LKP : Maintenance Jaringan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.

(1)

MAINTENANCE JARINGAN PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA

Nama : Yermias Alfandy Oktario Wun Nim : 08.41010.0164

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Kerja Praktek ... 2

1.3. Perumusan Malasah ... 4

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.5. Waktu dan Lama Kerja Praktek ... 5

1.6. Ruang Lingkup Kerja Praktek ... 5

1.7. Metodologi ... 5

1.8. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II.GAMBARAN UMUM Dinkominfo Surabaya ... 8

2.1. Kedudukan Dinkominfo Surabaya ... 8

2.2. Visi Dan Misi ... 9

2.3. Struktur Organisasi ... 11

2.4. Tanggung Jawab dan Wewenang ... 12

2.5. Tata Kerja ... 19

BAB III. TEORI PENUNJANG ... 21

3.1. Konsep Dasar Jaringan Komputer ... 21

3.1.1. IP ADDRESS ... 24


(3)

3.1.4. Bridge ... 27

3.1.5. Router ... 27

3.2. Protokol TCP/IP ... 27

3.3. Protokol-Protokol Aplikasi ... 29

3.3.1. FTP ... 29

3.3.2. TELNET ... 30

3.3.3. SMTP ... 30

3.3.4. VLAN ... 30

3.3.5. TYPE LINK ... 32

3.4. Mikrotik ... 36

3.4.1. Mikrotik RouterOS ... 37

3.4.2. Built In Hardware Mikrotik ... 37

BAB IV. PEMBAHASAN ... 42

4.1. Identifikasi Masalah ... 42

4.2. Pembahasan ... 44

4.3. Detil Pembahasan ... 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN ... 57


(4)

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, mengakibatkan kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai sistem komputerisasi sangat meningkat. Sehingga banyak terbentuk lembaga-lembaga pendidikan formal di bidang informasi dan komputer seperti sekolah - sekolah tinggi manajemen informatika dan komputer, sekolah menengah kejuruan berbasis teknologi informasi dan lain-lain. Akan tetapi tidak sedikit dari teori – teori yang diberikan di lembaga-lembaga pendidikan formal tersebut yang tidak sesuai dengan praktek di lapangan kerja. Sedangkan pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh instansi atau organisasi. Oleh karena itu praktek langsung di lapangan diperlukan untuk menyeimbangkan antara teori yang didapat tersebut dengan yang ada di lapangan kerja .

1.1 LATAR BELAKANG

Kerja Praktek adalah suatu kegiatan mandiri berupa observasi dan studi orientasi yang dilakukan di suatu instansi atau perusahaan. Sehingga nantinya ada pertukaran informasi yang berguna bagi mahasiswa dan perusahaan tersebut. Selain itu kerja praktek juga merupakan merupakan bagian dari kurikulum Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya dan prasyarat untuk menempuh ujian tugas akhir.


(5)

Prosedur kerja praktek telah diatur sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, yaitu harus mendapatkan persetujuan dari instansi atau perusahaan tempat melaksanakan kerja praktek.

Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan dapat dicapai suatu pengembangan dan penerapan kemampuan dan tanggap terhadap kenyataan yang ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah ke perusahaan yang ditempati. Dan bila memungkinkan dapat meningkatkan sistem yang diterapkan di perusahaan tersebut.

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang terhubung oleh beberapa perangkat saluran komunikasi yang memungkinkan pengguna untuk berbagi sumber daya.

Dinas Komunikasi dan Informasi Surabaya atau sering di panggil DINKOMINFO Surabaya adalah dinas yang menangani segala kebutuhan TI di dinas pemerintahan. Untuk kebutuhan jaringan internet terdapat satu server yang bertempat di Jimerto tepatnya pada kantor DINKOMINFO. Semua terhubung jadi satu jaringan menggunakan server VPN. Untuk kebutuhan software juga ditangani oleh pihak DINKOMINFO, seperti program pembuatan KTP, KK, dan KSK.

1.2 TUJUAN KERJA PRAKTEK

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di suatu perusahaan maupun instansi, maka mahasiswa sebagai seorang yang menjalankan syarat pendidikan tinggi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam


(6)

melaksanakan kegiatan praktek ini. Beberapa tujuan umum Praktek Kerja Lapangan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia kerja yang sebenarnya khususnya di bidang sistem informasi dan Jaringan komputer . 2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang

penerapan berbagai pengetahuan baik teori maupun praktek yang didapat di bangku perkuliahan pada lapangan pekerjaan yang sesungguhnya di tempat praktek terutama dalam Sistem Informasi dan Jaringan Komputer.

3. Memberikan pengetahuan tambahan tentang hal - hal yang belum didapat di bangku perkuliahan mengenai jaringan komputer.

4. Mahasiswa dapat melihat dan merasakan secara langsung kondisi dan keadaan dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi.

5. Mahasiswa dapat menerapkan dan mempraktekkan secara langsung teori yang telah didapat dibangku perkuliahan pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dalam hal jaringan komputer.

6. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi di lapangan dalam melaksanakan praktek. 7. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mengatasi


(7)

8. Dapat membantu memperluas wawasan dan pengetahuan bagi kami sebagai seorang mahasiswa terhadap disiplin ilmu yang telah diperoleh pada saat belajar di bangku perkuliahan.

Sedangkan tujuan khusus Praktek Kerja Lapangan yang dimaksud adalah untuk menjaga kestabilan koneksi jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika pada setiap client(Dinas, rumah sakit, badan pengurus pemerintahan) dengan memanfaatkan MAN sebagai tipe jaringan yang digunakan.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana me-maintance jaringan DINKOMINFO Surabaya agar tetap stabil. 2. Bagaiamana menangani kendala-kendala jaringan pada.

1.4. BATASAN MASALAH

Penulis hanya membatasi permasalahan, yaitu:

1. Tidak menangani masalah perangkat lunak(instalasi Windows, software

-software pribadi).

