PERANAN BANK GARANSI DALAM KONTRAK KONSTRUKSI ANTARA PEMERINTAH DENGAN KONTRAKTOR

280 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ........... (2) berhak meminta fasilitas-fasilitas dari bank. Sehingga dalam pemberian bank

dalam bentuk sarana dan prasarana garansi ada tiga pihak yang terlibat yaitu: dari PPK untuk kelancaran pelak-

a. Bank sebagai pihak pemberi jaminan sanaan pekerjaan sesuai ketentuan

disebut Penjamin (Bank penerbit/Issuing Kontrak;

Bank );

(3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;

b. Nasabah sebagai pemohon (Applican) pi- hak yang dijamin dalam hal ini kontraktor

(4) melaksanakan dan menyelesaikan disebut sebagai Terjamin;

pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah

c. Pihak ketiga yang menerima jaminan ditetapkan dalam Kontrak;

dalam hal ini pemerintah disebut sebagai Penerima jaminan (Beneficiary).

(5) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemerik-

Dalam penerbitan bank garansi sebena- saan pelaksanaan yang dilakukan rnya pihak yang melakukan penandatan-

PPK; gan surat perjanjian persetujuan pemberi- (6) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai an bank garansi hanya pihak bank dengan

dengan jadwal penyerahan peker- kontraktor, sehingga terkait dengan hal jaan yang telah ditetapkan dalam tersebut maka hubungan hukum antara Kontrak; dan

bank dengan kontraktor dalam perjanjian pemberian bank garansi adalah merupakan

(7) Penyedia harus mengambil langkah- hubungan hukum antara pihak bank den- langkah yang cukup memadai un-

gan nasabahnya. Sedangkan pihak pemerin- tuk melindungi lingkungan tempat

tah hanya sebagai pihak penerima jaminan kerja dan membatasi perusakan dan

apabila pihak kontraktor tidak dapat melak- gangguan kepada masyarakat mau- sanakan kewajibannya sesuai dengan apa

pun miliknya akibat kegiatan Pe-

yang diperjanjikan.

nyedia. Adapun mengenai hak dan kewajiban

Dalam pelaksanaan kontrak konstruksi yang dimiliki oleh pihak kontraktor sebagai

antara pemerintah dengan kontraktor, bi- pihak yang dijamin, pihak bank sebagai pi-

asanya pihak pemerintah mensyaratkan ke- hak pemberi jaminan dan pihak pemerin-

pada kontraktor untuk memberikan jami- tah sebagai pihak penerima jaminan adalah

nan agar pihak pemerintah yakin bahwa

sebagai berikut:

proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan

1. Hak dan kewajiban Pihak yang dijamin kualitas yang dijanjikan. Salah satu ben-

(kontraktor) yaitu:

tuk jaminan yang sering digunakan oleh kontraktor adalah berbentuk bank garansi.

a. Menerima jaminan dari bank un- Bank garansi merupakan salah satu jasa

tuk membiayai pelaksanaan kontrak yang diberikan oleh bank, di mana bank

konstruksi yang dilakukannya, baik memberikan jaminan kepada penerima

itu bank garansi tender, bank garansi bank garansi untuk memenuhi kewajiban

uang muka, bank garansi pelaksa- pihak yang dijamin (nasabahnya) dengan

naan maupun bank garansi pemeli- tujuan memberikan bantuan yang sifatnya

haraan.

menunjang nasabah yang akan melakukan

b. Memberikan sejumlah jaminan la- transaksi yang tidak membutuhkan kredit

wan (Counter Guarantee) kepada pi- hak bank. Jaminan lawan itu dapat

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 281

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289 berupa uang tunai seratus persen

2. Penyelesaian Sengketa antara Pemerintah, (100%), pemblokiran deposito, giro,

Kontraktor dan Bank Dalam Hal Terjadi dan tabungan pemohon yang ber-

Wanprestasi.

sangkutan, atau bisa juga berwujud Dalam pelaksanaan kontrak konstruksi

benda bergerak atau tidak bergerak antara pemerintah dengan kontraktor ti- asalkan benda itu memenuhi per- dak menutup kemungkinan akan terjadi

syaratan seperti: wanprestasi diantara mereka. Penyebab

- benda itu harus berharga. terjadinya wanprestaasi ini disebabkan - benda itu harus mudah diperjual karena salah satu pihak dalam kontrak kon- belikan (marketable).

