rekam medis, karena unit atau bagian

berkualitas

dan

Tujuan utama rancangan sistem
informasi

pencatatan

yaitu

Labolatorium

Klinis,

meringkas penjelasan dalam pelayanan

pelayanan

rekam medis hampir sama yaitu, sebagai

adalah

penunjang pelayan rekam medis yang

menghasilkan rancangan sistem informasi

dilakukan kepada pasien rawat jalan,

bagian

gawat

penunjang

laboratorium

laboratorium

yang

berbasis

darurat

dan

rawat

inap

atau

elektronik yang dimana pada keadaan

melayani langsung pasien yang datang

yang ada masih menggunakan manual.

dari luar rumah sakit.
Dalam melayani rekam medis, tugas

Pencatatan Penunjang Laboratorium
Pemeriksaan

penunjang

yaitu

suatu

pokoknya

adalah

mencatat

hasil-hasil

pemeriksaan medis atas indikasi medis

pemeriksaan atau pengobatan penunjang

tertentuguna

berdasar

memperoleh

keterangan-

permintaan

dokter,

keterangan yang lebih lengkap.Tujuan dan

menyampaikan hasil-hasil tersebut kepada

manfaat

dokter yang meminta atau ke unit rawat

dilakukannya

pemeriksaan

jalan, rawat darurat dan rawat inap,

penunjang:
a. Untuk menambah data penunjang

dan

selain data pemeriksaan fisik
b. Untuk

memberi

kepastian

kejelasan

tentang

mencatat kegiatan pelayanan penunjang

dan

kesungguhan

penyakit yang diderita pasien
c. Untuk memudahkan dokter dalam

melaporkan

pelayanan

hasil-hasil

penunjang.

Peran

kegiatan
fungsi

utamanya adalah melakukan pencatatanpencatatan guna melengkapi data rekam
medis dalam pelayanan pasien.[15]

Pemeriksaan

Semua kegiatan pelayanan yang

lanjutan dilakukan ketika data medis

ada di laboratorium tentang pengisian

melakukan

diagnosis

form

hasil

pemeriksaaan

mulai

dari

melaksanakan

identitas pasien sampai nomor register

pelatihan,

rumah

sakit

kemudian

atau
akan

kelengkapannnya

penelitian

pengetahuan

dengan

menggunakan

yang

mahasiswa

di

ulang

peralatan dan bahan berdasarkan metode

agar

cek
terhindar

dari

mempermudah dalam pengarsipan[16]
upaya

keilmuan.[5]
Memberikan
pelajaran

Laboratorium kesehatan merupakan
penunjang

pendidikan,

laboratorium

kekeliruan hasil pemeriksaan dan untuk

sarana

kegiatan

pelayanan

teori

kelengkapan
yang

telah

bagi
diterima

sehingga antara teori dan praktek bukan
merupakan

dua

hal

yang

terpisah,

kesehatan, khususnya bagi kepentingan

melainkan dua hal yang saling mencari

preventif dan curative, bahkan promotif

dasar. Memberikan keterampilan kerja

dan rehabilitatif. Sedangkan laboratorium

ilmiah bagi siswa/mahasiswa. Memberikan

kesehatan di institusi perguruan tinggi

dan memupuk keberanian untuk mencapai

adalah

dalam

hakekat kebenaran ilmiah dari suatu objek

pengembangan ilmu pengetahuan dan

dalam lingkungan alam dan lingkungan

teknologi,

sosial.[5]

unit

penunjang

yang

digunakan

untuk

HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu deskriptif
dimana

peneliti

menjelaskan

tentang

Proses

pembuatan

pencatatan

pelayanan laboratorium RSUD Brebes
dalam pelaksanaannya kurang maksimal,

kondisi yang diteliti, sedangkan metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode

observasi

dan

wawancara,

karena

belum

menggunakan

sistem

informasi secara komputerisasi, dimana
seluruh kegiatannya seperti pencatatan
yang ada di laboratorium masih dilakukan

pendekatan

yang

digunakan

cross

sectional yaitu data yang diperoleh pada
alat penelitian dilakukan. Objek penelitian

secara manual. Hal tersebut dianggap
kurang efisien dan efektif, sehingga cukup
banyak

pekerjaan

tidak

semua

terselesaikan. Misalnya pada pembuatan
yang digunakan adalah Sistem Informasi
Pelayanan

