PERANAN BANK GARANSI DALAM KONTRAK KONSTRUKSI ANTARA PEMERINTAH DENGAN KONTRAKTOR THE ROLE OF BANK GUARANTY IN CONSTRUCTION CONTRACTS BETWEEN THE GOVERNMENT AND CONTRACTORS

PERANAN BANK GARANSI DALAM KONTRAK KONSTRUKSI ANTARA PEMERINTAH DENGAN KONTRAKTOR

THE ROLE OF BANK GUARANTY IN CONSTRUCTION CONTRACTS BETWEEN THE GOVERNMENT AND CONTRACTORS

Diman Ade Mulada

Universitas Mataram Magister Ilmu Hukum Unram Email : dimanademulada@yahoo.com

Naskah diterima : 12/05/2013; direvisi : 02/06/2013; disetujui : 06/07/2013

A bstrAct

In government project, to guarantee the assignor (government) to acquire the project finished on the time and quality promised by the contractor, it required a guarantee of the contractor for the government as mentioned in Article no 67 paragraph (1) of Presidential Decree No. 54 of 2010 concerning the Procurement of Goods / Services. One of the guarantees often used by contractors is a guarantee bank. In the implementation of a contract between the government and contractors who use the guarantee bank, they must go through some steps.. First stage is the preparation for the selection of the construction work, and the second stage is to carry out the selection of construction work, in which the contractor must submit a tender guarantee of bank guarantee. The third stage is the signing of the contract, in which the contractor must submit

a bank guarantee of warranty execution and the fourth stage is the execution of contracts where the contractor must submit a bank guarantee of an advance money if the contractor will take an advance money and submit a bank guarantee of a maintenance warranties when the contractor has completed the work. When a default happened by either party, the solution is as follows. If related to the contracts, the problem is solved through a discussion, and then if no way out, the problem may be solved through arbitration or courts. In relation to the bank guarantee, if

a default happened by the contractor, the solution is by deliberation between the bank and the contractor in order that the contractor complete the arrears, however, if the contractor has no intention to complete the arrears, the bank may issue a maximum of three (3) warning letters. Moreover, if the bank has issued three warning letter sand the contractor still does not respond, then the bank will make disbursements against opponents guarantees that have been submitted by the contractor.

Keywords: Bank Guarantee, Contraction Contract.

A bStrAk

Dalam melaksanakan proyek pemerintah, untuk menjamin pihak pemberi tugas (pemerintah) untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan waktu dan kualitas yang dijanjikan oleh kontraktor, maka dipersyaratkan adanya suatu jaminan yang harus diberikan oleh kontraktor kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan Pasal 67 ayat (1) Perpres No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Salah satu bentuk jaminan yang sering digunakan oleh kontraktor adalah jaminan yang berbentuk bank garansi. Dalam pelaksanaan kontrak konstruksi antara pemerintah dengan kontraktor yang menggunakan jaminan bank garansi, ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu: Tahap pertama adalah persiapan pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi, Tahap kedua adalah melaksanakan pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi, yang mana dalam tahap ini pihak kontraktor harus menyerahkan jaminan bank garansi tender, Tahap ketiga adalah Penandatanganan Kontrak yang mana dalam tahap ini pihak kontraktor harus menyerahkan jaminan bank

IUS 265 Kajian Hukum dan Keadilan

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289

garansi pelaksanaan dan tahap yang keempat adalah pelaksanaan kontrak konstruksi yang mana dalam tahap ini pihak kontraktor harus menyerahkan jaminan bank garansi uang muka apabila pihak kontraktor akan mengambil uang muka dan menyerahkan jaminan bank garansi pemeliharaan apabila pihak kontraktor telah menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan apabila terjadi wanprestasi oleh salah satu pihak maka bentuk penyelesaiannya adalah sebagai berikut: Dalam kaitannya dengan kontrak konstruksi penyelesaianya terlebih dahulu diselesaikan dengan cara musyawarah, kemudian apabila dengan cara musyawarah tidak ada titik temu maka dapat diselesaikan melalui jalur arbitrase atau melalui pengadilan, begitu juga dalam kaitannya dengan bank garansi, apabila terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh pihak kontraktor maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah yaitu melakukan komunikasi antara pihak bank dengan kontraktor suapaya pihak kontraktor mau menyelesaikan tunggakannya, namun apabila kontraktor tidak ada itikad baik untuk melunasi tunggakan utangnya, maka pihak bank akan mengeluarkan surat peringatan tertulis maksimal sebanyak 3 (tiga) kali. Dan apabila pihak bank telah mengeluarkan peringan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali, ternyata kontraktor masih tidak mempunyai itikad baik, maka pihak bank akan melakukan pencairan terhadap jaminan lawan yang telah diserahkan oleh kontraktor.

Kata Kunci: Bank Garansi dan Kontrak konstruksi.

PENDAHULUAN

biaya yang cukup besar. Sehingga untuk menjamin pihak pemberi tugas (pemerin-

n egArA i ndonesiA meruPAkAn suatu

tah) mendapatkan hasil pekerjaan sesuai negara yang sedang dalam proses tahap

dengan waktu dan kualitas yang dijanji- membangun (developing country), di mana

kan oleh kontraktor maka dipersyaratkan pada saat ini sedang giat melaksanakan adanya suatu jaminan yang harus diberi- pembangunan di segala bidang, baik pem-

kan oleh kontraktor ke pada owner dalam bangunan di bidang fisik maupun di bidang

hal ini adalah pemerintah sesuai dengan non fisik. Salah satu bentuk realisasi dari ketentuan Pasal 67 ayat (1) Keppres No. 54 pembangunan yang dilaksanakan, berupa

Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ pemba ngunan proyek-proyek sarana dan

Jasa Pemerintah. Yang mana salah satu prasarana yang berwujud pem bangunan

bentuk jaminan yang sering digunakan oleh seperti rehabilitasi jalan, jembatan, pelabu- kontraktor adalah jaminan yang berbentuk han, irigasi, pasar, sekolah, perkantoran dan

bank garansi.

sebagainya. Kegiatan pembangunan demiki- an lazimnya terjadi dalam bentuk perjanji-

Bank Garansi merupakan garansi atau an pemborongan kerja (kontrak kontruksi) jaminan yang diberikan oleh bank, di mana di mana dalam artikel ini pemerintah ber- bank menjamin nasabah (terjamin) untuk tindak sebagai pihak yang memberi peker- memenuhi suatu kewajiban apabila yang jaan atau pihak yang memborongkan, se- dijamin dikemudian hari ternyata tidak dangkan pihak kontraktor atau pemborong memenuhi kewajiban kepada pihak lain sebagai pihak pelaksana pemborongan.

