16 dihasilkan ada dua macam. Pertama, RPP yang didesain sesuai alokasi waktu
yang biasa digunakan selama 3 tiga kali pertemuan yaitu 3 x 90 menit dengan menggunakan bahan ajar yang biasa digunakan siswa yaitu buku cetak. Kedua
RPP yang didesain dengan menggunakan alokasi waktu 2 dua kali pertemuan yaitu 2 x 90 menit dengan menggunakan bahan ajar modul sebagai bahan ajar
pelengkap bahan ajar yang dimiliki siswa.
1.8 Penjelasan Istilah
1.8.1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai suatu mata pelajaran mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil
peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Dengan kata lain Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran dasar di
sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakat yang perilakunya
mencerminkan nilai-nilai Pancasila sehingga di dalam kurikulum, mata pelajaran PPKn dijadikan sebagai mata pelajaran wajib di sekolah dari tingkat Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama SMP, sampai tingkat Sekolah Menengah Atas SMA dengan tujuan untuk mempersiapkan generasi bangsa yang
berkarakter dan berjiwa Pancasila demi mempertahankan kedaulatan Negara Indonesia.
1.8.2 Demokrasi
Demokrasi tidak hanya memerlukan pemilihan yang bebas dan adil, tetapi juga memerlukan keseimbangn yang riil. Keseimbangan ini sulit karena masing-
17 masing memiliki dukungan dana yang berbea. Dengan tegas Miller 1993
berpendapat: The ideal of democracy, then, is a political system with free and fair
elections in which all citizens-what ever their social and economic circumstances or points-of-view-have an equal opportunity to participate in
and influence the electoral and governing process. Our current scheme of electora finance citizen confidence in our political system has plummeted
p.2 Zamroni, 2007: 56.
Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa cita-cita demokrasi adalah sistem politik melalui pemilihan umum yang bebas dan adil di mana semua warga negara
dalam keadaan atau sosial dan ekonomi mereka memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan mempengaruhi proses pemilu.
Demokrasi dan pendidikan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Menurut John Dewey dalam Zamroni
2007: 155 menyatakan: “democracy has to be born anew in each generation and education is its midwife”. Artinya demokrasi harus
dilahirkan kembali disetiap generasi. Pendidikan harus mampu melahirkan manusia-manusia demokratis. Tanpa manusia-manusia yang memegang teguh
nilai-nilai demokrasi, masyarakat demokratis hanyalah impian belaka. Ide dan cita-cita demokrasi harus ditanamkan dikalangan generasi muda bangsa melalui
pendidikan.
Menurut Dewey dalam Zamroni 2007: 159 bahwa demokrasi bukan hanya sekedar menyangkut suatu bentuk pemerintahan, melainkan yang utama adalah
suatu bentuk kehidupan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Artinya ide pokok demokrasi adalah pandangan hidup yang