Penunjang

dibagian

Laboratorium di RSUD Brebes. Subjek
dalam

penelitian

ini

adalah

kepala

laboratorium, petugas Laboratorium.

laporan harian. Masih banyak petugas
tidak sempat dan bahkan sampai lupa
dalam

mencatat

harian,

karena

mengurusi
laboratorium.

pembuatan

laporan

kesibukan

petugas

pemeriksaan

pasien

di

a. Alur

dan

prosedur

pencatatan

dipanggil untuk di periksa untuk diambil

pelayana penunjang Di Laboratorium

sampelnya dan petugas mencatat di buku

RSUD Brebes

bantu

1. Semua hasil sebelum dicatat harus

Petugas menggunakan buku bantu setiap

di cek ulang.
2. Dicek

hasil

sesuai

dilakukan
dan

kelengkapan

pemeriksaan

pemeriksaan

pasien.

guna

untuk

mempermudah agar tidak ada kesalahan

identitas pasien juga no.register

sebelum

rumah sakit/Laboratorium

Laboratorium. Hal ini memang dapat

3. Ditulis dari nama, umur, alamat,
dokter,

pengirim,

tanggal,

jam,

di

catat

di

buku

register

mempermudah dalam pencatatannya agar
tidak

terjadi

kesalahan,

akan

tetapi

pengambilan/penerimaan

kurangnya efisiensi waktu, karena setelah

pemeriksaan, no.register Rumah

dilakukan pemeriksaan akan di cek ulang

Sakit/Laboratorium

hasil pemeriksaannya, yaitu dari mulai

4. Diarsipkan pada buku arsip

identitas pribadi pasien, identitas sosial

5. Semua kegiatan dibuat laporan

dan jenis pemeriksaannya apakah sudah

harian,

tribulan,

dan

tahunan,

sesuai atau belum dengan apa yang di

laporan dikirim ke bagian Rakam

periksa sebelum masuk ke buku register

Medis sebagai arsip.

atau sering disebut arsip bagi petugas

b. Dokumen yang terkait

Laboratorium

RSUD

Brebes.

1. Buku bantu pemeriksaan

diakibatkan

karena

2. Buku ekspedisi

pemriksaannya

yang

3. Formulir

Laboratorium

permintaan

(surat
blangko

pemeriksaan)
Prosedur

pelayanan

ini

pencatatan
masih

secara

manual.

pemeriksaan

laboratorium,

Hal

Ketika

hasil

pemeriksaan

sudah

sesuai maka akan dicatat di buku register
atau

arsip,

kemudian

hasil

akan

pencatatan

diserahkan ke pasien dan ke bangsal

pemeriksaan penunjang laboratorium di

untuk pasien rawat inap untuk di baca oleh

RSUD

dokter. Untuk memecahkan permasalahan

Brebes

dimulai

ketika

pasien

datang mendaftar di pelayana penunjang

tersebut

laboratorium, baik pasien dari Rawat Jalan

rancangan sistem informasi pencatatan

(poli), URI (UGD) ataupun rujukan dengan

pelayanan penunjang Laboratorium agar

membawa surat pengantar pemeriksaan

informasi

laboratorium dari dokter.

cepat, dan tepat sebelum membuat sistem

Setelah pasien di daftarkan oleh
petugas pendaftaran laboratorium dan
melakukan

registrasi,

pasien

akan

yaitu

yang

informasinya.