sesuai dengan persetujuan, karena bank garansi merupakan salah satu jasa bank

Perjanjian pemborongan pekerjaan ini di samping memberikan jasa-jasa lainnya

dapat terdiri atas pemborongan bangunan maka bank garansi diberikan kepada nasa- (konstruksi) dan bukan bangunan. Namun bahnya dengan tujuan memberikan bantu-

dalam hal ini saya akan fokus membicara- an yang sifatnya menunjang nasabah yang

kan pada perjanjian/ kontrak pembo- akan melakukan suatu pembelian atau keg-

rongan bangunan (konstruksi). Kontrak iatan yang tidak membutuhkan kredit dari kontruksi atau yang biasa kita sebut dengan

kontrak pembangunan adalah salah satu jenis pekerjaan yang memiliki resiko dan

266 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ........... Bank. 1 Dalam perjanjian pemborongan ker- pada pengumpulan data lapangan. Adapun

ja (kontrak konstruksi) ada beberapa jenis metode pendekatan yang digunakan adalah bank garansi yang digunakan seperti: Bank Pendekatan peraturan perundang-undan- Garansi Tender (Bid Bond/Tender Bond), gan (statute approach), Pendekatan konsep- Bank Garansi Uang Muka Kerja (Advance tual (conceptual approach), dan Pendekatan Payment Bond ), Bank Garansi Pelaksanaan

Empiris. Mengenai sumber dan jenis data (Performance Bond), dan Bank Garansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pemeliharaan (Retention Bond). Dengan data kepustakaan dan data lapangan. Data adanya bank garansi apabila pihak yang di- kepustakaan dalam penelitian hukum ini, jamin (kontraktor) melanggar janji maka mencakup bahan hukum primer, bahan hu- pihak penerima jaminan percaya bahwa kum skunder dan bahan hukum tersier se- bank akan menggantikan kedudukan pi- dangkan data lapangannya adalah data yang hak terjamin untuk memenuhi kewajiban- diperoleh langsung dari lapangan penelitian nya, maka pihak penerima jaminan akan dengan cara melakukan wawancara kepada terhindar dari resiko yang timbul sebagai narasumber yang terkait dengan masalah akibat kelalaian, kemacetan usaha, dan ti- yang diteliti. dak tanggung jawabnya pihak yang dijamin

Adapun mengenai tehknik pengumpu- (kontraktor), sehingga secara tidak lang-

lan datanya adalah dengan cara melakukan sung kelancaran usaha mereka benar-benar wawancara secara langsung dengan nara-

terjamin dengan adanya bank garansi yang sumber yang terkait dengan permasalahan

mana fungsinya banyak membantu mer- yang diteliti serta melakukan studi doko-

eka. Berdasarkan uraian di atas sehingga men, yaitu menghimpun, mengkaji bah- tulisan ini difokuskan untuk membahas

an-bahan hukum yang berupa peraturan prosedur pelaksanaan kontrak konstruksi

perundang-undangan, buku-buku, artikel antara pemerintah dengan kontraktor den-

ilmiah, laporan-laporan penelitian dan bah- gan jaminan bank garansi dan penyelesaian an kepustakaan lainnya yang berhubungan

masalah jika salah satu pihak melakukan dengan permasalahan yang diteliti, sehing-

wanprestasi.

ga dari semua bahan hukum atau data yang

Metode Penelitian hukum yang digu- berhasil dikumpulkan tersebut, kemudian nakan dalam penelitian ini adalah pene- diolah, dan dianalisis secara kualitatif den- litian hukum normatif (doktrinal) dan gan maksud untuk memperoleh suatu jawa- penelitian hukum empris (non doktrinal). ban tentang Peranan Bank Garansi Dalam Pada penelitian hukum normatif (hukum Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah diktrinal), hukum dikonsepkan sebagai apa Dengan Kontraktor, sehingga diperoleh yang tertulis dalam peraturan perundang- suatu kesimpulan yang signifikan dengan undangan (law in book) atau hukum dikon- pokok permasalahan yang diangkat melalui sepkan sebagai kidah atau norma yang metode deskriptif yaitu dalam bentuk uraian merupakan patokan berprilaku manusia yang dirumuskan dengan pola pikir yang

yang dianggap pantas. 2 Sedangkan peneli- runtun dan logis. Analisis kulitatif dilaku- tian hukum empris (hukum non doktrinal), kan dengan cara deduktif, yaitu menarik yaitu penelitian yang berorentasi pada per- suatu kesimpulan dari data yang sifatnya masalahan yang bersifat menyoroti keadaan umum ke khusus untuk memperoleh kej- sosial, sehingga lebih banyak di dasarkan elasan terhadap suatu kebenaran, sehingga

memperoleh gambaran yang jelas terkait

Thomas Suyatno, dkk, Dasar-Dasar Perkreditan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 8

masalah yang diteliti.

2 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum , Cetakan Kedua, (Jakarta : PT. Raja

Grafindo, 2004), hlm. 118

PEMBAHASAN

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 267

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289

A. Kerangka Konseptual

3. Suatu hal tertentu;

4. Suatu sebab yang halal. maka terdapat beberapa teori untuk mengu-

Guna untuk menjelaskan kajian di atas

Selain itu juga didalam hukum perjan- raikannya.

jian/kontrak mengenal beberapa asas pent-

1. Teori Perjanjian ing yang merupakan dasar kehendak pihak-

Menurut doktrin teori lama yang disebut pihak dalam mencapai tujuannya. Adapun

asas-yang dimaksud antara lain:

dengan perjanjian adalah: 3

a. Asas Kebebasan Berkontrak; sepakat untuk menimbulkan akibat

“Perbuatan hukum berdasarkan kata

b. Asas Konsensualisme;

c. Asas Pacta Sunt Servanda. Dari definisi tersebut telah tampak ad-

hukum”.

2. Teori Penyelesaian Sengketa anya asas konsensualisme dan timbulnya

akibat hukum (tumbuh/lenyapnya hak dan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kewajiban). Sedangkan menurut teori baru sengketa adalah suatu yang menyebabkan

yang dikemukakan oleh Van Dumne, yang perbedaan pendapat, pertengkaran dan

4 perbantahan. diartikan dengan perjanjian adalah: 5 Perselisihan dan sengketa diantara dua pihak yang melakukan

“Suatu hubungan hukum antara dua pi- hubungan kerjasama mungkin saja terjadi. hak atau lebih berdasarkan kata sepakat Terjadinya perselisihan dan sengketa ini untuk menimbulkan akibat hukum.”

sering kali disebabkan apabila satu pihak Teori baru tersebut tidak hanya melihat tidak menjalankan kesepakatan yang

telah dibuat dengan baik ataupun karena perjanjian semata-mata,tetapi juga harus

ada pihak yang wanprestasi, sehingga dilihat perbuatan sebelumnya atau yang

mendahuluinya. Ada tiga tahap dalam mem- merugikan pihak lain. Dan biasanya penyelesaian se ngketanya bisa melalui

buat perjanjian menurut teori baru yaitu: dua cara yaitu melalui pengadilan dan

a) Tahap pracontractual, yaitu adanya diluar pengadilaan. Model penyelesaian

penawaran dan penerimaan; sengketa yang digunakan para pihak apabila terjadi sengketa diantara keduanya

b) Tahap contractual , yaitu adanya yaitu berdasarkan klausul mengenai cara persesuaian pernyataan kehendak antara penyelesaian sengketa yang mereka pilih para pihak; yang terdapat pada suatu perjanjian yang

c) Tahap post contractual, yaitu pelaksanaan dibuat oleh para pihak sebelum terjadi

perjanjian. sengketa atau berdasarkan kesepakatan para pihak setelah timbulnya perselisihan.