struksi tersebut tidak melaksanakan sama sekali kewajibannya sesuai dengan yang

- benda itu dapat dipindahtangankan. diperjanjikan, melaksanakan kewajiban-

2. Hak dan kewajiban Pihak pemberi jami- nya namun terlambat, atau melaksanakan nan (bank), yaitu:

kewajibannya namun tidak sesuai dengan diperjanjikan. Wanprestasi apabila dilihat

a. Menerima sejumlah jaminan lawan dari penyebab timbulnya dapat dibedakan milik nasabah.

menjadi 2 jenis yaitu:

b. Menerima komisi/provisi/fee atas penerbitan bank garansi.

a. Wanprestasi yang disebabkan karena kesengajaan, maksudnya perbuatan itu

c. Memberikan jaminan pembayaran memang diketahui atau dikehendaki oleh kepada pihak penerima jaminan apa-

debitur;

bila nasabah yang dijamin ingkar janji.

b. Wanprestasi yang disebabkan karena kelalaian, maksudnya si debitur tidak

3. Hak dan kewajiban Pihak penerima jami- me ngetahui adanya kemungkinan bahwa nan (pemerintah), yaitu: akibat itu akan timbul.

a. Meminta pencairan jaminan bank Apabila terjadi wanprestasi dalam garansi kepada pihak bank apabi- kontrak konstruksi dengan jaminan bank la kontraktor (pihak yang dijamin garansi yang disebabkan oleh penyedia jasa oleh bank) tidak melaksanakan ke- dalam hal ini kontraktor, maka penyelesai- wajibannya sesuai dengan apa yang annya dapat dilakukan sebagai berikut: telah diperjanjikan dalam kontrak

konstruksi.

1. Apabila wanprestasinya terjadi pada ta- hapan pelaksanaan tender di mana kon-

b. Dalam melakukan pencairan jami- nan bank garansi, pihak penerima

traktor menarik kembali penawarannya jaminan (pemerintah) harus meny-

sebelum berakhirnya masa penawaran yang dinyatakan dalam surat penawaran-

erahkan warkat asli bank garansi kepada pihak bank, dengan catatan

nya atau setelah kontraktor ditetapkan bahwa warkat atau sertifikat bank

sebagai pemenang lelang dalam proses garansi tersebut tidak melebihi jang-

tender, namun kontraktor menolak mem- ka waktu yang tertera dalam klausala

berikan surat jaminan pelaksanaan yang bank garansi disertai dengan melam-

diperlukan, menolak menandatangani pirkan surat keterangan atau per-

kontrak, atau menyetujui koreksi ter hadap nyataan wanprestasi yang dilakukan

penawarannya maka pihak pemerintah oleh kontraktor.

dapat mencairkan jaminan bank garansi tender atau penawaran yang diberikan

282 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ...........

oleh kontraktor pada saat proses pelak- maksudnya adalah pihak pe merintah sanaan tender sebesar 1%-3% dari nilai

dengan pihak kontraktor duduk bersama penawaran yang diajukan setelah ada

membahas mengenai penyebab terjadinya pemberitahuan resmi dari pihak pemer-

wanprestasi tersebut, apabila setelah intah bahwa kontraktor telah wanpresta-

mendengar penjelasan dan alasan dari si. Dan bank wajib mencairkan jaminan

pihak kontraktor mengenai penyebab penawaran tersebut dalam jangka 7 hari

terjadinya wanprestasi tersebut, maka setelah menerima permintaan pertama

pihak pemerintah kemudian mem berikan dari pemerintah dan tanpa mempertim-

kesempatan kepada pihak kontraktor bangkan ada keberatan dari kontraktor.

untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jangka waktu permohonan pencairan

Namun apabila kesempatan pertama ter- bank garansi ini paling lambat 30 hari kal-

sebut ternyata pihak kontraktor tidak ender setelah tanggal berakhirnya jaminan

juga dapat menyelesaikan pekerjaannya bank garansi ini.