dengan

membuat

dihasilkanlebih

akurat,

a. Flow of Document yang Diusulkan

Gambar 4
Tampilan pencatatan data pasien

Gambar 1
Flow of DocumentSisfolaboratorium

b. Konteks Diagram
Project Name:
Project Path:
Chart File:
Chart Name:
Created On:
Created By:
Modified On:
Modified By:

New Project Name
d:\dfdnew\
dfd00001.dfd
Yourdon - Context Diagram
Jul-30-2015
Akhmad Arifin
Jul-30-2015
Akhmad Arifin
Ptugas
Pdaftaran
Laboratorium

Gambar 5
Tampilan registrasi pasien

registrasi
pasien

Ptugas
Laboratorium

dt hasil
pemeriksaan
dt jenis
pemeriksaan

0
Sisfo
pencatatan
laboratorium

lap kunj pasien
dg cara bayar

Dokter
dt hasil
pemeriksaan

lap jml knjung
jenis pemeriksaan

KA
Laboratorium

Gambar 2
kontek diagram

Gambar 6
Tampilan Hasil pmriksaan Urinary

c. Desain Interface

1 3
Gambar
login petugas Laboratorium

Gambar 7
tampilan Hasil pmriksaan Serologi

Gambar 8
tampilan Hasil pmriksaan Hematologi

Gambar 11
Laporan yang dihasilkan

Dari

hasil

pembahasan

di

atas

didapatkan bahwa pemanfaatan teknologi
sistem

informasi

sangat

penting

khususnya bagi institusi penyedia layanan
kesehatan seperti rumah sakit. Sistem
pencatatan
Gambar 9
tampilan Hasil pmriksaan kimia Klinik

pelayanan

penunjng

laboratorium yang masih menggunakan
manual haruslah diubah dalam bentuk
elektronik. Hal tersebut bertujuan agar
pencatatan
dibandingan

lebih

efektif

dengan

dan

efisien

menggunakan

papper based atau rekam medis yang
masih menggunakan kertas yang tingkat
keamanannya lebih rendah. Rekam medis
kertas juga bisa rusak karena kelembaban
tinggi,
Gambar 10
Tampilan Output Hasil pemeriksaan

serangan

rayap,

maupun

kebakaran apabila tidak ada pemeliharaan
dan pengamanan yang dilakukan dengan
baik.
Sisfo

pencatatan

pelayana

laboratorium Elektronik mempunyai desain
yang simple sehingga mudah digunakan
oleh setiap petugas laboratorium dalam
melakukan

pencatatan

jenis

pemeriksaannya. Rekam medis elektronik
akan memudahkan Dokter dalam proses

hasil pemeriksaannya, petugas juga tidak

3.

setiap petugas

perlu bingung mengisi jenis pemeriksaan
laboratorium
melainkan

yang
hanya

menggunakan

terlalu

memasukkan

komputer

menghasilkan

banyak

data

hasil

data

sehingga

Dapat mudah di laksanakan oleh

Adapun isi kejelekannya dari sistem lama
(pencatatan secara manual) yaitu :
1.

pemeriksaan

Informasi

yang

dihasilkan

kurang

akurat

pasien yang cepat, tepat, dan akurat

2.

Memakan waktu yang cukup lama

kepada dokter.

3.

Informasi

Sisfo

pencatatan

laboratorium

yang

disampaikan

kadangkala terhambat

Elektronik mampu mencari rekam medis

4.

Dokumennya mudah rusak

elektronik

5.

Tulisan atau catatannya

secara

cepat

dibandingkan

dengan rekam medis yang menggunakan
kertas.

Hanya

dengan

memasukkan

biasanya

tidak jelas
Sedangkan keuntungan pencatatan atau

nomor rekam medis pasien ke dalam

pengisian secara komputerisasi yaitu :

sistem maka data hasil pemeriksaan

1.