Dalam membuat suatu perjanjian harus memperhatikan syarat-syarat sahnya per-

Menurut Roberts Model penyelesaian janjian, Adapun syarat-syarat sahnya Per- sengketa yang dikenal dalam masyarakat janjian anatara lain yaitu:

sederhana maupun kompleks(modern) pada pokoknya adalah sebagai berikut: 6

1. Kata sepakat dari mereka yang mengikat- kan dirinya;

a) Negosiasi melalui proses kompromi an- tara pihak-pihak yang berkonflik, tanpa

2. Kecakapan untuk membuat perjajian;

5 Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 3 Salim HS, Hukum Kontrak, Teori dan Tekhnik Penyu-

Jakarta: Balai Pustaka, 1990, hlm. 815 sunan kontrak , (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 25

6 I Made Widyana, Alternatif Penyelesaian Sengketa, 4 Ibid . hlm. 26

Jakarta: Fikahati Aneska, 2009, hlm. 75

268 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ........... mengundang kehadiran pihak ketiga yang

tugas untuk melaksanakan undang-undang.

menyelesaikan konflik yang terjadi di- Responsibility berarti hal yang dapat diper- antara mereka.

tanggungjawabkan atau suatu kewajiban, dan termasuk putusan, keterampilan, ke-

b) Mediasi, melaui kesepakatan antara pi- mampuan dan kecakapan meliputi kewa-

hak- pihak untuk melibatkan pihak ke- jiban bertanggung jawab atas undang-un- tiga (mediator) dalam penyelesaian kon- dang yang dilaksanakan. Dalam pengertian

flik, walaupun hanya sebatas perantara dan penggunaan praktis, istilah liability

(go-betwen) bersipaf pasif karena inisiatif menunjuk pada pertanggung jawaban hu- untuk mengambil keputusan sebagai wu- kum, yaitu tanggung gugat akibat atas kes-

jud penyelesaian sengketa tetap didasar- alahan yang dilakukan oleh subyek hukum

kan pada kesepakatan pihak-pihak yang sedangkan istilah responsibility menunjuk

berkonflik. pada pertanggung jawaban Politik.

c) Arbitrase, melalui kesepakatan yang meli- Ada beberapa prinsip pertanggung jawa-

batkan pihak ketiga yang disebut arbitrator ban hukum secara umum yang dibedakan

sebagai wasit yang mengambil keputusan

sebagai berikut: 7

dan keputusan tersebut harus ditaati dan dilaksanakan oleh para pihak yang berkon-

a) Prinsip tanggung jawab berdasarkan un- flik.

sur kesalahan (fault liability atau liability based on fault) adalah prinsip yang cukup

d) Ajudikasi, sebagai model penyelesaian umum berlaku dalam hukum pidana dan

sengketa melalui instansi pengadilan yang perdata. Dalam kitab Undang-Undang

keputusannya mengikat pihak-pihak yang Hukum Perdata, khususnya dalam Pasal

berkonflik. 1365, 1366, dan 1367, prinsip ini dipegang

3. Teori Tanggung Jawab secara teguh. Prinsip ini mengatakan, seorang baru dapat dimintakan pertang-

Tanggung jawab adalah keadaan wajib gungjawaban secara hukum jika ada unsur menanggung segala sesuatu. Tanggung jaw-

kesalahan yang dilakukannya.

ab bersifat kodrati artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap

b) Prinsip praduga untuk selalu bertanggung manusia dibebankan tanggung jawab. Apa-

jawab, di mana prinsip ini menyatakan bila ia tidak mau bertanggung jawab maka

bahwa tergugat selalu dianggap ber- ada pihak lain yang memaksakan tanggung

tanggungjawab (Presumption of liability jawab itu. Dengan demikian tanggung principle) , sampai ia dapat membuktikan

jawab dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari bahwa ia tidak bersalah. Kata “dianggap” sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepent-

pada prinsip “presumption of liability’’ ingan lain.

adalah penting, karena ada kemungkinan tergugat membebaskan diri dari tanggung

Ada dua istilah yang menunjuk pada jawab, yaitu dalam hal membuktikan pertanggungjawaban dalam kamus hukum,

bahwa ia telah “mengambil” semua yaitu liability dan responsibility. Liabil-

tin dakan yang diperlukan untuk meng- ity merupakan istilah hukum yang luas,

hindarkan terjadinya kerugian. menunjuk hampir semua karakter risiko

atau tanggung jawab, pasti, bergantung

c) Prinsip praduga untuk tidak selalu bertang- atau yang mungkin meliputi semua kara-

gung jawab, prinsip ini adalah kebalikan kter hak dan kewajiban secara aktual atau

dari prinsip yang kedua, prinsip praduga potensial seperti kerugian, ancarnan, keja-

7 hatan, biaya atau kondisi yang menciptakan Ridwan H.R, Hukum Administrasi Negara, (Jakar-

ta: Raja Grafindo, 2006), hlm. 335-337

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 269

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289

untuk tidak selalu bertanggung jawab Dengan kata lain, adanya perjanjian (bank hanya dikenal dalam lingkup transaksi

garansi) tergantung adanya perjanjian po- konsumen yang sangat terbatas. contoh kok. Apabila perjanjian pokoknya hapus dari penerapan prinsip ini adalah pada maka perjanjian tambahan juga hapus. hukum pengangkutan. Kehilangan atau Bank didalam memberikan jasa bank garan- kerusakan di bawah, dibawa dan diawasi si kepada kontraktor harus memperhatikan oleh penumpang (konsumen) adalah tang- hal-hal yang sudah ditetapkan dalam Surat gung jawab dari penumpang.

Edaran Bank Indonesia No. 11/11 UPPB Tanggal 28 Maret Tahun 1979, yang meng-

d) Prinsip tanggung jawab mutlak, prinsip

haruskan bank untuk :

tanggung jawab mutlak (strict liability) sering diidentikan dengan prinsip tang-

a) Meneliti bonafiditas pihak yang dijamin gung jawab absolut (absolut liability),

b) Meneliti sifat dan menilai transaksi yang adalah prinsip tanggung jawab tanpa

akan dijamin sehingga dapat diberikan kesalahan dan tidak ada pengecualian.

jaminan yang sesuai

e) Prinsip tanggung jawab dengan pem-

c) Menilai jumlah jaminan yang akan diberi- batasan, (limitation of liability principle)

kan bank

ini sangat disenangi oleh pelaku usaha untuk dicantumkan sebagai klausula ekse-

d) Menilai kemampuan pihak yang akan norasi dalam perjanjian standar yang

dijamin untuk memberikan kontrak jami- dibuatnya.

nan yang cukup sesuai dengan kemung- kinan terjadinya resiko.