sesuai dengan waktu tambahan yang telah mereka minta, maka pihak kontraktor akan

2. Apabila wanprestasinya terjadi pada ta- diberikan teguran kembali oleh pihak hap pasca penandatanganan kontrak kon- pemerintah dan memanggil kembali pihak

struksi di mana pelaksanaan kontrak kon- kontraktor untuk menanyakan penyebab

struksinya belum dilakukan, namun pihak mengapa pekerjaan tersebut tidak dapat

kontraktor menyatakan meng undurkan terselesaikan sebagimana kesepakatan

diri, maka pihak pemerintah dapat men-

sebelumnya.

cairkan jaminan bank garansi pelaksanaan yang telah diserahkan oleh kontraktor

Teguran hanya diberikan sebanyak pada saat sebelum pe nandatangan kontrak

tiga kali oleh pihak pemerintah kepada konstruksi. Dan bank wajib mencairkan

kontraktor secara tertulis untuk melak- jaminan pelaksa naan tersebut dalam jang-

sanakan kewajibannya, dan apabila kon- ka 14 hari setelah menerima permintaan

traktor tidak dapat menyelesaikan ke- pertama dari pemerintah. Jangka waktu

wajibannya sebagaimana mestinya setelah permohonan pencairan bank garansi ini

diberikan kebijakan toleransi oleh pihak paling lambat 30 hari kalender setelah tang-

pemerintah, maka pihak pemerintah dapat gal berakhirnya jaminan bank garansi

melakukan tindakan tegas berupa pemu- ini.

tusan kontrak secara sepihak ke pada kon- traktor. 30 Selain pemutusan kontrak secara

3. Apabila wanprestasinya terjadi pada sepihak oleh pemerintah, kontraktor juga

tahap pelaksanaan kontrak konstruksi harus membayar denda atas keterlambatan

di mana kontraktor tidak menyelesaikan pekerjaan yang mereka lakukan, serta pi-

pekerjaannya sampai selesai sesuai dengan hak pemerintah dapat mencairkan jami-

isi kontrak yang telah disepakati atau nan bank garansi pelaksanaan dan uang

melaksanakan kontraknya tapi tidak muka (jika kontraktor mengambil uang sesuai dengan apa yang diperjanjiakan muka). Dan bank wajib mencairkan jami-

ataupun terlambat melaksanakan pe- nan pelaksanaan dan uang muka tersebut

ker ja annya maka penyelesaiannya ada - dalam jangka 14 hari setelah menerima lah pihak pemerintah terlebih dahulu permintaan pertama dari pemerintah.

menyelesaikannya dengan cara musya- warah dengan pihak kontraktor. 29

Jangka waktu permohonan pencairan

Pe-

bank garansi ini paling lambat 30 hari kal- nye lesaian secara musyawarah disini

29 Wawancara dengan Bapak Sugeng Wahono Selaku 30 Wawancara dengan Bapak Sugeng Wahono Selaku Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB

Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita.

Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 283

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289 ender setelah tanggal berakhirnya jaminan

sekurang-kurangnya sama dengan waktu bank garansi ini.

terhentinya Kontrak.

Namun apabila dalam hal ini Khusus untuk pemberitahuan pihak kontraktor dapat menyelesaikan

mengenai keadaan kahar kepada pe- kewajibannya meskipun terlambat dari

merintah (pemberi pekerjaan) dalam jadwal yang telah disepakati dalam

hal ini diwakili oleh PPK paling lambat kontrak, maka pihak kontraktor hanya

14 (empat belas) hari kalender sejak dikenakan denda atas keterlambatan

terjadinya keadaan kahar, dengan menyer- pekerjaannya oleh pihak pemerintah.

takan pernyataan Keadaan Kahar dari Besarnya denda kepada kontraktor atas

pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan keterlambatan penyelesaian pekerjaan

peraturan perundang-undangan.Keter- adalah:

lambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar yang dilaporkan paling

a) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa lambat 14 (empat belas) hari kalender

harga bagian Kontrak yang belum sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak

dikerjakan, apabila bagian pekerjaan dikenakan sanksi, begitu juga dengan

yang sudah dilaksanakan dapat ber- keterlambatan menyelesaikan pekerjaan

fungsi; yang disebabkan bukan kerena kesalahan

b) 1/1000 (satu perseribu) dari harga yang memang sengaja dilakuakan atau Kontrak, apabila bagian pekerjaan

disebakan oleh kontraktor maka juga tidak yang sudah dilaksanakan belum ber-

dikenakan sanksi atas keterlambatannya fungsi;

tersebut.