Petugas

tidak

perlu

mengirim

pasien akan muncul secara lengkap.

dokumen ke bangsal (jika pasien

Namun apabila rekam medis kertas untuk

rawat inap)

mencarinya tetap membutuhkan waktu
walaupun
medis

sistem

sudah

penyimpanan

diurutkan

2.

rekam

Pasien tidak perlu membawa hasil
pemeriksaanya ke poliklinik kembali

menggunakan

(jika pasien RJ bukan rujukan).

abjad dan sebagainya. Maka dengan

3.

Informasi yang dihasilkan akurat

rekam

mampu

4.

Menghemat waktu

menigkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

5.

Informasi yang dihasilkan lebih cepat

medis

elektronik

Perbedaaan
pemeriksaan

pelayanan

pencatatan

Kelemahan atau kejelekan penggunaan

penunjang

secara komputerisasi yaitu :

Laboratorium secara manual dan secara
komputerisasi.

Pengisian yang

1.

secara

teknis seperti kerusakan komputer

manual ada baiknya yaitu :
1.

dan mati listrik

Petugas lebih teliti dalam memantau

2.

Tidak

menutup

selama 24 jam pada saat akan

terhapusnya

mencatat di buku register, yaitu setiap

sengaja.

pencatatan jenis pemeriksaaan pasien
2.

Adanya hambatan oleh gangguan

Tidak

adanya

hambatan

oleh

gangguan teknis seperti kerusakan
komputer.

3.

data

kemungkinan
secara

tidak

Petugas yang melakukan pengisian
hanya yang bisa mengoperasionalkan
komputer saja.

SIMPULAN & SARAN

4. Dari hasil kuisioner yang diisi oleh

Simpulan

kepala

1. Prosedur

Sistem

pencatatan

dan

petugs

laboratorium

data

memberi jawaban bahwa kendala

pelayanan penunjang Laboratorium

yang di hadapi yaitu SIMRS yang

pada Rumah Sakit Umum Daerah

belum bisa mengakses data secara

Brebes sudah ada yang tersususn

lengkap dan secara online, dan masih

dalam

ada

bentuk

SOP(Standart

Operasional Prosedur).
2. Sisfo

pelayanan

Laboratorium

berbasis

Elektronik ini adalah sistem yang
direkam seluruh data klinis pasien
pada

saat

pasien

yang

belum

bisa

mancatat laporan harian, hal tersebut

pencatatan

penunjang

petugas

melakukan

dikarenakan

bentuk

sistem

pencatatan yang masih menngunakan
manual.
5. Dari kendala-kendala tersebut maka
kepala

laboratorium

pemeriksaan penunjang Laboratorium

harapan

pada

di Rumah Sakit Umum Daerah Brebes

informasi

dapat dikirim dan dibaca oleh dokter

berbasis

yang menangani pasien tersebut di

membantu dan memudahkan petugas

Rumah Sakit yang berbeda, sehingga

laboratorium

dapat

pemeriksaan

terjadi

kesinambungan

mempunyai

rancangan

pencatatan
elektronik

sistem

laboratorium
nantinya

dalam

bisa

pencatatan

pelayanan

sehingga

informasi medis pasien dimanapun

mampu menghasilkan informasi medis

pasien berada sekaligus sistem ini

pasien yang cepat, tepat, dan akurat.

mampu menjadi alat komunikasi antar

6. Perancangan

sistem

informasi

fasilitas pelayanan kesehatan. Maka

pencatatan pelayanan Laboratorium

dapat

terdiri dari input dan output guna

disimpulkan

sisfo

tersebut

mampu menghasilkan rekam medis

untuk

yang berkualitas dan memberikan

dalam pengisian data pasien.

mempermudah

pengguna

informasi medis secara utuh
3. Rancangan

sistem

pencatatan

laboratorium dapat mengakses atau

Saran
Beberapa

saran

yang

bisa

menampilkan laporan dengan secara

diterapkan guna meningkatkan mutu

rinci dan otomatis, yaitu laporan hasil

pelayanan

pemeriksaan,

masalah kesehatan, terutama dari segi

laporan

jumlah

rumah

sakit

khususnya

kunjungan pasien berdasarkan jenis

pendokumentasian

pemeriksaan, dan laporan kunjungan

pasien pada dokumen rekam medis

pasien dengan cara bayar.