4. Bank Garansi Adapun beberapa jenis Bank Garansi

Istilah Garansi Bank berasal dari bahasa yang digunakan untuk mendukung pelak- Belanda ‘Garantie’ yang artinya jaminan. sanaaan kontrak konstruksi adalah:

Pengertian garansi bank dapat kita baca dalam Pasal 1 Surat Keputusan Direksi

1) Bank Garansi Tender (Bid Bond). Bank Indonesia Nomor:11/110/Kep/Dir/ UPPB tentang pemberian jaminan oleh

Bank Garansi yang diberikan ke- bank dan pemberian jaminan oleh lembaga

pada pemilik proyek (Bouwheer) untuk keuangan non-Bank. Garansi bank adalah:

kepentingan kontraktor atau leveransir yang akan mengikuti tender atas suatu

“Jaminan dalam bentuk warkat yang proyek, dalam hal ini pihak yang dijamin diterbitkan oleh bank atau oleh lembaga

adalah kontraktor atau leveransir terse- keuangan non-Bank yang mengakibat-

but. Salah satu syarat agar kontraktor atau kan kewajiban membayar terhadap pihak

leveransir dapat mengikuti tender adalah yang menerima jaminan apabila pihak

menyerahkan Bank Garansi. yang menerima jaminan cidera janji”

2) Bank Garansi Pelaksanaan (Performance Bank garansi merupakan salah satu ben-

Bond).

tuk dari penanggungan /borgotcht/gurantee yang diatur dalam Bab 17 Buku III KUH

Bank Garansi yang diberikan kepada Perdata dari Pasal 1820 sampai dengan

pemilik proyek (Bouwheer) untuk kepent- Pasal 1850. Sifat dari bank garansi adalah

ingan kontraktor atau leveransir guna accessoir artinya bank garansi merupakan

menjamin pelaksanaan pekerjaan atau perjanjian tambahan, maksudnya adanya

proyek oleh kontraktor atau leveransir bank garansi tergantung adanya perjanjian

tersebut.

pokok misalnya perjanjian pemborongan. 270 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ...........

3) Bank Garansi Uang Muka (Advance Pay- No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi ment Bond). adalah:

Bank Garansi yang diberikan kepada “Keseluruhan dokumen yang mengatur pemilik proyek (Bouwheer) untuk kepent-

hubungan hukum antara pengguna jasa ingan kontraktor atau leveransir atas uang

dan penyedia jasa dalam penyelengga- muka yang diterima oleh kontraktor terse-

raan pekerjaan konstruksi.” but.

Adapun jenis-jenis dari kontrak

4) Bank Garansi Pemeliharaan (Retention konstruksi dapat dibagi menjadi 4 (em- Bond) .

pat) jenis yaitu: menurut ruang lingkup pekerjaannya (usahanya), imbalannya,

Bank Garansi yang diberikan ke- jangka waktunya, dan cara pembayaran

pada pemilik proyek (Bouwheer) untuk hasil pekerjaan. Keempat penggolongan

kepentingan kontraktor atau leveransir tersebut disajikan sebagai berikut : guna menjamin pemeliharaan atas proyek

yang telah diselesaikan oleh kontraktor

a) Kontrak konstruksi menurut usah- tersebut.

anya (Pasal 4 Undang-Undang No- mor 18 Tahun 1999 tentang Jasa

5). Kontrak Konstruksi Konstruksi) yaitu: kontrak perenca-

Istilah pemborongan dan konstruksi naan konstruksi, kontrak pelaksa- mempunyai keterkaitan satu sama lain.

naan konstruksi, dan kontrak pen- Istilah pemborongan mempunyai caku-

gawasan.

pan yang lebih luas dari istilah konst-

b) Kontrak kerja konstruksi berdasar- ruksi. 8 Sebab istilah pemborongan dapat

kan imbalannya (Pasal 20 ayat saja berarti bahwa yang dibangun terse-

(3) huruf n dan Pasal 21 Peraturan but bukan hanya konstruksinya (pem-

Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 bangunan), melainkan dapat juga berupa

tentang Penyelenggaraan Pembi- pengadaan barang saja, tetapi dalam teori

naan Jasa Konstruksi) yaitu: Kon- dan praktek hukum dianggapa sama teru-

trak kerja konstruksi dalam bentuk tama jika terkait istilah hukum /kontrak

imbalan lump surn, Kontrak kerja konstruksi atau hukum/kontrak pembo-

konstruksi dalam bentuk imbalan rongan. Jadi dalam hal kontrak konstruksi

harga satuan, Kontrak kerja kon- dianggap sama. Karena mencakup ke-

struksi dalam bentuk imbalan biaya duanya yaitu ada konstruksi (pemban-

tambah imbalan jasa, Kontrak kerja gunannya) dan ada pengadaan barang-

konstruksi dalam bentuk imbalan nya dalam pelaksanaan pembangunan.

gabungan antara lump sum dan har- Istilah kontrak kerja konstruksi meru-

ga satuan, Kontruk kerja konstruksi pakan terjemahan dari construction con-

dalarn bentuk imbalan aliansi tract . Kontrak kerja konstruksi merupakan

c) Kontrak kerja konstruksi berdasar- kontrak yang dikenal dalam pelaksanaan

kan jangka waktu pelaksanaan pe- kon struksi bangunan, baik yang dilak-

sanakan oleh pemerintah maupun swas- kerjaan (Pasal 20 ayat (3) huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 29

ta. Pengertian kontrak kerja konstruksi Tahun 2000 tentang Penyelengga-

menurut Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang raan Jasa Konstruksi) yaitu: kontrak

tahun tunggal dan kontrak tahun ja-

mak.

Munir Fuady, Kontrak Pemborongan Mega Proyek, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti,1998). hlm.12

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 271

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289

d) Kontrak kerja konstruksi berdasar- Sehingga konsekwensi yuridis dari kan cara pembayaran hasil pe- tindakan wanprestasi tersebut adalah kerjaan (Pasal 20 ayat (3) huruf c timbulnya hak dari pihak yang dirugikan Peraturan Pemerintah Nomor 29 dalam kontrak tersebut untuk menuntut

Tahun 2000 tentang Penyelengga- ganti kerugian dari pihak yang telah raan Jasa Konstruksi) yaitu: sesuai merugikannya, yaitu pihak yang telah dengan kemajuan pekerjaan atau melakukan wanprestasi. 11 pembayaran secara berkala.