2. Tidak menangani kerusakan hardware ada PC client.

3. Tidak menangani bagian diluar kendali Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.


(8)

1.5. WAKTU DAN LAMA KERJA PRAKTEK

Adapun waktu dan lama Kerja Praktek di Dinas Komunikasi dan Informasi Surabaya dilaksanakan selama 4 minggu yang dimulai pada tanggal 1 Juli – 1 Agustus 2011.

1.6. RUANG LINGKUP KERJA PRAKTEK

Sasaran kerja praktek adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar melalui pengamatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi:

a. Setting Mikrotik RB450/450G sebagai Hotspot. b. Maintenance jaringan lokal pada dinas pemerintahan.

c. Maintenance jaringan lokal DINKOMINFO Surabaya

1.7. METODOLOGI

Adapun teknik atau metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap kebutuhan pengguna yang sekiranya dapat menentukan sistem kontrol apa yang baik digunakan.

2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab terhadap beberapa karyawan dan mahasiswa yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan diselesaikan.

3. Pengecekan langsung terhadap permasalahan yang, menganalisis masalah sesuai dengan teori yang ada dan memberikan solusi yang tepat.


(9)

4. Studi literatur atau kepustakaan, yaitu dengan cara membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi.

5. Pengamatan terhadap sistem yang telah dibangun apakah telah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

6. Penulisan dan penyusunan laporan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan sebagai pertanggungan jawab kepada perusahaan dan STIKOM.

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan hasil praktek kerja lapangan pada Bidang Jaringan Komputer Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan masalah, Tujuan, Kontribusi serta Sistematika Penulisan di Dinas Komunikasi dan Informatika.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini membahas tentang gambaran umum Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya., struktur organisasi, visi, dan misi.

BAB III : TEORI PENUNJANG

Teori penunjang ini berisi tentang penjabaran yang akan dijadikan sebagai acuan analisa dan pemecahan permasalahan yang dibahas, sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan masalah.


(10)

BAB IV : PEMBAHASAN

Pemahasan berisi tentang implementasi teori kemanan jaringan sehingga mendapatkan kinerja yang aman dan maksimal.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.


(11)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA

2.1 Kedudukan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya

Menurut peraturan Walikota Surabaya (Nomor 91 Tahun 2008) Dinas Komunikasi dan Informatika mendukung misi pembangunan terutama didalam RPJM Kota Surabaya 2006-2010, yaitu mewujudkan Pemerintahan yang demokratis, berkeadilan, transparan dan akuntabel, serta meningkatkan akselerasi pertumbuhan arus perdagangan barang dan jasa dalam suatu sistem tata ruang yang terintegrasi didukung infrastuktur, sistem transparan dan sistem IT yang memadai.

2.1.1 Tugas

Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya mempunyai tugas dalam bidang:

a.Penataan Ruang

b.Perencanaan Pembangunan c.Kependudukan dan Catatan Sipil d.Komunikasi dan Informatika

e.Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian


(12)

2.1.2 Fungsi

Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya mempunyai fungsi: a.Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika b.Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum c.Pengelolaan ketatausahaan dinas

d.Pelakasanaa tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya ini adalah sebagai berikut:

2.2.1 Visi

Visi Dinas Komunikasi dan InformatikaSurabaya adalah :

Terwujudnya Masyarakat Informasi yang Sejahtera Melalui Penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika yang Efektif dan Efisien”. Pernyataan visi diatas mempunyai penjelasan bahwa terwujudnya Kota Surabaya sebagai pusat perdagangan dan jasa dalam merespon semua peluang dan tuntutan global, didukung oleh penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien.


(13)

2.2.2 Misi

Misi Dinas Komunikasi dan InformatikaSurabaya adalah :

1. Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya informasi.

2. Meningkatkan daya jangkau insfrastuktur pos, komunikasi dan informatika untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan infromasi.

3. Mendorong peningkatan aplikasi layanan public dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan menuju terselenggaranya Pemerintahan yang baik.

4. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat.

5. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan informatika

6. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang komunikasi informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan profesionalisme


(14)

2.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya tersebut adalah sebagai berikut:


(15)

2.4 Tanggung Jawab dan Wewenang

Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, memiliki susunan organisasi yang terdiri dari:

1 Bagian Sekretariat

Bagian Sekretariat melaksanaan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika di bidang kesekretariatan, sebagai berikut:

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program, anggaran, dan laporan dinas.

b. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan. c. Pengelolaan administrasi kepegawaian.

d. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga dinas, kearsipan dan keperpustakaan.

e. Pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan/peralatan kantor. f. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan.

g. Pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor pusat jasa titipan h. Pemberian izin jasa titipan untuk kantor agen

i. Pemberian izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintahan dan badan hukum yang cakupan areanya kota sepanjang tidak menggunakan spekrum frekwensi radio.

j. Pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup lokal wireline (end to end) cakupan kota.

k. Pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk pembangunan kewajiban pelayanan universal dibidang telekomunikasi.


(16)

l. Pemberian izin terhadap Instalatur Kabel Rubah atau Gedung (IKR/G) m. Pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator.

n. Pemberian Izin Mendirikn Bangunan (IMB) menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasaranan telekomunikasi.

o. Pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi dalam satu kota.

p. Pemberian rekomendari persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap permohonan izin penyelenggaraan radio.

q. Pemberian izin instalasi genset.

r. Penyusunan peraturan daerah kota dibidang ketenagalistrikan. s. Pemberian izin instalasi penangkal petir.

Bagian Sekretaris, membawahi :

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian:

Subbagian Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencanan program dan petunjuk teknis dibidang umum dan kepegawaian.

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis dibidang umum dan kepegawaian

3. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instalasi lain dibidang umum dan kepegawaian.

4. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang umum dan kepegawaian.


