Analisis Media Sosial dan Web 2.0 oleh Pemilih, Golput dan Anti-Golput serta Pengembangan Portal Ayo Memilih

ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DAN WEB 2.0 OLEH
PEMILIH, GOLPUT DAN ANTI-GOLPUT SERTA
PENGEMBANGAN PORTAL AYO MEMILILH

FAISAL RAHMAN

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Analisis Pemanfaatan Media
Sosial dan Web 2.0 oleh Pemilih, Golput dan Anti-Golput serta Pengembangan
Portal Ayo Memilih” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2015
Faisal Rahman
NIM G64100056

ABSTRAK
FAISAL RAHMAN. Analisis Media Sosial dan Web 2.0 oleh Pemilih, Golput dan
Anti-Golput serta Pengembangan Portal Ayo Memilih. Dibimbing oleh YANI
NURHADRYANI
Jumlah golongan putih (golput) mengalami peningkatan dari Pemilu ke
Pemilu. Pemilihan legislatif 2014 golput mencapai 25 %. Tingginya golput tersebut
mengindikasikan pentingnya pencerdasan politik bagi masyarakat. Salah satu
bentuk pencerdasan politik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat yaitu
dengan e-campaign. E-campaign yaitu penggunaan internet untuk menyampaikan
berbagi informasi dan berinteraksi antara aktor politik. Penelitian ini bertujuan
menganalisis sejauh mana pemanfaatan e-campaign oleh golongan putih pada
Pemilu. Penelitian dilakukan dengan survei perilaku pemilih, menganalisis aktivitas
media sosial dan WEB 2.0 oleh golput, anti-golput dan partai politik dan
pengembangan WEB 2.0 portal Ayo Memilih. Hasil analisis aktifitas WEB 2.0 dan

media sosial oleh golput menunjukkan bahwa Twitter teraktif dengan 8159 follower
dan fan page Facebook teraktif dengan 2298 likes. Aktifitas antigolput teraktif pada
Twitter memiliki 9539 follower dan fan page Facebook disukai (like) oleh 22444
Facebooker. Walaupun pengguna internet (follower/facebooker) sedikit tetapi
berpotensi melakukan multi sharing. Multi Sharing yaitu aktifitas pengguna
internet untuk berbagi informasi (cetak / online) kepada masyarakat. Portal Ayo
Memilih menjadi sumber informasi pemilu serta melakukan multi sharing.
Kata kunci: media sosial, partisipasi, Pemilu, pemilih pemula.

ABSTRACT
FAISAL RAHMAN. The Utilization Analysis Of Social Media and WEB 2.0 by
Participants, Non Voters and, Voters, and Lets Elect Portal. Supervised by YANI
NURHADRYANI
The number of non voters were increased from election to election. Non
voters in the 2014 legislative election reached up to 25%. The high rate of non
voters indicates that the importance of politics education to the society. One type of
political education is the e-campaign. It uses the internet to deliver information
sharing and interaction between political actors. The purpose of this study is to
analyze the extent to which the use of e-campaign by the non voters on elections.
The study was conducted by (1) a survey of voter behavior, (2) an analysis of

activity in media sosial and WEB 2.0 by non voters, voters, political parties and (3)
the development of WEB 2.0 Lets Elect portal. The analysis results of non voters
activities show that the most active Twitter and Facebook fan page have 8159
followers and 2298 like’s, respectively. The analysis results of voters activities
show that the most active Twitter and Facebook fan page have 9539 followers and
22444 like’s, respectively. Although the number of internet users
(followers/facebook users) is small, they are potentially to do “multi sharing”.
“Multi sharing” is an activity in which internet users can share information to many

people with any media(printed/online). The Lets Elect portal becomes a source of
election information and performs multi sharing.
Keywords: elections, new voters, paticipation, and social media

ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DAN WEB 2.0 OLEH
PEMILIH, GOLPUT DAN ANTI-GOLPUT SERTA
PENGEMBANGAN PORTAL AYO MEMILILH

FAISAL RAHMAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Penguji :
1. Dr Irman Hermadi, SKom, MSc
2. Firman Ardiansyah SKom, MSi

Judul Skripsi : Analisis Media Sosial dan Web 2.0 oleh Pemilih, Golput dan AntiGolput serta Pengembangan Portal Ayo Memilih
Nama
: Faisal Rahman
NIM
: G64100056


Disetujui oleh

Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan, shalawat serta
salam juga disampaikan kepada Muhammad SAW sebagai teladan dalam
mengerjakan karya ilmiah ini..
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT selaku
pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Angga

Alan Surawijaya, Bapak Chandra Winata, Bapak Aang Khufairi sebagai
pembimbing ruhani, Mustofa Ahmad sebagai penasihat dan Senior Resident
Asrama TPB IPB atas bantuan serta dukungan pada karya ilmiah saya. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala
doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2015
Faisal Rahman

DAFTAR ISI
PRAKATA

vii

DAFTAR ISI

viii

DAFTAR TABEL


x

DAFTAR GAMBAR

x

DAFTAR LAMPIRAN

xi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah


2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

2

METODE

2

1 Survei Analisis Perilaku Pemilih Pemula dengan Kuesioner


3

2 Analisis Pemanfaatan Facebook, Twitter dan WEB 2.0

3

3 Pengembangan WEB 2.0 “Ayo Memilih”

4

HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Kuesioner Survei Analisis Perilaku Pemilih Pemula

5
5

Pembuatan kuesioner, pemilihan sampel, dan pengujian kuesioner ......... 5
Analisis dan hasil kuesioner ...................................................................... 5
a Alasan golongan putih dan anti golongan putih pada Pileg 2014 ........ 5

b Informasi yang dibutuhkan pemilih pemula pada Pilpres 2014 ........... 6
c Informasi yang dibutuhkan pemilih pemula untuk calon presiden serta
wakil presiden 2014 .............................................................................. 6
d Sumber informasi yang diperoleh pemilih pemula dan sumber
informasi yang mempengaruhi pemilih pemula dalam Pilpres 2014 ... 7
2 Analisis Pemanfaatan Facebook, Twitter dan WEB 2.0

9

Identifikasi Akun Facebook, Twitter dan Web 2.0 Golput dan AntiGolput ........................................................................................................ 9
Analisis dan Hasil Pemanfaatan Facebook, Twitter dan WEB 2.0 ......... 10
a Aktivitas golongan putih..................................................................... 10
b Aktivitas anti golongan putih ............................................................. 11
c WEB 2.0 oleh partai politik dalam pencerdasan anti-golput .............. 12

3 Potensi Sumber Informasi Internet Pada Pemilih

12

4 Pengembangan WEB 2.0 “Ayo Memilih”


12

Analisis kebutuhan .................................................................................. 12
Mengumpulkan kebutuhan...................................................................... 12
Perancangan sistem ................................................................................. 14
Pengembangan sistem ............................................................................. 15
Implementasi sistem................................................................................ 18
SIMPULAN DAN SARAN

