42
Tabel 3.1 Informan Dalam Penelitian
No Nama Asal KAP
Jabatan 1
Afgan KAP. Sugeng Pamudji
Pimpinan KAP 2
Titik KAP. Sugeng Pamudji
Auditor Senior 3
Agus KAP. Sugeng Pamudji
Auditor Junior 4
Surya KAP. Soekamto
Auditor Senior 5
Jono KAP. Soekamto
Auditor Senior 6
Andro KAP. Soekamto
Auditor Junior 7
Ruben KAP. Darsono dan Budi Cahyo Santoso
Pimpinan KAP 8
Harman KAP. Darsono dan Budi Cahyo Santoso Auditor Senior
9 Ida
KAP. Darsono dan Budi Cahyo Santoso Auditor Junior
10 Dina
KAP. Darsono dan Budi Cahyo Santoso Auditor Junior
11 Lia
KAP. Yulianti, SE.,BAP. Pimpinan KAP
12 Ratno
KAP. Yulianti, SE.,BAP. Auditor Senior
13 Dira
KAP. Yulianti, SE.,BAP. Auditor Junior
v Nama informan menggunakan nama samaran untuk menjaga dan menghormati privacy para informan
3.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam Penelitian ini, sebagian besar
data diperoleh dari proses wawancara dengan informan yaitu auditor yang bekerja di KAP di Semarang. Akan tetapi,
dengan hanya menggunakan satu metode pengumpulan data dapat menyebabkan kesalahpahaman Chariri, 2006. Untuk meningkatkan kredibilitas temuan penelitian,
43
maka digunakan metode pengumpulan data yang lain yaitu analisis dokumenter. Kombinasi dari metode-metode tersebut memungkinkan peneliti untuk menjelaskan
bagaimana peran profesi akuntan dalam masyarakat yang sesungguhnya beserta alasan-alasannya.
Wawancara
.
wawancara dilakukan dengan menggunakan kombinasi dua metode wawancara, yaitu wawancara terstruktur dan tak terstruktur. Subjek yang
diwawancara khususnya pemilik atau pimpinan Kantor Akuntan Publik, staff
akuntan senior dan staf akuntan junior. Wawancara dilakukan secara individu dengan durasi antara 15 menit sampai 30 menit. Sebagian besar dari hasil
wawancara direkam dengan tape recorder. Akan tetapi ada beberapa wawancara yang hasilnya dicatat secara manual yaitu wawancara yang durasinya singkat.
Pertanyaan yang diajukan adalah seputar peran profesi akuntan dalam masyarakat. Di lain pihak, wawancara dengan individu terkait dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman mereka secara mendalam atas kapasitas profesi mereka dalam melayani kepentingan publik.
Metode dokumenter . Metode dokumenter adalah metode yang digunakan
untuk menelusuri data historis karena sejumlah besar fakta dan data sosial tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi Bungin, 2007. Sifat utama
dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu, sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.
Dikarenakan pihak KAP membatasi peneliti untuk mendapatkan berbagai dokumen berisi data kauntitatif, maka peneliti hanya memperoleh profile