(17)

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Subbagian Keuangan;

Subbagian Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dibidang keuangan.

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis dibidang keuangan.

3. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instalasi lain dibidang keuangan.

4. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang keuangan. 5. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Bidang Pos dan Telekomunikasi

Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang pos dan telekomunikasi, dengan rincian sebagai berikut :

a. Penertiban jasa titipan untuk kantor agen

b. Pengawasan atau pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi yang cakupan areanya kota, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi, dan penyelenggaraan warung telekomunikasi, warung seluler dan sebagainya.


(18)

c. Penanggung jawab panggilan darurat telekomunikasi.

d. Pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarisasi pos dan telekomunikasi.

e. Peaksanaan fasilitas pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pops dan telekomunikasi serta penggunaan frekwensi radio di daerah perbatasan dengan negara tetangga.

Bidang Pos dan Telekomunikasi terdiri dari : a. Seksi Pos dan Standarisasi

Seksi Pos dan Standarisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang pos dan standarisasi.

b. Seksi Spektrum Frekuensi, Telekomunikasi, dan Standarisasi postel.

Seksi Spektrum Frekuensi, telekomunikasi, dan standarisasi postel mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang spektrum frekuensi, telekomunikasi, dan standarisasi postel.


(19)

3. Bidang Aplikasi dan Telematika

Bidang aplikasi dan telematika mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang aplikasi dan telematika, dangan rincian tugas sebagai berikut :

a. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang kota. b. Pelansanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah skala kota c. Pembangunan dan pengembangan jaringan komunikasi data skala kota.

d. Penyediaan jaringan komunikasi data sampai dengan tingkat kecamatan atau kelurahan sebagai tempat pelayanan dokumen penduduk.

e. Penetapan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) kota.

f. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh kota.

g. Pengangkatan dan pembinaan inspektur ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan fungsional kota.

Bidang aplikasi dan Telematika terdiri dari : a. Seksi Aplikasi dan Database.

Seksi aplikasi dan database mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang aplikasi dan database.


(20)

b. Seksi Telematika.

Seksi Telematika mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang telematika.

4. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang sarana komunikasi dan desiminasi informasi, dengan rincian sebagai berikut :

a. Pelaksanaan koordinasi dari fasilitas pemberdayaan komunikasi skala kota. b. Pelaksanaan desiminasi informasi nasional.

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas pengembangan kemitraan media skala kota.

Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi terdiri dari : a. Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media

Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang penyiaran dan kemitraan media.

b. Seksi Kelembagaan Komunikasi.

Seksi Kelembagaan komunikasi mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta


(21)

menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang kelembagaan komunikasi.

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejmlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

Masing-masing Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud diatas melaksanakan kegiatan sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai.

Jumlah tenaga fungsionaI sebagaimana dimaksud diatas ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatas diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(22)

2.5 TATA KERJA

Berdasarkan peraturan Walikota Surabaya No 91 Tahun 2008 dijelaskan tata kerja Dinas komunikasi dan informatika Surabaya adalah sebagai berikut :

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3) Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(4) Setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(5) Setiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(6) Hubungan antara Kepala Dinas dengan bawahan atau sebaliknya secara administrasi dilaksanakan melalui Sekretaris.

(7) Kepala Dinas berkewajiban mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staff.

(8) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan Dinas maupun instansi terkait.


(23)

(9) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi harus melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing.

(10) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatannya masing-masing.

ESELONISASI

1. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi adalah jabatan eselon II.b. 2. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b. 3. Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan eselon IV.a.


(24)

BAB III

TEORI PENUNJANG

3.1. KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

Menurut Sutedjo (2006:7) jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data informasi program aplikasi dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-Driver ataupun hardisk, serta memungkinkan untuk saling berkomunikasi elektronik. Adapun sejumlah potensi jaringan komputer, antara lain:

1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan

Jaringan komputer memungkinkan penggunaan bersama peralatan komputer berbagai merek, yang semula tersebar di berbagai ruangan, unit, dan departemen sehingga meningkatkan efektivitas dari penggunaan sumber daya tersebut.

2. Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pemakai komputer. Selain itu tersedia aplikasi teleconference yang memungkinkan dilakukannya rapat atau pertemuan tanpa harus meninggalkan meja kerja.

3. Mengintegrasikan data

Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data antar komputer-komputer client sehingga dapat diperoleh suatu jaringan relevan.


(25)

4. Perlindungan data dan informasi

Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat pada server, melalui pengaturan hak akses dari para pemakai serta penerapan sistem

password.

5. Sistem terdistribusi

Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya bottleneck atau tumpukan pekerjaan pada suatu bagian.

6. Keterangan aliran informasi

Jaringan komputer mampu mengalirkan data-data komputer client dengan cepat untuk di intgrasikan dalam komputer server. Selain itu, jaringan mampu untuk mendistribusikan informasi secara kontinu keada pihak-pihak terkait yang membutuhkanya.

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN) Internet, Wireless. Berikut penjelasan dibawah ini:

a) Local Area Network (LAN)

Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.


(26)

b) Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi

LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

c) Wide Area Network (WAN)

Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

d)Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.


(27)

e) Wireless (Jaringan tanpa kabel)

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

3.1.1. IP ADDRESS

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.

Tabel 3.1 Tabel bagian dari IP Address

Network ID Host ID

193 160 5 1

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network

ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.


(28)

Kelas-kelas IP Address

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP

address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah:

Tabel 3.2 Tabel kelas IP Address

Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask

A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0 B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0 C xxx.xxx.xxx254 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:

Network ID = 113 Host ID = 46.5.6

IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address

kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP

address kelas B, network ID ialah 16 bit

Pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :

Network ID = 132.92 Host ID = 121.1

IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung


(29)

sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –191.155.xxx.xxx. IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih

network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

3.1.2. HUB DAN SWITCH (KONSENTRATOR)

Konsentrator adalah perangkat lunak untuk kabel-kabel jaringan dari tiap

workstation, server, atau perangkat lainnya. Konsentrator biasa dipakai pada topologi star. Hub dan switch umunya mempunyai port RJ-45 sebagai tempat menghubungkan komputer.