20

Simpulan

20

Saran

20

DAFTAR PUSTAKA

21

LAMPIRAN

23

RIWAYAT HIDUP

35

DAFTAR TABEL
1 Variabel penelitian media sosial dan WEB 2.0
2 Skala tingkat aktivitas akun media sosial
3 Aktivitas Twitter penyuara golput (diambil pada 8 Juli 2014/H-1
Pilpres)
4 Aktivitas fan page Facebook (diambil pada 8 Juli 2014/H-1
Pilpres)
5 Aktivitas media sosial penyuara anti-golput (diambil pada 8 Juli
2014/H-1 Pilpres)
6 Use case description untuk situs Ayo Memilih
7 Task analysis situs Ayo Memilih
8 Fungsi dan komponen utama Drupal situs Ayo Memilih
9 Pengembangan field
10 Pengembangan view
11 Pengembangan taxonomy (vocabulary dan terms)

4
4
10
11
11
13
14
16
17
17
18

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4

Diagram alir penelitian
Metode pengembangan website’s life cycle
Persentasi pemilih Pileg 2014 (70 responden)
Alasan berpartisipasi pemilih pemula dalam Pileg 2014 (70
responden)
5 Prioritas informasi yang dibutuhkan oleh pemilih pemula pada
Pilpres 2014 (70 Responden)
6 Prioritas informasi calon presiden 2014 yang dibutuhkan oleh pemilih
pemula (70 responden)
7 Prioritas sumber informasi yang diperoleh oleh pemilih pemula
dalam 2014 (70 responden)
8 Prioritas sumber informasi media internet yang diperoleh oleh
pemilih pemula dalam 2014 (70 responden)
9 Prioritas sumber informasi yang mempengaruhi menurut pemilih
pemula dalam Pilpres 2014 (70 responden)
10 Ilustrasi multisharing
11 Use case diagram
12 Hasil fungsi multisharing (media sosial)
13 Struktur fail installation profile
14 Hasil performa pertama
15 Hasil performa kedua

2
4
5
6
7
7
8
8
9
12
13
19
19
19
20

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7

Kuesioner penelitian
Arsitektur informasi Ayo Memilih
Wireframe situs Ayo Memilih
Block Media Responsive Theme
Drupal module situs Ayo Memilih
URL artikel anti-golput WEB 2.0 partai politik
Hasil pengujian sistem

23
29
30
31
32
33
34

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tahun 2014 merupakan tahun Pemilihan Umum (Pemilu) yang ke-11 bagi
Indonesia. Masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam Pemilu legislatif (Pileg) yang
berlangsung pada tanggal 9 April 2014 dan Pemilu presiden (Pilpres) yang
berlangsung pada tanggal 9 Juli 2014.
Persentasi masyarakat yang berpartisipasi pada Pileg mengalami penurunan
dari Pemilu ke Pemilu. Penurunan pada tahun 1999 sebesar 93%, tahun 2004 yaitu
84%, tahun 2009 yaitu 71%, sedangkan pada tahun 2014 menunjukan sedikit
peningkatan yaitu menjadi 75.11% (KPU 2013, 2014b). Hasil Pilpres pada tahun
2004, 2009 dan 2014 menunjukkan partisipasi masyarakat mengalami penurunan.
Pilpres 2004 pada putaran 1 sebesar 79%, putaran ke-2 sebesar 77%,tahun 2009
sebesar 73%, dan tahun 2014 sebesar 69% (KPU 2013, 2014a).
Rendahnya kesadaran masyarakat serta meningkatnya golongan putih
(golput) menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap hasil Pemilu. Golongan
putih adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih namun tidak
menggunakan hak pilihnya atau tidak berpartisipasi dalam Pemilu.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat terutama
penggunaan internet dapat dijadikan sebagai suatu media untuk memberikan
edukasi politik sehingga jumlah golongan putih dapat ditekan. Media sosial sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran partisipasi masyarakat dalam Pemilu.
Edukasi politik maupun sharing informasi melalui internet terutama WEB 2.0 dan
media sosial dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara individu maupun golongan
dan oleh pemerintahan untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
Persentase pemilih pemula pada usia 15-24 tahun mencapai 16% atau 42 705
629 jiwa dari jumlah populasi Indonesia sebanyak 248 818 100 jiwa (BPS 2014).
Sementara jumlah pengguna internet pada tahun 2014 di Indonesia mencapai 72
700 000, jumlah ini setara dengan 37% dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Pilpres 2014 yaitu 194 252 543 (WAS 2014; KPU 2014a). Pengguna internet
memanfaatkan internet untuk berbagi pada jejaring sosial (87.8%), mencari
informasi melalui mesin pencari (68.9%), mencari berita terkini pada berita
elektronik (62.1%) dan berkomunikasi melalui email (57.9%) (APJII 2012).
Besarnya pengguna Internet di Indonesia merupakan potensi untuk
meningkatkan e-campaign yang berdampak pada meningkatnya partisipasi dan
menekan jumlah golput. Optimalisasi peningkatan e-campaign berdasarkan
pemanfaatan penggunaan internet memerlukan portal informasi Pemilu atau pusat
berita Pemilu yang mempunyai fungsi sharing ke berbagai media sosial dan email.
Pada penelitian ini akan menganalisis sejauh mana pemanfaatan internet terutama
WEB 2.0, media sosial oleh masyarakat yaitu pemilih, golongan putih, anti
golongan putih pada Pemilu 2014 dan pengembangan portal informasi Pemilu
berbasis WEB 2.0.

2
Perumusan Masalah
Rumusan masalahan pada skripsi ini adalah peneliti ingin mengetahui
pemanfaatan media sosial dan WEB 2.0 oleh golput dan anti-golput, mengetahui
perilaku pemilih pemula dan pengembangan portal Ayo Memilih.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan media sosial oleh golput
dan anti-golput Pemilu 2014, mengetahui perilaku pemilih pemula dalam
memperoleh sumber informasi dan informasi yang dibutuhkan dalam Pilpres2014.
Serta mengembangkan portal Ayo Memilih.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian memberikan informasi kepada pembaca sejauh mana
pemanfaatan media sosial dan WEB 2.0 oleh golput dan anti-golput.
Pemerintah/komisi pemilihan mengetahui sumber-sumber informasi yang
dibutuhkan oleh pemilih pemula. Serta pemilih pemula mudah dalam mengakses,
memahami informasi Pemilu, partai politik serta calon Presiden dan Wakil Presiden.
.
Ruang Lingkup Penelitian
Analisis perilaku pemilih dengan survei mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
Analisis golput dan anti-golput terhadap Twitter, Facebook dan WEB 2.0.
Pengembangan sistem portal Ayo Memilih berbasis WEB 2.0 menggunakan
Content Management Systems (CMS) Drupal.

