Persepsi Remaja Tentang Kehangatan Keluarga Dan Suasana Keluarga Serta Hubungannya Dengan Kualitas Karakter Remaja Pada Siswa Ekonomi Atas Dan Bawah (Studi Kasus Pada 2 Slta Di Bogor)

IJ [GM/C
GEセN@

ot;3

PERSEPSI REMAJA TENTANG KEHANGATAN KELUARGA
DAN SUASANA KELUARGA SERTA HUBUNGANNYA
DENGAN KUALITAS KARAKTER REMAJA
PADA SISWA KELAS EKONOMI ATAS DAN BAW AH
(Studi Kasus Pada 2 SLTA di Bogor)

Oleh:

ARDAWATI
A54102302

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004


RINGKASAN
ARDAWATI. PERSEPSI REMAJA TENTANG KEHANGATAN KELUARGA
DAN SUASANA KELUARGA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS
KARAKTER REMAJA PADA SISWA EKONOMI ATAS DAN BAWAH (Studi
Kasus pada 2 SLTA di Bogor). (Dibawah Bimbingan RATNA MEGAWANGI).

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui persepsi remaja tentang
kehangatan keluarga dan suasana rumah serta hubungannya dengan kualitas karakter
remaja berdasarkan strata ekonomi. Tujuan khusus penelitian ini (1) mengetahui
karakteristik contoh dan sosial ekonomi keluarga contoh pada siswa ekonomi atas dan
siswa ekonomi bawah, (2) mengetahui persepsi remaja tentang kehangatan keluarga
dan suasana rumah pada siswa ekonomi atas dan siswa ekonomi bawah, (3)
menganalisis persepsi remaja tentang hubungan kehangatan keluarga dengan kualitas
karakter anak, (4) menganalisis persepsi remaja tentang hubungan suasana rumah
dengan kualitas karakter anak, (5) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas karakter contoh.
Penelitian ini dilakukan di kota Bogor dengan mengambil tempat di SMUN 1
Bogor sebagai sekolah ekonomi atas dan SMK-YKTB sebagai sekolah ekonomi
bawah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2004. Contoh
penelitian adalah pelajar kelas 2. Total contoh yang diambil adalah 60 pelajar.

Pemilihan lokasi dan contoh dilah.-ukan secara purposive.
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer terdiri dari 1) karakteristik contoh, 2) karakteristik sosial ekonomi keJuarga
contoh, 3) kehangatan keluarga, 4) suasana rumah contoh serta kualitas karakter
contoh. Sedangkan data sekunder yang digunakan adalah keadaan umum sekolah.
Data yang diperoleh diklasifikasikan kemudian dianalisa secara statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Analisa statistik dilakukan dengan bantuan
komputer menggunakan program SPss for windows versi 10,0.
Pada variabel kualitas karakter, kehangatan keluarga, suasana keluarga, pada
kedua contoh dilakukan uji beda U Mann Whitney. Khusus pada variabel kualitas
karakter, selain uji U Mann Whitney dilakukan juga uji ANCOV A. Identitas pribadi
contoh dan' sosial ekonomi keluarga contoh dianalisis secara deskriptif serta
diana1isis menggunakan uji beda T untuk data parametrik (Santoso, 2000). Uji beda
untuk data non parametrik dilakukan dengan menggunakan uji U Mann Whitney
(Siegel, 1997). Uji beda ini dilakukan untuk mengetahui ada tidakuya perbedaan
nyata antara identitas contoh dengan keadaan so sial ekonomi keluarga pada kedua
contoh. Analisis ANCOVA juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor
keluarga (kehangatan keluarga dan suasana rumah) terhadap kualitas karakter contoh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar contoh siswa dari
ekonomi atas (SA) berusia 17 tahun, sedangkan siswa ekonomi bawah (SB) 18 tahun.

Sebagian besar contoh pada SA tingkat pendidikan orang tua adalah Perguruan
Tinggi, pekeIjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil, dengan pendapatan perkapita
perbulan sebagian besar berkisar Rp. 126.181,00. Sedangkan pada SB sebagian besar

tingkat pendidikan orang tua pada tingkat SD (Sekolah Dasar), pekeIjaan sebagai
wiraswasta, pendapatan perkapita perbulan sebagian besar S Rp 96.455,00.
Uji beda menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara usia
contoh. Perbedaan yang nyata terdapat pada besar uang saku, besar keluarga,
pendidikan ayah dan ibu, dan pendapatan orang tua (p