Perbedaannya, switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafik data lebih baik dibandingkan hub.

3.1.3. REPEATER

Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel lain. Dengan demikian, jarak antara kabel dapat diperpanjang.


(30)

3.1.4. BRIDGE

Fungsi dari perangkat ini hamper sama dengan fungsi repeater, tetapi

bridge mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan transmisi

berbeda. Misalnya, jaringan ethernet baseband dengan Ethernet broadband.

3.1.5. ROUTER

Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani

koneksi antara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching.

Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan yang melewatiya dan memutuskan rute yang akan dilewati aket tersebut utnuk sampai ke tujuan.

Router mengetahui alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan

lokalnya, mengetahui alamat bridge, dan router lainya.

3.2. PROTOKOL TCP / IP

Salah satu isu terpenting di Internet adalah penerapan Standar Komputasi Terbuka karena Internetworking dan Internet mengintegrasikan semua sistem, jenis dan tipe komputer yang ada di dunia, maka harus ada standar yang menjamin komputer dapat saling berbicara satu sama lain dalam bahasa yang sama. Menurut Drew Heywood (1996): standar bahasa komputer universal telah dikembangkan sejak 1969, terdiri dari serangkaian protokol komunikasi disebut Transfer Control

Protocol (TCP) yang bertugas mengendalikan transmisi paket data, koreksi

kesalahan dan kompresi data dan Internet Protocol (IP) yang bertugas sebagai pengenal (identifier) dan pengantar paket data ke alamat yang dituju. Protokol TCP/IP menyatukan bahasa dan kode berbagai komputer di dunia sehingga


(31)

menjadi standar utama jaringan komputer. TCP/IP berkembang cepat dan kaya fasilitas karena bersifat terbuka, bebas digunakan, ditambahkan kemampuan baru oleh siapapun dan gratis karena tidak dimiliki oleh siapapun. Menurut Khoe Yao Tung (1996), Drew Heywood (1996) dan Andrew S.Tanenbaum (1996) fungsi utama protokol TCP/IP adalah :

1. File Transfer Protocol (FTP) yaitu fasilitas transfer file antar komputer. 2. Surat elektronik (E-mail) atau fasilitas surat menyurat antar komputer yang

terdiri atas Simple Mail Transfer Protocol(SMTP) sebagai dasar komunikasi email, Multi Purpose Internet Mail Extensions (MIME) yaitu standar format biner grafik, dan suara agar dapat ditransmisikan melalui e-mail, Post Office

Protocol (POP) yaitu sistem penerima e-mail, Network News Transfer

Protocol (NNTP) sarana pertukaran berita, artikel dan diskusi melalui e-mail. 3. Emulasi terminal jarak jauh (Telnet, Remote Login) yang memungkinkan

suatu komputer (client) untuk masuk dan mengendalikan host yang terletak jauh darinya, misalnya pada network yang lain atau di Internet.

4. Simple Network Management Protocol (SMNP) yaitu protokol pengendalian

peralatan network jarak jauh. Drew Heywood (1996) menyebutkan : fungsi utama itu masih diikuti dengan fasilitas Domain Name System (DNS) yaitu metode penamaan dan pengalamatan suatu network berdasarkan kelompoknya.


(32)

Sedang Andrew S. Tanenbaum (1996) memberi pengertian fungsi secara singkat : aplikasi TCP/IP menghasilkan 4 fasilitas penting E-mail, News, Remote Login dan Transfer File. Semula tampilan Internet masih berupa teks murni, revolusi terjadi ketika WWW diperkenalkan.

3.3. PROTOKOL – PROTOKOL APLIKASI

Protokol – protokol aplikasi merupakan aplikasi yang digunakan dalam protokol seperti :

3.3.1. FTP

FTP singkatan dari File Transfer Protocol. FTP merupakan mekanisme standar yang dimiliki protokol TCP/IP untuk keperluan penyalinan file dari satu host ke host yang lain. FTP ini memanfaatkan layanan protokol TCP (lapisan 4) untuk melakukan operasinya.

Sebagai proses, FTP memanfaatkan alamat port 21 (untuk kontrol) dan 20 (untuk transfer data). Perintah-perintah yang dipergunakan untuk mengirim dan menerima file pada FTP amatlah sederhana namun cukup efektif :

1. OPEN – Memulai sebuah sambungan antara duah buah komputer host untuk file transfer.

2. CLOSE – Mengakhiri sambungan file transfer DIR. Menampilkan daftar

direktori dari komputer remote host.

3. GET – Memulai proses transfer file dari komputer remote host ke komputer local host.


(33)

3.3.2. TELNET

TELNET singkatan dari Terminal Network. Dalam tugas utamanya protokol TCP/IP dalam internet adalah menyediakan layanan-layanan kepada pengguna seperti layanan FTP, TFTP, SMTP, dst. Namun apabila telah terjadi suatu komunikasi yang spesifik diluar standar protokol TCP/IP seperti FTP, TFTP, SMTP, DNS, dst, maka TELNET memberikan solusi bagi pengguna untuk melakukan proses aplikasi secara client – server. TELNET ini juga disebut sebagai general - purpose client atau server application program.

3.3.3. SMTP

SMTP singkatan dari Simple Mail Transfer Protocol. SMTP adalah suatu protokol aplikasi yang merupakan sistem pengiriman pesan atau email. SMTP dapat mendukung tiga jenis pengiriman pesan :

1. Pengiriman pesan pada satu atau lebih pengguna.

2. Pengiriman pesan yang termasuk didalamnya teks, suara, video atau gambar. 3. Pengiriman pesan ke pengguna-pengguna yang diluar jaringan atau internet.