yang ditulis oleh dokter. Saran tersebut
diantaranya adalah :

riwayat

penyakit

1. Sebaiknya Rumah Sakit Umum
Daerah

Brebes

sistem

pencatatan

penunjang

menggunakan
pelayanan

Laboratorium

elektronik,

secara

supayainformasi

penunjang

medis

pasien

bisa

269/MENKES/PER/III/2008

tentang

Rekam Medis
3. Standar Akreditasi Rumah Sakit Joint
Comimission Internasional Edisi ke-4
Januari 2011
4. Departemen

Kesehatan

menjadi alat komunikasi dokter ,

Indonesia

Direktorat

baik dokter dari RSUD Brebes itu

Pelayanan

sendiri ataupun dokter dari fasilitas

Pengolahan Rekam Medis Rumah

pelayanan

Sakit

kesehatan

lain,

dan

agar menghasilkan informasi medis
pasien yang berkesinambungan
2. Sebelum

menerapkan

Republik
Jendral

Medik.

di

Pedoman

Indonesia.

Depkes

RI.

Jakarta. 1997
5. Prodial. Apa Laboratorium Kesehatan

sistem

infolaboratoriumkesehatan.wordpress.

pencatatan pelayanan penunjang

com. Diakses pada 19 Mei 2015, pada

Laboratorium berbasis elektronik,

pukul 08:45 WIB

rumah

sakit

sebaiknya

mempersiapkan

secara

matang

sumber

daya

tenaga,

maupun

waktu.

Karena

biaya,
tidak

6. Sutanta

E.Sistem

Informasi

Manajemen. Edisi pertama. Graha
Ilmu. Yogyakarta. 2003
7. Sutedjo

B.

Perancangan

dan

mudah untuk berpindah alih dari

Pembangunan Sistem Informasi. Andi

rekam medis manual ke rekam

Offset.Yogyakarta. 2002.

medis elektronik. Komitmen yang

8. Sabarguna,

BS.

MARS.

Buku

baik antar tenaga medis dalam

Pegangan

rumah sakit juga sangat membantu

Rumah Sakit jilid 2. Sagung seto.

keberhasilan dalam implementasi

Jakarta. 2009

rekam medis elektronik.
3. Diberi

keamanan

9. Fatansyah.

akses

untuk

dapat membuka sistem informasi

Mahasiswa

Sistem

Manajeman

Basis

Informatika Bandung. 1999
10. Keputusan

Menteri

pelayanan pencatatan laboratorium

Republik

misalnya password.

269/MENKES/SK/XI/2003
Sitem

Daftar Pustaka
1. Tata

Sistem

Informasi

Manajemen. ANDI. Yogyakarta. 2005
Republik

Indonesia

Kesehatan
Nomor
tentang

Informasi Rumah Sakit

Di

Indonesia (Sistem Pelaporan Rumah

Sutabri.

2. Peraturan

Data.

Menteri
Indonesia

Kesehatan
Nomor

Sakit Revisi V)
11. Ernawati,

Etty.

Pengembangan

Sistem Informasi Rumah Sakit (Simr)

Untuk

Meningkatkan

Kualitas Pelayanan. 2012
12. Swartz. Intisari Buku Ajar Diagnostik
Fisik. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
1995

Prabowo.

Sistem

Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia.
Grasindo. Jakarta. 2006
15. Wahana Komputer Semarang. SQL

13. Standar Operasional Prosedur RSUD
Brebes.

14. Marimin, Hendri Tanjung, dan Haryo

Nomor

0158/X/Lab/2010.

Pencatatan Dan Pelaporan Pelayanan
Laboratorium.

Server

2008

Yogyakarta. 2012

Express.

Andi.