4. Apabila wanprestasinya terjadi pada traktor tidak dapat melaksanakan ke-

Tapi sebaliknya apabila pihak kon-

waktu masa pemeliharaan, di mana pi- wajibannya karena keadaan kahar atau

hak kontraktor tidak mau melaksana kan bukan kerena kesalahan dari kontraktor,

ke wajibannya untuk memperbaiki keru- melainkan karena adanya pekerjaan tam-

sakan-kerusakan yang ada pada waktu bahan, perubahan disain, keterlambatan

masa pemeliharaan atau menambah pe- yang disebabkan oleh PPK, masalah yang

kerjaan yang terlewatkan oleh kontraktor, timbul diluar kendali Penyedia, maka pihak

maka pihak pemerintah terlebih dahulu kontraktor harus melaporkan hal terse-

akan menegur dan memanggil kontraktor but kepada penyedia jasa (PPK) secara

untuk me nyelesaikan permasalahan ter- tertulis dengan mengajukan permohonan

sebut se cara musyawarah. 31 Namun apa- kepada penyedia jasa (PPK) untuk mem-

bila pihak kontraktor tidak mengin dahkan perpanjang Waktu penyelesaian pekerjaan

teguran atau tidak mau melaksanakan yang disebabkan karena keadaan kahar

hasil kesepakatan yang telah disepakati atau bukan kerena kesalahan yang dise-

bersama secara musyawarah tersebut, babkan oleh kontraktor. Kemudian PPK

maka pihak pemerintah dapat mencairkan melakukan penelitian terhadap usulan

jaminan bank garansi pemeliharaan yang tertulis tersebut, dan apabila PPK meny-

diserahkan oleh kontraktor untuk mem- etujui perpanjangan waktu pelaksanaan

perbaiki kerusakan-kerusakan yang ada kontrak maka persetujuan perpanjangan

atau menambah kekurangan pe kerjaan waktu pelaksanaan dituangkan dalam

yang tidak dikerjakan kontraktor. Dan adendum Kontrak. Lamanya waktu per-

bank wajib mencairkan jaminan pelak- panjangan penyelesaian pekerjaan dapat

31 Wawancara dengan Bapak Sugeng Wahono Selaku Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB

Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita.

284 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ........... sanaan ter sebut dalam jangka 14 hari dari seorang arbiter sebagai anggota

setelah menerima permintaan pertama yang ditunjuk oleh pemerintah, seorang dari pemerintah. Jangka waktu permo- arbiter sebagai anggota yang ditunjuk oleh honan pencairan bank garansi ini paling kontraktor dan seorang arbiter lagi yang lambat 30 hari kalender setelah tanggal be- ditunjuk sebagai ketua merangkap anggota rakhirnya jaminan bank garansi ini. Besar yang ditunjuk oleh anggota arbiter tersebut. nilai jaminan bank garansi pemeliharaan Dan apabila cara musyawarah dan arbitrase adalah sebesar 5% dari nilai kontrak kon- belum mencapai penyelesaian maka dapat struksi.

diselesaikan melalui lembaga peradilan. 33

Sedangkan apabila pihak pemerintah Sedangkan terkait dengan bank ga- dalam hal ini yang diwakili oleh PPK yang ransinya, apabila terjadi klaim dari pihak melakukan wanprestasi terhadap kontrak- pemerintah sebagai pihak pemberi kerja tor, maka pihak kontraktor dapat mengaju- terkait dengan wanprestasi yang dilakukan kan tuntutan kepada Kuasa anggaran/Kua- oleh pihak kontraktor, maka pihak pemer- sa pengguna anggaran terhadap wanprestasi intah dalam mengajukan klaim (pencairan yang dilakukan oleh PPK. Kemudian Kuasa bank garansi) harus menyerahkan warkat anggaran/ Kuasa pengguna anggaran akan asli bank garansi kepada pihak bank, den- memanggil PPK dan kontraktor untuk men- gan catatan bahwa warkat atau sertifikat dengarkan penjelasan dari masing-masing bank garansi tersebut tidak melebihi jangka pihak terkait dengan hal tersebut dan akan waktu yang tertera dalam klausala bank diselesaiakan secara musyawarah. Apabila garansi tersebut serta membawa surat ket- pihak PPK ternyata memang benar melaku- erangan atau pernyataan wanprestasi yang