B. Prosedur Pelaksanaan Kontrak Konstruk-

6. Wanprestasi si Antara Pemerintah Dengan Kontraktor Dengan Jaminan Bank Garansi.

Dalam perjanjian terdapat obyek perjanjian atau yang diperjanjiakan sesuai

Kontrak konstruksi adalah Keseluru-

dengan ketentuan 1320 KUHPerdata. han dokumen yang mengatur hubungan Obyek tersebut berupa prestasi yaitu hukum antara pengguna jasa dan penye- barang atau sesuatu yang harus dituntut. dia jasa dalam penyelenggaraan peker- Prestasi dari seorang debitur diharapkan jaan konstruksi. Pengguna jasa konstruksi akan dapat terpenuhi tetapi adakalanya adalah lembaga atau orang perseorangan prestasi itu tidak dapat terpenuhi. Maka atau badan hukum yang berwenang untuk dalam hal demikian debitur telah lalai menggunakan jasa Pekerjaan konstruksi atau melakukan wanprestasi. Wanprestasi

dari penyedia jasa konstruksi, sedangkan

adalah apabila seorang debitur tidak penyedia jasa konstruksi adalah badan us- melakukan prestasi sama sekali atau aha atau orang perseorangan yang menye-

melakukan prestasi yang keliru atau diakan jasa pekerjaan konstruksi. Dalam terlambat melakukan prestasi, maka dalam

kontrak konstruksi antara pemerintah den-

hal-hal yang demikian inilah yang disebut gan kontraktor yang berperan sebagai peng- seorang debitur melakukan wanprestasi. guna jasa adalah pihak pemerintah, sedan- Dari batasan ini dapat kita ketahui bentuk- gkan penyedia jasanya adalah kontraktor,

bentuk dari wanprestasi itu, yakni: 9 sehingga apabila telah ada kesepakatan an- tara pengguna jasa dan penyedia jasa terkait

a. Tidak melakukan prestasi sama se- dengan proyek yang akan dibangun, maka kali;

akan dituangkan dalam bentuk kontrak

b. Melakukan prestasi yang keliru;

konstruksi.

c. Terlambat melakukan prestasi. Dalam pelaksanaan kontrak konstruk- Wanprestasi dapat timbul dari dua si, untuk menjamin pihak pengguna jasa

hal yaitu: 10 (pemerintah) mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan waktu dan kualitas yang

a. Kesengajaan, maksudnya perbuatan dijanjikan oleh kontraktor, maka pihak itu memang diketahui atau dikehen- pemerintah mensyaratkan adanya suatu daki oleh debitur;

jaminan yang harus diberikan oleh kon-

b. Kelalaian, maksudnya si debitur ti- traktor kepada pemerintah sesuai dengan dak mengetahui adanya kemungki- amanat dalam Pasal 67 ayat (1) Perpres No. nan bahwa akibat itu akan timbul.

54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. Yang mana salah satu ben- tuk jaminan yang sering digunakan oleh

9 A Qiram Syamsudin Meliala, Pokok-Pokok Hukum

kontraktor adalah jaminan yang berbentuk

Perjanjian Beserta Perkembangannya , (Yogyakarta: Li- berty, 1985). hlm. 26

11 Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, (Bandung: 10 Ibid . hlm. 29

Citra Aditya Bakti, 2002), hlm. 17

272 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 273

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ........... bank garansi yang diterbitkan oleh bank.

Sehingga dengan adanya jaminan bank garansi tersebut pihak pemerintah tidak perlu takut lagi proyeknya tidak dapat dis- elesaikan sesuai dengan waktu dan kualitas yang dijanjikan oleh kontraktor.

Dalam proses pelaksanaan kontrak kon- struksi antara pemerintah dengan kon- traktor yang menggunakan jaminan bank garansi, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Adapun tahapan-tahapan yang ha- rus dilakukan dalam pelaksanaan kontrak konstruksi tersebut berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Ba- rang/Jasa Pemerintah No. 6 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Ba- rang Dan Jasa Pemerintah yang intinya adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Pemilihan Penyedia Peker- jaan Konstruksi.

Dalam tahap persiapan pemilihan pe- nyedia jasa pekerjaan konstruksi, pihak pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Ang- garan menyerahkan Rencana Umum Pen- gadaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan ULP/Pejabat Pengadaan. Setalah tahap penyerahan Rencana Umum Pengadaan diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komit- men dan ULP/Pejabat Pengadaan, kemu- dian PPK mengundang ULP/Pejabat Pen- gadaan dan Tim Teknis untuk membahas Rencana Umum Pengadaan. Setalah tahap pembahasan rencana umum pengadaan se- lesai dilakukan, kemudian PPK melakukan Penyusunan dan Penetapan Rencana Pelak- sanaan Pengadaan. Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pengadaan, PPK me- nyusun Rencana Pelaksanaan Pengadaan sesuai dengan hasil kajian Rencana Umum Pengadaan. Apabila tahap penyusunan dan penetapan rencana pelaksanaan pengadaan selesai kemudian Kelompok Kerja ULP me- milih metode pemilihan Penyedia jasa kon- struksi, adapun jenis-jenis metode pemili-

han penyedia jasa konstruksi yang melalui tahap pelelangan yaitu Pelelangan Umum dan Pelelangan Terbatas.

Apabila metode pemelihan penyedia jasa sudah ditentukan kemudian Kelompok Kerja ULP menetapkan metode penilaian kualifikasi. Metode Penilaian Kualifikasi ini dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu melalui prakualifikasi atau pascakualifi- kasi. Setelah tahap metode penilaian kuali- fikasi selesai dilakukan, maka Kelompok Kerja ULP kemudian memilih satu dari tiga metode pemasukan dokumen penawaran, Adapun mengenai jenis metode pemasu- kan dokumen penawaran tersebut antara lain yaitu: metode satu sampul, metode dua sampul dan metode dua tahap. Apabila ta- hap pemilihan metode pemasukan doku- men penawaran selesai dilakukan, maka di- lanjutkan dengan tahap pemilihan metode Evaluasi Penawaran. Setelah tahap pemili- han metode Evaluasi Penawaran selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan ke tahap penyusun jadwal lelang, kemudian dilanjut- kan lagi ke tahap pemilihan jenis kontrak dan terakhir dilanjutkan ke tahap penyu- sunan dokumen pengadaan oleh ULP/Peja- bat Pengadaan yang terdiri dari Dokumen Kualifikasi, Dokumen Pemilihan, dan Ran- cangan Surat Perjanjian.

2. Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Peker- jaan Konstruksi.