3.3.4. VLAN

VLAN (virtual LAN): Sekelompok node pada satu atau beberapa segmen LAN secara logic (dikonfigurasi melalui software), yang memungkinkan suatu perangkat dapat berkomunikasi jika terletak pada media physic yang sama jika berada dalam nomor VLAN yang sama. Contohnya seperti pada Gambar 3.1.


(34)

Gambar 3.1 VLAN Segmentation.

Gambar 3.1. jika ingin berkomunikasi antar VLAN maka diperlukan sebuah perangkat yaitu router. Umumnya suatu LAN hanya mempunyai satu broadcast domain dimana setiap komputer dalam broadcast domain yang sama dapat menerima broadcast yang disiarkan oleh salah satu komputer di dalam domain tersebut. Hal ini baik adanya karena broadcast memang telah didesain sebagai salah satu sarana yang dapat dipakai oleh peralatan komputer untuk saling memperkenalkan VID agar kemudian dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Namun jika jumlah peralatan komputer bertambah banyak, broadcast menimbulkan masalah karena broadcast menggunakan bandwith jaringan yang sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lainnya, jadi pengunaan bandwith menjadi tidak efektif.

Dengan mengelompokkan port-port switch menjadi beberapa segmen VLAN yang memiliki broadcast domain sendiri-sendiri, pengunaan bandwith menjadi lebih efektif karena segmen VLAN yang satu tidak mengganggu segmen lain.


(35)

3.3.5. TYPE LINK

Type Link memiliki 2 macam link yaitu : access link dan Trunk Link. Access link digunakan untuk menghubungkan perangkat (host) menuju switch dan hanya membawa informasi VLAN yang bersangkutan. Sebuah access Link adalah

link yang hanya mempunyai satu VLAN.

Gambar 3.2 Type Access Link.

Sebuah trunk link adalah link yang mampu membawa banyak VLAN.

Trunk link yang digunakan antara switch dan dari beberapa server menuju ke

switch. Trunk link membawa trafik menuju beberapa VLAN.

Gambar 3.3 Type Trunk Link.

Setiap port pada switch dapat ditetapkan sebagai sebuah VLAN. Secara

default, semua port berada pada VLAN1. Red VLAN hanya dapat berkomunikasi secara langsung diantara station yang berada dalam red VLAN. Begitu juga


(36)

dengan Black VLAN dan Green VLAN. Setiap logical VLAN seperti physical bridge yang terpisah, seperti pada Gambar 3.3.

Gambar 3.4 Operasi VLAN.

Gambar 3.5 Operasi VLAN antar Switch

Sebuah VLAN dapat berkomunikasi dengan VLAN yang sama pada

switch yang berbeda. Setiap logical VLAN seperti physical bridge yang terpisah. VLAN bekerja melintasi beberapa switches, seperti Gambar diatas.

VLAN Tagging digunakan jika sebuah link diperlukan untuk membawa trafik dari beberapa VLAN. Tanpa adanya tagging, maka setiap VLAN akan dibawa oleh sebuah Link. Dengan adanya tagging, maka beberapa VLAN dapat dihubungkan melalui sebuah Link.


(37)

Gambar 3.6 VLAN Tagging.

Sebuah trunk digunakan untuk menghubungkan dua buah switch. Sebuah

trunk dapat membawa traffic untuk beberapa VLAN. Setiap logical VLAN seperti

physical bridge yang terpisah. VLAN dbekerja melintasi beberapa switches.

Trunk membawa traffic untuk multiple VLAN. Trunk menggunakan enkapsulasi khusus untuk membedakan antar VLAN yang berbeda, seperti pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Operasi VLAN Dengan Trunk

Khusus dikembangkan untuk multi-VLAN, komunikasi antar switch. Terdapat unique identifier dalam header pada setiap frame. VLAN ID menyatakan identitas frame dikirimkan, seperti pada Gambar 3.8.


(38)

Gambar 3.8 Identifikasi Frame VLAN.

Dari operasi VLAN diatas terdapat dua pilihan tagging yang dapat digunakan, yaitu : ISL (Cisco proprietary), IEEE 802.1Q (industry standard). Untuk Identifikasi VLAN menggunakan IEEE 802.1Q terdapat 4-byte tag header berisi tag protocol identifier (TPID) dan tag control information (TCI), yaitu :

1. TPID, 2-byte TPID dengan nilai tetap 0x8100. Nilai ini menunjukkan bahwa frame membawa informasi tag 802.1Qatau802.1p.

2. TCI, TCI berisi : tiga bit prioritas user (8 level prioritas , 0 sampai 7), satu bit canonical format (CFI indicator), 0 = canonical, 1 = noncanonical, untuk signal bit order dalam encapsulated frame (www.faqs.orgataurfcsataurfc2469.html - “A Caution On the Canonical Ordering of Link-Layer Addresses”), Dua belas bit VLAN identifier (VID)- Identitas VLAN secara unik untuk, didefinisikan terdapat 4,096 VLAN, dengan nilai 0 sampai dengan 4095.


(39)

VID, VLAN ID adalah identifikasi dari VLAN, yang digunakan dalam standar 802.1Q, terdiri dari 12 bit. Jumlah identifikasi VLAN adalah 4096 (212) VLANs. Dari 4096 VID yang mungkin,VID 0 digunakan untuk identify priority

frames dan nilai 4095 (FFF) dicadangkan, sehingga jumlah maksimum

konfigurasi VLAN adalah 4,094. Frame check sequence (FCS)- 4 bytes. Berisi nilai CRC (cyclic redundancy check) sebanyak 32-bit. Trunk 802.1Q memungkinkan VLAN melalui backbone.

Gambar 3.10 Skema 802.1Q Tagging.