METODE
Diagram alir penelitian terdapat pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram alir penelitian

3
1 Survei Analisis Perilaku Pemilih Pemula dengan Kuesioner
Penelitian perilaku pemilih pemula menggunakan metode kualitatif. Metode
kualtatif digunakan karena pendekatan tingkah laku / sosial merupakan fenomena
khusus yang tidak dapat di jangkau oleh pendekatan positivistis (kualitatif) dan
fenomena tersebut hanya mungkin dipahami jika dilakukan pemahaman interpratif
terhadap tingkah laku yang ada pada individu (Idrus 2009).
1

Pemilihan sampel, pembuatan kuesioner dan pengujian kuesioner
Tahap ini peneliti membuat intrumen dan menentukan populasi, sampel,
teknik sampling, serta teknik pengumpulan data untuk melakukan penelitian.
Selanjutnya melakukan uji coba instrumen kepada responden dengan melakukan
pilot test dan revise instrument. Pilot test dan revise instrument menurut
Muhammad Idrus (2000) bertujuan untuk:
 Mengidentifikasi butir soal yang dianggap kurang dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur (lemah).
 Mendeteksi dan memperbaiki soal yang lemah tersebut.
 Membuang butir soal yang dianggap tidak memenuhi persyaratan validitas.
 Memperbaiki soal atau bahkan membuang soal yang memiliki kesulitan tingkat
kualitas tinggi ataupun yang terlalu rendah.
 Memperbaiki bahkan mengganti pengecoh yang kurang berfungsi atau tidak
berfungsi sama sekali.
2

Analisis dan hasil kuesioner
Penelitian perilaku pemilih menggunakan analisis deskriptif. Analisis hasil
survei dengan dengan menghitung jumlah frekuensi yang dipilih oleh responden
dan menggunakan skor prioritas jawaban untuk pertanyaan yang bersifat lebih dari
satu jawaban dan menggunakan data prioritas alternatif jawaban pada pertanyaan,
dengan cata penghitungan sebagai berikut :
Skor prioritas:
P(n) = N – (n-1)……………1
Keterangan:
N = Jumlah alternatif jawaban
n = Prioritas ke 1, 2, 3, 4, … N

Skor prioritas jawaban:
SJ = ∑�
�=1 � � ………………………….2
SJ = Skor jawaban

2 Analisis Pemanfaatan Facebook, Twitter dan WEB 2.0
Tahapan analisis Facebook, Twitter dan WEB 2.0 sebagai berikut:
1 Identifikasi akun Facebook, Twitter dan WEB 2.0 golput dan anti-golput
Identifikasi akun media sosial dan WEB 2.0 dilakukan dengan pencarian
dengan keyword “golput” atau “golongan putih” untuk aktivitas golput sedangkan
keyword “anti-golput” atau “Pencerdasan Pemilu” untuk anti-golput. Serta
keterhubungan like pada fan page Facebook dan following/follower pada Twitter.
Identifikasi Web partai politik hanya menggunakan mesin pencari Google
dengan keyword nama partai diikuti dengan anti-golput ([nama partai] anti-golput).
Partai politik yang dipilih sebagai peserta Pemilu presiden 2014.

4
2 Analisis dan hasil Facebook, Twitter dan WEB 2.0
Analisis media sosial dilakukan dengan menganalisis aktivitas Facebook dan
Twitter dengan variabel (Tabel 1) dan tingkat aktivitas (Tabel 2).
Tabel 1 Variabel penelitian media sosial dan WEB 2.0
Sumber informasi
Facebook

Twitter

Web

Variabel
Like
Talking About
Tingkat aktivitas akun
Tweet
Follower
Following
Tingkat aktivitas akun
Jumlah file

Tabel 2 Skala tingkat aktivitas akun media sosial
Skala
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan
Tweet/update status 1 tahun 1 kali
Tweet/update status 6 bulan 1 kali
Tweet/update status 4 bulan 1 kali
Tweet/update status 2 bulan 1 kali
Tweet/update status 1 bulan 1 kali
Tweet/update status 1 minggu 1 kali
Tweet/update status 1 hari 1 kali

3 Pengembangan WEB 2.0 “Ayo Memilih”
Pengembangan portal informasi pemilu (ayomemilih.com) berdasarkan hasil
analisis pemilih pemula dan pemanfataan media sosial serta WEB 2.0. Ayo
Memilih dikembangkan dengan metode website’s life cycle.

Gambar 2 Metode website’s life cycle
Analisis kebutuhan adalah tahap mengidentifikasi kebutuhan sistem
informasi dari sisi pengguna. Pengumpulan kebetuhan mengidentifikasikan fitur
dan fungsi yang dibutuhkan untuk pengguna sistem ini. Perancangan
mengidentifikasi dan merancang kebutuhan sistem yang telah ditentukan.
Perancangan sistem diantaranya information architecture, content design, dan
visual design. Pengembangan sistem melakukan kolaborasi core, module dan
konfigurasi yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan dan perancangan sistem.
Implementasi dilakukan dengan cara memasang core Drupal, module Drupal dan
pengujian sistem.

5

HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Kuesioner Survei Analisis Perilaku Pemilih Pemula
Pembuatan kuesioner, pemilihan sampel, dan pengujian kuesioner
Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa Insitut Pertanian Bogor (IPB) sebagai
pemilih pemula dalam Pilpres 2014. Teknik pengumpulan sampel menggunakan
metode accidental (convinient) sampling. Accidental sampling dilakukan dengan
pengambilan sampel berdasarkan kemudahan peneliti (Sugiyono 2010).
Pengambilan data dilakukan setelah Pileg (9 April 2014) dan sebelum Pilpres(9 Juli
2014) yaitu 27 Mei – 8 Juni 2014.
Revisi kuesioner pertama melakukan diskusi dengan peneliti pertama. Halhal yang di revisi sebagai berikut:
1 Pertanyaan alasan berpartisipasi pada pemilihan umum selain Pileg 2014
ditambahkan untuk Pileg 2009, Pilpres 2009 dan Pemilihan Kepala Daerah.
2 Skala pengukuran pada pertanyaan III.1 – III.5 menggunakan skala rangking.
Setelah revisi intrumen melakukan pengujian instrument atau penelitian awal
menggunakan 10 kuesioner, hal-hal yang perlu diperbaiki pada conduct pilot test
sehingga menghasilkan kuesioner akhir yang di sajikan pada Lampiran 1.
Analisis dan hasil kuesioner
a Alasan golongan putih dan anti golongan putih pada Pileg 2014
8%
19%
Iya

Tidak

Abstain

73%

Gambar 3 Persentasi pemilih Pileg 2014 (70 responden)
Survei menunjukan hasil 73% responden berpartisipasi pada Pileg 2014
(Gambar 3). Sesuai dengan hasil nasional Pileg 2014 mencapai 75.11% dengan
demikian 24.89% pemilih tidak menggunakan hak pilihnya (KPU 2014b).
Pemilih pemula dalam Pileg terdapat 5 responden “asal memilih” dari 51
responden yang berpartisipasi, sedangkan 46 responden lainya memiliki alasan
yang jelas dan rasional dalam berpartisipasi berdasarkan Gambar 4.
Setiap keputusan yang dilakukan pemilih pemula diyakini adanya hubungan
yang kuat antara keyakinan, ideologi, agama, atau suku dengan visi misi calon atau
partai politik. Pemilih pemula memiliki kecenderungan memilih pada ideologi yang
sama karena mereka yakin akan memihak pada kepentingan umum.