Dalam proses pelaksanaan pemilihan penyedia jasa pekerjaan konstruksi melalui tahap pelelangan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu antara lain melalui:

a. Pelelangan Umum; Adalah metode pemilihan Penyedia

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lain- nya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pe- kerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat. Adapun Jenis-jenis dari pelelangan umum yaitu:

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289

1) Pelelangan umum secara pasca Dalam pelaksanaan pemilihan pe- kualifikasi metode satu sampul

nyedia jasa konstruksi, metode yang dengan evaluasi system gugur,

paling sering digunakan untuk proyek pemerintah adalah menggunakan metode

2) Pelelangan umum secara pasca kuali- pelelangan umum secara pasca kualifikasi

fikasi metode dua sampul dan evalu- asi system nilai dan penilaian biaya

satu sampul dengan sistem gugur, dan juga penyerahan jaminan bank garansi tender

selama umur ekonomis (hanya un- yang diserahkan oleh kontraktor kepada

tuk pekerjaan integrasi), pemerintah diserahkan pada waktu

3) Pelelangan umum secara prakuali- pemasukan penawaran oleh kontraktor fikasi metode satu sampul dengan

sebesar 1% sampai dengan 3% dari nilai evaluasi sistem gugur,

penawaran yang mereka ajukan dengan

4) Pelelangan umum prakualifikasi tujuan adalah supaya pihak kontraktor

metode dua sampul dengan evaluasi yang sudah dinyatakan sebagai pemenang sistem nilai dan sistem penilaian bi-

dalam proses tender tidak melakukan aya selama umur ekonomis,

hal-hal yang dapat merugikan pihak pemerintah seperti mengundurkan diri

5) Pelelangan Umum Prakualifikasi pasca mereka ditetapkan sebagai pe- Metode Dua Tahap Dengan Evaluasi menang dalam melaksankan proyek Sistem Gugur Dengan Ambang

pemerintah. 12

Batas,

6) Pelelangan Umum Prakualifikasi Adapun mengenai prosedur penga- Metode Dua Tahap Dengan Evaluasi

juan penerbitan jaminan bank garansi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian

tender yang diajukan oleh pihak kontrak- Biaya Selama Umur Ekonomis.

tor kepada pihak bank sebagai pendukung dalam pelaksanaan proyek pemerintah,

b. Pelelangan Terbatas; prosedurnya adalah sebagai berikut: 13 Adalah metode pemilihan Penyedia

1. Kontraktor (debitur) mengajukan per- Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan

mohonan tertulis kepada pihak bank Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang

untuk menerbitkan jaminan bank ga- mampu melaksanakan diyakini terbatas

ransi tender dengan syarat: dan untuk pekerjaan yang kompleks. Ada-

pun Jenis-jenis dari pelelangan terbatas

a) Pemohon harus menjadi nasabah yaitu:

pada bank di mana dia mengajukan permohonan bank garansi;

1) Pelelangan Terbatas Prakualifikasi

b) Melampirkan undangan atau pen- Metode Satu Sampul Dengan Evalu-

gumuman pelelangan dari pihak asi Sistem Gugur, pemberi kerja/proyek;

2) Pelelangan Terbatas Prakualifikasi

c) Bagi calon nasabah (debitur) Metode Dua Sampul Dengan perorangan, surat permohonan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem bank garansi yang diajukan wajib Penilaian Biaya Selama Umur

Ekonomis,

12 Hasil wawancara dengan Bapak Adi Riyono se- laku kontraktor pada CV. Andesa pada tanggal 22 Janu-

3) Pelelangan Terbatas Prakualifikasi ari 2013, Pukul 09.10 Wita dan Bapak Sugeng Wahono

Metode Dua Tahap Dengan Evaluasi Selaku Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sistem Gugur Dengan Ambang NTB Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita.

13 Wawancara dengan Ibu Anggia, bagian pemasaran

Batas.

kredit PT. Bank NTB, tanggal 22 Februari 2013, Pukul

16.30 Wita.

274 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ...........

dilampirkan copy identitas (KTP) jelas dicantumkan bahwa untuk yang masih berlaku atas nama

keperluan pelaksanaan/ realisasi pemohon dan istri (jika suami yang

kontrak tersebut oleh nasabah/ mengajukan permohonan) atau

pemohon bank garansi diperlukan suami (jika istri yang mengajukan

suatu Surat Jaminan Bank. permohonan), Nomor Pokok Wajib

e) Melakukan analisis lainnya seb- Pajak (NPWP), sedangkan Apabila

agaimana analisis pemberian fasili- pemohon (debitur) berbentuk

tas kredit pada umumnya karena badan hukum wajib dilampirkan

pemberian fasilitas bank garansi copy identitas pemilik badan

tidak berbeda dengan pemberian hukum, surat-surat izin usaha

fasilitas kredit, kecuali tidak adanya seperti Surat Izin Usaha Jasa

cash out bagi bank pada pemberian Konstruksi (SIUJK), Tanda Daftar

fasilitas bank garansi. Akan tetapi, Perusahaan (TDP), NPWP.

‘pada bank garansi terdapat risiko

2. Pihak bank setelah menerima surat klaim dari pihak bouwheer yang permohonan penerbitan bank garansi

dapat berakibat cash out bagi bank. tender dari debiturnya, kemudian mem-

4. Pihak Bank mengirimkan surat per- buat proposal permohonan bank ga-

setujuan pemberian bank garansi ransi tender.

tender secara tertulis kepada

3. Pihak bank melakukan analisis atas debitur (kontraktor) setelah dilaku- permohonan tertulis dari debitur

kan analisis dan ternyata hasil (kontraktor) yang telah dibuat dalam

analisisnya menunjukkan bahwa bentuk proposal permohonan bank

kre ditur layak diberikan persetujuan garansi tender. Adapun hal-hal yang

pemberian bank garansi tender. harus dianalisis oleh pihak bank

Adapun isi dari surat persetujuan ini yaitu: 14 adalah: 15

a) Meneliti kredibilitas, bonafiditas,

a) Besarnya plafond bank garansi yang dan past performance pihak yang

disetujui;

dijamin maupun penerima jami-

b) Jenis dan jangka waktu penggunaan nan.

bank garansi;

b) Meneliti sifat dan nilai transaksi

c) Biaya-biaya yang harus dibayar: yang akan dijamin, hingga dapat

diberikan bank garansi yang sesuai.

d) Barang-barang jaminan yang dim- inta; dan Syarat-syarat lainnya.

c) Menilai jumlah atau nominal bank garansi yang akan diberikan

5. Pihak debitur (kontraktor) melengkapi menurut kemampuan bank dan Ba-

syarat-syarat lainnya yang belum tas Maksimum Pemberian Kredit

diserahkan seperti: membayar biaya- (karena bank garansi dapat saja

biaya yang harus dibayar, menyerahkan berubah menjadi fasilitas kredit).

jaminan lawan kepada pihak bank. Jaminan lawan tersebut dapat berupa: 16

d) Meneliti adanya suatu kontrak yang wajar dan dapat dipertanggungjaw-

a). Uang tunai yang disetor ke bank abkan mengenai suatu transaksi

yang bernilai 100% dari jumlah dan dalam kontrak mana dengan

nilai bank garansi yang diminta;

15 Ibid . hlm. 161

14 H.R Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi, 16 Ahmad Anwari, Garansi Bank Menjamin Usaha (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005), hlm.160

Anda , (Jakarta: Aksara Pustaka, 1981), hlm. 23

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 275

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289

b) Dana giro yang dibekukan yang

c. Tanggal penerbitan bank garansi. bernilai 100% dari jumlah nilai

d. Jenis transaksi antara pihak yang bank garansi yang diminta;

dijamin dengan penerima jaminan

c) Deposito yang bernilai 100% dari

bank.

jumlah nilai bank garansi yang di-

e. Jaminan nominal yang dijamin oleh minta;

Bank.

d) Surat-surat berharga yang bernilai

f. Tanggal mulai berlaku dan 100% dari jumlah nilai bank garansi

berakhirnya bank garansi. yang diminta;

g. Penegasan batas waktu pengajuan

e) Barang bergerak yang bernilai

klaim.