3.4. MIKROTIK

MikroTik (dengan trade name MikroTik®) didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. MikroTik saat ini telah mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data internet di banyak negara, antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana dan banyak negara lainnya.

Berbagai pengembangan telah dilakukan hingga saat ini tersedia perangkat lunak sistem operasi router versi 2 yang menjamin kestabilan, kontrol, dan fleksibilitas pada berbagai media antar muka dan sistem routing dengan


(40)

menggunakan komputer standart sebagai hardware. Perangkat lunak ini mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari RADIUS modem pool, hingga sirkuit backbone dengan DS3.

MikroTik berlokasi di tiga, ibukota Latvia, dengan 50 orang karyawan. Mikrotik juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk pengembangan routerOS software. Ada 2 jenis mikrotik, yaitu:

3.4.1. Mikrotik routerOS

Adalah versi Mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstall pada komputer rumahan(PC) melalui CD. OS dapat di unduh pada website resmi www.mikrotik.com. Namun file image mikrotik merupakan versi trial Mikrotik yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam. Untuk dapat digunakan secara

full time. Anda harus membeli linensi key hanya untuk satu hardisk.

3.4.2. BUILT IN HARDWARE MIKROTIK

Merupakan Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik RouterOS. Untuk versi ini, lisensi sudah termasuk dalam harga router board Mikrotik. Dan fitur yang terdapat didalamnya:

Penanganan Protokol TCP/IP:

a. Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses, ports, protocols, protocol options, interfaces, internal marks, content, matching frequency


(41)

b. Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification by source and destination addresses and/or by firewall mark); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4

c. Data Rate Management - per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; HTB, PCQ, RED, SFQ, byte limited queue, packet limited queue; hierarchical limitation, CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ)

d. HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication/accounting;

data rate limitation; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication

e. Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access

Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; PPPoE dial on demand

f. Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)

g. IPsec - IP security AH and ESP protocols; Diffie-Hellman groups

1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secresy (PFS) groups 1,2,5

h. Web proxy - FTP, HTTP and HTTPS caching proxy server;


(42)

for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support

i. Caching DNS client - name resolving for local use; Dynamic DNS

Client; local DNS cache with static entries

j. DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client;

multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases

k. Universal Client - Transparent address translation not depending on the client's setup

l. VRRP - VRRP protocol for high availability m. UPnP - Universal Plug-and-Play support

n. NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with GPS system

o. Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions

logging

p. SNMP - read-only access

q. M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and

Ethernet

r. MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco

Discovery Protocol (CDP)

s. Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer


(43)

Layer 2 connectivity

a. Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and Access Point;

Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; access control list; authentication on RADIUS server; roaming (for wireless client); Access Point bridging

b. Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling

c. VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and WLAN

links; multiple VLANs; VLAN bridging

d. Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types

e. Asynchronous - serial PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP,

MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard serial ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand

f. ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and

MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand

g. SDSL - Single-line DSL support; line termination and network


(44)

4.1. Identifikasi Masalah

Jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya menggunakan

Metropolitan Area Network(MAN) dengan memanfaatkan radio wireless. Banyak

kendala dalam jaringan MAN, dan kendala utama dalam jaringan MAN adalah alam seperti cuaca yang tidak menentu dan mengakibatkan kerusakan pada hardware radio wireless, kemudian listrik, dan kendala pada kesalahan teknis (kesalahan pada pengaturan router). Untuk memonitor koneksi jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya menggunakan WEB untuk memantau, dan untuk memonitoring jaringan dapat dilihat pada http://net.surabaya.go.id/

Gambar 4.1 Web Monitoring Instansi


(45)

Pada gambar 4.1. adalah menunjukan web untuk memonitoring jaringan

client sever pada dinas, rumah sakit dan bagian-bagian yang di tangani oleh

DINKOMINFO Surabaya.

Penjelasan tentang web monitoring: a. Koneksi berwarna hijau:

Menandakan bahwa jaringan terkoneksi dengan baik dan tidak ada halangan. b. Koneksi berwarna kuning:

Menandakan bahwa client me-restart komputer. c. Koneksi berwarna merah:

Menandakan client tidak tersambung dengan server/down maka terjadi masalah pada client tersebut.

d. Koneksi berwarna hijau muda:

Menandakan koneksi sedang mencoba tersambung pada server.

Untuk koneksi dengan client menggunakan koneksi radio wireless, fungsi dari radio wireless sendiri adalah pengganti kabel karena berjarak jauh dengan server yang bertempat pada DINKOMINFO sendiri dan radio wireless mempunyai kecepatan hingga 40MBps, untuk pemasangan radio wireless hanya pada titik-titik tertentu. Skema jaringan yang digunakan pada jaringan dengan mengunakan VLAN adalah DIKOMINFO Surabaya adalah sebagai berikut:


(46)

Gambar 4.2 skema jaringan dikominfo

Gambar 4.2. menunjukan skema jaringan lokal pada Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.

Dan skema jaringan keseluruhan dinas yang ditangani oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya dapat dilihat pada http://net.surabaya.go.id/, sedangakan pemanfaatan VLAN sendiri adalah untuk pembedaan IP radio, komputer, dan dinas-dinas yang menangani KTP dan KK agar menghindari keterbatasan IP

address.

Hardware yang di gunakan pada koneksi VLAN: 1. Mikrotik

2. Proxim Tsunami 3. Kanopi

4.2. Pembahasan

Aplikasi yang digunakan untuk me-manage jaringan pada router Mikrotik adalah dengan WINBOX.


(47)

Gambar 4.3 WINBOX v2.2.16.

Pada gambar 4.3 adalah WINBOX v2.2.16. aplikasi WINBOX dapat memudahkan pengaturan pada Mikrotik, salah satu fitur WINBOX adalah admin jaringan tidak perlu menghapal alamat IP hardware karena akan langsung ditujukan pada MAC Address. Untuk default, username dan password Mikrotik adalah admin tanpa password.