6

Visi dan misi caleg dapat membawa
perubahan

25

Parpol memiliki
keyakinan/ideologi/agama/suku yang Sama

23

Visi misi Parpol dapat membawa perubahan

23

Caleg memiliki
keyakinan/ideologi/agama/suku yang Sama

13

Asal memilih

5

Kerabat/teman dari caleg

4

Kerabat/teman dari anggota Parpol

3
0

10

20
30
Responden

40

50

Gambar 4 Alasan berpartisipasi pemilih pemula dalam Pileg 2014
Alasan golput paling banyak sejumlah 19% dari 70 responden karena sedang
berada di luar daerah. Setiap pemilih pemula yang berasal dari luar daerah
cenderung golput karena calon legislatif bukan berasal dari daerahnya tetapi dari
daerah dimana tempat mahasiswa berpartisipasi. Pemilih pemula yang kuliah di luar
daerah menjadi sangat terbatas dan tidak sama dengan keinginan mereka memilih
caleg yang dikenal dan berasal dari kota asal mereka. Hal ini dapat diatasi dengan
pelaksanaan Pemilu dengan cara Online, sehingga pemilih di luar daerah dapat
memilih calon legislatif sesuai dengan asal daerahnya.
b

Informasi yang dibutuhkan pemilih pemula pada Pilpres 2014
Tingginya tingkat golput dapat diatasi dengan sosialisasi Pemilu.
Berdasarkan kuesioner dan skor prioritas jawaban informasi dibutuhkan pemilih
pemula adalah informasi waktu Pemilu dan informasi cara menggunakan hak pilih
pada Pilpres 2014 (Gambar 5). Informasi tersebut menentukan kehadiran dan
keabsahan dalam berpartisipasi. Selanjutnya, pendapat pakar dan tokoh dibutuhkan
pemilih untuk menganalisis dan mempertimbangkan dalam memilih calon presiden.
Hal ini karena mereka memiliki keterbatasan seperti dibidang pemerintahan dan
ketatanegaraan.
c Informasi yang dibutuhkan pemilih pemula untuk calon presiden serta
wakil presiden 2014
Informasi calon presiden yang paling dibutuhkan oleh pemilih pemula
merupakan visi dan misi (Gambar 6). Pemilih pemula memiliki pertimbangan yang
rasional dalam menentukan pilihan. Hal ini sejalan dengan alasan berpartisipasi
pada Pileg. Selain visi dan misi, biodata diri calon presiden informasi yang
dibutuhkan karena latar belakang dan pengalaman calon presiden mempengaruhi
pandangan pemilih dalam memutuskan pilihanya. Hal ini sesuai dengan penelitian

7
Satria dan Nurhadyani (2014) bahwa pemilih sangat terpengaruh dalam membaca
profil calon dalam mengambil keputusan.

Waktu pemilihan

324

Cara menggunakan hak pilih

295

Pakar atau tokoh

257

Cara mengetahui hasil pemilu

222

Cara memantau pilpres

216

Jadwal kampanye

195

Hasil survey

191
0

70

140

210

280

350

420

490

Gambar 5 Prioritas informasi yang dibutuhkan oleh pemilih pemula pada Pilpres
2014 (70 Responden)
Visi dan misi capres

219

Biodata capres

180

Partai politik dan organisasi pendukung
capres

143

Informasi harian capres

115
0

35

70 105 140 175 210 245 280

Gambar 6 Prioritas informasi calon presiden 2014 yang dibutuhkan oleh pemilih
pemula (70 responden)
d Sumber informasi yang diperoleh pemilih pemula dan sumber informasi
yang mempengaruhi pemilih pemula dalam Pilpres 2014
Informasi Pemilu harus memiliki akses cepat dan mudah karena sebagian
besar pemilih pemula pengguna internet pada era digital. Sumber informasi yang
paling banyak diminati oleh pemilih pemula sebagian besar yaitu media elektronik
(Gambar 7).

8

Elektronik

271

Pendukung

168

Cetak

148

Sosialisasi

83
0

35

70

105

140

175

210

245

280

Gambar 7 Prioritas sumber informasi yang diperoleh oleh pemilih pemula Pilpres
2014 (70 responden)
Pemilih pada umumnya mempunyai tujuan dalam penggunaan internet
diantaranya pencarian informasi, berita, dan jejaring sosial (Setianto 2012). Sesuai
dengan pengguna internet mencapai 87.8% mengakses media sosial, 68.9%
mencari info, 68.3% mencari berita terkini, 62.1% mengunggah/mengunduh video
dan 57.9% membuka e-mail (APJII 2012).
Berita elektronik

412

Facebook

392

Mesin pencari

356

Twitter

310

Web Partai politik

154

Web KPU

149

Web calon presiden 2014

145

Google +

97
0

70

140

210

280

350

420

490

560

Gambar 8 Prioritas sumber informasi media internet yang diperoleh pemilih
pemula dalam Pilpres 2014 (70 responden)
Berita elektronik menjadi salah satu media yang paling dominan dari
pengguna internet di Indonesia (Lim 2011). Pemilih pemula sering mengakses
portal berita elektronik sebagai sumber informasi Pemilu karena kecepatan
informasi dan judul informasi yang menarik disertai rasa ingin tahu yang tinggi oleh
pemilih pemula.
Selain itu, Facebook dan Twitter menjadi sumber informasi internet yang
banyak dipilih oleh pemilih pemula. Kemenangan Obama pada pemilihan umum
2009 merupakan hasil dari penggunaan dan pengelolaan TIK, khususnya media
sosial dalam pengumpulan dari dukungan pemilih (Aekar et al. 2006). Twitter

9
menjadi sarana pembentukan opini publik sedangkan Facebook sebagai penguatan
jaringan yang kuat antara akun dengan teman (Ramadhan et al. 2014).
Jelajah situs atau mesin pencari otomatis menjadi peringkat ketiga karena
kemudahan pemilih mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat.
Motif pencarian informasi dan kenyamanan dalam menelusuri informasi pada
umumnya adalah bentuk kepuasan dalam mencari dan memperoleh informasi yang
digunakan untuk perubahan, kebebasan berpikir, aktualisasi diri, dan membantu
kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif. Informasi tersebut termasuk dengan isuisu politik terkini yang terjadi di tanah air (Setianto 2012).
Berita Elektronik