150% dari jumlah nilai bank ga- ransi yang diminta;

h. Pernyataan bahwa penjamin (bank) akan memenuhi pem-

f) Barang tidak bergerak yang ber-

bayaran:

nilai 150% dari jumlah nilai bank garansi yang diminta;

1) dengan terlebih dahulu menyita dan menjual benda-benda peneri-

g) Harta tak berwujud seperti tagihan ma jaminan bank untuk melunasi

dan hal lain yang sifatnya serupa hutang-hutangnya sesuai dengan dengan itu yang bernilai 150% dari

Pasal 1831 KUHPerdata. jumlah nilai bank garansi yang di-

minta;

2) melepaskan hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-

h) Harta kekayaan lain yang dapat benda si berhutang (Penerima

diterima oleh bank yang bernilai jaminan) lebih dahulu disita dan

150% dari jumlah nilai bank garansi dijual untuk melunasi hutang yang diminta;

hutangnya sesuai dengan Pasal

i) Namun jaminan yang paling sering 1832 KUHPerdata. digunakan oleh kontraktor dalam

Namun berdasarkan hasil wawancara, mengajukan permohonan pener-

bahwa pihak bank dalam memberikan bitan bank garansi adalah dalam

17 bentuk jaminan uang tunai. jaminan bank garansi selalu melepas- kan hak istimewa/hak utamanya untuk

6. Pihak bank dan pemohon (kon- menuntut supaya benda-benda debitor traktor) kemudian menandatangani

terlebih dahulu disita dan dijual guna perjanjian pemberian bank garansi

melunasi utangnya sesuai dengan Pasal tender.Dalam perjanjian bank garansi

1832 KUHPerdata. 18

yang ditandangani oleh pihak pemohon

7. Pihak bank menerbitkan warkat bank (kontraktor) dengan pihak bank harus

garansi tender kepada pemohon (kon- memuat hal-hal sebagai berikut:

traktor) untuk dipergunakan sesuai

a. Judul “Garansi Bank” atau “Bank dengan kebutuhannya. Artinya disi- Garansi.”

ni bahwa pihak bank telah bersedia

b. Nama dan alamat bank pemberi mengambil alih kewajiban terjamin (pemohon/kontraktor) bila si terjamin

bank garansi. (pemohon/kontraktor) melakukan

17 Wawancara dengan Ibu Anggia bagian pemasaran 18 Wawancara dengan Ibu Anggia bagian pemasaran kredit PT. Bank NTB, tanggal 22 Februari 2013, Pukul

kredit PT. Bank NTB, tanggal 22 Februari 2013, Pukul 16.30 Wita.

16.30 Wita.

276 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ...........

wanprestasi terhadap penerima jami- pelaksanaan oleh pihak kontraktor kepada nan (pemerintah). Dalam pemilihan

pihak bank adalah: 20

penyedia jasa (kontaraktor) yang akan

1) Pihak kontraktor mengajukan per- melaksanakan pembangunan proyek

mohonan bank garansi pelaksnaan pemerintah, pemerintah didalam me-

secara tertulis kepada pihak bank nentukan pemenang lelang didasarkan untuk disertai dengan surat ket- pada penawaran terendah responsif yai-

erangan bahwa pemohon (kontrak- tu penawaran harga yang ditawarkan

tor) telah terpilih sebagai pemenang wajar dan sesuai dengan kualitas yang

tender dalam pelaksanaan proyek diinginkan oleh pemerintah. 19

pemerintah.

2) Pihak bank melakukan pengecekan Tahap penandatangan kontrak dilaku-

3. Tahap Penandatanganan Kontrak

atas permohonan tertulis tersebut. kan setelah SPPBJ diterbitkan. Penandatan-

3) Pihak Bank mengirimkan surat per- ganan Kontrak dilakukan paling lambat 14

setujuan pemberian bank garansi (empat belas) hari kerja setelah diterbit-

pelaksanaan secara tertulis kepada kannya SPPBJ. Sebelum melakukan penan-

debitur (kontraktor) apabila diang- datangan kontrak PPK dan Penyedia wajib

gap layak untuk diberikan . memeriksa konsep Kontrak meliputi sub-

4) Pihak pemohon (kontraktor) mena- stansi, bahasa, redaksional, angka dan hur-

mbah jumlah jaminan lawan ke- uf serta membubuhkan paraf pada setiap

pada pihak bank apabila jaminan lembar Dokumen Kontrak. Penandatangan

lawan sebelumnya masih dirasa ti- kontrak baru dapat dilakukan apabila pe-

dak cukup (jaminan pada waktu nyedia jasa konstruksi telah menyerahkan permohonan bank garansi tender). Jaminan bank garansi pelaksanaan kepada

PPK, dengan ketentuan bahwa :

5) Pihak bank dan pemohon (kontrak- tor) kemudian menandatangani

a) nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga per janjian pemberian bank garansi

penawaran terkoreksi antara 80% (dela-

pelaksanaan.

pan puluh perseratus) sampai dengan 100% (seratus perseratus) nilai total HPS

6) Pihak bank menerbitkan warkat adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari

bank garansi pelaksanaan kepada nilai Kontrak;

pemohon (kontraktor) untuk di- pergunakan sesuai dengan kebutu-

b) nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga

hannya.

penawaran terkoreksi atau di bawah 80% Terkait dengan jenis kontrak konstruksi

(delapan puluh perseratus) nilai HPS yang paling sering digunakan dalam prak-

adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari tik pelaksanaan proyek pemerintah adalah nilai total HPS; dan masa berlaku Jaminan jenis kontrak Lump Sump Price bagi proyek

Pelaksanaan sejak tanggal penandatanga- pembuatan bangunan gedung dan Kontrak

nan Kontrak sampai dengan serah terima Unit Price atau Harga satuan bagi proyek berdasarkan Kontrak. pembangunan jalan, irigasi, bendungan,

Adapun mengenai tata cara penga- jembatan. 21 juan permohonan jaminan bank garansi

20 Wawancara dengan Ibu Anggia bagian pemasaran kredit PT. Bank NTB, tanggal 22 Februari 2013, Pukul

16.30 Wita.

19 Wawancara dengan Bapak Sugeng Wahono Selaku 21 Wawancara dengan Bapak Adi Riyono, selaku Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB

kontraktor di CV. Andesa, pada tanggal 22 Januari 2013, Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita.