kan wan prestasi, maka Kuasa anggaran/ dilaku kan oleh kontraktor. 34 Bank sebelum kuasa pengguna anggran akan memerintah- melaku kan pencairan bank garansi terlebih kan PPK untuk melaksanakan kewajiban- dahulu harus menghubungi nasabah pe- nya dan juga PPK (pihak pemerintah) ha- mohon bank garansi (kontraktor) untuk rus memberikan ganti rugi kepada kontrak- melakukan negoisasi dan menyelesaikan tor atas keterlambatan pembayaran sebesar segala kewajibannya atas terjadinya klaim bunga dari nilai tagihan yang terlambat tersebut, apakah akan diselesaikan secara dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga sekaligus lunas, atau dengan pemberian

yang berlaku pada saat itu menurut keteta- fasilitas kredit. 35 Adapun bentuk tanggung pan Bank Indonesia, atau dapat diberikan jawab bank atas pengajuan klaim dari pihak kompensasi sesuai ketentuan dalam Do- pemerintah adalah sebesar nominal yang

kumen Kontrak. 32 Adapun Tata cara pem- tercantum dalam bank garansi. 36 bayaran denda dan/atau ganti rugi diatur

Jika Pihak bank pada akhirnya harus dalam Dokumen Kontrak.

membayar klaim ganti rugi yang diajukan

Apabila cara penyelesaian secara oleh pihak pemerintah sebagai pemegang musyawarah tidak menemui titik temu sertifikat bank garansi, maka harus dibuat- antara pihak pemerintah dengan kontraktor kan akta subrogasi, sesuai dengan Pasal ataupun salah satu pihak merasa tidak

33 puas atas hasil dari penyelesaian secara Wawancara dengan Bapak Sugeng Wahono Selaku

Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB

musyawarah tersebut, maka dapat pula Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita. 34 diselesaikan melalui cara arbitrase dengan Wawancara dengan Ibu Anggia da bagian pema-

saran kredit PT. Bank NTB, tanggal 22 Februari 2013,

membentuk panitia arbitrase yang terdiri Pukul 16.30 Wita. 35 . HR Daeng. Op.cit hlm. 172

32 Wawancara dengan Bapak Sugeng Wahono Selaku 36 Wawancara dengan Ibu Anggia da bagian pema- Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB

saran kredit PT. Bank NTB, tanggal 22 Februari 2013, Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita.

Pukul 16.30 Wita.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 285

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289 1400 dan 1401 KUH Perdata. Bersamaan diberikan somasi kepada pihak kontraktor

dengan waktu pembayaran klaim, ber- oleh lembaga KPKNL atas permohonan dasarkan akta subrogasi tersebut harus dari bank, dan apabila ternyata setelah dibuat akta perjanjian kredit antara bank dilakukan hal tersebut pihak kontraktor dan pihak nasabah yang bersangkutan. masih tidak ada itikad baik juga, maka akan Dengan telah dibayarkannya klaim tersebut dilakukan pencairan jaminan lawan oleh oleh pihak bank, maka kedudukan antara pihak bank dan akan dilakukan black list

pihak bank dengan pihak kontraktor terhadap debitur tersebut. 37 berubah menjadi kreditur dan debitur.

Sehingga konsekwensinya adalah pihak Setelah dilakukannya penandatangan per-

debitur tidak dapat lagi mengajukan per- jan jian kredit antara pihak kontraktor

mohonan bank garansi ataupun permoho- (debitur) dengan pihak bank (kreditur)

nan kredit kepada bank manapun atau jasa dalam kaitannya dengan pencairan bank keuangan lainya untuk selamanya. garansi, ternyata dikemudian hari terjadi

wanprestasi yang dilakukan oleh pihak KESIMPULAN

kontraktor (debitur), maka tindakan yang terlebih dahulu yang dilakukan oleh pihak

Prosedur atau tahapan dalam pelaksa- bank apabila kontraktor (debitur) me- naan kontrak konstruksi antara pemer- lakukan wanprestasi adalah pihak bank intah dengan kontraktor dengan jaminan

akan melakukan komunikasi terkait bank garansi yaitu pertama, dengan wanprestasi yang dilakukan oleh

a. Tahap Persiapan Pemilihan Penyedia Pe- pihak kontraktor (debitur) dengan cara kerjaan Konstruksi. Kedua, mendatanginya untuk menyakan kesang-

gupan dari kontraktor (debitur) untuk

b. Tahap Pelaksanaan Pemilihan Penyedia melunasi tunggakan utangnya.