334

Web resmi (calon presiden, Partai politik,…

217

Facebook

198

Twitter

145

Web organisasi pendukung

136

Google +

66
0

70

140

210

280

350

420

Gambar 9 Prioritas sumber informasi yang mempengaruhi menurut pemilih
pemula dalam Pilpres 2014 (70 responden)
Sumber informasi yang mempengaruhi pemilih memiliki keragaman sesuai
dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Namun secara keseluruhan terdapat
satu kesamaan aktifitas dalam pencarian informasi yang berkaitan dengan
pengetahuan pemilih pemula seperti portal berita elektronik, web resmi partai
politik, Twitter dan Facebook menjadi media yang berpengaruh terhadap pemilih
dalam memutuskan calon presiden 2014 (Satria dan Nurhadryani 2014). Oleh
karena itu komunikasi politik dan pemanfaatan internet merupakan sarana
komunikasi yang efisien (Fatanti 2014).
Kicauan atau status dan intensitas tokoh oleh orang berpengaruh dalam
masyarakat menjadi pertimbangan pemilih pemula dalam berpartisipasi pada
Pilpres 2014. Media sosial memiliki kekuatan untuk mempengaruhi sikap politisi,
mengatur agenda, dan bahkan membentuk hasil dari kampanye (Caplan 2013).
Banyak informasi yang akan didapatkan dengan efektif dan efisien serta dapat
berinteraksi dengan pemerintah, partai politik, pemilih dan sektor lainya tanpa
adanya batasan jarak dan waktu (Nurhadryani 2009).
2 Analisis Pemanfaatan Facebook, Twitter dan WEB 2.0
Identifikasi Akun Facebook, Twitter dan Web 2.0 Golput dan Anti-Golput
Berdasarkan hasil survei perilaku pemilih pemula berita elektronik (WEB
2.0) dan media sosial sebagai solusi untuk menghadapi Pilpres 2014. Hasil
pemilihan akun media sosial dan WEB 2.0 menggunakan penyelusuran Google
dengan keyword “golput” dan “golongan putih” terdapat 1.640.000, sedangkan
keyword “anti-golput” dan “pencerdasan Pemilu” terdapat 923.000 hasil.

10
Hasil pencarian terdapat 10 akun Twitter, 6 fan page Facebook dan 1 WEB
2.0. Pencarian media sosial anti-golput meliputi akun komunitas Ayo Vote dan
Kamoe Indonesia. Pencarian WEB 2.0 Partai politk yang terdapat konten antigolput terdapat 7 Partai politik diataranya PKB, PKS, Golkar, Gerindra, Demokrat,
PPP dan Hanura.
Analisis dan Hasil Pemanfaatan Facebook, Twitter dan WEB 2.0
a Aktivitas golongan putih
Aktivitas pengguna media sosial golput sebagian besar tidak dapat di
identifikasi akun personal atau akun organisasi, follower akun tersebut hanya berisi
sekumpulan pengguna yang menolak Pemilu 2014.
Tabel 3 Aktivitas Twitter penyuara golput (diambil pada 8 Juli 2014/H-1 Pilpres)1
Akun
@FreeWestPapua
@Ayo_Golput
@Asal_goblex
@Partai_golput
@golputcerdas
@MelayuMonitor
@PartaiGolput53
@MilitanGolput
@Memilih_golput
@Pemudagolputers

Follower
8159
2589
1204
1091
230
163
116
107
85
37

Follow
2859
666
670
123
301
270
102
68
233
17

Tweet
7768
6181
76
80300
2532
4576
2535
2654
110
417

Aktivitas
akun
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7

Aktivitas akun Twitter minimal terdapat satu tweet dalam satu hari. Akun
@FreeWestPapua mempunyai aktivitas tertinggi. Follower akun ini sebanyak 8159
dari 59.298.576 pemilih golput Pilpres 2014 hanya 0.014%. Aktivitas akun ini
mengungkapkan kecewaan terhadap pemerintah Indonesia dan mengajak kepada
semua warga Papua untuk tidak berpartisipasi dalam mendirikan negara Papua
Merdeka.
Komunitas Golput Pemilu Seluruh Dunia Kembali Kepada Syari'ah dan
Khilafah merupakan salah satu akun yang mengampanyekan golput karena ideologi
kelompok yang menolak sistem pemerintahan Indonesia. Partai Golput
mendapatkan like tertinggi 2298 dari fan page Facebook golput dari 59.298.576
dari pemilih golput pada Pilpres 2014 atau sekitar 0.004%. Selain itu Rumah Golput
Indonesia yang berada di Kota Bogor mempunyai aktivitas dan terstruktur serta
memiliki WEB 2.0, Facebook, Twitter dan Youtube.

1

Data aktivitas media sosial golput dan anti-golput diambil pada tanggal 8 Juli
2014 yaitu sebelum Pilpres 2014. Setelah periode Pilpres 9 Juli 2014 peneliti
meninjau kembali aktivitas media sosial tersebut terdapat akun yang sudah tidak
berfungsi karena sudah selesai masa Pemilu presiden.

11
Tabel 4 Aktivitas penyuara golput fan page Facebook (diambil pada 8 Juli 2014
/H-1 Pilpres)
Nama Akun
Partai Golput
Golput, Revolusi Indonesia Tanpa Parpol
Komunitas Golput Pemilu Seluruh Dunia
Kembali Kepada Syari'ah dan Khilafah
Ayo Golput Di Pemilu 2014
Golput sah secara moral
Gerakan Golput Nasional

Talking Aktivitas
about
akun
2298
0
7
1357
0
7
615
9
5
Like

398
244
87

37
0
0

5
5
4

b Aktivitas anti golongan putih
Aktivitas anti-golput di dunia maya sebagian besar dilakukan oleh lembaga
sosial masyarakat (LSM) dalam bidang politik diantaranya komunitas Kamoe
Indonesia dan Ayo Vote.
Tabel 5 Aktivitas media sosial penyuara anti-golput (diambil pada 8 Juli 2014/H-1
Pilpres)
Media Sosial
Twitter

Facebook

Youtube

Follower
Tweet
Follow
Tingkat aktivitas akun
Fans Page Like
Talking about
Aktivitas akun
Jumlah subscribers
Jumlah video
Jumlah view

Nama Organisasi
Kamoe
Ayo Vote
Indonesia
9539
5187
2949
3535
7929
126
7
7
22444
6983
7
7
47
49
25
15
80393
5549

Tanggal terakhir unggah

24-Apr-14

Kriteria

17-Apr-14

Penggunaan media sosial pada anti-golput terorganisasi cukup baik. Setiap
aktivitas kegiatan diinformasikan melalui media sosial. Kamoe Indonesia dan Ayo
Vote mempunyai segmentasi pemuda. Kamoe Indonesia mempunyai jaringan
pemilih pemula yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Kamoe Indonesia
mengampanyekan tolak politik uang, anak muda memilih, tolak politik hitam dan
tolak capres korupsi.
Akun Kamoe Indonesia memiliki 0.022% pengikut Twitter, 0.54% menyukai
fan page Facebook, 0.19% melihat video di Youtube dari 42.705.629 jumlah
penduduk Indonesia usia 15-24 tahun pada tahun 2014. Berdasarkan analisis
aktifitas media sosial anti-golput sedikit lebih baik dari aktivitas media sosial golput
walaupun angka pengguna media sosial anti-golput masih tergolong rendah.