(48)

Pada gambar 4.4. adalah menu dari WINBOX. WINBOX v2.2.16. berjalan pada Mikrotik RouterOS 4.17.

Gambar 4.5 CPU Monitor

Fungsi pada gambar adalah untuk mengetahui resource CPU pada Mikrotik

hardware.

Gambar 4.6 Menu Undo, Redo

Icon yang di tunjukan pada gambar 4.5. berfungsi untuk melakukan redo,

undo untuk setting yang telah dilakukan sebelum aplikasi di tutup, sesudah WINBOX di tutup maka fungsi redo dan undo tidak dapat digunakan. Untuk dapat mengeteahui penggunaan dapat dilihat pada menu MANUAL yang terdapat pada WINBOX, fungsi manual memerlukan konseksi internet yang akan langsung tersambung pada http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:TOC yang ditunjukan pada gambar 4.6.


(49)

Gambar 4.7 Menu Manual

Cara lain untuk pengaturan jaringan di Mikrotik ada beberapa cara yaitu dengan menggunakan web interface, telnet, ssh, ftp, berikut penjelasanya:

a. WEB Interface

Web Interface dapat dibuka dengan memafaatkan browser, alamat yang dituju untuk mulai me-manage adalah alamat IP Ethernet yang terkoneksi.


(50)

b. Telnet Mode

Untuk pengguna Windows, layanan telnet dapat diunakan untuk me-manage router. Untuk mengakses telnet harus di perhatikan apakah layanan telnet sudah aktif. Port yang di gunakan untuk layanan telnet adalah 23.

c. Ssh Mode

Adalah layanan yang tersedia bagi pengguna Linux. Sama halnya seperti telnet, ssh dapat me manage dengan port 22.

d. FTP

Layanan FTP hanya digunakan untuk pertukaran data/file seperti file backup dan

file Hotspot. Port yang tersedia untuk FTP adalah 21.

Dengan beberapa hal tersebut dapat menyelesaikan permasalahan teknis atau kesalahan pada setting router. Kesalahan ini dikarenakan penanganan jaringan yang dilakukan oleh teknisi yang berbeda-beda sehingga sering terjadi salah pengertian antara teknisi sebelumnya dengan teknisi yag menangani jaringan sekarang.

Permasalahan berikutnya adalah kendala pada alam, yang sering menyebabkan kerusakan pada hardware radio wireless Mikrotik. Karusakan tersebut terjadi karena radio wireless berada ada atas tower triangle yang tinggi yang membuat hardware tidak bias dipantau dengan mudah oleh teknisi. Beberapa kemungkinan untuk menghadapi permasalahan ini adalah:

1. Penggantian hardware rusak

Jika radio wireless sudah mengalami kerusakan parah maka kebijakan dari perusahaan adalah untuk mengganti radio wireless tersebut.


(51)

2. Memperbaiki bagian hardware yang rusak

Terkadang hardware tidak sepenuhnya rusak, kerusakan biasanya sering terjadi pada antena wireless dan power wireless. Hal ini dapat meminimaliskan biaya perawatan tapi tidak efisien dalam segi waktu karena harus menunggu untuk perbaikan hardware. Perbaikan hardware tidak dilakukan oleh teknisi sendiri tetapi melalui vendor hardware. Tingkat kerumitan kendala alam sangatlah merugikan, karena cuaca sangat berpengaruh. Akibat yang terjadi karena kendala alam biasanya berlangsung sangat lama karena untuk menggulanginya harus memperhatikan cuaca dan memperlambat pekerjaan karyawan untuk mendapatkan informasi atau mengirim informasi. hardware yg digunakan:

a.Mikrotik RB450/450G

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=154 b.Mikrotik RB 433 Wireless

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=106 c.Mikrotik RB 800 Wireless

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=268 d.Mikrotik XR 5 Wireless

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=102 e.Mikrotik RB 411 Router

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=242 f. Switch layer 3


(52)

4.3. Detil Pembahasan

1. Log Harian Kerja Praktek

Log harian kerja menncatat kegiatan kerja praktek pada DINKOMINFO Surabaya dimana DINKOMINFO menangani dinas-dinas yagn bersangkutan dengan pemerintahan kota. Log harian dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Log Harian Kerja

Tanggal Nama Instansi Keterangan

4/7/2011 Terminal Bratang pengambilan perangkat keras jaringan yang akan diganti

4/7/2011 DISPENDUK Surabaya

Maintenance perangkat dikarenakan kerusakan akibat

alam

7/7/2011 Kec. Bulak Pengaturan radio wireless untuk di arahkan ke Kec. Kenjeran 7/7/2011 Kec. Kenjeran Pengaturan client

11/7/2011 RS. Tambak Rejo Replace perangkat radio

waireless

11/7/2011 Kec. Mulyorejo Maintenance jaringan karena IP

Address Conflict

12/7/2011 Kec. Mulyorejo Pergantian perangkat radio

wireless

15/7/2011 Balai Kota Bag.

Umum Pemasangan jaringan lokal 30/7/2011 Personal evaluation Ujian yang diberikan instansi


(53)

Dari LOG harian kerja dapat dilihat beberapa permasalah yang terjadi pada jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, detilnya adalah:

a) Kendala Alam

Faktor alam terjadi pada beberapa bagian atau dinas yang ditangani, seperti pada Terminal bratang, DISPENDUK Surabaya, dan RS. Tambak Rejo. Faktor alam yang mengakibatkan terjadinya kerugian pada beberapa dinas tersebut. Faktor alam yang sering terjadi adalah hujan badai yang akhirnya membuat hardware radio wireless terjatuh dari tower triangle sehingga kerusakan sudah tidak dapat tertanggulangi.

b) Kendala Teknis

Seringnya terjadi kesamaan pengalamatan IP Address sehingga sering terjadi masalah pada koneksi. Dan masalah ini mengakibatkan para teknisi harus menata ulang jaringan yang terputus karena kesamaan pengalamatan. Untuk hari yang tidak tercatat maka penulis me maintenance jaringan lokal pada kantor pusat Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.