Pekerjaan Konstruksi. Setelah melakukan komunikasi dengan

Dalam tahap pemilihan penyedia jasa kontraktor (debitur), ternyata tanggal jatuh inilah bank garansi tender digunakan oleh tempo utang dari pihak kontraktor telah pihak penyedia jasa (kontraktor) sebagai tiba, maka pihak bank akan tetap melakukan salah satu syarat agar bisa mengikuti tender penagihan utang kepada kontraktor. Namun dalam pemilihan penyedia jasa. Ketiga, apabila dari kontraktor tidak ada itikad baik untuk melunasi tunggakannya, maka pihak

a. Tahap Penandatanganan Kontrak. bank akan mengeluarkan surat peringatan

Pada tahap penandatangan kontrak pertama kepada pihak kontraktor. Begitu

ini pihak kontraktor harus menyerahkan seterusnya upaya yang dilakukan oleh pihak

Jaminan bank garansi pelaksanaan sebe- bank terhadap pihak kontraktor untuk

lum melakukan penandatangan kontrak mau melunasi tunggakan utangnya sampai

dengan pihak pemerintah. Dan Kempat, dengan diterbitkannya surat peringatan

ketiga. Apabila sampai dengan telah

c. Tahap Pelaksanaan Kontrak. diterbitkan surat peringatan ketiga ternyata

Pada tahap pelaksanaan kontrak ini pihak kontraktor tidak ada itikad baik

apabila pihak kontraktor mengambil uang untuk melunasi tunggakan utangnya, maka

muka sebelum melaksanakan pekerjaan, pihak bank akan melakukan pencairan

maka pihak kontraktor harus menyerah- jaminan lawan yang telah diserahkan oleh

kan terlebih dahulu jaminan bank garansi kontraktor (debitur), namun khusus untuk jaminan lawan berupa Barang bergerak dan 37 Wawancara dengan Bapak Ariadityawan Kusu-

barang tidak bergerak terlebih dahulu akan mantri bagian penyelamatan kredit PT. Bank NTB, tan-

ggal 22 Februari 2013, Pukul 16.30 Wita.

286 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ........... uang muka serta menyerahkan jaminan memerintahkan PPK untuk melaksanakan

bank garansi pemeliharaan apabila pihak kewajibannya dan juga PPK (pihak kontraktor telah menyelesaikan peker- pemerintah) harus memberikan ganti rugi jaannya. Sedangkan

kepada kontraktor atas keterlambatan pembayaran sebesar bunga dari nilai

Untuk Penyelesaian masalah jika salah tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan satu pihak melakukan wanprestasi dalam tingkat suku bunga yang berlaku pada saat

pelaksanaan kontrak konstruksi ant- itu menurut ketetapan Bank Indonesia,

ara pemerintah dengan kontraktor yang atau dapat diberikan kompensasi sesuai

menggunakan jaminan bank garansi ketentuan dalam Dokumen Kontrak.

yaitu : Pertama, Dalam kaitannyanya Namun apabila ada dari salah satu pihak

dengan kontrak konstruksi, apabila wan- yang merasa tidak puas dengan penyelesaian

pre stasinya disebabkan oleh kontraktor secara musyawarah tersebut, maka pihak maka pihak pemerintah akan memanggil yang merasa tidak puas tersebut dapat

pihak kontraktor untuk duduk bersama mengajukan penyelesaiannya permasalahan

secara musyawarah membahas mengenai tersebut melalui arbitrase atau melalui penyebab terjadinya wanprestasi tersebut, lembaga per adilan yang berwenang.