12
c WEB 2.0 oleh partai politik dalam pencerdasan anti-golput
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) paling banyak memiliki 6 artikel
tentang anti-golput melalui website resmi www.ppp.or.id artikel berjudul “Fatwa
Haram Soal Golput Bikin Tweeps Tepok Jidat”. Artikel tersebut merupakan salah
satu pencerdasan untuk calon pemilih golongan 12deology kelompok Islam yang
menolak Pemilu. Partai politik PKS memiliki 5 artikel. PKB, Golkar dan Gerindra
memiliki 2 artikel. Demokrat 1 artikel sedangkan yang lainya tidak ada.
Pengelolaan WEB 2.0 Partai politik masih rendah di Indonesia, tetapi pengelolaan
WEB 2.0 berkembang cukup baik dari tahun 2009 ke tahun 2014 (Amirulloh dan
Nurhadryani 2013).
3 Potensi Sumber Informasi Internet Pada Pemilih
Pemilih pemula yang menjadi 0.54% pengikut Twitter, 0.022% menyukai fan
page Facebook, dan pengunjung WEB 2.0 cukup rendah namun dapat
mempengaruhi teman, komunitas, dan masyarakat. Setiap pengguna internet dapat
melakukan multi sharing (Gambar 10) sehingga dapat meberikan banyak informasi
Pemilu melalui verbal atau diskusi, media cetak (flyer, buletin, leaflet, pamflet,dll )
dan jejaring media sosial (Facebook, Twitter, whatsapp, BBM, Google +, path, line,
instagram, dll ).

Gambar 10 Ilustrasi multi sharing
4 Pengembangan WEB 2.0 “Ayo Memilih”
Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan berdasarkan hasil kuesioner dan pemanfaatan WEB 2.0
dan media sosial dibutuhkanya portal informasi Pemilu atau sumber informasi.
Portal tersebut digunakan sebagai referensi pengguna internet untuk mengetahui
Pemilu dan melakukan multi sharing terhadap pemilih yang lebih banyak lagi. Hal
ini bertujuan sebagai solusi dalam menghadapi golput pada Pilpres 2014.
Mengumpulkan kebutuhan
Berdasarkan hasil analisis hasil survei informasi-informasi yang dibutuhkan,
pemilih/audience membutuhkan kemudahan dalam mencari informasi yang cepat

13
dan tepat serta mudah untuk melakukan multi sharing. Pengguna sistem ini adalah
pengunjung atau anonim dan administrator. Hasil analisis proses digambarkan
menggunakan use case diagram pada Gambar 11 dan penjelasan dari sistem yang
disaajikan dalam Tabel 6.

Gambar 11 Use case diagram
Tabel 6 Use case description untuk situs Ayo Memilih
Use case
Melihat informasi

Melakukan
multisharing
Mencari informasi
Manajemen informasi
Manajemen pencarian
informasi
Mengatur
multisharing
Mengatur pengguna

Skenario
Ketika pengguna membuka situs maka pengguna akan
masuk pada halaman beranda yang di dalamnya
terdapat berbagai navigasi menuju menu atau konten
dan informasi lainnya
Pengguna dapat melakukan bagi informasi
menggunakan Facebook, Twitter, email dan RSS feed
Pengguna dapat mencari informasi sesuai kebutuhan
pengguna
Admin dapat mengatur informasi yang akan
ditampilkan pada setiap halaman situs
Admin dapat mengatur letak dan metode pencarian
informasi
Admin mengatur Facebook, Twitter, Google +, email
dan rss feed supaya dapat terhubung dengan setiap
konten pada situs
Admin dapat mengatur hak akses setiap pengguna
yang mengguna situs

Tahap task analysis dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai
fungsi-fungsi yang akan digunakan oleh pengguna sistem yang terdapat pada
Tabel 7.

14
Tabel 7 Task analysis situs Ayo Memilih
Kode
fungsi
AM001
MS002
MS003
MS004
MS005
MS006
AM007
MS008
MS009
MS010
AM011
AM012
MI013
MI014
MI015
MI016
MI017
MI018
MI019
MI020
MI021
MI022
MI023
MS024

Fungsi
Mencari informasi
Multi sharing (media sosial)
Multi sharing (RSS feed)
Multi sharing (email)
Mengatur automisasi post di Facebook
Mengatur automisasi tweet di Twitter
Manajemen pengguna
Mengatur mullti sharing (media sosial)
Mengatur mullti sharing (RSS feed)
Mengatur mullti sharing (email)
Manajemen pencarian informasi
Manajemen informasi
Melihat informasi waktu pemilihan
Melihat informasi cara menggunakan hak
pilih
Melihat informasi pakar dan tokoh
Melihat informasi cara mengetahui hasil
Pemilu
Melihat informasi cara memantau Pilpres
Melihat informasi cara jadwal kampanye
Melihat informasi hasil survei
Melihat visi dan misi capres
Melihat biografi capres
Melihat informasi partai politik dan
organisasi penduung
Melihat informasi harian capres
Mengkomentari
setiap
konten
menggunakan Facebook

Hak akses pengguna
Pengunjung Admin














































Perancangan sistem
Perancangan arsitektur informasi diantaranya perancangan skema organisasi
atau mengelompokan karakteristik konten dengan menggunakan skema hybrids
yang termasuk dalam ambiguous organization scheme. Skema hybrids
memudahkan pengguna dalam memahami pengelompokan informasi yang banyak.
Perancangan struktur organisasi atau pola keterhubungan antar konten dan
kelompok informasi menggunakan hierarchy model karena pengelompokan
berdasarkan informasi yang terstruktur dan kemiripanya (Rousenfeld dan Morville
2002). Perancangan arsitektur informasi disajikan pada Lampiran 2.
Navigasi global atau utama menggunakan model yang terstruktur atau
hierarchy model dengan maksimal 2 level drop down menus. Sedangkan local
navigation menggunakan iconic labeling untuk memfokuskan perhatian pengguna
sebagai informasi utama yang akan disampaikan. Navigasi lainya social media
contextual navigation untuk melakuan multi sharing yang terdapat pada setiap