2. Personal Evaluation

Untuk menguji kemampuan pada penulis, maka diuji dengan membuat hotspot dengan Mikrotik Router RB450/450G


(54)

Gambar 4.9 halaman login Hotspot Mikrotik

Pada gambar 4.8. adalah halaman login Hotspot yang sudah dirubah. Dan gambar 4.8. adalah hasil akhir dari personal evaluation yang diberikan. Personal


(55)

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat selama kerja praktek maintenance jaringan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya adalah:

1. Pemanfataan VLAN untuk memaksimalkan kapasitas penggunaan IP Address.

2. Dengan implementasi jaringan terstruktur antar dinas, rumah sakit, bagian-bagian pemerintahan kota dengan kantor pusat dapat mempermudah mengetahui trafik jaringan yang ada. Jaringan di monitor di http://net.surabaya.go.id.

3. Pemilihan terhadap model jaringan, topologi jaringan dan media transmisi serta sistem operasi yang digunakan sangat tergantung pada kondisi lingkungan perusahaan tersebut.

4. Sistem jaringan dengan topologi yang sudah ditentukan mempermudah kegiatan backup data antar dinas yang ditangani oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.


(56)

5.2 Saran

Dalam melaksanakan kerja praktek ini, maka menulis menyarankan:

1. Resource hardware dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang

proses pertukaran data melalui jaringan yang sudah ter-install dapat berjalan dengan baik dan meminimalkan gangguan yang sering terjadi. 2. Melakukan perawatan pada server untuk meminimalkan gangguan pada


(57)

Herlambang, Moch. Linto dan Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Dengan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Sutedjo Budi, dkk. 2006. Konsep dan Aplikasi Pemrograman Clinet Server dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.


(1)

50

4.3. Detil Pembahasan 1. Log Harian Kerja Praktek

Log harian kerja menncatat kegiatan kerja praktek pada DINKOMINFO Surabaya dimana DINKOMINFO menangani dinas-dinas yagn bersangkutan dengan pemerintahan kota. Log harian dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Log Harian Kerja

Tanggal Nama Instansi Keterangan

4/7/2011 Terminal Bratang pengambilan perangkat keras jaringan yang akan diganti

4/7/2011 DISPENDUK Surabaya

Maintenance perangkat

dikarenakan kerusakan akibat alam

7/7/2011 Kec. Bulak Pengaturan radio wireless untuk di arahkan ke Kec. Kenjeran 7/7/2011 Kec. Kenjeran Pengaturan client

11/7/2011 RS. Tambak Rejo Replace perangkat radio

waireless

11/7/2011 Kec. Mulyorejo Maintenance jaringan karena IP

Address Conflict

12/7/2011 Kec. Mulyorejo Pergantian perangkat radio

wireless

15/7/2011 Balai Kota Bag.

Umum Pemasangan jaringan lokal 30/7/2011 Personal evaluation Ujian yang diberikan instansi


(2)

Dari LOG harian kerja dapat dilihat beberapa permasalah yang terjadi pada jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, detilnya adalah:

a) Kendala Alam

Faktor alam terjadi pada beberapa bagian atau dinas yang ditangani, seperti pada Terminal bratang, DISPENDUK Surabaya, dan RS. Tambak Rejo. Faktor alam yang mengakibatkan terjadinya kerugian pada beberapa dinas tersebut. Faktor alam yang sering terjadi adalah hujan badai yang akhirnya membuat hardware radio wireless terjatuh dari tower triangle sehingga kerusakan sudah tidak dapat tertanggulangi.

b) Kendala Teknis

Seringnya terjadi kesamaan pengalamatan IP Address sehingga sering terjadi masalah pada koneksi. Dan masalah ini mengakibatkan para teknisi harus menata ulang jaringan yang terputus karena kesamaan pengalamatan. Untuk hari yang tidak tercatat maka penulis me maintenance jaringan lokal pada kantor pusat Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.

2. Personal Evaluation

Untuk menguji kemampuan pada penulis, maka diuji dengan membuat hotspot dengan Mikrotik Router RB450/450G


(3)

52

Gambar 4.9 halaman login Hotspot Mikrotik

Pada gambar 4.8. adalah halaman login Hotspot yang sudah dirubah. Dan gambar 4.8. adalah hasil akhir dari personal evaluation yang diberikan. Personal


(4)

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat selama kerja praktek maintenance jaringan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya adalah:

1. Pemanfataan VLAN untuk memaksimalkan kapasitas penggunaan IP Address.

2. Dengan implementasi jaringan terstruktur antar dinas, rumah sakit, bagian-bagian pemerintahan kota dengan kantor pusat dapat mempermudah mengetahui trafik jaringan yang ada. Jaringan di monitor di http://net.surabaya.go.id.

3. Pemilihan terhadap model jaringan, topologi jaringan dan media transmisi serta sistem operasi yang digunakan sangat tergantung pada kondisi lingkungan perusahaan tersebut.

4. Sistem jaringan dengan topologi yang sudah ditentukan mempermudah kegiatan backup data antar dinas yang ditangani oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.


(5)

55

5.2 Saran

Dalam melaksanakan kerja praktek ini, maka menulis menyarankan:

1. Resource hardware dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang

proses pertukaran data melalui jaringan yang sudah ter-install dapat berjalan dengan baik dan meminimalkan gangguan yang sering terjadi. 2. Melakukan perawatan pada server untuk meminimalkan gangguan pada


(6)

Herlambang, Moch. Linto dan Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Dengan Menggunakan Mikrotik

RouterOS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Sutedjo Budi, dkk. 2006. Konsep dan Aplikasi Pemrograman Clinet Server

dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.