memberikan kesempatan kepada pihak kontraktor untuk menyelesaikan pekerja-

Kedua , Dalam kaitannya dengan bank annya sesuai batas waktu yang mereka gaansi yaitu apabila terjadi wanprsetasi minta. Kalau pekerjaan tersebut tetap yang dilakukan oleh pihak kontraktor (deb- tidak rampung sesuai batas wektu, maka itur) , maka tindakan yang terlebih dahulu pihak kontraktor akan diberikan teguran dilakukan oleh pihak bank adalah melaku- kembali oleh pemerintah dan teguran kan komunikasi terkait dengan wanpresta- hanya diberikan sebanyak tiga kali. Namun si yang dilakukan oleh pihak kontraktor apabila pihak kontraktor tidak dapat juga (debitur) . Jika tanggal jatuh tempo utang menyelesaikan kewajibannya, maka pihak dari pihak kontraktor telah tiba, maka pi- pemerintah dapat memutuskan kontrak hak bank akan melakukan penagihan utang konstruksi secara sepihak, dan mencairkan kepada kontraktor. Namun apabila kon- jaminan bank garansi yang diserahkan oleh traktor tidak ada itikad baik untuk melu- kontraktor serta kontraktor dikena kan nasi tunggakannya maka pihak bank akan denda atas wanprestaasi yang dilakukannya. mengeluarkan surat peringatan pertama

kepada pihak kontraktor. Begitu seterusnya Sedangkan apabila pihak pemerintah

upaya yang dilakukan oleh pihak bank terh- dalam hal ini diwakili oleh PPK yang melaku-

adap pihak kontraktor untuk mau melunasi kan wanprestasi terhadap kontraktor,

tunggakan utangnya sampai dengan diter- maka pihak kontraktor dapat mengajukan

bitkannya surat peringatan ketiga. Setelah tuntutan kepada Kuasa anggaran/ Kuasa

peringatan terakhir ini kalau ternyata kon- pengguna anggaran terhadap wanprestasi

traktor tetap beretikad tidak baik , maka pi- yang dilakukan oleh PPK. Kemudian

hak bank akan melakukan pencairan ter- Kuasaanggaran/Kuasa pengguna anggaran

hadap jaminan lawan yang telah diserahkan akan memanggil PPK dan kontraktor untuk oleh kontraktor (debitur). mendengarkan penjelasan dari masing-

masing pihak terkait dengan hal tersebut dan akan diselesaiakan secara musyawarah. Apabila pihak PPK ternyata memang benar melakukan wanprestasi, maka Kuasa anggaran/ kuasa pengguna anggran akan

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 287

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289

Daftar Pustaka

1. Buku, Makalah, dan Artikel

A Qiram Syamsudin Meliala, 1985, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Beserta Perkembangannya , Yogyakarta: Liberty..

Ahmad Anwari, 1981, Garansi Bank Menjamin Usaha Anda, Jakarta:

Aksara Pustaka. Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian

Hukum , Cetakan Kedua, Jakarta : PT. Raja Grafindo. H.R Daeng Naja, 2005, Hukum Kredit dan Bank Garansi, Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti

I Made Widyana, 2009, Alternatif Penyelesaian Sengketa, Jakarta:

Fikahati Aneska. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995, Balai Pustaka, cet. 4, Jakarta. Munir Fuady, 1998, Kontrak Pemborongan Mega Proyek, Bandung: PT

Citra Aditya Bakti Munir Fuady, 2002, Pengantar Hukum Bisnis, Bandung: Citra Aditya

Bakti. Ridwan H.R, 2006, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Raja

Grafindo. Salim HS, 2009, Hukum Kontrak, Teori dan Tekhnik Penyusunan

kontrak , Jakarta: Sinar Grafika. Thomas Suyatno, dkk, 1997, Dasar-Dasar Perkreditan, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama. Zaeni Asyhadie dan Arief Rahman, 2013, Pengantar Ilmu Hukum,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2. Peraturan Perundang-Undangan. Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW). Indonesia, Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa

Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3833).

Indonesia, Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3790).

Indonesia,Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956).

Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi (Tambahan

288 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ........... Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3957).

Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Indonesia, Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/

Jasa Pemerintah No. 6 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/11 UPPB Tanggal 28 Maret

Tahun 1979. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor:23/88/KEP/DIR

tanggal 18 Maret 1991. Surat Edaran Direksi Bank Indonesia No. 23 / 7 / UKU tanggal 18

Maret 1991.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 289