15
artikel dan search supplemental navigation systems untuk memudahkan pengguna
dalam mencari informasi dalam situs.
Perancangan content design dengan menggambarkan atau mengilustrasikan
komponen-komponen utama dalam halaman situs. Perancangan komponen
halaman situs menggunakan wireframe. Halaman atau frame depan atau awal situs
yang memiliki kemiripan struktur dengan halaman lainya, hanya terdapat wilayah
slide show yang berperan untuk memberikan informasi-informasi utama situs
dilihat pada Lampiran 3. Perancangan visual dilakukan penyesuaian kebutuhan
struktur pada wireframe dengan struktur block region pada theme yang tersedia di
drupal yaitu Media Responsive theme yang terdapat pada Lampiran 4.
Pengembangan sistem
Pengembangan sistem menggunakan CMS (Content Management System)
Drupal versi 7.34, CMS ini memiliki komponen utama yaitu module, code dan
konfigurasi sistem. Fungsi yang dalam sistem ini menggunakan komponen atau
teknologi disajikan pada Tabel 8. Core module yang aktif 30 dari 44 modul,
sedangkan menggunakan tambahan 64 modul untuk mendukung fungsi-fungsi pada
situs ini yang di Lampiran 5.
Content merupakan modul yang berfungsi untuk mengelola informasiinformasi yang akan ditampilkan kedalam module view. Pembuatan content types
dengan membuat field atau komponen penyusun informasi yang mengatur label
data dan tipe data yang akan digunakan yang dapat dilihat pada Tabel 0. Content
types utama pada sistem ini diantaranya article, biografi calon, dan event. Article
untuk mendukung fungsi melihat informasi, sedangkan khusus fungsi melihat
informasi biografi capres menggunakan biografi calon dan event untuk mendukung
fungsi informasi waktu pemilihan, waktu kampanye, dan informasi agenda Pemilu
lainya.
Pengembangan view yang terdapat pada Tabel 10 atau menampilkan
informasi dari content types pada setiap block/region halaman situs. View utama
ada situs ini untuk menampilkan fungsi-fungsi pada situs ini diantaranya fungsi
waktu pemilihan, fungsi melihat informasi Pemilu, fungsi melihat informasi
biografi capres, fungsi melihat iniformasi visi misi capres dan fungsi melihat
informasi pendapat pakar dan tokoh dengan menyaring informasi menggunakan
taxonomy yang terdapat pada Tabel 11.
Features tambahan untuk menjalankan fungsi multi sharing menggunakan
modul easy social media dan modul forward dengan menambahkan contextual
navigation disetiap node/halaman artikel. Modul easy social link berfungsi untuk
sharing informasi setiap halaman melalui media sosial dan mengajak pengguna
untuk berpartisipasi like fan page Facebook, tweet dan share via Google +), modul
fb autopost dan modul Twitter untuk menulis status pada fan page Facebook dan
tweet di Twitter secara otomatis. Sedangkan module forward untuk mennyebarkan
informasi melalui e-mail dan Sedangkan mudule search untuk mencari inforamsi
yang terdapat dalam situs ini.

16
Tabel 8 Fungsi dan komponen utama drupal Ayo Memilih
Kode
Fungsi
AM001
AM011
MS002
MS008
MS003
MS009
MS004
MS010
MS005
MS006
AM007
AM012
MI013
MI014
MI015
MI016
MI017
MI018
MI019
MI020
MI021
MI022
MI023
MS024

Fungsi
Mencari informasi
Manajemen pencarian informasi
Multi sharing (media sosial)
Mengatur mullti sharing (media
sosial)
Multi sharing (rss feed)
Mengatur mullti sharing (rss
feed)
Multi sharing (email)
Mengatur mullti sharing (email)
Mengatur automisasi post di
Facebook
Mengatur automisasi tweet di
Twitter
Manajemen pengguna
Manajemen informasi
Melihat informasi waktu
pemilihan
Melihat informasi cara
menggunakan hak pilih
Melihat informasi pakar dan
tokoh
Melihat informasi cara
mengetahui hasil Pemilu
Melihat informasi cara
memantau Pilpres
Melihat informasi cara jadwal
kampanye
Melihat informasi hasil survei
Melihat visi dan misi capres
Melihat biografi capres
Melihat informasi partai politik
dan organisasi penduung
Melihat informasi harian capres
Mengkomentari setiap konten
menggunakan Facebook

Komponen Drupal 7.34
Search (core module)
Easy social 7.x-2.11 (contribute
module)
Social links media responsive
theme (themes component)
Forward 7.x-2.0 (contribute
module)
Facebook autopost 7.x-1.2
(contribute module)
Twitter 7.x-5.8 (contribute
module)
User (core module)
Content (drupal core),
views 7.x-3.8 (contribute
module), views slideshow 7.x-3.1
(contribute module),
taxonomy(core module),
block (core module)

Facebook comment 7.x-1.0-beta2
(contribute module)

17
Tabel 9 Pengembangan field
Field

Tipe data

Content type

Tittle

Text

Penulis

Text

Article, biografi
calon
Article

Date_published

Date

Image

Image

Keterangan

Job Title

Text

Article, biografi
calon
Article, biografi
calon, image
Biografi calon

Affiliation

Text

Biografi calon

Long text
&
summary
Long text
&
summary
Text

Article, biografi
calon

Body

Teaser_summary

Sumber
Tags

Term
reference

dd/mm/yy
hh:mm
Original

Display
setting
Full content,
teaser, rss
Full content,
teaser, rss
Full content,
teaser, rss
Full content,
rss
Full content,
teaser, rss
Full content,
teaser, rss
Full content
dan rss

Article, biografi
calon

Teaser

Article, biografi
tokoh
Article, biografi,
image

Full content,
teaser, rss
Full content

Tabel 10 Pengembangan view
View name

Show

Type

Informasi Pemilu
Biografi capres
Visi misi capres
Pakar dan tokoh
Hasil survei
Prabowo - Hatta

Taxonomy
Taxonomy
Taxonomy
Taxonomy
Taxonomy
Content

Jokowi – Kalla

Content

front page

Content

Informasi Pemilu
Biografi capres
Visi misi capres
Pakar dan Tokoh
Hasil Survei
Tagged (Prabowo
Hatta)
Tagged (Jokowi
Kalla)
-

Tampil
Page
Block












18
Tabel 11 Pengembangan taxonomy (vocabulary dan term)
Vocabolary
Informasi Pemilu
Biografi capres
Visi misi capres
Pakar dan tokoh
Hasil survei

Term
Pemilu 2014, Pilpres, waktu pemilihan, hak pilih,
pindah tps, cara milih.
Biografi jokowi, biografi jusuf kalla, biografi hatta,
biografi prabowo, prabowo hatta, jokowi kalla.
Visi capres, misi capres, visi misi capres, visi
prabowo, prabowo hatta, jokowi kalla.
Gaya bahasa, gaya kepemimpinan, politk.
Survei mei, Survei juli.

