Pengujian Hipotesis.

C. Pengujian Hipotesis.

1. Uji Analisis Variansi Tiga Jalan Dengan Sel Tak Sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 8. Hasil perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel berikut : Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Tiga Jalan Dengan Sel Tak Sama.

Sumber JK

F tabel Keputusan

A 820.05

12.38 4.30 H 0 ditolak

B 960.25

7.25 3.44 H 0 ditolak

C 1891.33

14.27 3.44 H 0 ditolak AB 219.01

1.65 3.44 H 0 diterima AC 244.21

1.84 3.44 H 0 diterima BC 924.79

3.49 2.82 H 0 ditolak ABC

3.62 2.82 H 0 ditolak Galat

- - Total

- - Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa :

a. H 0A ditolak karena F obs = 12.38 > 4.30 = F tabel , sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh kesiapan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa.

b. H 0B ditolak karena F obs = 7.25 > 3.44 = F tabel , sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar matematika siswa.

c. H 0C ditolak karena F obs = 14.27 > 3.44 = F tabel , sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh gaya belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.

d. H 0AB diterima karena F obs = 1.65 < 3.44 = F tabel , sehingga dapat disimpulkan tidak ada interaksi antara kesiapan belajar dan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar matematika siswa.

e. H 0AC diterima karena F obs = 1.84 < 3.44 = F tabel , sehingga dapat disimpulkan tidak ada interaksi antara kesiapan belajar dan gaya belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.

f. H 0BC ditolak karena F obs = 3.49 > 2.82 = F tabel , sehingga dapat disimpulkan ada interaksi pola asuh orang tua dan gaya belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.

g. H 0ABC ditolak karena F obs = 3.62 > 2.82 = F tabel , sehingga dapat disimpulkan ada interaksi antara kesiapan belajar, pola asuh orang tua dan gaya belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.

2. Uji Komparasi Ganda.

Komparasi ganda merupakan uji lanjut analisis variansi yang bertujuan untuk melihat perbedaan rerata yang signifikan. Pada analisis variansi ini, uji komparasi ganda yang digunakan adalah metode Scheffe. Uji komparasi ganda ini dilakukan terhadap setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom, dan setiap

pasangan sel yang H 0 nya ditolak. Dari hasil analisis variansi diketahui H 0A, H 0B,

H 0C, H 0BC, H 0ABC ditolak, jadi diperlukan uji lanjut. Adapun untuk H 0AB dan H 0AC tidak memerlukan uji lanjut, karena hipotesisnya diterima. 0A a. H ditolak, tetapi efek pada variabel kesiapan belajar hanya terdiri dari dua kategori sehingga uji komparasi ganda tidak perlu dilakukan. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika siswa dilihat dari kesiapan belajar, cukup dilihat dari rataan marginal masing – masing kolom pada variabel kesiapan belajar. Rataan marginal untuk kesiapan belajar kategori tinggi = 66.45 > 56.5 = rataan marginal untuk kesiapan belajar kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kesiapan belajar H 0C, H 0BC, H 0ABC ditolak, jadi diperlukan uji lanjut. Adapun untuk H 0AB dan H 0AC tidak memerlukan uji lanjut, karena hipotesisnya diterima. 0A a. H ditolak, tetapi efek pada variabel kesiapan belajar hanya terdiri dari dua kategori sehingga uji komparasi ganda tidak perlu dilakukan. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika siswa dilihat dari kesiapan belajar, cukup dilihat dari rataan marginal masing – masing kolom pada variabel kesiapan belajar. Rataan marginal untuk kesiapan belajar kategori tinggi = 66.45 > 56.5 = rataan marginal untuk kesiapan belajar kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kesiapan belajar

b. H 0B ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi ganda pasca anava antar kolom untuk melihat perbedaan rerata yang signifikan pada variabel pola asuh orang tua.

Diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.4 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Kolom.

No Komparasi

F hitung

F tabel

Keputusan Uji

1. µ 1 vs µ 2 4.05 6.89 H 0 diterima

2. µ 1 vs µ 3 2.39 6.89 H 0 diterima

3. µ 2 vs µ 3 12.20 6.89 H 0 ditolak ( Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9). Keterangan :

1 µ = rataan siswa yang memiliki pola asuh demokratis.

2 µ = rataan siswa yang memiliki pola asuh otoriter.

3 µ = rataan siswa yang memiliki pola asuh permisif.

c. H 0C ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi ganda pasca anava antar subkolom untuk melihat perbedaan rerata yang signifikan pada variabel gaya belajar matematika.

Diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Subkolom.

No Komparasi

F hitung

F tabel

Keputusan Uji

1. µ 1 vs µ 2 10.73 6.89 H 0 ditolak

2. µ 1 vs µ 3 6.85 6.89 H 0 diterima

3. µ 2 vs µ 3 31.72 6.89 H 0 ditolak ( Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9). Keterangan :

1 µ = rataan siswa yang memiliki gaya belajar matematika visual.

2 µ = rataan siswa yang memiliki gaya belajar matematika auditorial.

3 µ = rataan siswa yang memiliki gaya belajar matematika kinestetik.

d. H 0BC ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi ganda antar sel untuk mengetahui perbedaan antara pola asuh orang tua dan gaya belajar matematika.

Diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.6 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Sel Pada Interaksi Antara

Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar Matematika. No

Komparasi

F hitung

F tabel

Keputusan Uji

1. µ 11 vs µ 12 16.64 19.17 H 0 diterima

2. µ 11 vs µ 13 2.17 19.17 H 0 diterima

3. µ 12 vs µ 13 28.30 19.17 H 0 ditolak

4. µ 21 vs µ 22 5.45 19.17 H 0 diterima

5. µ 21 vs µ 23 0.05 19.17 H 0 diterima

6. µ 22 vs µ 23 3.99 19.17 H 0 diterima

7. µ 31 vs µ 32 0.82 19.17 H 0 diterima

8. µ 31 vs µ 33 10.81 19.17 H 0 diterima

9. µ 32 vs µ 33 5.10 19.17 H 0 diterima

10. µ 11 vs µ 21 1.96 19.17 H 0 diterima

11. µ 11 vs µ 31 2.07 19.17 H 0 diterima

12. µ 21 vs µ 31 0.00 19.17 H 0 diterima

13. µ 12 vs µ 22 0.04 19.17 H 0 diterima

14. µ 12 vs µ 32 11.54 19.17 H 0 diterima

15. µ 22 vs µ 32 9.24 19.17 H 0 diterima

16. µ 13 vs µ 23 8.22 19.17 H 0 diterima

17. µ 13 vs µ 33 0.19 19.17 H 0 diterima

18. µ 23 vs µ 33 10.90 19.17 H 0 diterima (Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9)

e. H 0ABC ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi ganda antar sel untuk mengetahui interaksi antara kesiapan belajar, pola asuh orang tua dan gaya belajar matematika.

Diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.7 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Sel Pada Interaksi Antara Kesiapan Belajar, Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar Matematika.

No Komparasi

F hitung

F tabel Keputusan Uji

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 ditolak

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

H 0 diterima

(Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9)