Pukul 09.10 Wita

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 277

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 2 | Agustus 2013 | hlm, 265~289

4. Pelaksanaan Kontrak uang muka yang diterima oleh Penyedia Jasa Konstruksi (kontraktor). Setelah kon-

Dalam pelaksanaan kontrak konstruksi traktor mengajukan permohonan pengam- antara pemerintah dengan kontraktor, se- bilan uang muka secara tertulis kepada

belum melaksanakan pembangunan proyek PPK dengan melampirkan surat pernyataan

terlebih dahulu pejabat pembuat komitmen penggunaan uang muka, kemudian PPK mengeluarkan surat perintah mulai kerja mengajukan surat permintaan pembayaran

(SPMK). Setelah PPK mengeluarkan Surat uang muka atas permohonan tersebut, den-

Perintah Mulai Kerja (SPMK), kemudian gan catatan bahwa sebelumnya PPK telah

penyedia jasa konstruksi (kontraktor) me- menerima jaminan uang muka bank garan-

nyusun Program Mutu. Apabila program si dari kontraktor. 23 Adapun mengenai tata

mutu telah selesai disusun oleh Penyedia cara pengajuan permohonan jaminan bank

jasa konstruksi (kontraktor), kemudian garansi uang muka oleh pihak kontraktor PPK bersama dengan Penyedia jasa kon- kepada pihak bank adalah sama seperti pen-

struksi (kontraktor), unsur perencanaan, gajuan permohonan bank garansi pelaksa-

dan unsur pengawasan, menyelenggara-

naan dan tender.

kan rapat persiapan pelaksanaan Kontrak. Setelah melakukan rapat persiapan pelak-

Setelah menerima uang muka, kemudian sanaan Kontra, kemudian dilanjutkan ke pihak kontraktor mulai melakukan proses tahap melakukan mobilisasi. Yang mana pembangunan proyek yang telah disepakati tahap mobilisasi ini paling lambat harus bersama dengan pihak pemerintah sesuai sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 dengan gambar dan spesifikasi yang telah (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat ditentukan dalam dokumen Kontrak. Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Apabila dalam proses pelaksanaan pemba-

Setelah melakukan tahap mobilisasi, Jika ngunan ternyata terdapat perbedaan yang

signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan diperlukan PPK bersama-sama dengan Pe-

pada saat pelaksanaan dengan gambar dan nyedia Jasa Konstruksi dapat melakukan

spesifikasi yang ditentukan dalam do kumen pemeriksaan lokasi pekerjaan ber sama

pada tahap awal pelaksanaan Kontrak. Kontrak, maka PPK bersama Penyedia (kontraktor) dapat melakukan perubahan.

Setelah selesai melakukan pemeriksaan Per ubahan tersebut meliputi antara

ber sama, maka pihak kontraktor kemu- dian dapat melaksanakan pembangunan lain yaitu: menambah atau mengurangi

volume pekerjaan yang tercantum dalam proyek, namun sebelum melaksanakan

Kontrak, mengurangi atau menambah jenis pem bangunan proyek pihak kontraktor ter-

lebih dahulu dapat mengajukan permoho- pekerjaan, mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan

nan pengambilan uang muka secara tertulis lokasi pekerjaan; dan/atau melaksanakan

kepada PPK disertai dengan rencana peng- pekerjaan tambah yang belum tercantum

gunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kontrak. 22 dalam Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

Besarnya nilai uang muka yang dapat Untuk perubahan pekerjaan terkait

diminta oleh kontraktor adalah sebesar dengan mengurangi atau menambah jenis

yang tertera didalam Kontrak. Sedangkan pekerjaan berlaku untuk pekerjaan yang

besarnya Jaminan Uang Muka yang harus diserahkan oleh kontraktor adalah senilai menggunakan Kontrak Harga Satuan atau

bagian pekerjaan yang menggunakan harga

22 Wawancara dengan Bapak Sugeng Wahono Selaku 23 Wawancara dengan Bapak Sugeng Wahono Selaku Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB

Kepala BP2JK Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita.

Pada Tanggal 7 Februari 2013, Pukul 09.30 Wita.

278 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Diman Ade Mulada | Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah ........... satuan dari Kontrak Gabungan Lump Sum nyedia jasa sesuai dengan prestasi peker-

dan Harga Satuan. Pekerjaan tambahan se- jaan yang telah dilakukan. Pembayaran bagaimana dimaksud tersebut dilaksanakan hasil pekerjaan dilakukan dengan sistem dengan ketentuan: tidak melebihi 10% bulanan atau sistem termin sesuai keten- (sepuluh perseratus) dari harga yang ter- tuan dalam Dokumen Kontrak. Proses Pem- cantum dalam perjanjian/Kontrak awal dan bayaran hasil pekerjaan dilakukan dengan tersedia anggaran untuk pekerjaan tamba- sistem bulanan atau system termin sesuai han.

ketentuan dalam Dokumen Kontrak. Proses pembayaran yang dilakukan dengan system

Terkait dengan perintah untuk me- termin biasanya digunakan untuk proyek-

lakukan perubahan pekerjaan harus proyek pembangunan gedung, sedangkan

dibuat oleh PPK secara tertulis kepada untuk system pembayaran secara bulanan

Penyedia (kontraktor) kemudian dilanjut- biasanya untuk proyek-proyek pembangu- kan dengan negosiasi teknis dan harga nan jalan, jembatan, dan irigasi. 26 . Apabila

dengan tetap mengacu pada ketentuan tahap pembangunan proyek telah selesai

yang tercantum dalam Kontrak awal. Hasil 100% (seratus persen), maka Penyedia jasa negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita konstruksi (kontraktor) dapat mengajukan

Acara sebagai dasar penyusunan adendum permintaan secara tertulis kepada PPK un-

Kontrak. 24 Berdasarkan hasil wawancara tuk penyerahan pekerjaan.

dengan bapak Adi Riyono bahwa pekerjaan yang menggunakan kontrak lump sump price

Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, tidak dapat dilakukan perubahan pekerjaan PPK menugaskan Panitia/Pejabat Penerima dari rencana yang telah disepakati bersama, Hasil Pekerjaan. Dalam hal masa pemeli- sedangkan Untuk kontrak harga satuan haraan tidak melewati akhir tahun ang- dapat dilakukan perubahan pekerjaan dari garan, maka pembayaran dilakukan sebesar

rencana yang telah disepakati bersama. 25 95% (Sembilan puluh lima perseratus) dari nilai Kontrak, sedangkan yang 5% (lima

Dalam pelaksanaan pembangunan pro- perseratus) merupakan retensi selama masa

yek selalu dilakukan pemeriksaan hasil pemeliharaan atau pembayaran dilakukan pekerjaan selama pelaksanaan pemban- sebesar 100% (seratus perseratus) dari nilai

gunan proyek untuk menetapkan volume Kontrak dan Penyedia harus menyerahkan