Hal lain yang harus dipersiapkan sebelum melakukan implementasi yaitu
mendeskripsikan lingkungan pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan
instalasi Drupal core. Sistem akan dibangun pada lingkungan lokal dengan
spesifikasi sebagai berikut:
Sistem operasi : Windows 7
Database
: MySQL 5.0.5.15 atau lebih tinggi
Web server
: Apache versi 2.0 atau lebih tinggi
Editor
: Notepad++
Implementasi sistem
Tahap pertama implementasi adalah mengunduh Drupal core versi 7.34
kemudihan file diekstrak dan dipindahkan ke dalam direktori server XAMPP serta
pembuatan database untuk menampung data Drupal core. Selanjutnya melakukan
instalasi Drupal core dapat dilakukan dengan mengikuti tahapan yang disediakan.
Setelah Drupal core terpasang, sistem sudah dapat diakses secara lokal namun
masih berupa situs bawaan dari drupal. Kemudian dilakukan pemasangan dan
aktivasi tema Media Responsive yang di set sebagai default untuk sistem.
Tahap kedua adalah menginstal serta mengatur modul-modul yang digunakan
sesuai dengan tahap pengembangan. Modul yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsi utama adalah modul content, view, taxonomy, easy social link, forward dan
search.
Implementasi pengarutan informasi yang ditampilkan dengan konfigurasi
content, taxonomi dan view. Implementasi content dengan membuat content types
melakukan konfigurasi field dan display settings.Selanjutnya implementasi
taxonomy dengan konfigurasi vocabulary dan terms disesuaikan dengan Tabel 12.
Setelah implementasi taxonomy implementasi views dengan konfigurasi name view,
show, type, dan display yang disesuaikan dengan Tabel 11. Setelah konfigurasi
views telah selesai kemudian dilakukan penyesuaian dengan block region pada
theme yang aktif.
Implemetasi multi sharing informasi dengan konfigurasi easy social link,
forward, fb autopost dan Twitter. Easy social link dilakukan dengan pengaturan
media sosial dan set akun media sosial Facebook, Twitter dan Google +, selanjutnya
aktivasi yang terdapat pada konfigurasi setiap content type sehingga easy social
dapat menjadi contextual link pada setiap informasi sehingga terdapat multi sharing
di setiap halaman situs dapat dilihat pada Gambar 12. Selanjutnya konfigurasi
forward dilakukan dengan cara yang sama dengan easy social link.

19

Fungsi multi sharing (Media sosial)

Gambar 12 Hasil fungsi multi sharing (media sosial)
Setelah sistem selesai dikustomisasi dan dikonfigurasi, pembuatan
installation profile untuk membuat sistem menjadi paket distribusi drupal yang
sudah terstruktur. Pembuatan installation profile menggunakan modul profile
builder yang dipasang pada sistem. Sebelum melakukan installation profile terlebih
dahulu memasukan beberapa sampel data ke dalam sistem agar sistem tidak kosong
ketika diinstal pada server. Kemudian dilakukan penempatan fail hasil ekspor dari
database.sql yang memiliki contoh konten dalam folder tersebut yang disajikan
dalam Gambar 13.

Gambar 13 Struktur fail installation profile
Selanjutnya dilakukan pengujian sistem yang dilakukan untuk menguji sistem
yang digunakan untuk fungsi-fungsi utama. Pengujian ini dilakukan dengan
membuat skenario setiap modul menunjukan fungsi dapat berjalan dengan baik,
hasil pengujian terdapat pada Lampiran 6. Pengukuran performa sistem sudah dapat
dilakukan pada tahap ini. Cara untuk melakuan evaluasi performa adalah mencatat
performa setelah sistem selesai dibuat. Untuk memperoleh data mengenai performa
sistem, digunakan tools yang disediakan seperti gtmetrix.com. Hasil performa
pertama yaitu page load time 11.11 s, total page size 2.67 MB, dan total number of
request 89 yang disajikan pada Gambar 14.

Gambar 14 Hasil performa pertama

20
Setelah performa pertama, dilakuakan pengecilan ukuran gambar,
menambahkan module boost dan mengaktifkan cache. Setelah melakukan tersebut
dilakukan pengujian performa kedua dengan hasil page load time 5.15 s, total page
size 1.86 mb, total number of request 68 yang disajikan pada Gambar 15. Hasil
pengujian memperoleh perubahan yang cukup baik pada kinerja sistem.

Gambar 15 Hasil performa kedua

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian menunjukann e-campaign telah digunakan sebagai sarana untuk
solusi peningkatan partisipasi pemilih pemula dalam Pemilu. Media yang
digunakan sebagai sumber informasi Pemilu meliputi portal berita 20%, Facebook
19%, mesin pencari 18% dan Twitter 15% dari 2015 skor prioritas totalnya.
Informasi yang diibutuhkan pemilih pada Pemilu meliputi waktu pemilihan 21.5%
dan cara penggunaan hak sebagai pemilih 19.5% dari 1589 skor totalnya, sedangkan
visi-misi 33.3% dan biodata calon 27.4% dari 657 skor totalnya yang menjadikan
informasi yang dibutuhkan dalam memilih calon presiden dan wakil presiden 2014.
Pengguna internet aktivitas penyuara anti-golput terdapat 0.022% pengikut
Twitter, 0.54% menyukai fan page Facebook masih sedikit. Pengguna internet
tersebut dapat berpotensi untuk melakukan multi sharing (cetak/online) kepada
masyarakat yang lebih banyak lagi. Analisis survei pemilih pemula dan aktivitas
sosial media menggunakan pendekatan kualitatif yang tidak dapat disimpulkan
adanya pengaruh atau tidak terhadap partisipasi Pemilu 2014.
Pengembangan Ayo Memilih menggunakan CMS Drupal 7.34 dapat
menyesusaikan dengan fungsi multisharing (media sosial, RSS, dan e-mail) dan
fungsi manajemen informasi Pemilu. Pengembangan portal tersebut belum efektif
dan efisien dalam menggunakan teknologi (modul dan konfigurasi sistem).
Saran
Pembuktian analisis kuantitatif diperlukan untuk membuktikan kebenaran
analisis perilaku pemilih, aktivitas media sosial terhadap partisipasi Pemilu 2014.
Pemilihan komponen Drupal sebaiknya digunakan terlebih dahulu compairing
drupal module, sehingga dapat memilih modul yang memiliki kemiripan fungsi
dengan efektif dan efisien

21

DAFTAR PUSTAKA
[APJII] Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia.2012. Profil pengguna
Internet Indonesia. Jakarta: APJII.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Indonesia. Internet,[diunduh pada
2014 Desember 21].Tersedia pada: http://www.bps.go.id/hasil_publikasi
/SI_2014/index3.php?pub=Statistik%20Indonesia%202014.
[KPU] Komisi Pemilihan Umum. 2013. Road map: Program Reformasi Birokrasi
2013.Internet. [diunduh pada 2014 Desember 21].Tersedia pada:
http://kpu.go.id/koleksiGambar/ROADMAP_RB_2013_rev28314-ver20031300.pdf
[KPU] Komisi Pemilihan Umum. 2014a. Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari
Setiap Provinsi Dan Luar Negeridalam Pemilu Presiden Dan Wakil Presiden
Tahun 2014.Internet. [diunduh pada 2014 Desember 21].Tersedia pada:
http://kpu.go.id/koleksiGambar/PPWP__Nasional_Rekapitulasi_2014__New_-_Final_2014_07_22.pdf
[KPU] Komisi Pemilihan Umum. 2014b. Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor: 411/Kpts/Kpu/Tahun 2014.Internet. [diunduh pada 2014 Desember 21].
Tersedia pada: http://www.kpu.go.id/koleksiGambar/952014_Penetapan_
Hasil_Pileg.pdf
[WAS] We Are Social.2014.Global Digital Statistic. Internet. [diunduh pada 2014
April 21]. Tersedia pada: http//: we are social.org
Aaker J, Chang, Rospar J, Hughes C, Sam Graham-Felsen, Kate Albright-Hanna,
Goodstein, Bohnet B, zuckerberg R, Sladden C . 2006. Obama and the power of
media sosial and technology. The European Business Revi